Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]

Volume [2] No. [1] Juni 2021


Online ISSN 2721-1886

IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS BIMBINGAN DAN


KONSELING DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR
Indah Purnamasari1, Muh. Ardiansyah2
Jurusan Administrasi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar

alamat e-mail:
indahpurnama@mail.com1
m.ardiansyah.adpend@gmail.com2

Abstrak : Penelitian ini mengkaji tentang implementasi manajemen layanan bimbingan dan
konseling di SMA Negeri 11 Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui implementasi manajemen layanan bimbingan dan konseling di SMA
Negeri 11 Makassar. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi kepala sekolah, dan guru
bimbingan dan konseling. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
implementasi manajemen layanan khusus bimbingan dan konseling di SMA Negeri
11 Makassar sebagai berikut. 1) Perencanaan layanan bimbingan dan konseling
dimulai dari pembagian tugas guru bimbingan dan konseling, assesmen kebutuhan,
menyusun program tahunan dan semester, konsultasi program, dan pengadaan sarana
dan prasarana. 2) Pengorganisasian layanan bimbingan dan konseling, kepala sekolah
sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan di sekolah, guru bimbingan dan
konseling sebagai pelaksana utama bimbingan dan konseling dan pihak-pihak lain
yang terkait dalam layanan membantu dalam proses pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling. 3) Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tidak memiliki jam
khusus untuk mengajar di kelas, sehingga terkadang proses bimbingan dan konseling
dilakukan secara insidental. 4) Pengawasan layanan bimbingan dan konseling
dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru bimbingan dan konseling dengan
memberikan pengarahan secara langsung, dan pengarahan terprogram saat diadakan
rapat sekolah. Evaluasi layanan bimbingan dan konseling secara umum dilakukan
pada akhir tahun ajaran oleh guru bimbingan dan konseling dengan melihat program
apa saja yang terlaksana dan yang tidak terlaksana dan apa yang menjadi kendalanya.

Kata Kunci : Manajemen, Bimbingan dan Konseling, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,


pengawasan.

Abstract : This study examines the implementation of management guidance and counseling in
SMA Negeri 11 Makassar. The purpose of this study was to know the
implementation of management guidance and counseling in SMA Negeri 11
Makassar. This research approach is qualitative with a type of descriptive research
with research subjects including principals, and guidance and counseling teacher.
Data collection procedures through interviews, observation, and documentation. Data
analysis through data collection, data reduction, data presentation, and verification
and conclusions. The results of the research show that the implementation of
management guidance and counseling in SMA Negeri 11 Makassar is as follows. 1)

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

Guidance and counseling planning starts from the division of guidance and
counseling teacher tasks, assessment of needs, compiling annual and semester
programs, program consultation, and procurement of facilities and infrastructure. 2)
Organizing guidance and counseling, the principal is responsible for all activities in
the school, guidance and counseling teachers as the main implementers of guidance
and counseling and other parties involved in the service assist in the process of
implementing guidance and counseling services. 3) The implementation of guidance
and counseling services do not have special hours for teaching in class, so sometimes
the guidance and counseling process is done incidentally. 4) Supervision of guidance
and counseling services carried out by the principal to the guidance and counseling
teacher by providing direct guidance, and programmed guidance when school
meetings are held. Evaluation of guidance and counseling services is generally done
at the end of the school year by the guidance and counseling teacher by looking at
what programs have been implemented and those that have not been implemented
and what are the obstacles.

Keywords : Management, guidance and counseling, planning, organizing, implementation,


supervision.

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

I. PENDAHULUAN dibutuhkan oleh peserta didik,


Sekolah merupakan salah satu pengorganisasian yang baik,
dari tripusat pendidikan yang pelaksanaan program-program
diselenggarakan melalui pendidikan layanan, sampai dengan mengevaluasi
formal. Sebagai penyelenggara program yang telah dilaksanakan.
pendidikan, sekolah perlu Manajemen layanan bimbingan dan
memperhatikan beberapa komponen konseling yang baik dapat membantu
pelaksanaan pendidikan yaitu sekolah dalam meningkatkan mutu
kurikulum, sarana dan prasarana, sekolah.
peserta didik, tenaga pendidik, tenaga Di SMA Negeri 11 Makassar
kependidikan, pembiayaan, hubungan terdapat empat guru BK yang berlatar
sekolah dan masyarakat, dan layanan belakang sarjana BK. Program
khusus, serta komponen-komponen kegiatan bimbingan dan konseling
lain yang berkaitan dengan yang ada di SMA Negeri 11 Makassar
penyelenggaraan pendidikan. Beberapa diantaranya ada layanan orientasi,
komponen ini berperan sangat penting layanan informasi, layanan
dalam pendidikan, antara satu penempatan dan penyaluran, layanan
komponen dan komponen lain tentu penguasaan konten, layanan konseling
tidak saling terpisah, namun semuanya individual, layanan bimbingan
saling terkait dan berpengaruh, kelompok, layanan konseling
sehingga dapat memberikan kelompok, layanan konsultasi, layanan
kontribusinya terhadap pencapaian dari mediasi, layanan aplikasi
tujuan pendidikan nasional, seperti instrumentasi, layanan himpunan data,
yang tercantum dalam Undang- layanan konferensi kasus, layanan
Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab II kunjungan rumah, layanan tampilan
Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan kepustakaan, dan layanan alih tangan
Nasional kasus. Melihat dari begitu banyaknya
Salah satu komponen yang program kegiatan bimbingan dan
berfungsi untuk membantu peserta konseling yang ada tentu
didik dalam menghadapi membutuhkan sebuah manajemen
perkembangan dan juga pemenuhan yang baik agar kegiatan layanan
kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut dapat berjalan dengan lancar
adalah melalui layanan khusus. Salah dan mencapai tujuan dari layanan
satu layanan khusus yang berkaitan bimbingan dan konseling itu sendiri.
dengan perkembangan potensi peserta Berdasarkan penjelasan
didik adalah layanan bimbingan dan tersebut, peneliti tertarik meneliti
konseling. tentang manajemen layanan BK,
Manajemen layanan bimbingan kegiatan manajemen yang dilakukan
dan konseling perlu dirumuskan secara mulai dari perencanaan,
baik dari perencanaan program pengorganisasian, penggerakan dan
layanan bimbingan dan konseling, pengawasan.
menganalisis hal-hal apa saja yang

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.2.2 Tujuan dan Fungsi Bimbingan


2.1 Manajemen Layanan Khusus dan Konseling
2.1.1 Pengertian Manajemen Tujuan dan fungsi dari
Manajemen adalah suatu proses bimbingan dan konseling adalah
perencanaan, pengorganisasian, bahwa bimbingan dan konseling
pelaksanaan dan pengawasan dalam merupakan layanan yang diberikan
mengelola sumber daya yang ada kepada siswa agar siswa dapat
untuk mencapai tujuan secara efektif mencapai kehidupan yang baik, dapat
dan efisien. menghasilkan kesehatan baik secara
2.1.2 Fungsi Manajemen fisik dan mental, serta mampu
Fungsi-fungsi manajemen yang mengatasi kesulitan yang ada pada
digunakan pada umumnya yaitu fungsi dirinya.
perencanaan (planning), fungsi 2.2.3 Asas Layanan Bimbingan dan
pengorganisasian (organizing), fungsi Konseling
penggerakkan (actuating) dan fungsi 1) Asas kerahasiaan yaitu menuntut
pengawasan (controlling). kerahasiaan data dan keterangan
2.1.3 Jenis-Jenis Layanan Khusus tentang peserta didik yang menjadi
Jenis-jenis layanan khusus sasaran layanan, berupa data atau
antara lain adalah layanan Bimbingan keterangan yang tidak boleh diketahui
dan Konseling (BK), Usaha kesehatan oleh orang lain.
Sekolah (UKS), Kantin, Laboratorium, 2) Asas kesukarelaan yakni
Ekstrakurikuler, Koperasi, Osis, dan menghendaki adanya kesukaan dan
Perpustakaan. kerelaan peserta didik mengikuti
2.2 Layanan Bimbingan dan layanan atau kegiatan yang
Konseling diperuntukkan baginya.
2.2.1 Pengertian Bimbingan dan 3) Asas keterbukaan yaitu
Konseling menghendaki peserta didik dan orang
Dalam Permendikbud tentang tua atau wali yang menjadi sasaran
bimbingan dan konseling pada terbuka dan tidak berpura-pura.
pendidikan dasar dan menengah 4) Asas kegiatan yaitu menghendaki
Nomor 111 tahun 2014 Pasal 1 Butir 1 agar peserta didik dan orang tua atau
menyatakan bahwa Bimbingan dan wali sasaran layanan bimbingan dan
Konseling adalah upaya sistematis, konseling dapat berpartisipasi secara
objektif, logis, dan berkelanjutan serta aktif dalam kegiatan bimbingan dan
terprogram yang dilakukan oleh konseling.
konselor atau guru Bimbingan dan 5) Asas kemandirian yaitu merujuk
Konseling untuk memfasilitasi pada tujuan umum bimbingan dan
perkembangan peserta didik/konseli konseling, yakni peserta didik
untuk mencapai kemandirian dalam diharapkan menjadi individu yang
kehidupannya. mandiri.
6) Asas kekinian yaitu menghendaki
objek sasaran layanan bimbingan dan

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

konseling berupa permasalahan bimbingan pribadi, bimbingan sosial,


kondisi sekarang. bimbingan belajar, dan bimbingan
7) Asas kedinamisan yaitu karier.
menghendaki agar isi layanan bergerak
2.2.5 Proses Manajemen Layanan
maju, tidak monoton dan terus
Khusus Bimbingan dan Konseling
berkembang.
1. Perencanaan
8) Asas keterpaduan yaitu
menghendaki agar adanya layanan Layanan BK sebagai suatu proses
yang dilakukan guru atau pihak kegiatan membutuhkan perencanaan
lainnya saling menunjang, berpadu, mulai dari penyusunan program hingga
dan harmonis. pelaksanaannya. Berikut adalah
9) Asas kenormatifan yaitu kegiatan yang penting dilakukan dan
menghendaki agar layanan diperlukan agar pelayanan bimbingan
diselenggarakan berdasarkan norma- dan konseling memperoleh hasil sesuai
norma yang berlaku yaitu agama, tujuan yang telah dirumuskan:
hukum, dan peraturan. a) Ketersediaan guru BK yang berlatar
10) Asas keahlian yakni menghendaki belakang pendidikan BK.
agar bimbingan dan konseling b) Tersedianya program BK, sarana
diselenggarakan atas dasar-dasar
dan prasarana, serta instrument-
profesional.
instrumen yang lengkap dan memadai
11) Asas alih tangan yaitu
menghendaki agar pihak-pihak yang berdasarkan pedoman pelaksanaan dan
tidak mampu menyelenggarakan prinsip-prinsip BK.
layanan secara tuntas mengalih c) Kesamaan sikap dan pandangan
tangankan ke pihak yang lebih ahli. seluruh stakeholder pendidikan tentang
12) Asas tutwuri handayani yaitu arti pentingnya BK bagi peserta didik
menghendaki agar layanan secara untuk mengenal dan mengantarkan jati
keseluruhan dapat menciptakan dirinya.
suasana yang menghendaki agar 2. Pengorganisasian
layanan secara keseluruhan dapat Sukardi (2000) menjelaskan bahwa
menciptakan suasana yang mengayomi pola organisasi pelayanan bimbingan
(memberikan rasa aman), tidak perlu harus selalu seragam
mengembangkan keteladanan,
strukturnya. Perlu diingat bahwa
memberikan rangsangan dan
dorongan, serta kesempatan yang organisasi yang baik bukanlah sesuai
seluas-luasnya kepada peserta didik dengan tipe atau model, tetapi yang
untuk maju. sesuai dengan kekhasan kondisi dan
situasi sekolah atau lembaga
2.2.4 Bentuk-Bentuk Bimbingan dan
Konseling pendidikan yang bersangkutan.
Pada dasarnya kegiatan bimbingan dan
konseling mencakup beberapa pokok
bimbingan diantaranya yaitu
5

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

3. Penggerakan konseling pada umumnya. Ada


Terdapat dua jenis program beberapa layanan bimbingan dan
yang perlu dirancang dan konseling yang dievaluasi, di
diprogramkan yaitu sebagai berikut: antaranya: a) konseling individual dan
a) Program Tahunan sebagai Program kelompok; b) konsultasi dengan
Sekolah peserta didik, orangtua, dan guru, baik
Program tahunan ini dijabarkan individual maupun kelompok; c)
menurut alokasi waktu pada tiap pengukuran minat, kemampuan,
semester, program bulanan, bahkan perilaku, dan kemajuan belajar peserta
program mingguan. Oleh karena itu didik; serta d) koordinasi layanan
perlu dibuat dalam satu matriks atau bimbingan dan konseling terhadap
schedule. Dalam program itu peserta didik di sekolah.
dicantumkan substansi kegiatan dan 3. METODOLOGI PENELITIAN
jenis layanan menurut alokasi waktu. 3. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
b) Program Kegiatan Layanan bagi Pada penelitian ini digunakan
Setiap Guru Pembimbing Sesuai pendekatan kualitatif dan jenis
dengan Pembagian Tugas Layanan di penelitian deskriptif. Peneliti ingin
Sekolah menggambarkan fenomena, gejala atau
kondisi yang terjadi tentang
Setiap guru pembimbing perlu
pelaksanaan manajemen layanan
membuat program berupa satuan
khusus bimbingan dan konseling di
layanan (satlan) dan satuan kegiatan SMA Negeri 11 Makassar.
pendukung (satkung) setiap kali akan 3.2. Kehadiran Peneliti
melakukan pelayanan kepada peserta Peneliti merupakan salah satu
didik berdasarkan jadwal yang telah instrumen kunci yang secara langsung
ditetapkan. Penyusunan program pada mengamati, mewawancarai dan
masing-masing bidang pelayanan mengobservasi obyek yang diteliti.
bimbingan dan konseling hendaknya Dalam penelitian ini, peneliti
disesuaikan dengan karakteristik merupakan pengamat penuh yang
satuan pendidikan atau jenis dan mengamati pengimplementasian
jenjang sekolah. manajemen layanan khusus bimbingan
4. Pengawasan dan konseling di SMA Negeri 11
Makassar.
Pengawasan dan evaluasi
3.3. Lokasi Penelitian
pelaksanaan program bimbingan dan Lokasi penelitian di SMA Negeri
konseling merupakan upaya menilai 11 Makassar, yang merupakan salah
efisiensi dan efektivitas pelayanan satu Sekolah Menengah Atas Negeri
bimbingan dan konseling di sekolah yang ada di Kota Makassar. SMA
pada khususnya dan program Negeri 11 Makassar berada di Jl.
bimbingan dan konseling yang Letjen Pol. Mappaoudang Kecamatan
dikelola oleh staf bimbingan dan Tamalate Kota Makassar.

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

3.4. Sumber Data tahapan yang harus dikerjakan dalam


1. Informan, yakni Kepala Sekolah, menganalisis data yaitu, “(1) reduksi
dan guru BK. data (data reduction); (2) penyajian
2. Dokumen Sekolah, yakni catatan data (data display); dan (3) penarikan
data atau bukti tertulis mengenai kesimpulan dan verifikasi (conclusion
penelitian ini, serta foto-foto hasil drawing/verifying)”.
dokumentasi. 4. HASIL PENELITIAN DAN
3.5. Prosedur Pengumpulan Data PEMBAHASAN
Untuk pengumpulan data dan 4.1 Manajemen Layanan Bimbingan
informasi di lapangan, maka peniliti dan Konseling
menggunakan 3 teknik pengumpulan 4.1.1 Perencanaan
data, yaitu sebagai berikut: Perencanaan layanan
1. Wawancara bimbingan dan konseling dilakukan
Teknik ini merupakan teknik yang pada awal tahun ajaran baru dengan
digunakan penulis dalam melakukan melibatkan kepala sekolah, guru BK,
tanya jawab secara langsung dengan wali kelas, dan guru mata pelajaran.
sumber data seperti, kepala sekolah, Perencanaan dimulai dari pembagian
guru BK, serta siswa mengenai tugas guru bimbingan dan konseling,
pengelolaan layanan khusus bimbingan assesmen kebutuhan, menyusun
dan konseling di SMA Negeri 11 program tahunan dan semester,
Makassar. konsultasi program, dan pengadaan
2. Dokumentasi sarana dan prasarana. Assesmen
Penelitian ini menggunakan teknik kebutuhan dimulai dari membagikan
studi dokumentasi, karena dengan angket kebutuhan peserta didik kepada
kegiatan pengumpulan data atau setiap tingkatan kelas. Lembar
informasi yang diperoleh melalui suatu jawaban angket kebutuhan peserta
dokumen atau data langsung dari didik yang telah didapatkan kemudian
sumber penelitian, sehingga peneliti ditabulasi dan dianalisis apa saja
dapat menganalisis isi dari dokumen masalah yang dihadapi oleh peserta
tersebut. didik selama di sekolah dan apa saja
3. Observasi yang menjadi kebutuhannya. Selain
Penelitian ini menggunakan teknik itu, hasil dari analisis tersebut yang
observasi, karena dengan melakukan kemudian akan dibuatkan program-
kegiatan melihat, mengamati dan program layanan bimbingan dan
merekam serangkaian kegiatan mulai konseling, seperti program tahunan
dari perencanaan, pengorganisasian, dan program semester yang sudah
pelaksanaan sampai dengan ditentukan alokasi waktunya.
pengawasan layanan BK sehingga 4.1.2 Pengorganisasian
akan dapat memberikan data-data yang Pengorganisasian layanan
diperlukan peneliti. bimbingan dan konseling, kepala
3.6. Analisis Data sekolah sebagai penanggung jawab
Menurut Miles, Huberman dalam seluruh kegiatan, guru bimbingan dan
Sugiyono (2009), mengemukakan 3 konseling sebagai pelaksana utama
7

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

bimbingan dan konseling dan pihak- minggu dan dilaksanakan secara


pihak lain yang membantu dalam terjadwal.
proses pelaksanaan layanan bimbingan 4.1.4 Pengawasan dan Evaluasi
dan konseling. Pembagian beban kerja Pengawasan layanan
tiap guru BK antara lima sampai bimbingan dan konseling dilakukan
dengan enam kelas setiap guru. oleh kepala sekolah kepada guru
Kemudian, dalam pengoordinasian layanan bimbingan dan konseling
yang dilakukan oleh guru mata dengan melakukan pengarahan secara
pelajaran, wali kelas, dan guru langsung ketika guru bimbingan dan
bimbingan dan konseling belum konseling mengalami kesulitan dalam
terjalin kerjasama yang baik. melakukan penanganan peserta
4.1.3 Pelaksanaan didiknya. Seperti menurut Sarwoto
Pelaksanaan layanan (2010) pengawasan langsung adalah
bimbingan dan konseling dilakukan pengawasan yang dilakukan oleh
oleh empat orang guru BK. Rasio seorang manajer atau pimpinan pada
antara guru BK yang dengan peserta saat kegiatan sedang dilaksanakan.
didik yang ada adalah 1 : 256. Dalam hal ini kepala sekolah
Berdasarkan Pedoman Bimbingan dan melakukan pengawasan langsung
Konseling pada Pendidikan Dasar dan kepada guru bimbingan dan konseling
Pendidikan Menengah yang saat dilakukan kegiatan pelayanan
dikeluarkan oleh Kemendikbud (2016) tersebut dengan memberikan
bahwa setiap satuan pendidikan pengarahan yang dapat membantu
diangkat guru bimbingan dan guru bimbingan yang mengalami
konseling dengan rasio 1 : (150-160) kesulitan dalam melakukan
(satu guru bimbingan dan konseling penanganan.
melayani 150-160 peserta didik). Evaluasi layanan bimbingan
Melihat kondisi tersebut membuat dan konseling untuk keseluruhan
pelaksanaan bimbingan dan konseling kegiatan layanan dilakukan di akhir
kurang maksimal. tahun ajaran untuk melihat
Pelaksanaan layanan keberhasilan layanan bimbingan dan
bimbingan dan konseling tidak konseling. Sedangkan evaluasi
memiliki jam khusus untuk mengajar terhadap pelaksanaan layanan
di kelas walaupun telah terjadwal di bimbingan dan konseling dilakukan
program bimbingan dan konseling, melalui evaluasi proses dan evaluasi
sehingga pelaksanaannya terkadang hasil yang dilakukan setelah kegiatan
masih bersifat insidental. Seperti layanan dengan mengisi instrumen
ketika ada kelas yang gurunya tidak penilaian. Menurut Sukardi dan
hadir, maka guru bk masuk untuk Kusmawati (2008) evaluasi proses
mengisi kelas tersebut dengan berguna untuk mewujudkan tujuan,
mengajar materi seputar bimbingan dituntut proses bimbingan dan
dan konseling. Menurut Zulkarnain konseling yang mengarah pada tujuan
(2018) volume kegiatan tatap muka yang diharapkan dan evaluasi hasil
klasikal adalah dua jam per kelas per digunakan untuk memperoleh
8

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan bimbingan dan konseling


pelaksanaan program layanan kurang maksimal ketika idealnya 1
bimbingan dan konseling dapat dilihat guru membimbing sebanyak 150
dari hasil yang diperoleh dari siswa. Kemudian, pelaksanaan layanan
pelaksanaan program bimbingan bimbingan dan konseling tidak
peserta didik. Dalam hal ini secara memiliki jam khusus untuk mengajar
umum evaluasi digunakan untuk di kelas, sehingga terkadang proses
menilai keberhasilan program layanan bimbingan dan konseling dilakukan
per kegiatan maupun pelaksanaan secara insidental, 4) Pengawasan
program layanan secara keseluruhan.. layanan bimbingan dan konseling
5. KESIMPULAN DAN SARAN dilakukan oleh kepala sekolah kepada
5.1 Kesimpulan guru bimbingan dan konseling dengan
Berdasarkan analisis data dan memberikan pengarahan secara
pembahasan hasil penelitian tentang langsung, dan pengarahan terprogram
implementasi manajemen layanan saat diadakan rapat sekolah. Evaluasi
khusus bimbingan dan konseling di layanan bimbingan dan konseling
SMA Negeri 11 Makassar diperoleh secara umum dilakukan pada akhir
beberapa kesimpulan sebagai berikut: tahun ajaran oleh guru bimbingan dan
1) Perencanaan layanan bimbingan dan konseling dengan melihat program apa
konseling dilakukan pada awal tahun saja yang terlaksana dan yang tidak
ajaran baru dengan melibatkan kepala terlaksana dan apa yang menjadi
sekolah, guru BK, wali kelas, dan guru kendalanya.
mata pelajaran. Perencanaan dimulai 5.2 Saran
dari pembagian tugas guru bimbingan Berdasarkan kesimpulan di atas
dan konseling, assesmen kebutuhan, dapat dikemukakan saran yang
menyusun program tahunan dan berkaitan dengan implementasi
semester, konsultasi program, dan manajemen layanan khusus bimbingan
pengadaan sarana dan prasarana, 2) dan konseling di SMA Negeri 11
Pengorganisasian layanan bimbingan Makassar sebagai berikut:
dan konseling, kepala sekolah sebagai 1. Bagi kepala sekolah diharapkan
penanggung jawab seluruh kegiatan di selalu mendukung kegiatan layanan
sekolah, guru bimbingan dan konseling bimbingan dan konseling dengan
sebagai pelaksana utama bimbingan memfasilitasi seluruh kegiatan yang
dan konseling dan pihak-pihak lain diprogramkan.
yang terkait dalam layanan membantu 2. Bagi guru bimbingan dan konseling
dalam proses pelaksanaan layanan sebaiknya lebih meningkatkan kualitas
bimbingan dan konseling, 3) manajemen bimbingan dan konseling
Pelaksanaan layanan bimbingan dan agar program-program berjalan dengan
konseling mengacu pada perencanaan baik.
program yang dilakukan di awal tahun
ajaran. Namun melihat kondisi dengan
4 guru BK membimbing kurang lebih
1000 siswa yang ada membuat
9

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/
Jurnal Administrasi, Kebijakan dan Kepemimpinan Pendidikan [JAK2P]
Volume [2] No. [1] Juni 2021
Online ISSN 2721-1886

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud RI. 2016. Pedoman


Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Sarwoto. 2010. Dasar-Dasar
Organisasi dan Manajemen.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukardi, D.K. 2000. Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta
Sukardi, D.K & Nila Kusmawati.
2008. Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta
Undang-Undang Sisdiknas No. 20
Tahun 2003 tentang Tujuan
Pendidikan.
Zulkarnain, Wildan. 2018. Manajemen
Layanan Khusus di Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara.

10

http://ojs.unm.ac.id/JAK2P/

Anda mungkin juga menyukai