Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“SARAF DAN HORMON”


Dosen Pembimbing :
Raini Panjaitan, S.TP., M.S.i.

Disusun Oleh : Kelompok 3 :

1. Riska Rani Duita Simarmata


2. Yesebel Agnes Monicah Hutagalung
3. Septiana Safitri
4. Mutiya Irawan
5. Stefani Stefan Lilikarlina Waruwu
6. Geby Junita Br. Sembiring
7. Nabilah Bilqis
8. Nabila Herlia Pralika
9. Chelsy Estetica Sitorus
10. Khairatur Ramadani
11. Atania Br. Ginting

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PRODI GIZI
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA
LUBUK PAKAM

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Karena
berkat rahmat dan karunianya,kami para penulis dapat menyeleaikan
makalah ini dengan tepat waktu..Dalam makalah ini akan membahas
tentang sistem saraf dan hormon.

Adapun makalah ini kami perbuat,untuk kami presentasikan kepada


teman-teman. Pada kesempatan ini kami ucapkan yang sebesar besarnya
kepada Dosen mata kuliah biologi ibu Raini Panjaitan,S.TP.,M.Si.
Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita semua mengenai
sistem saraf dan hormon.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih atas


masukan,saran dan kritikan yang membangun dalam penulisan makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
memotivasi teman-teman untuk mempelajari tentang sistem saraf dan
hormon.

Lubuk Pakam, 26 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... I

DAFTAR ISI .................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1-2

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1-2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3-12

2.1 Pengertian Saraf ...................................................................................... 3

2.2 Susunan Sistem Saraf .............................................................................. 3-5

2.3 Fungsi Sistem Saraf ................................................................................. 6

2.4 Klasifikasi Sistem Saraf .......................................................................... 6-8

2.5 Mekanisme Pengantar Impuls ................................................................ 8-9

2.6 Penyakit Dan Kelainan Pada Sistem Saraf ........................................... 9-10

2.7 Penyebab kelainan pada sistem saraf dan hormon .............................. 10

2.8 Cara mengobati gangguan pada sistem saraf dan hormon ................. 10

2.9 Sistem Hormon ........................................................................................ 11

2.10 Jenis Jenis Kelenjar Hormon ..................................................................... 11

2.11 Gangguan Pada Sistem Hormon ................................................................. 12

BAB III PENUTUP ......................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 13

3.2 Saran .......................................................................................... 13

3
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagian sistem saraf yang mengatur fungsi viseral tubuh disebut sistem
saraf otonom.Sistem ini membantu mengatur tekanan arteri,
motilitas dan sekresi gastro- intestinalpengosongan kandung kemih,
berkeringat suhu tubuh dan banyak aktivitas lainnya. Adasebagian yang
diatur saraf otonom sedangkan yang lainnya sebagian saja . Sistem saraf
otonom adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur fungsi
viseraltubuh.Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh pusat-pusat
yang terletak di medulaspinalis, batang otak, dan hipotalamus. Juga,
bagian korteks serebri khususnya kortekslimbik, dapat menghantarkan
impuls ke pusat-pusat yang lebih rendah sehingga
demikianmempengaruhi pengaturan otonomik.

Sistem saraf otonom terdiri dari dua subsistem yaitu sistem saraf simpatis
dan sistemsaraf parasimpatis yang kerjanya saling berlawanan.
Sebenarnya tidak ada penyamarataanyang dapat dipakai untuk
menjelaskan apakah rangsangan simpatis atau parasimpatis
dapatmenyebabkan timbulnya eksitasi atau inhibisi pada suatu organ
tertentu. Oleh karena itu,untuk dapat mengerti fungsi simpatis dan
parasimpatis, kita harus mempelajari seluruh fungsikedua sistem saraf ini
pada masing-masing organ.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?


2. Apa penyusun sistem saraf?
3. Apa saja klasifikasi sistem saraf?
4. Apa fungsi sistem saraf
5. Bagaimana mekanisme penghantar impuls?
6. Apa saja penyakit dan kelainan pada sistem saraf ?
7. Apa penyebab kelainan pada sistem saraf?

