TEORI AKUNTANSI
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
KELAS R010
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dasar dan penyusunan laporan keuangan untuk perusahaan, dan terakhir oleh FASB
(1978) dengan SFAC No.1,2,3,4, dan 6 (rerangka konseptual pelaporan keuangan).
Teori normatif berusaha menjelaskan apa yang seharusnya di lakukan oleh akuntan
dalam proses menyajikan tentang apakah informasi keuangan itu atau mengapa hal
tersebut terjadi.
Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the
general).
Contoh:
Bisa jadi langsung ke lapangan untuk wawancara secara mengalir (contoh penelitian
tentang konflik pilkada di desa X) artinya tidak perlu pakai kuesioner tapi tetapi
menggunakan interview guide dan biasanya jenis pertanyaan terbuka dan di lapangan.
Perbedaan Pendekatan Deduktif Dan Induktif
Teori normatif (normative theory) menggunakan pertimbangan nilai (value
judgement) yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya
ditempuh. Sebagai contoh, premis yang menyatakan bahwa laporan akuntansi
(accounting reports) Seharusnya didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang
bisa direalisasi (net realizable value measurements of assets) merupakan premis dari
teori normatif. Sebaliknya, teori deskriptif (descriptive theory) berupaya untuk
menemukan hubungan yang sebenarnya terjadi. Meskipun terdapat pengecualian,
Sistem deduktif umumnya bersifat normatif dan pendekatan induktif umumnya
berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini karena metode deduktif pada dasarnya
merupakan sistem yang tertutup dan non empiris yang kesimpulannya secara ketat
didasarkan kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya untuk menemukan hubungan
empiris, pendekatan induktif bersifat deskriptif.
Meskipun riset empiris berupaya untuk deskriptif, penelitinya tidak mungkin
sepenuhnya bersikap netral dengan dipilihnya suatu permasalahan yang akan diteliti dan
dirumuskannya definisi konsep yang terkait dengan permasalahan tersebut.
Perbedaan yang lebih mencolok antara sistem deduktif dan induktif adalah:
kandungan atau isi (contents) teori deduktif kadang bersifat global (makro). Sedangkan
3
teori induktif umumnya bersifat partikularistik (mikro). Oleh karena premis sistem
deduktif bersifat total dan menyeluruh maka kesimpulannya pasti bersifat global. Sistem
induktif, karena didasarkan kepada fenomena empiris umumnya hanya berfokus kepada
sebagian kecil dari fenomena tersebut yang relevan dengan permasalahan yang
diamatinya.
Meskipun perbedaan antara sistem deduktif dan induktif bermanfaat untuk maksud
pengajaran, dalam praktek riset pembedaan ini seringkali tidak berlaku. Dengan kata
lain, keduanya bukanlah pendekatan yang saling bersaing tetapi saling melengkapi
(complementary) dan seringkali digunakan secara bersama. Metode induktif bisa
digunakan untuk menilai ketepatan (appropriateness) premis yang pada mulanya
digunakan dalam suatu sistem deduktif.
Proses riset sendiri tidak selalu mengikuti suatu pola yang pasti. Para peneliti
seringkali bekerja secara terbalik dari kesimpulan penelitian lainnya dengan
mengembangkan hipotesis baru yang tampaknya cocok dengan data yang tersedia.
Dalam konteks akuntansi, riset induktif bisa membantu memperjelas hubungan dan
fenomena yang ada dalam lingkungan bisnis yang mendasari praktek akuntansi. Riset
induktif tersebut pada gilirannya akan bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan
yang biasanya mengandalkan penalaran deduktif dalam menentukan aturan yang akan
diberlakukan.
1. Teori Kepemilikan
Menurut Teori Kepemelikan (proprietary theory), entitas adalah agen, perwakilan,
atau pengaturan dimana wirausahan individual atau pemegang saham beroperasi.
Tujuan utama dari teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih
(net worth) pemilik. Oleh karena itu, persamaan akuntansi adalah:
Teori kepemilikan dapat memiliki paling tidak dua bentuk, yang berbeda dalam hal
siapa yang dimasukkan dalam kelompok pemilik. Dalam bentuk pertama, hanya
4
pemegang sahm biasa yang menjadi bagian dari kelompok pemilik sementara pemegang
saham preferen dikeluarkan. Dengan demikian, dividen saham preferen dikurangkan
ketika menghitung laba pemilik. Dalam bentuk kedua teori kepemilikan, baik saham
biasa maupun saham preferen dimasukkan dalam ekuitas pemilik. Pandangan yang lebih
luas dari teori ini memfokuskan perhatian pada bagian ekuitas pemegang saham di
neraca dan jumlah yang akan dikreditkan kepada semua pemegang saham di laporan
laba rugi.
2. Teori Entitas
Teori entitas (entity theory) memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari mereka yang menyediakan modal bagi entitas tersebut. Sederhananya, unit
bisnis, dan bukannya pemilik, yang menjadi pusat dari kepentingan akuntansi. Oleh
karena itu, persamaan akuntansinya adalah:
Aktiva = Ekuitas
Teori entitas paling sesuai bagi bentuk perusahaan dari usaha bisnis, yang terpisah
dan berbeda dari pemiliknya. Dampak dari teori entitas dapat ditemukan dalam
beberapa teknik akuntansi dan terminology yang digunakan dalam praktik. Pertama,
teori entitas lebih memilih penggunaan penilaian persediaan dengan LIFO dan
bukannya FIFO, karena penilaian LIFO menghasilkan penentuan laba yang lebih baik,
akibat penerapannya dalam teori kepemilikan.
Kedua, definisi umum dari pendapatan sebagai produk dari perusahaan dan beban
sebagai barang dan jasa yan dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan ini adalah
konsisten dengan pandangan teori entitas dengan indeks kinerja dan akuntabilitas
terhadap pemegang ekuitas.
5
penilaian aktiva yang tepat, dapat dipandang sebagai memihak penggunaan nilai
sekarang, atau dasar penilaian selain biaya historis.
3. Teori Dana
Dalam teori dana (fund theory) dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas,
melainkan sekolompok aktiva dan kewajiban serta pembatasan yang terkait, yang
disebut dana, yang mengatur penggunaan aktiva tersebut. Persamaan akuntansinya
adalah:
Teori dana terutama berguna bagi pemerintah dan organisasi nirlaba. Contohnya
adalah Rumah Sakit, Universitas, kota dan unit pemerintahan. Jumlah dana yang
digunakan oleh institusi nirlaba mana pun bergantung pada jumlah dan jenis aktivitas
atas mana restriksi hokum diberlakukan mengenai penggunaan aktiva yang
dipercayakan kepada organisasi tersebut. Misalnya saja, delapan utama berikut ini
direkomendasikan bagi administrasi keuangan yang bagus dari suatu unit pemerintahan:
6
Dalam pendekatan deduktif terhadap teori akuntansi, kerangka penalaran logis harus
cukup formal untuk memungkinkan diperolehnya kesempatan tentang metode
argumentatif yang dipergunakan atau untuk menemukan hal-hal di mana ketidak
sepakatan mungkin terjadi. Kerangka ini juga berguna untuk menegaskan asumsi-
asumsi yang telah disepakati yang melandasi pernyataan atau proposition, dan untuk
memberikan indikasi mana proposition yang mendasar dan di mana yang dapat
diverifikasi secara impiris (ini berate perlu adanya pembedaan antara major proposition
dan minor proposition dan pembedaan antara premise yang dapat diverifikasi dan yang
tidak dapat diverifikasi).
Pengukuran dalam Akuntansi
Pengukuran dalam akuntansi diartikan sebagai pemberian nilai –nilai numerikal
kepada objek atau peristiwa perusahaan sehingga memungkinkan penggabungan pos –
pos (aggregation) seperti total niliai assets atau pemilihan (diaggregation), juga meliputi
proses klasifikasi dan identifikasi. Upaya untuk melakukan kwantifikasi atau
pengukuran dalam teori akuntansi juga memberikan tekanan kepada sistem pasar dalam
perekonomian, karena merupakan sumber yang sangat penting mengenai data
kwantitatif. Dari asumsi mengenai perekonomian yang berdasarkan kekuatan pasar,
maka harga pasar akan relevan untuk pelaporan ekstern.
Secara tradisional, akuntansi menggunakan transaksi atau pertukaran yang secara
langsung mempengaruhi entity tersebut untuk penentuan pengukuran moneter. Tetapi
akhir – akhir ini ada saran bahwa harga – harga pasar yang ditentukan dalam pertukaran
di antara entities yang lalu bisa juga relavan bagi pengukuran barang dan jasa untuk
entity tertentu. Contoh relevansi data keuangan bagi pelaporan ekstern tidak dapat
dibantah, namun data non-keuangan juga bisa sangat relevan untuk prediksi dan
pembuatan keputusan tertentu misalnya kapasitas produksi dalam ton atau jumlah
pegawai.
Struktur Teori Akuntansi
Belkaoui mengusulkan suatu hierarki unsur-unsur dari struktur teori akuntansi sebagai
berikut :
1. Objectives of
7
3. The Principles of Accounting
Berikut penjelasannya :
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pendekatan deduktif terhadap teori akuntansi, kerangka penalaran logis harus
cukup formal untuk memungkinkan diperolehnya kesempatan tentang metode
argumentatif yang dipergunakan atau untuk menemukan hal-hal di mana ketidak
sepakatan mungkin terjadi. Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah
pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan.
Kerangka konsep ini juga berguna untuk menegaskan asumsi-asumsi yang telah
disepakati yang melandasi pernyataan atau proposition, dan untuk memberikan indikasi
mana proposition yang mendasar dan di mana yang dapat diverifikasi secara impiris (ini
berate perlu adanya pembedaan antara major proposition dan minor proposition dan
pembedaan antara premise yang dapat diverifikasi dan yang tidak dapat diverifikasi).
Teori normatif (normative theory) menggunakan pertimbangan nilai (value judgement)
yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh.