Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL
Enterpreunership DIPLOMA
III KEBIDANAN

KEMENKES RI
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
TAHUN 2014
2

MATERI 1 : Memahami Konsep Dasar Kewirausahaan

PENDAHULUAN
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi kehidupan hidup.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya adalah minimnya pendidikan yang
miliki,tidak memiliki ketrampilan yang cukup, sempitnya lapangan pekerjaan, serta kurang adanya
perhatian dari pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang usaha agar tidak menambah
jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda harus memiliki pola pikir yang dinamis dan kreatif dalam
upaya meminimalisir adanya krisis ekonomi dan berusaha untuk mengembangkan kewirausahaan dalam
rangka mensejahterakan masyarakat.
Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah memiliki konsep dasar
tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis berjalan lancar dan dapat mengatasi problematika
yang terjadi sekarang ini. Konsep dasar kewirausahaan merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha
dan juga menentukan berhasil tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu, dengan berwirausaha seseorang
akan berusaha mandiri, kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat diterima di masyarakat. Dengan demikian
kami berharap generasi muda lebih termotivasi untuk kreatif, inovatif untuk menciptakan sebuah usaha
yang dapat membangun perekonomian negara lebih baik dari sebelumnya.

I. DESKRIPSI SINGKAT
Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis,
menurut ThomasW. Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


a. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Mahasiswa dapat memahami Konsep Dasar Kewirausahaan

b. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Mahasiswa dapat memahami Disiplin ilmu Kewirausahaan
2. Mahasiswa dapat mengenal Objek studi kewirausahaan
3. Mahasiswa dapat menjelaskan Hakikat kewirausahaan
4. Mahasiswa dapat menyebutkan Karakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan
5. Mahasiswa Dapat menjelaskan Sikap dan kepribadian kewirausahaan
6. Mahasiswa dapat menjelaskan Motif berprestasi kewirausahaan
7. Mahasiswa Dapat menyebutkan Karakter kewirausahaan

III. POKOK BAHASAN


Dalam Modul ini akan membahas mengenai :
1. Disiplin ilmu Kewirausahaan
2. Objek studi kewirausahaan
3. Hakikat kewirausahaan
4. Karakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan
3

5. Sikap dan kepribadian kewirausahaan


6. Motif berprestasi kewirausahaan
7. Karakter kewirausahaan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Berikut disampaikan langkah-langkah kegaitan dalam proses pembelajaran materi
Langkah I
1. Memastikan handout powerpoint digandakan. Hand out diberikan ke mahasiswa sebelum hari
materi pembelajaran. Hand out diberikan dalam bentuk Hardcopy.
2. Memastikan materi yang akan disampaikan telah dipelajari. Mahasiswa diberikan Handout
sebelum hari pemeblajaran dengan harapan dapat dipelajari terlebih dahulu. Sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
3. Memastikan perlengkapan PBM. Sebelum jam pembelajaran dimulai mahasiswa telah
menyiapkan LCD untuk proses pembelajaran, sehingga dosen sampai dikelas tinggal
menyambungkan laptop ke LCD.
4. Menguasai metode pembelajaran interaktif. Metode Pembelajaran dilakukan secara bervariatif
sesuai dengan kebutuhan dari topic pembelajaran.
5. Waktu yang diperlukan adalah 100 menit

Langkah 2
1. Membuka sesi pembelajaran dengan apersepsi, dapat dengan menanyakan kepada mahasiswa
tentang lingkup kewirausahaan. Menanyakan ke mahasiswa sejauh mana pemahamannya
tentang kewirausahaan, menanyakan dengan menggali pengalaman-pengalaman yang telah
mereka lihat.
2. Memberikan umpan balik secara singkat dan selanjutnya. Setiap topik pembelajaran diberi
umpan balik, untuk mengecek kembali pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disampaikan
3. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa sesi ini akan menguraikan beberapa konsep
kewirausahaan.

Langkah 3
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya sesuai dengan topic pembelajaran
dan pengalaman mahasiswa.
2. Melakukan rangkuman dan kesimpulan bersama mahasiswa.
3. Menutup sesi pembelajaran, dapat menyampaikan pesan kunci.

