Dalam kegiatan belajar ini akan diuraikan terkait dengan materi kuliah yaitu tentang
kalimat efektif. Hal-hal yang akan dibahas secara terperinci adalah pengertian kalimat
efektif, ciri-ciri kalimat efektif, syarat-syarat kalimat efektif serta jenis-jenis kalimat
efektif.
Pada hakikatnya, bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan
oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri.Maka dalam hal ini bahasa memiliki wujud berupa bunyi.
Berdasarkan unsur-unsurnya, bahasa terdiri atas fonem, morfem, kata, frase, klausa,
dan kalimat. Selain itu, fungsi, bahasa sebagai alat komunikasi.Komunikasi adalah
penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Isi pesan dapat dituangkan dalam
bentuk kalimat, dan disesuaikan dengan tujuan si pengirim pesan. Dari hal tersebut,
dikenal adanya kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah.
Sejalan dengan itu, kita harus mengetahui pengertian dari kalimat efektif itu
sendiri. Menurut Mahmudah dan Ramlan (2007:106)kalimat efektif adalah kalimat yang
secara tepat dapat mewakili ide pembicara/penulis dan sanggup menimbulkan ide yang
sama tepatnya dengan pikiran pendengar/pembaca. Sedangkan menurut buku lain juga
disebutkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti
apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. (Zaenal dan Amran, 2004: 89-90).
Jadi dalam hal ini, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya,
kalimat yang dipilih penulis/pembicara harus dapat digunakan untuk mengungkapkan
gagasan, maksud, atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu
dipahami secara sama oleh pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kalimat efektif
harus mampu menciptakan kesepahaman antara penulis dan pembaca atau antara
pembicara dan pendengar. Di dalam kamus kata efektif pada kalimat efektif mempunyai
beberapa makna. Salah satu di antaranya bermakna ‘membawa pengaruh’. Dengan
demikian, kalimat efektif dapat dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh-
terutama berupa kemudahan-bagi pembaca atau bagi pendengar untuk memahami
informasi yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.
Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya
harus dituangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang baik haruslah memenuhi persyaratan
gramatikal. Hal ini berarti kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku karena kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan kejelasan
sebuah kalimat. Oleh sebab itu, sebuah kalimat harus memiliki subjek dan predikat dan
kalimat yang lengkap ini harus ditulis dengan menggunakan PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia). Dalam pemilihan kata juga harus dipilih dengan menggunakan
kata yang tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya.
2. Kepararelan
Kesejajaran dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa bentuk dan
struktur yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama, atau
sederajat. Dalam hal bentuk, kesejajaran terutama terletak pada penggunaan
imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran terletak pada klausa-
klausa yang menjadi pengisi dalam kalimat majemuk.
Keparalelanadalah kesamaan unsur-unsur yang digunakan secara
konsisten dalam satu kalimat. Jika sebuah gagasan (ide) dalam suatu kalimat
dinyatakan dengan frase (kelompok kata), maka gagasan-gagasan lain yang
sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah gagasan dalam suatu
kalimat dinyatakan dengan kata benda (misalnya bentuk pe -an, ke-an), maka
gagasan lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Dcmikian juga
halnya bila sebuah gagasan dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata
kerja (misalnya bentuk me -kan, di -kan) maka gagasan lainnya yang
sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. Karena kepararelan
akan membantu memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.
Contoh:
3. Ketegasan
Kalimat memiliki gabungan gagasan (ide) pokok. Inti pikiran ini biasanya
ingin ditekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Seorang
pembicara biasanya akan memberikan penekanan pada bagian kalimat
dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara, dan sebagainya pada
bagian kalimat tadi.
Penekanan juga disebut dengan ketegasan. Ketegasan adalah suatu
perlakuan penonjolan pada ide kalimat pokok. Dalam sebuah kalimat ada ide
yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada
penonjolan itu.
Contoh:
4. Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata atau frase yang tidak perlu. Hal ini
disebabkan setiap unsur dalam kalimat hendaknya tidak ada yang tidak
bermanfaat. Artinya kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat
menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak
menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Contoh:
6. Kelogisan
Kelogisan kalimat adalah kemampuan sebuah kalimat untuk menyatakan
sesuatu sesuai dengan logika. Sebuah kalimat mempunyai kelogisan jika
masuk akal.
Contoh:
a. Kalimat tidak efektif
Untuk mempersingkat waktu, mari kita lanjutkan acara ini.
b. Kalimat efektif
Untuk menghemat waktu, mari kira lanjutkan acara ini.
7. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pemilihan kata. Karena suatu
kalimat dikatakan efektif jika dalam kalimat tersebut sudah memenuhi
prinsip kecermatan dalam memilih dan menggunakan kata-kata. Sehingga,
kata-kata dalam kalimat tersebut tidak menimbulkan arti ganda atau ambigu.
Contoh:
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang,
dan para menteri.
