Anda di halaman 1dari 8

Download

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

More info

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

1. Pengertian Keputusan Investasi

Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalamsuatu aset
(aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan di masa yang akan datang. Investasidilihat dari jenis
aktivanya, dibedakan ke dalam investasi pada aktiva riil dan investasi pada aktivanon-riil (aktiva
finansial). Investasi pada aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung, mesindan peralatan-
peralatan. Investasi pada aktiva finansial misalnya investasi ke dalam surat-suratberharga. Pembahasan
pada kuliah ini akan difokuskan pada investasi aktiva riil dan berjangkapanjang. Investasi dilihat dari
jangka waktunya, dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka
menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasimempunyai dimensi waktu jangka panjang,
sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbang-kan dengan baik karena mempunyai konsekuensi
berjangka panjang pula. Keputusan investasisangat penting artinya bagi kelangsungan hidup
perusahaan, karena keputusan investasimenyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis
investasi yang akan dilakukan, pengem-balian investasi dan risiko investasi yang mungkin timbul.
Perencanaan terhadap keputusaninvestasi sangat penting karena beberapa alasan sebagai
berikut:a.Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi, relatif sangat besar dan tidak dapatdiperoleh
kembali dalam jangka pendek.b.Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga
untuk bisa memper-oleh kembali dana yang telah diinvestasikan memerlukan jangka waktu yang
lama.c.Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akandatang.
Keputusan investasi ini diharapkan memperoleh penerimaan yang dihasilkan dariinvestasi tersebut yang
dapat menutup biaya-biaya yang dikeluarkannya.d. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga
kesalahan dalam pengambilan keputus-an akan mempunyai akibat yang panjang dan berat serta tidak
dapat diperbaiki tanpaadanya kerugian yang besar.

2. Aliran Kas

(cash flow)

dalam Investasi

Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa ditutup olehpenerimaan
di masa yang akan datang. Penerimaan investasi yang akan diterima berasal dariproyeksi keuntungan
atas investasi tersebut. Keuntungan atau laba yang akan digunakan untukmenutup investasi bisa dalam
dua pengertian yakni: 1. laba akuntansi yaitu merupakan laba yangterdapat dalam laporan keuangan
yang disusun oleh bagian akuntansi yang dapat dilihat LaporanRugi-Laba, 2. laba tunai yaitu laba berupa
aliran kas atau

cash flow.

Dalam investasi lebih banyakmenggunakan konsep laba tunai atau

cash flow

, karena laba yang dilaporkan dalam akuntansibelum pasti dalam bentuk kas. Perusahaan dapat
mempunyai jumlah kas yang lebih besar daripada keuntungan yang dilaporkan dalam laporan akuntansi.
Dalam Laporan Rugi-Laba, biayayang diperhitungkan semua biaya baik yang dikeluarkan secara tunai
seperti bahan baku, upah,gaji, biaya promosi, komisi, biaya umum maupun biaya yang dikeluarkan
secara

tidak

tunai sepertipenyusutan. Penyusutan dalam akuntansi akan dimasukkan sebagai biaya padahal
perusahaantidak pernah mengeluarkan biaya penyusutan pada periode tersebut. Penyusutan
diperlakukansebagai biaya juga bertujuan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar (sebagai

tax deductable

). Untuk menganalisis keputusan usulan investasi atau proyek investasi apakah suatuusulan investasi
tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan, maka konsep yang digunakanadalah konsep aliran kas
bukan konsep laba, karena laba yang dilaporkan dalam laporankeuangan belum tentu dalam bentuk kas.
Dalam menghitung aliran kas atau

cash flow

, adalahdengan menambah keuntungan bersih setelah pajak dengan pengeluaran tidak tunai
atauKeputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan apakah suatu investasi

Cash flow

= Laba Bersih Setelah Pajak + Penyusutan

layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak. Pengambilan keputusan tersebut memper-timbangkan
aliran kas keluar

(cash outflow)

yang akan dikeluarkan perusahaan dan aliran kasmasuk


(cash inflow)

yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang diambil.

Penggolongan

cash flow

Cash flow

yang berhubungan dengan keputusan investasi bisa dikelompokkan dalam 3macam aliran kas yaitu: 1.

initial cashflow

, 2.

operational cashflow

, dan 3.

terminal cashflow

1.

Initial Cashflow (Capital Outlays)

Initial Cashflow

merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertamakali untuk keperluan suatu
investasi.

Cashflow

ini misalnya harga perolehan pembelian tanah,pembangunan pabrik, pembelian mesin, perbaikan mesin
dan investasi aktiva tetap lainnya. Jikakita melakukan investasi pembelian mesin pabrik maka yang
termasuk

Capital Outlays

atau

Cashoutflow

antara lain harga pembelian mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik nama (jikaada) dan biaya
lain yang harus dikeluarkan mesin tersebut sampai mesin tersebut siapdioperasikan serta termasuk juga
kebutuhan dana yang akan digunakan untuk modal kerja.
2.

Operational Cashflow

Operational Cashflow

merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi ataumerupakan aliran kas yang akan
dipergunakan untuk menutup investasi.

Operational cashflow

biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi dan berupa aliran kas masuk bersih atauberasal
dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkanperusahaan. Aliran kas
operasi sering disebut

cash inflow

(aliran kas masuk) yang nantinya akandibandingkan dengan cash outflow untuk menutup investasi.

Operational cashflow (cash inflow)

inibiasanya juga disebut

Proceeds

. Besarnya

proceeds

terdiri dari 2 sumber yaitu berupa labasetelah pajak atau

Earning After Tax (EAT)

ditambah depresiasi. Mengapa depresiasi merupakansumber kas masuk

(cash inflow)

, padahal depresiasi merupakan biaya yang akan mengurangilaba? Telah dijelaskan mengapa biaya
depresiasi merupakan sumber kas masuk. Kita tahu bahwabiaya depresiasi merupakan biaya yang
digunakan untuk mengurangi nilai suatu aktiva tetap.Pada saat terjadi biaya depresiasi tersebut,
perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang berbentukkas walaupun di laporan laba-rugi besarnya
depresiasi tersebut menambah biaya operasi.Depresiasi di satu sisi menambah biaya padahal di sisi lain
sebenarnya tidakmengeluarkan uang kas maka sebenarnya ada kas yang terkumpul dan diperlakukan
sebagai kasmasuk sebesar biaya depresiasi tersebut selama umur aktiva. Dana yang terkumpul
tersebutnantinya akan digunakan untuk membeli aktiva kembali apabila aktiva yang didepresiasi
tersebuttelah habis umur ekonomisnya. Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat
berasaldari modal sendiri dan atau pinjaman (hutang) atau modal asing. Perbedaan sumber modal
yangdigunakan untuk investasi tersebut mempengaruhi perhitungan
proceeds

investasi yangbersangkutan. Perhitungan

proceeds

atau

cashflow

atau

aliran kas masuk

dari kedua sumber modal tersebut sebagai berikut:a. Perhitungan besarnya

Proceeds

bila investasi menggunakan Modal Sendirib. Perhitungan

Proceeds

bila investasi menggunakan Modal Sendiri dan Hutang:Misal : EAT = Rp.15.000.000, Penyusutan =
Rp.50.000.000, Bunga = Rp. 20.000.000 danPajak = 25 %.

Cashflow

= Rp.15.000.000 + Rp.50.000.000 + Rp.20.000.000 (1 – 0,25) == Rp.80.000.000

3.

Terminal Cashflow

Terminal cashflow

merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai

Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi

Proceeds

= Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi + Bunga (1 -Pajak)

akibat habisnya umur ekonomis suatu investasi.


Terminal cashflow

akan diperoleh pada akhir umur ekonomis suatu investasi.

Terminal cashfolw

ini dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dariaktiva dan modal kerja yang digunakan untuk investasi.
Nilai residu suatu investasi merupakannilai aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai
buku aktiva yang bersangkutan.Besarnya nilai residu ini sangat penting dalam perhitungan biaya
depresiasi dan aliran kas masukperusahaan.Modal kerja yang digunakan oleh perusahaan akan selalu
berputar setiap periode tertentu.Pada akhir umur ekonomis suatu investasi, modal kerja ini akan
kembali ke posisi semula. Artinya,setelah umur ekonomis aktiva yang bersangkutan habis, maka modal
kerjanya tidak lagi terikatpada aktiva tersebut dan dapat digunakan untuk kegiatan yang lain. Pada saat
itulah modal kerjamerupakan aliran kas masuk, karena terjadinya hanya pada akhir umur ekonomis saja,
makaaliran kas masuk yang berasal dari modal kerja termasuk dalam

terminal cashflow

Terminal cashflow

akan diterima pada akhir umur ekonomis, sehingga nantinya akan diperhitungkansebagai

cashflow

di tahun terakhir. Misalnya tahun 2010 perusahaan “ A “ menginvestasikan dananya dan selama empat
tahun menerima

operational cashflow,

maka tiga macam

cashflow

tsb jikadigambarkan nampak sebagai berikut:2010 2011 2012 2013 2014

Initial Cashflow

operational operational operasional operational cashflow +cashflow

cashflow
cashflow Terminal cashflow

3. Metode Penilaian Investasi

Pengambilan keputusan proyek investasi terutama didasarkan pada pertimbanganekonomis. Secara


ekonomis apakah suatu investasi layak atau tidak dilaksanakan dapat dihitungdengan beberapa metode
penilaian atau kriteria proyek investasi, yaitu:1. Metode

Accounting Rate of Return

(ARR)2. Metode

Payback Period

(PBP)3. Metode

Net Present Value

(NPV)4. Metode

Profitability Index

(PI)5. Metode

Internal Rate of Return

(IRR)

3.1. Metode

Accounting Rate of Return

(ARR)

Metode

Accounting Rate of Return

(ARR) mengukur besarnya tingkat keuntungan dariinvestasi yang digunakan untuk memperoleh
keuntungan tersebut. Keuntungan yangdiperhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak (

Earning After Tax

atau EAT). Sedangkaninvestasi yang diperhitungkan adalah rata-rata investasi yang diperoleh dari
investasi awal (jikaada) ditambah investasi akhir dibagi dua. Hasil dari ARR ini merupakan angka relatif
(persentase).Dalam menghitung rata-rata EAT dengan cara menjumlahkan EAT selama umur investasi
laludibagi dengan umur investasi. Dalam menghitung rata-rata investasi yaitu investasi ditambah
nilaisisa atau residu dibagi dua (2). Setelah ARR dihitung kemudian dibandingkan dengan
tingkatkeuntungan yang disyaratkan. Jika angka ARR lebih besar (>) dari tingkat keuntungan
yangdisyaratkan berarti investasi layak dilakukan atau menguntungkan, sebaliknya jika angka ARRlebih
kecil (<) dari tingkat keuntungan yang disyaratkan berarti investasi tidak layak dilakukan.

Contoh 1.

Proyek investasi A membutuhkan dana Rp. 280.000.000,-. Umur ekonomisnya 3 tahundengan nilai sisa
Rp. 40.000.000,-. Laba setelah pajak (EAT) selama 3 tahun berturut-turut adalah:tahun ke 1 = Rp.
40.000.000,-, tahun ke 2 = Rp. 50.000.000,-, dan tahun ke 3 = Rp. 30.000.000,-.Dari informasi tersebut
maka dapat dihitung besarnya

Accountinmg Rate of Return

sebagaiberikut:

ARR =

InvestasirataRataPajak SetelahLabarataRata

−−

x 100%

Anda mungkin juga menyukai