4
8. Bagaimana cara mengobati gangguan pada sistem
saraf?
9. Apa saja dimaksud dengan sistem hormon?
10. Apa saja jenis jenis kelenjar hormon pada manusia?
11.Apa akibat gangguan pada sistem hormon?

1.3 Tujuan

1. Untuk menhetahui tentang sistem saraf


2.Untuk menhetahui penyusun sistem saraf
3.Untuk menhetahui klasifikasi sistem saraf?
4.Untuk menhetahui fungsi sistem saraf
5.Untuk menhetahui mekanisme penghantar impuls?
6.Untuk menhetahui penyakit dan kelainan pada system saraf ?
7.Untuk menhetahui penyebab kelainan pada sistem saraf?
8.Untuk menhetahui cara mengobati gangguan pada sistem saraf?
9.Untuk menhetahui dimaksud dengan sistem hormon?
10. Untuk menhetahui jenis jenis kelenjar hormon pada
manusia?
11. Untuk menhetahui akibat gangguan pada sistem hormon?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Saraf


Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran
penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Sistem saraf
adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan
rangsangan. Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian
terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling
kompleks. Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi yang
cepat dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada
aktivitas listrik (impuls saraf).

2.2 Susunan Sistem Saraf


Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat
(otak dan medula spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan
secara fisiologi yaitu saraf otonom dan saraf somatic.

1. Saraf Pusat
Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan
medula spinalis, yang merupakan pusat integrasi dan kontrol
seluruh aktifitas tubuh. Bagian fungsional pada susunan saraf
pusat adalah neuron akson sebagai penghubung dan transmisi

6
elektrik antar neuron, serta dikelilingi oleh sel glia yang
menunjang secara mekanik dan metabolik.Penyusun Sistem
Saraf terdiri dari:
A. Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan
sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia yang
terletak di dalam rongga tengkorak. Bagian utama otak
adalah otak besar (cerebrum), otak kecil (cereblum) dan
otak tengah. Otak besar merupakan pusat pengendali
kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar ini dibagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Otak
belakang/ kecil terbagi menjadi dua subdivisi yaitu
metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah
menjadi batang otak (pons) dan cereblum. Otak tengah/
sistem limbic terdiri dari hipokampu Otak tengah/sistem
limbic terdiri dari hipokampus, hipotalamus, dan
amigdalahipotalamus, dan amigdala.
B. Medula Spinalis (Sumsum tulang belakang) Sumsum
tulang belakang
terletak memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-
ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan luar
berwarna putih (white area) dan lapisan dalam berwarna
kelabu (grey area). Sistem Saraf Tepi Susunan saraf tepi
(SST) yaitu saraf kranial dan saraf spinalis yang
merupakan garis komunikasi antara SSP dan tubuh . SST
tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan
ke SS;). Berdasarkan fungsinya SST terbagi menjadi 2
bagian yaitu: A. Sistem Saraf Somatik (SSS) Sistem
saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31
pasang saraf spinal. Proses pada saraf somatik
dipengaruhi oleh kesadaran.
1. Sistem Saraf Tepi
Susunan saraf tepi (SST) yaitu saraf kranial dan
saraf spinalis yang merupakan garis komunikasi antara
SSP dan tubuh . SST tersusun dari semua saraf yang
membawa pesan dari dan ke SSP. Berdasarkan fungsinya
SST terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

7
A. Sistem Saraf Somatik (SSS)
Sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf
kranial dan 31 pasang saraf spinal. Proses pada
saraf somatik dipengaruhi oleh kesadaran.
1) Saraf kranial 12 pasang saraf kranial muncul dari
berbagai bagian batang otak. Beberapa dari saraf
tersebut hanya tersusun dari serabut sensorik,
tetapi sebagian besar tersusun dari serabut
sensorik dan motorik. Kedua belas saraf tersebut
dijelaskan pada.
2) Saraf spinal Ada 31 pasang saraf spinal berawal
dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan
ventral (anterior). Saraf spinal adalah saraf
gabungan motorik dan sensorik, membawa
informasi ke korda melalui neuron aferen dan
meninggalkan melalui eferen. Saraf spinal diberi
nama dan angka sesuai dengan regia kolumna
vertebra tempat munculnya saraf tersebut.
B. Sistem Saraf Otonom (SSO)
Sistem saraf otonom mengatur jaringan dan organ
tubuh yang tidak disadari. Jaringan dan organ
tubuh yang diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung. Sistem ini terdiri atas
sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Fungsi dari kedua sistem saraf ini
adalah saling berbalikan,
SST berdasarkan divisinya juga dibagi menjadi dua
bagian yaitu: 1. Divisi sensori (afferent) yaitu
susunan saraf tepi dimulai dari receptor pada kulit
atau otot (effector) ke dalam pleksus, radiks, dan
seterusnya kesusunan saraf pusat.

Jadi besifat ascendens. 2. Divisi motorik (efferent)


yang menghubungkan impuls dari SSP ke effector
(Muscle and Glands) yang bersifat desendens
untuk menjawab impuls yang diterima dari
reseptor di kulit dan otot dari lingkungan sekitar .

8
2.3 Fungsi Sistem Saraf

 untuk mengetahui kejadian atau perubahan yang terjadi di sekitar


kita,dilakukan melalui alat indera
 Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan yang terjadi
pada tubuh kita.
 Mengendalikan kerja organ-organ tubuh

2.4 Klasifikasi Sistem Saraf


Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi
yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.

1.Otak

Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh


bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.Mempunyai
permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga
dapat ditempati oleh banyak saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan,
pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan.Bagian
dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna
kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu

2.Otak depan (Prosoncephalon)

Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.


Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum).Diencephalon
berkembang menjadi thalamus, hipotamus

3.Otak besar (Cerebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas


mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan
(memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber
dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun
ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar
yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor)
yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur

9
gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi
yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam
proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar
berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang
mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara,
kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat
penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik,
contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian
yang tepat dalam korteks. hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu
makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya.

4.Otak tengah (Mesencephalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di


depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur
kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah
merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.Otak tengah tidak
berkembang dan tetap menjadi otak tengah.

5.Otak belakang (Rhombencephalon)

Otak belakang menjadi metencephalon dan mielencephalon.


Metencephalon berkembang menjadi cereebelum dan ponsvarolli.
Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medula oblogata.

6.Otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan


otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang
normal tidak mungkin dilaksanakan.

7.Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari


medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi
jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume
dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks
yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

10
8.Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak


kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang..

9.Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak


bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu
dan berwarna kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal
dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor.

2.5 Mekanisme Pengantar Impuls


Implus merupakan rangsangan yang berupa aliran listrik dan merambat
pada serambut saraf. Mekanisme penghantar implus terjadi secara
kondiksi yang melibatkan pompa ion Na+ dan K+. mekanisme ini dapat
dapat terjadi karena membran sel saraf bersifat semipermiabel , artinya
dapat di lewati oleh ion ion tertentu .adapun mekanisme penghantar
implus ini, di mulai karena permukaan luarnya bermuatan positif dan
bagian dalam nya bermuatan negatif .apabila saraf mendapat rangsangan
akan terjadi perubahan muatan.Ada dua mekanisme jalannya implus saraf ,
yaitu sebagai berikut :

a. Implus melalui sel sara


Implus dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf.
Pada saat sel saraf istirahat , sebelah dalam serabut safar bermuatan
negatif , kira kira -60 Mv, sedangkan di sebelah luar serabut saraf
bermuatan positif. Keadaan ,muatan listrik tersebut di beri nama
potensial istirahat , sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan
polarisasi. Jika sebuah implus merambat melalui sebuah akson, dalam
waktu singkat mautan di sebelah dalam menjadi positf, kira lkira +60
Mv, dan mutan di sebelah luar menjadi menjadi negatif.perubuhan

11
tiba tiba pada ptensial istirahat bersamaan dengan implus di sebut
potensial kerja .

b. implus melalui sinapsis

sinapsis merupakan titik temu antara ujung neurit dari suatu nureron
dengan dendrit dari neuron lainya. Setiap ujung neurit membengkak
membentuk ,bonggol yang di sebut bonggol sinapsis . pada monggol
sinapsis tersebut terdapat mitokondria dan gelombang gelombang
sinapsis . gelombang gelombang sinapsis tersebut berisi zat kimia
neorotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan implus
saraf ke sel saraf lain .

