Bab 3 A
Bab 3 A
19
TATANAN TATANAN SASARAN
ANGGOTA
RT IBU KEPALA KELUARGA
KELUARGA
INSTANSI PERIKSA/ PETUGAS
PIMPINAN/DIREKTUR
KESEHATAN PENGUNJUNG KESEHATAN
GURU, KEPALA SEKOLAH,
INSTANSI
SISWA KARYAWAN, PENGELOLA
PENDIDIKAN
OSIS, BP3 PEMILIK
TEMPAT SERIKAT
KARYAWAN DIREKSI PEMILIK
KERJA PEKERJA
TEMPAT-
PENGUNJUNG PEGAWAI/
TEMPAT DIREKSI PEMILIK
PENGGUNA KARYAWAN
UMUM
Sumber: Bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Tulangan
20
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan
I PROMOSI KESEHATAN
21
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan
Desa /
6. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 23 23 100% X
Kel
22
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan
Kelompo
a. Kelompok Rumah Tangga 0
k
1. Jumlah Posyandu : 55
23
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA SASARAN (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN VB L
O N
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan
3. Posyandu Madya : 2
4. Posyandu Purnama : 10
24
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan yang dilakukan di Indonesia pada hakekatnya
menyelenggarakan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia agar mempunyai
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap, penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Pembangunan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan
kesehatan lingkungan itu sendiri, salah satu upaya dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang dinamis serta membangkitkan dan memupuk
swadaya masyarakat dalam upaya penyehatan lingkungan.
Salah satu langkah meningkatkan kesehatan lingkungan adalah dengan
meningkatkan kesehatan lingkungan dengan membangun sarana yang
diperlukan dan peningkatan pemanfaatan serta pemeliharaan sarana yang
ada.
Pembangunan kesehatan lingkungan pada hakekatnya dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok, antara lain :
· Penyehatan air
· Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
· Penyehatan makanan minuman.
· Pembinaan tempat-tempat umum
· Pengawasan dan pengendalian kualitas lingkungan
· Klinik sanitasi
· Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa penyehatan lingkungan
sangatlah penting dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat agar
senantiasa dapat melaksanakan cara hidup yang sehat bagi dirinya dan
masyarakat.
25
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
(H)
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN SUB VB VARIABEL
II KESEHATAN LINGKUNGAN
148%/
2 Sarana Air Bersih yang memenuhi kesehatan % 63,5%/631 939 X
100%
3 63,5%/ 157%/
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB % 11116 X
7059 100%
1
Pembinaan Tempat Pengelolaan
% 90%/32 20 62,5% X
Makanan ( TPM )
26
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
(H)
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN SUB VB VARIABEL
87%/
1 Pembinaan sanitasi perumahan + sanitasi dasar % 994 11,6% X
8571
2 82%/
Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan % 939 11,62 X
8079
118%/
1 Pembinaan sarana tempat-tempat umum % 86%/17 20 X
100%
125%/
2 Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan % 82%/16 20 X
100%
27
SASARAN SUB VB VARIABEL
Pemberdayaan masyarakat : X X -
69%/ 103%
1 Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban % 5471 X
4469 100%
2 Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (open Defecation Free) % 17%/2 0 0 X
111%/
3 Jumlah jamban sehat % 76% 5471 X
100%
Pelaksanaan kegiatan STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) di
4 % 42%/5 2 40% X
puskesmas
Sumber: Hasil survey
28
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Pendahuluan
· Batasan
Usaha perbaikan gizi adalah usaha pokok kesehatan yang
ditunjuk untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok
yang ada di Indonesia dengan jalan menurunkan jumlah penderita
kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi masyarakat secara
keseluruhan.
· Tujuan
o Tujuan Umum
- Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui
kegiatan posyandu, pelayanan di puskesmas-puskesmas
pembantu maupun pos kesehatan.
- Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran
serta aktif dari ibu-ibu kader posyandu maupun dari tokoh
masyarakat dalam pelaksanaan posyandu.
- Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral maupun
lintas program.
o Tujuan Khusus
- Menurunkan penderita KEP dan Gaki
- Menurunkan penderita anemia gizi terbaru pada ibu hamil
Menurunkan penderita kekurangan vitamin A
b. Target dan Pencapaian
Sasaran
· Balita
· Ibu menyusui
· Ibu hamil
· Penderita dari Balai Pengobatan
c. Kegiatan Gizi
· Pelayanan Gizi masyarakat
· Penanganan gangguan gizi
· Pemantauan status gizi
29
d. Bentuk Kegiatan Pelayanan Gizi masyarakat
o Penyuluhan perorangan di ruang pelayanan gizi
o Penyuluhan kelompok pada posyandu untuk ibu hamil, bayi,
balita
o Penyuluhan kelompok posyandu lansia
e. Sasaran program pelayanan gizi masyarakat
o Bumil resiko tinggi
o Bayi dan balita KEP
o Penderita DM, hipertensi, obesitas, KP, Thypoid
o Rujukan darl posyandu lansia
f. Metode Pelaksanaan
o Waktu
Tiap hari sesual dengan jam kerja puskesmas.
o Sarana
- Ruang gizi
- Peralatan yang dlgunakan:
Ø Leaflet DM, rendah garam, rendah kolesterol, TKTP,
rendah serta rendah kalori, makanan anak – 24 bulan,
makanan bumil atau ibu menyusui.
Satu set food model
Macam-macam buku bantuan yaitu buku kunjungan
bayi/balita, buku kunjungan penderita dewasa, buku
kunjungan ibu hamil.
· Pelaksanaan
Ø 1 orang D III Gizi
- Metode
Wawancara, observasi (ruang gizi dan posyandu)
Ø Membaca kediaman medis
Ø Pengamatan langsung di lapangan
Cara evaluasi dengan monitor perkembangan
BB, keadaan fisik, data laboratorium dan data Minis.
- Dana
Swadaya puskesmas dan program
30
- Kriteria yang digunakan
Kasus yang ditangani dalam ruang gizi adalah kasus yang
telah ditegakkan diagnosanya oleh para dokter, perawat,
dan bidan.
f. Alur Pelayanan
g. Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pokok gizi di
Puskesmas :
· Kebijakan dari kepala puskesmas
· Tersedia sarana dan prasarana dari swadaya puskesmas meskipun
masih kurang
· Adanya tenaga profesional dan bidan yang membantu memonitor
sasaran
· Keberadaan polindes, sehingga membantu memonitor sasaran
Khusus di Kabupaten Sidoarjo, karena merupakan program rutinitas maka dipandang
perlu untuk ditingkatkan.
31
32
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN (H)
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN SUB VB VARIABEL
1
Balita Gizi Buruk Mendapat Mendapat Perawatan. ANAK 0 0 0 X
2
MP-ASI Pada Anak Usia 6-24 Bln GAKIN ANAK 17 17 100% X
33
Gakin
4 Balita Bawah Garis Merah ANAK 3614 41 1,13% X
Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam
5 KK 26 26 100% X
beryodium
C PEMANTAUAN STATUS GIZI X X 82,1%
3 Persentase balita yang ditimbang berat badannya. ANAK 4403 3043 69% X
34
4. Kesehatan Ibu Dan Anak Termasuk Keluarga Berencana
Kesehatan Ibu dan Anak
1. Pendahuluan
· Pengertian
35
Pengobatan sederhana,
· Pengertian
36
Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan,
sehingga, kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan.
· Tujuan
o Tujuan umum
37
38
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018
39
b Murid SMP/MTs. Σ murid SMP/MTs: 536 Murid 0 - - X
c Murid SMA/MA. Σ Murid SMA/MA: 479 Murid 0 - - X
Remaja Usia 10 -
4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Remaja. Sasaran : 6425 82 % (5269) 996 (31%) 38 X
18 th
E Pelayanan Keluarga Berencana X X
Cakupan peserta KB aktif (contraceptive prevalence
1 Peserta 4957(70%) 4950(69,9%) 99,9% X
rate/CPR)(7082)
2 Cakupan peserta KB baru Peserta 1127(100%) 437(38,8%) 38,8% X
3 Cakupan KB drop out Peserta 13 4 30,8% X
4 Cakupan peserta KB mengalami komplikasi Peserta - - - X
5 Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi Peserta - - - X
6 Cakupan peserta KB yang mengalami efek samping Peserta 885 41 4,6% X
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.6 Kinerja program Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana Tahun 2018
40
5. Pemberantasan Penyakit Menular
5.1 Pemberantasan Penyakit (P2) TB Paru
TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycrobacterium tuberculosa dengan gejala yang sangat bervariasi.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang
Angka kesembuhan 85% penderita barn BTA + yang ditemukan dan dicapainya
cakupan CDR (Case Detection Rate) secara bertahap hingga mencapai 70 %
dari semua TB yang diperlukan ada pada tahun 2012.
41
42
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA (H) SUB VARIABE
JENIS KEGIATAN SASARAN
O N VB L
pusk &
(T) (SV) (V)
jaringan
A TB PARU X X X
1,07/100 x jml
1 Penemuan suspect penderita TB Orang pddk x70 % 2 0,5% X
(365)
43
5.2 Pemberantasan Penyakit (P2) Kusta
Kusta merupakan penyakit menular disebabkan oleh mycobacterium
leprae yang menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.
a. Tujuan
· Jangka Panjang
· Jangka Menengah :
Pengobatan kombinasi
Evaluasi pengobatan
· Masyarakat
Pencarian penderita
44
· Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO
45
100
B KUSTA X T H SV
%
Oran
1 Penemuan penderita kusta baru > 10% 0 100% X
g
2 Proporsi kasus kusta anak % < 5% 0 100% X
- PB % 95% 0 100% X
- MB % 90% 0 100% X
Sumber: Hasil Survey
Tabel 3.8 Kinerja program pemberantasan penyakit kusta Tahun 2018
46
5.3 Program Imunisasi
a Tujuan
b. Tujuan Umum,
o BCG I x
o DPT 3x
o Polio 4x
o Hepatitis 3x
o Campak
47
48
Pencapaian
Jenis Kegiatan Satuan Target (T) SV V
(H)
2 Imunisasi BCG pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 727 308 42,4% X
3 Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 717 306 42,7% X
4 Imunisasi DPT/HB 3 pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 717 300 41,85 X
5 Imunisasi Campak pada bayi. Sasaran: 711 Bayi 717 282 39,2% X
9 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD. Sasaran : 731 Anak 810 786 97,04% X
10 Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD. Sasaran : 891 Anak 810 786 97,04% X
11 Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3. Sasaran :1628 Anak 1575 1566 99,43% X
49
14 Ketersediaan vaksin. Buku 0 0 0 X
50
51
5.4 Pemberantasan Penyakit (P2) Diare
a. Pengertian
d. Target Diare
52
53
F DIARE X X X 88,43%
10 % x
Penemuan kasus diare yang diobati di Puskesmas dan Kader 411/1000 x
1 Kasus 613 30,60% X
Sasaran: 20035 jmlh pddk
(2003)
5 Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc Kasus 70 100% X
54
5.5 Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA
a. Tujuan
Semua penderita yang datang dengan gangguan pilek dan pengguna jalan nafas
khususnya balita.
55
56
G ISPA x X X X 16,36%
1
Cakupan penemuan penderita pnemonia balita. Kasus 440 72 16,36% X
57
5.6 Pemberantasan Penyakit (P2) Deman Berdarah Dengue
a. Tujuan.
· Umum
59
60
Satua Target Sasaran Sub Variabel Variabel(V
Jenis Kegiatan Pencapaian(H)
n (T) (SV) )
H Demam Berdarah Dengue (DBD) X X X X 99,04%
61
6. Pengobatan
a. Tujuan
Tujuan Jangka Pendek
o Mengobati penderita dengan standar pengobatan dan
menggunakan obat yang termasuk DOEN
o Memutuskan rantai penularan dari penyakit menular tertentu.
o Menghindari timbulnya cacat atau penyakit menular
Tujuan Jangka Panjang
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pengobatan rawat jalan.
b. Kegiatan
· Pengobatan di dalam maupun diluar gedung oleh tenaga perawat dan
secara terpadu bersama tenaga KIA
· Perawatan Darurat
o Siaga penanggulangan kasus darurat dan merujuk ke Rumah Sakit
o Melakukan rehidrasi bagi penderita GEA yang mengalami
dehidrasi
· Melakukan tindakan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas
atau kecelakaan kerja.
62
Tabel 3.13Jumlah 10 penyakit terbesar
63
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POKOK/WAJIB
Tahun 2018
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIAN
N SATUA (H) VARIABE
JENIS KEGIATAN SASARAN SUB VB
O N L
(T) Pusk & jaringan (SV) (V)
VI PENGOBATAN
A. Pengobatan X X 98,12%
64
- Jml Total Penderita ( KS.Baru+Lama+ Kunjungan
Ks Lama) (22.068)
Pemeriksaan Laboratorium*)
B X X X X 83,11%
65
III.2 Program Pengembangan/Inovatif
Program pengembangan inovatif merupakan program
pendukung terlaksananya program wajib puskesmas. Program
pengembangan inovatif yang ada dan sudah berjalan di Puskesmas Tulangan
adalah :
1. Upaya kesehatan Usia Lanjut
66
- Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan
berkesinambungan memeriksakan kesehatannya
ke puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya -
Latihan fisik dan mental secara teratur
- Diet seimbang
- Kebersihan perorangan
- Kelompok dan bersosialisasi
- Hidup sehat dengan menghindari kebiasaan yang
tidak baik, seperti merokok, minum alcohol, kopi,
kelelahan fisik dan mental.
- Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara
teratur
67
o Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
serta kemandirian usia lanjut
o Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap
setiap kegiatan yang berkaitan dengan usia lanjut.
· Lintas sektor
· Sasaran Langsung
o Kelompok pertengahan umur 45 – 54 tahun
o Kelompok usia lanjut dini umur 55 – 64 tahun
o Kelompok usia lanjut lebih dari 64 tahun
o Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi lebih dari 70
tahun hidup sendiri, terpencil hidup dalam panti,
penderita penyakit berat, carat dan lain-lain.
· Sasaran Tidak Langsung
o Keluarga dimana usia lanjut berada
o Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan
kesehatan usia lanjut
o Masyarakat lain
68
69
I Upaya Kesehatan Usia Lanjut X X X X 76,44%
2 Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya standar. % 4511 2305 52,87% X
70
2. Upaya Kesehatan Indera (Mata dan Telinga)
a. Pendahuluan
· Tujuan
Meningkatnya derajat kesehatan mata masyarakat secara
optimal
· Tujuan Khusus
o Meningkatkan kesadaran, sikap, dan perilaku masyarakat
dalam pemeliharan dirinya di bidang kesehatna indera.
o Manurunnya prevalensi kesakitan indera sehingga tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat.
o Meningkatkan jangkauan refleksi sehingga masyarakat
yang mengalami gangguan fungsi indera dapat terlayani.
b. Target dan Pencapaian
· Sasaran :
o Pengunjung Puskesmas
o Murid sekolah
71
III Upaya kesehatan Mata/pencegahan kebutaan X X X X 69,84%
2 Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas. Sasaran : 202 % 70%(141) 62,87%(127) 89,91% X
3 Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun. Sasaran : 0 % 35% (70) 0 0 X
2 Penemuan kasus penyakit telinga di Puskesmas. Sasaran : 96 % 35% (26) 70% (63) 100% X
72
V Kesehatan Jiwa x X X X 48,62
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya
1 Penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa. kelompok 15 - - X
2
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, napza,dll
kasus 20% (111) 2,69% (15) 13,45 X
Dari rujukan kader dan masyarakat
1 Kelompok / klub olah raga yang dibina klub 37 (100%) 37 (100%) 100% X
2 Pembinaan kelompok potensial/klub ( khusus ), dalam
kelompok 37(100%) 37 (100%) 100% X
kesehatan Olah Raga
73
5. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
Upaya kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah, pada
pelita IV baru mencapai anak tingkat pendidikan dasar (STPD),
selanjutnya program ini akan dikembangkan ke tingkat SMTP, SMTA
dan SLB. Di tingkat STPD upaya kesehatan gigi merupakan suatu
paket pelayanan asuhan sistematik, dengan kegiatan yang bertahap
disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang ada, sebagai
berikut :
74
aplikasi fluor)
c. Upaya pengobatan pada murid kelas III, VI dan V serta pengobatan
komprehensif pada murid kelas selektif sesuai kondisi penyakit
setempat.
d. Pelayanan Kesehatan Gigi
e. Anak Usia Sekolah
75
76
V
Pencegahan dan Penanggulangan
I X X X X 35,15%
Penyakit Gigi
I
%
Pembinaan kesehatan gigi di
1 ( Posyandu 15(30%) 12,5% (6) 41,66 X
Posyandu. Sasaran : 48
)
Pembinaan kesehatan gigi pada
2 % ( TK ) 28(100%) 50% (13) 50 X
TK. Sasaran : 28
Pembinaan dan bimbingan sikat
3 gigi massal pada SD / MI. % ( SD/MI ) 22(100%) 50% (11) 50 X
Sasaran : 22
Perawatan kesehatan gigi pada
4 % ( SD/MI ) 22(100%) 50% (11) 50 X
SD/MI. Sasaran : 22
Murid SD/MI mendapat
1219 9,14%
5 perawatan kesehatan gigi % ( Orang ) 18,28 X
(50%) (223)
paripurna. Sasaran: 2439
Rasio Gigi tetap yang ditambal 28,88%
6 % ( Gigi ) 100/40 72,22 X
terhadap gigi yg dicabut (39/54)
Bumil yg mendapat perawatan 16,36%
7 % ( Bumil ) 245(30%) 54,53 X
kesehatan gigi. Sasaran : 819 (134)
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.19 Kinerja Program pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi
Tahun 2018
VIII 28,92
Perawatan Kesehatan Masyarakat X X X X
%
Kegiatan asuhan keperawatan pada Keluarga 25 7,23 28,92
1 X
keluarga rawan. rawan % % %
Sumber: Hasil survey
I
Bina Kesehatan Tradisional X X X X 62,5%
X
Pembinaan pengobatan Tradisional yang 100
1 Orang 1 1 X
menggunakan tanaman obat. %
Pembinaan pengobatan Tradisional 100
2 % 2 1 X
ketrampilan yang dibina %
Tabel 3.21 Kinerja program Upaya Bina Kesehatan Tradisional Tahun 2018
84,05
X Bina Kesehatan Kerja X X X X
%
Jumlah pekerja formal yang oran 68,1
1 1000 681 X
mendapat pelayanan kesehatan g %
Jumlah klinik perusahaan yg 100
2 1 1 X
dibina %
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.22 Kinerja Program Bina Kesehatan Kerja Tahun 2018
XI 31,25
Pengembangan UKBM X X X X
I %
1
Bina Poskesdes
.
Jumlah Poskesdes yang ada : 12
a. Polindes Pratama : ……
b. Polindes Madya : 6
d. Polindes Mandiri : ……
66,67
Polindes Purnama Mandiri (PURI) Polindes 9 6 X
%
3
Bina Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
.
Jumlah Pos UKK yang ada : 12
a. Poskestren Pratama :
b. Poskestren Madya :
c. Poskestren Purnama :
d. Poskestren Mandiri :
Poskestre
Poskestren Madya, Purnama, Mandiri 0 0 0 X
n
Sumber: Hasil survey
Tabel 3.24 Kinerja Program Pengembangan UKBM Tahun 2018