NO BP : 1910003600418
TUGAS HUKUM PERBANKAN
Bentuk hukum dari BPR diatur dalam Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992.
1.Perusahaan daerah;
2.Koperasi;
3.Perseroan terbatas;
4.Bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
1.Perseroan terbatas;
Sebelum terbitnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas,
pengaturan perseroan terbatas terdapat pada kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Pdt).
Di dalam KUHD ketentuan perseroan terbatas khususnya terdapat pada pasal 36, 40, 42, dan 45.
Mengingat peraturan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ekonomi dan dunia
usaha, maka pada tahun 1995 ketentuan dari KUHD tersebut diganti dengan ketentuan-ketentuan
sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Setelah dua tahun berlaku Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas,
pada tahun 2007
“Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini serta peraturan pelaksanaan lainnya”.
2. Bentuk hukum badan usaha perbankan selanjutnya adalah koperasi.
Koperasi dapat menjalankan kegiatan usaha jasa perbankan. Dengan demikian, bank dapat
dijalankan dengan bentuk hukum koperasi. Adapun jenis banknya dapat berbentuk bank umum
atau Bank Perkreditan Rakyat.
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang memiliki status sebagai badan hukum setelah akta
pendiriannya disahkan oleh pemerintah, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
ketentuan pasal 9 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Koperasi sebagai badan usaha berperan pula sebagai gerakan ekonomi rakyat.
Dengan demikian anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi
tersebut.
Usaha yang dilakukan koperasi selain dikaitkan langsung dengan kepentingan anggota untuk
meningkatkan usaha dan kesejahteraannya, juga dapat menjalankan kegiatan usaha lain termasuk
dalam kegiatan perbankan sehingga koperasi mampu berperan di segala bidang kehidupan
ekonomi.
Dalam hal kegiatan perbankan yang berbentuk hukum koperasi ini pun tujuan utamanya, yaitu
tetap menyejahterakan anggotanya sekaligus menyejahterakan masyarakat secara keseluruhan.
3. Perusahaan Daerah
Bentuk hukum badan usaha perbankan dapat berupa Perusahaan daerah. Perusahaan daerah dapat
mendirikan bank, baik yang berbentuk umum maupun Bank Perkreditan Rakyat.
o Bank pembangunan daerah adalah badan hukum berdasarkan undang-undang ini kedudukannya
sebagai badan hukum diperoleh dengan berlakunya peraturan pendiriannya.
Setelah lahirnya peraturan perundang-undangan perbankan yang baru, yaitu Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, maka dasar pendirian dari bentuk hukum pembangunan
daerah tersebut harus disesuaikan dengan ketentuan bentuk hukum yang berlaku pada Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
Selama transisi guna penyesuaian bentuk hukum, seperti yang dikehendaki oleh Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, maka bentuk hukum yang sesuai dan tepat bagi bank-
bank milik pemerintah daerah, yaitu menjadi perusahaan daerah.
kegiatan BPR ini tidak melayani pemberian jasa dalam lalu lintas pembayaran maka BPR
tidak terlibat dalam kliring dan kegiatan usaha valuta asing.
Tugas Bank Pengkreditan Rakyat
Memberikan kredit
Menghimpun dana masyarakat berupa tabungan, deposito berjangka ataupun lainnya yang
serupa.
Menawarkan penempatan dana dan pembiayaan melalui prinsip syariah, berdasarkan ketetapan
dari Bank Indonesia.
Menempatkan dananya berbentuk Sertifikat Bank Indonesia, sertifikat deposito, tabungan bank
lain, dan deposito berjangka.