Bab 2
Bab 2
DATA PROYEK
Data umum proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3 & D4 adalah data
yang menggambarkan secara ringkas tentang proyek tersebut. Data umum proyek
berisikan latar belakang proyek, tujuan pembangunan proyek, dan data teknis proyek
dalam pembangunan proyek tersebut.
1
Tanjung Pati Km 7, Koto Tuo, Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat
26271.
2
Jaminan pelaksanaan yang digunakan pada proyek Pembangunan Gedung
Kuliah Bersama D3 & D4 adalah jaminan pelaksanaan (Bank garansi). Jaminan
pelaksanaan (Bank garansi) merupakan jaminan yang diberikan oleh bank untuk pihak
tertentu baik perorangan atau badan usaha yang dinyatakan oleh bank akan dipenuhi
kewajibannya dari pihak yang dijamin kepada pihak lainnya selaku penerima jaminan.
Jenis kontrak yang di pakai di proyek ini adalah unit price yang dimaksud dengan unit
price adalah kontrak di mana volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya
merupakan perkiraan dan akan diukur ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang
benar-benar dilaksanakan, Cara pembayaran pada proyek ini menggunakan Monthly
progress payment yang maksudnya adalah pembayaran Progress pekerjaan per bulan
dengan bobot yg diselesaikan. Retensi adalah jaminan, retensi dapat menggantikan
jaminan pemeliharaan.
3
Gambar 2.2 Lokasi Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3 & D4
( Sumber :Google maps)
2.3. Luas Bangunan
Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3 & D4 memiliki luas area 1,2
Ha dan luas bangunan 16.773,66 m2 yang terdiri dari 4 lantai. Untuk lebih rincinya
dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :
4
Tabel 2.1 Luasan Per lantai Proyek.
LUAS
NO LANTAI
AREA
1 LANTAI 1 4.193,415
2 LANTAI 2 4.193,415
3 LANTAI 3 4.193,415
4 LANTAI 4 4.193,415
Berdasarkan tabel 2.1 diatas, luas lantai diambil dari elevasi per lantai. Jadi,
untuk luas total keseluruhan bangunan proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama
D3 & D4 adalah 16.773,66 m².
5
"Kontrak Harga Satuan menggambarkan variasi dari kontrak lumpsum.
Mengingat lumpsum meliputi satu harga pasti / tetap untuk semua atau beberapa
bagian pekerjaan, harga satuan hanya mengatur harga satuan. Total nilai kontrak
ditetapkan dengan mengalikan harga satuan dengan volume pekerjaan yang
dilaksanakan (Kartika,2013).
Sedangkan Mc Neil Stokes dalam bukunya Construction Law in Contractor’s
Language, halaman 34-35, menulis mengenai kontrak unit price sebagai berikut
(terjemahan bebas Penulis):
"Kontrak Harga Satuan. Dalam kontrak harga satuan, Penyedia Jasa dibayar suatu
jumlah yang pasti untuk setiap satuan pekerjaan yang dilaksanakan. Untuk
menghindari sengketa mengenal berapa pekerjaan yang sesungguhnya dilaksanakan,
setiap satuan pekerjaan harus ditentukan dengan tepat.
Dalam menggunakan metode harga satuan, Pengguna Jasa memperkirakan risiko atas
jumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan; termasuk perkiraan risiko pekerjaan yang
dibuat Pengguna Jasa atau Perencana (Arsitek). Perkiraan ini, meskipun baru perkiraan
harus akurat dan oleh karena itu total biaya konstruksi dapat diperkirakan dengan tepat
(Kartika,2013).
Penyedia Jasa menanggung risiko kenaikan harga satuan yang tercantum dalam
kontrak. Apabila Penyedia Jasa mengajukan penawaran atas dasar satuan pekerjaan,
dia mendasarkan harganya atas biaya melaksanakan jumlah pekerjaan yang
diantisipasi. Jika selama masa pelaksanaan pekerjaan jumlah pekerjaan tersebut banyak
sekali berkurang, maka biaya per satuan pekerjaan biasanya akan lebih besar dari pada
yang diperkirakan. Sebaliknya, jika jumlah satuan pekerjaan tersebut banyak sekali
bertambah, maka harga satuan yang dikerjakan dapat turun, sehingga harga satuan asli
menjadi tinggi. Ini tak adil" (Kartika,2013).
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa bentuk kontrak harga satuan
tidak mengandung risiko Pengguna Jasa membayar lebih karena volume pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak lebih besar daripada kenyataan sesungguhnya sehingga.
Penyedia Jasa mendapat keuntungan tak terduga. Sebaliknya, Penyedia Jasa juga tidak
menanggung risiko rugi apabila volume pekerjaan sesungguhnya lebih besar dari pada
6
yang tercantum dalam kontrak karena yang dibayarkan kepada Penyedia Jasa adalah
pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan. (Kartika,2013).
7
f. Meminta pertanggung jawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
g. Membuat surat perintah kerja (SPK)
h. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa.
B. Konsultan Perencana
Konsultan merupakan pihak / badan yang dibedakan menjadi dua, yaitu
konsultan perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat dipisahkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan spesialisasisnya, yaitu konsultan yang menangani
bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan elektrikal dan lain sebagainya.
Berbagai jenis bidang tersebut umumnya menjadi satu kesatuan yang disebut konsultan
perencana (Ervianto,2005).
Konsultan perencana adalah orang / badan yang membuat perencanaan
bangunan secara lengkap dalam semua bidang seperti melakukan desain struktur,
membuat gambar struktur lengkap dengan dimensi dan gambar-gambar pelengkap
lainnya. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/badan hukum yang bergerak
dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan (Ervianto,2005).
Konsultan perencana merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek
untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau
badan usaha baik pemerintah maupun swasta. Secara garis besar lingkup pekerjaan
konsultan perencana sebagai berikut :
8
d. Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan jika terjadi kegagalan
konstruksi.
e. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan yang
melaksanakan pekerjaan tidak sesuai rencana.
f. Membantu pihak kontraktor dalam hal penanggulangan kerusakan apabila
sewaktu-waktu terjadi kelalaian pekerjaan yang disinyalir dapat menyebabkan
kegagalan struktur.
Pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3 & D4, adapun konsultan
perencana yang digunakan adalah:
1. Konsultan Arsitektur
Konsultan arsitektur bertindak sebagai perencana bentuk, tata ruang, dan tata
cahaya dari suatu bangunan. Pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3
& D4, PT. Bentareka Cipta, berperan sebagai konsultan arsitektur.
Adapun Lingkup pekerjaan konsultan arsitektur antara lain :
- membuat draft perencanaan.
- mengelola tata ruang dari suatu bangunan.
- menata letak bangunan-bangunan yang akan dibuat.
- bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan yang dibuatnya,
apabila sewaktu waktu terjadi hal–hal yang tidak diinginkan.
2. Konsultan Struktur
Konsultan struktur merupakan pihak yang ditunjuk dalam bidang perencanaan
struktur yang merencanakan bentuk, mutu serta kekuatan dari struktur yang akan
dibangun. Pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3 & D4, PT.
Bentareka Cipta juga berperan sebagai konsultan struktur
Adapun lingkup pekerjaan konsultan struktur antara lain :
- Membuat perhitungan konstruksi bangunan meliputi perhitungan struktur
bawah, maupun struktur atas.
- Bertanggung jawab untuk mengeluarkan gambar detail setiap bagian dari
struktur yang akan dibangun.
9
- Berdasarkan data–data yang ada seperti misalnya data tanah dan koefisien
gempa, membuat perhitungan dan menentukan jenis pondasi, spesifikasi
beton bertulang, perhitungan pengaruh gempa, perhitungan settlement, dan
perhitungan–perhitungan lain yang berkaitan dengan struktur bangunan.
C. Kontraktor
Kontraktor adalah orang / badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.
Kontraktor dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah
badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan (Erivanto,2005).
Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang Tentang Jasa
Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, pelaksana kontruksi adalah penyedia jasa orang
perorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang
pelaksanaan jasa kontruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk
mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk fisik lain. Adapun kontraktor
utama yang ditunjuk dalam proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3 & D4
adalah PT. Razasa Karya.
Secara garis besar tugas dan tanggung jawab kontraktor adalah :
a. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dilapangan.
b. Bersama bagian engineering menyusun kembali metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai
dengan persyaratan waktu, mutu, biaya yang telah ditetapkan.
d. Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan
harian kepada pelaksana pekerjaan.
e. Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan
tenaga dan peralatan proyek.
10
f. Melaporkan setiap item-item pekerjaan yang telah dilakukan serta berbagai
permasalahan yang ada di proyek untuk kemudian dikonsultasikan dengan
pihak konsultan MK.
g. Wajib mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan kepada
owner termasuk membayar seluruh ganti rugi akibat kelalaian pekerjaan,
kecuali hal tersebut diakibatkan oleh force majeur yang biasanya diwakili pihak
asuransi.
h. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya
sesuai ketetapan yang berlaku.
2.6. Spesifikasi Proyek
Spesifikasi dapat didefinisikan sebagai deskripsi secara tertulis dari sebuah
produk (dalam industri jasa berupa bangunan fisik) atau metoda secara lengkap
sehingga dapat digunakan sebagai acuan oleh penyedia jasa untuk memenuhi semua
keinginan pengguna jasa. Pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama D3 &
D4 spesifikasi untuk bahan / material yang digunakan dalam pekerjaan arsitektur dan
mep dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
1. Pasangan Dinding
2.2 Tabel Pasangan dinding
• Dinding Bata Merah, Tebal 24 cm
11
Kuzen Pintu P2 Kuzen (Allumunium Silver 4”), Pintu (Kaca T.8
mm lapis sticker sandblast frame allumunium),
Ventilasi (Kaca T.5 mm frame allumunium),
Aksesoris (Engsel pintu 4.3.3 mm, Pull handle
P=40 cm, Body cylinder lock, etc).
12
Ventilasi (Kaca T.5 mm) Aksesoris (Engsel pintu
4.3.2 mm, Pintu handle P=40 cm, Body cylinder
lock, etc.)
Kuzen Pintu PJ1 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Pintu (Daun pintu
double teakwood lapis takon rangka kayu kelas 2)
Ventilasi (Kaca T.5 mm) Aksesoris (Engsel pintu
4.3.2 mm, Pintu handle P=40 cm, Body cylinder
lock, etc.)
Kuzen Pintu PJ2 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Pintu (Daun pintu
double teakwood lapis takon rangka kayu kelas 2)
Ventilasi (Kaca T.5 mm) Aksesoris (Engsel pintu
4.3.2 mm, Pintu handle P=40 cm, Body cylinder
lock, etc.)
Kuzen Pintu PJ3 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Pintu (Daun pintu
double teakwood lapis takon rangka kayu kelas 2)
Jendela (Kaca T.8 mm) Ventilasi (Kaca T.5 mm)
13
Aksesoris (Engsel pintu 4.3.2 mm, Pintu handle
P=40 cm, Body cylinder lock, etc.)
Kuzen Pintu PJ4 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Pintu (Daun pintu
double teakwood lapis takon rangka kayu kelas 2)
Jendela (Kaca T.8 mm) Ventilasi (Kaca T.5 mm)
Aksesoris (Engsel pintu 4.3.2 mm, Pintu handle
P=40 cm, Body cylinder lock, etc.)
Kuzen Pintu PJ5 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Pintu (Daun pintu
double teakwood lapis takon rangka kayu kelas 2)
Ventilasi (Kaca T.5 mm) Aksesoris (Engsel pintu
4.3.2 mm, Pintu handle P=40 cm, Body cylinder
lock, etc.)
Kuzen Pintu PJ6 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Pintu (Daun pintu
double teakwood lapis takon rangka kayu kelas 2)
Ventilasi (Kaca T.5 mm) Aksesoris (Engsel pintu
4.3.2 mm, Pintu handle P=40 cm, Body cylinder
lock, etc.)
Kuzen Pintu PJ7 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Pintu (Daun pintu
double teakwood lapis takon rangka kayu kelas 2)
Ventilasi (Kaca T.5 mm) Aksesoris (Engsel pintu
4.3.2 mm, Pintu handle P=40 cm, Body cylinder
lock, etc.)
14
Kuzen Pintu V3 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Ventilasi (Kaca
T.5 mm) Aksesoris (Handle+Pengunci)
15
Kuzen Pintu JB1 Kuzen (Allumunium Silver 4”) Jendela (Kaca
tempered T.8 mm) Ventilasi (Kaca tempered T.8
mm) Aksesoris (Friction stay 16’+Rambuncis)
3. Pasangan Plafond
2.4 Pasangan Plafond
• Pekerjaan rangka plafond hollow 40.40.0,5 mm
16
4. Pasangan Penutup Lantai
2.5 Pasangan Penutup Lantai
• Granit 60x60 cm tipe kasat warna terang
• Waterproofing membrane
5. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan Finishing yang digunakan terdiri dari cat dibagian dinding luar dan
dalam, sedangkan di bagian dinding toilet ada sebagian yang menggunakan granit
(homogenous tile), dan juga menggunakan Plin lantai (skirting).
2.6 Pasangan Finishing
• Colour Light Grey EX. IC DULUX
• Marble By Other
17
• H:70mm Homogenous Tile
Untuk pekerjaan MEP seperti plumbing, tata suara, dan pemadam kebakaran berikut
beberapa spesifikasi material yang digunakan pada proyek pembangunan gedung
kuliah Bersama D3 & D4:
A. Plumbing
Plumbing merupakan teknologi pemasangan pipa dan peralatannya yang
berhubungan kuat dengan system perairan pada suatu bangunan. Berikut beberapa
spesifikasi material penunjang plumbing proyek pembangunan gedung kuliah
Bersama D3 & D4:
1. Pipa PVC
Pipa plastik berbahan dasar Poly Vinyl Chloride (PVC) termasuk material yang
sangat umum digunakan, berikut adalah tipenya sesuai dengan kegunaanya; Ada tiga
tipe pipa PVC yang beredar di pasaran, yakni tipe AW, D, C.
1. Pipa tipe AW merupakan pipa paling tebal yang mampu menahan tekanan
hingga 10 kg/cm2. Pipa jenis ini baik untuk saluran air minum, terutama bagian
penghisapan hingga saluran air ke keran.
2. Pipa tipe D merupakan pipa dengan ketebalan sedang yang mampu menahan
tekanan hingga 5 kg/cm2. Pipa jenis ini cocok untuk saluran pembuangan dan limbah.
3. Pipa tipe C merupakan pipa paling tipis. Pipa jenis ini kurang baik untuk
saluran air dan sering dipakai sebatas untuk pelindung, seperti pelindung kabel listrik.
Untuk ukuran, pipa PVC biasanya beredar di pasaran memiliki panjang 4 meter
dengan diameter ½, ¾, 1, 1 ¼, 1 ½, 2, 2 ½, 3, 4, 5, dan 6 inci.
2. Socket
Socket merupakan Aksesoris, biasanya digunakan untuk penyambungan pipa,
tujuannya memperpanjang pipa dengan menyambung lurus satu pipa dengan pipa
yang lain. Jenis aksesoris ini biasanya digunakan untuk dua jenis pipa dengan
diameter yang sama, dengan ulir yang berada dibagian dalam. socket dapat dibagi
menjadi beberapa jenis seperti Elbow, Socket, Tee, Reducer, Flanger, Clean Out,
Branch.
B. Pemadam Kebakaran
1. Electric Pump
Electric pump atau pompa elektrik digunakan sebagai pompa utama di sistem
fire hydrant. Pompa ini digerakkan oleh tenaga listrik yang berfungsi memompa air
yang disedot tandon air atau reservoir, yang kemudian disalurkan ke hydrant valve,
fire hydrant, maupun sprinkler.
18
2. Pompa Jockey
Pompa Jockey biasanya dipasang secara vertikal dalam sistem instalasi fire
hydrant. Fungsi dari jockey pump adalah menjaga sekaligus menstabilkan tekanan air
di dalam pipa. Jika tekanan stabil, maka air yang disedot dan disalurkan tidak ada
masalah dalam volumenya.
3. Pipa Black stell Schedule 40
Pipa Black stell Schedule 40 menggunakan material bahan dari baja. Sehingga
kualitas dari pipa hydran schedule 40 tidak perlu doiragukan lagi karena terbuat dari
bahan baja yang kuat dan tidak mudah terkena korosi yang bisa di sebabakan dari
minyak, garam dan bahan kimia berbahaya.
4. Box Hydrant
Hydrant box merupakan salah satu sistem pencegah kebakaran yang
menggunakan pasokan air yang dipasang di dalam bangunan atau gedung. Hydrant
box biasanya dipasang menempel pada dinding yang menggunakan pipa tegak (stand
pipe) untuk menghubungkan dengan pipa dalam tanah khusus kebakaran.
5. Sprinkle Head
Sprinkle Head adalah bagian dari sistem pemadaman api secara otomatis
dengan media pemadam air. Jaringan air bertekanan tinggi akan keluar melewati head
sprinkler (Kepala sprinkler).
C. Tata Udara
1. Conventional Rate Of Rise Heat Detector
Rate of rise heat detector ini bekerja dengan cara mendeteksi perubahan suhu
ruangan sebesar 12-15℃ per menitnya. Berikut spesifikasi Conventional Rate Of Rise
Heat Detector.
2.7 Conventional Rate Of Rise Heat Detector
Conventional Rate Of Temperature rate of rise = Merk = Nohmi, Notifier,
Rise Heat Detector 10 - 15 C On fire, Appron, Siemens,
ESSER, System Sensor.
2. Kabel NYA
Pada proyek pembangunan gedung kuliah Bersama D3 & D4 untuk pekerjaan
electrical sangat banyak menggunakan tipe kabel salah satunya adalah penggunaan
kabel NYA, Kabel NYA umum digunakan untuk kabel Listik Bertegangan Rendah.
15 Kepanjangan kabel NYA, yaitu:
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
19
A = Kabel tunggal
Spesifikasi ukuran diameter dari kabel NYA ini rata rata sekitar 1,5 mm – 2,5 mm.
Biasanya isolator pembungkus kabel NYA memiliki warna merah, kuning, biru dan
hitam yang berguna untuk memudahkan pemasangan jalur jaringan instalasi listrik.
3. Kabel NYM
Kepanjangan kabel NYM yaitu :
N = kabel tembaga
Y = Isolasi PVC
M = Inti kabel lebih dari satu
Kabel NYM digunakan khusus untuk pada instalasi tetap bangunan, dimana
penempatannya biasanya di luar/di dalam tembok kampus. Warna lapisan isolator
PVC pada kabel NYM biasanya putih atau abu-abu.
20