Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi dan Macam-Macam Protein.........................................4


2.2 Pengertian Metabolisme.............................................................................4
2.3 Proses Metabolisme Protein......................................................................4
2.4 Penguraian protein dalam tubuh……………………………………………….
2.5.Penyakit akibat Gangguan Metabolisme Protein……………………………..

BAB III PENUTUP

2.5 Kesimpulan ............................................................................................. 10

2.6 Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………


KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, kami bukanlah siapa-siapa. Kami menyadari jika
mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti menyampaikan informasi
berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca yang lain.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang
salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan. Demikian kami ucapkan
terima kasih atas waktu Anda Telah membaca hasil makalah kami.

Medan, 11 Agustus 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nama protein pertama kali diusulkan oleh ahli kimia, Berzelius. Protein berasal
dari bahasa yunani, protios, yang berarti bahan penyokong pertama. Protein
merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsi utamanya sebagai
unsur pembentuk struktur sel. Selain itu dapat juga berfungsi sebagai protein yang
aktif seperti enzim yang berperan sebagai katalisator segala proses biokimia dalam
sel. Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus
menjadi asam-asam amino, yang di diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati.
Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi di edarkan kedalam jaringan-
jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada
kelebihan asam amino dari jumlah yang di gunakan untuk biosintesis protein,
kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam
siklus asam sitrat atau diubah menjadi asam urea.  Protein berasal dari bahasa
Yunani yaitu Ptoros yang berarti “yang paling utama”. Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatana peptida.
Molukel protein mengandung karbon (C), hidrogen(H), oksigen(O), dan kadang kala
sulfur (S) serta fosfor (P).

1.2 Rumusan Masalah


1.     Apa pengertian, fungsi dan sumber protein ?
2.     Bagaimana proses metabolisme protein?
3.     Bagaimana penguraian protein dalam tubuh?

1.3 Tujuan
Di dalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa tujuan yaitu :
1.     Untuk mengetahui pengertian, fungsi dan sumber protein.
2.     Untuk memahami proses metabolisme protein.
3.     Untuk mengetahui penguraian protein dalam tubuh.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi dan Macam-Macam Protein

A. Pengertian Protein

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena
zat ini disamping sebagai zat pembangun dan pengatur , protein adalah sumber
asam-asam amino yang mengandung unsur C, H, O, N yang tidak dimiliki oleh
lemak dan karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor , belerang, dan ada
jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
Sumber protein di dalam makanan yang mengandung protein antara lain sebagai
berikut:
-         Daging
-         Ikan
-         Telur
-         Susu
-         Tumbuhan berbiji
-         Suku polong-polongan
-         Kentang

B. Fungsi Protein :
Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot. Enzim, protein plasma,
antibodi, dan hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan
peptide. Banyak protein terdiri dari ikatan kompleks dengan fibril  protein fibrosa.
Macam protein fibrosa antara lain kolagen (tendon, kartilago, dan tulang);
elastin(arteri); keratin(rambut, kuku); dan aktin-miosin.
a.     Pertumbuhan dan Pemeliharaan
Sebagian protein tubuh berbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein
termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan dengan  proses sintesis dan
degerasi protein, pertumbuhan dan pemeliharaan sel maupun jaringan tubuh yang
rusak tetap akan tertangani dengan baik oleh protein tubuh.
b.     Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh
Hormon-hormon tubuh dan enzim merupakan bentukan ikatan-ikatan tubuh
yang bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia
yang terjadi didalam tubuh, dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-
ikatan ini akan berfungsi dengan baik.
c.     Mengatur Keseimbangan Air
Cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran-membran sel.
Membran-mebran sel ini dengan bantuan protein memliki fungsi untuk menjaga
homestatis dari cairan itu sendiri, salah satu masalah yang timbul jika terjadi
kekurangan ptotein adalah dengan terjadinya edema pada bagian tubuh tertentu.
d.     Netralitas Tubuh
Sebagian besar jaringan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan
fungsinya dan protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk
menjaga pH kondisi konstan.
e.     Pembentukan Antibodi
Tinggi rendahnya daya tahan tubuh sangat bergantung pada pembentukan
antibodi dalam tubuh dan kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat
bergantung pada tinggi rendahnya protein tubuh sebab protein tubuhlah yang
mampu untuk membentuk enzim-enzim yang berguna dalam pembentukan antibodi
ini.
f.       Mengangkut Zat Gizi
Dalam hal transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein juga memliki
andil yang sangat besar sebab segian besar dari zat-zat gizi didalam tubuh hanya
bisa diangkut oleh protein.
g.     Sebagai Sumber Energi
Beberapa sumber makanan yang kaya akan protein yaitu sumber makanan
hewani seperti telur,susu, ikan, daging, unggas, dan kerang. Sumber protein nabati
antara lain kacang kedelai, dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu, serta jenis
kacang-kacangan lainnya.
Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui
ikatan peptida pada setiap ujungnya. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di
alam hanya 20 asam amino yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua asam
amino terdapat didalam molekul protein karena memiliki tugas lain.
Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada
metabolisme protein dan asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang
juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimanan proses
metabolisme protein dan asam amino.

C. Macam-Macam Protein yaitu :

 Peptide             :2-10 asam amino


 Polipeptide        : 10-100 asam amino
 Protein              : > 100 asam amino
 Antara asam amino saling berkaitan dengan ikatan peptide
 Glikoprotein      : gabungan glukosa dengan protein
 Lipoprotein       : gabungan lipid dengan protein

2.2 Pengertian Metabolisme


Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup. Proses metabolisme terbagi menjadi  dua yaitu anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme adalah proses sintesis molekuk kimia kecil menjadi besar yang
membutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah proses penguraian molekul besar
menjadi kecil yang melepaskan energi (ATP).

2.3 Proses Metabolisme Protein


Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri
yang merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari asam amino
terdiri dari N (nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu melalui protein. Protein
tidak bisan disimpan sebagai jaringan, oleh seba itu harus dipecah terlebih dahulu.
Karena protein merupakan senyawa kompleks, dan dipecah menjadi molekul-
molekul protein.

1.     Sintesis protein

Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu situs khusus dalam sel yang
disebut ribossom. Oleh karena itu, langkah pertama dalam sintesis protein adalah
menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom. Untuk melakukan hal ini enzim-
enzim seluler membuat salilan yang disebut RNA duta (massanger RNA = mRNA).
mRNA membawa sendi genetik yang dipakai langsung untuk sintesisprotein di
ribossom. Tahap ini disebut juga tahap transkripsi. Dalam tahap berikutnya kodon
dalam pada mRNA harus dapat dikorelasi dengan asam amino yang seharusnya.
Tahap ini disebut juga RNA transfer, (transfer RNA =tRNA) yang dikenal
tahap translasi.

2.     Transkripsi Protein

Transkripsi protein adalah sintesis RNA secara enzimmateik dengan


menggunakan DNA sebagai cetakan. Untuk transkripsi suatu gen, hanya salah satu
rantai DNA yang digunakan sebgai cetakan. Transkripsi dikatalis oleh enzim RNA
Polimerase. Sintesis RNA selalu bergerak kesatu arah. RNA Polimerase berikatan
pada suatu daerah di DNA yang disebut Promoter. Setelah RNA Polimerase terikat
pada Promoter DNA, kedua rantai DNA terpisahkan dan RNA Polimerase melalu
sintesis RNA ditempat inisiasi. Tempat ini disebut sebagai posisi +1. RNA
Polimerase menambahkan Ribonukleotida ke ujung 3’ dari rantai RNA yang sedang
disintesiskan. Hal ini dilakukan dengan bergerak dari ujung 3’ kearah 5’ dari rantai
DNA cetakan. Dengan demikian Ribonukleotida dapat dipasangkan dengan DNA
cetakan dan ditambahkan pada ujung 3’ RNA dengan pembentukan ikatan
Fosfodiester.

3.     Translasi Protein

Translasi Protein merupakan proses sintesis didalam sel. Sebelum sintesis protein
dimulai, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino spesifik. Reaksi ini dikatalis
oleh enzim amino asil tRNA sintetase bersama dengan ATP, sehingga terbentuk
aminoasil tRNA pada tRNA terdapat anticodon yang akan berpasangan dengan
kodon yang terdapat pada mRNA. Pada tRNA inisiator, tRNA terikat pada
asamamino metionim yang termodifikasi, yaitu N-formilinetionin. Proses sintesis
protein terdiri dari 3 tahap yaitu :

a.      Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA

b.     Elongasi : proses penambahan asam amino

c.     Terminasi : proses pelepasan yang baru disintesis

2.4. Penguraian protein dalam tubuh

Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu dengan


kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam dara, hati dan organ
tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat
pada jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram
protein per  kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga
kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :

1)   Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme
dan dibentuk sel – sel baru.

2)   Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein
baru, tanpa ada sel yang mati.

3)   Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang


akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti
protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti
nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam
amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam
jumlah yang memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan asam
essensial yang dibutuhkan oleh manusia.

Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatiflebih


besar daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai
1,5 gram per kilogram berat badan per hari.
2.5.     Penyakit akibat Gangguan Metabolisme Protein

Gangguan metabolisme protein menyebabkan ketidak seimbangan zat-zat


dalam tubuh. Protein merupakan sumber energi bagi tubuh.

Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan


ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein
hampir selalu disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan
protein dan energi dapat tejadi karena protein merupakan salah satu sumber utama
pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita makan kurang mengandung
kurang mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein lebih banyak untuk
menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin berkurang. Penyakit
yang terjadi karena kekurangan energy dan protein ini biasa disebut dengan
penyakit Kurang Energi Protein (KEP).

Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat
menyerang rang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam
waktu yang lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit
terjadi pada anak-anak antara usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI
dan menerima makanan tambahan. Yang kurang mengandung protein atau tidak
sama sekali. Ketika penyakit KEP ini menyerang seorang anak, maka akan mucul
gejala-gejala seperti kekurangan energi (Marasmus ) dan kekurangan protein
(Kwashiorkor).

Pada penderita Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu berat badan dan


tinggi badan terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran hati, kulit
tampak keriput, pada bagian muka terdapat kulit yang berlipat-lipat sehingga muka
anak seperti muka orang tua yang sudah keriput, mudah terserang diare, infeksi
saluran pernapasan dan batuk rejan. Pada penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang
terjadi adalah adanya gangguan pada pertumbuhan berat badan dan tinggi badan,
lemah, kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut tipis atau jarang, kehilangan nafsu
makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia.

Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori,


asam amino, mineral, dan faktor lipotropik. Akibatnya :

 Pertumbuhan tubuh
 Pemeliharaan jaringan tubuh
 Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.

Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar
sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik.
BAB III
PENUTUP

2.5.SARAN

Mengingat pentingnya protein bagi tubuh hendaknya kita selalu berusaha


memenuhi kebutuhan protein untuk tubuh agar asupan nya terpenuhi. 

2.6. KESIMPULAN

 Protein adalah Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting
bagi tubuh, karena zat ini disamping sebagai zat pembangun dan pengatur , protein
adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur C, H, O, N yang tidak
dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor ,
belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan
tembaga.

Asam amino adalah molekul organic kecil yang pada umum nya terbuat dari
karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri
dari 20 asam amino yang berbeda. Metabolism protein merupakan metabolism asam
amino itu sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari
asam amino yang didalamnya terdapat unsur N (nitrogen). Protein tidak bisa
disimpan dalam jaringan, oleh sebab itu harus dipecah terlebih dahulu. Protein
merupakan senyawa complex yang harus dipecahkan dahulu membentuk molekul-
molekul.
DAFTAR PUSTAKA

http://bebo08.blogspot.com/2017/03/makalah-biokimia-metabolisme-protein.html

http://sriratmini08.blogspot.com/2015/12/makalah-metabolisme-protein.html

Anda mungkin juga menyukai