LANDASAN PENDAHULUAN
1.1.2 Etiologi
1. Trauma pada jaringan tubuh
Misalnya karena bedah akibat terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi
secara langsung pada reseptor.
2. Gangguan pada jaringan tubuh
misalnya karena edema akibat terjadinya penekanan pada reseptor
nyeri.
3. Tumor
Dapat juga menekan pada reseptor nyeri.
4. Iskemia pada jaringan
Misalnya terjadi blokade pada arteria koronaria yang menstimulasi
reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat.
5. Spasme otot
Dapat menstimulasi mekanik.
1.1.3 Fisiologis
Terdapat empat proses fisiologis dari nyeri nonsiseptif (saraf-saraf yang
menghantarkan stimulus nyeri ke otak, yang terdiri dari transduksi,
transmisi, persepsi, dan modulasi).
1. Transduksi → energi dari stimulus (suhu, kimia, mekanik) yang dapat
menyebabkan nyeri, diubah menjadi energi listrik. Tranduksi dimulai
di perifer, ketika stimulus terjadinya nyeri mengirimkan impuls yang
melewati serabut saraf nyeri perifer yang terdapat di pancaindra
(nosiseptor : saraf pancaindra yang menghantarkan stimulus nyeri ke
otak), maka akan menimbulkan potensial aksi.
2. Transmisi → kerusakan sel dapat disebabkan oleh stimulus suhu,
mekanik atau kimiawi yang mengakibatkan pelepasan neurotransmiter
eksitatori. Substansi yang peka terhadapa nyeri yang terdapat disekitar
serabut nyeri di cairan ekstra seluler, menyebarkan “pesan” adanya
nyeri dan menyebabkan inflamasi (Ren dan Dorsey, 2005). Serabut
nyeri memasuki medula spinalis melalui tulang belakang dan melalaui
beberapa rute hingga berakhir di gray metter. Ada dya macam serabut
saraf perifer yang mengontrol stimulus nyeri : yang tercepat, serabut
A-delta yang diselubungi oleh myelin dan sangat kecil; serabut C
lambat tidak diselubungi myelin. Serabut A mengirimkan sensasi yang
sangat tajam, terlokalisasi, dan jelas. Serabut C menghantarkan
impuls-impuls yang tidak terlokalisasi secara jelas, sangat panas, dan
menetap. Setelah ipuls nyeri secara normal nyeri naik ke medula
spinals diotak; termasuk pembentukan jaringan; sistem limbik; korteks
somatosensori; dan gabungan korteks.
3. Persepsi → merupakan salah satu poin dimana seseorang sadar akan
timbulnya nyeri
4. Modulasi → termasuk dalam proses transmisi yang berfungsi sebagai
proses transmisi proses pengaktifan sinyal. Neron dibatang otak
mengirimkan sinyal-sinyal kembali ke medula spinalis. Tempat
modulasi sinyal yang diketahui yaitu cavum dorsalis.
1.1.4 Klasifikasi
Klasifikasi dari gangguan nyaman nyeri, yaitu:
1. Berdasarkan Lokasinya
1) Nyeri Lokal atau Setempat : nyeri yang dirasakan pada tempat yang
mengalami permasalahan.
2) Nyeri Alih atau Refered Pain : Nyeri yang dirasakan pada tempat
lain.
3) Nyeri Bayangan atau Panthom Pain : Nyeri yang dirasakan pada
anggota badan yang hilang atau amputasi.
2. Berdasarkan Impuls Nyeri
1) Nyeri Akut : Keadaan dimana individu mengalami dan melaporkan
adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak
menyenangkan selama 6 bulan.
2) Nyeri Kronis : Keadaan dimana seorang individu mengalami nyeri
yang menetap atau Intermitten dan berlangsung lebih dari 6 bulan.
1. Berdasarkan Karakternya
1) Intracabel : Nyeri yang sulit dikurangi atau diobati
2) Insidental : Nyeri yang sewaktu-waktu timbul lalu menghilang
3) Steady : Nyeri yang timbul dan menetap lama tetapi tidak
timbul kembali
4) Proximal : Nyeri yang kuat sekali timbul selama 10 – 15
menit menghilang dan sewaktu-waktu timbul lagi
5) Prucking : Nyeri seperti tertembus pisau
6) Burning : Nyeri seperti terbakar
Perlu dilakukan pemeriksaan head to toe untuk mengetahui apakah nyeri yang dirasa
menimbulkan luka atau tidak. Selain itu respon nonverbal klien bisa dijadikan sebagai
indikator nyeri.
1) Ekspresi wajah : menutup mata rapat-rapat, menggigit bibir bawah,
seringai wajah
2) Vokalisasi : erangan, menangis, berteriak
3) Imobilisasi/gerakan tubuh : menendang-nendang, membolak-balikkan
tubuh di atas kasur)
4) Respon fisiologis : peningkatan tekanan darah, nadi, dan pernapasan,
dilatasi pupil.
1.2.3 Intervensi
DIAGNOSA KEPERAWATAN: Nyeri akut berhungan dengan agens
cedera biologis(infeksi)
NOC : Kontrol Nyeri.........................................................................Kode: ( 1605 )
Definisi : Tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri
Tidak Jarang Kadang- Sering Secara
pernah menun- kadang menun- konsis-
menun- jukkan menun- jukkan ten
jukkan jukkan menun-
jukkan
1 2 3 4 5 NA
SKALA OUTCOME
KESELURUHAN
INDIKATOR
160502 Mengenali 1 2 3 4 5 NA
kapan
nyeri
terjadi
160501 Menggam- 1 2 3 4 5 NA
barkan
faktor
penyebab
160510 Menggu- 1 2 3 4 5 NA
nakan
jurnal
harian
untuk
memoni-
tori gejala
dari waktu
-kewaktu
160503 Menggu- 1 2 3 4 5 NA
nakan
tindakan
pencegah-
an
160504 Menggu- 1 2 3 4 5 NA
nakan
tindakan
pengukur-
an [nyeri]
tanpa
analgesik
160505 Menggu- 1 2 3 4 5 NA
nakan
analgesik
yang
direkomen
dasikan
160513 Melapor- 1 2 3 4 5 NA
kan
perubahan
terhadap
gejala
nyeri pada
profisional
kesehatan
160507 Melapor- 1 2 3 4 5 NA
kan gejala
yang tidak
terkontrol
pada
profisional
kesehatan
160508 Menggu- 1 2 3 4 5 NA
nakan
sumber
daya yang
tersedia
160509 Mengenali 1 2 3 4 5 NA
apa yang
terkait
dengan
gejala
nyeri
160511 Melapor- 1 2 3 4 5 NA
kan nyeri
yang
terkontrol
210214 Berke- 1 2 3 4 5 NA
ringat
NIC
Manajemen Nyeri (1400)
Definisi : pengurangan atau reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang
dapat diterima oleh pasien
Aktivitas-aktivitas
Lakukan pengkajian nyeri Gunakan pendekatan multi disiplin
komprehensif yang meliputi lokasi, untuk manajemen nyeri, jika sesuai
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, Berikan informasi mengenai nyeri,
kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri seperti pada penyebab nyeri,
dan faktor pencetus berapa lama nyeri akan dirasakan,
Observasi adanya petunjuk nonverbal dan antisipasi dari tindaknyamanan
mengenai ketidaknyamana terutama akibat prosedur
pada mereka yang tidak dapat Kendalikan faktor lingkungan yang
berkomunikasi secara efektif dapat mempengaruhi respon pasien
Pastikan perawat analgesik bagi terhadap ketidaknyamanan
pasien dilakukan dengan pemantauan ( misalnya., suhu ruangan,
yang ketat pencahayaan, suara bising)
Gunakan strategi komunikasi Kurangi atau eliminasi faktor-
terapeutik untuk mengetahui faktor yang dapat mencetuskan
pengalaman nyeri dan sampaikan atau meningkatkan nyeri
penerimaan pasien terhadap nyeri ( misalnya., ketakutan,kelelahan,
Gali pengetahuan dan kepercayaan keadaan monoton, dan kurang
pasien mengenai nyeri pertimbangkan pengetahuan )
pengaruh budaya terhadap respon Pertimbangkan keinginan pasien
nyeri tentukan akibat dari pengalaman untuk berpartisipasi, kemampuan
nyeri terhadap kualitas hidup pasien berpartisipasi, kecenderungan,
( misalnya., tidur, nafsu makan, dukungan dari orang terdekat
pengertian, perasaan, hubungan, terhadap metode dan kontraidikasi
performa kerja dan tanggung jawab ketika memilih strategi penurunan
peran) nyeri
Gali bersama pasien faktor-faktor Pilih dan implementasikan
yang dapat menurunkan atau tindakan yang beragam (misalnya.,
memperberat nyeri farmakologi,nonfarmakologi,
Evaluasi pengalaman nyeri di masa interpersonal) untuk memfasilitasi
lalu yang meliputi riwayat nyeri penurunan nyeri,sesuai dengan
kronik individu atau keluarga atau kebutuhan
nyeri yang menyebabkan disability/ Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
ketidakmampuan/kecatatan, dengan nyeri
tepat Pertimbangkan tipe dan sumber
Evaluasi bersama pasien dan tim nyeri ketika memilih strategi
kesehatan lainnya, mengenai penurunan nyeri
efektifitas tindakan mengontrol nyeri Dorong pasien untuk memonitor
yang pernah digunakan sebelumnya nyeri dan menangani nyeri dengan
Bantu keluarga dalam mencari dan tepat
menyediakan dukungan Ajarkan penggunaan teknik non
Gunakan metode penilaian yang farmakologi (seperti, biofeedback,
sesuai dengan tahapan perkembangan TENS, hypnosis, relaksasi,
yang memungkinkan untuk bimbingan antisipatif, terapi musik,
memonitor perubahan nyeri dan akan terapi bermain, terapi aktivitas,
dapat membantu mengidentifikasi akupressur, aplikasi panas/dingin
faktor pencetus aktual dan pontensial dan pijatan, sebelum, sesudah dan
( misalnya., catatan perkembangan, jika memungkinkan, ketika
catatan harian) melakukan aktivitas yang
Tentukan kebutuhan frekuensi untuk menimbulkan nyeri;sebelum nyeri
terjadi atau meningkat; dan
melakukan pengkajian ketidaknyaman bersamaan dengan tindakan
pasien dan menginplementasikan penurunan rasa nyeri lainnya)
rencana monitor Gali penggunaan metode
Berikan individu penurun nyeri yang farmakologi yang dipakai pasien
optimal dengan peresepan analgesik saat ini untuk menurunkan nyeri
Implementasikan penggunaan pasien Ajarkan metode farmakologi untuk
terkontrol analgesik (PCA), jika sesuai menurunkan nyeri
Gunakan tindakan pengontrol nyeri Dorong pasien untuk menggunakan
sebelum nyeri bertambah berat obat-obatan penurun nyeri yang
Berikan obat sebelum melakukan adekuat
aktivitas untuk meningkatkan Kolaborasi dengan pasien, orang
partisipasi,namun [lakukan] evaluasi terdekat dan tim kesehatan lainnya
[mengenai] bahaya dari sedasi untuk memilih dan
Pastikan pemberian analgesik dan atau menginplementasikan tindakan
strategi nonfarmakologi sebelum penurun nyeri nonfarmakologi,
dilakukan prosedur yang sesuai kebutuhan
menimbulkan nyeri Pertimbangkan untuk merujuk
Periksa tingkat ketidaknyamanan pasien, keluarga dan orang terdekat
bersama pasien, catat perubahan pada kelompok pendukung dan
dalam catatan medis pasien, sumber-sumbernya, sesuai
informasikan petugas kesehatan lain kebutuhan
yang merawat pasien Berikan informasi yang akurat
Evaluasi keektifan dari tindakan untuk meningkatkan pengetahuan
pengontrol nyeri yang dipakai selama dan respon keluarga terhadap
pengkajian nyeri dilakukan pengalaman nyeri
Mulai dan memodifikasi tindakan Libatkan keluarga dalam modalitas
pengontrol nyeri berdasarkan respon penurun nyeri, jika memungkinkan
pasien Monitor kepuasaan pasien terhadap
Dukung istirahat/tidur yang adekuat manajemen nyeri dalam interval
untuk membantu penurunan nyeri yang spesifik
Dorong pasien untuk mendiskusikan
pengalaman nyeri sebelumnya
Beri tahu dokter jika tindakan berhasil
atau jika keluhan pasien saat ini
bersifat signitifikan dari pengalaman
nyeri sebelumnya
Informasikan tim kesehatan
lain/anggota keluarga mengenai
strategi nonfarmakologi yang sedang
digunakan untuk mendorong
pendekatan preventif terkait dengan
manajemen nyeri
NIC
Manajemen Sedasi (2260)
Definisi : Pemberian sedatif, pemantuan respon klien dan pemberian dukungan
psikologis selama prosedur terapi dan diagnostik
Aktivitas- aktivitas
Review riwayat kesehatan klien dan Monitor tingkat kesadaran dan
hasil pemeriksaan diagnostik untuk tanda-tanda vital klien, saturasi
mempertimbangkan apakah klien oksigen dan EKG sesuai dengan
memenuhi kri-teria untuk dilakukan panduan protokol
pembiusan parsial oleh perawat yang Monitor klien mengenai efek
telah teregistrasi lanjut obat termasuk agitasi,
Tanyakan klien atau keluarga depresi pernapasan, hipotensi,
mengenai pengalaman pembiusan mengantuk berlebihan,
parsial sebelumnya hipoksemia, aritmia, apnea, atau
Periksa elergi terhadap obat eksaserbasi, dari kondisi
Pertimbangkan intake cairan dan intake sebelumnya
terakhir makan Pastikan ketersediaan dan
Review obat-obatan lain yang pemberian antagonis sesuia
dikomsumsi klien dan verifikasi ada dengan prosedur protokol dan
tidaknya kontraidikasi terhadap diresepkan dokter dengan benar
pembiusan Pertimbangkan jika pasien
Instruksikan klien dan/ atau keluarga memenuhi persyaratan untuk
mengenai efek pembiusan dipulangkan atau dipindahkan
Dapatkan persetujuan tertulis sesuai dengan prosedur protokol
NIC
Pemberian Analgesik (2210)
Definisi : Penggunaan agen farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan
nyeri
NIC