Laporan Pendahuluan 1
Laporan Pendahuluan 1
DAN NYAMAN
NIM : 18010067
PRODI STUDI ILMU KEPERAWATAN
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
fisik dan psikologis (Poetter dan Perry, 2010). Nyaman adalah keadaan ketika
dan nyeri).
adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari nyeri dan hipertermia atau
hipotermia. Hal ini dipengarihi perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh
pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.
Etiologi BBLR
1. Gejala penyakit.
4. pengetahuan).
5. Kurangnya privasi.
B. Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda gangguan rasa nyaman (mual) dapat dibagi menjadi 2 (dua)
Data subjektif:
b. Mengeluh mual
Data objektif:
(tidak tersedia)
Data subjektif:
b. Sensasi panas/dingin
c. Sering menelan
Data objektif:
a. Saliva meningkat
b. Pucat
c. Diaphoresis
d. Takikardi
e. Pupil dilatasi
lainnya.
Menurut (Ardiansyah, 2012) yang harus dikaji pada klien yang mengalami
Pengkajian (Anamnesis)
1) Biodata
Pada biodata, bisa diperoleh data tentang identitas pasien meliputi nama pasien,
tempat tanggal lahir, alamat, umur pasien, jenis kelamin pasien, pekerjaan pasien,
pendidikan pasien, status kawin pasien, agama dan asuransi kesehatan. Selain itu
2) Keluhan utama
tentang tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Setiap keluhan harus ditanyakan
dengan detail kepada pasien disamping itu diperlukan juga pengkajian mengenai
Pada riwayat penyakit sekarang, perawat mengkaji apakah gejala terjadi pada waktu
yang tertentu saja, seperti sebelum atau sesudah makan, ataupun setelah mencerna
makanan pedas dan pengiritasi dan setelah mencerna obat tertentu atau setelah
mengkonsumsi alhohol.
perawat harus mengkaji apakah gejala yang berhubungan dengan ansietas, stress,
alergi, makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu cepat. Selain itu
perawat juga harus mengkaji adakah riwayat penyakit lambung sebelumnya atau
pembedahan lambung
Selain itu perawata juga mananyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh
keluarga.
seorang pasien. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku yang membantu
2) Pola nutrisi
Pengkajian meliputi: nafsu makan, pola makan, diet, kesulitan menelan, mual,
3) Pola eliminasi
Menjelaskan tentang pola fungsi ekskresi serta kandung kenih dan kulit. Pengkajian
masalah miksi (oliguria, disuri), frekuensi defekasi dan miksi. Karakteristik urine
dan feses, pola input cairan, masalah bau badan.
4) Pola latihan-aktivitas
latihan atau gerak dalam keadaan sehat maupun sakit, gerak tubuh dan kesehatan
berhubungan dengan satu sama lain. Kemampuan klien dalam menata dirinya
orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung dalam melakukan ADL,
kekuatan otot dan ROM, riwayat penyakit jantung, frekuensi, irama dan kedalaman
Menjelaskan tentang persepsi sendori dan kognitif. Pola ini meliputi pengkajian
tubuh. Dan pola kognitif memuat kemampuan daya ingat klien terhadap peristiwa
Menggambarkan pola tidur serta istirahat pasien. Pengkajian yang dilakukan pada
pola ini meliputi: jam tidur siang dan malam pasien, masalah selama tidur, insomnia
Menggambarkan sikap tentan diri sendiri serta persepsi terhadap kemampuan diri
sendiri dan kemampuan konsep diri yang meliputi: gambaran diri, harga diri, peran,
anggota keluarga serta dengan masyarakat yang berada dalam lingkungan sekitar
tempat tinggalnya.
dengan seksualitas. Selain itu dilakukan juga pengkajian yang meliputi: dampak
Menggambarkan tentang pola cara menangani stress, yang meliputi dengan cara:
Menggambarkan tentang pola nilai dan keyakinan yang dianut. Menerangkan sikap
serta keyakinan yang dianaut oleh klien dalam melaksanakan agama atau
kapiler lambat (vasokontriksi), warna kulit pucat, sianosis, dan kulit/ membrane
duodenal, nyeri pada ulu hati, tidak toleran terhadap adanya makanan seperti
d. Faktor pencetus
stress).
20
2) Kondisi psikologis.
4) Integritas ego, yaitu faktor stress akut, kronis, dan perasaan tidak berdaya.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis terhadap adanya
pengalaman dan respon individu, keluarga ataupun komunitas terhadap masalah
kesehatan, pada risiko masalah kesehatan atau pada proses kehidupan. Diagnosis
keperawatan adalah bagian vital dalam menentukan proses asuhan keperawatan
yang sesuai dalam membantu pasien mencapai kesehatan yang optimal. Menging
Pemeriksaan Diagnostic
antara lain :
reflek dan maturitas fisik untuk menilai reflek pada bayi tersebut untuk
b. Tes kocok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang bulan merupakan tes
pada ibu yang melahirkan bayi dengan berat kurang yang lupa mens
terakhirnya.
c. Darah rutin, glokoa darah, kalau perlu dan tersedia faslitas diperiksa kadar
d. Foto dada ataupun babygram merupakan foto rontgen untuk melihat bayi
lahir tersebut diperlukan pada bayi lahir dengan umur kehamilan kurang
bulan dimulai pada umur 8 jam atau dapat atau diperkirakan akan terjadi
E. Penatalaksanaan Medis
Penanganan dan perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah
baik, metabolismenya rendah, dan permukaan badan relatif luas. Oleh karena
yang berisi air panas atau menggunakan metode kangguru yaitu perawatan
dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan
frekuensi yang lebih sering. ASI merupakan makanan yang paling utama,
kurang maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-
lahan atau dengan memasang sonde menuju lambung. Permulaan cairan yang
3. Pencegahan Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh
belum sempurna. Oleh karena itu, upaya preventif dapat dilakukan sejak
dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan
5. Ikterus
efisien sampai 4-5 hari berlalu . Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia,
kernikterus maka warna bayi harus sering dicatat dan bilirubin diperiksa bila
6. Pernapasan
penyakit ini tanda- tanda gawat pernaasan sealu ada dalam 4 jam bayi harus
7. Hipoglikemi
Mungkin paling timbul pada bayi prematur yang sakit bayi berberat
F. Diagnosa Keperawatan
kurang.
4.
G. Intervensi
b. Kriteria hasil:
1) Suhu 36-37C.
2) Kulit hangat.
3) Sianosis (-)
4) Ekstremitas hangat
c. Tindakan keperawatan:
kebutuhan.
b. Kriteria hasil:
2) Muntah (-)
3) Kembung (-)
4) BAB lancar
6) Turgor elastis
c. Tindakan keperawatan:
b. Kriteria hasil:
1) Suhu 36-37C
2) Tidak ada tanda-tanda infeksi.
3) Leukosit 5.000-10.000
c. Tindakan keperawatan:
keadaan bersih/steril.
Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha
Medika
Pudjiadi Antonius, H., Hegar Badriul, dkk. (2010). Pedoman Pelayanan Medis
Nuha Medika
Surasmi A., Handayani S., Kusuma H.2005. Perawatan Bayi Resiko Tinggi.
Jakarta: EGC