Anda di halaman 1dari 5

TANGKI RIAK

PEMBIASAN GELOMBANG

A. Tujuan
Mempelajari sifat difraksi gelombang
B. Landasan Teori
Pada umumnya cepat rambat gelombang dalam satu medium tetap. Oleh karena

v
frekuensi gelombang selalu tetap, maka panjang gelombang ( λ= ) juga tetap untuk
f
gelombang yang menjalar dalam satu medium. Apabila gelombang menjalar pada dua
medium yang jenisnya berbeda, misalnya gelombang cahaya dapat merambat dari udara ke
air. Di sini, cepat rambat cahaya berbeda. Cepat rambat cahaya di udara lebih besar daripada

v
cepat rambat cahaya di dalam air. Oleh karena ( λ= ) , maka panjang gelombang cahaya di
f
udara juga lebih besar daripada panjang gelombang di dalam air. Perhatikan λ sebanding
dengan v. Makin besar nilai v, maka makin besar nilai λ demikian juga sebaliknya.
Perubahan panjang gelombang juga dapat diamati di dalam tangki riak dengan cara
memasang keeping gelas tebal pada dasar tangki sehingga tangki riak memiliki dua
kedalaman air yang berbeda, dalam dan dangkal, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.
Pada gambar tampak bahwa panjang gelombang di tempat yang dangkal ( λ 1> λ 2). Oleh
karena v=λf , maka cepat rambat gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada di
tempat yang dangkal ( v1 > v 2).

Gambar 1. Panjang gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada gelombang di
tempat yang dangkal ( λ 1> λ 2)
Perubahan panjang gelombang menyebabkan pembengkokan gelombang seperti
diperhatikan pada foto pembiasan gelombang lurus sewaktu gelombang lurus mengenai
bidang batas antara tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dalam suatau tangki riak.
Pembelokan gelombang dinamakan pembiasan.
Diagaram pembiasan ditunjukkan pada gambar 2. Mula-mula, muka gelombang datang
dan muka gelombang bias dilukis sesuai foto. Kemudian sinar datang dan sinar bias dilukis
sebagai garis yang tegaklurus muka gelombang datang dan bias.

Gambar 2. Diagram pembiasan

Selanjutnya, garis normal dilukis. Sudut antara sinar bias dan garis normal disebut sudut
bias (diberi lambing r). pada gambar 2 tampak bahwa sudut bdi tempat yang dangkal lebih
kecil daripada sudut datang di tempat yang dalam (r>i). Dapat disimpulkan bahwa sinar
datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal sinar dibiaskan mendekati garis
normal (r<i). Sebaliknya, sinar datang dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam
dibiaskan menjauhi garis normal (r>i).
Untuk mengetahui hubungan antara sinar datang dan sinar bias dapat digambarkan melalui
gambar 3.

Gambar 3. Diagram skematik pembiasan. Medium 1 adalah tempat yang dalam dan medium
2 adalah tempat yang yang dangkal

AP adalah suatu muka gelombang dalam medium 1 yang memotong bidang batas di titik
A. Dalam waktu ∆ t gelombang dari P menempuh jarak v1 ∆ t dan tiba di titik B pada bidang
batas yang memisahkan kedua medium dengan sudut datang i. Pada waktu ∆ t yang sama,
gelombang dati titik A menempuh jarak v 2 ∆ t masuk ke dalam medium 2 dan tiba di titik
B’. Muka gelombang baru BB’ tidak sejajar dengan muka gelombang AP semula sebab
cepat rambat v1 dan v 2 berbeda ( v 2< v 1).
Dari ∆ ABP
BP
sin Φ1 =
AB
v 1 ∆t
sin Φ1 =
AB
v1 ∆ t
AB=
sin Φ1
Φ 1=i, sehingga;
v1 ∆ t
AB= …………………………………………………….i
sin i
Dengan cara yang sama, untuk DAB’B :
AB '
sin Φ 2=
AB
v2 ∆ t
sin Φ 2=
AB
v2 ∆ t
AB=
sin Φ2
Φ 2=r , sehingga ;
v2 ∆ t
AB= …………………………………………………ii
sin r
Dengan menyamakan persamaan i dan ii diperoleh:
v 1 ∆ t v2 ∆ t
=
sin i sin r
sin i v 1
=
sin r v 2
Sehingga berlaku:
sin θ1 n 2
= =n……………………………………………iii
sin θ2 n 1
Dengan :
i = sudut datang
r = sudut bias
v1 = cepat rambat gelombang dalam medium 1
v2 = cepat rambat gelombang dalam medium 2
n = indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1
Untuk persamaan iii. Jika sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal,
maka:
v1 =v 2

sin i v 1
=
sin r v 2
sin i>sin ratau sin r <sin i
r<i

Sudut bias < sudut datang, dan hasil ini sesuai dengan gambar 3.
Jika indeks bias medium 2 adalah n2 dan indeks bias medium 1 adalah n1, maka n dapat

n1
ditulis n= . Selanjutnya, ambil sudut datang i=θ1 dan sudut bias r =θ2,maka persamaan iii
n2
dapat ditulis :
sin θ1 n 2
=
sin θ2 n 1
n1 sin θ1=n 2 sin θ2

C. Alat dan Bahan


D. Cara Kerja

Anda mungkin juga menyukai