Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PEMODELAN STRUKTUR

Pada bagian ini akan dilakukan proses pemodelan struktur bangunan balok kolom dan flat
slab dengan menggunakan acuan Peraturan SNI 03-2847-2002 dan dengan menggunakan
bantuan software ETABS versi 9.0.0.

4.1 PERENCANAAN TEBAL PELAT

Untuk dapat menghasilkan sistem struktur yang baik maka bangunan yang didisain harus
memenuhi ketentuan yang berlaku pada Peraturan SNI03-2847-2002. Berikut ini adalah
beberapa ketentuan yang dapat dipergunakan untuk dapat menentukan dimensi tebal pelat
pada sistem struktur balok kolom dan flat slab.

Tabel 4. 1 Tebal Minimum Pelat tanpa balok interior

Kekuatan leleh Tanpa drop panel Dengan drop panel


Panel eksterior Panel eksterior
fy (Mpa) Tanpa Balok tepi Dengan Balok tepi Panel interior Tanpa Balok tepi Dengan Balok tepi Panel interior
275 ln/33 ln/36 ln/36 ln/36 ln/40 ln/40
400 ln/30 ln/33 ln/33 ln/33 ln/36 ln/36
500 ln/28 ln/31 ln/31 ln/31 ln/34 ln/34

Keterangan :
- Tebal pelat tanpa drop panel tidak boleh kurang dari 125 mm
- Tebal pelat dengan drop panel tidak boleh kurang dari 100 mm
- ln= Jarak bersih antar dua kolom yang berdekatan.

Maka untuk menentukan tebal pelat sistem struktur flat slab dengan fy = 400 MPa,
sistem struktur tanpa drop panel, digunakan tebal minimum sebesar l n/30.

Tugas IV-1
Pada tugas akhir ini digunakan spesifikasi material sebagai berikut :
Beton : Ec = 25742, 96 MPa
Ȗbeton = 2400 Kg/m3
fy = 400 MPa
f’c = 30 MPa
Baja : BJ-41 (fy= 250 MPa, fu=410 MPa).

4.2 PERENCANAAN BALOK T

Berdasarkan peraturan SNI03-2847-2002, disain elemen balok T harus sesuai dengan


ketentuan pada bab 10.10, yaitu :
1). Pada konstruksi balok T, bagian sayap dan badan balok harus dibuat menyatu
(monolit) atau harus dilekatkan secara efektif sehingga menjadi satu kesatuan
2). Lebar pelat efektif sebagai bagian dari sayap balok T tidak boleh melebihi ¼
bentang balok, dan lebar efektif sayap dari masing-masing sisi badan balok tidak
boleh melebihi :
a. 8 kali tpelat, dan
b. ½ jarak bersih antar balok- balok yang bersebelahan
3). Untuk balok yang mempunyai pelat hanya pada satu sisi, lebar efektif sayap dari
sisi badan tidak boleh melebihi dari:
a. 1/12 dari bentang balok,
b. 6 kali tpelat, dan
c. ½ jarak bersih antar balok-balok yang bersebelahan
4). Balok T tunggal, di mana bentuk T nya diperlukan untuk menambah luas daerah
tekan, harus mempunyai ketebalan sayap tidak kurang dari ½ lebar badan balok,
dan lebar efektif sayap tidak lebih dari 4 kali lebar badan balok
5). Bila tulangan lentur utama pelat, yang merupakan bagian dari sayap balok T
(terkecuali untuk konstruksi pelat rusuk), dipasang sejajar dengan balok, maka
harus disediakan penulangan di sisi atas pelat yang dipasang tegak lurus terhadap
balok berdasarkan ketentuan berikut :
a. Tulangan transversal tersebut harus direncanakan untuk memikul beban
terfaktor selebar efektif pelat yang dianggap berprilaku sebagai kantilever.
Untuk balok T tunggal, seluruh lebar dari sayap yang membentang harus

Tugas IV-2
diperhitungkan. Untuk balok T lainnya, hanya bagian pelat selebar
efektifnya saja yang perlu diperhitungkan.
b. Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi 5 kali
tebal pelat dan juga tidak melebihi 500 mm.

befektif

tp

d
h

bw
Gambar 4. 1 Penampang balok T

4.3 PERENCANAAN AWAL SISTEM STRUKTUR BALOK KOLOM DAN


FLAT SLAB DENGAN DINDING GESER

Berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI 03-
2847-2002, sistem struktur yang akan dianalisis adalah Sistem Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK) dengan dinding geser. Komponen struktur ini didesain untuk memikul
gaya akibat beban gempa dan memikul momen (Lentur).

Material yang digunakan di dalam portal tersebut adalah beton dengan kekuatan tekan 30
MPa dan tulangan dengan kapasitas tarik 410 MPa (BJ 41).

Tugas IV-3
Gambar 4. 2 Denah struktur dengan dinding geser (Core Wall)

Untuk menganalisis pengaruh gaya gempa pada struktur, pembebanan struktur dilakukan
terhadap beban mati, beban mati tambahan (SDL), dan beban gempa sebagaimana
dijelaskan di bawah ini:
- Beban Mati (D)
Beban mati merupakan beban dari seluruh bagian dari struktur yang bersifat tetap.
dengan berat beton sebesar 2.4 KN/m 3. Beban hidup yang diperhitungkan adalah
berat sendiri dari masing-masing elemen, seperti pelat, balok, kolom, dan dinding
geser. Pelat dirancang setebal 150 mm dan dinding geser direncanakan setebal
150 mm.
- Beban Mati tambahan (SIDL)
Beban mati tambahan (Super Imposed Dead Load) merupakan berat mati yang
berasal dari elemen-elemen non struktural yang ditambahkan kepada struktur.
Contoh dari beban SIDL yang digunakan pada perencanaan bangunan kali ini
adalah beban peralatan mekanikal dan elektrikal sebesar 0.5 KN/m2, beban
penutup lantai keramik 0.24 KN/m2 per cm tebal, beban mortar lantai 0.21
KN/m2 per cm tebal, Plafond dan penggantung 0.18 KN/m2, beban dinding
setengah bata 2.5 KN/m2.
- Beban Hidup (L)
Beban hidup atau live load merupakan beban-beban yang tidak bekerja pada
bangunan selama bangunan itu berdiri melainkan beban yang berasal dari

Tugas IV-4
penghuni atau barang-barang furniture tergantung dari fungsi bangunan. Menurut
Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI-
1.3.53.1987, beban hidup pada bangunan apartemen untuk lantai) 250 Kg/m 2 dan
untuk lantai atap sebesar 100 Kg/m2.
- Beban Gempa (E)
Beban lateral yang dianggap dominan adalah beban gempa. Beban gempa desain
yang digunakan adalah sebagai berikut (Uniform Building Code,UBC 1997).
Spektrum gempa rencana yang digunakan adalah zona 3 dengan Z = 0.3 g dengan
perencanaan struktur daktail penuh.
C v .I (4. 1)
V  R.T W

yang tidak melebihi dari :

2.5xCa x I
V R W (4. 2)
tetapi juga tidak kurang dari
V  0.11 x Ca x I x W
(4.3)

D I S A IN R E S P O N S S P E C T R A
Z O NA GE M P A 3 , T A NA H L U N A K ( U B C 1 9 9 7 )

C (g)

2. 5 C A =0 . 8 3

C v / T = 0. 4 5 / T

C A =0. 3 3

0. 1 0.6
T ( D e t ik )

Gambar 4. 3 Kurva desain respons spectra zona gempa 3 tanah lunak

Total gaya geser dasar yang dihasilkan didistribusikan berdasarkan ketinggian dari
struktur yang memenuhi persamaan di bawah ini :

Tugas IV-5
n
V  Ft   Fi (4.4)
i1

Konsentrasi gaya di puncak ditentukan oleh persamaan di bawah ini :


Ft = 0.07 T. V (4.5)

Nilai Ft tidak melebihi 0.25V dan dianggap nol apabila T kurang dari 0.7 detik. Sisa dari
gaya geser dasar setelah dikurangi F t didistribusikan pada setiap lantai dengan
menggunakan persamaan di bawah ini :
V  Ftw x
F = (4.6)
hx
x n
 w i hi
i1

Sedangkan berdasarkan Peraturan IBC 2003, gaya geser dasar disain adalah
V = Cs.W (4.7)

Keterangan :
W = berat efektif struktur (berar gedung + beban mati lainnya yang mungkin terjadi
ketika gempa bumi terjadi), dan
Cs = koefisien respons gempa

Nilai gaya geser dasar disain harus lebih besar dari 0.0455 S DS IE W
Gaya geser per lantai diberikan oleh rumus :
n
 Fi
FPX  ix wpx (4.8)
b
 wi
i x

Keterangan :
FPX = Gaya geser yang diaplikasikan pada diafragma lantai ke-i
Fi = Gaya yang didapatkan dari persamaan ASCE 7-02 (IBC 2003) pada lantai ke-i
wPX = Berat efektif struktur pada lantai x
wi = Berat efektif struktur pada lantai ke-i

Tugas IV-6
Tabel 4. 2 Pembebanan Struktur

Jenis beban Besar beban Satuan Keterangan


Beban Mati 24 Kg/m3 Beton Bertulang
Beban hidup atap 1 KN/m2
Beban hidup lantai 2.5 KN/m2
Beban mati tambahan (SIDL)
a. Beban ME 0.5 KN/m2
b. Beban penutup lantai dari beton 0.24 x2 = 0.48 KN/m2 ketebalan 2 cm
c. Beban mortar lantai 0.21 x 3 = 0.63 KN/m2 ketebalan 3 cm
c. Plafond dan penggantung 0.18 KN/m2
d. Beban dinding 1/2 bata 2.5x4= 10 KN/m
2.5x3 = 7.5 KN/m

SDL lantai 1-4 1.79 KN/m2


SDL lantai 5 1.13 KN/m2

Kombinasi pembebanan rencana pada struktur sesuai dengan Tata Cara Perencanaan
Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 sebagai berikut:
 1.4 D + 1.4 SDL
 1.2(D+SDL) + 1.0 L ± 1.0 Ex ± 0.3 Ey
 1.2(D+SDL) + 1.0 L ± 1.0 Ey ± 0.3 Ex
 0.9 (D+SDL) ± 1.0 Ex ± 0.3 Ey
 0.9 (D+SDL) ± 1.0 Ey ± 0.3 Ex

Selanjutnya dari kombinasi pembebanan di atas, di desain penampang sehingga dipenuhi


konsep kolom kuat-balok lemah (strong column-weak beam).
Di dalam pemodelan struktur dengan menggunakan ETABS versi 9.0.0 penulis
menggunakan parameter-parameter di bawah ini:
 Zona Gempa 3 pada peraturan UBC 1997 dengan jenis tanah Sc (very dense soil
and soft rock)
 Berdasarkan UBC 1997, parameter yang digunakan adalah Ca = 0.33 ; Cv = 0.45
 Berdasarkan IBC 2003, parameter yang digunakan adalah Ss = 0.83 ; S1 = 0.45
 Overstrength factor rencana (Faktor tahanan lebih total) = 2.8
 Reduksi beban Gempa rencana (R) = 8.5 (untuk Peraturan UBC 1997) dan
= 8 (untuk Peraturan IBC 2003)
 Daktilitas rencana struktur = 5.3

Tugas IV-7
4.2.1 Portal 5 lantai
Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu
dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang pada sistem struktur
balok kolom dan flat slab adalah :

Tabel 4. 3 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 5 lantai

Data Struktur Balok Kolom:


- Tebal pelat lantai = 0.15 m
- Tebal dinding geser = 0.165 m
- Tinggi dasar = 4.00 m
- Tinggi tipikal = 3.60 m
- Berat struktur, W (KN) UBC 1997 = 46,560.63 KN
- Berat struktur, W (KN) IBC 2003 = 45,765.94 KN

Data Struktur Flat Slab:


-Tebal pelat lantai = 0.15 m
-Tebal dinding geser = 0.17 m
-Tinggi dasar = 4.00 m
-Tinggi tipikal = 3.60 m
-Berat struktur, W (KN) UBC 1997 = 22,857.86 KN
-Berat struktur, W (KN) IBC 2003 = 22,857.86 KN

Kolom
600 x 600 mm2
4 x 3.6 m

Balok T
400 x 800 mm2

4.00 m

5x 8000 mm

Gambar 4. 4 Gambar denah portal bangunan 5 lantai

Tugas IV-8
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi
9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Analisis ini menghasilkan periode
bangunan seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4. 4 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 5 lantai

BALOK KOLOM FLAT SLAB


TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x Ket. TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x Ket.
0.65 0.6403 OK 0.65 0.6499 OK
TIBC 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x
0.80 0.6403 OK 0.80 0.6499 OK

Dari tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem struktur balok kolom dan flat
slab 5 lantai ini memenuhi ketentuan yang ada pada peraturan IBC 1997 dan UBC 2003.

Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 5 lantai.

Tabel 4. 5 Penampang portal sistem struktur balok kolom 5 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-2 450 450 12 ĭ 2.91
25
Kolom lt 3-5 350 350 8 ĭ 25 3.20
Kolom Boundary Element lt 1-3 600 800 38 ĭ 5.23
29
Kolom Boundary Element lt 4-5 400 800 26 ĭ 3.99
25
Balok T (balok induk) 400 800
Balok T (Balok anak) 300 600

Tabel 4. 6 Penampang portal sistem struktur flat slab 5 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-2 450 450 12 ĭ 2.91
25
Kolom lt 3-5 350 350 8 ĭ 25 3.20
Kolom Boundary Element lt 1-3 600 800 38 ĭ 5.23
29
Kolom Boundary Element lt 4-5 400 800 26 ĭ 3.99
25

Tugas IV-9
4.2.2 Portal 10 lantai
Gaya geser desain dari portal 10 lantai ini dapat diketahui setelah diketahui periode
struktur dari bangunan. Dimensi pelat dan shear wall yang digunakan adalah :

Tabel 4. 7 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 10 lantai

Data Struktur Balok Kolom:


- Tebal pelat lantai=0.12 m
- Tebal dinding geser=0.12 m
- Tinggi dasar=4.00 m
- Tinggi tipikal=3.60 m Berat struktur, W (KN) IBC 2003= 171,812.59 KN Berat struktur, W (KN) UBC
-
-

Data Struktur Flat Slab:


-Tebal pelat lantai = 0.15 m
-Tebal dinding geser = 0.17 m
-Tinggi dasar = 4.00 m
-Tinggi tipikal = 3.60 m
-Berat struktur, W (KN) IBC 2003 = 97,904.89 KN
-Berat struktur, W (KN) UBC 1997 = 97,904.89 KN

Gambar 4. 5 Gambar denah portal bangunan 10 lantai

Tugas IV-
Analisis ini menghasilkan periode bangunan seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4. 8 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 10 lantai

BALOK KOLOM FLAT SLAB


TUBC97 ( Batasan maksimum T struktur) Tstr x Ket. TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x
1.08 0.66 OK 1.08 0.69 OK
TIBC 2003 (Batasan maksimum T struktur) Tstr x Ket. Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur Tstr x
1.53 0.66 OK 1.53 0.69 OK

Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 10 lantai.

Tabel 4. 9 Penampang portal sistem struktur balok kolom 10 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-5 1000 1000 96 ĭ 29 6
Kolom lt 6-10 800 800 76 ĭ 25 5.83
Kolom Boundary Element lt 1-2 1300 1600 142 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 3-6 1200 1500 116 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 7-10 800 1200 96 ĭ 29 6
Balok T (balok induk) 1100 1500
Balok T (Balok anak) 500 800

Tabel 4. 10 Penampang portal sistem struktur flat slab 10 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-5 1000 1000 96 ĭ 29 6
Kolom lt 6-10 800 800 76 ĭ 25 5.83
Kolom Boundary Element lt 1-2 1300 1600 142 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 3-6 1200 1500 116 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 7-10 800 1200 96 ĭ 29 6

4.2.3 Portal 20 lantai


Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu
dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang pelat dan shear wall
tersebut adalah sebagai berikut :

Tugas IV-
Tabel 4. 11 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 20 lantai

Data Struktur Balok Kolom:


- Tebal pelat lantai = 0.15 m
- Tebal dinding geser = 0.15 m
- Tinggi dasar = 4.00 m
- Tinggi tipikal = 3.60 m
- Berat struktur, W (KN) IBC 2003 = 370,770.59 KN
- Berat struktur, W (KN) UBC 1997 = 370,770.59 KN

Data Struktur Flat Slab:


-Tebal pelat lantai = 0.30 m
-Tebal dinding geser = 0.50 m
-Tinggi dasar = 4.00 m
-Tinggi tipikal = 3.60 m
-Berat struktur, W (KN) IBC 2003 = 226,740.17 KN
-Berat struktur, W (KN) UBC 1997 = 226,740.17 KN

Gambar 4. 6 Portal 20 lantai

Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi
9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Berikut ini merupakan periode
struktur bangunan untuk tipe struktur balok kolom dan flat slab :

Tugas IV-
Tabel 4. 12 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 20 lantai

BALOK KOLOM FLAT SLAB


TUBC97 ( Batasan maksimum T struktur) Tstr x Ket TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x Ket.
1.81 1.72 OK 1.81 1.80 OK
TIBC 2003 (Batasan maksimum T struktur) Tstr x Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x
2.94 1.72 OK 2.94 1.80 OK

Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 20 lantai.

Tabel 4. 13 Penampang portal sistem struktur balok kolom 20 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-10 1000 1000 96 ĭ 29 6
Kolom lt 11-20 800 800 76 ĭ 25 5.83
Kolom Boundary Element lt 1-2 1300 1600 142 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 3-13 1200 1500 116 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 14-20 800 1200 96 ĭ 29 6
Balok T (balok induk) lt.1-11 1700 1700
Balok T (balok induk) lt.11-20 1400 1600
Balok T (Balok anak) 500 800

Tabel 4. 14 Penampang portal sistem struktur flat slab 20 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-10 1000 1000 96 ĭ 29 6
Kolom lt 11-20 800 800 76 ĭ 25 5.83
Kolom Boundary Element lt 1-2 1300 1600 142 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 3-13 1200 1500 116 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 14-20 800 1200 96 ĭ 29 6

Tugas IV-
4.2.4 Portal 30 lantai
Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu
dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang prlat dan shear wall
tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 15 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 30 lantai

Data Struktur Balok Kolom:


- Tebal pelat lantai = 0.15 m
- Tebal dinding geser = 0.30 m
- Tinggi dasar = 4.00 m
- Tinggi tipikal = 3.60 m
- Berat struktur, W (KN) IBC 2003 = 455,845.16 KN
- Berat struktur, W (KN) UBC 1997 = 494,124.20 KN

Data Struktur Flat Slab:


-Tebal pelat lantai = 0.30 m
-Tebal dinding geser = 0.50 m
-Tinggi dasar = 4.00 m
-Tinggi tipikal = 3.60 m
-Berat struktur, W (KN) IBC 2003 = 290,667.08 KN
-Berat struktur, W (KN) UBC 1997 = 290,667.08 KN

Gambar 4. 7 Portal struktur bangunan 30 lantai

Tugas IV-
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi
9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Berikut ini disajikan periode
struktur untuk sistem struktur balok kolom dan flat slab :

Tabel 4. 16 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 30 lantai

BALOK KOLOM FLAT SLAB


TUBC97 ( Batasan maksimum T struktur) Tstr x Ket. TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x Ket
4.31 3.12 OK 4.31 3.74 OK
TIBC 2003 (Batasan maksimum T struktur) Tstr x Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x
4.31 3.01 OK 4.31 3.74 OK

Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 20 lantai.

Tabel 4. 17 Penampang portal sistem struktur balok kolom 30 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-10 1200 1300 106 ĭ 6
35
Kolom lt 11-22 1000 1000 96 ĭ 29 4.71
Kolom lt 23-30 800 800 76 ĭ 25 5.83
Kolom Boundary Element lt 1-2 1300 1600 142 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 3-13 1200 1500 116 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 14-20 800 1200 96 ĭ 29 6
Balok T (balok induk) lt.1-11 1700 1700
Balok T (balok induk) lt.12-17 1400 1600
Balok T (Balok induk) lt.18-30 500 800
Balok T (Balok anak) 500 800

Tabel 4. 18 Penampang portal sistem struktur flat slab 30 lantai

Jenis Penampang Lebar (b) Tinggi (h) Tulangan % Tulangan


mm mm
Kolom lt 1-10 1200 1300 106 ĭ 6
35
Kolom lt 11-22 1000 1000 96 ĭ 29 4.71
Kolom lt 23-30 800 800 76 ĭ 25 5.83
Kolom Boundary Element lt 1-2 1300 1600 142 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 3-13 1200 1500 116 ĭ 6
35
Kolom Boundary Element lt 14-20 800 1200 96 ĭ 29 6

Tugas IV-

Anda mungkin juga menyukai