Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

(CERITA KAKAK ADIK TIPU 92 ORANG DI ONLINE SHOP


SEJAK 2012,KERUGIAN HAMPIR Rp 1 MILIAR)

Disusun Oleh
NAMA : M.HAFIZH WIRANATA

NPM : 2004068

KELAS : TPB 3 B

DOSEN PENGAJAR : M.IKBAL AZIZ,S.E.,M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


BATUBARA
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG TAHUN
AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah tentang “Cerita kakak adik tipu 92 orang di
online shop sejak 2012,kerugian hampir Rp.1 M” bisa selesai dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini. Tanpa adanya bantuan dari semua pihak makalah ini tidak akan selesai
pada tepat waktu.

Dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami
masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.Dan semoga
dengan adanya laporan ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.Aamiin.

Palembang ,2 februari 2022

M.HAFIZH WIRANATA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
latar belakang................................................................................................................
BAB II PERUMUSAN MASALAH.........................................................................................
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................
Pengertian Umum.........................................................................................................
Jenis jenis E-commerce.................................................................................................
Perkembangan E-commerce di Indonesia .....................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................
Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet, televisi, dan jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis,
dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan
dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti transfer dana
secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing),
atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dan lainnya.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak
hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dan lainnya. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga
memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), surat elektronik (e-mail),
dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan
alat pembayaran untuk e-dagang ini.

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Amazon.com, dan PayPal.
Bidang perdagangan elektronik di Indonesia sendiri mulai menggeliat sejak hadirnya usaha
rintisan yang bergerak di bidang perdagangan elektronik seperti elevenia, Lazada, bukalapak,
tokopedia, Shopee, Blibli.com, dan lain sebagainya.
Jenis e-commerce Indonesia
Umumnya terdapat beberapa jenis e-commerce di Indonesia yang banyak diterapkan, yaitu
B2C, B2B, C2C, dan C2B. Informasi mengenai keempat jenis e-commerce adalah hal yang
perlu Anda kenali. Berikut penjelasannya.
1. Business to Consumer (B2C)
B2C atau Business to Consumer adalah jenis eCommerce dimana satu company yang
menjual produk baik berupa barang atau jasa kepada seorang pelanggan. Salah satu
contohnya adalah Anda membeli produk kosmetik dari salah satu brand tertentu.
2. Business to Business (B2B)
Business to Business atau B2B adalah ketika satu company menawarkan produk kepada
perusahaan lainnya. Misalnya perusahaan yang menjual layanan software untuk digunakan
pada bisnis lainnya.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Consumer to Consumer adalah saat seorang pelanggan saling melakukan transaksi jual beli
dengan satu consumer lainnya. Contohnya adalah penjual barang thrift yang biasanya
merupakan koleksi pribadi.
4. Consumer to Business (C2B)
Consumer to Business atau C2B adalah saat seorang pelanggan menjual produknya (barang
atau jasa) kepada perusahaan. Influencer bisa menjadi contoh dari jenis eCommerce C2B ini.

Perkembangan e-commerce di Indonesia


Setelah mengetahui apa itu e-commerce dan jenis-jenisnya, mungkin Anda bertanya-tanya
sejak kapan e-commerce ini muncul dan berkembang pesat di Indonesia. Menurut pembina
asosiasi e-commerce Indonesia, Daniel Tumiwa, Internet Service Provider atau ISP komersial
hadir pertama kali di Indonesia pada 1994.
Kemudian perkembangan e-commerce di Indonesia mulai berjalan pesat sejak munculnya
KasKus pada tahun 1999 dan salah satu aplikasi e-commerce Indonesia terbaik yaitu
Tokopedia pada 2009 silam. Selain kedua platform tersebut, masih banyak lagi eCommerce
Indonesia yang bermunculan hingga sekarang dan hampir semua aktif digunakan oleh
pelanggan.
BAB ll

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan dari permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini. Rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menghindari Tindakan penipuan yang sering terjadi di online
shop atau jejaring social ?

BAB lll
PERMASALAHAN
Cerita Kakak Beradik Tipu 92 "Online Shop", Dilakukan Sejak 2012, Kerugian Hampir Rp 1
Miliar
Dua orang perempuan kakak beradik di Jawa Barat berinisial VI (33) dan VA (30) dibekuk
oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat. Dari catatan polisi, dua wanita
itu telah menipu sekitar 92 pelaku usaha toko online dan offline. Pelaku menyasar penjual
online shop di beberapa wilayah seperti Bandung, Medan, Surabaya hingga Semarang. Tak
tanggung-tanggung, akibat aksi keduanya, kerugian yang diderita oleh seluruh korban
mencapai hampir Rp 1 milar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menjelaskan,
dua pelaku rupanya telah melakukan penipuan sejak delapan tahun lalu. Kakak beradik itu
kebanyakan menyasar pelaku usaha online. "Mereka lakukan kegiatan ini lebih kurang sejak
tahun 2012. Mereka melakukan secara bergantian," kata Erdi.

Modus bukti transfer fiktif Erdi mengatakan, keduanya menipu dengan cara memanipulasi
data dokumen elektronik bukti pembayaran. Keduanya, mengirimkan bukti transfer fiktif
kepada penjual. "Modusnya mengirim bukti transfer fiktif terhadap segala sesuatu yang
dipesan," tutur Erdi. Penipuan yang terakhir dilakukan, pelaku VA bermodus membeli
produk baju bermerek Giordani sebanyak 32 potong seharga Rp 5,4 juta. VA kemudian
mengirim bukti transfer palsu. Keesokan harinya, satu pelaku lainnya memesan produk baju
bermerek serupa sebanyak 79 potong seharga Rp 14,8 juta. Sama dengan saudaranya, dia
juga mengirimkan bukti transfer fiktif. Namun setelah dicek ke unit keuangan pusat dan
admin perusahaan, uang dari tiga transaksi sejumlah Rp 24,7 juta tidak pernah masuk ke
rekening perusahaan PT Giordano Indonesia. Saat dihubungi, nomor pihak penjual justru
diblokir. Penjual pun melaporkan peristiwa itu ke Polda Jawa Barat.

Diancam hukuman 12 tahun penjara


Tak hanya melakukan penipuan dengan bukti transfer fiktif, rupanya mereka berdua juga
bekerja sama melakukan penipuan dengan memesan barang secara cash on delivery (COD).
Salah satunya akan mengaku sebagai kerabat pemesan kemudian membawa pergi barang dan
tak kembali. Erdi mengatakan, akibat aksinya, pelaku membuat para penjual rugi hingga
hampir mencapai Rp 1 miliar. "Dari kegiatan mereka, kerugian hampir mencapai Rp 1 miliar,
atau kurang lebih Rp 700 juta lebih," ucap Erdi. Kakak beradik itu kini telah ditangkap oleh
polisi. Mereka dijerat dengan Pasal 51 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Ancaman hukuman
maksimal 12 tahun penjara.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor : Abba
Gabrillin)

Cara menghindari penipuan di online shop

1.Pilih e-commerce terpercaya


Sob, cobalah untuk buat daftar kebutuhan yang Anda inginkan agar sesuai dengan
pengeluaran. Pilihlah e-commerce terpercaya dan memiliki rekomendasi cukup bagus.
Bandingkan juga dengan e-commerce lain sebagai acuan bahwa Anda benar-benar tidak salah
memilih e-commerce.
2.Perhatikan verifikasi e-commerce
Cek kembali apakah e-commerce yang Anda pilih tersebut sudah terverifikasi atau tidak.
Disarankan Anda untuk tidak sembarangan mengklik tauran melalui sms atau email, cukup
langsung kunjungi situs e-commerce tersebut.
3.Periksa rating 
Biasanya beberapa e-commerce mencantumkan penilaian dari para pembeli. Usahakan cari e-
commerce yang memiliki rating bagus. Biasanya e-commerce yang cukup bagus akan banyak
mendapat penilaian bagus dari para pembelinya. Jika memiliki tanggapan positif, sudah bisa
dikatakan bahwa e-commerce tersebut memiliki reputasi baik.
4.Baca ulasan dan deskripsi produk
Sebelum memilih barang yang Anda inginkan, sebaiknya Anda memerhatikan ulasan produk
tersebut. Hal ini memudahkan Anda untuk mendapatkan informasi apakah barang tersebut
layak atau tidak terutama yang memuat dengan foto-foto. Selain itu, Anda bisa lihat deskripsi
barang terutama baha-bahan pokok.
5.Pilihlah cara membayar aman
Banyak sekali metode pembayaran transaksi secara online. Pilihlah metode yang sesuai
dengan e-commerce tersebut, misalnya menggunakan rekening Bersama. Di mana rekening
tersebut merupakan sebagai perantara antara pembeli dan juga penjual, sehingga uang yang
Anda transfer juga tidak langsung diterima penjual. Simpan juga bukti pembayaran Anda,
apabila barang yang Anda terima tidak sesuai dengan ekspektasi. 
6. Jangan pernah bagikan kode rahasia
Apabila ketika anda mendapatkan kode rahasia melalui pesan singkat misal SMS, itu adalah
kode untuk otorisasi transaksi. Jadi, jangan pernah bagikan kode yang bersifat rahasia ke
pihak manapun yang tidak Anda kenal dengan alasan apapun.
BAB 1V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1.Perdagangan elektronik ( e-commerce ) adalah penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui okope elektronik seperti internet, televisi, dan jaringan
okopedi lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, okope manajemen inventori otomatis, dan okope pengumpulan data otomatis.

2.jenis jenis e-commerce Umumnya terdapat beberapa jenis e-commerce di Indonesia yang
banyak diterapkan, yaitu B2C, B2B, C2C, dan C2B.

3.perusahaan E-commerce di Indonesia seperti elevenia, Lazada, bukalapak, okopedia,


Shopee, Blibli.com, dan lain sebagainya.

SARAN
Sebaiknya sebelum membeli sesuatu di online shop lebih teliti lagi dalam hal memilih toko
yang terdapat di E-commerce tersebut dan lihat ratingnya terlebih dahulu dan agar tidak
tertipu dengan foto barang yang ada di toko tersebut dan sesuai harapan kita.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://regional.kompas.com/read/2020/11/17/17525361/cerita-kakak-beradik-tipu-
92-online-shop-dilakukan-sejak-2012-kerugian?page=all#page2
2. https://www.wantiknas.go.id/id/berita/ini-tips-belanja-online-aman-agar-anda-
terhindar-dari-penipuan
3.

Anda mungkin juga menyukai