MAKALAH Biologi Saraf
MAKALAH Biologi Saraf
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Karena
berkat rahmat dan karunianya,kami para penulis dapat menyeleaikan
makalah ini dengan tepat waktu..Dalam makalah ini akan membahas
tentang sistem saraf dan hormon.
Penulis
2
DAFTAR ISI
2.8 Cara mengobati gangguan pada sistem saraf dan hormon ................. 10
3
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem saraf otonom terdiri dari dua subsistem yaitu sistem saraf simpatis
dan sistemsaraf parasimpatis yang kerjanya saling berlawanan.
Sebenarnya tidak ada penyamarataanyang dapat dipakai untuk
menjelaskan apakah rangsangan simpatis atau parasimpatis
dapatmenyebabkan timbulnya eksitasi atau inhibisi pada suatu organ
tertentu. Oleh karena itu,untuk dapat mengerti fungsi simpatis dan
parasimpatis, kita harus mempelajari seluruh fungsikedua sistem saraf ini
pada masing-masing organ.
4
8. Bagaimana cara mengobati gangguan pada sistem
saraf?
9. Apa saja dimaksud dengan sistem hormon?
10. Apa saja jenis jenis kelenjar hormon pada manusia?
11.Apa akibat gangguan pada sistem hormon?
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Saraf Pusat
Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan
medula spinalis, yang merupakan pusat integrasi dan kontrol
seluruh aktifitas tubuh. Bagian fungsional pada susunan saraf
pusat adalah neuron akson sebagai penghubung dan transmisi
6
elektrik antar neuron, serta dikelilingi oleh sel glia yang
menunjang secara mekanik dan metabolik.Penyusun Sistem
Saraf terdiri dari:
A. Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan
sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia yang
terletak di dalam rongga tengkorak. Bagian utama otak
adalah otak besar (cerebrum), otak kecil (cereblum) dan
otak tengah. Otak besar merupakan pusat pengendali
kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar ini dibagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Otak
belakang/ kecil terbagi menjadi dua subdivisi yaitu
metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah
menjadi batang otak (pons) dan cereblum. Otak tengah/
sistem limbic terdiri dari hipokampu Otak tengah/sistem
limbic terdiri dari hipokampus, hipotalamus, dan
amigdalahipotalamus, dan amigdala.
B. Medula Spinalis (Sumsum tulang belakang) Sumsum
tulang belakang
terletak memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-
ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan luar
berwarna putih (white area) dan lapisan dalam berwarna
kelabu (grey area). Sistem Saraf Tepi Susunan saraf tepi
(SST) yaitu saraf kranial dan saraf spinalis yang
merupakan garis komunikasi antara SSP dan tubuh . SST
tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan
ke SS;). Berdasarkan fungsinya SST terbagi menjadi 2
bagian yaitu: A. Sistem Saraf Somatik (SSS) Sistem
saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31
pasang saraf spinal. Proses pada saraf somatik
dipengaruhi oleh kesadaran.
1. Sistem Saraf Tepi
Susunan saraf tepi (SST) yaitu saraf kranial dan
saraf spinalis yang merupakan garis komunikasi antara
SSP dan tubuh . SST tersusun dari semua saraf yang
membawa pesan dari dan ke SSP. Berdasarkan fungsinya
SST terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
7
A. Sistem Saraf Somatik (SSS)
Sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf
kranial dan 31 pasang saraf spinal. Proses pada
saraf somatik dipengaruhi oleh kesadaran.
1) Saraf kranial 12 pasang saraf kranial muncul dari
berbagai bagian batang otak. Beberapa dari saraf
tersebut hanya tersusun dari serabut sensorik,
tetapi sebagian besar tersusun dari serabut
sensorik dan motorik. Kedua belas saraf tersebut
dijelaskan pada.
2) Saraf spinal Ada 31 pasang saraf spinal berawal
dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan
ventral (anterior). Saraf spinal adalah saraf
gabungan motorik dan sensorik, membawa
informasi ke korda melalui neuron aferen dan
meninggalkan melalui eferen. Saraf spinal diberi
nama dan angka sesuai dengan regia kolumna
vertebra tempat munculnya saraf tersebut.
B. Sistem Saraf Otonom (SSO)
Sistem saraf otonom mengatur jaringan dan organ
tubuh yang tidak disadari. Jaringan dan organ
tubuh yang diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung. Sistem ini terdiri atas
sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Fungsi dari kedua sistem saraf ini
adalah saling berbalikan,
SST berdasarkan divisinya juga dibagi menjadi dua
bagian yaitu: 1. Divisi sensori (afferent) yaitu
susunan saraf tepi dimulai dari receptor pada kulit
atau otot (effector) ke dalam pleksus, radiks, dan
seterusnya kesusunan saraf pusat.
8
2.3 Fungsi Sistem Saraf
1.Otak
9
gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi
yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam
proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar
berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang
mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara,
kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat
penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik,
contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian
yang tepat dalam korteks. hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu
makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
10
8.Jembatan varol (pons varoli)
11
tiba tiba pada ptensial istirahat bersamaan dengan implus di sebut
potensial kerja .
sinapsis merupakan titik temu antara ujung neurit dari suatu nureron
dengan dendrit dari neuron lainya. Setiap ujung neurit membengkak
membentuk ,bonggol yang di sebut bonggol sinapsis . pada monggol
sinapsis tersebut terdapat mitokondria dan gelombang gelombang
sinapsis . gelombang gelombang sinapsis tersebut berisi zat kimia
neorotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan implus
saraf ke sel saraf lain .
12
Bell’s palsy adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan atau
kelumpuhan sementara pada otot-otot diwajah.Kondisi ini terjadi ketika
saraf perifer yang mengontrol otot wajah mengalami
peradangan,pembengkakan,atau penekanan.
13
2.9 Sistem Hormon
Sistem HormonHormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh denganmen
ggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormonrangs
ang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormonyaitu de
ngan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadisasarnnya.
Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis
-jenis hormone yang letaknya di otak
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan ataumerangsan
g. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jikakekura
ngan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit)sehi
ngga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.H
ormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu a
taumenggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka orga
n akanberfungsi menjadi lebih baik.Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bag
ian yaitu :
Kelenjar eksoktrin
Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyal
uran hasilsekretnya/getahnya. Contoh : kelenjar-kelenjar pencernaan
Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam p
enyaluranhasil sekretnya/getahnya. Contoh : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
14
2.11 Gangguan Pada Sistem Hormon
Hormon memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang fungsi tubuh
secara keseluruhan. Adanya gangguan hormon lantas memicu datangnya sejumlah
penyakit, seperti:
1. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya masalah
pada kelenjar tiroid Kelenjar ini merupakan penghasil hormon
tiroid.Hipotiroidisme mengakibatkan tubuh tidak dapat memproduksi
hormon tetraiodothyronine (T4) and triiodothyronine (T3) dalam
jumlah yang cukup.Padahal, kedua hormon tersebut berfungsi untuk
mengatur metabolisme tubuh. Gejala hipotiroidisme sendiri antara lain
meliputi:
o Tubuh mudah Lelah
o Sensitif terhadap dingin
o Susah buang air besar (konstipasi)
o Kulit kering
o Berat badan meningkat
o Otot lemah
o Suara serak
o Nyeri sendi
o Rambut menipis
o Detak jantung lambat
o Memori lemah
o Depresi
o Pembesaran kelenjar tiroid
Sejumlah faktor diklaim menjadi ‘biang keladi’ dari terjadinya
ketidakseimbangan hormon yang satu ini, seperti gangguan autoimun,
terapi kanker, hingga penggunaan obat-obatan tertentu.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kebalikan dari hipotiroidisme. Dalam kasus ini,
kelenjar titoid justru memproduksi hormon tiroid (T3 dan T4) terlalu
banyak. Wanita lebih umum mengalami masalah hormon yang satu ini
ketimbang pria.Ciri-ciri hipertiroidisme antara lain terdiri dari:
o Peningkatan nafsu makanMudah gugup dan gelisah
o Sulit berkonsentrasi
o Tubuh mudah Lelah
o Detak jantung tidak beraturan
15
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Sistem saraf merupakan salah satu system koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf
dibagi menjadi dua,yaitu system saraf pusat dan system saraf perifer. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri
dari sistem saraf sadar dan sistem sarad tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan ada tiga komponen yang harus dimiiliki oleh
saraf,yaitu:
Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita
yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari
berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat
sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan
oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adlah
otot dan kelenjar Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sel-
sel kelenjar (kelenjar endokrin) dan mempunyai peranan strategis bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup tak terkecuali manusia.
3.2.SARAN
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku,internet,dan lain-lain) kita harus
dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari,agar
lebih lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
16
Demikianlah makalah yang saya buat,semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,silahkan sampaikan kepada
saya.
DAFTAR PUSTAKA
17