4.
Diagnos keperawatan:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Spasme jalan napas
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
Faktor Fisiologi, Faktor Perkembangan, Faktor Perilaku,
Faktor Lingkungan, Perubahan-perubahan fungsi jantung
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan Perawatan sirkulasi
dengan hambatan upaya nafas. keperawatan diharapkan pola Observasi
Definisi: nafas pasien membaik dengan 1. Periksa sirkulasi perifer (misal nya : nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
kriteria hasil: setelah 1x24 jam perawatan warna, suhu, ankle brachial index)
klien akan menunjukan: 2. Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (misal nya : diabetes, perokok,
Pola napas: orang tua, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi)
Kriteria hasil : 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Kapasitas vital meningkat (5) Terapeutik
Tekanan ekspirasi: meningkat (5) 1. Hindari pemasangan infuse atau pengambilan darah di area keterbatasan
perfusi
Tekanan inspirasi meningkat (5)
2. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan
Dispnea menurun(5) perfusi
Penggunaan otot bantu napas 3. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
menurun(5) 4. Lakukan pencegahan infeksi
Pemanjangan fase ekspirasi 5. Lakukan perawatan kaki dan kaku
menurun(5)
Ortopnea menurun(5) Edukasi
Pernapasan cuping hidung menurun(5) Anjurkan berhenti merokok
Frekuensi napas membaik(5) Anjurkan mengecek air mandi untuk mengindari kulit terbakar
Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
Kedalaman napas membaik(5) Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (misal nya : melembabkan kulit
Ekskursi dada membaik(5) kering pada kaki)
Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misal nya : rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3)
Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan ( misal nya : rasa sakit
yang tidak hilang saat istrahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
Manajemen sensasi perifer
Obeservasi
Identifikasi penyebab perubahan sensasi
Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul
Periksa perbedaan panas atau dingin
Periksa kemampuan mengidentifikasi lokasi dan tekstur benda
Monitor perubahan kulit
Monitor adanya tromboflebitis dan tromboemboli vena
Terapeutik
Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau dingin)
Edukasi
Ajurkan penggunaan thermometer untuk menguji suhu air
Anjurkan penggunaan sarung tangan termal dan bertumit rendah
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesic, jika itu perlu
Kolaborasi pemberiak kortikosteroid, jika itu perlu
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif
berhubungan dengan Spasme jalan keperawatan diharapkan Bersihan jalan Observasi
napas napas pasien meningkat dengan Identifikasi kemampuan batuk
Defenisi: ketidakmampuan mebersihkan kriteria hasil: setelah 1x24 jam perawatan Monitor adanya retensi sputum
secret atau obstruksi jalan napas untuk klien akan menunjukan: Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
mempertahankan jalan napas tetap paten Kriteria hasil : Monitor input dan output cairan (missal nya : jumlah dan karakteristik)
Batuk efektif meningkat (5) Terapeutik
Produksi sputum menurun(5) Atur posisi semi-fowler atau fowler
Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
Wheezing menurun(5) Buang secret pada tempat sputum
Dispnea menurun(5) Edukasi
Ortopnea menurun(5) Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Sulit bicara menurun(5) Anjurkan tarik napas dalam melalui hidurng selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
Sianosis menurun(5) kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
Frekuensi napas membaik(5)
Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke 3
Pola napas membaik(5) Kolaborasi
· Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
Managemen Jalan Napas
Obeservasi
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, dan usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan (missal nya : gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head tilt dan chin lift (jaw thrust jika
curiga ada nya trauma servikal)
Posisikan semi fowler atau fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika itu diperlukan
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep mcgill
Berikan oksigen, jika itu perlu
Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
· Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika itu perlu
Pemantauan Respirasi
Observasi
Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
Monitor pola napas (seperti : bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cheyne- strokes, biot, ataksik)
Monitor kemampuan batuk efektif
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalan napas
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
· Auskultasi bunyi napas
· Monitor saturasi oksigen
· Monitor nilai AGD
· Monitor hasil x-ray thorak
Terapeutik
· Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
· Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
· Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
· Informasikan hasil pemantauan, jika itu perlu