Anda di halaman 1dari 17

KALIMAT EFEKTIF

Dalam kegiatan belajar ini akan diuraikan terkait dengan materi kuliah yaitu tentang
kalimat efektif. Hal-hal yang akan dibahas secara terperinci adalah pengertian kalimat
efektif, ciri-ciri kalimat efektif, syarat-syarat kalimat efektif serta jenis-jenis kalimat
efektif.

Pada hakikatnya, bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan
oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri.Maka dalam hal ini bahasa memiliki wujud berupa bunyi.
Berdasarkan unsur-unsurnya, bahasa terdiri atas fonem, morfem, kata, frase, klausa,
dan kalimat. Selain itu, fungsi, bahasa sebagai alat komunikasi.Komunikasi adalah
penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Isi pesan dapat dituangkan dalam
bentuk kalimat, dan disesuaikan dengan tujuan si pengirim pesan. Dari hal tersebut,
dikenal adanya kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah.

Dengan komunikasi, dibutuhkan kalimat yang efektif agar pengungkapan


gagasan pemakainya secara tepat dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara
tepat pula. Dengan demikian, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud oleh pembicara atau
penulis. Akan tetapi, terkadang tidak tercapai harapan itu. Misalnya, ada sebagian lawan
bicara atau pembaca tidak memahami maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Maka dalam hal ini sangat diperlukan untuk mempelajari apa itu kalimat efektif.

Sejalan dengan itu, kita harus mengetahui pengertian dari kalimat efektif itu
sendiri. Menurut Mahmudah dan Ramlan (2007:106)kalimat efektif adalah kalimat yang
secara tepat dapat mewakili ide pembicara/penulis dan sanggup menimbulkan ide yang
sama tepatnya dengan pikiran pendengar/pembaca. Sedangkan menurut buku lain juga
disebutkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti
apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. (Zaenal dan Amran, 2004: 89-90).

Jadi dalam hal ini, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya,
kalimat yang dipilih penulis/pembicara harus dapat digunakan untuk mengungkapkan
gagasan, maksud, atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu
dipahami secara sama oleh pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kalimat efektif
harus mampu menciptakan kesepahaman antara penulis dan pembaca atau antara
pembicara dan pendengar. Di dalam kamus kata efektif pada kalimat efektif mempunyai
beberapa makna. Salah satu di antaranya bermakna ‘membawa pengaruh’. Dengan
demikian, kalimat efektif dapat dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh-
terutama berupa kemudahan-bagi pembaca atau bagi pendengar untuk memahami
informasi yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Ciri-ciri Kalimat Efektif

Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya
harus dituangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang baik haruslah memenuhi persyaratan
gramatikal. Hal ini berarti kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku karena kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan kejelasan
sebuah kalimat. Oleh sebab itu, sebuah kalimat harus memiliki subjek dan predikat dan
kalimat yang lengkap ini harus ditulis dengan menggunakan PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia). Dalam pemilihan kata juga harus dipilih dengan menggunakan
kata yang tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya.

Kalimat yang demikian itu dinamakan dengan kalimat efektif. Seperti


pembahasan sebelumnya tentang pengertian kalimat efektif, bahwa kalimat efektif
haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pikiran
pendengar atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembaca.
Hal ini berarti kalimat efektif haruslah disusun secara sadar untuk mencapai daya
informasi yang diinginkan penulis terhadap pembacanya.

Untuk mencapai daya informasi kepada si pembaca maka perlu diperhatikan


beberapa hal terkait ciri-ciri kalimat efektif, yaitu sebagai berikut.

1. Kesapadanan dan kesatuan gagasan


Syarat pertama bagi kalimat efektif mempunyai struktur yang baik.
Artinya kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subjek dan predikat, atau
bisa ditambah dengan objek, keterangan, dan unsur-unsur subjek, predikat,
objek, keterangan dan pelengkap, melahirkan keterpaduan arti yang
merupakan ciri keutuhan kalimat.
Kesapadanan artinya hubungan timbal balik antara subjek dengan
predikat, antara predikat dengan objek serta dengan keterangan-keterangan
yang menjelaskan unsur-unsur kalimat tadi. Jadi, yang dimaksud dengan
kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur
bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Sedangkan kesatuan gagasan artinya bahwa sebuah kalimat harus utuh
mengandung satu ide pokok atau satu pikiran (tidak menimbulkan salah
paham). Biasanya jika sepadan dengan pikiran dan perasaan, kalimat dengan
sendirinya akan memilki kesatuan gagasan.
Contoh:
a) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
(salah)
b) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
(benar)

Kalimat (a) adalah contoh ketidak sepadanan dan ketidak jelasan


kesatuan gagasanya karena tidak lengkap dan kalimat (b) adalah contoh
kalimat sepadan dan jelas kesatuan gagasannya karena utuh dan lengkap.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai,
tentang, mengenai, menurut dan sebagainya di depan subjek.

2. Kepararelan
Kesejajaran dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa bentuk dan
struktur yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama, atau
sederajat. Dalam hal bentuk, kesejajaran terutama terletak pada penggunaan
imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran terletak pada klausa-
klausa yang menjadi pengisi dalam kalimat majemuk.
Keparalelanadalah kesamaan unsur-unsur yang digunakan secara
konsisten dalam satu kalimat. Jika sebuah gagasan (ide) dalam suatu kalimat
dinyatakan dengan frase (kelompok kata), maka gagasan-gagasan lain yang
sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah gagasan dalam suatu
kalimat dinyatakan dengan kata benda (misalnya bentuk pe -an, ke-an), maka
gagasan lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Dcmikian juga
halnya bila sebuah gagasan dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata
kerja (misalnya bentuk me -kan, di -kan) maka gagasan lainnya yang
sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. Karena kepararelan
akan membantu memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.

Contoh:

a) Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.


b) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang.

Kalimat a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang


mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan
kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaikj dengan cara menyejajarkan kedua
bentuk itu.

 Perbaikan:Harga minyak dibekukan dan dinaikkan secara luwes.

Kalimat b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki


predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,
pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi
predikat yang nominal.

 Perbaikan: Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan


pengecatan tembok, pamasangan penerangan, pengujian sistem
pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Dari contoh-contoh dan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa


kepararelan dalam kalimat atau penggunaan bentuk-bentuk yang sama
untuk menyatakan gagasan-gagasan yang sederajat yang terdapat dalam
satu kalimat akan mendukung keefektifan kalimat yang dibuat.

3. Ketegasan
Kalimat memiliki gabungan gagasan (ide) pokok. Inti pikiran ini biasanya
ingin ditekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Seorang
pembicara biasanya akan memberikan penekanan pada bagian kalimat
dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara, dan sebagainya pada
bagian kalimat tadi.
Penekanan juga disebut dengan ketegasan. Ketegasan adalah suatu
perlakuan penonjolan pada ide kalimat pokok. Dalam sebuah kalimat ada ide
yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada
penonjolan itu.

Contoh:

a) Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini


dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
 Penekanannya: Presiden mengharapkan.
b) Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
 Penekanannya:Harapan Presiden.

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.

4. Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata atau frase yang tidak perlu. Hal ini
disebabkan setiap unsur dalam kalimat hendaknya tidak ada yang tidak
bermanfaat. Artinya kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat
menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak
menyalahi kaidah tata bahasa.

Contoh:

a) Karena mahasiswa itu malas mengikuti acara perkuliahan, mahasiswa itu


ketinggalan pelajaran.
 Perbaikan: Karena malas mengikuti acara perkuliahan, mahasiswa
itu ketinggalan pelajaran
b) Jamaah majelis taklim itu terdiam ketika mereka
mendengarkankumandang ayat-ayat suci al-Quran.
 Perbaikan: Jamaah majelis taklim itu terdiam ketika mendengarkan
kumandang ayat-ayat suci al-Quran.
5. Kepaduan
Kepaduan adalah adanya hubungan yang padu (koheren) antarunsur
kalimat. Satu unsur dengan unsur yang lain tidak boleh diselingi sebuah kata
yang tidak penting dan letak kata dalam kalimat tidak boleh dipertukarkan.

