Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

KEGIATAN LITERASI

SDN LATSARI
KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN
TAHUN 2020/2021

 
 
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN LITERSAI SDN LATSARI
KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN 
 
 
 

 
                                                                                          Tuban,       Juli 2021
Kepala Sekolah Ketua GLS
   
 
KASMULIK,S.Pd., M.Pd VALENTINA ISMIATI,S.Pd
NIP. 197111091993082002 NIP. 19650420 200501 2 005
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
LAPORAN KEGIATAN LITERASI SEKOLAH
SDN LATSARI TUBAN
 
I. PENDAHULUAN
Literasi bukan sekedar kegiatan tulis baca, namun mencakup keterampilan berpikir
memanfaatkan sumber pengetahuan. Sumber-sumber tersebut bisa didapatkan  dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi merupakan suatu
bentuk keterampilan yang diperlukan dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan
bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Kebiasaan berliterasi yang sudah
lekat dalam diri peserta didik memengaruhi tingkat keberhasilannya.  Baik keberhasilan di
sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.  Menjadikan
sekolah sebagai tempat organisasi pembelajaran untuk menjadikan warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Upaya yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah menitik beratkan pada kegiatan
membaca. Kemampuan dalam membaca menjadi fondasi yang kuat untuk mempelajari
berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik.
Melalui membaca peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia
yang bermanfaat bagi kehidupannya. Budaya membaca memberikan pengaruh yang
amat kuat terhadap perkembangan literasi peserta didik. Sayangnya sampai saat
ini kemampuan literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di
bawah rata-rata skor internasional. Dari laporkan hasil studi yang dilakukan Central
Connecticut State University di New Britain, diperoleh informasi bahwa kemampuan
literasi Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei (Jakarta Post,
2016).
Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada daya saing bangsa dalam
persaingan global. Hal ini memberikan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca sangat
penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Disebabkan karena wajib baca
mempunyai tujuan yang sangat luas dan mendasar yakni : a) membentuk budi pekerti
luhur; b) mengembangkan rasa cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan
membaca di luar sekolah; d) menambah pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan
intelektual; f ) meningkatkan kreativitas; g) meningkatkan kemampuan literasi tinggi.
Gerakan Literasi Sekolah sangat diperlukan terutama untuk menyambut era digital.
Adanya Program GLS akan meningkatkan mutu literasi dikalangan Pendidikan tidak
terkecuali pada pendidikan Khusus dan akhirnya meningkatkan kwalitas
layanan Pendidikan Khusus itu sendiri.  Keberadaan pusat dan kantong literasi yang
bermutu dapat meningkatkan kwalitas pembelajaran pendidikan di sekolah.
Beranjak dari permasahan yang ditemukan dilapangan TIM GLS AND Latsari Tuban
mencoba merumuskan Program GLS. Sebuah program sederhana yang ditekuni tidak
hanya sesaat. Namun TIM ingin  mencoba menerapkannya secara kontiniu tanpa
terputus-putus yang dimulai dari dalam kelas.
II. TUJUAN
Kegiatan kaya literasi di  SDN Latsari Tuban ini mempunyai beberapa tujuan untuk
menciptakan iklim literasi sekolah yang meliputi
1. Lingkungan fisik sekolah ketersediaan fasilitas, saran prasarana literasi
2. Lingkungan sosial dan afektif dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah
dalam melaksanakan kegiatan literasi sekolah .
3. Lingkungan akademik adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh
seluruh warga sekolah.
 

III. MANFAAT
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari  kegiatan kaya literasi di  SDN Latsari Tuban
yaitu :
1. Pemahaman seputar kegiatan literasi sekolah yang bisa dilakukan oleh semua
lingkungan.
2. Menumbuhkan semangat berkarya bagi pendidik yang bermuara kedalam hal literasi
3. Memotifsi siswa dalam upaya membiasakan kegiatan litersi sekolaah
 
IV. DASAR  HUKUM
1.  Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
3.  Peraturan pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/Kota
4.  Peraturan pemerintah No 23 Tahun 2014 tentang perubahan atas atas Peraturan
pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan pemerintah Antara
pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/ Kota.
5.  Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
6.  Pendidikan No.19 tahun 2019 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
7.  Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
8.  Permendikbud No 21 tahun 2016 Tentang standar Isi. Standar Isi dikembangkan
untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar kompetensi Lulusan,
yakni sikap. Pengetahuan dan keterampilan.
 