V. URAIAN MATERI
1. Disiplin ilmu enterpreunership
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin di hadapinya. Bila dalam konteks bisnis kewirausahaan
adalah hasil dari suatu disiplin serta sistematis penerapan kreatifitas dan inovasi dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Dahulu kewirausahaan dianggap dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang di bawa sejak lahir yang tidak dapat di pelajari dan di
ajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya
4

dengan pendidikan sehingga orang-orang dapat mengenal potensi dan belajar


mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam
mewujudkan cita-citanya. Sehingga untuk menjadi wirausaha yang sukses tidak hanya memiliki
bakat saja tetapi harusdi bekali dengan pengetahuan dari segala aspek usaha yang di tekuninya.
Kewirausaan telah berkembang di negara Barat khususnya Eropa, dengan kewirausahaan itu
sendiri memiliki banyak tanggung jawab antara lain tangung jawab dalam mengambil
keputusan yang menyangkut kepimpinan teknis, kepempimpinan organisasi dan komersial,
penyediaan modal, penerimaan dan pengangan tenaga kerja, pembelian, penjualan,
pemasangan iklan dan lain-lain. Kemudian pada awal tahun 50-an berkembang di
daratanAmerika.
Sejalan dengan tuntuan perubahan yang cepat pada paradigma petumbuhan yang
wajar dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan
persaingan sehingga sekarang mengalami perubahan paradigma di pendidikan. Menurut
seorang pakar pendidikan kewirausahaan telah di ajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri
yangindependen karena :
1. kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata yaitu terdapat teori konsep
dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki 2 konsep : permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas tidak
masuk dalam kerangka pendidikan manajamen umum yang memisahkan antara
manajemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memilki objek tersendiri dengan kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan
atau kesejahterasaan rakyat yang adil dan makmur.
Sama halnya dengan ilmu manajemen yang berkembang di bidang industri pada
awalnya dan berkembang lagi di berbagai ilmu begitu juga dengan kewirausahaan yang
berkembang diberbagai bidang yang pada awalnya hanya di bidang perdangan. Dalam bidang
tertentu kewirausahaan telah menjadikan kompetinsi inti dalam menciptakan perubahan,
pembaharuan dan kemajuan sehingga tidak hanya dapat di gunakan sebagai kiat-kiat bisnis
jangka pendek tetapi juga untuk menciptakan peluang.
Dalam bidang bisnis akan menjadi sukses bila meiliki kreativitas dan inovasi. Melalui
kreatif dan inovasi dapat menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa karena melalui kedua
proses terebut menciptakan keunggulan bersaing. Demikian juga di berbagai bidang manapun
kemajuan-kemajuan tertentu dapat di ciptakan oleh orang-orang yang memiliki semangat serta
jiwa kreatif dan inovatif. Dalam era seperti sekarang di butuhkan pemerintah yang berjiwa
wirausahaan karena dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan intuistusi akan
memiliki motivasi optisisme dan berlomba untuk menciptakan cara-cara yang lebih efesien,
efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.

Objek Studi Kewirausahaan


Nilai dan kemampuan seseorang yang di wujudkan dalam bentuk perilaku yang mana meliputi :
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dengan memerlukan adanya proses
perenungan dan koreksi yang kemudian di baca dan di amati berulang-ulang sampai di
pahami apa yang menjadi kemauannya.
2. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar
5

3. Kemampuan berinisiatif untuk mengerjakan sesuatu yang baik tanpa di suruh/menunggu


perintah orang yang di lakukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa.
4. Kemampuan berinovasi yang melahirkan kreativitas dan dibiasakan inovatif dalam diri yang
dapat dijadikan perangkat dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran
masyarakat.
5. Kemampuan membentuk modal materi, sosial dan intelektual

2. Objek studi enterpreunership


Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soeparman Soemohamidjaja objek studi kewirausahaan
meliputi :
 Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
 Kemampuan memotivasi diri
 Kemampuan untuk berinisiatif
 Kemampuan berinovasi
 Kemampuan membentuk modal uang atau barang modal.
 Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri selalu tepat waktu dalam tindakan,
 Kemampuan yang dilandasi dasar-dasar keagamaan.
 Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman yang baik ataupun pengalaman buruk.
Beberapa bukti empiris telah menunjukkan, salah satunya dalah hasil penelitian dari David Mc
Clelland bahwa kesejahteraan penduduk di suatu negara dipengaruhi oleh perkembangan ekonominya.
Sementara itu perkembangan ekonomi ditentukan oleh sejauh mana penduduk negara tersebut
mempunyai spirit kewirausahaan.
Spirit kewirausahaan tidak harus dilakukan dengan cara berwirausaha tetapi dapat
ditumbuhkan dalam organisasi yang disebut sebagai entrepreneurship. Realitas memang menunjukkan
kerancuan istilah kewirausahaan yang selalu dikonotasikan dengan berwirausaha (entrepreneurial) atau
wirausahawan (entrepreneur). Oleh karenanya, perlu diperjelas pengertian ke 3 istilah tersebut.

3. Hakikat enterpreunership
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana, 2003 :
13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan
perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu
yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-
sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
6

memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan
sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat,
dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah
mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung
asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau
dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur
pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka
definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif
dan inovatif.” (Pekerti, 1997)

4. Karakteristik dan nilai-nilai enterpreunership


Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:6-7) mengemukakan delapan
karakteristik kewirausahaan sebagai berikut :
a. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan selalu mawas diri.
b. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya selalu menghindari
risiko, baik yang terlalu rendah maupun yang terlalu tinggi.
c. Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh
kesuksesan.
d. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
e. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik.
f. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
g. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
h. Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada uang.

5. Sikap dan kepribadian enterpreunership


Menurut Suharyadi (2007:10) bahwa sikap seorang wirausaha dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari
yaitu:
 Disiplin yaitu ketepatan komitmen terhadap kewirausahaan terhadap tugas dan pekerjaannya.
 Komitmen tinggi yaitu seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya kepada konsumen
akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut mendapat
kepercayaan dari konsumen.
 Jujur, seorang wirausahawan harus jujur dalam hal karakteristik produk, pelayanan purnajual yang
dijanjikan
 Kreatif dan inovatif, seorang wirausahawan harus memiliki daya kreatif dan inovatif tinggi untuk
menciptakan produk terbaru
 Mandiri, sikap ini sangat mutlak dimiliki oleh seorang wirausahawan
7

Menurut Kathleen L. Hawkins & Peter A. Turla (dalam Suryana, 2001:25-26) pola tingkah laku
kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut:
 Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian
menghadapi risiko, memiliki dorongan, dan kemauan kuat
 Kemampuan hubungan, operasionalnya dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antar
personal, kepemimpinan, dan manajemen
 Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi
 Keahlian dalam mengatur, operasionalnya diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan,
perencanaan, dan penjadwalan, serta pengaturan pribadi
 Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang

6. Motivasi berprestasi enterpreunership


Motivasi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan atu aktivitas untuk mencapai tujuan (Crow.A,1983). Sedangkan menurut Teeven dan Smith
(1967) motivasi merupakan konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan komponen yang lebih
spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku tertentu disebut motif.
Motivasi yang terdapat dalam individu akan terealisir dalam suatu perilaku yang mengarah
pada tujuan yang diinginkan untuk memperoleh kepuasan. Atas dasar pendapat di atas dapat
dinyatakan bahwa motif ataupun motivasi dapat memberikan kekuatan, dorongan, untuk
menggerakkan diri seseorang dalam perilaku tertentu dan sekaligus memberikan arahan terhadap diri
seseorang untuk merespon atau melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan.
Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu
menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja
yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain (Hall dan Lindzey).
Sedangkan motivasi berprestasi itu sendiri merupakan motif yang mendorong individu dalam mencapai
sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu
dengan membandingkan prestasinya sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain (Mc
Clelland dan Heckhausen). Individu yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi mempunyai motif
untuk meraih sukses.

7. Karakter enterpreunership
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat- syarat
keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik,
kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-
juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi. Hal ini digambarkan
melalui Tabel 1.

Tabel 1. Profil Seorang Wirausahawan menurut David (1996).


Karakteristik profil Ciri Wirausahawan Yang Menonjol
Berprestasi tinggi Ahli memperoleh prestasi
Pengambil resiko Mereka tidak takut mengambil risiko tetapi akan menghindari
risiko-tinggi apabila dimungkinkan.
Pemecah masalah Mereka tanggap mengenali dan memecahkanmasalah yang
dapat menghalangi kemampuannya mencapai tujuan.
Pencari setatus Mereka tidak memperkenankankebutuhan erhadap status
mengganggumisi usahanya.
8

Tingkatan energy tinggi Dedikasi dan workoholic demi wujudnya sukses.


Percaya diri  Tingkat confidence yang tinggi.
Ikatan emosi tinggi Memisahkan antara hubungan emosional dengan karier.
Kepuasan pribadi Menyukai kompleksitas tinggi dengan formalisasi yang rendah

Adapun menurut pendapat Bygrave (1996), karakter seorang wirausahawan adalah irisan dari
berbagai sikap mental positif dan membutuhkan proses yang berasal dari internal maupun eksternal
sebagaimana ditampilkan pada gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Relasi Faktor-faktor pembentuk wirausahawan.

Gambar 2. Proses Pembentukan Karakter Wirausaha Menurut Bygrave (1996).

Disamping itu, dalam suatu penelitian tentang Standarisasi Tes Potensi Kewirausahaan Pemuda
Versi Indonesia; Munawir Yusuf (1999) menemukan adanya 11 ciri atau indikator kewirausahaan, yaitu:
 Motivasi berprestasi.
 Motivasi berprestasi
 Kreativitas.
 Pengambilan resiko (sedang).
 Keuletan.
 Orientasi masa depan.
 Komunikatif dan reflektif.
 Kepemimpinan.
9

 Locus of Controll.
 Perilaku instrumental.
 Penghargaan terhadap uang.

VI. RANGKUMAN
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
danperilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
denganberbagai resiko yang mungkin di hadapinya.
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi
yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan dan memelihara
kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain
(Hall dan Lindzey).
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat-
syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif,
dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat,
integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.

VII. TUGAS
Mahasiswa diberikan kesempatan membaca materi sesuai dengan topic yang dibahas.

VIII. TES FORMATIF


1. Seorang perempuan, usia 25 tahun, melakukan disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan danperilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin di hadapinya, disebut:
a. Kinerja c. Enterpreunership
b. Kewirausahaan d. Manajemen
2. Seorang perempuan umur 25 tahun, memiliki nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku, disebut:
a. Objek Studi Kewirausahaan c. Berinovasi
b. Motivasi Diri d. Inisiatif
3. Seorang perempuan usia 26 tahun, melakukan kemandirian, mengelola, mengembangkan, dan
melembagakan perusahaan miliknya sendiri, sehingga disebut:
a. Enterpreunership c. Wirausahaan
b. Enterpreuner d. Kewirausahaan
4. Seorang perempuan usia 27 tahun memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya. Dalam kewirausahaan disebut :
a. Preference for moderate risk c. Desire for responsibility
b. Confidence in their ability to success d. Desire for immediate feedback
5. Seorang perempuan usia 28 tahun memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.
Dalam kewirausahaan disebut:
a. Preference for moderate risk c. Desire for responsibility
b. Confidence in their ability to success d. Desire for immediate feedback
10

IX. KUNCI JAWABAN FORMATIF


1. B
2. A
3. B
4. C
5. B

X. DAFTAR PUSTAKA
1. Alma, Buchari, 2003. Kewirausahaan. Penerbit Alfabeta, Bandung. Ciputra, 2008.
2. Quantum Leap: Bagaimana Entrepreneurship Dapat Mengubah Masa Depan Anda dan Masa
Depan Bangsa, Cetakan Pertama, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
3. Dewanti, Retno, 2008. Kewirausahaan, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media,
Jakarta.
4. Friedman, Howard S. dan Miriam W. Schustack, 2008. Kepribadian Teori Klasik dan Riset
Modern, Alih Bahasa: Benedictine Widyasinta, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
5. Hisrich, Robert D., Michael P.Peters dan Dean A. Shepherd, 2008. Kewirausahaan, Edisi 7,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
6. Kasmir, 2007. Kewirausahaan, Edisi 1, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
7. Lupiyoadi, Rambat, 2007. Entrepreneurship From Mindset To Strategy, Cetakan Ketiga,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
8. Manurung, Adler Haymans, 2008. Modal untuk Bisnis UKM, Cetakan Kedua, Penerbit PT
Kompas Media Nusantara, Jakarta.
9. Meredith, Geoffrey G, 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek, PPM, Jakarta.
10. Mudjiarto dan Aliaras Wahid, 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu dan UIEU University Press,
Yogyakarta dan Jakarta.
11. Riduwan, 2007. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kelima, Penerbit Alfabeta,
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai