Anda di halaman 1dari 21

BAB 11

PEMBAHASAN

A. Dennisi
Kesehatan adalah Salah satu dari kebutuhan pokok manusia selain
sandang, pangan & papan, dalam arti hidup dalam keadaan schat sudah tidak dapat
ditawar lagi sebagai kebutuhan Yang mendasar. Bukan hanya sehat jasmani, juga
schat rohani (jiwa), bahkan kriteria schat manusia telah bertambah menjadi juga
sehat sosial & schat ckonomi. Namun Sampai Saat ini Yang dimaksudkan dengan
keschatan Olch undangundang (UU) adalah hanya keadaan schat jasmani & schat
rohani. Kesehatan menurut UU no. 36/2009 tentang Kesehatan terdiri dari dua
unsur yaitu "upaya keschatan" & "sumbcr daya kesehatan". Yang dimaksud
dengan sumbcr daya kesehatan, terdiri dari sumber daya manusia kesehatan
(tenaga kesehatan yaitu dokter, apoteker, bidan, perawat) & sarana kesehatan
(antara Iain rumah sakit, puskesmas, poliklinik, tempat praktik dokter).
Pelayanan kesehatan menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 seperti
dalam penjelasannya adalah, bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan baik
itu perseorangan maupun masyarakat sangat dijamin dalam UU tersebut, dalam
beberapa Pasal sangat jelas ditegaskan bahwa untuk menjamin kesehatan
masyarakat maka pemerintah mengupayakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam upaya mencapai Indonesia Yang sehat. Pelayanan kesehatan
Yang diberikan Oleh pemerintah baik itu berupa penyediaan fasilitas pelayanan
kasehatan, penyediaan obat, serta pelayanan kesehatan itu sendiri adalah dalam
upaya menjamin kesehatan masyarakat.

4
C. Faktor — faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
Menurut pendapat Budiastuti (2002) mengemukakan bahwa pasien
dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu
pada beberapa faktor, antara lain :
Kualitas produk atau jasa
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap
kualitas poduk atau jasa dipengaruhi Oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas
poduk atau jasa yang sesungguhnya dan komunikasi perusahaan terutama
iklan dalam mempromosikan rumah sakitnya.
2. Kualitas pelayanan
Memegang peranan penting dalam industri jasa. Pelanggan dalam hal ini
pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau
sesuai dengan yang diharapkan.
3. Faktor emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah
mempunyai pandangan "rumah sakit mahal", cenderung memiliki tingkat
kepuasan yang lebih tinggi.
4. Harga
Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan
kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini
mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin
mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi
nilai yang lebih tinggi pada pasien.
5. Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasten yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk

6
S SCRIBD
yang dapat membahayakan
keselamatan pasien (patient

Unduh safcty) di lingkungan rumah


sakitnya. Hal ini sering dikenal
dengan istilah vicarious liability.
Hal ini disebabkan karena
hubungan kontraktual antar
rumah sakit dengan pihak
dokter. pcrawat atau petugas kesehatan Iainnya. Dengan demikian meskipun
rumah sakit itu merupakan badan swasta, tetap memiliki tanggung jawab sosial
untuk memikul standar pelayanan publik karena yang dilayani adalah masyarakat
luas. Selain itu juga memikul semua tanggung jawab orang-orang yang bekerja di
bawah naungannya

F. Aspek hukum dalam pelayanan kesehatan


Menuruut M. Thalal dan Hiswanil (2007) Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan
yaitu:
l. Aspek Hukum
Hukum kesehatan mencakup penerapan hukum perdata dan hukum
pidana yang berkaitan dengan hubungan hukum dalam pelayanan kesehatan.
Subyek-subyek hukum dalam sistem hukum kesehatan adalah:
a. Tenaga kesehatan sarjana yaitu: dokter, dokter gigi, apoteker dan sarjana
Iain di bidang kesehatan.

b. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah; (l) bidang farmasi
(2). bidang kebidanan (3). bidang pcrawatan (4). bidang kesehatan
masyarakat, dll.

Dalam melakukan tugasnya dokter dan tenaga kesehatan harus


mematuhi segala aspek hukum dalam kesehatan. Kesalahan dalam
melaksanakan profesi kedokteran merupakan masalah penting. karena
membawa akibat yang berat, terutama akan merusak kepercayaan masyarakat
terhadap profesi kesehatan. Suatu kesalahan dalam melakukan profesi dapat
disebabkan karena Kekurangan: ( l )
pengetahuan (2) pengalaman (3) pengertian. Ketiga faktor tersebut
menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan atau penilaian. Contoh:
kejadian tindakan malpraktek
Malpraktek adalah suatu tindakan praktek yang buruk. dengan kata
Iain adalah kelalaian dokter dalam melaksanakan profesinya, apabila hal
tersebut diadukan kepada pihak yang berwajib, maka akan diproses secara
hukum dan pihak pengadilan yang akan membuktikan apakah tuduhan
tersebut benar atau salah.
Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kelalaian dalam
menjalankan profesi ialah:

a. Meningkatkan kemampuan profesi para dokter untuk mengikuti


kemajuan ilmu kedokteran atau menyegarkan kembali ilmunya, sehingga
dapat melakukan pelayanan medis secara profesional. Dalam program ini
perlu diingatkan tentang kode etik dan kemampuan melakukan konseling
dengan baik.
b. Pengetahuan pengawasan perilaku etis. Upaya ini akan mendorong
dokter untuk senantiasa bersikap hati-hati. Dcngan berusaha berperilaku
etis, sehingga semakin jauh dari tindakan melanggar hukum.
Penyusunan protokol pelayanan kesehatan, misalnya petunjuk tentang
"informed consent". Protokol ini dapat dijadikan pegangan bilamana
dokter dituduh telah melakukan kelalaian. Selama dokter bertindak
sesuai dengan protokol tersebut, dia dapat terlindung dari tuduhan
malpraktek.

Reberapa contoh malpraktek di bidang hukum pidana:


a. Menipu Pasien

b. Membuat surat keterangan palsu


c. Melakukan pelanggaran kesopanan d, Melakukan
pengguguran tanpa indikasi medis

19
S SCRIBD
e. Melakukan kealpaan
Unduh schingga
mengakibatkan
kematian atau

lukaluka

f. Membocorkan rahasia kedokteran yang diadukan oleh pasien


g. Kesengajaan membiarkan pasien tidak tertolong
h. Tidak memberikan pertolongan pada orang yang berada dalam keadaan
bahaya maut

i. Memberikan atau menjual Obat palsu j• Euthanasia

Keberhasilan pembangunan nasional telah meningkatkan kesadaran


hukum masyarakat. Masyarakat menjadi lebih kritis terhadap pelayanan jasa-
jasa yang mereka terima, termasuk pelayanan dokter, perawat, bidan,
apoteker. dan Iain-lain. Dengan meningkatnya kesadaran hukum ini, tidak
jarang masyarakat mencampurbaurkan antara etika dan hukum. Hal ini
disebabkan karena masyarakat tidak mengetahui perbedaan dari keduanya
yang sama-sama berpegang pada norma-norma yang hidup dalam
masyarakat.
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat Puskesmas,
rumah sakit, dokter praktek swasta dan Iain-lain. Masyarakat dewasa ini sudah
makin kritis menyoroti pelayanan kesehatan dan profesional tenaga kesehatan.
Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit.
disisi Iain pemerintah belum dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang
diharapkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, kecuali rumah sakit
swasta yang berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan kesehatan
dengan baik. Untuk meningkatkan Pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga
kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua
rumah sakit dapat memenuhi kriteria

20
tersebut sehingga meningkatnya kerumitan system pelayanan kesehatan
dewasa ini.
Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari
pencatatan rekam medis atau rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam medis
dapat mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada
pasien, juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan,
Pendidikan, Penelitian dan Akriditasi Rumah Sakit,
Yang harus dicatat dalam rekam medis mencakup hal-hal seperti di
bawah ini:
a. Identitas Penderita dan formulir persetujuan atau perizinan.
b, Riwayat Penyakit

c. Laporan pemeriksaan Fisik


d. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan dokter yang
ber,venang
e. Catatan Pengamatan atau observasi
f. Laporan tindakan dan penemuan
g. Ringkasan riwayat waktu pulang
h. Kejadian-kejadian yang menyimpang

Rekam medis mengandung dua macam informasi yaitu:


a. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan catatan
mengenai Hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan. pengamatan
mengenai penderita, mengenai hal tersebut ada kewajiban simpan rahasia
kedokteran.
b, Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan
Suatu hal yang harus diingat bahwa berkas catatan medik asli tetap
harus disimpan di rumah sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien,
pengacara atau siapapun. Berkas catatan medik tersebut merupakan bukti
penting bagi rumah sakit apabila kelak timbul suatu perkara, karena memuat
catatan penting tentang apa yang telah

21
dikerjakan dirumah sakit. Catatan medik harus disimpan selama jangka waktu
tertentu untuk dckumentasi pasien.
Untuk suatu rumah sakit rekam medis adalah penting dalam
mengadakan evaluasi Pelayanan kesehatan, peningkatan efisiensi kerja melalui
penurunan mortalitas, morbiditas dan perawatan penderita yang lebih
sempurna. Pengisian rekam medis serta penyelesaiannya adalah tanggung
jawab penuh dokter yang merawat pasien tersebut, Catatan itu harus ditulis
dengan cermat, singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis yang baik
diperlukan adanya kerja sama dan usaha-usaha yang bersifat koordinatif antara
berbagai pihak yang samasama melayani perawatan dan pengobatan terhadap
penderita.

22
BAB 111

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan kesehatan menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
seperti dalam penjelasannya adalah, bahwa dalam membcrikan pelayanan
kesehatan baik itu perseorangan maupun masyarakat sangat dijamin dalam UU
tersebut, dalam beberapa pasal sangvat jelas ditegaskan bahwa untuk menjamin
kesehatan masyarakat maka pemerintah mengupayakan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dalam upaya mencapai Indonesia yang schat. Pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh pemerintah haik itu berupa penyediaan fasilitas
pelayanan kasehatan, penyediaan Obat, serta pelayanan kesehatan itu sendiri
adalah dalam upaya menjamin kesehatan masyarakat.

B. Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat di manfaatkan secara maksimal,
sehingga dapat membantu proses pembelajaran, dan dapat mengefektifkan
kemandirian dan kreatifitas mahasiswa. Selain itu, di perlukan lebih banyak
refrensi untuk menunjang proses pembelajaran.

23

randa Buku Buku audio Dokumen


upaya kedokteran atau upaya medik).
Inti dari pemeliharaan kesehatan adalah kesehatan masyarakat, menyangkut hal-hal Yang berhubungan antara
Iain dengan pembasmian penyakit menular, usaha kesehatan lingkungan, usaha kesehatan sekolah. Sedangkan
pelayanan kesehatan adalah hubungan segitiga antara tenaga kesehatan, pasien & sarana kesehatan & dari
hubungan segitiga ini terbentuk hubungan medik & hubungan hukum. Hubungan medik dilaksanakan upaya
kesehatan preventif, kuratif, promotif & rehabilitatif. Sedangkan hubungan hukum Yang terbentuk antara ketiga
komponen itu adalah hubungan antara subyek hukum dengan subyek hukum.

Hubungan Hukum dalam pelayanan kesehatan


Hubungan hukum adalah ikatan antara subyek hukum dengan subyek hukum. Hubungan hukum ini
selalu meletakkan hak & kewaiiban Yang timbal balik, artinya hak subyek hukum Yang satu menjadi
kewajiban subyek hukum Yang Iain, demikian pula sebaliknya.
Hubungan hukum di dalam bidang hukum perdata dikenal sebagai perikatan (verbintenis).

HtJkum Dalam praktik keperawatan

Berdasarkan hukum. perawat memiliki tiga peran berbeda Yang Saling bergantung, masingmasing dengan hak dan
kewajiban Yang terkait, yaitu sebagai penyedia layanan, pegawai atau penerima kontrak sebagai penyedia layanan,
dan warga negara.

I. Penyedia Layanan
upaya kedokteran atau upaya medik).
Inti dari pemeliharaan kesehatan adalah kesehatan masyarakat, menyangkut hal-hal Yang
berhubungan antara lain dengan pembasmian penyakit menular, usaha kesehatan lingkungan,
usaha kesehatan sekolah. Sedangkan pelayanan kesehatan adalah hubungan segitiga antara
tenaga kesehatan. pasien & sarana kesehatan & dari hubungan segitiga ini terbentuk
hubungan medik & hubungan hukum. Hubungan medik dilaksanakan upaya kesehatan
preventif. kuratif, promotif & rehabilitatif. Sedangkan hubungan hukum Yang terbentuk
antara ketiga komponen itu adalah hubungan antara subyek hukum dengan subyek hukum.

Hubungan Hukum dalam pelayanan kesehatan


Hubungan hukum adalah ikatan antara subyek hukum dengan subyek hukum. Hubungan hukum ini
selalu meletakkan hak & kewajiban Yang timbal balik, artinya hak subyek hukum Yang satu menjadi
kewajiban subyek hukum Yang lain, demikian pula sebaliknya.
Hubungan hukum di dalam bidang hukum perdata dikenal sebagai perikatan (verbintenis).

HUkum Dalam praktik keperawatan

Berdasarkan hukum, perawat memiliki tiga peran berbeda Yang saling bergantung,
masingmasing dengan hak dan kewajiban Yang terkait, yaitu sebagai penyedia layanan,
pegawai atau penerima kontrak sebagai penyedia layanan, dan warga negara.

1. Penyedia Layanan

Perawat diharapkan memberikan perawatan Yang aman dan kompeten. Tersirat dalam
peran ini adalah beberapa konsep hukum. yakni wajib, standar asuhan, dan kewajiban
kontrak.

2. .Pegawai atau Penerima Kontrak Sebagai Penyedia Layanan


Perawat Yang diperkerjakan oleh suatu lembaga bekerja sebagai perw•akilan lembaga tersebut
dan kontrak perawat dengan klien merupakan bentuk kontrak tersirat.
3. Warga Negara

Hak dan kewajiban perawat sebagai warga negara sama dengan setiap individu Yang berada
di bawah sistem hukum. Hak-hak kewarganegaran melindungi klien dari bahaya dan
menjamin pemberian hak atas harta pribadi mereka, hak atas privasi, kerahasian, dan hak•hak
lain. Hak ini juga berlaku bagi perawat.

Anda mungkin juga menyukai