V. VISI dan MISI
VISI
“Unggul dalam prestasi yang berdasarkan Iptek, iman dan taqwa, mandiri,
serta berwawasan lingkungan”

MISI
1. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dengan cara melaksanakan
pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAILKEM).
2. Membantu peserta didik untuk mengenali dan mengembangkan potensinya secara
optimal
3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.
4. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikurikuler yang mengakomodir bakat, minat dan
hoby peserta didik yang terwadahi dalam pengembangan diri
5. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui pendalaman dan penghayatan
nilai-nilai spiritual, sekaligus pengamalan  agama secara intensif sebagai dasar
yang kokoh dalam menghadapi perkembangan Iptek yang bersifat obyektif.
6. Menginternalisasikan nilai-nilai budaya karakter bangsa dalam kehidupan sehari-
hari.
7. Meningkatkan kegiatan sekolah sebagai pusat kebudayaan.
8. Menerapkan pola managerial yang partisipatif dengan melibatkan partisipasi
komite, paguyuban kelas, masyarakat dan stake holder.
9. Mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya  lingkungan.
10. Mewujudkan sekolah yang peduli terhadap pengendalian pencemaran dan
pencegahan kerusakkan lingkungan.
 
VI. KONSEP
Program literasi sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangan
kesiapan sekolah. Adapun tahap berikut adalah:
1. Pembiasaan yang menyengkan di ekosistem sekolah
Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan
terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan inat baca
merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi.

2. Pengembangan minat dan kemampuan literasi


Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampun
mengembangkan bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi,
berpikir kritis dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif.
3. Pelaksanaan Pembelajaran berbasis literasi.
Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan
kemampuan mengembangkan teks dan mengaitkannya kedalam pengalaman
pribadi berfikir kritis dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui
tanggapan terhadap teks yang terkait dengan materi pelajaran

VII.  BENTUK KEGIATAN
Banyak cara yang mungkin dapat dilakukan dalam melaksanakan suatu kegiatan,
sekolah literasi.  Namun secara bertahap bentuk kegiatan yang akan dilakukan
dikemas sedemikian rupa untuk dapat disesuaikan dengan visi dan misi yang
diemban. Adapun bentuk kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
 
1.Tahap Pembiasaan
a)  Membaca lima belas menit setiap hari sebelum belajar.
Kegiatan ini merupakan upaya membiasakan membaca pada peserta didik.
1)    Guru memandu peserta didik untuk membaca selama lima belas menit.
2)    Guru dan peserta didik membaca selama lima belas menit.
3)    Guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca.
 
b) Mengelola sudut baca.
Sudut baca ini merupakan upaya mendekatkan peserta didik pada buku.
Berikut ini salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola sudut
baca.
1)  Guru kelas memandu peserta didik untuk membuat sudut baca.  
2)  Peserta didik wajib melaporkan buku untuk dibaca.

c) Menambah koleksi buku


Program ini bertujuan untuk menambah jumlah koleksi di kelas..
1)  Siswa membuat buku cerita bergambar sederhana
2)  Siswa membuat kliping lalu dibundel menjadi buku
 
d) Berkunjung ke perpustakaan sekolah atau tempat Lain
Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan perpustakaan untuk menumbuhkan
kegemaran membaca
1)  Berkunjung ke perpustakaan sekolah sesuai dengan jadwal.
2)  Mendampingi  siswa  membaca pada  perpustakaan keliling yang
datang.ke sekolah.
 
e) Membacakan cerita.  
Program ini bertujuan memotivasi peserta didik untuk membaca lebih banyak
lagi.
1)  Guru memilih buku/cerita yang bermanfaat dan menarik untuk dibacakan di
depan peserta didik.
2)  Guru membacakan cerita dengan ekspresi dan penghayatan yang tepat.
 
2. Tahap Pengembangan
a. Membaca lima belas menit setiap hari .
1)  Membaca buku yang disukai.
2)  Menceritakan kembali buku yang dibaca dengan lancar dan intonasi yang
tepat. 
 
b. Tutor teman sebaya
1)  Tutor sebaya bertugas membacakan buku untuk temannya yang belum
lancar membaca.  
2)  Tutor sebaya bertugas mengajak teman sekelas merapikan sudut baca.
 
d.  Penghargaan Membaca  
1)   Mengikut sertakan siswa yang lancar bercerita untuk  lomba barcerita
2)   Memampang foto siswa dengan pialanya pada mading kelas.
3)   Memuat berita keberhasilan siswa ke dalam  media masa dan
mengklipingnya.
 
e. Menulis Jurnal Literasi
1)  Jurnal Literasi dibuat berbetuk cerita sederhana 
2) Membuat catatan harian melalui cerita bergambar
 

3. Tahap Pembelajaran
1)  Latihan bercerita
2)  Membuat gambar berseri
3)  Cipta baca puisi

 
VIII. Jadwal Kegiatan.
Penanggung
No Hari Kegiatan Siswa Pendamping
Jawab

  Senin Berkunjung ke Kelas IIA, IIC, IIIA, Guru Pustaka Guru Kelas
perpustakaan sekolah VA, IIIB

  Selasa Berkunjung ke Kelas IB, VIB, Guru Pustaka Guru Kelas


perpustakaan sekolah IVB, IIID, VB

  Rabu Berkunjung ke IA, IID, VIA, VC Guru Pustaka Guru Kelas


perpustakaan sekolah

  Kamis Berkunjung ke IC, IIIC, IVC, VD Guru Pustaka Guru Kelas


perpustakaan sekolah
Jumat Berkunjung ke ID, IIB, IVD Guru Pustaka Guru Kelas
perpustakaan sekolah
Sabtu Berkunjung ke IVA, VID, VIC Guru Pustaka Guru Kelas
perpustakaan sekolah
Catatan: Kunjungan ke perpustakaan, jika waktu tidak mencukupi bisa dengan membaca di Sudut
Baca
Membuat gambar berseri Kelas 4, 5, dan 6 Guru Kelas Guru Kelas
 
Cipta baca puisi Kelas 4, 5, dan 6 Guru Kelas Guru Kelas
 
 
IX. PESERTA
Peserta Kegiatan Sekolah kaya Literasi adalah semua element yang ada di SDN
Latsari Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban.
 
X. Susunan Pengurus GLS
Penanggung jawab : Kasmulik, S.Pd., M.Pd
Ketua GLS : Valentina Ismiati, S.Pd
Bendahara  : Dra. Dwi Katiti Sriwulandari
Sekretaris : Ayu Afiyah  
Pengelola Literasi SDLB : Yenni Nurmitawati,S.Pd
: Elly Agrita Mandasari,S.Pd
: Novita Dewi,S.Pd
Pengelola Litersi  Orang Tua : Nurul Ririn P, S.Pd
 
XI. SUMBER DANA
Untuk pembiayaan kegiatan GLS SDN Latsari Tuban didanai dari dana BOS
  
XII. Hasil GLS SEKOLAH Negeri I Padang.
1. Pojok Literasi Sekolah
Merupakan bentuk sarana  agar  mudah diakses untuk mendapatkan informasi.
Tempat yang akan dipergunakan adalah ruang tunggu di depan ruang kepala
sekolah, terdapat buku-buku yang bisa dibaca dan sebagai penunjang
pembelajaran siswa. Spilut, dimana terdapat rak buku yang berisi buku-buku cerita
dan buku pengetahuan yang bisa dibaca oleh siswa ketika mereka beristirahat
ataupun bermain di spilut atau selesai sholat. Ruang tunggu kamar mandi depan,
disana terdapat rak buku yang berisi koleksi buku cerita yang diperuntukkan bagi
wali murid maupun siswa yang sedang menunggu antri ke kamar mandi. Gerobak
baca, pada gerobak baca terdapak juga koleksi buku bacaan. Posisi gerobak baca
bisa dipindah-pindah sesuai dengan kebutuhan.
 
2. Sudut Baca Kelas
Terciptanya sudut literasi disetiap kelas yang merupakan bentuk kegiatan yang
melibatkan guru dan siswa  sebagai sasaran kegiatan dengan menata pojok
Literasi di kelas.Guru dan siswa berkreasi menghias pojok literasi kelas dan
memajang bukunya sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa dalam
membaca. Guru telah mendata seluruh buku yang ada serta mencatat buku yang
dibaca oleh siswa hari itu.. Pemberian hadiah untuk pojok literasi kepada kelas
yang baik.
 
3. Mading
Merupakan bentuk kegiatan internal yang melibatkan seluruh elemen yang ada di
SDN Latsari Tuban Telah ditempatkan tiga buah mading dilorong sekolah. Setiap
kelas juga memiliki madding baik di dalam maupun di luar kelas. Mading diisi
dengan hasil karya siswa yang dirotasi setiap dua minggu sekali.
 
4. Memanfaatkan teknologi dan media sosial
Telah dimanfaatkannya media Whatsapp sebagai bentuk wadah tempat
meninformasikan dan tempat membuat karya sastra ( cerpen, puisi, dan Pantun
serta foto-foto kegiatan literasi di SDN Latsari Tuban.

XIII. PENUTUP
Demikian  laporan kegiatan GLS SDN Latsari Tuban yang kaya Literasi  kami susun
berdasarkan program kegiatan Literasi SDN Latsari Tuban yang dimusyawarahkan
dalam rapat pengurus GLS. Terima kasih atas bantuan moral dan  material serta
kerja sama yang baik sehingga terlaksananya program kegiatan Literasi di SDN
Latsari Tuban.

Anda mungkin juga menyukai