Disusun oleh :
Risna Puspita Dewi, S.STP
NIM. G2C120025
Kelas A
A. PENGERTIAN KORUPSI
Nepoisme, memiliki kaitan yang erat dengan korupsi meskipun istilah ini
kurang mendapatkan perhatian yang memadai dari para penulis masalah
korupsi. Asal kata nepotisme adalah: nepos, yang secara artian berarti cucu.
Nepotisme adalah usaha-usaha yang disengaja oleh seorang pejabat dengan
memanfaatkan jabatan dan kedudukannya sendiri, famili, atau kawan dekatnya
dengan cara yang tidak adil. Beberapa istilah yang merujuk kepada nepotisme
juga dapat dilihat dalam berbagai literatur , misalnya personal-interest
(kepentingan pribadi) atau group interest (kepentingan kelompok).
• Cara Abolisionistik
Korupsi adalah suatu kejahatan yang harus diberantas dengan terlebih
dahulu menggali sebab-sebabnya dan kemudian penanggulangan diaahkan
pada usaha-usaha menghilangkan sebab-sebab tersebut. Oleh karena itu,
jalan yang ditempuh adalah dengan mengkaji permasalahan- permasalahan
yang tengah terjadi di masyarakat, mempelajarii dorongan-dorongan individual
yang mengarah ketindakan-tindakan korupsi, meingkakan kesadaran hukum
masyarakat, serta menindak orang-orang korup berdasarkan hukum yang
berlaku.cara ini juga diharapkan menjadiperangkat preventif dengan
menggugah ketaatan hukum.
• Cara Moralistik
Faktor penting dalam persoalan korupsi adalah faktor sikap dan mental
manusia. Oleh karena itu usaha penanggulangannya harus pula terarah pada
factor moral manusia sebagai pengawas aktivitas-aktivitas tersebut. Cara
moralistik dapat dilakukan secara umum melalui pembinaan mental dan moral
manusia, khotbah- khotbah,ceramah atau penyuluhan dibidang keagamaan,
atika dan hukum. Tidak kurang pentingnya adalah pendidikan moral di rumah
ataupun disekolah yang dimulai sejak dini. Cara lain masih ada nih, yaitu tentu
saja harus dilaksanakan secara berkesinambungan, ialah melakukan
pengawasan atau pengawasan terhadap seluruh lembaga pemerintahan.