PEMODELAN STRUKTUR
Pada bagian ini akan dilakukan proses pemodelan struktur bangunan balok kolom dan flat
slab dengan menggunakan acuan Peraturan SNI 03-2847-2002 dan dengan menggunakan
bantuan software ETABS versi 9.0.0.
Untuk dapat menghasilkan sistem struktur yang baik maka bangunan yang didisain harus
memenuhi ketentuan yang berlaku pada Peraturan SNI03-2847-2002. Berikut ini adalah
beberapa ketentuan yang dapat dipergunakan untuk dapat menentukan dimensi tebal pelat
pada sistem struktur balok kolom dan flat slab.
Keterangan :
- Tebal pelat tanpa drop panel tidak boleh kurang dari 125 mm
- Tebal pelat dengan drop panel tidak boleh kurang dari 100 mm
- ln= Jarak bersih antar dua kolom yang berdekatan.
Maka untuk menentukan tebal pelat sistem struktur flat slab dengan fy = 400 MPa,
sistem struktur tanpa drop panel, digunakan tebal minimum sebesar l n/30.
Tugas IV-1
Pada tugas akhir ini digunakan spesifikasi material sebagai berikut :
Beton : Ec = 25742, 96 MPa
Ȗbeton = 2400 Kg/m3
fy = 400 MPa
f’c = 30 MPa
Baja : BJ-41 (fy= 250 MPa, fu=410 MPa).
Tugas IV-2
diperhitungkan. Untuk balok T lainnya, hanya bagian pelat selebar
efektifnya saja yang perlu diperhitungkan.
b. Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi 5 kali
tebal pelat dan juga tidak melebihi 500 mm.
befektif
tp
d
h
bw
Gambar 4. 1 Penampang balok T
Berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI 03-
2847-2002, sistem struktur yang akan dianalisis adalah Sistem Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK) dengan dinding geser. Komponen struktur ini didesain untuk memikul
gaya akibat beban gempa dan memikul momen (Lentur).
Material yang digunakan di dalam portal tersebut adalah beton dengan kekuatan tekan 30
MPa dan tulangan dengan kapasitas tarik 410 MPa (BJ 41).
Tugas IV-3
Gambar 4. 2 Denah struktur dengan dinding geser (Core Wall)
Untuk menganalisis pengaruh gaya gempa pada struktur, pembebanan struktur dilakukan
terhadap beban mati, beban mati tambahan (SDL), dan beban gempa sebagaimana
dijelaskan di bawah ini:
- Beban Mati (D)
Beban mati merupakan beban dari seluruh bagian dari struktur yang bersifat tetap.
dengan berat beton sebesar 2.4 KN/m 3. Beban hidup yang diperhitungkan adalah
berat sendiri dari masing-masing elemen, seperti pelat, balok, kolom, dan dinding
geser. Pelat dirancang setebal 150 mm dan dinding geser direncanakan setebal
150 mm.
- Beban Mati tambahan (SIDL)
Beban mati tambahan (Super Imposed Dead Load) merupakan berat mati yang
berasal dari elemen-elemen non struktural yang ditambahkan kepada struktur.
Contoh dari beban SIDL yang digunakan pada perencanaan bangunan kali ini
adalah beban peralatan mekanikal dan elektrikal sebesar 0.5 KN/m2, beban
penutup lantai keramik 0.24 KN/m2 per cm tebal, beban mortar lantai 0.21
KN/m2 per cm tebal, Plafond dan penggantung 0.18 KN/m2, beban dinding
setengah bata 2.5 KN/m2.
- Beban Hidup (L)
Beban hidup atau live load merupakan beban-beban yang tidak bekerja pada
bangunan selama bangunan itu berdiri melainkan beban yang berasal dari
Tugas IV-4
penghuni atau barang-barang furniture tergantung dari fungsi bangunan. Menurut
Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI-
1.3.53.1987, beban hidup pada bangunan apartemen untuk lantai) 250 Kg/m 2 dan
untuk lantai atap sebesar 100 Kg/m2.
- Beban Gempa (E)
Beban lateral yang dianggap dominan adalah beban gempa. Beban gempa desain
yang digunakan adalah sebagai berikut (Uniform Building Code,UBC 1997).
Spektrum gempa rencana yang digunakan adalah zona 3 dengan Z = 0.3 g dengan
perencanaan struktur daktail penuh.
C v .I (4. 1)
V R.T W
2.5xCa x I
V R W (4. 2)
tetapi juga tidak kurang dari
V 0.11 x Ca x I x W
(4.3)
D I S A IN R E S P O N S S P E C T R A
Z O NA GE M P A 3 , T A NA H L U N A K ( U B C 1 9 9 7 )
C (g)
2. 5 C A =0 . 8 3
C v / T = 0. 4 5 / T
C A =0. 3 3
0. 1 0.6
T ( D e t ik )
Total gaya geser dasar yang dihasilkan didistribusikan berdasarkan ketinggian dari
struktur yang memenuhi persamaan di bawah ini :
Tugas IV-5
n
V Ft Fi (4.4)
i1
Nilai Ft tidak melebihi 0.25V dan dianggap nol apabila T kurang dari 0.7 detik. Sisa dari
gaya geser dasar setelah dikurangi F t didistribusikan pada setiap lantai dengan
menggunakan persamaan di bawah ini :
V Ftw x
F = (4.6)
hx
x n
w i hi
i1
Sedangkan berdasarkan Peraturan IBC 2003, gaya geser dasar disain adalah
V = Cs.W (4.7)
Keterangan :
W = berat efektif struktur (berar gedung + beban mati lainnya yang mungkin terjadi
ketika gempa bumi terjadi), dan
Cs = koefisien respons gempa
Nilai gaya geser dasar disain harus lebih besar dari 0.0455 S DS IE W
Gaya geser per lantai diberikan oleh rumus :
n
Fi
FPX ix wpx (4.8)
b
wi
i x
Keterangan :
FPX = Gaya geser yang diaplikasikan pada diafragma lantai ke-i
Fi = Gaya yang didapatkan dari persamaan ASCE 7-02 (IBC 2003) pada lantai ke-i
wPX = Berat efektif struktur pada lantai x
wi = Berat efektif struktur pada lantai ke-i
Tugas IV-6
Tabel 4. 2 Pembebanan Struktur
Kombinasi pembebanan rencana pada struktur sesuai dengan Tata Cara Perencanaan
Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 sebagai berikut:
1.4 D + 1.4 SDL
1.2(D+SDL) + 1.0 L ± 1.0 Ex ± 0.3 Ey
1.2(D+SDL) + 1.0 L ± 1.0 Ey ± 0.3 Ex
0.9 (D+SDL) ± 1.0 Ex ± 0.3 Ey
0.9 (D+SDL) ± 1.0 Ey ± 0.3 Ex
Tugas IV-7
4.2.1 Portal 5 lantai
Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu
dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang pada sistem struktur
balok kolom dan flat slab adalah :
Tabel 4. 3 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 5 lantai
Kolom
600 x 600 mm2
4 x 3.6 m
Balok T
400 x 800 mm2
4.00 m
5x 8000 mm
Tugas IV-8
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi
9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Analisis ini menghasilkan periode
bangunan seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. 4 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 5 lantai
Dari tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem struktur balok kolom dan flat
slab 5 lantai ini memenuhi ketentuan yang ada pada peraturan IBC 1997 dan UBC 2003.
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 5 lantai.
Tugas IV-9
4.2.2 Portal 10 lantai
Gaya geser desain dari portal 10 lantai ini dapat diketahui setelah diketahui periode
struktur dari bangunan. Dimensi pelat dan shear wall yang digunakan adalah :
Tabel 4. 7 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 10 lantai
Tugas IV-
Analisis ini menghasilkan periode bangunan seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. 8 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 10 lantai
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 10 lantai.
Tugas IV-
Tabel 4. 11 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 20 lantai
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi
9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Berikut ini merupakan periode
struktur bangunan untuk tipe struktur balok kolom dan flat slab :
Tugas IV-
Tabel 4. 12 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 20 lantai
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 20 lantai.
Tugas IV-
4.2.4 Portal 30 lantai
Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu
dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang prlat dan shear wall
tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 15 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 30 lantai
Tugas IV-
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi
9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Berikut ini disajikan periode
struktur untuk sistem struktur balok kolom dan flat slab :
Tabel 4. 16 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 30 lantai
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain
penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang
digunakan dalam portal 20 lantai.
Tugas IV-