Contoh:

a) Siska di sanggar menari sedang.


 Perbaikan: Siska sedangn menari di sanggar.
b) Membangunan desa daripada kita bertujuan untuk memakmurkan rakyat
daripada desa bukan kepentingan daripada segelintir orang tersebut.
 Perbaikan: Pembangunan desa kita bertujuan untuk kemakmuran
rakyat desa, bukan untuk segelintir orang.
c) Tahun 2007 ini, kita memperingati hari ulang tahun RepublikIndonesia
yang ke-62.
 Perbaikan: Tahun 2007 ini, kita memperingati hari ulang tahun ke- 62
Republik Indonesia.
d) Indonesia adalah merupakan salah satu negara yang sedangberkembang.
 Perbaikan: Indonesia adalah salah satu negara berkembang.

6. Kelogisan
Kelogisan kalimat adalah kemampuan sebuah kalimat untuk menyatakan
sesuatu sesuai dengan logika. Sebuah kalimat mempunyai kelogisan jika
masuk akal.
Contoh:
a. Kalimat tidak efektif
Untuk mempersingkat waktu, mari kita lanjutkan acara ini.
b. Kalimat efektif
Untuk menghemat waktu, mari kira lanjutkan acara ini.
7. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pemilihan kata. Karena suatu
kalimat dikatakan efektif jika dalam kalimat tersebut sudah memenuhi
prinsip kecermatan dalam memilih dan menggunakan kata-kata. Sehingga,
kata-kata dalam kalimat tersebut tidak menimbulkan arti ganda atau ambigu.
Contoh:
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang,
dan para menteri.
Pada contoh kalimat di atas, adalah salah, karena ada dua kata yang
bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan.
Perbaikan: yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan
para menteri.

Syarat-Syarat Kalimat Efektif

Setelah mempelajari tentang pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif maka


Anda juga harus mengetahui apa saja syarat-syarat dari kalimat efektif itu. Karena
kalimat efektif memiliki syarat-syarat khusus yang pasti hanya Anda dapatkan jika
Anda membaca atau membuat sebuah kalimat efektif. Lalu? Apa saja syarat-syarat
kalimat efektif itu? Berikut ini sedikit paparan tentang syarat-syarat kalimat efektif.
1. Kalimat ini memakai diksi atau pemilihan kata yang tepat.
2. Pembuatan kalimat harus sesuai dengan kaidah penulisan kalimat yang
tercantum dalam EYD.
3. Mempunyai unsur pokok yang harus dimuat dalam kalimat, minimal harus ada
subjek dan predikat.
4. Terdapat penekanan ide pokok kalimat.
5. Kalimat ini lebih mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
6. Memakai kesejajaran bentuk bahasa dan kalimat.
7. Kalimat ini juga memiliki variasi struktur kalimat.
8. Memiliki kesetaraan antara struktur bahasa dalam kalimat dan jalan pikiran
yang logis serta sistematis dari penulis.
9. Harus mewujudkan koherensi yang baik dan juga kompak.
10. Harus memperhatikan paralisme kalimat.
11. Merupakan sebuah komunikasi yang berharkat.
12. Diwarnai dengan kehematan.
13. Harus didasarkan pilihan kata yang baik.
Jenis-jenis kalimat Efektif

Sebelum mempelajari kegiatan belajar 2 yaitu tentang implementasi kalimat


efektif maka dalam modul ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang beberapa jenis
kalimat efektif, yaitu sebagai berikut.
1. Kalimat Argumentasi
Ketika Anda mencoba membuat contoh kalimat efektif, alangkah lebih baik Anda
mengetahui jenis yang kalimat yang Anda buat. Jenis kalimat efektif yang utama
adalah kalimat argumentasi. Sebuah kalimat argumentasi harus mudah dipahami
atau mudah dimengerti oleh pembaca atau pendengar. Kalimat ini tidak boleh
bersifat ambigu dan tidak jelas.
Dalam menyampaikan argumentasi Anda harus menggunakan kalimat efektif.
Supaya apa yang disampaikan bisa diterima oleh pembaca dengan benar dan sesuai
dengan maksud penulis.Kalimat argumen harus efektif karena jika tidak efektif maka
argumen tersebut bisa saja memiliki makna lain.
Contoh:
• Besok saya tidak bisa mengikuti acara ini karena akan pergi ke
Yogyakarta.
• Lahan gambut harus kita jaga kelestariannya karena disana sebagai
tempat hidup banyak macam organisme.
2. Kalimat Penyampaian Ide atau Gagasan
Saat Anda menyampaikan sebuah ide harus menggunakan kalimat efektif agar
mudah dipahami dan tidak terkesan berbelit-belit apalagi jika sampai menimbulkan
kesalahpahaman.
Apabila membuat contoh kalimat efektif, biasakan untuk mengetahui jenis
kalimat tersebut. Agar suatu ide atau gagasan bisa dipahami oleh pendengar atau
pembacanya.Maka, dalam penulisannya harus menggunakan kalimat efektif. Supaya
apa yang disampaikan oleh penulis bisa diterima dengan baik oleh pembaca.
Contoh:
• Menurutku, acaranya akan lebih tepat kita undur setelah sholat jum’at
saja agar para peserta laki-laki yang beragama Islam bisa ikut acara ini
sampai selesai.
• Menurutku, acara kemah akan lebih seru jika diakhiri dengan pesta api
unggun
3. Kalimat Formal
Kalimat formal sendiri harus ditulis dengan bahasa kalimat efektif, supaya bisa
diterima oleh pembaca dengan baik.Oleh sebab itu, dalam penulisannya harus sesuai
dengan tata bahasa dan aturan penulisan bahasa Indonesia.
Contoh:

• Kami, PT Maju Mundur mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan


calon presiden Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin sebagai presiden RI tahun
2019-2014.
• Diharapkan kepada calon pegawai untuk mengikuti ujian seleksi tertulis
yang akan dilaksanakan tanggal 4 Maret 2020 pukul 7.30 wib di GOR
Among Progo.
• Diumumkan kepada para siswa untuk membersihkan kelasnya masing-
masing sampai pukul 11.30 wib.
RANGKUMAN

 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan
yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya, kalimat yang dipilih
penulis/pembicara harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan,
maksud, atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu
dipahami secara sama oleh pembaca atau pendengar.
 Ciri-ciri kalimat efektif: Adanya kesepadanan struktur, kepararelan, ketegasan,
kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
 Syarat-syarat dari kalimat efektif adalah harus sesuai SPOK, kalimat efektif ini juga
harus taat terhadap aturan ejaan, menggunakan diksi yang tepat, dan harus
mengacu kepada penghematan dalam penggunaan kata. Karena penggunaan
bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam tulisan atau gagasan harus
ditunjang oleh penerapan aturan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia yaitu
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
 Jenis-jenis kalimat efektif itu berupa kalimat argumentasi, kalimat penyampaian
ide atau gagasan dan kalimat formal.
Implementasi Kalimat Efektif
Penggunaan dan Fungsi Kalimat Efektif

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia


lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.

Berbicara mengenai komunikasi berarti kita pun akan berbicara mengenai


bahasa. Hal ini dikarenakan komunikasi dan bahasa merupakan satu kesatuan yang tak
dapat dipisahkan (bersifat komplementer).

Bahasa sebagai alat komunikasi tidak diragukan lagi keampuhannya


dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Betapa pun canggihnya, tetap bahasa
itu memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan.
Bahasa berisi pikiran, keinginan atau perasaan yang ada pada pembicara atau pun
penulis. Bahasa yang digunakan hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar
apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan dapat diterima pendengar atau
pembaca untuk menciptakan komunikasi efektif.

Guna mencapai maksud tersebut, kalimat yang digunakan juga harus bersifat
efektif baik dari segi kesepadanan kata, kesejajaran bentuk, penekanan dalam kalimat,
kehematan dalam mempergunakan kata maupun kevariasian dalam struktur kalimat
yang disebut dengan kalimat efektif.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan penggunaan kalimat efektif juga ikut
berpengaruh langsung dalam proses sosial seseorang dalam bermasyarakat. Baik dari
segi profesi, status sosial maupun keilmuan dari seseorang agar komunikasi yang
mereka lakukan dapat mudah diterima oleh masyarakat.

Banyak pembahasan mengenai contoh kalimat efektif dan penggunaan kalimat


efektif. Kalimat ini sendiri digunakan untuk beberapa penyampaian yaitu sebagai
berikut:

 Untuk menyampaikan argumentasi atau ide


 Berpidato di depan umum
 Untuk berorasi
 Berbicara dengan orang penting
 Menyampaikan pendapat didepan umum

Adapun fungsi dari kalimat efektif yaitu karena sifatnya yang jelas, tegas tidak
multitafsir atau ambigu membuat kalimat efektif banyak digunakan pada saat
melakukan penulisan dokumen-dokumen penting misalnya skripsi, disertasi, undang-
undang, surat resmi dan sebagainya. Fungsi lainnya yaitu dapat mempermudah
pembaca dalam memahami maksud sebuah tulisan. Selain itu juga fungsi kaliat efektif
ini dapat memperindah sebuah penulisan.

Perbedaan dan Tata Cara Penulisan Kalimat Efektif

Setelah pembahasan di kegiatan belajar 1 yaitu seputar tentang kalimat efektif


yang menguraikan pengertian kalimat efektif, ciri-ciri kalimat efektif, syarat-syarat
kalimat efektif serta jenis kalimat efektif. Kemudian pada kegiatan belajar 2 di
modul ini juga diuraikan tentang implementasi kalimat efektif dengan pembahasan
penggunaan kalimat efektif dan fungsinya.
Selanjutnya, setelah Anda mengerti secara keseluruhan tentang kalimat efektif
maka Anda juga perlu mengetahui bagaimana perbedaan kalimat efektif dengan
kalimat yang tidak efektif serta tata aturan penulisan kalimat efektif, yang nantinya
Anda diharapkan bisa menerapkan kelimat efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut uraian tentang perbedaan kalimat efektif dan kalimat tidak efetif serta
tata aturan penulisan kalimat efektif.
 Perbedaan kalimat efektif dan tidak efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang digunakan untuk mewakili gagasan
pembicara atau gagasan penulisan dan dapat diterima oleh pembaca. Sementara
untuk kalimat tidak efektif adalah contoh kalimat yang tidak memiliki sifat-sifat
tertentu yang terdapat pada kalimatnya. Serta aturan penulisan kalimat ini juga
berbeda dengan aturan penulisan kalimat efektif.

 Tata aturan penulisan kalimat efektif


Kalimat efektif harus ditulis dengan kaidah penulisan yang baik dan benar
sesuai aturan yang berlaku, berikut aturan penulisan kalimat efektif:
 Kalimat efektif harus mengandung subjek dan juga predikat, dalam membuat
kalimat efektif anda harus benar-benar jeli memastikan bahwa anda menulis
kalimat sesuai dengan aturan. Bisa juga ditambahkan dengan kalimat
keterangan.
 Kalimat efektif tidak boleh hanya berupa klausa atau kata bawahan.
 Kalimat efektif tidak harus menggunakan pilihan kata yang tepat atau
menggunakan kata formal atau kata baku supaya tidak menimbulkan makna
ganda.
RANGKUMAN

Kegunaan kalimat efektif adalah untuk menyampaikan argumentasi atau


ide,berpidato di depan umum, untuk berorasi, berbicara dengan orang penting
dan menyampaikan pendapat didepan umum. Artinya penggunaan kalimat
efektif ini diharapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena sifatnya yang jelas, tegas dan tidak ambigu maka kalimat efektif
banyak digunakan pada saat melakukan penulisan dokumen-dokumen penting
misalnya skripsi, disertasi, undang-undang, surat resmi dan sebagainya.
Tujuannya juga untuk mempermudah pembaca dalam memahami maksud
sebuah tulisan.

Kalimat efektif harus ditulis dengan kaidah penulisan yang baik dan benar
sesuai aturan yang berlaku, yaitu: dalam membuat kalimat efektif anda harus
benar-benar jeli memastikan bahwa anda menulis kalimat sesuai dengan aturan,
kalimat efektif tidak boleh hanya berupa klausa atau kata bawahan dan kalimat
efektif juga tidak harus menggunakan pilihan kata yang tepat atau menggunakan
kata formal atau kata baku supaya tidak menimbulkan makna ganda.
ANALISIS

Setelah penguraian dari teori-teori tentang kalimat efektif ini, ternyata kalimat
efektif ini mudah dipahami namun sulit untuk dipraktekkan. Masih banyak orang
yang menganggap bahwa penyampaian ide atau gagasan hanya cukup ketika sudah
tersampaikan maksud dan tujuannya dari ide atau gagasan tersebut, padahal
banyak dari hal itu yang tidak diperhatikan seperti penggunaan tanda baca yang
kurang tepat, adanya pemborosan kata, penggunaan struktur kalimat yang tidak
tepat, dan masih banyak yang lainnya.

Dengan adanya modul tentang kalimat efektif ini, diharapkan para pembaca
bisa menggunakan bahasaIndonesia dengan baik dan benar. Dan juga diharapkan
untuk menggunakannya dalam kehidupan bermasyarakat, karena dengan kalimat
efektif ini banyak sekali kegunaanya salah satunya kita akan mudah untuk
berkomunikasi di dalam masyarakat. Seperti yang sudah dijelaskan pada uraian
sebelumnya bahwa kalimat efektif ini sifatnya jelas, tegas dan tidak ambigu maka,
dalam hal ini juga bisa memudahkan kita dalam menulis dokumen-dokumen
penting misalnya skripsi, disertasi, undang-undang, surat resmi dan sebagainya.

Ternyata banyak sekali kegunaan dari kalimat efektif ini, walaupun sulit sekali
dipraktekan namun dengan adanya modul ini diharapkan bisa membantu dalam
proses pembelajaran tentang kalimat efektif, sehingga bisa langsung dipraktekkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
PENGAYAAN

Amati kalimat dibawah ini!


 Kalimat tidak efektif: Surabaya adalah merupakan salah satu kota besar di
Indonesia.
 Kalimat efektif: Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia.

 Kalimat tidak efektif: Demi untuk anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian.
 Kalimat efektif: Demi anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian.

 Kalimat tidak efektif: Ada banyak macam-macam makanan yang dijual di restoran
itu.
 Kalimat efektif: Ada macam-macam makanan yang dijual di restoran itu.

 Kalimat tidak efektif: Saran yang dikemukakakan olehnya akan dipertimbangkan


oleh kami.
 Kalimat efektif: Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

 Kalimat tidak efektif: Budi adalah anak paling terpintar di kelasnya.


 Kalimat efektif: Budi adalah paling pintar di kelasnya.

 Kalimat tidak efektif: Suasana di pasar sangat ramai sekali.


 Kalimat efektif:Suasana di pasar sangat ramai.
DAFTAR PUSTAKA
Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah. 2007. Pembinaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: UIN Jakarta Press
Tasai, S Amran dan Zaenal Arifin. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo
Alkhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga
Satriya TWS, Sry. 2014. Kalimat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kuntarto, Eko. Materi Kuliah Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Modul Materi Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai