Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA

Makalah ini untuk memenuhi tugas suatu mata kuliah yang dibina oleh
dosen Firda Hariyanti, M.Pd.

Disusun Oleh
Risa Faradila NIM. 2031720035
Nurul Hikmah NIM. 2031720042
Inayatul Maula NIM. 2031720002
Sintia Dia Ernani NIM. 2031720048

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT TEKNOLOGI & SAINS NAHDLATUL ULAMA
PASURUAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Kami
sangat berterimakasih kepada dosen Perkembangan Peserta Didik Ibu Firda Hariyanti,
M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam tugas makalah ini karena telah membantu
kelancaran dalam pembuatan karya tulis ini. Kepada orang tua yang telah membantu,
pemberi pengertian dalam melaksanakan tugas ini dan kepada teman-teman yang
memberikan dukungan dan semangat.
Dalam rangka memenuhi tugas Perkembangan Peserta Didik ini, karya tulis ini
dibuat dengan judul “Perkembangan Pada Masa Remaja”, kami memahami bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Selain itu, kami berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
tercapainya tujuan dari karya tulis ini.

Penulis,

Pasuruan, 13 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Makalah ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Fisik .................................................. 3
B. Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Kognitif ............................................. 6
C. Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Kepribadian ....................................... 7
D. Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Sosial ................................................ 8
E. Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Emosional ..........................................8
F. Menenrapkan Konsep Perkembangan Masa Remaja di Pendidikan .................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang
individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa
yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial
yang berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan (Pardede, 2008). Pada masa
tersebut remaja ingin mencari identitas dirinya dan lepas dari ketergantungan dengan
orang tuanya, menuju pribadi yang mandiri (Gunarsa, 2006). Proses pemantapan
identitas diri ini tidak selalu berjalan mulus, tetapi sering bergejolak. Oleh karena itu,
banyak ahli menamakan periode ini sebagai masa-masa storm and stress (Irwanto,
2002). Suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan
fisik dan kelenjar. Dengan demikian remaja mudah terkena pengaruh dari lingkungan
(Gunarsa, 2006).
Masa remaja awal berada pada masa puber yaitu suatu tahap dalam
perkembangan di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan
reproduksi. Gejala pubertas ini dapat ditandai dengan “menarche” atau haid pertama
pada anak perempuan. Variasi pada usia saat terjadinya pubertas menimbulkan banyak
masalah pribadi maupun sosial bagi anak. Hal ini sebagai akibat dari ketidakmatangan
sosial dan kognitif (daya pikir) mereka, dihubungkan dengan perkembangan fisik yang
lebih awal (Hurlock, 2005).
Keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak.
Hubungan orang tua-anak yang salah sering merupakan sumber gangguan penyesuaian
diri. Kegagalan remaja dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi, akan
menimbulkan rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku asosial
ataupun antisosial, bahkan lebih ekstrim bisa menyebabkan gangguan jiwa (Maramis,
2005). Komunikasi orang tua dan anak adalah suatu proses hubungan antara orang tua
(ibu dan ayah) dan anak yang merupakan jalinan yang mampu memberi rasa aman bagi
anak melalui suatu hubungan yang memungkinkan keduanya untuk saling
berkomunikasi sehingga adanya keterbukaan, percaya diri dalam menghadapi dan
memecahkan masalah (Gunarsa dan Gunarsa, 2004). Pola asuh orang tua juga

1
berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak. Kondisi keluarga yang
harmonis, saling terbuka, akrab, memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan remaja (Gunarsa, 2006).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Fisik?
2. Bagaiman Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Kognitif?
3. Bagaiman Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Kepribadian?
4. Bagaiman Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Sosial?
5. Bagaiman Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Emosional?
6. Bagaiman pendidik merapkan Konsep Perkembangan Masa Remaja di Pendidikan?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk menjelaskan Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Fisik.
2. Untuk menjelaskan Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Kognitif.
3. Untuk menjelaskan Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Kepribadian.
4. Untuk menjelaskan Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Sosial.
5. Untuk menjelaskan Perkembangan Masa Remaja pada Aspek Emosional.
6. Untuk menerapkan Konsep Perkembangan Masa Remaja di Pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Masa Remaja Pada Aspek Fisik


Secara garis besar ada dua istilah yang selalu digunakan dalam psikologi yang
berikaitan dengan perubahan pada diri individu, yaitu kata “pertumbuhan” dan kata
“perkembangan”. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri makhluk
hidup. Hal ini karena pertumbuhan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan
perkembangan. Namun demikian, antara istilah pertumbuhan dan perkembangan dapat
dibedakan berdasarkan perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup, khussnya
manusia.
Dengan demikian, perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan” yang
progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai
mati. Pengertian dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami
individu (organisme) menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya, berlangsung
secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah) (H. Syamsu Yusuf, 2009: 25). Perkembangan sebagai
rangkaian dari perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman individu.
Sementara pengertian “remaja” dikenal dengan istilah “adolescence”, yang
berasal dari kata bahasa latin “adolescere” (kata bendanya adolescentia = remaja), yang
berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. (Desmita,
2007: 189). Dalam pengertian umum remaja diartikan masa baligh atau keterbukaan
terhadap lawan jenis.
Faktor-faktor atau kondisi yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik remaja
antara lain adalah:
1. Sistem Endoktrin, yaitu bila sistem endoktrin berfungsi normal, maka remaja
akan memperlihatkan ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila remaja
mengalami kekuarangan horman pertumbuhan, maka akan menjadi seperti
kerdil. Sedangkan yang kelebihan hormon pertumbuhan akan menjadi terlalu
besar. Ciri-ciri pertumbuhan fisik bagi remaja pria adalah mulai tumbuh jakun,
suara lebih besar, tumbuh kumis atau jenggot, tumbuh rambut di dada, kaki,

3
ketiak dan organ kelamin, dan bahu melebar. Bagi remaja wanita membesarnya
payudara, pinggul melebar, suara lebih nyaring, timbul jerawat, tumbuh rambut
di ketiak dan organ kelamin.
2. Faktor Keluarga, yaitu faktor keturunan (heredity). Faktor keturunan antara lain
gen yang mempengaruhi tinggi badan, berat badan, warna kulit, warna mata dan
warna rambut.
3. Faktor Lingkungan juga tak kalah pentingnya, hadis Nabi Muhammad saw.,
yang menerangkan bagaimana pengaruh orangtua terhadap agama, moral dan
psikologi umum dari sosialisasi dan perkembangan anak-anak mereka.
4. Faktor Perubahan fisik remaja yang terjadi pada saat pubertas merupakan
pengaruh antara faktor genetik dan lingkungan. Berbagai faktor seperti nutrisi,
sikap sosial, ukuran keluarga dan olahraga dapat mempengaruhi proses pubertas.
Pertumbuhan biologis pada masa remaja ini merupakan komponen universal
yang tidak hanya memiliki implikasi biologis, namun juga perkembangan
kognitif dan sosial. Perubahan biologis dapat berdampak langsung dan tidak
langsung bagi perkembangan remaja. Sedangkan perubahan hormonal selama
masa ini berdampak pada dorongan seksual yang meningkat sehingga dituntut
tanggung jawab untuk mengelolanya.
5. Faktor Ketentuan Allah. Dalam perspektif Islam terdapat faktor ketentuan Allah
yang juga sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan karena
Allah memiliki kontrol penuh atas segalanya dengan kekuatan dan pengaruh-
Nya. Terdapat bukti substansial bahwa faktor hereditas dan lingkungan semata-
mata tidak dengan sendirinya; ada hal yang paling dan yang utama dalam
persoalan tersebut, yaitu segalanya tergantung kehendak Allah SWT.

Perubahan fisik pada masa remaja mempengaruhi semua bagian tubuh, baik
eksternal maupun internal, sehingga juga mempengaruhi keadaan fisik dan psikisnya.
Hal ini akan menimbulkan dampak atau menimbulkan permasalahan (Masganti: 75)
dalam sikap dan perilaku, serta kepribadian remaja, yaitu:

1. Dampak terhadap sikap dan perilaku


Menurut Ridwan (2004: 116-119) ada beberapa dampak atau pengaruh
perubahan fisik terhadap sikap dan perilaku, yaitu:

4
 Ingin Menyendiri. Remaja mulai menarik diri dari teman-teman dan dari
berbagai kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan teman-teman serta
anggota keluarga. Juga sering melamun dan mencoba eksprimen seks melalui
mestrubasi.
 Bosan. Remaja mulai bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari,
bosan dengan tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial dan kehidupan pada
umumnya. Akibatnya remaja sedikit sekali bekerja sehingga prestasinya di
berbagai bidang menurun. Mereka menjadi terbiasa untuk tidak mau berpretasi,
karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
 Inkoordinasi yaitu, pertumbuhan pesat dan tidak seimbang yang dapat
mempengaruhi pada koordinasi gerakan. Dalam hal ini remaja merasa kikuk dan
janggal selama beberapa waktu.
 Antagonisme Sosial yaitu remaja seringkali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menantang, bermushan antara dua jenis kelamin diungkapkan
dalam kritik dan komentar atau ejekan merendah.
 Emosi yang meninggi, yaitu kemarahan, merajuk, ledakan amarah dan
kecenderungan untuk menangis (M „Utman Najati, 1985: 66).
 Hilangnyanya Kepercayaan diri. Remaja banyak yang mengalami rendah diri
karena dikeritik bertubi-tubi dari dari orang tuanya. Mereka tidak memiliki
percaya diri dan takut kegagalan.
2. Dampak terhadap kepribadian remaja
Perubahan fisik remaja juga berdampak pada perkembangan jiwanya. Dari
perubahan fisik yang dialami remaja, yang terbesar pengaruhnya terhadap
perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin tinggi dan
besar), mulai berfungsi alat-alat reproduksi, dan tanda-tanda sek (bubertas). Perubahan
fisik tersebut menyebabkan gangguan dan kecanggunggan bagi jiwa remaja, karena ia
harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri.
Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, pembesaran payudara, dan cepat
membuat jiwa remaja merasa tersisih dari teman-temanya. Demikian pula dalam
menghadapi mentrusasi dan mimpi basah yang pertama, turut berdampak bagi
ketenangan jiwa remaja, karena itu, remaja perlu menyesuaikan diri antara jiwanya
dengan prilakuknya.

5
B. Perkembangan Remaja Pada Aspek Kognitif
Kognitif artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak.
Perkembangan kognitif berarti perkembangan anak dalam menggunakan kekuatan
berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai
mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Aspek-aspek
kognitif yang mempengaruhi perkembangan remaja, antara lain:
1. Pengetahuan
Pengetahuan dapat berupa kemampuan untuk mengingat, menjelaskan, dan lain-
lain. Kemampuan yang dimiliki menyangkut beberapa hal antara lain kemampuan untuk
menginat sebuah konsep, metode, struktur, atau proses tertentu. Tingkatan ini
merupakan tingkatan paling dasar untuk melihat kemampuan seseorang dalam
memahami sebuah materi yang telah disampaikan. Setiap anak itu unik sehingga kadang
anak tidak memiliki kemampuan yang baik dalam mengingat tetapi memiliki
kemampuan lain yang lebih tinggi.
2. Pemahaman
Tidak hanya mengingat tetapi memahami. Beberapa hal yang harus dimiliki
pada tahap ini adalah membandingkan, mendeskripsikan, mengorganisir,
mengelompokkan, memahami makna, memahami konsep, dan lain-lain. Pada tahap ini
juga sudah ada tuntutan bagi seorang untuk mengeksplorasi atas konsep yang telah
dipahami.
3. Aplikasi
Aspek ini bertujuan untuk menerapkan apa yang telah dipahami dengan
menggunakan aturan dengan prinsip dipelajari dalam kondisi yang nyata. Kemampuan
menerapkan konsep baik yang bersifat abstrak dengan teori tertentu. Penerapan dapat
dilihat dalam lingkungan sekolah atau di lingkungan sosial bermasyarakat.
4. Analisis
Kemampuan ini ketika dilihat pada kehidupan sehari-hari ialah kemampuan
seseorang yang menghubungkan peristiwa satu dengan yang lain dalam suatu kejadian
yang saling berkaitan. Ketika telah menghubungkan suatu permasalahan atau kejadian
maka akan dapat ditarik kesimpulan.

6
5. Evaluasi
Evaluasi dapat dikatakan sebuah penilaian seseorang dalam memperhatikan
sebuah peristiwa. Kesimpulan yang diambil dapat mendukung atau menolak, benar atau
salah, setuju atau tidak setuju, dan lain-lain.
6. Kreasi
Kreativitas ini akan muncul ketika memang telah memiliki bakat atau
pemahaman yang penuh atas konsep dasar. Kreasi merupakan titik tertinggi dalam
penilaian dari ranah kognitif.

Dari keenam aspek kognitif di atas, maka secara fungsional perkembangan


kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
 Remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
 Remaja mulai dapat membuat rencana dan membuat keputusan-keputusan serta
memecahkan masalah.
 Remaja sudah mampu membedakan yang konkrit dengan yang abstrak.
 Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah.
 Mulai memikirkan masa depan.
 Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berintropeksi.
 Cara berfikirnya semakin luas yang dapat meliputi agama, keadilan, moralitas,
dan jati diri.

C. Perkembangan Masa Remaja Pada Aspek Kepribadian


Masa remaja merupakan masa berkembang self identity ( kesadaran akan
identitas atau jati diri), remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan, Siapa saya...?,
Apa peran saya...?, Mengapa saya harus melakukan...?.
Apabila remaja memahami dirinya dan peran-peranya dalam kehidupan maka
dia akan menemukan jati dirinya dalam arti lain dia akan memiliki kepribadan yang
sehat sebaliknya apabila ia gagal maka ia akan mengalami kebingungan atau kekacauan
sehingga ia cendrung memiliki kepribadian yang kurang sehat. Remaja yang
mempunyai kepribadian yang kurang sehat dia cendrung untuk melakukan tindakan-
tindakan atau prilaku yang menyimpang yang keluar dari aturan-aturan norma baik itu
norma sosial maupun norma hukum seperti: remaja pria rambutnya dicat merah,
memakai anting-anting, memakai gelang dan kalung, pakaian compang camping,

7
bertato, merokok narkoba dan minum-minumam keras Prilaku nakal atau aneh-aneh itu
berkembang karena dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya orang tua tidak
memberikan ketauladanan dalam berakhlak mulia atau pengamalan ajaran agama, orang
tua bersikap bebas, otoriter, maka anak mengalami pola asuh yang salah.

D. Perkembangan Masa Remaja Pada Aspek Sosial


Pada masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk
memahami orang lain. Kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan
sosial dengan teman sebaya. Masa ini juga ditandai dengan berkembangnya sikap
”comformity” yaitu kecendrungan untuk meniru, mengikuti opini, pendapat, nilai,
kebiasaan, kegemaran, atau keinginan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang nakal, menjadi
pecandu NAPZA, meminum-minuman keras, free seks atau berprilaku kriminal ini
disebabka pada saat remaja itu mencontoh, dia kurang memperhitungkan baik buruknya
sesuatu tindakan yang akan dilakukan, tapi pada saat remaja sudah menanjak dewasa
maka kemampuan untuk menirunya berkurang karena kemampuan untuk berpikir sudah
semangkin matang.

E. Perkembangan Masa Remaja Pada Aspek Emosional


Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ
seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum dialami
sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih intim dengan
lawan jenis. Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang
sensitif dan kritis yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial.
Emosi yang sering terjadi bersifat negatif dan tempramental atau mudah tersinggung,
marah dan sedih, kondisi ini terjadi terutama bila remaja itu hidup dilingkungan yang
kurang harmonis.

F. Menerapkan Konsep Perkembangan Masa Remaja Di Pendidikan


Menerapkan konsep perkembangan remaja dalam pendidikan adalah upaya-
upaya yang dapat dilakukan pengajar/pendidik dalam hal memahami siswa sebagai
sosok remaja, yaitu:
1. Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang
dihadapinya.
8
2. Membantu siswa untuk tidak bersikap deskriminasi pada remaja lainnya.
3. Membantu siswa untuk bisa mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam
belajar serta mengembangkan daya ingatnya dalam suatu hal.
4. Membantu siswa dalam menggali/mengetahui bakat yang ada pada dirinya.
5. Membantu siswa untuk bisa menjalin hubungan sosial dengan teman sebayanya.
6. Membantu siswa bagaimana agar seorang remaja tidak melakukan hal-hal yang
melanggar hukum dan agama, misalnya minum-minuman keras atau berperilaku
criminal lainnya.
7. Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Jadi, pendidik harus
bisa membimbing remaja untuk mengendalikan emosi negatifnya.
8. Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara pendidik
dalam mendidik remaja.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan remaja merupakan proses perubahan seseorang yang tumbuh
menjadi dewasa. Pada perkembangan masa remaja ini terdiri dari lima aspek penting
yaitu aspek fisik (perubahan yang terjadi pada fisik seseorang), aspek kognitif
(kemampuan berfikir), aspek kepribadian (berkaitan dengan jati diri seseorang), aspek
sosial (berkaitan dengan cara berinteraksi dengan orang lain), dan aspek emosional
(berkaitan dengan perasaan seseorang).

B. Saran
Kita sebagai seorang remaja harus memahami betul isi materi dari makalah ini
karena materi ini sangat berkaitan dengan kita untuk menjadi seorang remaja yang ideal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sabariah, S. 2017. Perkembangan Fisik Remaja, (Online),


(https://media.neliti.com/media/publications/265458-perkembangan-fisik-
remaja-fa5c8599.pdf), diakses 12 Maret 2021.

Sosiologi, Dosen. 2020. Pengertian Kognitif, Aspek, dan Contohnya, (Online),


(https://dosensosiologi.com/pengertian-kognitif/), diakses 13 Maret 2021.

Nurhi, Kk. 2017. Brainly, (Online), (https://brainly.co.id/tugas/12349540), diakses 13


Maret 2021.

Mustaqim, Imam. 2012. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja, (Online),


(https://imammalik11.wordpress.com/2012/05/10/aspek-aspek-perkembangan-
remaja/), diakses 13 Maret 2021.

Chem, Ela. 2014. Perkembangan Peserta Didik (Remaja dan Implikasinya Pada
Pendidikan), (Online), (http://elachem.blogspot.com/2014/04/perkembangan-
peserta-didik-remaja-dan.html), diakses 13 Maret 2021.

Jannah, Luluk. dan Salbiyah. 2015. Ciri-Ciri Perkembangan Masa Remaja Implikasi
Perkembangan Kepribadian Masa Remaja dalam Pendidikan, (Online),
(https://www.slideshare.net/JeannyJannah/perkembangan-kepribadian-remaja-
dan-implikasinya-dalam-pendidikan), diakses 13 Maret 2021.

11

Anda mungkin juga menyukai