Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324493019

Seminar on Structural Modelling, Analysis and Design in Real Engineering


Practices: "Perencanaan Awal Bangunan Sistem Ganda Terhadap Beban
Gempa"

Conference Paper · April 2018

CITATIONS READS

0 1,937

1 author:

Nathan Madutujuh
Engineering Software Research Center (www.esrcen.com)
68 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Detailed Engineering Design of The Super elevated Highway from Kp.Melayu-Tn.Abang in Jakarta (Detail Disain Jalan Layang Non Tol Kp. MELAYU – Tn. ABANG: Struktur
Bangunan Bawah) View project

Steel Fiber Reinforced Concrete View project

All content following this page was uploaded by Nathan Madutujuh on 13 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Seminar : “Structural Modelling, Analysis and Design in Real Engineering Practices”
di Kampus Universitas Kristen PETRA, Surabaya, 3 April 2018

“Perencanaan Awal Bangunan Sistem Ganda Terhadap Beban Gempa”


by Nathan Madutujuh, ESRC, Bandung

1. Pendahuluan

Disain untuk gedung terhadap beban lateral gempa saat ini umumnya dilakukan dengan bantuan program
komputer. Namun demikian dari pengamatan hasil analisis komputer untuk bangunan beraturan didapati pola
yang yang dapat digunakan dalam perencanaan awal bangunan dengan atau tanpa dinding geser terhadap beban
gempa. Prosedur dibawah ini dapat diformulasikan dalam suatu spreadsheet sehingga dapat digunakan sebagai
perencanaan awal dan estimasi ukuran penampang atau juga dapat digunakan oleh arsitek dan perencana yang
ingin melakukan pemeriksaan cepat terhadap suatu hasil disain gedung di daerah gempa.

2. Perhitungan berat untuk beban gravitasi dan beban gempa

Untuk perencanaan awal, diperlukan taksiran berat gedung (gravitasi), dan berat untuk perhitungan
beban lateral gempa dimana beban hidup (LL) yang dapat bergerak pada saat gempa tidak
diperhitungkan (direduksi).

Tabel 1. Kontribusi DL dan LL untuk Berat dan Masa


Faktor Pelat dan Balok Balok Induk dan Berat untuk
Beban Anak Kolom Gempa
LFDL 1 1 1+0.2*Sds
RFLL 1 0.7 (faktor area) 0.25

Tabel 2. Estimasi Berat Balok dan Kolom


Beban Baja Beton Satuan
qbk 150 300 Kg/m3

a. Estimasi beban pada pelat

q = LFDL * DL + RFLL * LL (kg/m2)

tp = tebal pelat dalam m DL = tp x 2400 + qbk + qdl


qbk = berat balok + kolom LL = qll
qdl = beban mati
qll = beban hidup
LFDL = faktor reduksi beban mati
RFLL = faktor reduksi beban hidup untuk gravitasi = 0.7

b. Perencanaan Balok Anak dan Pelat :

Bisa dilakukan dengan cara manual seperti biasa

c. Perhitungan Beban Balok Induk :

Bentang balok = L
Lebar pengaruh = W1
q1 = 1.2*DL + 1.6*0.7*LL (Beban total yang dipikul suatu lantai, gravitasi)
q2 = 1.2*LFDL*DL + 0.5*LL (Beban total yang dipikul suatu lantai, gempa)
qb1 = q1 x W1 (Beban terdistribusi pada balok untuk gravitasi)
qb2 = q2 x W1 (Beban terdistribusi pada balok untuk gempa)
d. Perhitungan Beban untuk Kolom dan Dinding geser :

q1 = 1.2*DL + 1.6*0.7*LL (Beban total yang dipikul suatu lantai, gravitasi)


q2 = 1.2*LFDL*DL + 0.5*LL (Beban total yang dipikul suatu lantai, gempa)

Pkj,i = NFi * Aj (Gaya aksial pada kolom atau dinding geser)

Dimana :

NFi = Jumlah lantai yang dipikul kolom j pada level i


Aj = Luas tributari yang dipikul kolom j

e. Perhitungan Berat Total untuk Massa Gempa

qe = LFDL * (tp x 2400 + qbk + qdl) + RFLL * qll (kg/m2)

