Anda di halaman 1dari 6

KREATININ Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada : distrofi

Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin otot (tahap akhir), myasthenia gravis.
disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot Untuk menilai fungsi ginjal, permintaan pemeriksaan
rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat kreatinin dan BUN hampir selalu disatukan (dengan darah
(creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan yang sama). Kadar kreatinin dan BUN sering
energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari diperbandingkan. Rasio BUN/kreatinin biasanya berada
ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah pada kisaran 12-20. Jika kadar BUN meningkat dan
menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase kreatinin serum tetap normal, kemungkinan terjadi uremia
(creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi, non-renal (prarenal); dan jika keduanya meningkat,
sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi dicurigai terjadi kerusakan ginjal (peningkatan BUN lebih
kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan pesat daripada kreatinin). Pada dialisis atau transplantasi
diekskresikan dalam urin. ginjal yang berhasil, urea turun lebih cepat daripada
Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari kreatinin. Pada gangguan ginjal jangka panjang yang
lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas parah, kadar urea terus meningkat, sedangkan kadar
otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun kreatinin cenderung mendatar, mungkin akibat akskresi
keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin melalui saluran cerna.
harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik Rasio BUN/kreatinin rendah (<12)>20) dengan kreatinin
yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan normal dijumpai pada uremia prarenal, diet tinggi protein,
kerusakan masif pada otot. perdarahan saluran cerna, keadaan katabolik. Rasio
Nilai Rujukan BUN/kreatinin tinggi (>20) dengan kreatinin tinggi
DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5- dijumpai pada azotemia prarenal dengan penyakit ginjal,
1,0 mg/dl. (Wanita sedikit lebih rendah karena massa otot gagal ginjal, azotemia pascarenal.
yang lebih rendah daripada pria).
ANAK : Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 UREUM
mg/dl. Anak (2-6 tahun): 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih Hampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, dari
tua : 0,4-1,2 mg/dl. Kadar agak meningkat seiring dengan metabolisme protein (asam amino). Urea berdifusi bebas
bertambahnya usia, akibat pertambahan massa otot. masuk ke dalam cairan intra sel dan ekstrasel. Zat ini
LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang akibat dipekatkan dalam urin untuk diekskresikan. Pada
penurunan massa otot dan penurunan produksi kreatinin. keseimbangan nitrogen yang stabil, sekitar 25 gram urea
Masalah Klinis diekskresikan setiap hari. Kadar dalam darah
Kreatinin darah meningkat jika fungsi ginjal menurun. mencerminkan keseimbangan antara produksi dan
Oleh karena itu kreatinin dianggap lebih sensitif dan ekskresi urea.
merupakan indikator khusus pada penyakit ginjal Ureum berasal dari penguraian protein, terutama yang
dibandingkan uji dengan kadar nitrogen urea darah berasal dari makanan. Pada orang sehat yang makanannya
(BUN). Sedikit peningkatan kadar BUN dapat banyak mengandung protein, ureum biasanya berada di
menandakan terjadinya hipovolemia (kekurangan volume atas rentang normal. Kadar rendah biasanya tidak
cairan); namun kadar kreatinin sebesar 2,5 mg/dl dapat dianggap abnormal karena mencerminkan rendahnya
menjadi indikasi kerusakan ginjal. Kreatinin serum sangat protein dalam makanan atau ekspansi volume plasma.
berguna untuk mengevaluasi fungsi glomerulus. Namun, bila kadarnya sangat rendah bisa
Keadaan yang berhubungan dengan peningkatan kadar mengindikasikan penyakit hati berat. Kadar urea
kreatinin adalah : gagal ginjal akut dan kronis, nekrosis bertambah dengan bertambahnya usia, juga walaupun
tubular akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, tanpa penyakit ginjal.
pielonefritis, eklampsia, pre-eklampsia, hipertensi Nilai Rujukan
esensial, dehidrasi, penurunan aliran darah ke ginjal (syok Dewasa : 5 – 25 mg/dl
berkepanjangan, gagal jantung kongestif), rhabdomiolisis, Anak-anak : 5 – 20 mg/dl
lupus nefritis, kanker (usus, kandung kemih, testis, uterus, Bayi : 5 – 15 mg/dl
prostat), leukemia, penyakit Hodgkin, diet tinggi protein Lanjut usia : kadar sedikit lebih tinggi daripada dewasa.
(mis. daging sapi [kadar tinggi], unggas, dan ikan [efek Masalah Klinis
minimal]). Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar Peningkatan kadar urea disebut uremia. Azotemia
kreatinin adalah : Amfoterisin B, sefalosporin (sefazolin, mengacu pada peningkatan semua senyawa nitrogen
sefalotin), aminoglikosid (gentamisin), kanamisin, berberat molekul rendah (urea, kreatinin, asam urat) pada
metisilin, simetidin, asam askorbat, obat kemoterapi gagal ginjal. Penyebab uremia dibagi menjadi tiga, yaitu
sisplatin, trimetoprim, barbiturat, litium karbonat, penyebab prarenal, renal, dan pascarenal. Uremia
mitramisin, metildopa, triamteren. prarenalterjadi karena gagalnya mekanisme yang bekerja
sebelum filtrasi oleh glomerulus. Mekanisme tersebut
meliputi : 1) penurunan aliran darah ke ginjal seperti pada the number of red blood cells in a volume of blood.
syok, kehilangan darah, dan dehidrasi; 2) peningkatan MCH=(Hgb*10)/RBC
katabolisme protein seperti pada perdarahan A normal value in humans is 27 to 31
gastrointestinal disertai pencernaan hemoglobin dan picograms/cell. Conversion to SI-units: 1 pg of
penyerapannya sebagai protein dalam makanan, hemoglobin = 0.06207 femtomol. Normal value converted
perdarahan ke dalam jaringan lunak atau rongga tubuh, to SI-units: 1.68 - 1.92 fmol/cell
hemolisis, leukemia (pelepasan protein leukosit), cedera
fisik berat, luka bakar, demam,. The mean corpuscular volume, or "mean cell volume"
Uremia renal terjadi akibat gagal ginjal (penyebab (MCV), is a measure of the average red blood
tersering) yang menyebabkan gangguan ekskresi urea. cell volume that is reported as part of a standard complete
Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh blood count. In patients with anemia, it is the MCV
glomerulonefritis, hipertensi maligna, obat atau logam measurement that allows classification as either
nefrotoksik, nekrosis korteks ginjal. Gagal ginjal kronis a microcytic anemia (MCV below normal
disebabkan oleh glomerulonefritis, pielonefritis, diabetes range), normocytic anemia (MCV within normal range)
mellitus, arteriosklerosis, amiloidosis, penyakit tubulus ormacrocytic anemia (MCV above normal range).
ginjal, penyakit kolagen-vaskular. Calculation
Uremia pascarenal terjadi akibat obstruksi saluran kemih It can be calculated (in litres) by dividing
di bagian bawah ureter, kandung kemih, atau urethra yang the hematocrit by the red blood cell count (number of red
menghambat ekskresi urin. Obstruksi ureter bisa oleh blood cells per litre). The result is typically reported in
batu, tumor, peradangan, atau kesalahan pembedahan. femtolitres. If the MCV was determined by automated
Obstruksi leher kandung kemih atau uretra bisa oleh equipment, the result can be compared to RBC
prostat, batu, tumor, atau peradangan. Urea yang tertahan morphology on a peripheral blood smear. Any deviation
di urin dapat berdifusi masuk kembali ke dalam darah. would be indicative of either faulty equipment or
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi peningkatan technician error.For further specification, it can be used to
urea, seperti : obat nefrotoksik; diuretic (hidroklorotiazid, calculate red blood cell distribution width (RDW).
asam etakrinat, furosemid, triamteren); antibiotic Interpretation
(basitrasin, sefaloridin (dosis besar), gentamisin, The normal reference range is typically 80-100 fL.
kanamisin, kloramfenikol, metisilin, neomisin, High
vankomisin); obat antihipertensi (metildopa, guanetidin); In presence of hemolytic anaemia, presence
sulfonamide; propanolol, morfin; litium karbonat; of reticulocytes can increase MCV. In pernicious
salisilat. Sedangkan obat yang dapat menurunkan kadar anemia (macrocytic), MCV can range up to
urea misalnya fenotiazin. 150 femtolitres. An elevated MCV is also associated
Penurunan kadar urea sering dijumpai pada penyakit hati with alcoholism[2] (as are an elevated GGT and a ratio
yang berat. Pada nekrosis hepatik akut, sering urea rendah of AST:ALT of 2:1). Vitamin B12 and/or folic
asam-asam amino tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut. acid deficiency has also been associated with macrocytic
Pada sirosis hepatis, terjadipengurangan sintesis dan anemia (high MCV numbers).
sebagian karena retensi air oleh sekresi hormone Low
antidiuretik yang tidak semestinya. The most common causes of microcytic anemia are iron
Pada karsinoma payudara yang sedang dalam pengobatan deficiency (due to
dengan androgen yang intensif, kadar urea rendah karena inadequate dietary intake, gastrointestinal blood loss,
kecepatan anabolisme protein yang tinggi. Pada akhir or menstrual blood loss), thalassemia, or chronic disease.
kehamilan, kadar urea kadang-kadang terlihat menurun, A low MCV number in a patient with a positive stool
ini bisa karena peningkatan filtrasi glomerulus, diversi guaiac test (bloody stool) is highly suggestive of GI
nitrogen ke fetus, atau karena retensi air. Penurunan kadar cancer.
urea juga dijumpai pada malnutrisi protein jangka In iron deficiency anemia (microcytic anemia), it can be
panjang. Penggantian kehilangan darah jangka panjang, as low as 60 to 70 femtolitres. In cases of thalassemia, the
dekstran, glukosa, atu saline intravena, bisa menurunkan MCV may be low even though the patient is not iron
kadar urea akibat pengenceran. deficient.
Worked example
The mean corpuscular hemoglobin, or "mean cell
Conventional
hemoglobin" (MCH), is the average mass Measure Units Conversion
units
of hemoglobin per red blood cell in a sample of blood. It
is reported as part of a standardcomplete blood count. Hct 40%
MCH value is diminished in hypochromic anemias. It is 100 (deci- is 10-
calculated by dividing the total mass of hemoglobin by Hb 10 grams/deciliter 1
grams/liter )
5E+12 Beberapa jenis makanan yang mengadung protein seperti
RBC 5E+12 cells/liter susu, yogurt, keju, kacang – kacangan  dibatasi dalam
cells/liter
konsumsinya untuk pasien dialysis karena mengandung
MCV = 8E-14 (femto- is kadar kalium dan phospat yang tinggi.
80 femtoliters/cell
Hct / RBC liters/cell 10-15) Apakah ada penyebab lain kekurangan kadar
MCH = 2E-11 (pico- is 10- albumin dalam darah selain kurangnya konsumsi
20 picograms/cell 12 makanan yang berprotein tinggi?
Hb / RBC grams/cell )
Peradangan dan infeksi dapat menyebabkan kadar
MCHC = 250
25 grams/deciliter (deci is 10-1) albumin turun. Infeksi kandung kemih, infeksi pada akses
Hb / HCT grams/liter merupakan beberapa contoh yang dapat menurunkan
kadar albumin. Sedangkan untuk jenis peradangan adalah
1. HB arthritis dan Lupus.  Selain masalah pada liver dan
Hemoglobin (Hb) ? kompleks protein pigmen yang metabolic acidosis juga dapat menunrunkan kadar
mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah albumin dalam darah.
dan terdapat dalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin
memiliki 4 gugus heme yang mengandung besi fero dan 4 METABOLISME ASAM AMINO
rantai globin. Terdapat beberapa bentuk hemoglobin yaitu Pendahuluan
tipe fetal (HbF) dan 2 bentuk utama hemoglobin dewasa Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis
(HbA, HbA2). Hemoglobin mmembawa O2, sebagian protein. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein
CO2 dan mengontrol perubahan Ph. Hb 12 gr/dl artinya yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di
hemoglobin klien normal. Hemoglobin normal buat klien dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses
(wanita) 12 gr/dl dan normal klien (laki-laki) 14-6 gr/dl. kontinu. Karena protein di dalam tubuh secara terus
2. Hematokrit menerus diganti (protein turnover). Contoh dari protein
Hematokrit (Ht) adalah angka yang menunjukkan turnover, tercantum pada tabel berikut.
persentasi zat padat dalam darah terhadap cairan darah. Contoh protein turnover.
Dengan demikian, bila terjadi perembesan cairan darah Protein Turnover rate (waktu paruh)
keluar pembuluh darah, sementara bagian padatnya tetap Enzim 7-10 menit
dalam pembuluh darah, akan terjadi peningkatan kadar Di dalam hati 10 hari
hematokrit. Di dalam plasma 10 hari
Jadi, berkurangnya cairan membuat persentasi zat padat Hemoglobin 120 hari
darah terhadap cairannya naik sehingga kadar Otot 180 hari
hematokritnya juga meningkat. Biasanya kadar Kolagen 1000 hari
hematokrit normal berkisar antara 3 kali nilai Hb. Nilai Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen
hematokrit adalah volume semua eritrosit dalam 100 mL untuk:
darah dan disebut dengan persen (%) dari volume darah - Struktur basa nitrogen DNA dan RNA
tersebut. Biasanya nilai hematokrit ini ditentukan dengan - Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin,
menggunakan darah vena atau darah kapiler. hemoglobin, sitokrom, enzim dll.
Nilai hematokrit disebut dengan %, nilai normal untuk
- Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya.
laki-laki 40-48 vol%, dan untuk perempuan 37-43 vol%
- Hormon dan fosfolipid
Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam
Albumin adalah protein yang ada dalah darah yang
amino dapat juga digunakan sebagai sumber energi jika
diperlukan oleh tubuh untuk memelihara dan
nitrogen dilepas.
memperbaiki jaringan. Selama proses dialysis, albumin
dalam darah membantu pembuangan cairan dengan cara
Jalur metabolik utama dari asam amino
menarik cairan yang berlebih dalam jaringan kembali ke
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas
dalam darah untuk kemudian disaring oleh ginjal buatan
pertama, produksi asam amino dari pembongkaran
(dialyzer).
protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam
Berapa kadar albumin yang direkomendasikan ?
amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam
Kidney Disease Outcomes Quality Initiative dari National
amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino
Kidney Foundation merekomendasikan level albumin
menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea
sama dengan atau lebih tinggi dari 4.0 g/dl.
sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan
Makanan apa saja yang mengandung protein ?
asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-
Makanan dari hewani seperti daging sapi, ikan, ayam,
asam amino.
telur, susu mengandung kandungan protein tingkat tinggi.
Katabolisme asam amino
Sedangkan kacang – kacangan, sayur – sayuran
mempunyai tingkat kandungan protein lebih rendah.
Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika 3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-
jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-
sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari
menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak ATP
seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan 4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-
pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-
karena bersifat toksik bagi tubuh. arginin
Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, 5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H 2O
yaitu: terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan
1. Transaminasi urea.
Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-
ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada
oksaloasetat menghasilkan aspartat
2. Deaminasi oksidatif
Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
amonium

Sintesis asam amino


Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis
asam amino non esensial, melakukan remodeling asam
Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam
amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino
amino dapat memasuki siklus asam sitrat melalui jalur
menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung
yang beraneka ragam.
nitrogen. Tetapi, hati merupakan tempat utama
metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet,
nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan
melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea.
Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat
melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak
melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal
ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu
asam amino glukogenik, ketogenik serta glukogenik dan
ketogenik.
Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang
dapat masuk ke jalur produksi piruvat atau intermediat
siklus asam sitrat seperti α-ketoglutarat atau oksaloasetat.
Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk
Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Semua asam
(NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat
hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang
dibuang melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di semata-mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke
dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap intermediat asetil KoA atau asetoasetil KoA
yaitu: Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin,
1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion fenilalanin, threonin, triptofan, dan tirosin bersifat
amonium bereaksi dengan CO 2 menghasilkan glukogenik dan ketogenik. Akhirnya, seharusnya kita
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi kenal bahwa ada 3 kemungkinan penggunaan asam
dari ATP amino. Selama keadaan kelaparan pengurangan rangka
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbon digunakan untuk menghasilkan energi, dengan
karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin proses oksidasi menjadi CO2 dan H2O.
menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan
Dari 20 jenis asam amino, ada yang tidak dapat disintesis Homosistein dapat diubah kembali menjadi metionin oleh
oleh tubuh kita sehingga harus ada di dalam makanan metionin sintase.
yang kita makan. Asam amino ini dinamakan asam amino Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah penting,
esensial. Selebihnya adalah asam amino yang dapat tetapi dalam kasus ini peran S-adenosilmetionin dalam
disintesis dari asam amino lain. Asam amino ini transmetilasi adalah sekunder untuk produksi homosistein
dinamakan asam amino non-esensial. (secara esensial oleh produk dari aktivitas transmetilase).
Dalam produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1
sebagai Pi dan 2 sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi
Asam Alanine, Asparagine, Aspartate,
metionin bukan AMP.
amino non- Cysteine, Glutamate, Glutamine,
Dalam sintesis sistein, homosistein berkondensasi dengan
esensial Glycine, Proline, Serine, Tyrosine
serin menghasilkan sistationin dengan bantuan enzim
Asam Arginine*, Histidine, Isoleucine, sistationase. Selanjutnya dengan bantuan enzim
amino Leucine, Lysine, Methionine*, sistationin liase sistationin diubah menjadi sistein dan α-
esensial Phenylalanine*, Threonine, Tyrptophan, ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini dikenal
Valine sebagai trans-sulfurasi.
Biosintesis tirosin
Biosintesis glutamat dan aspartat Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi
Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan fenilalanin. Setengah dari fenilalanin dibutuhkan untuk
reaksi tranaminasi sederhana. Katalisator reaksi ini adalah memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal ini
enzim glutamat dehidrogenase dan selanjutnya oleh akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan
aspartat aminotransferase, AST. 50%.
Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi
asparaginase. Peran penting glutamat adalah sebagai oksigenase: 1 atom oksigen digabungkan ke air dan
donor amino intraseluler utama untuk reaksi transaminasi. lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin. Reduktan yang
Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor ornitin dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor
untuk siklus urea. tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status
Biosintesis alanin tereduksi oleh NADH-dependent enzyme
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, dihydropteridine reductase (DHPR).
tetapi umumnya oleh otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Biosintesis ornitin dan prolin
Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan
transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional glutamat semialdehid menjadi intermediat titik cabang
meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan dari menjadi satu dari 2 produk atau lainnya. Ornitin bukan
otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari salah satu dari 20 asam amino yang digunakan untuk
hati kembali ke otot. Proses ini dinamakan siklus sintesis protein. Ornitin memainkan peran signifikan
glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa sebagai akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea.
dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer mengekspor Ornitin memiliki peran penting tambahan sebagai
piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi ornitin dari
ulang dan mayoritas nitrogen dieliminir. glutamat penting ketika diet arginin sebagai sumber lain
Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu: untuk ornitin terbatas.
1. Secara langsung melalui degradasi protein Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada
2. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim kondisi seluler. Produksi ornitin dari semialdehid melalui
alanin transaminase, ALT (juga dikenal sebagai serum reaksi glutamat-dependen transaminasi. ketika
glutamat-piruvat transaminase, SGPT). konsentrasi arginin meningkat, ornitin didapatkan dari
Glutamat + piruvat α-ketoglutarat + alanin siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang
Biosintesis sistein menghambat reaksi aminotransferase. Hasilnya adalah
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. akumulasi semialdehid. Semialdehid didaur secara
Kondensasi dari ATP dan metionin dikatalisis oleh enzim spontan menjadi 1
Δ pyrroline-5-carboxylate yang
metionin adenosiltransfrease menghasilkan S- kemudian direduksi menjadi prolin oleh NADPH-
adenosilmetionin (SAM). dependent reductase.
SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer Biosintesis serin
metil (misalnya konversi norepinefrin menjadi epinefrin). Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik
Akibat dari tranfer metil adalah perubahan SAM menjadi 3-fosfogliserat. NADH-linked dehidrogenase mengubah
S-adenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto yaitu 3-
selanjutnya berubah menjadi homosistein dan adenosin fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen.
dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase. Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai
donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit
serin oleh fosfoserin fosfatase. artritis) krn tubuh tidak dapat membentuk Ig
Biosintesis glisin 2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang Pada pria dan wanita pada semua usia
dikatalisis oleh serin hidroksimetiltransferase. Reaksi ini Penderita mudah terkena infeksi
melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin untuk Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum →
kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali
N5, N10-metilen-THF. 3. Hipoagammaglobulinemia sementara
Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan Hanya ditemukan pada bayi
glutamin Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang
Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α- didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma
ketoglutarat yang dikatalisis oleh glutamat dehidrogenase globulin sendiri
yang merupakan reaksi nitrogen-fixing. Glutamat juga
dihasilkan oleh reaksi aminotranferase, yang dalam hal Akibat gangguan metabolisme asam urat → asam urat
ini nitrogen amino diberikan oleh sejumlah asam amino serum meninggi → pengendapan urat pada berbagai
lain. Sehingga, glutamat merupakan kolektor umum jaringan
nitrogen amino. Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme
Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang purin.
dikatalisis oleh aspartat transaminase, AST. Reaksi ini Secara klinis :
menggunakan analog asam α-keto aspartat, oksaloasetat, Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun
dan glutamat sebagai donor amino. Aspartat juga dapat Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut
dibentuk dengan deaminasi asparagin yang dikatalisis “tophus” , Di sekitar sendi, Bursa, Tulang rawan, Telinga,
oleh asparaginase. Ginjal, Katup jantung
Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis
produksi asparagin dan glutamin dari asam α-amino yang
sesuai. Glutamin dihasilkan dari glutamat dengan
inkorporasi langsung amonia dan ini merupakan reaksi
fixing nitrogen lain. Tetapi asparagin terbentuk oleh
reaksi amidotransferase.

Defisiensi protein
Terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan
kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik
Akibatnya :
Pertumbuhan tubuh
Pemeliharaan jaringan tubuh
Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan
infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang
penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik

Hipoproteinemia
Sebab :
Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau
penyakit usus, juga pada penyakit ginjal
Hipo dan Agammaglubulinemia
Ada 3 jenis :
1. Hipoagammaglobulinemia kongenital
Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12
thn
Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat
infeksi
Plasma darah tidak mengandung gamma protein

Anda mungkin juga menyukai