Pada contoh kalimat di atas, adalah salah, karena ada dua kata yang
bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan.
Perbaikan: yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan
para menteri.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan
yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya, kalimat yang dipilih
penulis/pembicara harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan,
maksud, atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu
dipahami secara sama oleh pembaca atau pendengar.
Ciri-ciri kalimat efektif: Adanya kesepadanan struktur, kepararelan, ketegasan,
kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Syarat-syarat dari kalimat efektif adalah harus sesuai SPOK, kalimat efektif ini juga
harus taat terhadap aturan ejaan, menggunakan diksi yang tepat, dan harus
mengacu kepada penghematan dalam penggunaan kata. Karena penggunaan
bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam tulisan atau gagasan harus
ditunjang oleh penerapan aturan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia yaitu
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Jenis-jenis kalimat efektif itu berupa kalimat argumentasi, kalimat penyampaian
ide atau gagasan dan kalimat formal.
Implementasi Kalimat Efektif
Penggunaan dan Fungsi Kalimat Efektif
Guna mencapai maksud tersebut, kalimat yang digunakan juga harus bersifat
efektif baik dari segi kesepadanan kata, kesejajaran bentuk, penekanan dalam kalimat,
kehematan dalam mempergunakan kata maupun kevariasian dalam struktur kalimat
yang disebut dengan kalimat efektif.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan penggunaan kalimat efektif juga ikut
berpengaruh langsung dalam proses sosial seseorang dalam bermasyarakat. Baik dari
segi profesi, status sosial maupun keilmuan dari seseorang agar komunikasi yang
mereka lakukan dapat mudah diterima oleh masyarakat.
Adapun fungsi dari kalimat efektif yaitu karena sifatnya yang jelas, tegas tidak
multitafsir atau ambigu membuat kalimat efektif banyak digunakan pada saat
melakukan penulisan dokumen-dokumen penting misalnya skripsi, disertasi, undang-
undang, surat resmi dan sebagainya. Fungsi lainnya yaitu dapat mempermudah
pembaca dalam memahami maksud sebuah tulisan. Selain itu juga fungsi kaliat efektif
ini dapat memperindah sebuah penulisan.
Karena sifatnya yang jelas, tegas dan tidak ambigu maka kalimat efektif
banyak digunakan pada saat melakukan penulisan dokumen-dokumen penting
misalnya skripsi, disertasi, undang-undang, surat resmi dan sebagainya.
Tujuannya juga untuk mempermudah pembaca dalam memahami maksud
sebuah tulisan.
Kalimat efektif harus ditulis dengan kaidah penulisan yang baik dan benar
sesuai aturan yang berlaku, yaitu: dalam membuat kalimat efektif anda harus
benar-benar jeli memastikan bahwa anda menulis kalimat sesuai dengan aturan,
kalimat efektif tidak boleh hanya berupa klausa atau kata bawahan dan kalimat
efektif juga tidak harus menggunakan pilihan kata yang tepat atau menggunakan
kata formal atau kata baku supaya tidak menimbulkan makna ganda.
ANALISIS
Setelah penguraian dari teori-teori tentang kalimat efektif ini, ternyata kalimat
efektif ini mudah dipahami namun sulit untuk dipraktekkan. Masih banyak orang
yang menganggap bahwa penyampaian ide atau gagasan hanya cukup ketika sudah
tersampaikan maksud dan tujuannya dari ide atau gagasan tersebut, padahal
banyak dari hal itu yang tidak diperhatikan seperti penggunaan tanda baca yang
kurang tepat, adanya pemborosan kata, penggunaan struktur kalimat yang tidak
tepat, dan masih banyak yang lainnya.
Dengan adanya modul tentang kalimat efektif ini, diharapkan para pembaca
bisa menggunakan bahasaIndonesia dengan baik dan benar. Dan juga diharapkan
untuk menggunakannya dalam kehidupan bermasyarakat, karena dengan kalimat
efektif ini banyak sekali kegunaanya salah satunya kita akan mudah untuk
berkomunikasi di dalam masyarakat. Seperti yang sudah dijelaskan pada uraian
sebelumnya bahwa kalimat efektif ini sifatnya jelas, tegas dan tidak ambigu maka,
dalam hal ini juga bisa memudahkan kita dalam menulis dokumen-dokumen
penting misalnya skripsi, disertasi, undang-undang, surat resmi dan sebagainya.
Ternyata banyak sekali kegunaan dari kalimat efektif ini, walaupun sulit sekali
dipraktekan namun dengan adanya modul ini diharapkan bisa membantu dalam
proses pembelajaran tentang kalimat efektif, sehingga bisa langsung dipraktekkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
PENGAYAAN
Kalimat tidak efektif: Demi untuk anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian.
Kalimat efektif: Demi anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian.
Kalimat tidak efektif: Ada banyak macam-macam makanan yang dijual di restoran
itu.
Kalimat efektif: Ada macam-macam makanan yang dijual di restoran itu.