Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR DALAM PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEGAWATDARURATAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU MELALUI
MEDIA SIMULASI BERGAMBAR

NAMA : LUDYANA VERONIKA OHOIWUTUN, S. KEP.,NS


NIP : 19900827 202012 2 008
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
UNIT KERJA : PUSKESMAS SUPU
JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA
NDH : A - 16

PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA


KERJASAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI MALUKU UTARA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN GOLONGAN III


PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI MALUKU UTARA
2021

NAMA : LUDYANA VERONIKA OHOIWUTUN, S.KEP.,NS


NIP : 19900827 202012 2 008
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
UNIT KERJA : PUSKESMAS SUPU
JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA
NDH : A – 16

“PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEGAWATDARURATAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU MELALUI MEDIA
SIMULASI BERGAMBAR”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan Golongan III
Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara
Kerjasama
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Maluku Utara
Tahun 2021

Tobelo, 30 November 2021

Menyetujui
COACH MENTOR

Drs. Sadek Arbi, M.Si Wolskam Horugebe, Amd.Kep


NIP. 19661023 198810 1 002 NIP. 19840913 200604 1 003

ii
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN GOLONGAN III


PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
KERJASAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI MALUKU UTARA
2021

NAMA : LUDYANA VERONIKA. OHOIWUTUN, S.KEP.,NS


NIP : 19900827 202012 2 008
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA
NDH : A – 16

“PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEGAWATDARURATAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU MELALUI MEDIA
SIMULASI BERGAMBAR”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji, Coach


dan Mentor pada tanggal 30 November 2021

Tobelo, 30 November 2021

COACH PENGUJI

Drs. Sadek Arbi, M.Si Saleh Latulanit, S.Sos.,M.Si


NIP. 19661023 198810 1 002 NIP. 19710714 200003 1 004

Mengetahui,
KEPALA BPSDM MALUKU UTARA

M. Miftah Baay. SIP. MM


NIP. 19671211 198902 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis mampu menjalani Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
melaksanakan aktualisasi habituasi di unit kerja dan dapat menyelesaikan laporan
pelaksanaan aktualisasi dengan judul “Penerapan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru Melalui Media
Simulasi Bergambar”
Keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN dapat terwujud melalui
pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi habituasi di Unit Kerja Puskesmas Supu
melibatkan kontribusi berbagai pihak. Oleh karenanya penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Bapak Ir. Frans Manery beserta seluruh
jajarannya yang terlibat sehingga Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III
Kabupaten Halmahera Utara dapat terlaksana.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi
Maluku Utara, Bapak M. Miftah Baay, S.IP.,M.M yang telah memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan ini.
3. Kepala Badan Kepegawaian DaerahKabupaten Halmahera Utara, Bapak
Efraim Oni Hendrik, S.Pd, yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini.
4. Bapak Drs. Sadek Arbi, M.Si selaku Coach yang telah memberikan bimbingan,
masukan, arahan serta perbaikan selama menyusun rancangan hingga
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi ini.
5. Bapak Wolskam Horugebe, Amd.Kep selaku Mentor yang telah bersedia
memberikan bimbingan, arahan, masukan dan perbaikan selama pelaksanaan
aktualisasi habituasi di unit kerja kerja, Puskesmas Supu.
6. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Pemerintah
Kabupaten Halmahera Utara yang telah bersedia menjadi bagian dari
terlaksananya kegiatan ini.

iv
7. Tim Pengajar Widyaiswara Latsar CPNS Kabupaten Halmahera Utara tanhun
2021 yang telah memberikan ilmu dan berbagi pengalaman selama masa
pelatihan dasar ini.
8. Keluarga dan seluruh rekan-rekan peserta Latsar CPNS yang telah memberikan
dukungan doa dan semangat selama mengikuti pelatihan, penyusun rancangan
aktualisasi hingga pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi habituasi ini.
9. Teman-teman Staf dan Dokter Puskesmas Supu yang sudah ikut berpartisipasi
dan berkontribusi aktif dalam pelaksanaan aktualisasi selama satu bulan.
Menyadari bahwa laporan aktualisasi habituasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, penulis membutuhkan saran, masukan dan kritik
yang membangun demi perbaikan laporan aktualisasi ini. Besar harapan penulis
semoga laporan aktualisasi ini mampu memberikan kontribusi dan bermanfaat dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada sektor UKP (Upaya Kesehatan
Perseorangan) Unit Gawat Darurat di unit kerja Puskesmas Supu.

Tobelo, 29 November 2021

Ludyana Veronika Ohoiwutun, S.Kep.,Ns

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 4
B. GAMBARAN ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN . 8
1. GAMBARAN ORGANISASI .................................................... 8
2. NILAI-NILAI DASAR ASN...................................................... 16
3. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI ............... 18
C. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI 20
1. KEGIATAN 1............................................................................. 20
DOKUMENTASI KEGIATAN 1 .............................................. 23
2. KEGIATAN 2............................................................................. 28
DOKUMENTASI KEGIATAN 2 .............................................. 30
3. KEGIATAN 3............................................................................. 34
DOKUMENTASI KEGIATAN 3 .............................................. 36
4. KEGIATAN 4............................................................................. 38
DOKUMENTASI KEGIATAN 4 .............................................. 41
5. KEGIATAN 5............................................................................. 47
DOKUMENTASI KEGIATAN 5 .............................................. 50
6. KEGIATAN 6............................................................................. 52
DOKUMENTASI KEGIATAN 6 .............................................. 55
D. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 63
1. KESIMPULAN .......................................................................... 63
2. SARAN ....................................................................................... 64
PROFIL COACH .......................................................................................... 68
ROLE MODEL ............................................................................................. 69
LAMPIRAN .................................................................................................. 70

vi
DAFTAR TABEL

TABEL 1.DATA PENDAHULUAN ............................................................ 1

TABEL 2.ANALISIS ISU............................................................................. 6

TABEL 3.PENGELOMPOKAN ISU ........................................................... 7

TABEL 4.PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ............. 20

TABEL 5.MATRIKS HABITUASI .............................................................. 65

TABEL 6.MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI........ 66

TABEL 7.MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN ......................... 67

vii
`

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEGAWATDARURATAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU MELALUI
MEDIA SIMULASI BERGAMBAR
Tabel 1. Data Pendahuluan

No DATA
1 Nama Ludyana Veronika Ohoiwutun, S.Kep.,Ns
2 NIP 19900827 202012 2 008
3 Instansi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara
4 Unit Kerja Puskesmas Supu
5 Uraian Tugas Berpatokan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, serta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, maka uraian tugas jabatan
perawat ahli pertama adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu dan
keluarga;
2. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
3. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
4. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan
keperawatan
5. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
6. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan
7. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
8. Merumuskan prioritas diagnosis keperawatan dan menyusun rencana
tindakan keperawatan.
9. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/ kritikal, tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
10. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
11. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan oksigenasi, nutrisi,

1
`

eliminasi, mobilisasi, istirahat dan tidur, kebersihan diri, rasa


nyaman dan pengaturan suhu tubuh
12. Melakukan stimulasi tumbuh kembang dan memfasilitasi adaptasi
dalam hospitalisasi pada individu
13. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu
14. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, kelompok dan
masyarakat
16. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi dan
sensorik
17. Melakukan intervensi spesifik keperawatan medikal bedah, anak,
maternitas, komunitas dan jiwa
18. Melakukan perawatan luka
19. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi
pasien
20. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
21. Melakukan evaluasi dan pendokumentasian tindakan keperawatan
22. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan.
6 Nama Mentor Wolskam Horugebe, Amd.Kep
7 Jabatan Mentor Kepala Puskesmas
8 No. Kontak Mentor 082291240781
9 Nama Coach Drs. Sadek Arbi, M.Si
10 No. Kontak Coach 081244136019
11 Email Coach sadekarbi.sa@gmail.com
12 Tujuan 1. Menerapkan nilai-nilai ASN yang telah saya dapatkan dan pelajari
selama pelatihan dasar dalam pelaksanaan tugas.
2. Mempermudah petugas kesehatan pada lingkup Puskesmas Supu
dalam mengakses SOP penanganan kasus kegawataruratan di Unit
Gawat Darurat pada masa pandemi Covid-19 dan kemudian
menerapkannya dalam pelaksanaan tugas sebagai tenaga kesehatan.
13 Manfaat Melalui kegiatan aktualisasi Standar Operasional Prosedur (SOP)
kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemik covid-19,
diharapkan dapat memberikan manfaat:

2
`

1. Bagi Organisasi
Petugas kesehatan pada lingkup Puskesmas Supu dapat mengakses
SOP penanganan kasus kegawataruratan di ruang Unit Gawat Darurat
pada masa pandemi Covid-19.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan berdasarkan
SOP yang telah diterapkan di masa pandemi Covid-19.
3. Bagi Penulis sebagai Peserta Latsar
Saya dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terwujud dalam
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan yang bermutu melalui kegiatan
aktualisasi dan habituasi.
14 Waktu dan Tempat 1. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi berlangsung dari tanggal 25
Pelaksanaan Oktober hingga 27 November 2021.
2. Aktualisasi dan Habituasi dilaksanakan di Unit Kerja Puskesmas,
Kecamatan Loloda Utara.
15 Visi “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Halmahera Utara Melalui
Pembangunan Berkelanjutan dengan Inovasi dan Investasi dalam
Kebersamaan yang Berkeadilan”
16 Misi 1. Memperkuat pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah.
2. Mengurangi kesenjangan wilayah dan memperkuat daya saing daerah
melalui pengembangan infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan
dasar serta optimalisasi pengelolaan ruang wilayah dan lingkungan
hidup.
3. Membangun perekonomian daerah yang kokoh dan berdaya saing
melalui investasi produktif berkelanjutan pada sektor pertanian,
perikanan kelautan dan pariwisata serta penumbuhan ekonomi
kerakyatan berbasis inovasi.
4. Melanjutkan reformasi birokrasi dan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah melalui inovasi dan transformasi proses bisnis
berkelanjutan.
17 Nilai Organisasi / 1. Tepat waktu dalam setiap kegiatan
Budaya Kerja 2. Menghasilkan inovasi dalam bekerja
3. Menerapkan standar mutu yang tinggi
4. Menyederhanakan proses kerja
5. Membangun sinergi internal dan eksternal
6. Responsif dan proaktif dalam menjalankan tugas
7. Fokus pada solusi

3
`

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menjelaskan bahwa pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang berfungsi sebagai: (1) Pelaksana kebijakan publik; (2) Pelayan
publik; (3) Perekat dan pemersatu bangsa. Berdasarkan dasar hukum tersebut,
Aparatur Sipil Negara dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil (PNS) dianggap penting
untuk memiliki profesionalisme dan kompetensi yang memadai agar dapat
menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Salah satu bentuk
tanggungjawab dalam menjalankan fungsi Aparatur Sipil Negara yaitu memberikan
pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga maupun masyarakat. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan pertama juga ikut menjadi pelaksana upaya penanganan
masalah kesehatan, terutama dalam penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan di
masa pandemik Covid-19.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 19 tahun 2016, Gawat
Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan sejak dini terhadap pasien.
Oleh karenanya responsivitas pelayanan unit Gawat Darurat di Puskesmas menjadi
salah satu tolak ukur keberhasilan pelayanan secara cepat dan tepat. Penanganan
respon cepat kasus kegawatdaruratan membutuhkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan (PerMenPan No. 35 tahun 2012).
Ketersediaan dan upaya kepatuhan melaksanakan SOP Kegawatdaruratan
menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan pada kasus gawat
darurat. Petugas kesehatan dituntut dapat memberikan penanganan berupa tindakan
pertolongan pertama pada kasus gawat darurat sesuai SOP untuk meminimalkan
resiko kecacatan dan kematian, sekaligus mencegah terjadi resiko penularan Covid-
19. Hasil penelitian menunjukkan, saat terjadi pandemi Covid-19 layanan
kegawatdaruratan mengalami perubahan, yaitu fokus penanganan dipusatkan pada
upaya pencegahan penularan Covid-19, oleh karenanya SOP terhadap penanganan
4
`

kasus kegawatdaruratan harus disesuaikan dengan panduan pencegahan Covid-19 di


Puskesmas.
Penelitian lain juga menunjukkan, petugas dalam melaksanakan standar
operasional prosedur pasien gawat darurat belum sepenuhnya sesuai dengan SOP.
Hal ini dikarenakan jarang terjadinya tindakan medis yang diperlukan ketika dalam
perjalanan merujuk pasien, maka pencatatan yang dilakukan dalam perjalanan
merujuk pasien pun tidak dilakukan oleh petugas UGD yang melakukan rujukan ke
rumah sakit tujuan.
Fenomena pada kedua hasil penelitian tersebut juga terjadi di Puskesmas Supu,
sebagai salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Loloda Utara Kabupaten
Halmahera Utara. Pada Februari hingga September tahun 2021, tercatat ada 17 kasus
kegawatdaruratan jenis trauma dan non trauma yang terjadi. Penanganan kasus
kegawatdaruratan di Puskesmas dilakukan tanpa adanya SOP sehingga pelayanan
yang dilakukan tidak terkoordinasi dengan tepat. Diantara 17 kasus tersebut, 13
diantaranya dilakukan rujukan ke RS dengan tanpa melakukan pencatatan tindakan
apa yang telah dilakukan selama melakukan rujukan. Ditambah lagi penggunaan alat
pelindung diri (APD) yang kurang maksimal sehingga sangat beresiko terjadi
penularan covid-19. Kurang optimalnya penanganan kasus kegawatdaruratan
disebabkan karena belum tersedianya SOP penanganan kasus kegawatdaruratan di
ruang UGD Puskesmas dengan beradaptasi pada pencegahan Covid-19.
Sebagai inovasi untuk mengoptimalkan penanganan kasus kegawatdaruratan di
Puskesmas, perlu dilakukan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan
menyesuaikan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemik covid-19 melalui media
simulasi bergambar yang akan dilaksanakan di ruang UGD Puskesmas Supu. Media
simulasi ini berupa poster ataupun banner yang ditempatkan pada dinding UGD
Puskesmas dan lembaran SOP berbentuk panduan, sehingga mudah dijangkau dan
digunakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah petugas kesehatan pada
lingkup Puskesmas Supu dalam mengakses SOP penanganan kasus kegawataruratan
di masa pandemi covid-19 dan kemudian menerapkannya dalam pelaksanaan tugas
di ruang Unit Gawat Darurat sebagai tenaga kesehatan.

5
`

Tabel 2. Analisis Isu

KONDISI
KONDISI SAAT INI YANG MASALAH AKIBAT SOLUSI
DIHARAPKAN
1. Belum ada Standar Puskesmas Belum adanya Kurang Penerapan standar
Operasional Prosedur memiliki Standar Standar maksimalnya operasional prosedur
(SOP) alur rujukan Operasional Operasional penanganan (SOP)
pasien gawat darurat Prosedur (SOP) Prosedur (SOP) kasus kegawatdaruratan
dari Puskesmas ke RS penanganan penanganan kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan
2. Belum ada Standar kasus kasus menyesuaikan baru melalui media
Operasional Prosedur kegawatdaruratan kegawatdaruratan kondisi pandemi simulasi bergambar
(SOP) penanganan menyesuaikan menyesuaikan covid-19
pasien menyesuaikan kondisi pandemi kondisi pandemi
kondisi pandemi covid-19 covid-19
covid-19
3. Penanganan kasus
kegawatdaruratan di
Puskesmas dilakukan
tanpa adanya SOP
4. Penanganan gawat
darurat pada pasien
secara langsung
memiliki resiko
terpapar Covid-19
5. Pencatatan tindakan
keperawatan selama
melakukan rujukan
belum dilakukan
secara maksimal

6
`

Tabel 3. Pengelompokan Isu

KONDISI
PENGELOMPOKAN
KONDISI SAAT INI YANG MASALAH AKIBAT
ISU
DIHARAPKAN
1. Belum ada Standar Puskesmas Belum adanya Kurang Manajemen ASN
Operasional memiliki Standar Standar maksimalnya
Prosedur (SOP) alur Operasional Operasional penanganan kasus
rujukan pasien Prosedur (SOP) Prosedur (SOP) kegawatdaruratan
gawat darurat dari penanganan kasus penanganan menyesuaikan
Puskesmas ke RS kegawatdaruratan kasus kondisi pandemi
2. Belum ada Standar menyesuaikan kegawatdarurata covid-19
Operasional kondisi pandemi n menyesuaikan
Prosedur (SOP) covid-19 kondisi pandemi
penanganan pasien covid-19
menyesuaikan
kondisi pandemi
covid-19
3. Penanganan kasus
kegawatdaruratan di
Puskesmas
dilakukan tanpa
adanya SOP
4. Penanganan gawat
darurat pada pasien
secara langsung
memiliki resiko
terpapar Covid-19
5. Pencatatan tindakan
keperawatan selama
melakukan rujukan
belum dilakukan
secara maksimal

7
`

B. Gambaran Organisasi dan Nilai Dasar serta Kedudukan dan Peran ASN
1. Gambaran Organisasi
1.1. Gambaran Umum Puskesmas
Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas Supu adalah salah satu pusat pelayanan kesehatan
masyarakat yang terletak di Desa Supu Kecamatan Loloda Utara Kabupaten
Halmahera Utara. Wilayah kerja Puskesmas Supu terdiri dari 8 Desa yaitu
Desa Igo, Desa Teru-Teru, Desa Podol, Desa Supu, Desa Posi-Posi, Desa Tate,
Desa Pocao dan Desa Kapa-Kapa. Perbatasan Puskesmas Supu adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Doi Loloda Kepulauan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Galela Utara
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Morotai Selatan Barat
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gisi
Jumlah penduduk Kecamatan Loloda Utara berdasarkan data statistik
pada tahun 2020 berjumlah 5977 jiwa, dengan jumlah 1443 Kepala Keluarga.

1.2. Jenis Pelayanan Puskesmas


a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial :
1. Upaya Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Upaya Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Upaya Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

8
`

b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan :


1. Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia
2. Upaya Pelayanan Kesehatan Remaja
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa
4. Upaya Pelayanan Kesehatan Sekolah
5. Upaya Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
c. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP):
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan KIA – KB
3. Pelayanan Gawat Darurat
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Persalinan
6. Pelayanan MTBS
7. Pelayanan Laboratorium
8. Pelayanan Kefarmasian
9. Pelayanan Rekam Medik
10. Pelayanan Ambulance

1.3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


a. Visi Bupati Kabupaten Halmahera Utara
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Halmahera Utara Melalui
Pembangunan Berkelanjutan dengan Inovasi dan Investasi dalam
Kebersamaan yang Berkeadilan”
b. Misi Bupati Kabupaten Halmahera Utara
1. Memperkuat pelayanan dibidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah.
2. Mengurangi kesenjangan wilayah dan memperkuat daya saing daerah
melalui pengembangan infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan
dasar serta optimalisasi pengelolaan ruang wilayah dan lingkungan
hidup.

9
`

3. Membangun perekonomian daerah yang kokoh dan berdaya saing


melalui investasi produktif berkelanjutan pada sektor pertanian,
perikanan kelautan dan pariwisata serta penumbuhan ekonomi
kerakyatan berbasis inovasi.
4. Melanjutkan reformasi birokrasi dan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah melalui inovasi dan transformasi proses bisnis
berkelanjutan.
c. Strategi Puskesmas untuk mencapai Visi dan Misi Bupati Halmahera
Utara
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas
sektoral.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu
dan berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan
pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan
yang ada di puskesmas dan masyarakat.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan
alat kesehatan serta menjamin keamanan, kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan,
berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan pelayanan
kesehatan yang bertanggungjawab.

1.4. Tata Nilai Organisasi:


Nilai Organisasi yang ada pada Puskesmas Supu berdasarkan nilai
organisasi Kabupten Halmahera Utara adalah:
1. Tepat waktu dalam setiap kegiatan
2. Menghasilkan inovasi dalam bekerja
10
`

3. Menerapkan standar mutu yang tinggi


4. Menyederhanakan proses kerja
5. Membangun sinergi internal dan eksternal
6. Responsif dan proaktif dalam menjalankan tugas
7. Fokus pada solusi

1.5. Tugas Dan Fungsi Organisasi


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
pada Pasal 5 menyebutkan bahwa Puskesmas memiliki fungsi:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dengan
berwenang untuk:
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan;

11
`

j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada


dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya dengan
berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter
– pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan
kerja;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan

12
`

j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan


Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

1.6. Jabatan Fungsional Perawat


Berpatokan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
nomor 25 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya, maka uraian tugas jabatan perawat ahli pertama adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu dan keluarga;
2. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
3. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
4. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
5. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
6. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan
7. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
8. Merumuskan prioritas diagnosis keperawatan dan menyusun rencana
tindakan keperawatan.
9. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal, tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
10. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

13
`

11. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan oksigenasi, nutrisi,


eliminasi, mobilisasi, istirahat dan tidur, kebersihan diri, rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh
12. Melakukan stimulasi tumbuh kembang dan memfasilitasi adaptasi dalam
hospitalisasi pada individu
13. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu
14. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, kelompok dan
masyarakat
16. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi dan
sensorik
17. Melakukan intervensi spesifik keperawatan medikal bedah, anak,
maternitas, komunitas dan jiwa
18. Melakukan perawatan luka
19. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
20. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
21. Melakukan evaluasi dan pendokumentasian tindakan keperawatan
22. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan.

14
`

1.7. Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMAS

KASUBAG. TATA USAHA

SIMPUS KEPEGAWAIAN KEUANGAN RUMAH


TANGGA

UKM ESENSIAL & KEPEPERAWATAN UKM UKP, KEFARMASIAN & JEJARINGAN


KESMAS PENGEMBANGAN LABORATORIUM PUSKESMAS

RAWAT JALAN
KESLING GIZI KESMAS KEPKESMAS KES JIWA
PUSTU

P2P KIA/KB PROMKES GAWAT DARURAT


KES. INDERA
P2 ISPA P2 DBD
BPHS KEFARMASIAN PUSLING
KES IBU
KES. LANSIA
P2 TB P2 RABIES
LABORATORIUM
PKM
KB PUSLING
P2 DIARE P2 MALARIA KES. OLAHRAGA
KIA/KB

IMUNISASI KECACINGAN KES. UKS GILUT


ANAK KES. GIGI

P2 KUSTA SURVEILANS GIZI JEJARINGAN


FASYANKES
UKSG
KESPRO KESTRA &
PERSALINAN
KOMPLEMENTER

15
`

2. Nilai-Nilai Dasar ASN


Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu Bangsa memerlukan sikap profesional,
kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Nilai-nilai dasar ASN yang
diaktualisasikan terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok, atau
instansi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang ASN dalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Menurut LAN
(2014), responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Sebagai ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat responsibilitas tetapi
juga akuntabilitas. Terdapat 9 nilai-nilai Akuntabilitas yaitu bertanggung
jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten dan partisipatif.
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan warga
Indonesia terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme juga diartikan sebagai fondasi bagi ASN untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar pancasila. Nilai-nilai nasionalisme yaitu
patuh terhadap ajaran agama, hormat-menghormati, bekerjasama, tidak
memaksakan kehendak, berlaku jujur, amanah dan adil, menganut persamaan
derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, memiliki tenggang
rasa, berani membela yang benar, rela berkorban, menjunjung tinggi
persatuan, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, kekeluargaan,
menghormati keputusan, bertanggungjawab, menjunjung kepentingan
bersama, bersikap gotong royong, tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, hidup sederhana, bekerja keras dan menghargai karya orang lain.

16
`

c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas nilai-nilai atau standar norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan
untuk menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Pada prinsipnya ada 3
dimensi etika publik, yaitu dimensi kualitas pelayanan publik, dimensi
modalitas, dan dimensi tindakan integritas publik. Selain itu, nilai-nilai terdiri
dari sikap jujur, bertanggungjawab, berintegritas tinggi, cermat, disiplin,
memiliki sikap hormat dan sopan, taat pada peraturan perundang-undangan,
taat perintah dan berani menjaga rahasia.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi terhadap mutu
penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien
merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan
tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar
untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai
atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma

17
`

dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau


masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan dan konflik
kepentingan. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi jujur,
disiplin, bertanggungjawab, bekerja keras, bersikat sederhana, mandiri,
bersikap adil, berani dan peduli.

3. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri sipil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia dapat dilihat dari segi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government (WoG).
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Untuk
menjalankan kedudukannya, maka ASN berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan
Publik, Pelayan Publik serta Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.
Adapun asas-asas manajemen ASN yaitu kepastian hukum, profesionalitas,
proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan
efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan, kesetaraan, keadilan, dan
kesejahteraan.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah segala bentuk pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan daerah dan lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah partisipatif, responsive, transparan, tidak diskriminatif,

18
`

mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Pelayanan publik memiliki tiga unsur penting yaitu organisasi penyelenggara
pelayanan publik, penerima layanan dan kepuasan yang diberikan dan/atau
diterima pleh penerima pelanggan.
c. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah upaya pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Praktik WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan
menyatukan seluruh sektor yang yang terkait dengan pelayanan publik
berdasarkan nilai-nilai dasar yaitu kolaborasi, integrasi koordinasi dan interelasi.

19
`

C. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi pada Unit Kerja Puskesmas Supu dengan judul
“Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru
Melalui Media Simulasi Bergambar” telah dilaksanakan dengan durasi waktu selama satu bulan
sejak tanggal 25 Oktober hingga 27 November 2021. Adapun laporan pelaksanaan aktualisasi
dan habituasi sebagai berikut:
Unit Kerja : Puskesmas Supu
Identifikasi Isu : 1. Belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) alur rujukan pasien
gawat darurat dari Puskesmas ke RS
2. Belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien
menyesuaikan kondisi pandemi covid-19
3. Penanganan kasus kegawatdaruratan di Puskesmas dilakukan tanpa
adanya SOP
4. Penanganan gawat darurat pada pasien secara langsung memiliki
resiko terpapar Covid-19
5. Pencatatan tindakan keperawatan selama melakukan rujukan belum
dilakukan secara maksimal
Isu yang diangkat : Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan kasus
kegawatdaruratan menyesuaikan kondisi pandemi covid-19
Gagasan : Penerapan standar operasional prosedur (SOP) kegawatdaruratan
Pemecahan Isu adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar

Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


Kegiatan 1 Menyusun barchart kegiatan aktualisasi selama satu bulan
Keterkaitan Manajemen ASN
Kegiatan Dengan Penyusunan barchart dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab,
Mata Diklat berintegritas tinggi dan disiplin sehingga perencanaan manajemen waktu
yang telah tersusun dalam barchart dapat dilakukan dengan disiplin dan
teratur.
Whole Of Goverment
Penguatan sistem kerja yang maksimal dapat ditingkatkan dengan selalu
menjalin komunikasi dengan pimpinan melalui konsultasi, bimbingan dan
koordinasi terkait pelaksanaan aktualisasi selama satu bulan.

20
`

Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Tahapan Dengan


Kegiatan Mata Diklat
1.1. Melakukan 1. Dokumentasi/ Dalam menyusun barchart pada kegiatan
konsultasi photo konsultasi Aktualisasi selama satu bulan, saya melakukan
dengan dengan Kepala konsultasi dengan Pimpinan. Sebelum melakukan
Pimpinan yaitu Puskesmas terkait konsultasi, saya memasuki ruangan Pimpinan
Kepala penyusunan dengan mengetuk pintu terlebih dahulu dan
Puskesmas Barchart memberikan salam dengan rasa hormat dan
(Dilaksanakan Aktualisasi santun. Setelah dipersilahkan duduk, saya
pada Selasa, 26 2. Lembar menjelaskan secara teliti dan jelas tentang proses
Oktober 2021 di persetujuan aktualisasi selama satu bulan, selanjutnya saya
Ruang Kepala Barchart mendengarkan arahan pimpinan secara teliti dan
Puskesmas) Aktualisasi oleh mencatat point-point arahan yang diberikan rasa
Kepala hormat dan bertanggungjawab.
Puskesmas - Akuntabilitas (teliti dan jelas)
3. Notulensi/catatan - Nasionalisme (hormat, tanggung jawab)
Kepala - Etika Publik (hormat dan santun)
Puskesmas terkait
penyusunan
Barchart
Aktualisasi
1.2. Menyusun 1. Daftar referensi Dengan penuh tanggung jawab saya menyusun
konsep barchart 2. Printout konsep konsep kegiatan barchart aktualisasi sesuai arahan
kegiatan barchart Pimpinan dengan cermat, fokus dan teliti
aktualisasi - Nasionalisme (tanggungjawab)
(Dilaksanakan - Etika Publik (cermat, fokus dan teliti)
pada Selasa 26
Oktober 2021)

