Anda di halaman 1dari 6

Analisa data

No Data subjektif Data objektif Masalah Etiologi


1 Pasien mengeluh napas teras Pasien nampak sesak napas,pernapasan cepat dan Pola napas tidak hambatan upaya
berat, tidak mau menggunakan dangkal,dyspnue, suara napas wheezing, ada retraksi efektif nafas
oksigen didning dada saat bernapas, TD 100/60, RR 30x/menit,
SpO2 93%, nadi 112x/menit
2 Pasien mengeluh batuk, tidak Batuk, lendir tidak ada sputum, suara napas wheezing, Bersihan jalan Spasme jalan napas
bisa mengeluarkan dahak pernapasn cepat, sesak naapas saat batuk napas tidak
karena lemah, efektif
3 pasien mengatakan tidak bisa Pasien nampak lemah, ADL dibantu keluarga, Intoleransi Ketidakseimbangan
melakukan aktivitas sendiri aktivitas antara suplai dan
karena cepat capek dan kemah kebutuhan oksigen

4.
Diagnos keperawatan:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Spasme jalan napas
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
Faktor Fisiologi, Faktor Perkembangan, Faktor Perilaku,
Faktor Lingkungan, Perubahan-perubahan fungsi jantung

Terjadinya infeksi dan proses peradangan

Hiperseksresi kelenjar mukosa


Kontraksi otot polos saluran pernapsan
Akumulasi seret berlebih

Secret mngental di jalan napas Penyempitan saluran prnapasan

Keletihan otot pernapasan


Obstruksi jalan napas
Gangguan penerimaan oksigen dan
karbondioksida
berAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF Dispnea, Gas Dara arteri, abnormal,
hiperkapniaHipoksernia, Hipoksoa, konfusi,
Ketidakseimbangan antara ventilasi Batuk yang tidak efektif penurunan bunyi napas cuping hidung, pola pernapasan
dan perfusi nafas sputum dalam jumlah yang berlebih abnormal (kecepatan, irama kedalaman )
Prubahan pola napas suara nafas sionosis
Dispnea fase ekspirasi memanjang, ortopnea
penurunan kapasitas paru, pola napas POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
abnormal, takipneo, hiperventilasi

GANGUAN PERTUKARAN GAS


RENCANA/ INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan Perawatan sirkulasi
dengan hambatan upaya nafas. keperawatan diharapkan pola Observasi
Definisi: nafas pasien membaik dengan 1. Periksa sirkulasi perifer (misal nya : nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
kriteria hasil: setelah 1x24 jam perawatan warna, suhu, ankle brachial index)
klien akan menunjukan: 2. Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (misal nya : diabetes, perokok,
Pola napas: orang tua, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi)
Kriteria hasil : 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
 Kapasitas vital meningkat (5) Terapeutik
 Tekanan ekspirasi: meningkat (5) 1. Hindari pemasangan infuse atau pengambilan darah di area keterbatasan
perfusi
 Tekanan inspirasi meningkat (5)
2. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan
 Dispnea menurun(5) perfusi
 Penggunaan otot bantu napas 3. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
menurun(5) 4. Lakukan pencegahan infeksi
 Pemanjangan fase ekspirasi 5. Lakukan perawatan kaki dan kaku
menurun(5)
 Ortopnea menurun(5) Edukasi
 Pernapasan cuping hidung menurun(5)  Anjurkan berhenti merokok
 Frekuensi napas membaik(5)  Anjurkan mengecek air mandi untuk mengindari kulit terbakar
 Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
 Kedalaman napas membaik(5)  Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (misal nya : melembabkan kulit
 Ekskursi dada membaik(5) kering pada kaki)
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misal nya : rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3)
 Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan ( misal nya : rasa sakit
yang tidak hilang saat istrahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
Manajemen sensasi perifer
Obeservasi
 Identifikasi penyebab perubahan sensasi
 Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul
 Periksa perbedaan panas atau dingin
 Periksa kemampuan mengidentifikasi lokasi dan tekstur benda
 Monitor perubahan kulit
 Monitor adanya tromboflebitis dan tromboemboli vena
Terapeutik
   Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau dingin)
Edukasi
 Ajurkan penggunaan thermometer untuk menguji suhu air
 Anjurkan penggunaan sarung tangan termal dan bertumit rendah
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgesic, jika itu perlu
 Kolaborasi pemberiak kortikosteroid, jika itu perlu

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif
berhubungan dengan Spasme jalan keperawatan diharapkan Bersihan jalan Observasi
napas napas pasien meningkat dengan  Identifikasi kemampuan batuk
Defenisi: ketidakmampuan mebersihkan kriteria hasil: setelah 1x24 jam perawatan  Monitor adanya retensi sputum
secret atau obstruksi jalan napas untuk klien akan menunjukan:  Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
mempertahankan jalan napas tetap paten Kriteria hasil :  Monitor input dan output cairan (missal nya : jumlah dan karakteristik)
 Batuk efektif meningkat (5) Terapeutik
 Produksi sputum menurun(5)  Atur posisi semi-fowler atau fowler
 Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
 Wheezing menurun(5)  Buang secret pada tempat sputum
 Dispnea menurun(5) Edukasi
 Ortopnea menurun(5)  Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
 Sulit bicara menurun(5)  Anjurkan tarik napas dalam melalui hidurng selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
 Sianosis menurun(5) kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
 Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
 Frekuensi napas membaik(5)
 Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke 3
 Pola napas membaik(5) Kolaborasi
·     Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
Managemen Jalan Napas
Obeservasi
 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, dan usaha napas)
 Monitor bunyi napas tambahan (missal nya : gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
 Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head tilt dan chin lift (jaw thrust jika
curiga ada nya trauma servikal)
 Posisikan semi fowler atau fowler
 Berikan minum hangat
 Lakukan fisioterapi dada, jika itu diperlukan
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
 Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep mcgill
 Berikan oksigen, jika itu perlu
Edukasi
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
 Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
· Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika itu perlu
Pemantauan Respirasi
Observasi
Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
 Monitor pola napas (seperti : bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cheyne- strokes, biot, ataksik)
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor adanya produksi sputum
 Monitor adanya sumbatan jalan napas
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
·      Auskultasi bunyi napas
·      Monitor saturasi oksigen
·      Monitor nilai AGD
·      Monitor hasil x-ray thorak
Terapeutik
·   Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
·  Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
·   Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
·     Informasikan hasil pemantauan, jika itu perlu

Anda mungkin juga menyukai