2.6 Penyakit Dan Kelainan Pada Sistem Saraf


1) Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah salah satu jenis penyakit saraf
yang kerap dialami seseorang,terutama bayi,anak-anak,dan remaja.
Peradangan pada selaput otak ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus
dan baktri ,tetapi bisa juga terjadi akibat penyakit non-infeksi,seperti alergi
obat atau sarkoidosis.Penderita meningitis biasanya mengalami beberapa
gejala seperti sakit kepala yang hebat ,demam tinggi,dan leher kaku.
2) Stroke
Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular ,penyakit saraf ini
terjadi karena terganggunya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan
atau pecahnya pembuluh darah .
Penderita stroke dapat mengalami beberapa gejala ,seperti mati rasa pada
wajah,kesulitan dalam berbicara,berjalan,dan melihat,sakit kepala yang
hebat,bahkan kelumpuhan.
3) Multiple sclerosis
Penyakit sclerosis ganda atau multiple sclerosis adalah jenis penyakit saraf
yang beresiko tinggi mengenai otak dan sumsum tulang belakang.Multiple
sclerosis bisa memengaruhi penglihatan,gerakan lengan atau kaki,dan
keseimbangan tubuh penderitanya.
4) Epilepsi
Epilepsi atau yang biasa disebut ayan adalah penyakit saraf akibat aktivitas
otak yang tidak normal.Penyakit ini bisa menyebabkan penderita
mengalami kejang yang berulang tanpa pemicu yang jelas.
5) Bell’s palsy

12
Bell’s palsy adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan atau
kelumpuhan sementara pada otot-otot diwajah.Kondisi ini terjadi ketika
saraf perifer yang mengontrol otot wajah mengalami
peradangan,pembengkakan,atau penekanan.

2.7 Penyebab kelainan pada sistem saraf dan hormon


 Faktor keturunan atau genetik
 Masalah pasokan darah (gangguan vaskuler)
 Cedera atau trauma,terutama pada kepala(cedera otak)dan sumsum tulang
belakang (cedera tulang belakang)
 Masalah yang muncul pada saat lahir (kongenital)
 Masalah kesehatan mental ,seperti gangguan kecemasan ,depresi,atau
psikosis.
 Paparan zat beracun ,seperti karbon monoksida ,arsenik,atau timah.
 Rusak atau matinya sel saraf yang menyebabkan hilangnya fungsi secara
bertahap (degeneratif)
 Infeksi ,seperti penyakit ensefalitis,abses otak atau meningitis
 Penggunaan berlebihan atau penarikan obat-obatan resep dan
nonbebas ,obat-obatan terlarang,atau alkohol.
 Jaringan sel yang abnormal (tumor atau kanker)

2.8 Cara mengobati gangguan pada sistem saraf dan hormon


 Pengobatan untuk mengatasi kondisi autoimun
 Membatasi kadar gula darah pada penderita diabetes
 Memperbaiki gizi
 Mengganti obat,jika obat menyebabkan kerusakan saraf
 Memberikan pereda rasa sakit ,antidepresan trisiklik,atau beberapa obat
antikejang untuk mengurangi nyeri saraf
 Fisioterapi ,misalnya terapi listrik
 Pembedahan untuk mengatasi tekanan atau trauma pada saraf.
 Transplantasi saraf

13
2.9 Sistem Hormon
Sistem HormonHormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh denganmen
ggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormonrangs
ang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormonyaitu de
ngan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadisasarnnya. 
Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis
-jenis hormone yang letaknya di otak

Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan ataumerangsan
g. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jikakekura
ngan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit)sehi
ngga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.H
ormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu a
taumenggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka orga
n akanberfungsi menjadi lebih baik.Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bag
ian yaitu :

 Kelenjar eksoktrin

Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyal
uran hasilsekretnya/getahnya. Contoh : kelenjar-kelenjar pencernaan

 Kelenjar endokrin

Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam p
enyaluranhasil sekretnya/getahnya. Contoh : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.

