Modul 1
Modul 1
MODUL
Enterpreunership DIPLOMA
III KEBIDANAN
KEMENKES RI
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
TAHUN 2014
2
PENDAHULUAN
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi kehidupan hidup.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya adalah minimnya pendidikan yang
miliki,tidak memiliki ketrampilan yang cukup, sempitnya lapangan pekerjaan, serta kurang adanya
perhatian dari pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang usaha agar tidak menambah
jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda harus memiliki pola pikir yang dinamis dan kreatif dalam
upaya meminimalisir adanya krisis ekonomi dan berusaha untuk mengembangkan kewirausahaan dalam
rangka mensejahterakan masyarakat.
Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah memiliki konsep dasar
tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis berjalan lancar dan dapat mengatasi problematika
yang terjadi sekarang ini. Konsep dasar kewirausahaan merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha
dan juga menentukan berhasil tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu, dengan berwirausaha seseorang
akan berusaha mandiri, kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat diterima di masyarakat. Dengan demikian
kami berharap generasi muda lebih termotivasi untuk kreatif, inovatif untuk menciptakan sebuah usaha
yang dapat membangun perekonomian negara lebih baik dari sebelumnya.
I. DESKRIPSI SINGKAT
Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis,
menurut ThomasW. Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar.
Langkah 2
1. Membuka sesi pembelajaran dengan apersepsi, dapat dengan menanyakan kepada mahasiswa
tentang lingkup kewirausahaan. Menanyakan ke mahasiswa sejauh mana pemahamannya
tentang kewirausahaan, menanyakan dengan menggali pengalaman-pengalaman yang telah
mereka lihat.
2. Memberikan umpan balik secara singkat dan selanjutnya. Setiap topik pembelajaran diberi
umpan balik, untuk mengecek kembali pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disampaikan
3. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa sesi ini akan menguraikan beberapa konsep
kewirausahaan.
Langkah 3
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya sesuai dengan topic pembelajaran
dan pengalaman mahasiswa.
2. Melakukan rangkuman dan kesimpulan bersama mahasiswa.
3. Menutup sesi pembelajaran, dapat menyampaikan pesan kunci.
V. URAIAN MATERI
1. Disiplin ilmu enterpreunership
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin di hadapinya. Bila dalam konteks bisnis kewirausahaan
adalah hasil dari suatu disiplin serta sistematis penerapan kreatifitas dan inovasi dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Dahulu kewirausahaan dianggap dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang di bawa sejak lahir yang tidak dapat di pelajari dan di
ajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya
4
3. Hakikat enterpreunership
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana, 2003 :
13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan
perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu
yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-
sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
6
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan
sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat,
dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah
mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung
asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau
dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur
pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka
definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif
dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
Menurut Kathleen L. Hawkins & Peter A. Turla (dalam Suryana, 2001:25-26) pola tingkah laku
kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut:
Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian
menghadapi risiko, memiliki dorongan, dan kemauan kuat
Kemampuan hubungan, operasionalnya dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antar
personal, kepemimpinan, dan manajemen
Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi
Keahlian dalam mengatur, operasionalnya diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan,
perencanaan, dan penjadwalan, serta pengaturan pribadi
Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang
7. Karakter enterpreunership
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat- syarat
keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik,
kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-
juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi. Hal ini digambarkan
melalui Tabel 1.
Adapun menurut pendapat Bygrave (1996), karakter seorang wirausahawan adalah irisan dari
berbagai sikap mental positif dan membutuhkan proses yang berasal dari internal maupun eksternal
sebagaimana ditampilkan pada gambar 1 dan 2.
Disamping itu, dalam suatu penelitian tentang Standarisasi Tes Potensi Kewirausahaan Pemuda
Versi Indonesia; Munawir Yusuf (1999) menemukan adanya 11 ciri atau indikator kewirausahaan, yaitu:
Motivasi berprestasi.
Motivasi berprestasi
Kreativitas.
Pengambilan resiko (sedang).
Keuletan.
Orientasi masa depan.
Komunikatif dan reflektif.
Kepemimpinan.
9
Locus of Controll.
Perilaku instrumental.
Penghargaan terhadap uang.
VI. RANGKUMAN
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
danperilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
denganberbagai resiko yang mungkin di hadapinya.
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi
yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan dan memelihara
kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain
(Hall dan Lindzey).
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat-
syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif,
dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat,
integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.
VII. TUGAS
Mahasiswa diberikan kesempatan membaca materi sesuai dengan topic yang dibahas.
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Alma, Buchari, 2003. Kewirausahaan. Penerbit Alfabeta, Bandung. Ciputra, 2008.
2. Quantum Leap: Bagaimana Entrepreneurship Dapat Mengubah Masa Depan Anda dan Masa
Depan Bangsa, Cetakan Pertama, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
3. Dewanti, Retno, 2008. Kewirausahaan, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media,
Jakarta.
4. Friedman, Howard S. dan Miriam W. Schustack, 2008. Kepribadian Teori Klasik dan Riset
Modern, Alih Bahasa: Benedictine Widyasinta, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
5. Hisrich, Robert D., Michael P.Peters dan Dean A. Shepherd, 2008. Kewirausahaan, Edisi 7,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
6. Kasmir, 2007. Kewirausahaan, Edisi 1, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
7. Lupiyoadi, Rambat, 2007. Entrepreneurship From Mindset To Strategy, Cetakan Ketiga,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
8. Manurung, Adler Haymans, 2008. Modal untuk Bisnis UKM, Cetakan Kedua, Penerbit PT
Kompas Media Nusantara, Jakarta.
9. Meredith, Geoffrey G, 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek, PPM, Jakarta.
10. Mudjiarto dan Aliaras Wahid, 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu dan UIEU University Press,
Yogyakarta dan Jakarta.
11. Riduwan, 2007. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kelima, Penerbit Alfabeta,
Bandung.