1.3 Mengetik, 1. Printout barchart Konsep barchart yang telah tersusun, kemudian
mengedit dan 2. Dokumentasi/ diketik dengan teliti dan cermat untuk
melakukan photo menghindari kesalahan dan menghemat waktu
print out pengetikan secara efisien. Dengan sikap
barchart tanggungjawab, saya selalu mengoreksi hasil
kegiatan ketikan dengan cermat agar tidak berlebihan
aktualisasi dalam pengunaan tinta serta kertas serta efisien
(Dilaksanakan saat melakukan pencetakan barchart secara jujur
pada Rabu, dan mandiri.
27 Oktober - Nasionalisme (tanggungjawab)
2021) - Etika Publik (cermat, teliti )

21
`

- Komitmen mutu (efisiensi)


- Anti Korupsi (jujur, mandiri)
Kontribusi Dengan menyusun barchart kegiatan aktualisasi selama satu bulan saya
Terhadap Visi- mendukung visi dan misi 4 Bupati Halmahera Utara yaitu :
Misi Organisasi “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Halmahera Utara Melalui
Pembangunan Berkelanjutan dengan Inovasi dan Investasi dalam
Kebersamaan yang Berkeadilan”
dengan Misi yaitu:
“Melanjutkan reformasi birokrasi dan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah melalui inovasi dan transformasi proses bisnis
berkelanjutan”.
Penguatan Nilai Dengan menyusun barchart kegiatan aktualisasi selama satu bulan saya
Organisasi melakukan penguatan nilai organisasi yaitu:
1. Tepat waktu dalam setiap kegiatan
2. Menerapkan standar mutu yang tinggi

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN 1


Dampak Jika Isu Tidak Bisa Dampak Positif Jika Nilai-Nilai ASN
Diselesaikan Diaplikasikan Dengan Baik
Jika saya tidak menyusun Barchart Dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika
kegiatan Aktualisasi selama satu bulan, Publik, Anti Korupsi dan Komitmen Mutu
maka saya akan kesulitan mengatur waktu dalam menyusun Barchart kegiatan Aktualisasi
pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang selama satu bulan, maka saya mampu melakukan
berakibat pada tidak maksimalnya manajemen waktu dengan menunjukkan sikap
implementasi penerapan SOP kedisplinan, keteraturan dan efisiensi waktu
kegawatdaruratan di ruang UGD pada selama melakukan kegiatan aktualisasi. Selain itu
masa pandemi Covid-19. saya dapat meminimalkan kesalahan penulisan
terutama kesalahan dalam penyusunan jadwal
kegiatan.

22
`

Dokumentasi Kegiatan 1
Menyusun barchart kegiatan aktualisasi selama satu bulan

1.1(a). Konsultasi dengan Kepala Puskesmas Supu terkai penyusunan Barchart Aktualisasi
Dilaksanakan pada Selasa, 26 Oktober 2021di Ruang Kepala Puskesmas, pukul 09.15 WIT

(a) Datang ke Puskesmas tepat (b) Tanda tangan absen pagi (c) Mengetuk pintu ruang Kepala
waktu Puskesmas

(d) Konsultasi dengan Kepala Puskesmas terkait Barchart Aktualisasi

23
`

1.1(b). Lembar persetujuan pimpinan


Lembar persetujuan ditandatangani pada Selasa, 26 Oktober 2021
di Ruang Kepala Puskesmas, pukul 09.35 WIT

24
`

1.1(c). Notulensi/Catatan Pimpinan

Hari/Tanggal: Selasa, 26 Oktober 2021


Pukul: 09.15 -09.38 WIT

Arahan Kepala Puskesmas memuat tentang:

1. Ketepatan waktu pelaksanaan aktualisasi


Kepala Puskesmas menghimbah agar kegiatan aktualisasi dapat terlaksana sesuai dengan jadwal
yang telah tersusun dan telah disetujui yaitu selama satu bulan pelaksanaan. Namun pelaksanaan
aktualisasi ini diharapkan tidak mengesampingkan dari inti pelayanan gawat darurat yang sangat
tidak menentu waktu pelayanannya. Barchart bisa saja disusun sesuai jam kerja namun keadaan
emergency atau kegawatdaruratan yang sesuai dengan judul yang telah disetujui harus juga
mengantisipasi waktu-waktu datangnya kasus emergency atau kegawatdaruratan di luar jam kerja.
Mengingat Puskesmas Supu adalah salah satu Puskesmas di daerah pesisir yang jangkauan antar
wilayah kerjanya berjauhan ditambah lagi akses menuju puskesmas yang masih memiliki hambatan
bila terjadi banjir di sungai antar desa.

2. Kualitas dari hasil/output pelaksanaan aktualisasi


Kepala Puskesmas menjelaskan bahwa SOP alur pelayanan dan tindakan gawat darurat yang
menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19 di Puskesmas memang belum ada, sehingga beliau
mengharapkan aktualisasi ini dapat menjadi langkah awal penerapan semua tindakan pelayanan
kesehatan kepada pasien memiliki SOP yang telah disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19
saat ini. Terlebih lagi untuk penanganan kasus gawat darurat yang mengharuskan petugas kesehatan
melakukan kontak fisik secara langsung dengan pasien. Kondisi seperti ini yang memberikan peluang
adanya resiko penularan Covid-19 baik antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarga maupun
sebaliknya. Sehingga beliau menghibau agar SOP yang akan dibuat nanti dapat berupa skrining
Covid-19 terutama pada pasien penurunan kesadaran, tindakan emergency yang beradaptasi dengan
protokol kesehatan serta alur rujukan saat pasien diharuskan untuk dirujuk ke layanan kesehatan lain.
Beliau berharap SOP ini dapat disusun secara maksimal dan dapat menyesuaikan dengan kondisi
puskesmas saat ini, terutama dari segi SDM dan fasilitas yang tersedia.

25
`

1.2 (a). Daftar referensi barchart,


Diakses pada Selasa 26 Oktober 2021, pukul 07.00 WIT

1.2(b). Printout konsep barchart


Dibuat pada Selasa, 26 Oktober 2021, pukul 16.30 WIT

26
`

1.3(a). Printout barchart


Dibuat pada Rabu, 27 Oktober 2021, pukul 08.00 WIT

1.3(b). Dokumentasi mengetik, mengedit dan melakukan print out barchart


Dilaksanakan pada Rabu, 27 Oktober 2021, Pukul 08.00 WIT

27
`

Kegiatan 2 Menyusun SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui


media simulasi bergambar
Keterkaitan Manajemen ASN
Kegiatan Dengan Dalam menyusun SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru
Mata Diklat melalui media simulasi bergambar, saya berupaya melakukan fungsi
ASN dengan penuh tanggungjawab, transparan dan berintegritas tinggi
Tahapan Output Keterkaitan Tahapan Dengan
Mata Diklat
2.1. Mencari 1. Daftar referensi Dengan penuh tanggungjawab, saya menyusun
referensi SOP SOP dengan langkah awal mencari referensi
/narasumber 2. Dokumentasi/ melalui literatur yang valid dan tepat maupun
terkait SOP photo diskusi melalui narasumber yang memiliki kompetensi
(Mulai diakses dengan berkaitan dengan penyusunan SOP dengan sikap
pada Kamis, narasumber sopan, santun, hormat dan menghargai karya dan
28 Oktober (Dokter dan pendapat orang lain.
2021) Kepala - Akuntabilitas (tanggungjawab)
Puskesmas) - Nasionalisme (menghargai karya dan
pendapat orang lain)
- Etika Publik (hormat, sopan dan santun)
2.2. Mempelajari 1. Daftar referensi Dalam mempelajari referensi yang telah
referensi 2. Notulensi dari diidentifikasi dan membuat konsep SOP secara
terkait SOP Narasumber terstruktur, teliti dan cermat, dan kerja keras
(Diakses pada (Dokter dan tanpa melewatkan satu pun referensi.
tanggal 28 – Kepala - Nasionalisme (kerja keras)
30 Oktober Puskesmas) - Etika Publik (cermat, fokus dan teliti)
2021)
2.3. Menyiapkan 1. Printout Dalam menyiapkan kerangka konsep SOP yang
kerangka kerangka konsep telah dipelajari, saya lakukan dengan jujur,
konsep terkait SOP amanah, disiplin dan penuh ketelitian.
SOP 2. Dokumentasi/ Mengedepankan kejelasan target SOP yang akan
(Dilaksanakan photo termuat dalam kerangka konsep.
pada tanggal - Akutabilitas (jujur, kejelasan target)
30 Oktober - Nasionalisme (amanah, disiplin)
2021)
2.4. Menarasikan Dokumentasi/ Photo Langkah akhir di kegiatan kedua, saya
SOP dalam menarasikan konsep SOP dalam bentuk simulasi
bentuk bergambar sesuai tahapan dalam SOP yang telah
simulasi tersusun dengan kreatif, penuh inovasi, jelas dan
bergambar sederhana dan efisien.
(Dilaksanakan - Komitmen mutu (efisien, kreatif, penuh

28
`

pada tanggal 1 inovasi)


November - Anti Korupsi (sederhana)
2021)
2.5. Mencetak SOP 1. Poster/Banner Saya melakukan pencetakan SOP simulasi
media simulasi SOP bergambar melalui media banner secara jujur,
bergambar 2. Dokumentasi/ bertanggungjawab, efisien dan transparan sesuai
(Dilaksanakan photo dengan pembiayaan yang telah ditetapkan, tidak
pada tanggal 8 melakukan pemborosan proses pencetakan SOP
November sehingga kejelasan target dapat tercapai dengan
2021) berorientasi pada mutu.
- Akutabilitas (kejelasan target,
tanggungjawab)
- Anti Korupsi (Jujur, sederhana)
- Komitmen Mutu (Berorientasi mutu)
Kontribusi Dengan menyusun SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru
Terhadap Visi- melalui media simulasi bergambar saya mendukung misi 1 Bupati
Misi Organisasi Halmahera Utara yaitu :
“Memperkuat pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah”.
Penguatan Nilai Dengan menyusun SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru
Organisasi melalui media simulasi bergambar saya melakukan penguatan nilai
organisasi yaitu:
1. Menghasilkan inovasi dalam bekerja
2. Menerapkan standar mutu yang tinggi
3. Responsif dan proaktif dalam menjalankan tugas

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN 2


Dampak Jika Isu Tidak Bisa Diselesaikan Dampak Positif Jika Nilai-Nilai ASN Diaplikasikan
Dengan Baik
Jika saya tidak menyusun SOP Dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika Publik,
Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru Anti Korupsi dan Komitmen Mutu dalam penyusunan
melalui media simulasi bergambar di masa SOP Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui
pandemi Covid-19 pada kegiatan Aktualisasi ini, media simulasi bergambar di masa pandemi Covid-19,
maka saya akan kesulitan menjalankan maka saya telah melakukan penyederhanaan kinerja
Aktualisasi Habituasi sekaligus, saya tidak dengan menyediakan panduan kerja untuk
memiliki penambahan pengetahuan terkait meminimalkan resiko penularan Covid-19.
penanganan Covid-19 di UGD Puskesmas

29
`

Dokumentasi Kegiatan 2
Menyusun SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar
2.1(a). Daftar referensi SOP
Mulai diakses pada Kamis, 28 Oktober 2021, pukul 07.00 WIT

30
`

2.1(b). Dokuentasi diskusi dengan Dokter dan Kepala Puskesmas terkait SOP
Dilaksanakan pada 28 - 29 Oktober 2021 pukul 07.00 & 09.15 WIT

31
`

2.2(a). Notulensi dari Dokter Puskesmas


Diterima pada Tanggal 28 Oktober 2021, pukul 07.30 WIT

32
`

2.2(b). Notulensi dari Kepala Puskesmas


Diterima pada tanggal 29 Oktober 2021, pukul 09.34 WIT
Kepala Puskesmas:
Terkait SOP Gawat Darurat di UGD, diharapkan dapat disesuaikan dengan kondisi Puskesmas saat
ini, terutama menyesuaikan dengan fasilitas serta SDM diantaranya teman-teman Nakes yang
bertugas di UGD. Selain itu SOP harus mudah dipahami dengan memilah antara apa yang dapat
dilakukan perawat dan bidan secara mandiri dan tindakan apa yang harus didampingi oleh Dokter
secara langsung. Selain itu untuk rujukan, tidak perlu mengisi tahap ke 4 yang berisi petugas harus
menghubungi fasyankes rujukan karena berhubung keterbatasan akses jaringan sehingga operan
terkait keadaan pasien langsung dilakukan di rumah sakit/fasyankes rujukan saja.

2.3(a). Printout kerangka konsep SOP 2.3(b). Dokumentasi printout konsep SOP.
Dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021 Dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021

2.4. Menarasikan SOP bentuk simulasi bergambar. 2.5. Mencetak SOP media simulasi bergambar.
Dilaksanakan pada tanggal 1 November 2021 Dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021

33
`

Kegiatan 3 Pemasangan SOP media simulasi bergambar


Keterkaitan Manajemen ASN
Kegiatan Dengan Kegiatan Aktualisasi pemasangan SOP melalui media simulasi
Mata Diklat bergambar meningkatkan efektifitas penggunaan SOP oleh petugas
kesehatan di UGD Puskesmas, sekaligus memudahkan petugas dalam
mengakses SOP saat bekerja, sehingga proses kerja dapat
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab, teliti, konsisten dan
disiplin
Tahapan Output Keterkaitan Tahapan Dengan
Mata Diklat
3.1. Menyiapkan 1. Poster/Banner Saya menyiapkan SOP yang telah dicetak secara
SOP simulasi SOP cermat dan bertanggungjawab dengan kembali
bergambar 2. Dokumentasi/ memeriksa kelengkapan poster/Banner yang
(Dilaksanakan photo akan pasang di ruang UGD.
pada tanggal - Akutabilitas (tanggungjawab)
10 November - Etika Publik (cermat)
2021)
3.2. Melakukan Dokumentasi/ Selanjutnya, dalam pemilihan lokasi pemasangan
pemilihan photo/video banner SOP, saya melakukannya dengan
lokasi pemilihan lokasi tanggungjawab, efisien, konsisten dan tidak
penempatan memaksakan kehendak. Penempatan poster SOP
poster SOP dilkukan pada ruangan IGD sehingga mudah
simulasi dijangkau oleh seluruh petugas IGD saat
bergambar di melaksanakan tugas.
dalam ruang - Akutabilitas (konsisten, bertanggungjawab,
UGD mendahulukan kepentingan publik)
(Dilaksanakan - Anti Korupsi (sederhana)
pada tanggal - Komitmen Mutu (efisien)
10-11
November
2021)
3.3. Melakukan Dokumentasi/ Kemudian dengan rasa menghargai karya
pemasangan photo/video oranglain, saya melakukann pemasangan banner
SOP simulasi pemasangan SOP SOP di ruang IGD dengan adil, cermat,
bergambar di konsisten, dan hati-hati untuk meminimalkan
ruang UGD kemungkinan pemborosan bahan baku dan
Puskesmas kesalahan pemasangan
( Dilaksanakan - Akutabilitas (konsisten)
tanggal 12-13 - Nasionalisme (menghargai karya dan

34
`

November pendapat orang lain)


2021) - Etika Publik (cermat)
- Anti Korupsi (adil)
Kontribusi Dalam melakukan pemasangan SOP melalui media simulasi bergambar
Terhadap Visi- saya mendukung misi 1 Bupati Halmahera Utara yaitu :
Misi Organisasi “Memperkuat pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah”.
Penguatan Nilai Dalam melakukan pemasangan SOP melalui media simulasi bergambar
Organisasi saya melakukan penguatan nilai organisasi yaitu:
1. Tepat waktu dalam setiap kegiatan
2. Menyederhanakan proses kerja

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN 3


Dampak Jika Isu Tidak Bisa Dampak Positif Jika Nilai-Nilai ASN
Diselesaikan Diaplikasikan Dengan Baik
Jika saya tidak pemasangan SOP Dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika
Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan Publik, Nasionalisame, Anti Korupsi dan
baru melalui media simulasi bergambar Komitmen Mutu dalam pemasangan SOP
di ruang UGD, maka saya akan kesulitan Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui
mengakses SOP dalam waktu cepat, media simulasi di ruang UGD, maka saya telah
proses pelayanan kepada pasien menjadi mempermudah akses jangkauan terhadap SOP saat
lebih lambat dan terhambat. melakukan pelayanan kepada pasien melalui
kegiatan Aktualisasi Habituasi.

35
`

Dokumentasi Kegiatan 3
Pemasangan SOP media simulasi bergambar
3.1. Menyiapkan SOP simulasi bergambar
Dilakukan pada tanggal 10 November 2021, pukul 16.15 WIT

3.2. pemilihan lokasi penempatan poster SOP simulasi bergambar di dalam ruang UGD
Dilakukan pada tanggal 10 - 11 November 2021, pukul 16.30 WIT

36
`

3.3 Pemasangan SOP simulasi bergambar di ruang UGD Puskesmas


Dilaksanakan tanggal 12-13 November 2021, pukul 14.00 WIT

B
E A

F F

O T

R E

E R

37
`

Kegiatan 4 Melaksanakan sosialisasi SOP kegawatdaruratan adaptasi


kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar
Keterkaitan Manajemen ASN
Kegiatan Dengan Dalam melaksanakan sosialisasi SOP kegawatdaruratan adaptasi
Mata Diklat kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar saya berupaya
untuk mendahulukan kepentingan publik, tidak diskriminatif dan
menghargai pendapat oranglain (tanggung jawab, transparan,
berintegritas tinggi)
Whole Of Goverment
Petugas kesehatan yang lain berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi
dengan sikap fokus dan penuh perhatian
Tahapan Output Keterkaitan Tahapan Dengan
Mata Diklat
4.1. Menyiapkan 1. Printout surat Sebelum melaksanakan sosialisasi SOP
surat undangan kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru, saya
undangan 2. Dokumentasi/ menyiapkan surat undangan melalui koordinasi
sosialisasi photo dengan unit Tata Usaha dengan penuh sikap
SOP hormat, sopan dan santun. Kejelasan kata-kata
(Dilaksanakan dalam surat undangan juga diperhatikan dengan
pada 13 cermat, termasuk kejelasan target yang akan
November diundang, adil dan tidak diskriminatif agar
2012) undangan yang dibagikan tepat sasaran yaitu
kepada seluruh petugas kesehatan yang bertugas
di IGD
- Akutabilitas (mendahulukan kepentingan
publik, kejelasan target)
- Nasionalisme (adil, tidak diskriminatif)
- Etika Publik (cermat, hormat, sopan dan
santun)
4.2. Menyiapkan Dokumentasi/ Kemudian saya melakukan pemilihan tempat
tempat/ photo/video sosialisasi yang strategis, mudah dijangkau oleh
ruangan pemilihan lokasi setiap peserta sosialisasi sehingga para peserta
sosialisasi sosialisasi merasa nyaman saat mendengarkan sosialisasi
SOP - Akutabilitas (mendahulukan kepentingan
(Dilaksanakan publik)
pada 15 - Anti Korupsi (sederhana)
November
2012)
4.3. Menyiapkan 1. Materi SOP Dalam menyiapkan materi sosialisasi, saya

38
`

materi dan 2. Dokumentasi/ menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah


media photo dimengerti, fokus pada inti sosialisasi yang
sosialisasi berorientasi mutu dan dapat diterima oleh seluruh
(Dilaksanakan peserta sosialisasi dengan penuh rasa
pada 15 tanggungjawab.
November - Akutabilitas (bertanggungjawab)
2012) - Anti Korupsi (sederhana)
- Komitmen Mutu (berorientasi mutu)
4.4. Menyiapkan 1. Lembar daftar Sebagai bukti fisik telah melaksanakan sosialisasi,
daftar hadir hadir saya menyiapkan daftar hadir yang sederhana dan
dan notulensi 2. Dokumentasi/ mudah diisi oleh setiap peserta sosialisasi. Lembar
sosialisasi photo daftar hadir diisi dengan jujur dan transparan.
(Dilaksanakan Selain itu, saya juga membuat notulensi sebagai
pada 15 wujud pertanggungjawaban terhadap masukan,
November saran dan kritik terhadap penerapan SOP
2012) kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru dengan
cermat dan teliti, dan bertanggungjawab.
- Akutabilitas (jujur, transparan)
- Etika Publik (cermat teliti)
- Anti Korupsi (sederhana)
4.5. Melaksanakan 1. Dokumentasi/ Dengan penuh tanggungjawab, saya melaksanakan
sosialisasi photo/video sosialisasi SOP kepada tenaga kesehatan di
SOP kepada 2. Notulensi Puskesmas. Sebelum memulai sosialisasi saya
tenaga sosialisasi membukanya dengan doa. Penjelasan selama
kesehatan di sosialisasi saya lakukukan secara jelas, cermat dan
Puskesmas 3. Bahan berintegritas tinggi). Diakhir sosialisasi saya
(Dilaksanakan sosialisasi membuka sesi diskusi untuk memberikan
pada 15 kesempatan kepada peserta sosialisasi untuk
November memberikan pendapat, pertanyaan maupun saran
2012) yang membangun demi perbaikan penerapan SOP
ini, serta menghargai setiap pendapat yang
diberikan dengan adil dan tanpa diskriminatif.
- Akutabilitas (Mendahulukan kepentingan
publik, netral, tanggungjawab, partisipatif)
- Nasionalisme (Religius, hormat, menghargai
karya dan pendapat orang lain, tanpa
diskriminatif)
- Etika Publik (jelas, cermat dan berintegritas
tinggi)

39
`

Kontribusi Dengan melaksanakan sosialisasi SOP kegawatdaruratan adaptasi


Terhadap Visi- kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar saya mendukung misi
Misi Organisasi 1 Bupati Halmahera Utara yaitu :
“Memperkuat pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah”.
Penguatan Nilai Dengan melaksanakan sosialisasi SOP kegawatdaruratan adaptasi
Organisasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar saya melakukan
penguatan nilai organisasi yaitu:
1. Menghasilkan inovasi dalam bekerja
2. Responsif dan proaktif dalam menjalankan tugas
3. Fokus pada solusi
4. Membangun sinergi internal dan eksternal

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN 4


Dampak Jika Isu Tidak Bisa Dampak Positif Jika Nilai-Nilai ASN
Diselesaikan Diaplikasikan Dengan Baik
Jika saya tidak sosialisasi SOP Dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika
Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan Publik, Nasionalisame, Anti Korupsi dan
baru melalui media simulasi bergambar Komitmen Mutu dalam melakukan sosialisasi
di masa pandemi Covid-19, maka hanya SOP Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru
saya saja yang mengetahui SOP tersebut melalui media simulasi di ruang UGD, maka saya
sedangkan rekan sejawat yang lain tidak telah memberikan informasi kepada rekan sejawat
terpapar dengan SOP ini. Terlebih tentang bagaiamana penanganan pasien gawat
khusus, bagi rekan-rekan petugas UGD darurat di masa pandemi covid 19. Selain itu,
akan kesulitan memahami SOP yang setelah SOP ini dipahami, rekan-rekan sejawat
telah terpasang di UGD tanpa ada langsung dapat mengimplementasikan langsung
penjelasan lebih terperinci. kepada pasien.

40
`

Dokumentasi Kegiatan 4
Sosialisasi SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar

4.1. Menyiapkan surat undangan sosialisasi SOP


Dilaksanakan pada 13 November 2012, pukul 13.00 WIT

41
`

Seluruh rangkaian tahapan sosialisasi SOP dilaksanakan pada tanggal 15 November 2021, kecuali
pembuatan surat sosialisasi yang lebih dahulu dibuat yaitu pada tanggal 13 November 2021.
4.1. Menyiapkan tempat/ruangan sosialisasi SOP
(Dilaksanakan 15 menit sebelum kegiatan sosialisasi dimulai).

4.3(a) Menyiapkan media sosialisasi

42
`

4.3(b) Menyiapkan materi sosialisasi

43
`

4.4. Menyiapkan daftar hadir dan notulensi sosialisasi

44
`

4.5 (a). Sosialisasi SOP Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru

4.5 (b). Notulensi Sosialisasi SOP Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru


Sosialisasi Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 15
November 2021, bertempat di ruang tengah Puskesmas yang menjadi tempat strategis menerapkan
protokol kesehatan jaga jarak. Sosialisasi dimulai pukul 11.20 WIT sampai 12.30 WIT. Sosialisasi ini
dihadiri oleh 8 staf Puskesmas, 1 sopir ambulance, 1 dokter dan Kepala Puskesmas selaku mentor.
Sosialisasi diawali dengan salam pembuka, kemudian diikuti pemaparan materi dan diskusi.
Pertanyaan yang disampaikan terdiri dari:
1. Kemana arah posisi pasien saat diberikan recovery position?
Jawaban: Posisi tubuh menghadap ke arah kiri
2. Kapan tindakan BHD harus dihentikan?
Jawaban: Saat pasien kelelahan, terdapat tanda-tanda kematian irreversible, pasien sudah sadar
Sosialisasi ditutup dengan pemaparan kesimpulan dan salam penutup. Peserta kemudian mengisi absen
kehadiran yang telah disediakan secara berurutan.

45
`

4.5 (c). Bahan sosialisasi

46
`

Kegiatan 5 Melakukan penerapan SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan


baru melalui media simulasi bergambar
Keterkaitan Manajemen ASN
Kegiatan Dengan Dalam menerapkan SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru
Mata Diklat melalui media simulasi bergambar saya berupaya untuk berlaku
disiplin, konsisten, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi
sehingga kualitas penerapan SOP dapat menjadi tolak ukur
keberhasilan pelayanan kepada masyarakat.
(tanggung jawab, transparan, berintegritas tinggi)
Whole Of Goverment
Petugas kesehatan juga diberi kesempatan ikut melakukan penerapan
SOP kegawatdaruratan di ruang UGD untuk menekan resikopenularan
Covid-19 dengan mengutamakan komitmen mutu
Pelayanan Publik
Melalui Penerapan kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru,
masyarakat mendapatkan pelayanan berkualitas
Tahapan Output Keterkaitan Tahapan Dengan
Mata Diklat
5.1. Berkonsultasi 1. Dokumentasi/ Dengan rasa tanggungjawab saya awali kembali
dengan photo konsultasi dengan melakukan konsultasi kepada Kepala
Pimpinan dengan Kepala Pimpinan sebagai wujud sikap hormat, sopan
terkait proses Puskesmas dan santun sebelum melakukan penerapan SOP
penerapan 2. Lembar di ruang IGD Puskesmas secara rutin. Sebagai
SOP di persetujuan rasa menghormati keputusan, sopan dan taat
Puskesmas Kepala pada perintah, saya memulai penerapan SOP
(Dilaksanakan Puskesmas setelah Pimpinan telah menandatangani lembar
pada 16-17 persetujuan pelaksanaan.
November - Nasionalisme (hormat, menghormati
2021) keputusan)
- Etika Publik (sopan, santun, taat pada
perintah)
5.2. Melakukan Dokumentasi/ Selama kegiatan aktulisasi, penerapan SOP akan
penerapan photo dan video saya lakukan sesuai barchart kegiatan aktualisasi
SOP di ruang penerapan SOP yang telah tersusun dengan integritas tinggi dan
IGD konsisten.
Puskesmas Saat menjalan tugas menerapkan SOP
(Dilaksanakan kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru, saya
pada 18-20 bertekad datang tepat waktu ke Puskesmas yaitu
November pukul 08.00 WIT hingga jam pelayanan berakhir

47
`

2021) pada pukul 14.00 WIT secara efektif dan efisien.


Penerapan SOP akan saya terapkan dengan sikap
disiplin, kerja keras dan bertanggung jawab saat
melayani pasien tanpa membeda-bedakan.
Selama menerapkan SOP pada kegiatan
aktualisasi saya juga akan bekerjasama dengan
petugas kesehatan lainnya sebagai bentuk
kolaboratif, persamaan derajat
- Akutabilitas (konsisten, bertanggungjawab)
- Nasionalisme (kerjasama, tidak
diskriminatif, persamaan derajat)
- Etika Publik (Intergritas tinggi)
- Anti Korupsi (disiplin)
- Komitmen Mutu (efektif, efisien)
5.3. Melakukan Dokumentasi/ Sebagai bukti penerapan SOP dan
dokumentasi photo dan video pertanggungjawaban saya selama menjalankan
penerapan penerapan SOP tugas, saya berupaya melakukan dokumentasi
SOP di berupa photo dan video dengan bersikap jujur,
Puskesmas berani dan transparan
(Dilaksanakan - Akutabilitas (transparan)
pada 20 - Etika Publik (tanggungjawab, jujur)
November - Anti korupsi (berani)
2021)

Kontribusi Dengan melakukan penerapan SOP kegawatdaruratan adaptasi


Terhadap Visi- kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar saya mendukung misi
Misi Organisasi 1 Bupati Halmahera Utara yaitu :
“Memperkuat pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah”.
Penguatan Nilai Dengan menerapkan SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru
Organisasi melalui media simulasi bergambar saya melakukan penguatan nilai
organisasi yaitu:
1. Tepat waktu dalam setiap kegiatan
2. Menghasilkan inovasi dalam bekerja
3. Menerapkan standar mutu yang tinggi
4. Menyederhanakan proses kerja
5. Responsif dan proaktif dalam menjalankan tugas

48
`

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN 5


Dampak Jika Isu Tidak Bisa Dampak Positif Jika Nilai-Nilai ASN
Diselesaikan Diaplikasikan Dengan Baik
Jika saya tidak melakukan penerapan SOP Dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika
Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru Publik, Nasionalisame dan Komitmen Mutu
di masa pandemi Covid-19, maka saya dalam melakukan penerapan SOP
memiliki resiko terpapar Covid-19. Hal ini Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru di
terjadi karena pasien gawat darurat yang ruang UGD, maka saya telah berupaya
mendapat melayanan secara langsung meningkatkan mutu pelayanan kegawatdaruratan
(tanpa menjaga jarak dengan petugas) dengan meminimalkan resiko penularan Covid-19,
tidak dilakukan screening Covid-19 kejadian kecatatan pada pasien dan kesalahan
terlebih dahulu. susunan SOP saat melakukan tindakan.

49
`

Dokumentasi Kegiatan 5
Penerapan SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar
Dilaksanakan pada 20 November 2021, menyesuaikan dengan adanya kejadian gawat darurat
5.1 (a). Dokumentasi konsultasi dengan Kepala 5.1 (b). Bukti persetujuan Kepala Puskesmas
Puskesmas terkait proses penerapan SOP terhadap penerapan SOP. Diterima pada
kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru. 17 November 2021, pukul 14.00 WIT
Dilaksanakan tanggal 16 November, pukul
14.15 WIT

5.3. Penerapan SOP di ruang IGD Puskesmas


(Dilaksanakan pada 18-20 November 2021)

(a). Melakukan koordinasi dengan sopir


ambulance terkait persiapan rujukan pasien

50
`

(b) Melakukan EWS screening Covid-19 (c) Menilai score EWS screening Covid-19

(d) Melakukan pelayanan non-Covid 19

5.3 Melakukan dokumentasi penerapan SOP

51
`

Kegiatan 6 Melakukan evaluasi dan pelaporan penerapan SOP


Keterkaitan Manajemen ASN
Kegiatan Dengan Dalam melakukan evaluasi dan pelaporan penerapan SOP, saya
Mata Diklat berupaya mengutamakan sikap jujur, transparan, taat terhadap perintah
serta berani meporkan setiap kegiatan yang telah dikerjakan sehingga
dapat menjadi bahan evaluasi terhadap mutu pelayanan
kegawatdaruratan kepada masyarakat.
(jujur, tanggung jawab, transparan)
Whole Of Goverment
Petugas kesehatan diberi kesempatan ikut melakukan evaluasi
terhadap penerapan SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru.
Evaluasi tersebut kemudian menjadi bahan perbaikan mutu penerapan
SOP
Tahapan Output Keterkaitan Tahapan Dengan
Mata Diklat
6.1. Menyusun 1. Lembar evaluasi Sebagai bahan evaluasi kegiatan aktualisasi
lembar SOP penerapan SOP, saya melakukan penyusunan
evaluasi 2. Dokumentasi/ lembar evaluasi dengan jujur, bertanggungjawab
penerapan photo dan mengutamakan kejelasan target yang
SOP penyusunan dievaluasi, cermat dan konsisten. Evaluasi ini
(Dilaksanakan lembar evaluasi menjadi respon perbaikan dan umpan balik
pada tanggal efektifitas kegiatan aktualisasi.
22 November - Akutabilitas (jujur, kejelasan target,
2021) konsisten, tanggungjawab)
- Etika Publik (cermat)

6.2. Membagikan Dokumentasi/photo Setelah menyusun lembar evaluasi, kemudian


lembar pembagian lembar saya membagikan lembar evaluasi para
evaluasi evaluasi pelaksana SOP yang telah menerima sosialisasi
penerapan maupun yang telah ikut menerapkan SOP
SOP kepada dengan sikat hormat, persamaan derajat sebagai
tenaga sejawat dan tanpa membeda-bedakan latar
kesehatan di belakang pendidikan kesehatan maupun jumlah
Puskesmas jam kerja. Sebagai bentuk efisensi dan
(Dilaksanakan efektifitas, saya membagikan lembar evaluasi
pada tanggal sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan secara
23 November mandiri dan bertanggungjawab.
2021) - Nasionalisme (persamaan derajat, tidak
diskriminatif)

52
`

- Anti Korupsi (mandiri, bertanggungjawab)


- Komitmen Mutu (efisien, efektif)
6.3. Melakukan Dokumentasi/ photo Selanjutnya, saya mengumpulkan lembar
perekapan proses perekapan evaluasi dengan sikap jujur dan transparan, dan
evaluasi hasil evaluasi kemudian melakukan rekapan evaluasi
penerapan penerapan SOP dengan teliti, jujur dan
SOP bertanggungjawab dengan berupaya
(Dilaksanakan meminimalkan kesalahan perekapan evaluasi
pada tanggal sehingga tidak ada yang terlewatkan
24 November - Akutabilitas (jujur, transparan)
2021) - Etika Publik (teliti, jujur,
bertanggungjawab)
6.4. Menyusun 1. Laporan Perekaman hasil evaluasi yang telah dilakukan
laporan penerapan SOP kemudian dilanjutkan pada proses penyusunan
penerapan 2. Dokumentasi/ laporan aktualisasi selama satu bulan dan
SOP photo sebagai tolak ukur efektifitas penerapan SOP.
(Dilaksanakan penyusunan Laporan ini akan saya susun dengan penuh sikap
pada tanggal laporan jujur, cermat, bertanggungjawab dengan menjaga
25-26 kerahasiaan pemberi evaluasi. Saya berupaya
November tidak melewatkan laporan
2021) - Akuntabilitas (tanggungjawab)
- Etika Publik (jujur, cermat, menjaga
rahasia)
- Anti Korupsi (bertanggungjawab)
6.5. Mengikuti Dokumentasi/photo Pada bagian terakhir, sebagai bentuk
persiapan ujian aktualisasi tanggungjawab kegiatan aktualisasi selama satu
ujian bulan, saya akan mengikuti ujian aktualisasi
aktualisasi dengan menaati setiap ketentuan yang berlaku
(Dilaksanakan dan disiplin dan taat pada peraturan dengan
pada tanggal mempersiapkan segala pertanggungjawaban
27 November aktualisasi yang diperlukan dengan jujur.
2021) Sebelum mengikuti ujian aktualisasi saya
menyelesaikan segala administrasi yang
diisyaratkan dengan tidak memaksakan
kehendak dan bertanggungjawab.
- Akutabilitas (bertanggungjawab)
- Nasionalisme (Tidak memaksakan
kehendak)
- Etika Publik (Disiplin, taat pada peraturan)

53
`

- Anti Korupsi (jujur)


Kontribusi Dengan melakukan evaluasi dan pelaporan penerapan SOP saya
Terhadap Visi- mendukung misi 1 Bupati Halmahera Utara yaitu :
Misi Organisasi “Memperkuat pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah”.
Penguatan Nilai Dengan melakukan evaluasi dan pelaporan penerapan SOP saya
Organisasi melakukan penguatan nilai organisasi yaitu:
1. Menghasilkan inovasi dalam bekerja
2. Menerapkan standar mutu yang tinggi

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN 6


Dampak Jika Isu Tidak Bisa Dampak Positif Jika Nilai-Nilai ASN
Diselesaikan Diaplikasikan Dengan Baik
Jika saya tidak melakukan evaluasi Dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika
penerapan SOP kegawatdaruratan adaptasi Publik, Nasionalisame dan Komitmen Mutu
kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 dalam melaksanakan evaluasi penerapan SOP
di ruang UGD kepada rekan sejawat maka Kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru di
saya tidak berkesempatan memiliki ruang UGD, maka saya telah berupaya
peluang perbaikan-perbaikan, terutama meningkatkan mutu pelayanan kegawatdaruratan
saya tidak mendapatkan saran, pendapat dengan menerima masukan, pendapat serta kritik
dan kritik tentang keefektifan SOP yang dari rekan sejawat sebagai upaya perbaikan SOP
telah dilaksanakan. kedepan.

54
`

Dokumentasi Kegiatan 6
Melakukan evaluasi dan pelaporan penerapan SOP
6.1(a). Lembar Evaluasi SOP
Dilaksanakan pada tanggal 23 November 2021, pukul 08.15 WIT

6.1(b). Dokumentasi penyusunan lembar Evaluasi SOP

55
`

6.2. Dokumentasi pembagian dan pengisian lembar evaluasi


Dilaksanakan pada tanggal 23 November 2021, pukul 10.00 WIT

6.3(a). Dokumentasi perekapan hasil evaluasi


Dilaksanakan pada tanggal 24 November 2021, pukul 18.00 WIT

56
`

6.3(b). Dokumentasi lembar evaluasi

57
`

58
`

59
`

60
`

6.4(a). Laporan penerapan SOP


Dilaksanakan pada tanggal 26 November 2021, pukul 14.00 WIT

61
`

6.4(b). Dokumentasi penyusunan laporan penerapan SOP

6.4(c). Hasil penilaian EWS screening Covid-19

62
`

6.5. Dokumentasi persiapan ujian aktualisasi


Dilaksanakan pada tanggal 27 November 2021, pukul 15.00 WIT

D. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
a. Pada pelaksanaan kegiatan Aktualisasi-Habituasi Penerapan SOP
Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru melalui Media Simulasi
Bergambar selama satu bulan (25 Oktober – 27 November 2021 telah
diterapkan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen
ASN dan WoG) yang memberikan pengaruh positif terhadap karakter
seorang ASN, peningkatan kualitas kinerja dan perbaikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
b. Pada tugas dan fungsi sebagai Perawat Pelaksana di Unit Gawat Darurat,
Puskesmas Supu telah tersusun empat SOP Kegawatdaruratan Adaptasi
Kebiasaan Baru Melalui Media Simulasi Bergambar, yaitu:
 SOP alur pelayanan unit gawat darurat puskesmas pada masa pandemi
Covid-19
 SOP alogaritma bantuan hidup dasar kasus henti jantung pada pasien
terduga/terkonfirmasi Covid-19
 SOP alogaritma bantuan hidup dasar kasus henti jantung pada pasien
anak terduga/terkonfirmasi Covid-19

63
`

 SOP alogaritma sistem rujukan puskesmas pada pasien gawat darurat di


masa pandemi Covid-19
c. Kegiatan Aktualisasi-Habituasi Penerapan SOP Kegawatdaruratan
Adaptasi Kebiasaan Baru Melalui Media Simulasi Bergambar memberikan
dampak positif terhadap pelayanan kegawatdaruratan di ruang UGD
Puskesmas, diantaranya petugas kesehatan di ruang UGD dengan mudah
dapat mengakses SOP dan meminimalkan resiko penularan Covid-19
antara pasien dan petugas maupun sebaliknya.
2. Saran
a. Pada pelaksanaan tugas sebagai seorang ASN, hendaknya selalu
menerapkan nilai-nilai ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan menjadikannya sebagai
kebiasaan (habituasi) dalam bekerja.
b. Penerapan Penerapan SOP Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru di
masa pandemi Covid-19 hendaknya dihabituasikan dan dijadikan
pembiasaan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang petugas kesehatan
pada Unit Gawat Darurat Puskesmas.

64
`
Tabel 5. Matriks Habituasi
KEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 KEGIATAN 6
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI TOTAL
I II III I II III IV V I II III I II III IV V I II III I II III IV V
Tanggungjawab 14
Jujur 4
Kejelasan Target 5
Akuntabilitas Mendahulukan kepentingan publik 4
Transparan 3
Konsisten 4
Partisipatif 1
Religius 1
Hormat menghormati 2
Tidak memaksakan kehendak 1
Persamaan derajat 2
Nasionalisme
Tidak diskriminatif 4
Disiplin 1
Tanggung jawab 3
Menghargai karya orang lain 3
Jujur 3
Bertanggung jawab 2
Integritas tinggi 3
Cermat 9
Etika Publik
Hormat 3
Sopan 4
Taat perintah 1
Menjaga rahasia 1
Efektivitas 2
Komitmen Efisiensi 5
Mutu Inovasi 1
Berorientasi mutu 2
Jujur 3
Tanggung jawab 2
Anti Korupsi
Sederhana 6
Mandiri 2

65
`
Tabel 6. Matriks Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi

KETERKAITAN VISI, MISI DAN TATA NILAI KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN 6 TOTAL
ORGANISASI 1 2 3 4 5

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat


Halmahera Utara Melalui Pembangunan
VISI 6
Berkelanjutan dengan Inovasi dan Investasi
dalam Kebersamaan yang Berkeadilan
Memperkuat pelayanan di bidang
kesehatan, pendidikan dan perlindungan
1 sosial bagi seluruh penduduk termasuk 5
pemajuan pendidikan karakter dan
MISI kebudayaan daerah
Melanjutkan reformasi birokrasi dan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan
4 1
daerah melalui inovasi dan transformasi
proses bisnis berkelanjutan

1 Tepat waktu dalam setiap kegiatan 3

2 Menghasilkan inovasi dalam bekerja 4

3 Menerapkan standar mutu yang tinggi 4

TATA 4 Menyederhanakan proses kerja 2


NILAI
Membangun sinergi internal dan
5 1
eksternal
Responsif dan proaktif dalam
6 3
menjalankan tugas

7 Fokus pada solusi 1

66
`
Tabel 7. Matriks Kedudukan dan Peran ASN

KEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 KEGIATAN 6

Melaksanakan Melakukan
Menyusun SOP
Menyusun sosialisasi SOP penerapan SOP
NILAI DASAR kegawatdaruratan Melakukan TOTAL
barchart Pemasangan kegawatdaruratan kegawatdaruratan
adaptasi evaluasi dan
kegiatan SOP media adaptasi adaptasi
kebiasaan baru pelaporan
aktualisasi simulasi kebiasaan baru kebiasaan baru
melalui media penerapan
selama satu bergambar melalui media melalui media
simulasi SOP
bulan simulasi simulasi
bergambar
bergambar bergambar

Manajemen
6
ASN
Pelayanan
1
Publik
Whole of
4
Government

67
`

PROFIL COACH

DATA DIRI

Nama : Drs. Sadek Arbi, M.Si


NIP : 19961023 198810 1 002
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tk. I (IV/b)
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya
Tempat/Tanggal lahir : Tidore, 23 Oktober 1966
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Email : sadekarbi.sa@gmail.com
No. Telp : 082271117330
Alamat : Kelurahan Bastionag, Kec. Kota Ternate Selatan

RIWAYAT PENDIDIKAN

♦ Tahun lulus 1982 SD Negeri Jaya, Tidore

♦ Tahun lulus 1984 SMP Negeri Mereku, Tidore

♦ Tahun lulus 1987 SMA Negeri Siosio, Tidore

♦ Tahun lulus 1999 S1 IIP Jakarta

♦ Tahun lulus 2005 S2 UNHAS Makasar

RIWAYAT PEKERJAAN

♦ Tahun 1992 - 1995 : KAUR Administrasi

♦ Tahun 2001 - 2003 : Kasubid Diklat Struktural Tingkat Tinggi

♦ Tahun 2005 - 2013 : Kasubid Diklat Kepemimpinan dan Struktural

♦ Tahun 2013 - 2015 : Sekretaris Badan Diklat Provinsi Maluku Utara

♦ Tahun 2015 - sekarang : Widyaiswara Ahli Muda BPSDM Provinsi Maluku Utara

♦ Tahun 2019 - sekarang : Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Provinsi Maluku Utara .

68
`

ROLE MODEL

PROFIL MENTOR

Nama : Wolskam Horugebe, Amd.Kep


NIP : 19840913 200604 1 003
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda Tk I - III/d
Jabatan : Kepala Puskesmas Supu
Kecamatan Loloda Utara
Tempat/Tanggal lahir : Goro-Goro, 13 September 1984
Alamat : Desa Pitu, Kec. Tobelo Tengah. Halmahera Utara

Kepala Puskesmas Supu, Bapak Wolskam Horugebe, Amd.Kep menjadi Role Model
selama saya melaksanakan Aktualisasi Habituasi di Puskesmas Supu. Terdapat beberapa
alasan mengapa saya memilih beliau, diantara lain:
1. Penerapan nilai-nilai ASN dalam gaya kepemimpinan demokratis namun tegas yang
beliau terapkan sebagai Kepala Puskesmas, terutama dalam menyikapi suatu
permasalahan. Beliau selalu mengedepankan sikap kerja sama musyawarah mufakat
dengan melakukan diskusi bersama staf saat akan mengambil suatu keputusan,
beliau sangat menghargai pendapat dan masukan dari para staf puskesmas, terlebih
lagi mengutamakan kepentingan Puskesmas dari kepentingan pribadi. Selain itu
beliau juga dengan penuh inisiatif selalu melakukan koordinasi dengan berbagai
pihak terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
2. Implementasi nilai-nilai ANEKA menjadi dasar beliau menjalankan tugas sebagai
Kepala Puskesmas. Kejelasan target kinerja, konsisten, mendahulukan kepentingan
puskesmas dan partisipatif adalah nilai Akuntabilitas yang beliau terapkan. Selain
itu, menjunjung tinggi sikap disiplin, bertanggungjawab, mengadopsi nilai persamaan
derajat dan tidak diskriminatif menjadi nilai Nasionalisme yang hingga kini terus
dianut. Selalu memberikan dukungan kepada bawahan agar berinovasi dalam
pemberian pelayanan yang bermutu, berintegritas tinggi serta jujur dan mandiri
menjadi ceriminan nilai Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang
beliau laksanakan.
3. Terlebih lagi beliau sangat peduli dengan kemajuan puskesmas dan mengedepankan
kualitas pelayanan serta berani bersikap tegas demi perbaikan dan mutu pelayanan
puskesmas.

69
`

AKSI BELA NEGARA


TTD MENTOR INSTANSI : KABUPATEN HALMAHERA UTARA
NAMA : LUDYANA VERONIKA OHOIWUTUN, S.KEP.,NS
NDH : A-16
TEMPAT : PUSKESMAS SUPU
MENTOR : BPK. WOLSKAM HORUGEBE, AMD.KEP

NILAI BELA NEGARA:


KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
INDIKATOR : Disiplin dan Bertanggungjawab
terhadap tugas yang
dibebankan
AKSI : Melakukan edukasi terkait
kartu dan jadwal vaksinasi
kedua
TEMPAT/ : Puskesmas Supu
WAKTU : 15 November 2021/09.15 WIT

NILAI BELA NEGARA:


MEMILIKI KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA
INDIKATOR : Senantiasa menjaga kesehatan
sehingga memiliki kesehatan
fisik dan mental yang baik
AKSI : Melakukan screening
pengukuran tekanan darah
dan suhu tubuh
TEMPAT : Puskesmas Supu
WAKTU : 22 November 2021/08.00 WIT

70

Anda mungkin juga menyukai