Anda di halaman 1dari 62

BAB III

TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM

III.1 Program Pokok Pelayanan di Puskesmas


1. Promosi Kesehatan
a. Pengertian
PHBS adalah upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan kehidupan yang sehat dan menghindarkan kebiasaan yang
buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
b. Tujuan PHBS
· Umum
Agar masyarakat menyadari, mau dan mampu menerapkan PHBS dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
· Khusus
Setiap anggota masyarakat di setiap tatanan PHBS memahami dan
menerapkan PHBS untuk dirinya dan lingkungannya.
c. Visi, Misi dan Strategi
1. Visi Tumbuhnya gerakan hidup sehat (sadar PHBS)
2. MisiMendorong masyarakat berbudaya sehat, mensosialisasi sikap
pesan kesehatan, melakukan advokasi.
3. Strategi :
 Advokasi →Kebijaksanaan sehat
 Bina suasana →Opini konduktif
 Gerakan pemberdayaan masyarakat →Perilaku sehat peran
d. Sasaran dan Tujuan

19
TATANAN TATANAN SASARAN
ANGGOTA
RT IBU KEPALA KELUARGA
KELUARGA
INSTANSI PERIKSA/ PETUGAS
PIMPINAN/DIREKTUR
KESEHATAN PENGUNJUNG KESEHATAN
GURU, KEPALA SEKOLAH,
INSTANSI
SISWA KARYAWAN, PENGELOLA
PENDIDIKAN
OSIS, BP3 PEMILIK
TEMPAT SERIKAT
KARYAWAN DIREKSI PEMILIK
KERJA PEKERJA
TEMPAT-
PENGUNJUNG PEGAWAI/
TEMPAT DIREKSI PEMILIK
PENGGUNA KARYAWAN
UMUM
Sumber: Bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Tulangan

Tabel 3.1 Tatanan kinerja promosi kesehatan

20
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan

I PROMOSI KESEHATAN

A PENGEMBANGAN DESA SIAGA 23 X X 25%

1. Desa / Kelurahan Siaga yang terbentuk : 23

2. Desa/Kelurahan Siaga Pratama .……

3. Desa/Kelurahan Siaga Madya………. : 10

4. Desa/Kelurahan Siaga Purnama……….

5. Desa/Kelurahan Siaga Mandiri……….

21
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan

Desa /
6. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 23 23 100% X
Kel

B PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS

1 Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada


Tatanan Rumah Tangga

a. Rumah Tangga dikaji KK

b.Rumah Tangga Sehat (10 Indikator) KK

2. Intervensi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih


15,37%
dan Sehat pada

22
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan
Kelompo
a. Kelompok Rumah Tangga 0
k

b. Institusi Pendidikan (Sekolah) Sekolah 26 0 0

c. Institusi Sarana Kesehatan Sarkes 17 4 23,53%

d. Institusi TTU Lokasi 20 4 20%

e. Institusi tempat kerja Institusi 12 4 33,33%

C PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN


21,82%
BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

1. Jumlah Posyandu : 55

2. Posyandu Pratama …………….

23
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan
3. Posyandu Madya : 2

4. Posyandu Purnama : 10

5. Posyandu Mandiri ……………..


Posyandu Purnama Mandiri (PURI)
6.
….
Posyandu 55 12 21,83%
D Penyuluhan Napza Kali
Sumber: Hasil Survey
Tabel 3.2 Kinerja promosi kesehatan Tahun 2018

24
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan yang dilakukan di Indonesia pada hakekatnya
menyelenggarakan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia agar mempunyai
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap, penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Pembangunan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan
kesehatan lingkungan itu sendiri, salah satu upaya dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang dinamis serta membangkitkan dan memupuk
swadaya masyarakat dalam upaya penyehatan lingkungan.
Salah satu langkah meningkatkan kesehatan lingkungan adalah dengan
meningkatkan kesehatan lingkungan dengan membangun sarana yang
diperlukan dan peningkatan pemanfaatan serta pemeliharaan sarana yang
ada.
Pembangunan kesehatan lingkungan pada hakekatnya dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok, antara lain :
· Penyehatan air
· Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
· Penyehatan makanan minuman.
· Pembinaan tempat-tempat umum
· Pengawasan dan pengendalian kualitas lingkungan
· Klinik sanitasi
· Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa penyehatan lingkungan
sangatlah penting dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat agar
senantiasa dapat melaksanakan cara hidup yang sehat bagi dirinya dan
masyarakat.

25
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB

Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
(H)
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN SUB VB VARIABEL

(T) pusk & jaringan (SV) (V)

II KESEHATAN LINGKUNGAN

A Penyehatan Air X X 71,73%

1 Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) % 78%/6530 994 15,2% X

148%/
2 Sarana Air Bersih yang memenuhi kesehatan % 63,5%/631 939 X
100%

3 63,5%/ 157%/
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB % 11116 X
7059 100%

B Penyehatan Makanan dan Minuman X X 71,25%

1
Pembinaan Tempat Pengelolaan
% 90%/32 20 62,5% X
Makanan ( TPM )

26
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
(H)
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN SUB VB VARIABEL

(T) pusk & jaringan (SV) (V)

2 Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) yang memenuhi syarat


% 70%/25 20 62,5% X
kesehatan

C Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar (PL) X X 11,61%

87%/
1 Pembinaan sanitasi perumahan + sanitasi dasar % 994 11,6% X
8571

2 82%/
Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan % 939 11,62 X
8079

D Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU ) X X 100%

118%/
1 Pembinaan sarana tempat-tempat umum % 86%/17 20 X
100%
125%/
2 Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan % 82%/16 20 X
100%

E Klinik Sanitasi X X 65,45%

1 Klinik sanitasi % 2%/530 164 30,9% X

NO JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN


(H)

27
SASARAN SUB VB VARIABEL

(T) pusk & jaringan (SV) (V)

2 Jumlah klien yang sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yang 103%/


Kasus 70%/114 119 X
diperlukan 100%

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan


F Masyarakat X X X

Pemberdayaan masyarakat : X X -
69%/ 103%
1 Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban % 5471 X
4469 100%
2 Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (open Defecation Free) % 17%/2 0 0 X
111%/
3 Jumlah jamban sehat % 76% 5471 X
100%
Pelaksanaan kegiatan STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) di
4 % 42%/5 2 40% X
puskesmas
Sumber: Hasil survey

Tabel 3.3 Kinerja program Kesehatan Lingkungan Tahun 2018

28
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Pendahuluan
· Batasan
Usaha perbaikan gizi adalah usaha pokok kesehatan yang
ditunjuk untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok
yang ada di Indonesia dengan jalan menurunkan jumlah penderita
kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi masyarakat secara
keseluruhan.
· Tujuan
o Tujuan Umum
- Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui
kegiatan posyandu, pelayanan di puskesmas-puskesmas
pembantu maupun pos kesehatan.
- Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran
serta aktif dari ibu-ibu kader posyandu maupun dari tokoh
masyarakat dalam pelaksanaan posyandu.
- Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral maupun
lintas program.
o Tujuan Khusus
- Menurunkan penderita KEP dan Gaki
- Menurunkan penderita anemia gizi terbaru pada ibu hamil
Menurunkan penderita kekurangan vitamin A
b. Target dan Pencapaian

Sasaran
· Balita
· Ibu menyusui
· Ibu hamil
· Penderita dari Balai Pengobatan
c. Kegiatan Gizi
· Pelayanan Gizi masyarakat
· Penanganan gangguan gizi
· Pemantauan status gizi

29
d. Bentuk Kegiatan Pelayanan Gizi masyarakat
o Penyuluhan perorangan di ruang pelayanan gizi
o Penyuluhan kelompok pada posyandu untuk ibu hamil, bayi,
balita
o Penyuluhan kelompok posyandu lansia
e. Sasaran program pelayanan gizi masyarakat
o Bumil resiko tinggi
o Bayi dan balita KEP
o Penderita DM, hipertensi, obesitas, KP, Thypoid
o Rujukan darl posyandu lansia
f. Metode Pelaksanaan
o Waktu
Tiap hari sesual dengan jam kerja puskesmas.
o Sarana
- Ruang gizi
- Peralatan yang dlgunakan:
Ø Leaflet DM, rendah garam, rendah kolesterol, TKTP,
rendah serta rendah kalori, makanan anak – 24 bulan,
makanan bumil atau ibu menyusui.
 Satu set food model
 Macam-macam buku bantuan yaitu buku kunjungan
bayi/balita, buku kunjungan penderita dewasa, buku
kunjungan ibu hamil.
· Pelaksanaan
Ø 1 orang D III Gizi
- Metode
 Wawancara, observasi (ruang gizi dan posyandu)
Ø Membaca kediaman medis
Ø Pengamatan langsung di lapangan
 Cara evaluasi dengan monitor perkembangan
BB, keadaan fisik, data laboratorium dan data Minis.
- Dana
Swadaya puskesmas dan program
30
- Kriteria yang digunakan
Kasus yang ditangani dalam ruang gizi adalah kasus yang
telah ditegakkan diagnosanya oleh para dokter, perawat,
dan bidan.

Bumil Risti Score >6


DM Reduksi urine positif
Hipertensi T > 130/80 mmHg
TB Paru BTA + Penderita status gizi buruk
Lansia Usia > 55 tahun dengan kasus DM Hipertensi
Sumber: Bagian Gizi
Tabel 3.4 Kriteria kasus yang ditangani dalam ruang gizi

f. Alur Pelayanan
g. Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pokok gizi di
Puskesmas :
· Kebijakan dari kepala puskesmas
· Tersedia sarana dan prasarana dari swadaya puskesmas meskipun
masih kurang
· Adanya tenaga profesional dan bidan yang membantu memonitor
sasaran
· Keberadaan polindes, sehingga membantu memonitor sasaran
Khusus di Kabupaten Sidoarjo, karena merupakan program rutinitas maka dipandang
perlu untuk ditingkatkan.

31
32
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB

Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN (H)
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN SUB VB VARIABEL

(T) pusk & jaringan (SV) (V)

III UPAYA PERBAIKAN GIZI.

A PELAYANAN GIZI MASYARAKAT X X 43,8%

1 Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Pada Balita 2


ANAK 3450 3459 100% X
Kali Per Tahun. (febuari &Agustus)

2 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet) Pada Ibu Hamil.


