NomorIndukMahasiswa/NIM : 041791935
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE padalaman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakui nya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan
oleh Universitas Terbuka.
Nunukan, 05 Juli 2021
AGUNG AMNIR
Pertanyaan 1
1. Hitunglah berapa jumlah pajak PPN dan PPh yang harus dibayar Pak Anton dan Pak Budi?
2. Mengapa PPN yang harus dibayar bapak Anton dan Budi sama?, berikanlah alasannya berdasarkan keadilan
dalam membayar pajak!
3. Apakah terjadi perbedaan besaran jumlah PPh yang harus dibayar bapak Anton dan Bapak Budi?, berikanlah
alasannya berdasarkan keadilan dalam membayar pajak!
Jawaban 1
a. Hitungan untuk PPH Pak Anton Rp 700.000.000 - Rp. 100.000.000 = Rp. 600.000.000
Hitungan PTKP Rp.. 54.000.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000 = Rp. 63.000.000
Hitungan PKP Rp. 600.000.000 – Rp. 63.000.000 = Rp. 537.000.000
Untuk PPH Rp. 537.000.0000 x 30% = Rp. 161.100.000
Untuk ppn 10% x Rp.100.000.000 = Rp. 10.000.000
Hitungan untuk PPH Pak Budi Rp 700.000.000 - Rp. 100.000.000 = Rp. 600.000.000
Hitungan PTKP Rp.. 54.000.000
Hitungan PKP Rp. 600.000.000 – Rp. 54.000.000 = Rp. 546.000.000
Untuk PPH Rp. 546.000.0000 x 30% = Rp. 163.800.000
Untuk ppn 10% x Rp.100.000.000 = Rp. 10.000.000
b. PPN merupakan pajak yang dikenakan atas transaksi jual-beli Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau
Jasa Kena Pajak (JKP) yang memiliki pertambahan nilai dan pungutan ini hanya boleh dilakukan
dan dilaporkan oleh PKP.
c. Terjadi perbedaan jumalh PPH dimana Pak Anton yang sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak
sedangkan Pak Budi belum menikah inilah yang menyebabkan perbedaan PPH mereka
Pertanyaan 2
Berdasarkan kasus di atas, coba anda hitung atau analisis:
a) Berapakah BPHTB bapak Agus tahun 2019 yang harus dibayarkan, dan besarnya pajak hiburan yang harus
ditanggungnya tiap kali menonton film ?
b) Apakah jenis pajak BPHTB yang ditanggung bapak Agus dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga?, dan
kemukakanlah alasannya?
c) Apakah Pajak Hiburan tersebut termasuk pajak langsung?, dan kemukakanlah alasannya!
d) Apakah jenis Pajak hiburan tersebut beban pajaknya dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga?, dan
kemukakanlah alasannya!
e) Tuliskan jenis pajak lain yang sejenis dengan pajak hiburan!
Jawaban 2
a) Besaran BPHTB Bapak Agus = 5%x ( Rp.600.000.000 – Rp. 60.000.000 ) = Rp. 27.000.000
Pajak hiburan 20% x Rp. 50.000 = Rp. 10.000 x 4 ( selama sebulan ) = Rp. 40.000
b) Menurut saya tidak dapat dilimpahkan dikarenakan Pak Agus sendiri yang melakukan gransaksi jual belih dan
itu terdapat kompenen pajak didalamnya.
c) Pajak hiburan tersebut langsung dimana harga tiket yang diberikan kepada Pak Agus sudah include pajak
didalam nya.
d) Tidak dapat dilimpahkan dikarenakan pajak tersebut langsung ke pengguna jasa hiburan.
e) Pajak Reklame juga sejenis dengan pajak hiburan pdan pajak pembelian barang
Pertanyaan 3
1. Hitunglah PPN CV Sidomukti pada bulan Oktober 2020!
2. Hitunglah PPN Toko X pada bulan Oktober 2020!
Jawaban 3
Pertanyaannya 4
1. Kapankah penagihan dengan surat paksa dapat dilakukan terhadap bapak Anton?, dan kemukakanlah alasannya!
2. Dapatkah dilakukan penyanderaan terhadap Pak Anton?, dan kemukakanlah alasan serta landasan hukumnya!
Jawaban 4
1. Pada saat bapak Anton sudah tidak koperatif dalam menyelesaiakn utang pajaknya tersebut.
2. Pertama-tama perlu dipahami mengenai penyanderaan (gijzeling) ini dapat dilakukan selama 6 bulan dan
diperpanjang paling lama 6 bulan.
Meskipun telah dilakukan penyanderaan, hal ini tidak menghapus utang pajak dan terhentinya pelaksanaan
penagihan.Adapun arti penyanderaan menurut Pasal 1 angka 21 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa (“UU 19/2000”) adalah: Pengekangan sementara waktu kebebasan Penanggung Pajak dengan
menempatkannya di tempat tertentu.
Menyambung pernyataan, memang benar penyanderaan hanya dapat dilakukan terhadap penanggung pajak
yang punya utang pajak minimal sebesar Rp100 juta dan diragukan iktikad baiknya dalam melunasi utangnya.