Anda di halaman 1dari 30

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMBUH KEMBANG ANAK

DI RUMAH SAKIT EMANUEL KLAMPOK

Disusun oleh :

Ulfa Mashufah (20191847)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
TEMANGGUNG
2022

PEMBIMBING KLINIK
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Judul : Tumbuh Kembang pada Anak
Pokok Bahasan : -Pengertian tumbuh kembang
- ciri-ciri tumbuh kembang pada anak dan balita
- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
- tahapan yang mempengaruhi tumbh kembang
- cara mengetehui tumbuh kembang balita
Waktu : 1 x 20 menit
Hari/ tanggal : Minggu, 9 januari 2022/ 15.00 WIB
Tempat : RS Emanuel Klampok
Sasaran : Keluarga pasien

A. Tujuan Instruksional Umum


Meningkatkan pengetahuan inu dan pengasuh balita tentang tumbuh
kembang pada anak

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Ibu atau pengasuh balita mampu memahami pengertian tumbuh
kembang balita
2. Ibu atau pengasuh mempu memahami ciri – ciri tumbuh kembang anak
dan balita
3. Ibu dan pengasuh balita mampu memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang balita
4. Ibu atau pengasuh mampu memahami bagaimanan mengetahui
pertumbuhan anak dan balita

C. Materi
1. Pengertian Pengertian tumbuh kembang
2. ciri-ciri tumbuh kembang pada anak dan balita
3. faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
4. tahapan yang mempengaruhi tumbh kembang
5. cara mengetehui tumbuh kembang balita
Kegiatan penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 menit Pembukaan:
a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam
dengan mengucapkan b. Mendengarkan
salam c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri d. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
penyampaian materi
d. Menyebutkan materi yang
akan dijelskan
2. 10 menit Pelaksanaan:
a. Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan
tumbuh kembang anak memberikan umpan
b. Menjelaskan ciri-ciri balik terhadap materi
tumbuh kembang anak yang disampaikan
c. Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi tumbuh
kembang anak
d. Menjelaskan tahapan
tumbuh kembang anak
e. Menjelaskan Cara
mengetahui tumbuh
kembang anak
3. 5 menit Evaluasi:
Menanyakan pada keluarga a. Mengajukan
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan dan sesi tanya mengenai materi
jawab. yang belum jelas
b. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
4. 2 menit Terminasi:
a. Mengucapkan terima a. Mendengarkan
kasih atas partisipasi Tn. P b. Menjawab salam
dan keluarga
b. Mengucapkan salam
penutup

D. Media dan Alat Penyuluhan


1. Media : Leafleat
E. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
F. Sumber
Brunner and Suddarth. 2001. Buku Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta :EGC Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:
EGC.

G. Evaluasi Penyuluhan
Tn. P dan keluarga diharapkan mampu untuk memahami materi yang telah
disampaikan, antara lain:
1. Pengertian Pengertian tumbuh kembang
2. ciri-ciri tumbuh kembang pada anak dan balita
3. faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
4. tahapan yang mempengaruhi tumbh kembang
5. cara mengetehui tumbuh kembang balita
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian tumbuh kembang
Pertumbuhan (growth) adalah berkaitan dengan masalah perubhan dalam
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang
bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Sedangkan perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam polayang teratur dan dapat diramalkan, sebagian hasil dari
proses pematangan.

B. Ciri-ciri tumbuh kembang anak dan balita


Menurut Hayati (2011) dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,
dapat berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.
a. Proses pertumbuhan anak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Dalam pertumbuhan akan terjafi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar lengan, lingkat dada dan yang lainnya.
2) Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat
terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul dari
masa konsepsi hingga dewasa
3) Pada pertumbuhan dan perkembangan, hilangg ciri-ciri lama yang
ada selama pertumbuhan.
b. Proses perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1) Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti
dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduki
akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2) Perkembangan memiliki pola yang konstan yaitu perkembangan
terjadi dari daerah kepala kedaerah kaki
3) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan mulai dari
melakukan hal yang sederhanan sampai melakukan hal yang
sempurna.
4) Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian
yang berbeda.

C. Fantor – faktor yang mempengarui tumbuh kembang


Menurut Riyadi (2017) setiap orang tua akan mengharapkan
anaknya tumbuh dan berkembang secara sempurna tanpa mengalami
hambatan apapun.
Namun banyak faktro yang mempengaruhi proses tersebut antara lain
yaitu :
A. Faktor keturunan
B. Faktor lingkungan
C. Budaya lingkungan
D. Sistem sosial ekonomi
E. Nutrisi
F. Status kesehatan

E. Tahap – tahap yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

a. tahapan perkembangan anak 0-4 bulan


b. tahapan perkembangan anak 6-12 bulan

F. Cara mengetahui pertumbuhan anak balita

a. Dapat dilihat dari grafik pertumbuhan yang terdapat pada kartu menuju
sehat (KMS)
b. Anak yang pertumbuhannya baik adalah bila berat badan naik (N)
yaitu
 Garis pertumbuhan pada KMS naik mengikuti salah satu pita
warna
 Kenaikan berat badan bulan ini sam atau lebih dari kenaikan berat
minimum.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI BALITA

DI RUMAH SAKIT EMANUEL KLAMPOK

Disusun oleh :

Ulfa Mashufah (20191847)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
TEMANGGUNG
2022

PEMBIMBING KLINIK
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Judul : Nutrisi pada bayi dan balita
Pokok Bahasan : 1. Pemenuhan gizi balita
2. Karakteristuk balita
3. Kebutuhan gizi balita
4. Faktor yang menyebabkan gangguan gizi pada balita

Waktu : 1 x 20 menit
Hari/ tanggal : Minggu, 9 januari 2022/ 15.00 WIB
Tempat : RS Emanuel Klampok
Sasaran : Keluarga pasien

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui nutrisi
bayi dan balita sehingga dapat memberikan kebutuhan nutrisi yang sesuai
untuk bayi dan balita.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Mengetahui Pemenuhan gizi balita
2. Mengetahui Karakteristuk balita
3. Mengetahui Kebutuhan gizi balita
4. Mengetahui Faktor yang menyebabkan gangguan gizi pada balita

C. Materi
1. Pemenuhan gizi balita
2. Karakteristuk balita
3. Kebutuhan gizi balita
4. Faktor yang menyebabkan gangguan gizi pada balita

Kegiatan penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 menit Pembukaan:
a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam
dengan mengucapkan b. Mendengarkan
salam c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri d. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
penyampaian materi
d. Menyebutkan materi yang
akan dijelskan
2. 10 menit Pelaksanaan:
a. Mnjelaskan Pemenuhan Mendengarkan dan
gizi balita memberikan umpan
b. Menjelaskan balik terhadap materi
Karakteristuk balita yang disampaikan
c. Menjelaskan
Kebutuhan gizi balita
d. Menjelaskan Faktor
yang menyebabkan
gangguan gizi pada
balita

3. 5 menit Evaluasi:
Menanyakan pada keluarga c. Mengajukan
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan dan sesi tanya mengenai materi
jawab. yang belum jelas
d. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
4. 2 menit Terminasi:
c. Mengucapkan terima c. Mendengarkan
kasih atas partisipasi Tn. P d. Menjawab salam
dan keluarga
d. Mengucapkan salam
penutup

D. Media dan Alat Penyuluhan


2. Media : Leafleat
E. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
F. Sumber
Kementrian Kesehatan Republik Katalog dalam Terbitan (KDT) Indonesia
Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA.
2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil - Balita. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI.

G. Evaluasi

keluarga diharapkan mampu untuk memahami materi yang telah


disampaikan, antara lain:
1. Mengetahui Pemenuhan gizi balita
2. Mengetahui Karakteristuk balita
3. Mengetahui Kebutuhan gizi balita
4. Mengetahui Faktor yang menyebabkan gangguan gizi pada balita
LAMPIRAN MATERI

A. Pemenuhan gizi pada balita


Secara harfiah, balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang
dari lima tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam
golongan ini. Namun, karena faal (kerja alat tubuh semestinya) bayi usia di
bawah satu tahun berbeda dengan anak usia diatas satu tahun, banyak ilmuwan
yang membedakannya.Utamanya, makanan bayi berbentuk cair, yaitu air susu
ibu (ASI), sedangkan umumnya anak usia lebih dari satu tahun mulai
menerima makanan padat seperti orang dewasa. Anak usia 1-5 tahun dapat
pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan prasekolah.

B. Karakteristik balita
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian,
sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju
pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga
diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih
lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam
sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena
itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

C. Kebutuhan gizi balita


Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk
memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi
ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan.
Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga
diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan
menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat
(KMS).
D. Faktor yang menyebabkan gangguan gizi pada balita
1. Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan
2. Prasangka buruk terhadap bahan makanan
3. Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu
4. Jarak kelahiran yang terlalu rapat
5. Sosial Ekonomi
6. Penyakit infeksi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN KECELAKAAN PADA ANAK

DI RUMAH SAKIT EMANUEL KLAMPOK

Disusun oleh :

Ulfa Mashufah (20191847)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
TEMANGGUNG
2022

PEMBIMBING KLINIK
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Judul : Pencegahan Kecelakaan Pada Anak
Pokok Bahasan : -Pengertian kecelakaan pada anak
- Faktor penyebab kecelakaan pada anak
- Jenis-jenis kecelakaan pada anak toddler dan preschool 5
dari 11
- Cara pencegahan kecelakaan pada anak
Waktu : 1 x 20 menit
Hari/ tanggal : Minggu, 9 januari 2022/ 15.00 WIB
Tempat : RS Emanuel Klampok
Sasaran : Keluarga pasien

A. Tujuan Instruksional Umum


Meningkatkan pengetahuan orang tua dan anak tentang pencegahan
kecelakaan pada anak.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Ibu atau pengasuh anak mampu memahami pengertian kecelakaan
pada anak
2. Ibu atau pengasuh mempu memahami penyebab kecelakaan pada anak
3. Ibu dan pengasuh anak mampu memahami jenis-jenis kecelakaan pada
anak toddler dan preschool 5 dari 11
4. Ibu atau pengasuh mampu memahami cara pencegahan kecelakaan
pada anak

C. Materi
1. Pengertian kecelakaan pada anak
2. Penyebab kecelakaan pada anak
3. Jenis-jenis kecelakaan pada anak toddler dan preschool 5 dari 11
Tahapan yang mempengaruhi tumbh kembang
4. Cara pencegahan kecelakaan pada anak
Kegiatan penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 menit Pembukaan:
a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam
dengan mengucapkan b. Mendengarkan
salam c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri d. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
penyampaian materi
d. Menyebutkan materi yang
akan dijelskan
2. 10 menit Pelaksanaan:
a. Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan
kecelakaan pada anak memberikan umpan
b. Menjelaskan penyebab balik terhadap materi
kecelakaan pada anak yang disampaikan
c. Menjelaskan jenis-jenis
kecelakaan pada anak
toddler dan preschool 5
dari 11Tahapan yang
mempengaruhi tumbh
kembang
d. Menjelaskan pencegahan
kecelakaan pada anak
3. 5 menit Evaluasi:
Menanyakan pada keluarga a. Mengajukan
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan dan sesi tanya mengenai materi
jawab. yang belum jelas
b. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
4. 2 menit Terminasi:
a. Mengucapkan terima a. Mendengarkan
kasih atas partisipasi Tn. P b. Menjawab salam
dan keluarga
b. Mengucapkan salam
penutup

D. Media dan Alat Penyuluhan


1. Media : Leafleat
E. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
F. Sumber
Brunner and Suddarth. 2014. Buku Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta :EGC Corwin, Elizabeth J. 2016. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:
EGC.

G. Evaluasi Penyuluhan
Keluarga diharapkan mampu untuk memahami materi yang telah
disampaikan, antara lain:
1. Pengertian kecelakaan pada anak
2. Penyebab kecelakaan pada anak
3. Jenis-jenis kecelakaan pada anak toddler dan preschool 5 dari 11
Tahapan yang mempengaruhi tumbh kembang
4. Cara pencegahan kecelakaan pada anak
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu akibat daripada gaya-gaya yang bekerja pada
tubuh atau sebagian daripada tubuh dimana melampaui kemampuan tubuh
untuk mengatasinya. (Andun Sudijandoko, 2011)
Kecelakaan adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh
karena suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. (WWW.
Wikipedia. Com/Diakses tanggal 01 Oktober 2015)

2. Faktor Penyebab Kecelakaan


a. Internal
 Usia dan tingkat perkembangan anak
 Jenis kelamin
 Keadaan psikologis anak
b. Eksternal
 Lingkungan
 Keadaan sosial

3. Jenis jenis kecelakaan


a. Bayi lahir sampai 1 tahun (Infant)
 Aspirasi (tersedak)
 Jatuh
 Keracunan
 Luka bakar
 Kecelakaan
b. Masa usia bermain 1-3 tahun (Toddler)
 Kecelakaan kendaraan bermotor
 Tenggelam
 Luka bakar
 Keracunan
 Jatuh
 Tersedak
 Kerusakan tubuh
c. Masa kanak-kanak awal 3-5 tahun (Preschool)
 Kecelakaan kendaraan bermotor
 Tenggelam
 Luka bakar
 Keracunan

4. Pencegahan Kecelakaan
a. Pencegahan Umum
 Tidak meletakan pisau atau benda tajam sembarangan
 Menjauhkan dan menyimpan zat-zat berbahaya
sehingga jauh dari jangkauan anak-anak
 Jangan menidurkan bayi di tempat yang tinggi tanpa pelindung
 Mengganti popok bayi di lantai atau di atas kasur berselimut tebal
 Anak yang agak besar harus dijauhkan dari obat-obatan,
pembersih lantai, insektisida, dan peralatan mandi.
Sebab anak-anak menyukai benda yang mencolok dan
dapat dijadikan mainan
 Tidak membiarkan anak main sendiri dalam air,
kolam, atau di ember
 Jika terdapat tangga, sebaiknya diberi pintu agar anak
tidak dapat naik turun sendiri
 Kabel-kabel listrik dan peralatan elektronik tidak ada yang terbuka
 Jika anak sudah mulai berjalan, pastikan ia tidak
terjatuh akibat lantai yang terlalu licin atau terlalu
kotor
 Tidak meninggalkan anak di kamar mandi sendirian
karena ia dapat tenggelam atau pun tersedak air
 Jauhkan peralatan dapur yang berisi air panas atau minyak panas
 Hindari pemakaian taplak meja karena anak-anak
senang menariknya dan benda-benda di atas meja dapat
menkecelakaani anak.

b. Pencegahan di luar rumah


 Sebaiknya tidak membiarkan anak bermain sendiri di luar rumah
 Jika anak bermain diluar, pastikan bahwa tempat
main dan jenis permainannya aman atau tidak
berbahaya
 Sebaiknya awasi anak apabila bermain panjat-panjatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOILET TRAINING

DI RUMAH SAKIT EMANUEL KLAMPOK

Disusun oleh :

Ulfa Mashufah (20191847)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
TEMANGGUNG
2022

PEMBIMBING KLINIK
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Judul : Toilet Training
Pokok Bahasan : 1. Pengertian Pengertian toilet training
2. Cara toilet training pada anak
3. Pengkajian masalah toilet training
4. Kesiapan dalam toilet training
Waktu : 1 x 20 menit
Hari/ tanggal : Minggu, 9 januari 2022/ 15.00 WIB
Tempat : RS Emanuel Klampok
Sasaran : Keluarga pasien

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat menambah pengetahuan


tentang toilet training

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan ibu


mampu:
• Menjelaskan tentang toilet training
• Menjelaskan cara toilet training pada anak
• Mengkaji masalah toilet training yang terjadi pada anak
• Mengkaji kesiapan anak dalam toilet training

C. Materi
1. Pengertian Pengertian toilet training
2. Cara toilet training pada anak
3. Pengkajian masalah toilet training
4. Kesiapan dalam toilet training

Kegiatan penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 menit Pembukaan:
a. Membuka kegiatan e. Menjawab salam
dengan mengucapkan f. Mendengarkan
salam g. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri h. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
penyampaian materi
d. Menyebutkan materi yang
akan dijelskan
2. 10 menit Pelaksanaan:
f. Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan
toilet training memberikan umpan
g. Menjelaskan cara toilet balik terhadap materi
training yang disampaikan
h. Menjelaskan pengkajian
masalah toilet training
i. Menjelaskan masalah
yang terjadi pada toilet
training
3. 5 menit Evaluasi:
Menanyakan pada keluarga e. Mengajukan
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan dan sesi tanya mengenai materi
jawab. yang belum jelas
f. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
4. 2 menit Terminasi:
e. Mengucapkan terima
kasih atas partisipasi Tn. P e. Mendengarkan
dan keluarga f. Menjawab salam
f. Mengucapkan salam
penutup

D. Media dan Alat Penyuluhan


3. Media : Leafleat
E. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
F. Sumber
Brunner and Suddarth. 2016. Buku Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta :EGC Corwin, Elizabeth J. 2017. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:
EGC.

G. Evaluasi Penyuluhan
keluarga diharapkan mampu untuk memahami materi yang telah
disampaikan, antara lain:
1. Pengertian Pengertian toilet training
2. Cara toilet training pada anak
3. Pengkajian masalah toilet training
4. Kesiapan dalam toilet training
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Pengertian toilet training


Toilet training merupakan kemampuan serta ketrampilan fisik dan motorik yang harus
diajarkan pada anak yang berusia 3 tahun. bulan Toilet Training merupakan latihan moral
pertama yang bisa diterima oleh anak, dan hal ini mungkin akan tetap berlangsung sampai
akhir usia toodler

2. Cara toilet training pada anak


 Teknik lisan
Usaha untuk melatih anak dengan cara memberikan instruksi pada anak dengan kata-kata
sebelum atau sesudah buang air kecil dan besar.
 Teknik modeling
Usaha untuk melatih anak dalam melakukan buang air besar dengan cara meniru untuk
buang air besar atau memberikan contoh.

3. Pengkajian masalah toilet training


 Penkajian fisik
Penkajian fisik ini meliputi kemampuan motorik kasar seperti berjalan, duduk, meloncat
dan kemampuan motorik halus seperti mampu melepas celana sendiri.
 Pengkajian psikologis
ketika akan melakukan buang air kecil dan besar seperti anak tidak rewel ketika akan
buang air besar, anak tidak menamgis sewaktu buang air besar atau kecil, ekspresi wajah
menunjukkan kegembiraan dan ingin melakukan secara sendiri.
 Pengkajian intelektual
Pengkajian intelektual pada latihan buang air besar dan kecil antara lain kemampuan
anak untuk mengerti buang air kecil atau besar, kemampuan menkomunikasikan buang
air kecil dan besar.

4. Kesiapan dalam toilet training


 Mampu mengontrol reflek spincter anal dan uretra, biasanya pada usia 18-24 bulan

 Mampu menahan buang air kecil selama 2 jam, berkurangnya frekuensi mengompol
 Kebiasaan buang air besar sudah rutin

 Gerakan motorik halus: mampu untuk duduk dan berjalan, mampu melepas baju sendiri.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERTOLONGAN ANAK TERSEDAK

DI RUMAH SAKIT EMANUEL KLAMPOK

Disusun oleh :

Ulfa Mashufah (20191847)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
TEMANGGUNG
2022

PEMBIMBING KLINIK
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Judul : pertolongan anak tersedak
Pokok Bahasan : -Pengertian obstruksi jalan nafas
- penyebab obastruksi jalan nafas
- tindakan pertolongan pertama
Waktu : 1 x 20 menit
Hari/ tanggal : Minggu, 9 januari 2022/ 15.00 WIB
Tempat : RS Emanuel Klampok
Sasaran : Keluarga pasien

H. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyembuhan keluarga pasien mengetahui tentang tindakan
pertolongan tersedak dan mampu mendemonstrasikan secara mandiri

I. Tujuan Instruksional Khusus


1. Memahami konsep sumbatan benda asing/tersedak pada bayi dan anak
2. Memahami penyebab sumbatan benda asing
3. Memahami tindakan pertolongan pertama pada sumbatan

J. Materi
1. konsep sumbatan benda asing/tersedak pada bayi dan anak
2. penyebab sumbatan benda asing
3. tindakan pertolongan pertama pada sumbatan

Kegiatan penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 menit Pembukaan:
e. Membuka kegiatan i. Menjawab salam
dengan mengucapkan j. Mendengarkan
salam k. Memperhatikan
f. Memperkenalkan diri l. Memperhatikan
g. Menjelaskan tujuan
penyampaian materi
h. Menyebutkan materi yang
akan dijelaskan
2. 10 menit Pelaksanaan:
j. Menjelaskan konsep Mendengarkan dan
sumbatan memberikan umpan
k. Menjelaskan penyebab balik terhadap materi
sumbatan yang disampaikan
l. Menjelaskan pertolongan
pertama pada sumbatan
3. 5 menit Evaluasi:
Menanyakan pada keluarga g. Mengajukan
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan dan sesi tanya mengenai materi
jawab. yang belum jelas
h. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
4. 2 menit Terminasi:
g. Mengucapkan terima g. Mendengarkan
kasih atas partisipasi h. Menjawab salam
keluarga
h. Mengucapkan salam
penutup

K. Media dan Alat Penyuluhan


4. Media : Leafleat
L. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
M. Sumber
Brunner and Suddarth. 2012. Buku Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :EGC Corwin,
Elizabeth J. 2016. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

N. Evaluasi Penyuluhan
keluarga diharapkan mampu untuk memahami materi yang telah disampaikan, antara lain:
1. konsep sumbatan benda asing/tersedak pada bayi dan anak
2. penyebab sumbatan benda asing
3. tindakan pertolongan pertama pada sumbatan
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Obstruksi jalan ndas total merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan kematian
dalam hitungan menit bila tidak ditangani dengan baik obstruksi jalan nafas total
menunjukkan jalan nafas tertutup total. Korban tidak dapat berbicara, bernafas atau batuk.
Sebagian besar kasus tersedak berhubungan dengan makanan, dan kejadianya diketahui orang
lain. Teknik yang digunakan untuk mengeluarkan benda asing adalah abdominat trust dan
chest trust.
B. Penyebab
a. Dalam tubuh
 Lidah jatuh kebelakang dan menutp faring pada korban tidak sadar yang terlentang
 Darah yang berasal dari kepala dan wajah
 Regurgitasi isi lambung
b. Luar tubuh
 Benda asing seperti makanan
 Benda benda berukuran kecil dan sebagainya
C. Pertolongan
a. Teknik menufer heinlich
Langakah satu:
 Memastikan korban tersedak dengan menanyakan “apakah anda tersedak?”
 Bila korban dapat batuk, mintalah untuk batuk sekeras mungkin untuk mengeluarkan
benda asing dari jalan napas
 Bila jalan napas korban tersumbat, dia tidak dapat bicara, bernapas, maupun batuk.
Wajah krban kebiruan. Penolong harus segera melakukan langkah berikutnya.
Langkah 2:
 Bila korban berdiri, penolong berdiri di belakang korban. Mintalah korban untuk
membuka kakinya. Bila korban duduk penolong berlutut di belakan gkorban
 Letakkan satu kaki di antara ke dua tungkai korban
Langkah 3:
 Lingkarkan lengan pada perut korban, dan cari pusar korban
 Letakkan 2 jari di atas pusar korban
 Kepalkan tangan yang lain
 Tempatkan sisi ibu jari kepalan tangan pada dinding abdomen di atas dua jari di atas
pusar
 Minta korban membungkuk dan genggam kepalan tangan dengan tangan yang lain
 Lakukan hentakan kearah dalam dan atas sebanyak 5 kali
 Periksa apabila benda asing keluar tiap 5 hentakan
 Ulangi sampai benda asing keluar
b. Teknik chest thurst
Teknik ini digunakan apabila korban gemuk atau hamil
Langkah 1:
 Memastikan korban tersedak dengan menanyakan “apakah anda tersedak?”
Langkah 2:
 Bila korban berdiri, penolong berdiri di belakang korban. Mintalah korban untuk
membuka kakinya. Bila korban duduk penolong berlutut di belakan gkorban
 Letakkan satu kaki di antara ke dua tungkai korban
Langkah 3:
 Lingkarkan lengan anda pada dada korban dan cari pertengahan dada
 Letakkan 2 jari di atas PX
 Kepalkan tangan yang lain
 Tempatkan ibu jari kepalan tangan pada sternum dia tas 2 jari tadi
 Minta korban untuk membungkuk dan genggam kepalan tangan anda dengan tangan
yang lain
 Lakukan hentakan kearah dalam sebanyak 5 kali
 Periksa apabila benda asing telah keluar dalam 5 hentakan
 Ulangi cara tersebut sampai benda asing benar-benar keluar

Anda mungkin juga menyukai