IBU HAMIL 918 280 30,5% X
Sasaran : 918

3 Bumil KEK. Sasaran : 918 BUMIL 918 5 0,5% X

B PENANGANAN GANGGUAN GIZI X X 67%

1
Balita Gizi Buruk Mendapat Mendapat Perawatan. ANAK 0 0 0 X

2
MP-ASI Pada Anak Usia 6-24 Bln GAKIN ANAK 17 17 100% X

3 Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk Pada ANAK 0 0 0 X

33
Gakin
4 Balita Bawah Garis Merah ANAK 3614 41 1,13% X
Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam
5 KK 26 26 100% X
beryodium
C PEMANTAUAN STATUS GIZI X X 82,1%

1 Desa bebas rawan gizi. DESA 12 10 83,3% X

2 Balita Naik Berat Badannya (N/D). ANAK 3043 2861 94% X

3 Persentase balita yang ditimbang berat badannya. ANAK 4403 3043 69% X

Sumber: Hasil survey

Tabel 3.5 Kinerja program Upaya Perbaikan Gizi Tahun 2018

34
4. Kesehatan Ibu Dan Anak Termasuk Keluarga Berencana
Kesehatan Ibu dan Anak
1. Pendahuluan
· Pengertian

Kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah suatu upaya dalam


memberikan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu baik pada
saat ibu hamil.Bersalin, dan menyusui serta anak dari lahir sampai
masa pra sekolah.
· Tujuan
o Menurunkan angka kematian bayi, anak dan ibu bersalin

o Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan balita dan anak pra


sekolah
o Meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menyusui
o Meningkatan kemandirian keluarga, dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
· Target dan pencapaian
· Sasaran

 Bayi (0-1 tahun)

 Balita (1-4 tahun)

 Anak prasekolah (5-6 tahun)

 Ibu hamil, menyusui dan kala nifas

 Pasangan usia subur dan calon ibu

· Kegiatan yang dikerjakan di KIA


 Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil serta ibu
menyusui, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
 Pertolongan persalinan
 Pemberian nasehat tentang MKN (makanan tambahan vitamin
mineral) dan tumbuh kembang anak.
 Imunisasi ibu dan imunisasi dasar anak

35
 Pengobatan sederhana,

 Manajemen terpadu balita sakit (MTBS)


 Penyuluhan gizi
 Pelayanan KB

 Pendidikan kesehatan terhadap masyarakat

 Kunjungan Rumah (KR)

2. Enam indikator pemantauan program KIA


· K1 Kontak Bumil dengan Nakes yang pertama kali`

· K4 Kontak Bumil dengan Nakes, minimal 4 x selama hamil


(standar 1-1-2)
· Persalinan Nakes (PN)
Persalinan ibu yang ditolong oleh tenaga kesehatan
· Deteksi resiko tinggi (DRT) bumil yang ditemukan oleh Nakes.

o Skor 2-4 : Kehamilan resiko rendah

o Skor 5-10 Kehamilan resiko tinggi

o Skor > 12 Kehamilan resiko sangat tinggi

· KN : K ontak Neonatal dengan N akes , minimal 2 x untuk


mendapatkan pelayanan atau pemeriksanaan (didalam atau diluar
gedung)
KNI : Usia 0-7 hari (0-3 hari Ix; 4-7 hari Ix)

KN2 : Usia 8-28 hari (2x)

· Deteksi resiko tinggi Bumil yang ditemukan oleh masyarakat dan


dirujuk ke petugas kesehatan.
Keluarga Berencana
a. Pendahuluan

· Pengertian
36
Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan,
sehingga, kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan.
· Tujuan

o Tujuan umum

Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera


melalui pengendalian pertumbuhan, meningkatkan
keikutsertaankelestarian ber-KB seluruh pelosok sehingga, akan
menurunkan angka fertilitas yang bermakna.
o Tujuan Khusus
 Meningkatkan dan semakin meratanya penggarapan
terhadap generas i muda dalam kaitannya dengan
pendewasaan usia kawin dan sebagai bantuan mendukung
gerakan KB nasional di daerah.
 Semakin meratanya kemandirian masyarakat dalam ikut
serta memberikan pelayanan atau mendapatkan pelayanan KB.
· Target dan Pencapaian
o Sasaran
- Pasangan usia subur (PUS)
- Pasangan usia muda
- Pasangan usia subur yang istrinya diatas 30 tahun (30-49
tahun)
- Pasangan usia subur yang umurnya kurang dari 30 tahun (20-
29 tahun) dan sudah mempunyai anak atau lebih
dianjurkan memakai KB
- Generasi muda atau tua, karyawan dan karyawati
perusahaan dan lain-lain.

37
38
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018

TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN


N
JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN (H) SUB VB VARIABEL
O
(T) pusk & jaringan (SV) (V)
IV KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA
BERENCANA
A Kesehatan Ibu X X 26,2%
1 Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk
Bumil 918 328 35,72% X
kunjungan lengkap (K4).
2 Drop out K1 - K4 Bumil 918 100 10,89% X
3 Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
Bulin 876 320 36,52% X
berkompeten.
4 Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar. Bufas 876 319 36,41% X
5 Pelayanan Maternal Risti/komplikasi yang ditangani. Bumil 183 21 11,47% X
B Kesehatan Bayi X X 39,41%
1 Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditangani. Bayi 122 2 1,62% X
2 Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN2). Bayi 817 322 39,41% X
3 Pelayanan Bayi Paripurna. Bayi 817 347 42% X
C Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah X X 20,3%
1 Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita
Anak balita 3466 559 16,12% X
(kontak pertama).
2 Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Anak Pra
Anak Pra sekolah 1749 428 24,2% X
Sekolah.
D Upaya Kesehatan Anak Usia sekolah dan Remaja X X
1 Jumlah Murid yang dilakukan penjaringan kesehatan Murid X X X -
a Murid kelas I SD/MI Murid 0 - - X
b Murid kelas VII SMP/MTs Murid 0 - - X
c Murid kelas X SMA/MA Murid 0 - - X
2 Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah Kali X X X -
a SD/MI………………kali. Σ SD/MI: 22 Kali 0 - - X
b SMP/MTs………………kali. Σ SMP/MTs: 2 Kali 0 - - X
c SMA/MA………………kali. Σ SMA/MA: 3 Kali 0 - - X
3 Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan Murid X X X -
a Murid SD/MI. Σ Murid SD/MI: 4713 Murid 0 - - X

39
b Murid SMP/MTs. Σ murid SMP/MTs: 536 Murid 0 - - X
c Murid SMA/MA. Σ Murid SMA/MA: 479 Murid 0 - - X
Remaja Usia 10 -
4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Remaja. Sasaran : 6425 82 % (5269) 996 (31%) 38 X
18 th
E Pelayanan Keluarga Berencana X X
Cakupan peserta KB aktif (contraceptive prevalence
1 Peserta 4957(70%) 4950(69,9%) 99,9% X
rate/CPR)(7082)
2 Cakupan peserta KB baru Peserta 1127(100%) 437(38,8%) 38,8% X
3 Cakupan KB drop out Peserta 13 4 30,8% X
4 Cakupan peserta KB mengalami komplikasi Peserta - - - X
5 Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi Peserta - - - X
6 Cakupan peserta KB yang mengalami efek samping Peserta 885 41 4,6% X
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.6 Kinerja program Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana Tahun 2018

40
5. Pemberantasan Penyakit Menular
5.1 Pemberantasan Penyakit (P2) TB Paru
TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycrobacterium tuberculosa dengan gejala yang sangat bervariasi.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang

Menurunkan rantai penularan, sehingga penyakit TB paru tidak


lagi merupakan masalah kesehatan di Indonesia
· Jangka Pendek

Angka kesembuhan 85% penderita barn BTA + yang ditemukan dan dicapainya
cakupan CDR (Case Detection Rate) secara bertahap hingga mencapai 70 %
dari semua TB yang diperlukan ada pada tahun 2012.

41
42
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB

Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN SASARAN
O N VB L
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan

V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN


PENYAKIT MENULAR

A TB PARU X X X
1,07/100 x jml
1 Penemuan suspect penderita TB Orang pddk x70 % 2 0,5% X
(365)

Proporsi pasien TB paru BTA positif diantara suspek


2 % <10% 8 100% X
TB

Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA


3 % - - X X
positif

Sumber: Hasil Survey


Tabel 3.7 Kinerja program pemberantasan penyakit TB Paru Tahun 2018

43
5.2 Pemberantasan Penyakit (P2) Kusta
Kusta merupakan penyakit menular disebabkan oleh mycobacterium
leprae yang menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.
a. Tujuan
· Jangka Panjang

Eliminasi kusta dari Indonesia

· Jangka Menengah :

Menemukan angka kesakitan kusta menjadi 1/10.000


penduduk
· Jangka Pendek

 Pembinaan pengobatan (case holding) pada semua


penderita PB (Pauli Basiler)
 Penemuan penderita (case finding) sedini mungkin
sehingga proporsi kecacatan tingkat dua dapat ditekan serendah
mungkin.
b. Sasaran
· Penderita kusta

 Pengobatan kombinasi

 Evaluasi pengobatan

· Masyarakat

 Pencarian penderita

 Penyuluhan tentang kusta

 Pemeriksaan anak sekolah

· Petugas, dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam


menangani penyakit kusta.
c. Kebijaksanaan :
· Obat kusta diberikan secara cuma-cuma

44
· Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO

· Penderita tidak boleh diisolasi

Program P2 kusta diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan dan rujukan.

45
100
B KUSTA X T H SV
%
Oran
1 Penemuan penderita kusta baru > 10% 0 100% X
g
2 Proporsi kasus kusta anak % < 5% 0 100% X

3 Proporsi kasus kusta tingkat II % < 5% 0 100% X


< 1 / 10.000
4 Prevalensi Rate kusta % 0 100%
penduduk
5 RFT Rate

- PB  % 95% 0 100%  X

- MB  %  90% 0 100%  X
Sumber: Hasil Survey
Tabel 3.8 Kinerja program pemberantasan penyakit kusta Tahun 2018

46
5.3 Program Imunisasi
a Tujuan
b. Tujuan Umum,

Menurunkan angka kematian dan kematian terhadap penyakit


yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, difteri,
pertusis, tetanus neonatorum, polio, dan hepatitis.
 Tujuan Khusus

Mencakup bayi (0-12 bulan) untuk vaksinasi

o BCG I x

o DPT 3x

o Polio 4x

o Hepatitis 3x

o Campak

o Ibu hamil dengan TT 1 x

o Murid kelas 1 SD / MI dengan DT I x

o Calon pengantin wanita dengan TT 2x

c. Target dan Pencapaian


Sasaran

o Bayi berusia 0-1 tahun (kurang 1 hari) untuk mendapatkan imunisasi


BCG serta mendapatkan imunisasi HEPATITIS, DPT, POLIO dan
9 bulan mendapatkan campak.
o Ibu hamil dan wanita usia subur
o Murid kelas I SD / MI untuk mendapatkan DT
o Murid SD / MI kelas II – III untuk mendapatkan TT
o Calon pengantin wanita

47
48
Pencapaian
Jenis Kegiatan  Satuan Target (T) SV V
(H)

C Pelayanan Imunisasi*) 50,27%

1 Imunisasi HB 0 - 7 hari pada bayi. Bayi 727 314 43,2% X

2 Imunisasi BCG pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 727 308 42,4% X

3 Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 717 306 42,7% X

4 Imunisasi DPT/HB 3 pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 717 300 41,85 X

5 Imunisasi Campak pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 717 282 39,2% X

6 Drop Out DPT /HB 1 - Campak Bayi 727 8 1,1% X

7 Drop Out DPT /HB 1 - DPT/HB 3 Bayi 727 2 0,28% X

8 UCI Desa. Sasaran : 12 Desa 12 12 100% X

9 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD. Sasaran : 731 Anak 810 786 97,04% X

10 Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD. Sasaran : 891 Anak 810 786 97,04% X

11 Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3. Sasaran :1628 Anak 1575 1566 99,43% X

12 Imunisasi TT 5 pada WUS (15 - 45 tahun) . Sasaran : 9753 WUS 0 0 0 X

13 Imunisasi TT2 Plus Bumil. Sasaran : 819 Bumil 0 0 0 X

49
14 Ketersediaan vaksin. Buku 0 0 0 X

15 Grafik pemantauan suhu lemari es. Buku 12 12 100% X


Lapora
16 Pemantauan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) per bulan. 12 12 100% X
n

E Pengamatan Penyakit (surveilance Epidemiologi) X X 88,89%

1 Laporan STP (surveilan Terpadu Penyakit)yang tepat waktu Bulan 5 5 100% X

2 Kelengkapan Laporan STP (surveilan Terpadu Penyakit) Bulan 5 5 100% X

3 Laporan C1 (campak) yang tepat waktu Bulan 5 5 100% X

4 Kelengkapan Laporan C1 (campak) Bulan 5 5 100% X

5 Laporan W2 (mingguan)yang tepat waktu Minggu 22 22 100% X

6 Kelengkapan Laporan W2 (mingguan) Minggu 22 22 100% X

7 Grafik Penyakit Potensial wabah Minggu 5 5 100% X

8 Laporan KIPI Zero reporting Bulan 5 5 100% X

9 Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi < 24 jam Desa 0 0 0 X

Sumber: Hasil Survey


Tabel 3.9 Kinerja program imunisasi dan pengamatan penyakit Tahun 2018

50
51
5.4 Pemberantasan Penyakit (P2) Diare
a. Pengertian

Suatu kegiatan dalam usaha penanggulangan dan


pemberantasan penyakit diare.
b. Tujuan

· Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada penderita diare

· Memutuskan mata rantai penularan dan mendidik masyarakat agar


dapat mengatasi mata rantai penularan diare.
· Melaksanakan pengobatan penderita diare yang standar di sarana
kesehatan dan rumah tangga.
c. Sasaran

· Penyakit diare yang menyerang ballta dan usia produktif

· Penduduk pedesaan yang berpenghasilan rendah

· Penduduk dengan angka kesakitan dan kematian tinggi

d. Target Diare

· Tidak ada target khusus di puskesmas, hanya mengacu pada target


nasional
· Perkiraan angka = angka insiden x jumlah penduduk
· Nasional target = 22% x perkiraan

52
53
F DIARE X X X 88,43%
10 % x
Penemuan kasus diare yang diobati di Puskesmas dan Kader 411/1000 x
1 Kasus 613 30,60% X
Sasaran: 20035 jmlh pddk
(2003)

2 Cakupan pelayanan diare


% 613 100% X

Angka pengguna oralit % 613 100% X


3

4 Angka pengguna RL % 0 100% X

5 Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc Kasus 70 100% X

6 Case fatality rate KLB diare % 0 100% X

Sumber: Hasil Survey


Tabel 3.10 Kinerja program pemberantasan penyakit diare Tahun 2018

54
5.5 Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA
a. Tujuan

Menemukan sedini mungkin penderita pneumoni dan memberikan


pengobatan sesuai standar
b. Sasaran

Semua penderita yang datang dengan gangguan pilek dan pengguna jalan nafas
khususnya balita.

55
56
G ISPA x X X X 16,36%

1
Cakupan penemuan penderita pnemonia balita. Kasus 440 72 16,36% X

Sumber : Hasil survey


Tabel 3.11 Kinerja program pemberantasan penyakit ISPA Tahun 2018

57
5.6 Pemberantasan Penyakit (P2) Deman Berdarah Dengue
a. Tujuan.
· Umum

Menurunkan angka kesakitan dan kematian DBD,


serta mencegah / membatasi terjadinya KLB.
· Khusus

o Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit DBD

o Mencegah/ membatasi terjadinya KLB Demam Berdarah

o Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas sarang


nyamuk.
b. Sasaran
· Masyarakat

o Melaporkan bila ada penderita demam berdarah yang ditemukan


o Pemeriksaan jentik berkala/ pemberantasan sarang nyamuk
o Meningkatkan kebersihan lingkungan
· Petugas

o Meningkatkan koordinasi dengan lintas program maupun lintas


sektor
o Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah,
terutama pada musim hujan datang
o Pemeriksaan jentik berkala
· Kegiatan yang dilakukan

o PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

Dilaksanakan tiap bulan oleh desa atau kelurahan yang


dikirim ke ketua kelompok PSN Kecamatan dengan
tembus an P us kes mas dan menurus kan ke D inas
Kesehatan.
o Penanggulangan fokus bila ada kasus
o Survey penyelidikan epidemi 20 rumah, bila ditemukan jentik
58
3 rumah dan ada penderita panas maka diadakan fogging /
pengasapan.
o Pemantauan jentik berkala.
o Survey jentik berkala dilaksanakan dengan sasaran 100
rumah / desa tiap 3 bulan sekali
o Abatisasi selektif
o Apabila ditemukan jentik pads PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala)
di pemukiman
o Penemuan pengobatan / perawatan penderita.

59
60
Satua Target Sasaran Sub Variabel Variabel(V
Jenis Kegiatan Pencapaian(H)
n (T) (SV) )
H Demam Berdarah Dengue (DBD) X X X X 99,04%

1 Insiden kasus DBD. rumah < 26 11 100% X

2 Prosentase penderita DBD ditangani. % 11 11 100% X

3 Case Fatality Rate Kasus (CDR) penyakit DBD % <1 0 100% X

4 Angka Bebas Jentik ( ABJ ) % > 95 90,486 95,24% X

5 Jumlah wilayah KLB DBD Desa 0 0 100% X


Sumber: Hasil survey
Tabel 3.12 Kinerja program pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue Tahun 2018

61
6. Pengobatan
a. Tujuan
 Tujuan Jangka Pendek
o Mengobati penderita dengan standar pengobatan dan
menggunakan obat yang termasuk DOEN
o Memutuskan rantai penularan dari penyakit menular tertentu.
o Menghindari timbulnya cacat atau penyakit menular
 Tujuan Jangka Panjang
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pengobatan rawat jalan.
b. Kegiatan
· Pengobatan di dalam maupun diluar gedung oleh tenaga perawat dan
secara terpadu bersama tenaga KIA
· Perawatan Darurat
o Siaga penanggulangan kasus darurat dan merujuk ke Rumah Sakit
o Melakukan rehidrasi bagi penderita GEA yang mengalami
dehidrasi
· Melakukan tindakan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas
atau kecelakaan kerja.

Jumlah 10 penyakit terbesar


1 Peny. Pd sistem otot dan jaringan pengikat 4.212
2 Peny.sal.pernafasan bagian atas 4.131
3 Penyakit tekanan darah tinggi 2.552
4 Tukak lambung + gastritis 2.003
5 Penyakit kulit alergi 1.407
6 Tonsilitis 915
7 Infeksi kulit dan jaringan di bawah kulit 650
8 Diare dan gastroenteritis oleh peny. Infeksi ttt. 643
9 Asma 605
10 Gingivitis dan penyakit periodontal 493
Sumber: Bagian Pengobatan

62
Tabel 3.13Jumlah 10 penyakit terbesar

63
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA (H) VARIABE
JENIS KEGIATAN SASARAN SUB VB
O N L
(T) Pusk & jaringan (SV) (V)

VI PENGOBATAN

A. Pengobatan X X 98,12%

1 VISITE RATE % 27% 25,99% 96,25% X


- Jml Kunjungan baru (823)

- Jml Kasus Lama (11.850)

- Total Kunjungan (12.673)


 Sasaran: 48.749
2 CONTACT RATE Kali <1,5 kali 1,12kali 100% X
- Jml Kasus Baru Penyakit (18.465)

- Jml Kasus Lama Penyakit (3603)

64
- Jml Total Penderita ( KS.Baru+Lama+ Kunjungan
Ks Lama) (22.068)
Pemeriksaan Laboratorium*)
B X X X X 83,11%

1 Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil Spesimen 100 311 100% X

2 Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD Spesimen 100 152 100% X

3 Pemeriksaan test kehamilan Spesimen 85 311 100% X

4 Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB Spesimen 353 55 15,58% X

5 Pemeriksaan Protein Urine pada ibu hamil Spesimen 100 2 100% X


Sumber: Hasil Survey
Tabel 3.14 Kinerja Program Pengobatan Tahun 2018

65
III.2 Program Pengembangan/Inovatif
Program pengembangan inovatif merupakan program
pendukung terlaksananya program wajib puskesmas. Program
pengembangan inovatif yang ada dan sudah berjalan di Puskesmas Tulangan
adalah :
1. Upaya kesehatan Usia Lanjut

2. Upaya kesehatan Mata/pencegahan kebutaan


3. Upaya kesehatan Telinga/pencegahan gangguan dengar
4. Upaya kesehatan Jiwa

5. Upaya kesehatan Olahraga

6. Upaya kesehatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi


7. Upaya Bina Kesehatan Tradisional

8. Upaya Bina Kesehatan Kerja

9. Perawatan Kesehatan Masyarakat

10. Upaya perbaikan gizi

11. Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

12. Pengembangan UKBM (Promkes PKM)

1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


a. Pendahuluan
· Tujuan Umum :
Diperolehnya peningkatan derajat kesehatan dan
kehidupan usia lanjut mencapai masa tua yang bahagia dan
berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kebudayaan di tengah-tengah masyarakat.
· Tujuan Khusus :
o Kelompok usia lanjut
Tahu dan ingin melaksanakan :

66
- Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan
berkesinambungan memeriksakan kesehatannya
ke puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya -
Latihan fisik dan mental secara teratur
- Diet seimbang
- Kebersihan perorangan
- Kelompok dan bersosialisasi
- Hidup sehat dengan menghindari kebiasaan yang
tidak baik, seperti merokok, minum alcohol, kopi,
kelelahan fisik dan mental.
- Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara
teratur

· Kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut

Tahu dan ingin melaksanakan :


o Pemeliharaan peran usia lanjut dan keterlibatan usia lanjut
dalam keluarga dan diluar keluarga
o Bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan usia lanjut
secara tepat dan benar
o Dukungan, bantuan dan dorongan untuk menyalurkan dan
pengembangan minat dan hobi
o Pemeliharaan fisik dan mental serta spiritual yang
teratur dan berkesinambungan di tengah penuh kasih
sayang dan tanggung jawab.
· Kelompok masyarakat lingkungan usia lanjut

Program pembinaan kesehatan usia lanjut

Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap


setiap kegiatan masyarakat yang berlintas dengan
pemeliharaan kesehatan usia lanjut.
· Penyelengggaraan kesehatan

Tahu dan melaksanakan :

67
o Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
serta kemandirian usia lanjut
o Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap
setiap kegiatan yang berkaitan dengan usia lanjut.
· Lintas sektor

Tahu dan melaksanakan :

o Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan


serta kemandirian usia lanjut
o Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap
setiap kegiatan yang berkaitan dengan usia lanjut.
b. Target dan Pencapaian
· Sasaran :
Usia lanjut menurut Undang-undang No. 4, tahun sama
atau lebih dari 55 tahun. Menurut Departemen Kesehatan.

· Sasaran Langsung
o Kelompok pertengahan umur 45 – 54 tahun
o Kelompok usia lanjut dini umur 55 – 64 tahun
o Kelompok usia lanjut lebih dari 64 tahun
o Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi lebih dari 70
tahun hidup sendiri, terpencil hidup dalam panti,
penderita penyakit berat, carat dan lain-lain.
· Sasaran Tidak Langsung
o Keluarga dimana usia lanjut berada
o Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan
kesehatan usia lanjut
o Masyarakat lain

68
69
I Upaya Kesehatan Usia Lanjut X X X X 76,44%

1 Jumlah Posyandu lansia yang dibina. Kelompok 12 27 100% X

2 Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya standar. % 4511 2305 52,87% X

Sumber: Hasil survey


Tabel 3.15 Kinerja program upaya kesehatan usia lanjut Bulan Januari – Mei 2013

70
2. Upaya Kesehatan Indera (Mata dan Telinga)
a. Pendahuluan
· Tujuan
Meningkatnya derajat kesehatan mata masyarakat secara
optimal
· Tujuan Khusus
o Meningkatkan kesadaran, sikap, dan perilaku masyarakat
dalam pemeliharan dirinya di bidang kesehatna indera.
o Manurunnya prevalensi kesakitan indera sehingga tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat.
o Meningkatkan jangkauan refleksi sehingga masyarakat
yang mengalami gangguan fungsi indera dapat terlayani.
b. Target dan Pencapaian
· Sasaran :
o Pengunjung Puskesmas
o Murid sekolah

71
III Upaya kesehatan Mata/pencegahan kebutaan X X X X 69,84%

1 Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan: visus /


% 70%(7) 100%(10) 100% X
refraksi. Sasaran : 10

2 Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas. Sasaran : 202 % 70%(141) 62,87%(127) 89,91% X

3 Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun. Sasaran : 0 % 35% (70) 0 0 X

4 Pelayanan operasi katarak Kali 1x/5bulan 1 100%

5 Pelayanan rujukan mata. Sasaran : 24 % 20% (40) 11,88% (24) 59,4% X

IV Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran X X X X 66,67%

Penemuan Kasus sulit dan rujukan spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan


1 % 10% (10) 0 0 X
fungsi pendengaran. Sasaran : 96

2 Penemuan kasus penyakit telinga di Puskesmas. Sasaran : 96 % 35% (26) 70% (63) 100% X

3 Kejadian komplikasi operasi % <15% 0 100%

Sumber: Hasil survey


Tabel 3.16 Kinerja program upaya kesehatan indra Tahun 2018

72
V Kesehatan Jiwa x X X X 48,62
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya
1 Penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa. kelompok 15 - - X

2
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, napza,dll
kasus 20% (111) 2,69% (15) 13,45 X
Dari rujukan kader dan masyarakat

Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan RS/


3 % 25% (139) 8,1% (59) 32,4 X
Spesialis. Sasaran : 556
Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa, (gangguan perilaku,
4 Gangguan jiwa, gangguan psikotik, masalah napza dll) yang % 25% (139) 28,96% (161) 100 X
Datang berobat kepuskemas. Sasaran : 556
Suber: Hasil Survey
Tabel 3.17 Kinerja program kesehatan jiwa Tahun 2018

VI Kesehatan Olah Raga Satuan Target Pencapaian SV 100%

1 Kelompok / klub olah raga yang dibina klub 37 (100%) 37 (100%) 100% X
2 Pembinaan kelompok potensial/klub ( khusus ), dalam
kelompok 37(100%) 37 (100%) 100% X
kesehatan Olah Raga

3 Pemeriksaan kesegaran jasmani pada anak sekolah % 60 - - X


Sumber: Hasil survey
Tabel 3.18 Kinerja program upaya kesehatan olahraga Tahun 2018

73
5. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
Upaya kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah, pada
pelita IV baru mencapai anak tingkat pendidikan dasar (STPD),
selanjutnya program ini akan dikembangkan ke tingkat SMTP, SMTA
dan SLB. Di tingkat STPD upaya kesehatan gigi merupakan suatu
paket pelayanan asuhan sistematik, dengan kegiatan yang bertahap
disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang ada, sebagai
berikut :

Tahap I (Paket Minimal)


Upaya kesehatan gigi di SD yang belum terjangfkau oleh tenanga
kesehatan gigi, kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dan guru
ORKES (Olah Raga dan Kesehatan) berupa:
a. Upaya peningkatan oleh guru dengan materi sesuai dengan kurikulum
ORKES.
b. Upaya pencegahan berupa kegiatan bimbingan, pembinaan
pemeliharaan diri (paket sikat gigi bersama).
c. Rujukan bagi yang perlu pengobatan.

Tahap II (Paket Optimal)


Sudah ada sarana atau tenaga kesehatan gigi yang terbatas,
kegiatan berupa :
a. Upaya peningkatan oleh guru
b. Upaya pencegahan (sikat gigi bersama, perlindungan dengan dengan
fluor, pembersihan karang gigi)
Upaya pengobatan (pengobatan dasar pada murid yang
memerlukan pengobatan)

Tahap III (Paket Paripurna)


Sudah ada tenaga atau sarana, kesehtan gigi yang lengkap,
kegiatan berupa :
a. Upaya peningkatan oleh guru
b. Upaya pencegahan (sikat gigi bersama, pembersihan karang gigi,

74
aplikasi fluor)
c. Upaya pengobatan pada murid kelas III, VI dan V serta pengobatan
komprehensif pada murid kelas selektif sesuai kondisi penyakit
setempat.
d. Pelayanan Kesehatan Gigi
e. Anak Usia Sekolah

75
76
V
Pencegahan dan Penanggulangan
I X X X X 35,15%
Penyakit Gigi
I
%
Pembinaan kesehatan gigi di
1 ( Posyandu 15(30%) 12,5% (6) 41,66 X
Posyandu. Sasaran : 48
)
Pembinaan kesehatan gigi pada
2 % ( TK ) 28(100%) 50% (13) 50 X
TK. Sasaran : 28
Pembinaan dan bimbingan sikat
3 gigi massal pada SD / MI. % ( SD/MI ) 22(100%) 50% (11) 50 X
Sasaran : 22
Perawatan kesehatan gigi pada
4 % ( SD/MI ) 22(100%) 50% (11) 50 X
SD/MI. Sasaran : 22
Murid SD/MI mendapat
1219 9,14%
5 perawatan kesehatan gigi % ( Orang ) 18,28 X
(50%) (223)
paripurna. Sasaran: 2439
Rasio Gigi tetap yang ditambal 28,88%
6 % ( Gigi ) 100/40 72,22 X
terhadap gigi yg dicabut (39/54)
Bumil yg mendapat perawatan 16,36%
7 % ( Bumil ) 245(30%) 54,53 X
kesehatan gigi. Sasaran : 819 (134)
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.19 Kinerja Program pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi
Tahun 2018

VIII 28,92
Perawatan Kesehatan Masyarakat X X X X
%
Kegiatan asuhan keperawatan pada Keluarga 25 7,23 28,92
1 X
keluarga rawan. rawan % % %
Sumber: Hasil survey

Tabel 3.20 Kinerja program Perawatan Kesehatan MasyarakatTahun 2018

I
Bina Kesehatan Tradisional X X X X 62,5%
X
Pembinaan pengobatan Tradisional yang 100
1 Orang 1 1 X
menggunakan tanaman obat. %
Pembinaan pengobatan Tradisional 100
2 % 2 1 X
ketrampilan yang dibina %

3 Pembinaan pengobatan tradisional lainnya % 0 0 0 X

4 Frekuensi pengobat tradisional yg dibina Kali 4 2 50% X

Sumber: Hasil survey

Tabel 3.21 Kinerja program Upaya Bina Kesehatan Tradisional Tahun 2018

84,05
X Bina Kesehatan Kerja X X X X
%
Jumlah pekerja formal yang oran 68,1
1 1000 681 X
mendapat pelayanan kesehatan g %
Jumlah klinik perusahaan yg  100
2 1  1 X
dibina %
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.22 Kinerja Program Bina Kesehatan Kerja Tahun 2018

XI Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS X X X X 15,37%


Institusi Pendidikan yang dikaji (Institusi
1. Sekolah 26 0 0 X
Pendidikan Klasifikasi IV)
Institusi Sarana Kesehatan yang dikaji
2. Institusi 17 4 23,53% X
(Institusi Kesehatan Klasifikasi IV)
Tatanan Tempat-tempat Umum/TTU yang
3. TTU 20 4 20% X
dikaji (TTU Klasifikasi IV)
Tatanan Tempat Kerja yang dikaji (Tempat
4. Tempat Kerja 12 4 33,33% X
Kerja Klasifikasi IV)
Tatanan pondok pesantren yang dikaji
5. Ponpes 0 0 0 X
(Pondok Pesantren Klasifikasi IV)
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.23 Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS Tahun 2018

XI 31,25
Pengembangan UKBM X X X X
I %
1
Bina Poskesdes
.
Jumlah Poskesdes yang ada : 12

a. Poskesdes Pratama : ……..


b. Poskesdes Madya : 3

c. Poskesdes Purnama : …….

d. Poskesdes Mandiri : ……..

Poskesdes Madya, Purnama, Mandiri Poskesdes 12 3 25 % X


2
Bina Polindes
.
Jumlah Polindes yang ada : 9

a. Polindes Pratama : ……

b. Polindes Madya : 6

c. Polindes Purnama : …..

d. Polindes Mandiri : ……
66,67
Polindes Purnama Mandiri (PURI) Polindes 9 6 X
%
3
Bina Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
.
Jumlah Pos UKK yang ada : 12

a. Pos UKK Pratama : 4

b. Pos UKK Madya : ….

c. Pos UKK Purnama : ….

d. Pos UKK Mandiri :…..

Pos UKK Madya, Purnama, Mandiri Pos UKK 12 4 33,33% X


4
Bina Poskestren
.
Jumlah Pondok Pesantren yang ada : 0

a. Poskestren Pratama :

b. Poskestren Madya :

c. Poskestren Purnama :

d. Poskestren Mandiri :
Poskestre
Poskestren Madya, Purnama, Mandiri 0 0 0 X
n
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.24 Kinerja Program Pengembangan UKBM Tahun 2018

JENIS TARGET PENCAPAIA CAKUPAN


NO SATUAN
KEGIATA (T) N (H)
SV VARIABEL
(%) (%)
N
Upaya
XIII Perbaikan X X X 75,8%
Gizi
Kunjungan
% 60% 35% (192) 53,85% X
Pojok Gizi
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.25 Kinerja program Gizi Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai