Menyetujui
COACH MENTOR
ii
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
COACH PENGUJI
Mengetahui,
KEPALA BPSDM MALUKU UTARA
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis mampu menjalani Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
melaksanakan aktualisasi habituasi di unit kerja dan dapat menyelesaikan laporan
pelaksanaan aktualisasi dengan judul “Penerapan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru Melalui Media
Simulasi Bergambar”
Keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN dapat terwujud melalui
pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi habituasi di Unit Kerja Puskesmas Supu
melibatkan kontribusi berbagai pihak. Oleh karenanya penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Bapak Ir. Frans Manery beserta seluruh
jajarannya yang terlibat sehingga Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III
Kabupaten Halmahera Utara dapat terlaksana.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi
Maluku Utara, Bapak M. Miftah Baay, S.IP.,M.M yang telah memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan ini.
3. Kepala Badan Kepegawaian DaerahKabupaten Halmahera Utara, Bapak
Efraim Oni Hendrik, S.Pd, yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini.
4. Bapak Drs. Sadek Arbi, M.Si selaku Coach yang telah memberikan bimbingan,
masukan, arahan serta perbaikan selama menyusun rancangan hingga
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi ini.
5. Bapak Wolskam Horugebe, Amd.Kep selaku Mentor yang telah bersedia
memberikan bimbingan, arahan, masukan dan perbaikan selama pelaksanaan
aktualisasi habituasi di unit kerja kerja, Puskesmas Supu.
6. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Pemerintah
Kabupaten Halmahera Utara yang telah bersedia menjadi bagian dari
terlaksananya kegiatan ini.
iv
7. Tim Pengajar Widyaiswara Latsar CPNS Kabupaten Halmahera Utara tanhun
2021 yang telah memberikan ilmu dan berbagi pengalaman selama masa
pelatihan dasar ini.
8. Keluarga dan seluruh rekan-rekan peserta Latsar CPNS yang telah memberikan
dukungan doa dan semangat selama mengikuti pelatihan, penyusun rancangan
aktualisasi hingga pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi habituasi ini.
9. Teman-teman Staf dan Dokter Puskesmas Supu yang sudah ikut berpartisipasi
dan berkontribusi aktif dalam pelaksanaan aktualisasi selama satu bulan.
Menyadari bahwa laporan aktualisasi habituasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, penulis membutuhkan saran, masukan dan kritik
yang membangun demi perbaikan laporan aktualisasi ini. Besar harapan penulis
semoga laporan aktualisasi ini mampu memberikan kontribusi dan bermanfaat dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada sektor UKP (Upaya Kesehatan
Perseorangan) Unit Gawat Darurat di unit kerja Puskesmas Supu.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
`
No DATA
1 Nama Ludyana Veronika Ohoiwutun, S.Kep.,Ns
2 NIP 19900827 202012 2 008
3 Instansi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara
4 Unit Kerja Puskesmas Supu
5 Uraian Tugas Berpatokan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, serta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, maka uraian tugas jabatan
perawat ahli pertama adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu dan
keluarga;
2. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
3. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
4. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan
keperawatan
5. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
6. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan
7. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
8. Merumuskan prioritas diagnosis keperawatan dan menyusun rencana
tindakan keperawatan.
9. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/ kritikal, tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
10. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
11. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan oksigenasi, nutrisi,
1
`
2
`
1. Bagi Organisasi
Petugas kesehatan pada lingkup Puskesmas Supu dapat mengakses
SOP penanganan kasus kegawataruratan di ruang Unit Gawat Darurat
pada masa pandemi Covid-19.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan berdasarkan
SOP yang telah diterapkan di masa pandemi Covid-19.
3. Bagi Penulis sebagai Peserta Latsar
Saya dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terwujud dalam
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan yang bermutu melalui kegiatan
aktualisasi dan habituasi.
14 Waktu dan Tempat 1. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi berlangsung dari tanggal 25
Pelaksanaan Oktober hingga 27 November 2021.
2. Aktualisasi dan Habituasi dilaksanakan di Unit Kerja Puskesmas,
Kecamatan Loloda Utara.
15 Visi “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Halmahera Utara Melalui
Pembangunan Berkelanjutan dengan Inovasi dan Investasi dalam
Kebersamaan yang Berkeadilan”
16 Misi 1. Memperkuat pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan
perlindungan sosial bagi seluruh penduduk termasuk pemajuan
pendidikan karakter dan kebudayaan daerah.
2. Mengurangi kesenjangan wilayah dan memperkuat daya saing daerah
melalui pengembangan infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan
dasar serta optimalisasi pengelolaan ruang wilayah dan lingkungan
hidup.
3. Membangun perekonomian daerah yang kokoh dan berdaya saing
melalui investasi produktif berkelanjutan pada sektor pertanian,
perikanan kelautan dan pariwisata serta penumbuhan ekonomi
kerakyatan berbasis inovasi.
4. Melanjutkan reformasi birokrasi dan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah melalui inovasi dan transformasi proses bisnis
berkelanjutan.
17 Nilai Organisasi / 1. Tepat waktu dalam setiap kegiatan
Budaya Kerja 2. Menghasilkan inovasi dalam bekerja
3. Menerapkan standar mutu yang tinggi
4. Menyederhanakan proses kerja
5. Membangun sinergi internal dan eksternal
6. Responsif dan proaktif dalam menjalankan tugas
7. Fokus pada solusi
3
`
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menjelaskan bahwa pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang berfungsi sebagai: (1) Pelaksana kebijakan publik; (2) Pelayan
publik; (3) Perekat dan pemersatu bangsa. Berdasarkan dasar hukum tersebut,
Aparatur Sipil Negara dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil (PNS) dianggap penting
untuk memiliki profesionalisme dan kompetensi yang memadai agar dapat
menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Salah satu bentuk
tanggungjawab dalam menjalankan fungsi Aparatur Sipil Negara yaitu memberikan
pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga maupun masyarakat. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan pertama juga ikut menjadi pelaksana upaya penanganan
masalah kesehatan, terutama dalam penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan di
masa pandemik Covid-19.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 19 tahun 2016, Gawat
Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan sejak dini terhadap pasien.
Oleh karenanya responsivitas pelayanan unit Gawat Darurat di Puskesmas menjadi
salah satu tolak ukur keberhasilan pelayanan secara cepat dan tepat. Penanganan
respon cepat kasus kegawatdaruratan membutuhkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan (PerMenPan No. 35 tahun 2012).
Ketersediaan dan upaya kepatuhan melaksanakan SOP Kegawatdaruratan
menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan pada kasus gawat
darurat. Petugas kesehatan dituntut dapat memberikan penanganan berupa tindakan
pertolongan pertama pada kasus gawat darurat sesuai SOP untuk meminimalkan
resiko kecacatan dan kematian, sekaligus mencegah terjadi resiko penularan Covid-
19. Hasil penelitian menunjukkan, saat terjadi pandemi Covid-19 layanan
kegawatdaruratan mengalami perubahan, yaitu fokus penanganan dipusatkan pada
upaya pencegahan penularan Covid-19, oleh karenanya SOP terhadap penanganan
4
`
5
`
KONDISI
KONDISI SAAT INI YANG MASALAH AKIBAT SOLUSI
DIHARAPKAN
1. Belum ada Standar Puskesmas Belum adanya Kurang Penerapan standar
Operasional Prosedur memiliki Standar Standar maksimalnya operasional prosedur
(SOP) alur rujukan Operasional Operasional penanganan (SOP)
pasien gawat darurat Prosedur (SOP) Prosedur (SOP) kasus kegawatdaruratan
dari Puskesmas ke RS penanganan penanganan kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan
2. Belum ada Standar kasus kasus menyesuaikan baru melalui media
Operasional Prosedur kegawatdaruratan kegawatdaruratan kondisi pandemi simulasi bergambar
(SOP) penanganan menyesuaikan menyesuaikan covid-19
pasien menyesuaikan kondisi pandemi kondisi pandemi
kondisi pandemi covid-19 covid-19
covid-19
3. Penanganan kasus
kegawatdaruratan di
Puskesmas dilakukan
tanpa adanya SOP
4. Penanganan gawat
darurat pada pasien
secara langsung
memiliki resiko
terpapar Covid-19
5. Pencatatan tindakan
keperawatan selama
melakukan rujukan
belum dilakukan
secara maksimal
6
`
KONDISI
PENGELOMPOKAN
KONDISI SAAT INI YANG MASALAH AKIBAT
ISU
DIHARAPKAN
1. Belum ada Standar Puskesmas Belum adanya Kurang Manajemen ASN
Operasional memiliki Standar Standar maksimalnya
Prosedur (SOP) alur Operasional Operasional penanganan kasus
rujukan pasien Prosedur (SOP) Prosedur (SOP) kegawatdaruratan
gawat darurat dari penanganan kasus penanganan menyesuaikan
Puskesmas ke RS kegawatdaruratan kasus kondisi pandemi
2. Belum ada Standar menyesuaikan kegawatdarurata covid-19
Operasional kondisi pandemi n menyesuaikan
Prosedur (SOP) covid-19 kondisi pandemi
penanganan pasien covid-19
menyesuaikan
kondisi pandemi
covid-19
3. Penanganan kasus
kegawatdaruratan di
Puskesmas
dilakukan tanpa
adanya SOP
4. Penanganan gawat
darurat pada pasien
secara langsung
memiliki resiko
terpapar Covid-19
5. Pencatatan tindakan
keperawatan selama
melakukan rujukan
belum dilakukan
secara maksimal
7
`
B. Gambaran Organisasi dan Nilai Dasar serta Kedudukan dan Peran ASN
1. Gambaran Organisasi
1.1. Gambaran Umum Puskesmas
Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas Supu adalah salah satu pusat pelayanan kesehatan
masyarakat yang terletak di Desa Supu Kecamatan Loloda Utara Kabupaten
Halmahera Utara. Wilayah kerja Puskesmas Supu terdiri dari 8 Desa yaitu
Desa Igo, Desa Teru-Teru, Desa Podol, Desa Supu, Desa Posi-Posi, Desa Tate,
Desa Pocao dan Desa Kapa-Kapa. Perbatasan Puskesmas Supu adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Doi Loloda Kepulauan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Galela Utara
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Morotai Selatan Barat
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gisi
Jumlah penduduk Kecamatan Loloda Utara berdasarkan data statistik
pada tahun 2020 berjumlah 5977 jiwa, dengan jumlah 1443 Kepala Keluarga.
8
`
9
`
11
`
12
`
13
`
14
`
KEPALA PUSKESMAS
RAWAT JALAN
KESLING GIZI KESMAS KEPKESMAS KES JIWA
PUSTU
15
`
16
`
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas nilai-nilai atau standar norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan
untuk menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Pada prinsipnya ada 3
dimensi etika publik, yaitu dimensi kualitas pelayanan publik, dimensi
modalitas, dan dimensi tindakan integritas publik. Selain itu, nilai-nilai terdiri
dari sikap jujur, bertanggungjawab, berintegritas tinggi, cermat, disiplin,
memiliki sikap hormat dan sopan, taat pada peraturan perundang-undangan,
taat perintah dan berani menjaga rahasia.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi terhadap mutu
penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien
merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan
tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar
untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai
atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
17
`
18
`
mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Pelayanan publik memiliki tiga unsur penting yaitu organisasi penyelenggara
pelayanan publik, penerima layanan dan kepuasan yang diberikan dan/atau
diterima pleh penerima pelanggan.
c. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah upaya pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Praktik WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan
menyatukan seluruh sektor yang yang terkait dengan pelayanan publik
berdasarkan nilai-nilai dasar yaitu kolaborasi, integrasi koordinasi dan interelasi.
19
`
Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi pada Unit Kerja Puskesmas Supu dengan judul
“Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegawatdaruratan Adaptasi Kebiasaan Baru
Melalui Media Simulasi Bergambar” telah dilaksanakan dengan durasi waktu selama satu bulan
sejak tanggal 25 Oktober hingga 27 November 2021. Adapun laporan pelaksanaan aktualisasi
dan habituasi sebagai berikut:
Unit Kerja : Puskesmas Supu
Identifikasi Isu : 1. Belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) alur rujukan pasien
gawat darurat dari Puskesmas ke RS
2. Belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien
menyesuaikan kondisi pandemi covid-19
3. Penanganan kasus kegawatdaruratan di Puskesmas dilakukan tanpa
adanya SOP
4. Penanganan gawat darurat pada pasien secara langsung memiliki
resiko terpapar Covid-19
5. Pencatatan tindakan keperawatan selama melakukan rujukan belum
dilakukan secara maksimal
Isu yang diangkat : Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan kasus
kegawatdaruratan menyesuaikan kondisi pandemi covid-19
Gagasan : Penerapan standar operasional prosedur (SOP) kegawatdaruratan
Pemecahan Isu adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar
20
`
1.3 Mengetik, 1. Printout barchart Konsep barchart yang telah tersusun, kemudian
mengedit dan 2. Dokumentasi/ diketik dengan teliti dan cermat untuk
melakukan photo menghindari kesalahan dan menghemat waktu
print out pengetikan secara efisien. Dengan sikap
barchart tanggungjawab, saya selalu mengoreksi hasil
kegiatan ketikan dengan cermat agar tidak berlebihan
aktualisasi dalam pengunaan tinta serta kertas serta efisien
(Dilaksanakan saat melakukan pencetakan barchart secara jujur
pada Rabu, dan mandiri.
27 Oktober - Nasionalisme (tanggungjawab)
2021) - Etika Publik (cermat, teliti )
21
`
22
`
Dokumentasi Kegiatan 1
Menyusun barchart kegiatan aktualisasi selama satu bulan
1.1(a). Konsultasi dengan Kepala Puskesmas Supu terkai penyusunan Barchart Aktualisasi
Dilaksanakan pada Selasa, 26 Oktober 2021di Ruang Kepala Puskesmas, pukul 09.15 WIT
(a) Datang ke Puskesmas tepat (b) Tanda tangan absen pagi (c) Mengetuk pintu ruang Kepala
waktu Puskesmas
23
`
24
`
25
`
26
`
27
`
28
`
29
`
Dokumentasi Kegiatan 2
Menyusun SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar
2.1(a). Daftar referensi SOP
Mulai diakses pada Kamis, 28 Oktober 2021, pukul 07.00 WIT
30
`
2.1(b). Dokuentasi diskusi dengan Dokter dan Kepala Puskesmas terkait SOP
Dilaksanakan pada 28 - 29 Oktober 2021 pukul 07.00 & 09.15 WIT
31
`
32
`
2.3(a). Printout kerangka konsep SOP 2.3(b). Dokumentasi printout konsep SOP.
Dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021 Dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021
2.4. Menarasikan SOP bentuk simulasi bergambar. 2.5. Mencetak SOP media simulasi bergambar.
Dilaksanakan pada tanggal 1 November 2021 Dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021
33
`
34
`
35
`
Dokumentasi Kegiatan 3
Pemasangan SOP media simulasi bergambar
3.1. Menyiapkan SOP simulasi bergambar
Dilakukan pada tanggal 10 November 2021, pukul 16.15 WIT
3.2. pemilihan lokasi penempatan poster SOP simulasi bergambar di dalam ruang UGD
Dilakukan pada tanggal 10 - 11 November 2021, pukul 16.30 WIT
36
`
B
E A
F F
O T
R E
E R
37
`
38
`
39
`
40
`
Dokumentasi Kegiatan 4
Sosialisasi SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar
41
`
Seluruh rangkaian tahapan sosialisasi SOP dilaksanakan pada tanggal 15 November 2021, kecuali
pembuatan surat sosialisasi yang lebih dahulu dibuat yaitu pada tanggal 13 November 2021.
4.1. Menyiapkan tempat/ruangan sosialisasi SOP
(Dilaksanakan 15 menit sebelum kegiatan sosialisasi dimulai).
42
`
43
`
44
`
45
`
46
`
47
`
48
`
49
`
Dokumentasi Kegiatan 5
Penerapan SOP kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru melalui media simulasi bergambar
Dilaksanakan pada 20 November 2021, menyesuaikan dengan adanya kejadian gawat darurat
5.1 (a). Dokumentasi konsultasi dengan Kepala 5.1 (b). Bukti persetujuan Kepala Puskesmas
Puskesmas terkait proses penerapan SOP terhadap penerapan SOP. Diterima pada
kegawatdaruratan adaptasi kebiasaan baru. 17 November 2021, pukul 14.00 WIT
Dilaksanakan tanggal 16 November, pukul
14.15 WIT
50
`
(b) Melakukan EWS screening Covid-19 (c) Menilai score EWS screening Covid-19
51
`
52
`
53
`
54
`
Dokumentasi Kegiatan 6
Melakukan evaluasi dan pelaporan penerapan SOP
6.1(a). Lembar Evaluasi SOP
Dilaksanakan pada tanggal 23 November 2021, pukul 08.15 WIT
55
`
56
`
57
`
58
`
59
`
60
`
61
`
62
`
63
`
64
`
Tabel 5. Matriks Habituasi
KEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 KEGIATAN 6
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI TOTAL
I II III I II III IV V I II III I II III IV V I II III I II III IV V
Tanggungjawab 14
Jujur 4
Kejelasan Target 5
Akuntabilitas Mendahulukan kepentingan publik 4
Transparan 3
Konsisten 4
Partisipatif 1
Religius 1
Hormat menghormati 2
Tidak memaksakan kehendak 1
Persamaan derajat 2
Nasionalisme
Tidak diskriminatif 4
Disiplin 1
Tanggung jawab 3
Menghargai karya orang lain 3
Jujur 3
Bertanggung jawab 2
Integritas tinggi 3
Cermat 9
Etika Publik
Hormat 3
Sopan 4
Taat perintah 1
Menjaga rahasia 1
Efektivitas 2
Komitmen Efisiensi 5
Mutu Inovasi 1
Berorientasi mutu 2
Jujur 3
Tanggung jawab 2
Anti Korupsi
Sederhana 6
Mandiri 2
65
`
Tabel 6. Matriks Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
KETERKAITAN VISI, MISI DAN TATA NILAI KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN 6 TOTAL
ORGANISASI 1 2 3 4 5
66
`
Tabel 7. Matriks Kedudukan dan Peran ASN
Melaksanakan Melakukan
Menyusun SOP
Menyusun sosialisasi SOP penerapan SOP
NILAI DASAR kegawatdaruratan Melakukan TOTAL
barchart Pemasangan kegawatdaruratan kegawatdaruratan
adaptasi evaluasi dan
kegiatan SOP media adaptasi adaptasi
kebiasaan baru pelaporan
aktualisasi simulasi kebiasaan baru kebiasaan baru
melalui media penerapan
selama satu bergambar melalui media melalui media
simulasi SOP
bulan simulasi simulasi
bergambar
bergambar bergambar
Manajemen
6
ASN
Pelayanan
1
Publik
Whole of
4
Government
67
`
PROFIL COACH
DATA DIRI
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT PEKERJAAN
♦ Tahun 2015 - sekarang : Widyaiswara Ahli Muda BPSDM Provinsi Maluku Utara
♦ Tahun 2019 - sekarang : Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Provinsi Maluku Utara .
68
`
ROLE MODEL
PROFIL MENTOR
Kepala Puskesmas Supu, Bapak Wolskam Horugebe, Amd.Kep menjadi Role Model
selama saya melaksanakan Aktualisasi Habituasi di Puskesmas Supu. Terdapat beberapa
alasan mengapa saya memilih beliau, diantara lain:
1. Penerapan nilai-nilai ASN dalam gaya kepemimpinan demokratis namun tegas yang
beliau terapkan sebagai Kepala Puskesmas, terutama dalam menyikapi suatu
permasalahan. Beliau selalu mengedepankan sikap kerja sama musyawarah mufakat
dengan melakukan diskusi bersama staf saat akan mengambil suatu keputusan,
beliau sangat menghargai pendapat dan masukan dari para staf puskesmas, terlebih
lagi mengutamakan kepentingan Puskesmas dari kepentingan pribadi. Selain itu
beliau juga dengan penuh inisiatif selalu melakukan koordinasi dengan berbagai
pihak terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
2. Implementasi nilai-nilai ANEKA menjadi dasar beliau menjalankan tugas sebagai
Kepala Puskesmas. Kejelasan target kinerja, konsisten, mendahulukan kepentingan
puskesmas dan partisipatif adalah nilai Akuntabilitas yang beliau terapkan. Selain
itu, menjunjung tinggi sikap disiplin, bertanggungjawab, mengadopsi nilai persamaan
derajat dan tidak diskriminatif menjadi nilai Nasionalisme yang hingga kini terus
dianut. Selalu memberikan dukungan kepada bawahan agar berinovasi dalam
pemberian pelayanan yang bermutu, berintegritas tinggi serta jujur dan mandiri
menjadi ceriminan nilai Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang
beliau laksanakan.
3. Terlebih lagi beliau sangat peduli dengan kemajuan puskesmas dan mengedepankan
kualitas pelayanan serta berani bersikap tegas demi perbaikan dan mutu pelayanan
puskesmas.
69
`
70