2.10 Jenis Jenis Kelenjar Hormon


1. Kelenjar hipophysis/pituitary di dasar cerebrum, dibawah hypothalamus.
2. Kelenjar pineal/epiphysis di cerebrum.
3. Kelenjar thyroid di daerah leher.
4. Kelenjar parathyroid di dekat kelenjar thyroid.
5. Kelenjar thymus di rongga dada.
6. Kelenjar adrenal/suprarenalis di atas ren.
7. Kelenjar pulau langerhans/pankreas di rongga perut.
8. Kelenjar Usus dan lambung di rongga perut.
9. Kelenjar kelamin :
a) Ovarium di rongga perut.
b) Testis di rongga perut bawah.

14
2.11 Gangguan Pada Sistem Hormon
Hormon memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang fungsi tubuh
secara keseluruhan. Adanya gangguan hormon lantas memicu datangnya sejumlah
penyakit, seperti:
1. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya masalah
pada kelenjar tiroid Kelenjar ini merupakan penghasil hormon
tiroid.Hipotiroidisme mengakibatkan tubuh tidak dapat memproduksi
hormon tetraiodothyronine (T4) and triiodothyronine (T3) dalam
jumlah yang cukup.Padahal, kedua hormon tersebut berfungsi untuk
mengatur metabolisme tubuh. Gejala hipotiroidisme sendiri antara lain
meliputi:
o Tubuh mudah Lelah
o Sensitif terhadap dingin
o Susah buang air besar (konstipasi)
o Kulit kering
o Berat badan meningkat
o Otot lemah
o Suara serak
o Nyeri sendi
o Rambut menipis
o Detak jantung lambat
o Memori lemah
o Depresi
o Pembesaran kelenjar tiroid
Sejumlah faktor diklaim menjadi ‘biang keladi’ dari terjadinya
ketidakseimbangan hormon yang satu ini, seperti gangguan autoimun,
terapi kanker, hingga penggunaan obat-obatan tertentu.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kebalikan dari hipotiroidisme. Dalam kasus ini,
kelenjar titoid justru memproduksi hormon tiroid (T3 dan T4) terlalu
banyak. Wanita lebih umum mengalami masalah hormon yang satu ini
ketimbang pria.Ciri-ciri hipertiroidisme antara lain terdiri dari:
o Peningkatan nafsu makanMudah gugup dan gelisah
o Sulit berkonsentrasi
o Tubuh mudah Lelah
o Detak jantung tidak beraturan

15
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Sistem saraf merupakan salah satu system koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf
dibagi menjadi dua,yaitu system saraf pusat dan system saraf perifer. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri
dari sistem saraf sadar dan sistem sarad tidak sadar.

Untuk menanggapi rangsangan ada tiga komponen yang harus dimiiliki oleh
saraf,yaitu:

 Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita
yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
 Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari
berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat
sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
 Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan
oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adlah
otot dan kelenjar Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sel-
sel kelenjar (kelenjar endokrin) dan mempunyai peranan strategis bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup tak terkecuali manusia.

3.2.SARAN
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku,internet,dan lain-lain) kita harus
dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari,agar
lebih lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

16
Demikianlah makalah yang saya buat,semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,silahkan sampaikan kepada
saya.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya.

DAFTAR PUSTAKA

 SRI UTAMI.R . SLIDESHARE.NET


 Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media 
Press, Surabaya. h. 14, 80.
 Gibson, John.2003.Fisiologi dan Anatomi Modern untuk
Perawat.Buku Kedokteran EGC : Jakarta Sherwood,
Lauralee.2012.Fisiologi Manusia.Buku Kedokteran EGC :
Jakarta
 http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/847

17

Anda mungkin juga menyukai