Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Yeni Safitri
215 010 5 1023
x
ABSTRACT
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pengembangan sumber daya air yang kurang begitu memadai dan penggunaan
lahan terbagi menjadi enam bagian yaitu, lahan non pertanian, lahan sawah, lahan
kering, lahan hutan, lahan perkebunan dan lainnya. Dari hasil studi yang
dilakukan di dapat identifikasi permasalahan yang harus diatasi di Kabupaten
Ponorogo antara lain:
1. Kondisi sungai Ngindeng, sungai Sawoo dan sungai Sokoo yang berada di
daerah Bendo Kabupaten Ponorogo memiliki potensi yang cukup besar
guna memenuhi berbagai keperluan masyarakat.
2. Kekurangan pasokan air baku domestik dan air irigasi untuk persawahan
pada musim kemarau.
3. Peningkatan jumlah penduduk setempat mengakibatkan kebutuhan
terhadap sumber daya air semakin meningkat guna pengembangan
ekonomi regional.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembahasan ini sebagai berikut:
1. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Fakultas Teknik
Universitas Islam Malang.
2. Dapat dijadikan referensi tambahan untuk mahasiswa dalam menyusun tugas
akhir yang berkaitan dengan perencanaan tubuh bendungan.
3. Memberikan sumbangan pemikiran dalam perencanaan struktur tubuh
bendungan kepada instansi terkait.
4. Sebagai masukan perencanaan dan dapat menjadi control dalam perencanaan
yang sesungguhnya.
5. Menambah wawasan pengetahuan pada perencanaan bangunan tubuh
bendungan dan juga sebagi penerapan teori-teori yang sudah di dapatkan
selama perkuliahan.
2. Analisa hidrolika
a. Menghitung besarnya kapasitas tampungan mati
b. Menghitung besarnya kapasitas tampungan efektif
c. Menghitung besarnya kapasitas tampungan efektif
3. Menghitung dimensi bendungan yang memenuhi persyaratan teknis.
a. Menghitung tinggi jagaan
b. Menentukan elevasi puncak bendungan
c. Menentukan kemiringan lereng
d. Menentukan lebar puncak bendungan
4. Menghitung stabilitas tubuh bendungan
a. Analisa stabilitas lereng
b. Analisa stablitas rembesan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Analisa dan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh
beberapa kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Debit banjir rancangan dengan Metode HSS Nakayasu kala ulang 1000th,
debitnya sebesar 649.16 m3/detik.
2. Tampungan mati sebesar 9,661 x 106 m3 pada elevasi + El. 185.00 m dpl untuk
usia guna waduk 100 tahun. Sedangkan kapasitas tampungan efektif yang
dihasilkan sebesar 33,938 x 106 m3 pada elevasi + El. 185.00 m dpl, sehingga
total tampungan bendungan adalah sebesar 43,599 x 106 m3.
3. Dimensi tubuh bendungan utama (Mian Dam) diperoleh sebagai berikut:
a. Luas daerah aliran sungai (DAS) : 120, 63 km2
b. Luas permukaan waduk : 1,85 km2 pada HWL
c. Elevasi muka air tinggi : El. 218.600 m
d. Elevasi muka air rendah : El. 188.000 m
e. Elevasi muka air banjir : El. 220.89 m
f. Tinggi bendungan : 88 m
g. Elevasi puncak bendungan : El. 224,00 m
h. Lebar puncak bendungan : 15.00 m
i. Kemiringan lereng bagian hulu : 1 : 2,50
j. Kemiringan lereng bagian hilir : 1: 2,00
k. Panjang As bendungan : 415,34 m
4. Hasil perhitungan stabilitas tubuh bendungan utama (Main Dam) waduk Bendo
sebagai berikut :
• Stabilitas lereng bagian hulu
- Kondisi setelah bendungan selesai dibangun
Keadaan normal = 2,376 > 1,5 (Aman)
Keadaan gempa = 1,772 > 1,1 (Aman)
98
99
5.2 Saran
Berdasarkan analisa perhitungan pada bendungan bendo, yang sudah
dilakukan sesuai dengan rumusan masalah maka disarankan berbagai hal sebagai
berikut :
1. Dalam perhitungan analisa hidrologi dapat menggunakan metode yang lainya,
misalkan Gumbel dan lain-lain.
2. Dari hasil simulasi perhitungan kapasitas tampungan volume air waduk masih
banyak tersisa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lainnya,
misalkan kebutuhan untuk air baku.
3. Dalam mengitung stabilitas dapat mennggunakan aplikasi misalnya aplikasi
Plaxis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Data Hidrologi DAS Kecamatan Sawoo. Balai Besar Wilayah
Sungai Bengawan Solo.