Siapa yang tidak suka terang? Terang itu unik, dengan terang kita bisa melihat
apa yang tak terlihat. Adalah suatu anugrah jika setiap para peserta didik bisa
membuat sesuatu yang gelap menjadi terang. Apalagi untuk setiap rumah tinggal
yang belum pernah mengenal terang disaat malam tiba. Maka dari itu, modul ini
diharapkan dapat membantu para peserta didik untuk memahami dasar-dasar
instalasi penerangan listrik, dalam hal ini modul ini akan menjelaskan tentang
instalasi penerangan 1 fasa yang sesuai dengan standart PUIL. Semoga ilmu yang
diperoleh dapat memberi manfaat..
Setelah mempelajari modul kegiatan belajar ini , para peserta didik diharapkan
dapat memahami instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan peraturan Umum
Instalasi Listrik (PUIL) dan menerapkan instalasi penerangan 1 fasa sesuai PUIL
1
3. Merangkai rangkaian dasar instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan gambar
rangkaian
4. Melakukan uji fungsi hasil instalasi sesuai dengan gambar rangkaian
5. Menerapkan rangkaian instalasi penerangan sesuai dengan PUIL
1. Melalui diskusi dan menggali informasi dari modul ini, peserta didik dapat
menjelaskan peraturan instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan PUIL
dengan benar dan jujur.
2. Melalui diskusi dan menggali informasi dari modul ini, peserta didik dapat
memahami prosedur pemasangan instalasi listrik sesuai gambar dengan benar
dan jujur.
3. Melalui modul ini, peserta didik dapat merangkai rangkaian dasar instalasi
penerangan 1 fasa sesuai dengan gambar rangkaian dengan benar dan
bertanggung jawab.
4. Melalui modul ini, peserta didik dapat melakukan uji fungsi hasil instalasi
sesuai dengan gambar rangkaian dengan benar dan jujur.
5. Melalui modul ini, peserta didik dapat menerapkan rangkaian instalasi
penerangan sesuai dengan PUIL dengan benar dan bertanggung jawab
2
Kegiatan pembelajaran Modul Instalasi Penerangan Listrik : Instalasi Penerangan
listrik 1 fasa ini dilakukan secara tatap muka didalam kelas.
1. Modul digital
2. Video pembelajaran atau animasi
3. Sumber bacaan lain
Setiap indikator pencapaian kompetensi diakhiri dengan tugas dan tes. Apabila
nilai tes peserta didik mencapai kriteria, Anda bisa melanjutkan ke kegiatan
belajar berikutnya.
3
Untuk mengawali materi yang akan
disampaikan pada BAB ini, diharapkan kepada
peserta didik untuk benar-benar mempersiapkan diri
dalam menyimak dan memahami setiap materi dan
diharapkan pada akhirnya dapat menguasai capaian
pembelajaran Kegiatan belajar 1 ini. Silakan para
peserta didik pelajari beberapa materi berikut ini.
Materi awal berikut menjelaskan tentang isi PUIL yang menyangkut instalasi penerangan
1 fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL 2000 dan PUIL revisi 2011
yang berhubungan dengan instalasi listrik.
Mari menyimak beberapa peraturan instalasi penerangan listrik berdasarkan PUIL berikut
ini:
Keselamatan Kerja
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan
terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh
langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur
pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Beberapa penyebab
terjadinya kecelakaan listrik diantaranya
4
- Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbulkan bahaya kejut.
- Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila
terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
- Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak
tusuk lebih dari satu (bertumpuk).
a) Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan
rumah tangga seperti sakelar, fiting, kotak-kontak, setrika listrik, pompa
listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik.
b) Tidak diperbolehkan :
- Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar
5
c) Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti
terminal-terminal sambungan kabel, dan lain-lain
2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan
tempat kerja, diantaranya :
a) Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan listrik terbuka, harus diberi
tanda peringatan “ AWAS BERBAHAYA”
- Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi
dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.
6
Peraturan
Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian
harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi
Listrik) yang diterbitkan tahun 1977, kemudian direvisi tahun 1987 dan terakhir
tahun 2000.
Tujuan dari Peraturan umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah:
- Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
- Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.
PUIL tidak berlaku bagi beberapa sistem intalasi listrik tertentu seperti :
- Bagian instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita atau isyarat.
7
- Instalasi dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan yang
digerakan secara mekanis.
- Instalasi tegangan rendah tidak melebihi 25 V dan daya kurang dari 100 W.
- Instalasi khusus yang diawasi oleh instansi yang berwenang (misalnya : instalasi
untuk telekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi, distribusi tenaga
listrik untuk daerah wewenang instansi kelistrikan tersebut).
Pada ayat 103 A1 dari PUIL merupakan peraturan lain yang berkaitan dengan
instalasi listrik, yakni :
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
- Telah mendapat pengesahan atau izin dari instansi yang berwenang (ayat 202
A2)
Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai
dipasang sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu.
Menurut ayat 110 T16, tegangan dibagi menjadi :
a. Tegangan rendah ( sampai 1000 V)
8
c. Tegangan Tinggi ( di atas 20 kV)
9
Setelah peserta didik memahami peraturan dan syarat instalasi secara umum,
maka selanjutnya adalah
SYARAT PEMASANGAN INSTALASI RUMAH/ GEDUNG
Untuk pemasangan instalasi listrik
penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung
terlebih dahulu harus melihat gambar-
gambar rencana instalasi yang sudah dibuat
oleh perencana berdasarkan denah
rumah/bangunan dimana instalasinya akan
dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan
syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari
pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut
tidak terlepas dari peraturan yang harus
dipenuhi dari yang berwajib ialah yang
mengeluarkan peraturan yaitu PLN
setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya
akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi
Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana
pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung
bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan
dipasang
3. Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara
lain :
- Rekapitulasi material dan harga
- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
- Rekapitulasi tenaga dan biaya
10
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan
instalasi listrik dan tenaga, antara lain :
Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai
instalasi listrik rumah/gedung adalah sumber
tegangan 1 phase, 220 volt.
Pemasangan Penghantar
11
Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi
dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat
singkat, dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara
kontak (tuas) saklar menjadi lebih kecil.
Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri dan
saklar tukar (hotel) jenis inbow (terpendam dalam tembok).
Aturan pemasangan saklar :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
c. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat
penghubung beban dengan sumber listrik.
Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm
harus dilengkapi tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada
disebelah kanan atau di sebelah bawah.
Kotak Pembagi Daya Listrik/ PHB/
Distribusi Panel (DP)
Panel bagi di dalam instalasi listrik
rumah/gedung merupakan peralatan yang
berfungsi sebagai tempat membagi dan
menyalurkan tenaga listrik ke beban yang
memerlukan agar merata dan seimbang.
Di dalam panel bagi terdapat
komponen antara lain rel (busbar), saklar
utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.
Rating Pengaman
12
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau
lebih besar dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal).
Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutus
rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutus rangkaian
pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban.
Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban
yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan.
Nah, setelah para peserta didik memahami tentang isi PUIL yang menyangkut
instalasi penerangan 1 fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL
2000 dan PUIL revisi 2011 yang berhubungan dengan instalasi listrik. Selanjutnya
peserta didik mempelajari materi prosedur pemasangan instalasi instalasi
penerangan listrik sesuai gambar.
Mari peserta didik untuk mempelajari materi ini dengan baik, agar melalui materi
ini peserta didik akhirnya mampu merangkai, menguji dan menerapkan dengan
benar instalasi penerangan listrik 1 fasa.
13
bangunan rumah (gedung) yang kan dipasang instalasi digambar dengan
menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi
listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu
proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut
PUIL 2000/ revisi 2011. Rancangan instalasi listrik terdiri dari:
a. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan
listrik PLN.
b. Gambar instalasi
meliputi :
14
1). Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan
listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak
kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
3). Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian
tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
1). Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran
nominal komponennya.
2). Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
d. Gambar detail
meliputi;
1). Perkiraan ukuran fisik dari panel.
15
4). Cara kerja instalasi kontrolnya.
16
penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan
tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan
tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan
titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan)
merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL).
Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan
mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-
kan maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak
disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan
kotak kontak 150 cm diatas lantai.
Tabel dibawah ini menunjukkan variasi lumen yang diperlukan per meter persegi
(m2) dalam suatu ruangan.
17
instalasi listrik tidak hanya untuk penerangan atau motor-motor, akan tetapi untuk
kedua-duanya.
Sebelum menggambar terlebih dahulu mengukur denah gambar sesuai
lokasi/situasi dimana rencana bangunan atau gedung akan dipasang instalasi
listriknya. Dalam gambar rencana kita buat gambar denah ruangan, gambar
pengawatan secara lengkap serta gambar skema beban listrik berikut kelengkapan
perhitungan material (komponen) dan tafsiran harga, bila perlu dilengkapi dengan
tenaga dan biaya.
a. Penghantar / kabel
18
Jenis kabel NYA digunakan untuk instalasi rumah dan system tenaga. Dalam
instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
Syarat penandaan dari kabel NYA:
NYA: berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar / kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna abu-abu, hitam, coklat dan biru. Kabel tipe
ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah.
Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu mempertimbangkan
factor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini, persyaratan yang haris
dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah: kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi
sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang secara langsung.
19
2). Kabel NYM
Jenis kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung
dan system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna
putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA
(harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan
yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
20
3). Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau
4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari
NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai
tikus.
4). Tanda Kabel Warna
Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna kabel yang
digunakan dalam instalasi tersebut, masing-masing warna kabel memiliki makna
sebagai berikut.
Abu-abu / Hitam / Coklat = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
21
Instalasi penerangan umumnya menggunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
1). Saklar kutub satu
22
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas
fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga
kedudukannya menjadi kuat.
d. Stop Kontak
Merupakan tempat untuk
mendapatkan sumber
tegangan.Tegangan ini diperoleh
dari hantaran fasa dan nol yang
dihubungkan dengan kontak-
kontak stopkontak. Stop kontak
dipasang untuk memudahkan
mendapatkan tegangan yang
diperlukan bagi peralatan listrik
yang dapat dipindahkan.
e. Pipa (Conduit)
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai
pipa. Pipa digunakan sebagai pelindung kabel
atau hantaran darigangguan. Dengan pipa
pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa
yang digunakan biasanya jenis pipa union atau
bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8”.
f. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar
dapat dipasang pada dinding atau langit-langit.Klem ini
dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran
disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem
satu dengan lainny maksimal 80 cm.
23
g. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan
harus menggunakan kotak sambung. Menurut
ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak
boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena
dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
h. Rol Isolator
Pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa
menggunakan pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol
satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5
cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan
kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan
tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar
hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan
hantaran pada instalasi penerangan rumah.
24
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkan untuk
mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung
singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan
memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB
dipakai sampai 50 A.
j. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara
praktisnya KWH meter digunakan untuk mengukur
daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam
pemakaian beban listrik dalam jangka waktu
tertentu.
25
Setelah memahami tata letak ruangan dan posisi titik titik yang akan di instalasi
pada rumah tersebut langkah selanjut memulai proses pemasangan kabel instalasi
listrik dari awal sampai selesai, ikuti gambar diagram rangkaian instalasi listrik
rumah berikut ini.
1. Cara Memasang Kabel Instalasi Listrik Rumah - Stop Kontak, Switch dan
Lampu Kamar Tidur 1
b. Pasangkan pula Box stop kontak dan Box switch di sertai pipa pelindung kabel
instalasi di semua titik instalasi listrik
26
c. Tarik kabel phase, netral dan kabel grounding ukuran 2,5 mm dari box mcb ke
posisi stop kontak di tempatkan kemudian jumper kabel phase ke switch / saklar
masih menggunakan kabel 2,5 mm kemudian dari saklar kabel phase (Arus listrik
positif) di tarik ke posisi fitting lampu menggunakan kabel 1,5 mm
d. Kabel netral untuk fitting lampu jumper dari kabel netral stop kontak ke fitting
lampu menggunakan kabel instalasi ukuran 1,5 perhatikan gambar instalasi kamar
tidur pada gambar di atas atau lihat Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan
fitting Lampu
a. Pada diagram instalasi listrik ruang tamu di atas ada empat unit lampu satu
switch / saklar dan satu stop kontak.
b. Tarik kabel netral, phase dan grounding dari box mcb ke posisi stop kontak
dan jumper kabel phase stop kontak ke switch sama dengan langkah instalasi
listrik kamar tidur yang membedakan nya adalah unit lampu pada ruang tamu
ada empat unit.
c. Tarik kabel phase ukuran 1,5 mm dari switch ke fitting lampu 1 kemudian
jumper ke fitting lampu 2 dan seterus nya ke fitting lampu 3 dan 4.
d. Sedangkan kabel netral di jumper dari stop kontak langsung dari stop kontak
ke fitting lampu 1 dan di jumper ke fitting lampu 2, 3 dan 4 menggunkan
kabel 1,5 mm.
e. Saya jelaskan terlebih dahulu warna kabel instalasi listrik rumah di atas ada
tiga warna dimana Merah adalah phase (Arus Listrik Positif) Hitam adalah
Netral (Arus Listrik Negatif) dan Hijau sebagai kabel Grounding
(Pembumian).
3. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Makan dan
Dapur
27
a. Tarik kembali ketiga kabel 2,5 mm yaitu netral, phase dan grounding dari box
mcm ke posisi stop kontak dapur dan jumper phase stop kontak ke switch /
saklar lampu sama hal nya dengan instalasi kamar tidur.
b. Untuk ruang makan tidak perlu menarik kabel dari box mcb cangkok / jumper
saja dari jalur kabel netral, phase dan ground untuk dapur untuk menghemat
penggunaan kabel
c. Hubungkan kabel phase, netral dan ke stop kontak ruang makan dan selesaikan
instalasi lampu ruang maka sama dengan cara memasang lampu untuk kamar
tidur
d. Langkah Terakhir Instalasi Listrik Rumah. Pasang ketiga kabel Aspan ukuran 6
mm yaitu Phase, Netral dan Ground dari Box MCB ke Kwh atau Meteran
Listrik. Pemasangan kabel aspan pada instalasi listik rumah sengaja di lakukan
di akhir pekerjaan instalasi untuk menghindarkan seorang electrical dari
sengatan listrik (Kesetrum).
a. Pada diagram instalasi listrik di atas kamar tidur 2 sengaja saya kosongkan
sebagai bahan renungan anda untuk melatih apa yang anda baca / pelajari saat
ini tentang instalasi listrik rumah
b. Jika anda mampu merenungkan cara penyelesaian instalasi listrik rumah pada
kamar tidur dua tersebut maka anda telah menguasai teknik instalasi rumah ini.
28
b. Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa
manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari
kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat,
tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
c. Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara
baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga
kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.
Ketentuan Terkait
Di samping PUIL ini, harus pula diperhatikan ketentuan terkait dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, antara lain:
a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta
Peraturan Pelaksanaannya;
b) Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, beserta
Peraturan Pelaksanaannya;
c) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
beserta Peraturan Pelaksanaannya;
d) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta
Peraturan Pelaksanaannya;
e) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah beserta
Peraturan Pelaksanaannya.
Penjelasan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan telah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-undang Nomor 30 Tahun
2009 tentang Ketenagalistrikan. Peraturan pelaksanaan menurut UU No. 15
Tahun 1985 tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti
berdasarkan UU No. 30 Tahun 2009.
29
Suatu peralatan listrik boleh dipergunakan untuk instalasi apabila :
- Memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL 2000.dan revisi 2011
- Telah mendapat pengesahan atau izin dari instansi yang berwenang (ayat 202
A2)
Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai
dipasang sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu.
Menurut ayat 110 T16, tegangan dibagi menjadi :
a. Tegangan rendah ( sampai 1000 V)
30
Para peserta didik yang smart dan penuh
semangat. Semoga peserta didik sudah semakin
bertambah ilmu pengetahuannya dari hasil materi
yang telah disampaikan pada bab sebelumnya.
Untuk mereview pengetahuan para peserta didik
tentang peraturan dan prosedur pemasangan instalasi
penerangan listrik 1 fasa, maka ada baiknya para
peserta didik melatih kemampuan dan pengetahuan
yang telah dipelajari dengan soal latihan.
1. Coba anda amati instalasi penerangan listrk diruangan belajar/ kelas anda.
Analisislah pemasangan instalasi penerangan listrik tersebut apakah sudah
sesuai dengan peraturan dan prosedur PUIL. Jika sudah sesuai buat dengan
tanda centang, jika belum buatlah penjelasan yang seharusnya/ sebenarnya.
2. Gambarkanlah system instalasi penerangan listrik diruangan kelas anda
tersebut dengan gambar one line dan gambar pelaksanaanya.
Agar dapat mengerjakan soal di atas dengan baik, cermati kembali modul 1 . Lalu
diskusikan jawaban Anda dengan teman sejawat. Setelah itu, rumuskan jawaban
31
Nah. Untuk memahami modul ini dengan
lebih ringkas berikut adalah rangkuman yang dapat
ananda dapat dari modul 1 ini.
32
h. Rol Isolator
i. MCB (miniature Circuit Breaker)
j. KWH Meter
Prosedur pemasangan instalasi penerangan listrik
memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik. Yang ke dua
memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi seperti
box mcb, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian
membuat perencanaan instalasi listrik yang aman untuk rumah. Lalu
Kemudian menuangkan perencanaan instalasi listrik tersebut pada sebuah
kertas
33
Setelah ananda mempelajari modul dan
mengerjakan latihan diatas, saya yakin anak didik
sudah semakin memahami tentang instalasi
penerangan instalasi 1 fasa dengan baik.
Oleh sebab itu, yuuk… diuji kemampuan pemahamannya. Kerjakan dengan jujur
dan percaya diri ya.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari berbagai elternatif jawaban
berikut ini.
D. Dipasang bertumpu
A. 125 cm
B. 150 cm
C. 175 cm
34
D. 165 cm
A. 150 cm
B. 75 cm
C. 80 cm
D. 90 cm
B. memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi
seperti box mcb, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan
5. Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran dari gangguan. Dengan
pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran..
A. 5/9”
B. 4/8”
C. 3/4”
35
D. 5/8”
7. Dari gambar pelaksanaan instalasi listrik dibawah ini, jenis saklar tersebut
adalah…
A. Saklar seri
B. Saklar silang
C. Saklar tukar
D. Saklar paralel
A. 2 A
36
B. 3 A
C. 5 A
D. 6 A
9. Dalam pemasangan instalasi penerangan listrik 1 fasa urutan kabel fasa, netral
dan gound. Maka kode warna yang sesuai dengan PUIL adalah..
10. Perhatikan gambar dibawah ini, berapakah jumlah kabel yang seharusnya
dipasang?
A. 2 B. 3
C. 4 D. 5
37
Berapa Nilai ananda? Mari dihitung, Cocokkanlah
jawaban Ananda dengan Kunci Jawaban Tes
Formatif setelah ini.
Hitunglah jawaban Ananda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Ananda terhadap materi 1 ini.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = --------------------------------------- X 100%
10
81– 100% = baik sekali
71—80% = baik
61 –70% = cukup
41 – 60% = kurang
10 – 40% = gagal
38
Silahkan dicek jawaban ananda …
1. D
2. B
3. C
4. D
5. D
6. C
7. C
8. D
9. B
10. C
39
Silahkan dicek ya ananda, sumber materi ini di
dapat dari beberapa buku dan sumber media
elektronik. Berikut daftarnya:
P. Van Harten, Setiawan. 1998. Instalasi Listrik Arus Kuat. Jilid I dan II.
Penerbit Bina Cipta. Bandung.
https://www.slideshare.net/bomerss/menggambar-listrik
Modul Pembelajaran
Modul Pembelajaran
INSTALASI PENERANGAN
40 1 FASA
Oleh:
Silvia Molentina Silalahi, S.Pd
HALAMAN SAMPUL
41
DAFTAR ISI.....................................................................................................................i
KOMPETENSI DASAR.....................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN
Cara Belajar...........................................................................................................3
B. MATERI
Materi 1.................................................................................................................4
Materi 2................................................................................................................13
C. LATIHAN 31
D. RANGKUMAN......................................................................................................32
E. TES FORMATIF.....................................................................................................34
G. KUNCI JAWABAN.................................................................................................39
H. DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................40
42
43
44
45