Pengertian
Istilah hernia berasal dari bahasa Latin, yaitu herniae, yang berarti penonjolan
isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga.
Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa
cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa
masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari
cincin inguinalis. Materi yang masuk lebih sering adalah usus halus, tetapi bisa
Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya
yang normal melalui sebuah defek congenital atau yang didapat (Barbara C
Long).
B. Etiologi
c. Pada Ibu hamil biasanya ada tekanan intra-abdomen yang meningkat terutama
C. Klasifikasi
a. Berdasarkan Terjadinya
peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah
mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis
tersebut. Namun dalam beberapa hal, kanalis ini tidak menutup. Karena
testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih
sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga
terbuka. Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup
pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka terus (karena tidak mengalami
pada orang dewasa. Proses terjadinya hernia eksternal pada bayi umumnya
2009).
b. Berdasarkan sifatnya
1. Hernia reponibel/reducible
Yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau
mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada
2. Hernia irreponibel
peritonium kantong hernia. Hernia ini juga disebut hernia akreta (accretus
= perlekatan karena fibrosis). Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda
penjara)
Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Hernia inkarserata
nekrosis dari isi abdomen di dalamnya karena tidak mendapat darah akibat
c. Berdasarkan Letaknya
1. Hernia Femoralis
biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama pada waktu
melakukan aktivitas yang menaikkan tekanan intra abdomen seperti
mengangkat barang atau batuk. Benjolan ini hilang pada waktu berbaring.
dengan vena femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa
femoral dan lebih umum pada wanita daripada pria. Ini mulai sebagai
kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yang tinggi dari inkarserata
2. Hernia Umbilikalis
hanya tertutup peritoneum dan kulit. Hernia ini terdapat kira-kira 20%
bayi dan angka ini lebih tinggi lagi pada bayi prematur. Tidak ada
2004).
biasanya terjadi pada klien gemuk dan wanita multipara. Tipe hernia ini
terjadi pada sisi insisi bedah sebelumnya yang telah sembuh secara tidak
adekuat karena masalah pascaoperasi seperti infeksi, nutrisi tidak adekuat,
atau kegemukan.
Hernia ini terjadi pada bekas luka laparotomi. Sayatan pada nervus
mengakibatkan anestesi kulit dan paralisis otot pada segmen yang dilayani
4. Hernia Inguinalis
melalui sebuah lubang sebagai bagian yang lemah pada dinding perut ke
tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari
(akuisita). Pasien laki-laki lebih banyak daripada pasien wanita. Pada pria,
Subarkah, 2008).
menjadi :
dalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari
pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat besar dan
mengangkat benda berat atau bila posisi pasien berdiri dapat timbul
kembali.
inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di bagian medial. Dasar
inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih umum pada lansia. Hernia
inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang lemah ini
tetap akan timbul benjolan. Bila hernia ini sampai ke skrotum, maka
D. Patofisiologi
Hernia diklasifikasikan menurut lokasi di mana mereka muncul. Sekitar 75%
dari Hernia terjadi di pangkal paha. Ini juga dikenal sebagai Hernia Inguinalis
atau Femoralis. Sekitar 10% adalah Hernia Ventral atau insisional dinding
Hernia Inguinalis dibagi lagi menjadi Hernia direct dan Hernia indirect.
Hernia Inguinalis indirect yang paling jenis umum dan biasanya mempengaruhi
kantung yang berisi peritoneum, usus, atau omentum muncul melalui cincin
Hernia Inguinalis direct selalu cacat yang diperoleh hasil dari kelemahan
dinding Inguinal posterior. Hernia Inguinalis langsung terjadi lebih sering pada
orang dewasa yang lebih tua. Hernia Femoral cacat juga diperoleh di mana
kantung peritoneal menonjol melalui cincin femoral. Hernia ini biasanya terjadi
laki biasanya terdapat pengalaman baik nyeri atau rasa nyeri yang memancar/
terkait dengan Hernia direduksi. Bila isi hernia tidak dapat dikembalikan ke
rongga perut, itu dikatakan dapat diminimalkan atau dipenjara. Isi Hernia yang
dipenjara terjebak, biasanya dengan leher yang sempit atau membuka ke hernia.
Obstruksi terjadi ketika lumen usus yang terkandung dalam hernia menjadi
Jika suplai darah ke isi Hernia terganggu, hasilnya adalah Hernia terjepit.
Komplikasi ini dapat mengakibatkan infark usus yang terkena bencana dengan
rasa sakit yang parah dan perforasi dengan kontaminasi dari rongga peritoneal.
Perwujudan dari sebuah Hernia terjepit meliputi nyeri dan distensi perut, mual,
resiko tinggi untuk terjadi inkarserasi. Suatu tindakan Herniorrhaphy terdiri atas
tindakan menjepit defek di dalam Fascia. Akibat dan keadaan post operatif
E. Pathway
Kurang terpapar
Hernia Inguinal informasi kesehatan
Risiko infeksi
Pembedahan
Intra operasi
Penurunan O2
Gangguan
dalam jaringan
perfusi jaringan
Risiko aspirasi
Post operasi
Luka Resti
Efek anastesi Proses
post op perdarahan
pembedahan
Menekan system
Penurunan Hb
nyeri saraf
Diskontravitas
jaringan Penurunan O2
Kurang Informasi Penurunan reflek GE dalam tubuh
perawatan nyeri
dirumah Penurunan O2
Peningkatan HCl Gangguan dalam jaringan
Kurang mobilitas
Merangsang
pengetahuan Mual, muntah
sistem saraf
Pons medula pusat
Ketidakseimbang oblongata
Penurunan
an nutrisi kurang Pusat integrasi
kesadaran
dari kebutuhan Penurunan kerja termoregulasi
tubuh mukociliary hipotalamus
Risiko cedera
Akumulasi Kontrol produksi
sekret panas/pengurangan
panas
Ketidakefektifan Hipotermi
bersihan jalan
nafas
F. Tanda dan Gejala
a. Terdapat benjolan didaerah vaginal dan atau scrotal yang hilang dan timbul.
b. Pada pemeriksaan terdapat benjolan dilipat paha atau sampai scrotum, pada
Bila usus tidak kembali karena jepitan oleh Annulus Inguinali, maka akan
terjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan pasase segmen usus yang
d. Hernia strangulata lebih sering terjadi Hernia sebelah kanan. Insiden tertinggi
pada usia sekolah dibawah 1 tahun (31 %), namun rata-rata terjadi pada 12 %
kasus Hernia.
e. Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan sakit di tempat itu disertai
perasaan mual. Bila terjadi Hernia Inguinalis Stragulata perasaan sakit akan
sasak nafas.
h. Bila pasien mengejan atau batuk maka benjolan Hernia akan bertambah besar
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Herniografi
Teknik ini, yang melibatkan injeksi medium kontras ke dalam kavum
peritoneal dan dilakukan X-ray, sekarang jarang dilakukan pada bayi untuk
untuk memastikan adanya hernia pada pasien dengan nyeri kronis pada groin.
b. USG
Sering digunakan untuk menilai hernia yang sulit dilihat secara klinis,
c. CT dan MRI
obturator)
d. Laparaskopi
e. Operasi Eksplorasi
Darah
H. Penatalaksanaan
a. Konservatif
1 ) Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara
3 ) Celana penyangga
4 ) Istirahat baring
dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan
mengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat, cola, minuman
b. Pembedahan (Operatif) :
dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi,
dinding belakang.
I. Komplikasi
a. Hernia berulang,
b. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
J. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas klien
2) Keluhan utama
Adanya benjolan di inguinalis masuk bila klien tidur dan klien mengejar,
/ di daerah lipatan pada benjolan itu timbul bila penderita berdiri lama,
dsb, sehingga ditemukan rasa nyeri pada benjolan tersebut. Selain itu juga
di dapatkan adanya gejala lain seperti mual dan muntah akibat dari
menular lainnya.
a. Keadaan umum
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
Pre operasi :
d. Kurang informasi
e. Resiko infeksi
Intra Operasi :
obatan anestesi
d. Resiko aspirasi
f. Resiko syok
Post Operasi :
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Nyeri (khususnya NOC NIC
dengan mengedan) Pengendalian nyeri Manajemen nyeri
yang berhubungan Tingkat nyeri 1. Beritahu pasien untuk
dengan kondisi Tujuan : menghindari mengejan,
hernia atau Setelah dilakukan tindakan meregang, batuk dan
intervensi keperawatan selama mengangkat benda yang
pembedahan diharapkan nyeri berat.
hilang/berkurang, 2. Pantau tanda-tanda vital
ketidaknyamanan berkurang 3. Berikan tindakan
Kriteria hasil: kenyamanan, misal gosokan
- klien menyatakan nyeri punggung, pembebatan insisi
berkurang selama perubahan posisi,
- Melaporkan nyeri lingkungan tenang.
terkontrol 4. Berikan analgesik sesuai
- Pasien tampak rileks dan program.
tenang