Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BALITA SEHAT “S” USIA 15 BULAN


DI PUSKESMAS DRINGU

Disusun Oleh :
SRI WAHYUNI
NIM. 15901.01.19024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATI PESANTREN
ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan
Pada Balita Sehat ”S” Usia 15 Bulan
Di Puskesmas Dringu

Telah disahkan oleh pembimbing pada

Hari :

Tanggal :

Probolinggo, .....................................2020

Mahasiswa

Sri wahyuni
Nim 15901.01.19024

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Suwarmi SST
LAPORAN
PENDAHULUAN

1. Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi  pada tiap makhluk.
Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat
cepat, terutama pada periode tertentu.
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. (Marmi dan Rahardjo, Kukuh. 2015).
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kg), ukuran panjang (cm, meter), umur, tulang dan keseimbangan meta-
bolic ( retensi kalsium dannitrogen tubuh). ( Suaningsih,2002:21)
Perkembangan (development) adalah berkembangnya kemampuan/skill dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. ( Suaningsih,2002:21)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal
yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain (Kemenkes RI, 2012) :
a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
1) Ras/etnik atau bangsa. Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia
tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa indonesia atau sebaliknya.
2) Keluarga Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pen-
dek, gemuk atau kurus.
3) Umur Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun per-
tama kehidupan dan masa remaja.
4) Jenis kelamin. Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak lak-
ilaki lebih cepat.
5) Genetik Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak
yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpen-
garuh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
6) Kelainan kromosom Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
b. Faktor luar (eksternal)
1) Faktor Prenatal
a) Gizi Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan.
b) Mekanis Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital
seperti club foot.
c) Toksin/zat kimia Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid, da-
pat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d) Endokrin Diabetes meilitus dapat menyebabkan mekrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
e) Radiasi Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan
pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.
f) Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo Virus Herpers simpleks) dapat menyebabkan kelainan
pada janin ; katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jan-
tung kongenital.
g) Kelainan imunologi Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golon-
gan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel
darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah
janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan
jaringan otak.
h) Anoksia embrio Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi
plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i) Psikologi ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan
mental pada ibu hamil dan lain-lain.
2) Faktor Persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfik-
sia, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3) Faktor Pasca persalin
a) Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
b) Penyakit kronis/kelainan kongenital Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung
bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan janin.
c) Lingkungan fisis dan kimia Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat
anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari ,
paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mem-
punyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
d) Psikologis Hubungan anak dengan prang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
diketahui oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan
mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
e) Endokrin Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menye-
babkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f) Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat per-
tumbuhan anak.
g) Lingkungan pengasuh Pada lingkungan pengasuh, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h) Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i) Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat per-
tumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap
susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertum-
buhan.
(Kementerian Kesehatan RI. 2016)
3. Kebutuhan Dasar Anak
a. Asah ( kebutuhan akan stimulasi manfaat)
b. Asih ( kebutuhan kasih sayang)
c. Asuh ( kebutuhan fisik)
Pertumbuhan fisik:
a. Pertumbuhan janin intra uterin
b. Pertumbuhan setelah lahir : BB, PB, kepala, gizi, jaringan lunak, organ tubuh
Perkembangan anak balita
Dalam perkembangannya anak balita terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsan-
gan/stimulasi guna untuk berkembang.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi social diusahakan sesuai dengan kebu-
tuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya,
4. Macam – Macam Tes Perkembangan
Ada berbagai macam tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai
perkembangan anak yaitu :
1)        Skala yaumi–mimi
Perkembangan mental
Gerakan kasar dan halus, emosi, sosisal dan prilaku bicara.
a. Lahir sampai 3 bulan
-       Belajar mengangkat kepala
-       Belajar mengikuti objek dengan matanya
-       Melihat kemuka orang dengan tersenyum
-       Bereaksi terhadap suara / bunyi
-       Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
-       Menahan barang yang dipegangnya
-       Mengoceh spontan
b.    3 sampai 6 bulan
-       Mengakat kepala 900 dan mengakat dada dengan bertopang dada
-       Mulai belajar meraih benda–benda yang ada dalam jangkauan
-       Menaruh benda–benda dimulut
-       Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak main
c. 6 sampai 9 bulan
-       Dapat duduk tanpa dibantu
-       Dapat tengkurap dan balik sendiri
-       Dapat merangkak meraih benda tau mendekati seseorang
-       Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
-       Bergembira dengan melempar benda–benda
-       Mulai berpatisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sem-
bunyian
d. 9 sampai 12 bulan
-       Dapat berjalan sendiri tanpa dibantu
-       Dapat berjalan dengan dituntun
-       Menirukan suara
-       Mengulang bunyi yang didengar
-       Belajar menyataka satu atau dua kata
-       Mengerti perintah sederhana atau larangan
-       Berpartisipasi dalam permainan
(Kementerian Kesehatan RI. 2017)
2) Frenkenberg dkk (1981) melalui DDST mengemukakan 4 parameter :
a. Personal social
b. Motorik halus
c. Bahasa
d. Motorik kasar
5. Pendidikan atau Stimulasi yang Perlu diberiakan :
- Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung.
- Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat.
- Menyanyi, menggambar.
- Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
- Bahasa,; bercakap–cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair sederhana.
- Membuat permainan dari kertas
- Bermain music
- Mengenal tugas atau larangan
Aktifitas sehari hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air kecil dan besar).
(Kementerian Kesehatan RI. 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Marmi dan Rahardjo, Kukuh. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak Prasekolah .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementerian

Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BALITA ”S” Dengan TUMBUH KEMBANG NORMAL
DI PUSKESMAS DRINGU

Identitas :
Tanggal : 27 - 4 - 2020 jam : 08.30 WIB
Nama Bayi : An. s
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat tanggal lahir : probolinggo, 15-1-2019
Umur : 15 bulan
Anak ke : 2 (dua)
Nama Ibu : Ny. L
Nama Ayah : Tn. A
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Pabean

1. SUBYEKTIF
Ibu datang ke Pustu ingin menimbangkan berat anaknya yang usia 15 bulan dan ingin
mengetahui perkembangan anaknya.

2. OBYEKTIF
a. Pemeriksaan UmumKeadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,5°C
Nadi : 98 X/m
Respirasi : 20 X/m
BB : 10,2 kg
LK : 48 cm PB : 82 cm
b. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Bentuk simetris, warna rambut hitam, tidak rontok, tidak adaketombe
- Muka : Simetris, tidak pucat
- Mata : Simetris, palpebra tidak ada benjolan, conjungtiva tidak pucat,sclera
tidak icterus
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, kebersihan cukup
- Mulut dan gigi : Tidak ada hipersalivasi, tidak ada epulis, tidak adastomatitis,
bibir lembab simetris, lidah bersih
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen, kebersihan cukup
- Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesarankelenjar
thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening 
- Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kebersihan cukupDada :
Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak batuk, tidak sesak,tidak ada suara
ronchi, tidak ada suara wheezing
- Perut : Tidak tidak ada benjolan ada pembesaran,, tidak ada lukabekas operasi
- Kulit : Turgor baik, tidak ada oedema, tidak ada kelainan
- Punggung : Posisi tulang belakang normal
- Genetalia : Testis sudah turun dalam serotum, tidak ada benjolan,tidak ada
kelainan
- Ekstremitas atas : simetris, tidak ada oedem, tidak ada kelainan
- Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada oedem, tidak ada kelainan
c. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
- Personal sosial :- Dapat bertepuk tangan dan melambai-lambai
- - Meminta sesuatu tanpa menanggis atau merenggek
- Motorik halus :- Dapat mempertemukan dua kubus kecil yg ia pegang
- - Dapat mengambil benda kecil seperti kacang kismis dan po-
tongan biskuit
- Motorik kasar :- Dapat berjalan sendiri atau jalan dengan pegangan
- - Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih
- - Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai
- - Dapat membungkuk untuk memungut mainan dilantai dan
kemudian berdiri kembali
- -Dapat berjalan di sepanjangruangantanpa jatuh atau terhuyung-
huyung
d. Pemeriksaan Psikologis
Anak sudah terbiasa dengan lingkungan luar, bila didekati orang lain,anak akan
tersenyum dan tidak menangis

3. ANALISA
Balita ”S” Usia 15 Bulan Dengan Tumbuh Kembang Normal
4. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 27 - 4 - 2020 jam : 09.30 WIB
a. Memberitahu hasil pemeriksaan anak pada ibunya bahwa tumbuh kembang anaknya
sesuai dengan usianya.
Evaluasi : ibu lega tumbuh kembang anaknya normal
b. Menganjurkan ibu agar tetap memantau anak untuk tumbuh kembang anaknya sesuai
usia 18 bulan yaitu :
-       Tanpa bantuan anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai
-       Dapat mengatakan ‘ papa”ketika ia memanggil atau melihat ayahnya atau
mengatakan ” mama” ketika memanggil atau melihat mama nya
-       Dapat berdiri sendiri tanpa berpengangan selama 30 detik atau lebih
-       Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai,anak dapat membungkukun-
tuk memunggut mainan di lantaidan dapat berdiri kembali
-       Dapat menunjukkan apa yang diinginkantanpa menanggis atau merengek
-       Dapat berjalan disepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung
-       Dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis atau potongan biscuit
dengan menggunakan ibu jaridan jari telunjuk\
Dapat menggelingkan bola ke anak dan melemparkan kembali
Dapat memegang cangkir atau gelas dan minum dari tempat tersebut
Evaluasi : ibu mau melakukan anjuran yang di berikan
c. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan terkait pola makan bergizi seimbang
pada anaknya
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melaksanakan
d. Memberitahu ibu untuk tetap mengikuti posyandu berguna untuk mengetahui
perkembangan anak
Evaluasi : Ibu bersedia untuk gating rutin ke posyandu
e. Memberitahu ibu jadwal deteksi 3 bulan lagi saat usia anak 18 bulan
Evaluasi : ibu dengan senang hati memantau perkembangan anaknya dan akan
kontrol tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai