FAKULTAS EKONOMI
PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
2021
Optimisasi : Fungsi dengan Satu Variabel Bebas
Optimasi adalah teori yang berhubungan dengan nilai maksimum dan nilai
minimum. Optimisasi matematika (terkadang hanya ditulis sebagai optimisasi) adalah proses
memilih sebuah elemen terbaik, menurut suatu atau beberapa kriteria, dari suatu himpunan berisi
alternatif elemen yang tersedia. Masalah optimisasi muncul dalam banyak bidang ilmu dari ilmu
komputer dan ilmu teknik sampai riset operasi dan ekonomi, juga selama bertahun-tahun
menarik perhatian matematika dalam mengembangkan metode menemukan solusi.
Fermat dan Lagrange menemukan formula untuk mengidentifikasi nilai optimisasi, yang
berdasar pada kalkulus. Sementara itu, Newton dan Gauss mengusulkan metode iteratif yang
mengubah nilai feasibel ke arah nilai optimal. George B. Dantzig mencetuskan istilah
"pemrograman linear" untuk menyelesaikan beberapa kasus optimisasi,walau sebagian teori
sudah diperkenalkan oleh Leonid Kantorovich pada tahun 1939. Kata "pemrograman" dalam
konteks ini tidak merujuk pada "pemrogramam komputer", namun merujuk pada
penggunaan program oleh pihak militer Amerika Serikat untuk menyebut proposal pelatihan dan
jadwal; masalah-masalah yang dipelajari oleh Dantzig pada waktu itu. Pada tahun 1947, Dantzig
mempublikasikan algoritma simplex, sedangkan John von Neumann mengembangkan
teori dualitas.
Dalam kasus paling sederhana, sebuah masalah optimisasi berisi tentang
cara memaksimumkan atau meminimumkan nilai sebuah fungsi real, dengan secara sistematis
memilih nilai input dari suatu himpunan yang diperbolehkan. Perumuman dari teori-teori
optimisasi dan teknik-teknik ke berbagai bentuk formulasi masalah menjadi bahan kajian
sebagian besar bidang matematika terapan.
Kaidah yang digunakan :
Bila f(x)” > 0 (minimum)
Bila f(x)” < 0 (maksimum)
Terdapat banyak nama bagi fungsi , yang secara umum disebut dengan fungsi objektif.
Untuk masalah minimisasi, fungsi ini terkadang disebut dengan fungsi kerugian atau fungsi
biaya);[4] sedangkan masalah maksimisasi terkadang menggunakan terminologi fungsi
kecocokan (fitness function) atau fungsi utilitas. Pada beberapa bidang, fungsi ini juga disebut
dengan fungsi energi. Solusi feasibel yang meminimumkan (atau memaksimumkan jika itu
tujuan akhirnya) nilai fungsi objektif dikenal sebagai solusi optimal.
Jadi,suatu maksimum relative mengacu pada suatu titik dimana nilai dari f(X) adalah
lebih besar daripada nilai nilai untuk semua titik titik yang berada di sekitarnya.Sebaliknya,suatu
minimum relatif mengacu pada suatu titik di mana nilai dari f(x) adalah lebih kecil daripada nilai
nilai pada suatu titik titik yang berada di sekitarnya.(Seperti gambar yang diatas).
Dari gambar diatas,jika kita menggunakan definisi definisi di atas,fungsi mempunyai
maksimum relatif pada X = X1 dan X=X3.Serupa dengan itu,fungsi mempunyai minimum relatif
pada X=X2 dan X=X4.
Jika suatu fungsi y=f(x) didefinisikan pada interval [b,c] yg memuat X=Xo :
a.Fungsi f(x) dikatakan mempunyai maksimum absolut (global) pd x=x0jk f(x0)>f(x) utk semua
x dlm interval[b,c]
b.Fungsi f(x) dikatakan mempunyai minimum absolut (global) pd x=x0jk f(x0)
Apabila kita kembali mengacu pada gambar diatas,maka fungsi f(X) mempunyai
maksimum absolut pada X = X3 dan minimum absolut pada X= X2.Selanjutnya,harus
diperhatikan bahwa suatu titik pada grafik dari fungsi dapat mempunyai baik maksimum
(miminum) relatif dan maksimum(minimum) absolut.Jadi,perbedaan antara ekstremum relatif
dan ekstremum absolut hanya terletak pada interval dalam domain fungsi.Ekstremum relatif
hanya mencakup pada interval tertentu,sedangkan ekstremum absolut mencakup keseluruhan
interval dalam domain fungsinya.
Nilai Absolut
Grafik fungsi y-x , dengan x bilangan rill
Teorema A
(Teorema eksitensi Maks-Min). jika f kontinu pada selang tertutup [a, b], maka f mencapai nilai
maksimum dan nilai minimum
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. jika f ( c)
adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis; yakni c berupa salah satu :
Titik ujung
Titik stasioner dari f’(x) = 0
Titik Singuler dari f’(x) tidak ada
Contoh :
Carilah nilai maksimum dan minimum dari f (x)= 4x3+ 3x2 – 6x +1 pada [2,1]..
Penyelesaian :
F’(x) = 12x2+6x-6
Untuk f’(x) =0, maka:
12x2+6x-6 = 0
2x2+x-1 = 0… (di perkecil)
2x2-1) (x+1)=0
X=1/2, x=-1
Kita dapatkan titik kritisnya yaitu : (-2, -1, ½, 1)
Sehingga :
F(-2) = -7
F(-1) = 6
F(1/2) = ¾
F(1) = 2
Contoh :
Jika f (x) = 2x3 + 9x2 -13. tentukanlah dimana f naik dan dimana f turun ?
Penyselesaian:
F’(x) = 6x2 + 18x = 6x (x +3)
Kita perlu menentukan dimana
x (x + 3) > 0 dan x (x+3) < 0
x= 0, x = -3 > 0 x=0, x=-3 <0
Kita peroleh titik-titiknya : (-,-3), (-3, 0) dan (0, )
Maka f naik pada titik (-,-3] dan [0,)
Dan f turun pada titik [-3,0]
Contoh Soal :
Uji Derivatif Kedua
Metode lain untuk menentukkan titik kritis dari suatu fungsi adalah dengan menggunakan
uji derivatif kedua.Uji derivative kedua ini lebih muda dibandingkan dengan uji derivatif
pertama yang berada di sebelah kiri dan kanan nilai kritis X = X0,melainkan hanua memeriksa
pada nilai derivatif kedua dari fungsi tersebut.
Uji derivaitf kedua ini berhubungan dengan kelengkungan (concavity) grafik (kurva) dari
suatu fungsi.Menurut definisi,jika derivatif kedua dari fungsi adalah negatif atau f”(X) untuk
semua X pada interval fungsi,maka kurva dari fungsi tersebut adalah lengkung ke bawah
(concave downward ) pada interval itu. Jika derivatif kedua dari fungsi adalah positif atau f(X) >
0 untuk semua X pada interval fungsi,maka kurva dari fungsi tersebut adalah lengkung ke atas
(concave upward) pada internal itu.Kedua definisi ini dapat ditunjukkan dalam gambar di bawah.
Dalam gambar diatas grafik dari fungsi adalah lengkung kebawah (concave down) di
antara titik A dan B,dan lengkung ke atas (Convave Up) di antara titik B dan C. Perhatikan
bahwa di antara titik A dan B kurva terletak di bawah garis garis singgungnnya dan di antara titik
B dan C kurba terletak di atas garis garis singgungnya.Di titik B kelengkungan kurva berubah
dari lengkung ke bawah menjadi lengkung ke atas.Jadi suatu titik di mana kelengkungan berubah
disebut titik belok (inflection point
Karena derivatif pertama f '( x ) adalah suatu fungsi dari x , maka f '( x )dapat di
differensialkan lagi terhadap x menjadi derivatif kedua dari fungsi f ( x ), yangdinotasikan
dengan : f "( x ) atau d2 y
dx2
Jika derivatif kedua f "( x ) di differensialkan lagi terhadap x menjadi derivatif ketiga
f '"( x )d y3 dst.
Penyusun
25 November 2021