Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATA KULIAH

PENGAUDITAN SIKLUS PERSEDIAAN DAN PENGGUDANGAN

Mata Kuliah : Pengauditan II (E2)

Dosen Pengampu :
Dr. I Ketut Budiartha, SE., M.Si., Ak., CPA

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Ni Made Indah Parama Dewanti (1907531014)


2. Ni Luh Putu Santi Artini (1907531016)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
1. Fungsi-Fungsi Bisnis dalam Siklus dan Dokumen serta Catatan yang Bersangkutan
2. Bagian-Bagian dalam Pengauditan Persediaan
3. Pengauditan Akuntansi Biaya
4. Prosedur Analitis
5. Observasi Fisik Persediaan
6. Persyaratan Observasi Persediaan
 Mengevaluasi Instruksi dan Prosedur yang Dibuat Manajemen
Metoda apa pun yang digunakan dalam pembukuan persediaan, klien harus
melakukan penghitungan fisik persediaan, tetapi tidak selalu harus dilakukan pada
akhir tahun. Penghitungan fisik bisa dilakukan pada tanggal neraca atau mendekati
tanggal neraca, pada tanggal interim, atau berdasarkan siklus vang terjadi sepanjang
tahun. Dua cara terakhir hanya tepat dilakukan apabila terdapat pengendalian yang
memadai atas master file persediaan perpetual.
Sebelum penghitungan fisik dilakukan klien, auditor harus mengevaluasi
apakah instruksi dan prosedur tersebut cukup memadai sehingga dapat diharapkan
hasil penghitungan fisik yang akurat. Hal-hal yang relevan bagi auditor dalam
mengevaluasi instruksi dan prosedur tersebut antara tain meliputi:
- Penerapan aktivitas pengendalian yang tepat dalam penghitungan fisik.
- Identifikasi yang tepat atas persediaan yang ada.
- Prosedur yang digunakan untuk mengestimasi kuantitas fisik.
- Pengendalian terhadap pergerakan persediaan di antara area.
Auditor perlu memahami penghitungan fisik yang akan dilakukan kien
sebelum perhitungan fisik berlangsung. Pemahaman ini berguna sebagai dasar untuk
memberi saran konstruktif kepada klien.

 Mengobservasi Pelaksanaan Prosedur Penghitungan


Keputusan Auditor
Keputusan auditor dalam observasi fisik persediaan adalah serupa dengan
keputusan yang dilakukan auditor dalam bidang audit yang lain. Keputusan tersebut
meliputi: pemilihan prosedur audit, keputusan tentang saat prosedur akan dilakukan,
penentuan ukuran sampel, dan pemilihan unsur-unsur yang akan.
- Saat Penghitungan Fisik

2
Auditor memutuskan apakah penghitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir
tahun terutama berdasarkan ketelitian dalam master file persediaan perpetual.
- Ukuran Sampel
Ukuran sampel dalam observasi fisik lebih ditentukan oleh berapa jam waktu yang
disediakan daripada jumlah unsur persediaan yang akan dihitung.
- Pemilihan Unsur
Ketika auditor mengobservasi penghitungan persediaan yang dilakukan klien,
auditor harus cermat untuk:
 Mengobservasi penghitungan atas unsur yang paling signifikan dan sampel
yang representatif dari unsur-unsur yang tipikal.
 Meminta keterangan tentang unsur-unsur yang mungkin usang atau rusak.
 Membahas dengan manajemen, alasan tidak mengikutsertakan unsur yang
material.
 Pengujian Observasi Fisik
Tujuan audit yang sama untuk pengujian rinci saldo memberi kerangka acuan
yang sama untuk membahas pengujian observasi fisik. Tujuan memeriksa kecocokan
saldo tidak dimasukkan dalam tujuan audit saldo ini. Kompilasi persediaan meliputi
pengujian atas pengikhtisaran penghitungan fisik persediaan yang dibuat klien,
penghitungan ulang harga dikalikan kuantitas, penjumlahan vertikal ikhtisar
persediaan, dan menelusur totalnya ke buku besar.

7. Audit Penetapan Harga dan Kompilasi


Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga per unit yang
digunakan klien untuk memastikan bahwa harga-harga tersebut benar.

 Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi


Catatan biaya standar yang menunjukkan selisih (variances) biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik bermanfaat untuk menilai kewajaran
catatan produksi apabila manajemen memiliki prosedur yang diterapkan agar standar
termutahirkan apabila terjadi perubahan dalam proses dan biaya produksi. Untuk
mencegah dicantumkannya nilai persediaan yang sudah usang (daluwarsa), klien
harus memiliki review formal dan pelaporan tentang barang usang, lambat
perputarannya, rusak, dan barang dinilai terlalu tinggi.

3
 Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi
Auditor bisa menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh dari klien sebagai kerangka acuan, termasuk deskripsi untuk setiap jenis
persediaan, kuantitas, harga pokok per unit, dan nilai persediaan (kuantitas dikalikan
harga). Kita berasumsi bahwa informasi yang tercermin dalam catatan persediaan
perpetual dicatat dengan urutan: bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi
secara terpisah.

 Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan auditor berhadapan dengan
tiga persoalan. Pertama, metoda harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Kedua, penerapan metoda harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, harus
mempertimbangkan antara biaya perolehan dengan nilai pasar (biaya pengganti atau
nilai bersih bisa direalisasi).

 Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi


Dalam menetapkan narga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus
mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Kebutuhan untuk memeriksa biaya-biaya tersebut menyebabkan audit atas barang
dalam proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan
mengaudit barang yang dibeli.

8. Pengintegrasian Pengujian
 Pengujian Siklus Pembelian dan Pembayaran
Apabila auditor memeriksa pembelian persediaan sebagai bagian dari
pengujian siklus pembelian dan pembayaran, auditor juga mendapat bukti tentang
ketelitian bahan baku yang dibeli dan semua biaya overhead pabrik, kecuali biaya
tenaga kerja.

 Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia


Ketika auditor memeriksa biaya tenaga, kondisi yang yang sama diterapkan
seperti halnya pada pembelian. Dalam banyak hal, catatan akuntansi biaya untuk
tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari siklus
penggajian dan personalia.

4
 Pengujian Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang
Kebanyakan pengujian audit dalam penggudangan barang jadi, dan
pengiriman serta pencatatan penjualan dilakukan ketika siklus penjualan dan
pengumpulan piutang terjadi. Apabila klien menggunakan catatan akuntansi biaya,
auditor bisa menguji standar harga pokok penjualan pada waktu yang bersamaan
dengan pelaksanaan pengujian penjualan.

 Pengujian Akuntansi Biaya


Pengujian atas catatan akuntansi biaya berarti memeriksa pengendalian yang
mempengaruhi persediaan yang tidak diperiksa auditor sebagai bagian dari pengujian
atas ketiga siklus yang lalu. Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya
bahan baku ke barang dalam proses, pemindahan biaya produksi barang yang sudah
selesai ke barang jadi, master file persediaan perpetual, dan catatan biaya perunit.

 Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi


Penghitungan fisik persediaan, penetapan harga, dan kompilasi ketiga: nya
sama pentingnya dalam pengauditan persediaan karena kesalahan penyajian dalam
salah satu aktivitas tersebut akan menyebabkan kesalahan penyajian persediaan dan
harga pokok penjualan. Dalam kebanyakan audit, harga pokok penjualan adalah
residu dari persediaan awal persediaan ditambah pembelian bahan baku, tenaga kerja,
dan biaya

5
DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Al. Haryono. 2011. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA) Edisi 2. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN.

Anda mungkin juga menyukai