Weq = NF * AF1 * qe

Dimana : NF = Jumlah lantai


Af1 = Luas 1 lantai
qe = Beban merata total untuk perhitungan massa
LFDL = faktor untuk beban mati = 1.0
RFLL = faktor reduksi beban hidup untuk massa gempa = 0.25
Weq = Berat bangunan untuk perhitungan beban lateral ekivalen

2. Perhitungan Beban Lateral Gempa

a. Tentukan Zona Gempa dan Kelas Tanah

Lokasi = Importancy Ie = 1.0 / 1.25 / 1.50


Lihat pada peta gempa 2017 : Ss = S1 =
Kelas Situs : Lunak (SE) / Sedang (SD) / Keras, Batuan (SC)

b. Estimasi Perioda getar

Tabel 3. Estimasi Periode Getar dan penentuan nilai R

Sistem Ta1 Ta2 Ta = Ct.Hn^x Nilai


Struktur R
Portal Baja 0.04*Hn 0.12*NF 0.0724*Hn^0.8 8
Portal Baja + 0.04*Hn 0.12*NF 0.0731*Hn^0.75 8
Bresing
Portal Beton 0.04*Hn 0.12*NF 0.0466*Hn^0.9 8
Sistem Ganda 0.03*Hn 0.10*NF 0.0488*Hn^0.75 7

Atau dapat juga menggunakan rumus yang lebih akurat : Ta = Ct * Hnx


c. Pembuatan Kurva Spektrum Respons

1. Penentuan Faktor Amplifikasi Fa dan Fv

Dari Kelas Situs dan nilai Ss dan S1 diatas, dengan menggunakan Tabel 4 dan 5 dari SNI-1726-2012
didapatkan nilai Fa dan Fv sbb:

2. Perhitungan SMS dan SM1

SMS = Fa * Ss
SM1 = Fv * S1

3. Perhitungan Percepatan Spektral desain

Sds = (2/3) SMS


Sd1 = (2/3) SM1

4. Kurva Spektrum Respons

T < To : Sa = Sds * (0.4 + 0.6 * T/To)


To < T < Ts : Sa = Sds
T > Ts : Sa = Sd1/T

dimana : To = 0.2 (Sd1/Sds)

d. Perhitungan Nilai Cs

Cs = Sds / (R/Ie) <= Sd1/(T*(R/Ie))


Cs >= 0.044*Sds*Ie >= 0.01

Jika S1 > 0.6 : Cs >= 0.5*S1 / (R/Ie)

Catatan: Jika Ta < 0.5 detik atau NF <= 5, Ss dapat dikurangi menjadi 1.50
e. Perhitungan Gaya Geser dasar

V = (Cs* Ie / R) * Weq

Gaya geser dasar ini dapat diperbesar dengan r = 1.30 bila perlu sesuai SNI-1726.

f. Gaya lateral tingkat Fx menggunakan distribusi linear/segitiga dan parabolik

Fx = Cvx * V

Cvx = wx * hxk / (S wi *hik)

dimana : T <= 0.5 : k = 1.0 (linear segitiga)


T >= 2.5 : k = 2.0 (parabolik)
0.5 < T < 2.5 : k = interpolasi linear antara 1.0 – 2.0

Didapat gaya lateral tingkat untuk setiap lantai.


Dari gaya lateral tingkat dapat dihitung gaya geser tingkat sebagai kumulatif dari gaya lateral semua
tingkat diatas tingkat yang ditinjau.

Vx = S Fx

3. Perencanaan Balok Induk

a. Akibat beban gravitasi

Bila dianggap balok menerus maka estimasi momen lentur akibat beban gravitasi adalah :

Mbg = (1/10) * qb1 * L^2

Perbesar dengan faktor 1.2 untuk redistribusi momen dan hitung tulangan lapangan balok.

b. Momen pada tumpuan balok akibat beban gempa

Akan dihitung setelah momen kolom didapatkan nanti

c. Penulangan balok cara sederhana untuk fy = 3900, fc' = 250 kg/cm2

As = Mu /(f fy 0.9 d) = Mu / (3159*d) cm2 untuk fy = 3900 kg/cm2 dan Mu dalam kg.cm

Lebih akurat sedikit kalau fc' sebagai parameter juga :

c1 = fy * (1 – 0.5 (2/3)0.0214*fy/(0.85*fc')) = 3900 * (1 – 32.73/fc')


c2 = f * c1 = 3510 (1-32.73/fc'), d = 0.9h
As = Mu / (c2 * d) = Mu / (3510*(1-32.73/fc')*d

kalau fc' = 300 kg/cm2 → c1 = 3474.5, c2 = 3127

d. Setelah didapat As, hitung kembali Mu,cap dengan menggunakan nilai fy* = 1.25*fy

Mu,cap,balok = As * c2 * d
4. Perencanaan Kolom

a. Ukuran awal kolom

Ukuran kolom diestimasi dengan menggunakan rumus:

Ac >= N/(0.3*fc1) Luas penampang kolom


b = sqrt(Ac) Ukuran sisi kolom kotak

Digunakan ukuran kolom b yang memberikan persentase tulangan <= 2-3%.

b. Gaya Aksial kolom

Gaya aksial kolom dihitung dari tributari area total area lantai yang dipikul (diatas kolom tersebut).

q = 1.2*LFDL*DL + 0.5*LL (Beban total yang dipikul pada suatu lantai, gempa)
Pkj,i = NFi * q*Aj (Gaya aksial pada kolom atau dinding geser)

c. Momen Lentur Kolom akibat Beban Gravitasi

Momen lentur kolom adalah dari beban gravitasi dan beban gempa. Dari diagram bidang momen hasil
analisis komputer diperoleh bahwa momen kolom akibat beban gravitasi relatif jauh lebih kecil dibanding
kan akibat beban gempa, khususnya pada kolom tengah dan bentang balok di kiri dan kanan kolom sama.

Gambar 2. Diagram Momen kolom akibat beban gravitasi

d. Momen Lentur Kolom akibat Beban Gempa

Dari analisis komputer, diagram momen akibat beban lateral gempa didapat sbb:
Gambar 3. Diagram Momen kolom akibat beban lateral gempa

Dari diagram diatas, didapati bahwa titik nol momen pada kolom tipikal ada di 0.5h dan 0.6h (di tengah
ketinggian gedung), sedangkan pada kolom paling bawah dan atas 0.6h (kolom tengah) dan 0.7h (pada
kolom tepi). Momen kolom dapat dihitung sebagai perkalian gaya geser kolom dengan jarak maksimum
ke ujung kolom.

Tabel 3. Koefisien ck (lokasi titik nol moment, M=0)


Ketinggian Kolom Kolom
Tengah Tepi
Dasar/Atap 0.6 0.7
Tipikal 0.5 0.5
Tengah 0.6 0.6

e. Momen Lentur Kolom akibat Beban Gempa

1. Kontribusi Gaya geser tingkat yang diterima Portal Frame :

Tabel 4. Kontribusi Gaya Geser tingkat pada Kolom (rkv)

Sistem Kolom Dinding Keterangan


Struktur saja Geser
Kolom 1 0 Tidak ada
saja dinding geser
Kolom + > 0.25 < 0.75 Dinding geser
Small Wall tidak dominan
Kolom + 0.25 > 0.9 Dinding geser
Shearwall syarat SNI diambil 1.0 dominan

2. Gaya geser rencana 1 kolom adalah:

Vkj = rkv * Vx / Nk, dimana Nk = jumlah kolom pada lantai x

Vkj dapat diperbesar dengan nilai 1.2-1.3 untuk bangunan yang terkena torsi.
3. Momen rencana 1 kolom adalah:

Mke = Vkj * ck * hi
Mkg = 0.2*Mke untuk kolom terbawah dan 0.5*Mke untuk kolom tepi di lantai tipikal, dan 0.05*Mke
untuk kolom tengah lainnya karena Mbki dan Mbka saling menghilangkan.

Momen balok akibat gempa diambil sama dengan Mke : Mbe = Mke
Momen rencana kolom:

Mkj = Mke + Mkg

Momen ini dibandingkan dengan 1.2 * Mcap,balok diatas dan diambil yang terbesar.

f. Penulangan kolom sederhana:

Diagram interaksi kolom dapat digambar dengan menghitung titik a,b, dan d sbb:

Titik a : N=0, M > 0 → Pakai rumus balok diatas


Titik d : M=0, N > 0 → Pakai rumus kolom konsentris
Titik b : Kondisi Balans

Dengan tulangan minimum sebesar 1.5-2.0% dari luas penampang kolom.


Rumus untuk titik d, Kolom Konsentris:

f * Pn = 0.44*fc'*Ag + 0.52*fy*As, f = 0.65

Rumus untuk titik a:


f Mn = (As/4) * f * fy*(2/3)*d (asumsi tulangan kolom 4 muka sama merata)

Dan pada titik b, kondisi balans:

ab = 0.52*(h-d')
f Mn = 0.65*(0.85*fc'*ab*h*0.5*(h-ab) + As*fy*(h/2-d') + As*fy *(d-h/2)
f Pb = 0.65*(0.85*fc'*ab*h) = 0.2873*fc'*(h-d')*h

Gambar 4. Diagram Interaksi Kolom

Setelah diagram interaksi didapat, dapat dicari luas tulangan kolom yang memenuhi M,N diatas.
5. Perencanaan Dinding Geser

a. Ukuran shearwall awal

Ukuran wall diestimasi dengan menggunakan rumus:

Ac >= N/(0.2*fc1) Luas penampang wall


tw = Ac/L Ukuran tebal shearwall >= 25cm agar mudah dicor

Digunakan ukuran shearwall tw yang memberikan persentase tulangan ujung antara 1-2%.

b. Gaya Rencana shearwall

1. Gaya geser rencana 1 shearwall adalah:

Vwj = rwv * Vx / Nw, dimana Nw = jumlah wall pada lantai x

rwv diambil sebesar 0.5-1.0 tergantung dominasi dari dinding geser terhadap kekakuan gedung.
Bila shearwall dominan, maka rwv bisa melebihi 0.90, untuk itu praktisnya diambil = 1.0.
Pada kondisi ini maka kolom tetap harus mampu menahan 25% gaya geser tingkat.

Vwj dapat diperbesar dengan nilai 1.2-1.3 untuk bangunan yang terkena torsi.

2. Momen rencana 1 shearwall adalah:

Mwe = Vwj * hi, dimana pada shearwall tidak ada titik belok
Mwg = dapat diabaikan karena kecil dibandingkan akibat gempa

Momen rencana shearwall: Mwj = Mwe + Mwg

c. Penulangan shearwall sederhana:

Gaya aksial pada shearwall biasanya sangat kecil dibandingkan kapasitasnya sehingga dapat diabaikan
pengaruhnya terhadap tulangan lentur shearwall. Karena itu dapat digunakan rumus yang sama untuk
balok lentur sbb:

As = Mu /(f fy 0.9 d) = Mu / (3159*d) cm2 untuk fy = 3900 kg/cm2 dan Mu dalam kg.cm

Dengan tulangan ujung minimum sebesar 1.0-2.0% dari luas penampang kolom, tulangan vertikal 0.25-
0.5% dan tulangan boundary >= 0.5%. Penampang shearwall dipilih sehingga luas tulangan vertikal <=
2.0%.

6. Penutup

Dari pembahasan diatas dapat dipelajari metode praktis untuk preliminary design dari bangunan gedung
bertingkat di daerah gempa.

Metode yang diberikan dapat menggunakan perhitungan manual atau menggunakan bantuan spreadsheet atau
program komputer sederhana.

Metode ini dapat digunakan untuk studi parametrik gedung bertingkat maupun untuk pemeriksaan cepat hasil
disain suatu gedung bertingkat.

Hasil dari preliminary design ini dapat diatur menggunakan beberapa parameter yang dapat dioptimasi lebih
lanjut untuk denah dan jenis bangunan tertentu.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai