Anda di halaman 1dari 2

Apa yang dilakukan dokter pada prosedur 

Transurethral
Resection of the Prostate (TURP)?

Tindakan TURP membutuhkan rawat inap untuk memantau komplikasi yang mungkin saja
terjadi pascaoperasi. Anda akan diminta untuk melepaskan segala perhiasan, aksesoris dan
mengenakan baju operasi. Setelah itu, Anda diminta untuk mengosongkan kandung kemih.
Perawat akan memasang jalur vena untuk obat-obatan dan cairan. Setelah Anda berbaring di
meja operasi, dokter anestesi akan melakukan pembiusan.

Dokter bedah akan memeriksa uretra dan kandung kemih melalui endoskopi melalui ujung
penis. Dokter akan mencari potensi kelainan di daerah kandung kemih seperti batu atau
massa tumor. Kemudian, resectoscope akan turun ke daerah uretra dan memotong jaringan
prostat yang menghalangi jalur pembuangan urine. Setelah proses ini selesai, dokter akan
memasang selang fleksibel (kateter urine) untuk drainase urine dan memantau komplikasi,
seperti perdarahan.

Apa yang dilakukan setelah prosedur Transurethral


Resection of the Prostate (TURP)?

Anda biasanya harus dirawat di rumah sakit selama 1-3 hari setelah operasi. Kateter yang
terpasang akan dibiarkan selama beberapa hari karena uretra akan bengkak dan sulit untuk
BAK secara normal pascaoperasi.

Hasil apa yang didapatkan dari prosedur Transurethral


Resection of the Prostate (TURP)?

Operasi TURP biasanya menghilangkan gejala pasien dengan cepat. Sebagian besar pria
menyebutkan terdapat perubahan signifikan dari aliran urine dalam beberapa hari. Evaluasi
pengobatan untuk menghilangkan gejala masih dibutuhkan, terlebih setelah beberapa tahun
setelah operasi dilakukan.

Untuk memaksimalkan hasil yang didapat, Anda harus disiplin mengikuti rekomendasi
dokter paska operasi, seperti banyak minum air putih, makan makanan tinggi serat, jangan
konsumsi obat pengencer darah sampai diperbolehkan dokter, hindari aktivitas seksual min 4-
6 minggu pascaoperasi, tidak mengemudi dan menghindari aktivitas berat seperti mengangkat
benda berat minimal 4-6 minggu atau sampai diperbolehkan dokter.

Apa risiko dari prosedur Transurethral Resection of the


Prostate (TURP)?

Risiko operasi TURP antara lain:

 Infeksi saluran kemih, biasanya berasal dari kateter urine yang kurang steril
 Kesulitan orgasme akibat retrograde ejaculation yang membuat produksi semen tidak
mengalir ke penis tapi ke kandung kemih
 Kesulitan berkemih yang bersifat sementara. Anda mungkin akan kesulitan berkemih
dalam beberapa hari. Oeh sebab itu, pemasangan kateter urine dibutuhkan untuk
mengalirkan urine dari uretra.
 Disfungsi ereksi, tapi jarang terjadi
 Perdarahan berat
 Ketidakmampuan untuk menahan BAK
 Kebutuhan untuk TURP lanjutan

Ada komplikasi yang membahayakan yaitu penurunan kadar natrium darah yang
disebut TURP syndrome. Hal ini terjadi karena tubuh menyerap terlalu banyak cairan untuk
membasuh area operasi selama tindakan TURP. Namun, hal ini bisa dicegah dengan teknik
bipolar TURP.

Referensi

Anda mungkin juga menyukai