Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Teori Akuntansi
PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRTIF
Dosen Pengampu :R. Septian Armel, SE.,M.Ak.Ak

Disusun Oleh :

 Andra Safitri ( 180301244 )


 Melisa Wati Veronika ( 180301277 )
 Sri Indra Yuni (180301316 )

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU - RIAU

2020/2021

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini kita
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengungkapan Dan Sarana Interprtif ”

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
kami susun ini dapat berguna bagi kita yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata
yang kurang berkenan serta kami memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

1
Pekanbaru, 6 Desember 2021

Kelompok 10

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Konsep pengungkapan 2
2.2 Fungsi dan Tujuan Pengungkapan 2
2.3 Keluasan dan Rincian Pengungkapan 2
2.4 Kendala Pengungkapan 2
2.5 Regulasi Pengungkapan 3
2.6 Metoda Pengungkapan 7
2.7 Sarana Interpretif 10
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 13

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan data,
disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-
benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, tujuan dari pengungkapan tersebut tidak akan tercapai.

Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus
memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Dengan demikian,
informasi tersebut harus lengkap, jelas dan dapat menggambarkan secara tepat kejadian-kejadian ekonomi yang
berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.

Tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan adalah pengungkapan yang cukup (adequate), wajar
(fair), dan lengkap (full). Yang paling umum digunakan dari ketiga konsep diatas adalah pengugkapan yang cukup.

Pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak
menyesatkan. Wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih bersifat positif,
pengungkapan yang wajar menunjukkan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum
bagi semua pemakai laporan keuangan. Pengungkapan yang lengkap mensyaratkan perlunya penyajian semua
informasi yang relavan. Terlalu banyak informasi yang disajikan akan membahayakan karena penyajian rincian yang
tidak penting justru akan mangaburkan informasi yang signifikan dan membuat laporan keuangan tersebut sulit
dipahami. Oleh karena itu, pengungkapan yang tepat mengenai informasi yang penting bagi para investor dan pihak
lainnya, hendaknya bersifat cukup, wajar dan lengkap.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas
adalah ;

1. Apa yang dimaksud dengan pengungkapan?


2. Kepada siapa pengungkapan ditujukan?
3. Bagaimana menentukan keluasan informasi pengungkapan?
4. Apa saja yang disajikan dalam pengungkapan?
5. Bagaimana metode pengungkapan?
6. Apa yang dimaksud dengan sarana interpretif?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan masalah yang ingin dicapai
adalah untuk mengetahui tentang pengungkapan dan sarana interpretif.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGUNGKAPAN

3
Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis,
pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat
penuh statement keuangan.

FASB mengidentifikasi lingkup (scope) informasi yang dipandang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi
dan kredit sebagai berikut:

• Statemen keuangan (financial statements)

• Catatan atas statemen keuangan (notes to financial statemens)

• Informasi pelengkap (supplementary informtion)

• Sarana pelaporan keuangan lain (other means of financial reporting)

• Informasi lain (other information)

2.2. Fungsi dan Tujuan Pengungkapan

Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandangperlu untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda.

Pasar modal merupakan sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, pengungkapan dapat diwajibkan untuk :

1. Tujuan melindungi.

Dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai yang naïf perlu
dilindungi dengan mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak
mungkin mengolah informasi untuk menangkap substansi ekonomik yang melandasi suatu pos statement
keuangan.

2. Tujuan informatif.

Dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu.

3. Tujuan kebutuhan khusus.

Merupakan gabungan dari tujuan perlindungan publik dan tujuan informatif.


2.3. Keluasan dan Kerincian Pengungkapan

Hal ini berkaitan dengan masalah seberapa banyak informasi harus diungkapkanyang disebut dengan tingkat
pengungkapan. Tingkat ini mempunyai implikasi terhadap apa yang harus diungkapkan.
2.4. Kendala Pengungkapan

Berbagai hal menjadi pertimbangan penyusun standart atau badan pengawas untuk menentukan seberapa
banyak informasi harus diungkapkan. Berikut ini adalahbeberapa hal yang harus dipertimbangkan atau menjadi kendala
dalam pengungkapan. Kendala pada umumnya timbul dari kaca mata perusahaan.

Pengungkapan Wajib dan Sukarela

Pengertian :

• Pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan

4
pengawas
• Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar apa yang dwajibkan oleh
standar akuntansi atau peraturan badan pengawas

Teori Persignalan (signaling theory ) melandasi pengungkapan sukarela. Manajemen selalu berusaha untuk
mengungkapkan informasi privat yang menurut pertimbangannya akan menarik dan diminati oleh investor dan
pemegang sahamkhususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik ( good news)

Penelitian akademik mengungkapkan semakin besar perusahaan semakin banyak pengungkapan sukarela yang
disampaikan. Pengungkapan sukarela ini merupakan solusi atas kendala pengungkapan secara penuh
2.5. Regulasi Pengungkapan

Beberapa argumen mendukung perlunya regulasi dalam penyediaan informasi. Alasantersebut adalah :

a. Penyalahgunaan (abuse)
Semua regulasi diarahkan untuk mencegah adanya penyalahgunaan dan kecurangan ( fraud ) oleh para
pelaku pasar modal terutama dalam masalah pengungkapan
b. Eksternalitas (externalities)
Eksternalitas merupakan salah satu alasan diperlukannya regulasi. Ekternalitas terjadi Ketika tindakan satu
pihak (dalam hal ini pengungkapan informasi) memengaruhi pihak lain yang diuntungkan tanpa
menanggung kos atau dirugikan tanpa dikompensasi. Kegagalan pasar dapat diatasi dengan regulasi untuk
mendorong pengungkapan informasi sebagai tindakan kolektif (collective action) bukan tindakan individual
atau sukarela
c. Asimetri informasi (information asymmetry )
Karena manajemen dan investor/kreditor merupakan pihak yang terpisah danhubungan kedua pihak tersebut
dapat dipandang sebagai hubungan keagenan, dikhawatirkan akan terjadi asimetri informasi antara kedua
pihak tersebut dengan manajemen sebagai pihak yang lebih menguasai informasi.
Regulasi yang mewajibkan informasi tertentu diungkap secara public akan mengurangi asimetri informasi
baik antara manajemen dan investor maupun antara para investor sendiri
d. Keengganan manajemen (management reluctance) Karena kepentingan sendiri, manajemen cenderung enggan
untuk mengungkapkan informasi yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kepentingan
pribadinyadengan mengorbankan kepentingan umum. Regulasi dapat menyeimbangkan kepentingan tersebut.

Apa yang Diungkap?

Pengungkapan meliputi statemen keuangan itu sendiri dan semua informasi pelengkap. Penyusun standar dan badan
pengawas seperti SEC dan BAPEPAM mengeluarkan ketentuan tentang apa yang harus diungkapkan

SEC mewajibkan perusahaan public untuk menyusun dua laporan tahunan. Satu laporan tahunan harus diserahkan ke
SEC untuk memenuhi ketentuan dalam Securities Exchange Act 1934 dan satu laporan tahunan harus disusun untuk
keperluan pemegang saham dan pihak eksternal lainnya

Peraturan SEC yang berkaitan dengan pelaporan dan pengungkapan antara lain :

1. Securities Exchange Act 1934 yang harus dipenuhi dengan mengisi Form 10-K. formulir ini berisi jenis-
jenis informasi apa yang harus diungkapkan dalam rangka pelaporan ke SEC
5
PART I
ITEM 1. Description of Business ITEM 2.
Description of PropertiesITEM 3. Legal
Proceedings

ITEM 4. Submission of Matters to a Vote of Security holders

PART II
ITEM 5. Market for Registrant’s Common Equity, Related Stockholder Matters

ITEM 6. Selected Financial Data

ITEM 7. Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results

of Operations

ITEM 8. Financial Statements and Supplementary Data

ITEM 9. Changes in and Disagreements with Accountants on Accounting andFinancial Disclosure

PART III
ITEM 10. Directors, Executive Officers of the Registrant and Corporate Governance

ITEM 11. Executive Compensation

ITEM 12. Security Ownership of Certain Beneficial Owners and Management

ITEM 13. Certain Relationships and Related Transactions

PART IV
ITEM 14. Exhibits, Financial Statement Schedules and Reports on Form 8-K

2. Regulation S-X yang berisi ketentuan tentang format, isi, dan persyaratan statemen keuangan. Peraturan ini
juga merupakan aturan pelaksanaan Securities act 1933 dalam rangka registrasi

3. Regulation S-K yang memuat ketentuan tentang pengungkapan statemen nonfinansial. Ketentuan ini juga
merupakan aturan pelaksanaan Securities Act 1933

Pernyataan standar (SFAS) secara khusus memberi pedoman tentang pengungkapan

SFAS No 1 Disclosure of Foreign Currency Translation Information SFAS No 30


Disclosure of Information about Major CustomersSFAS No 36
Disclosure of Pension Information

SFAS No 47 Disclosure of Long-term Obligation


6
SFAS No 69 Disclosure about Oil and Gas Producing Activities

SFAS No 81 Disclosure of Postretirement Health Care and Life Insurance Benefits

SFAS No 105 Disclosure of Information about Financial Instruments with Off- Balance-Sheet Risk and
Financial Instruments with Concentrations of Credit Risk

SFAS No 107 Disclosure about Fair-Value of Financial Instruments

SFAS No 119 Disclosure about Derivative Financial Instruments and Fair Value of Financial Instruments

SFAS No 129 Disclosure of Information about Capital Structure

SFAS No 131 Disclosure about Segments of an Enterprise and Related Information

SFAS No 132Employers’ Disclosure about Pensions and Other Post RetirementBenefit

Dalam kenyataannya, SEC bekerja sama dengan FASB dan AICPA. Kalau SEC lebih berkepentingan dengan
tingkat pengungkapan dan apa yang harus diungkapkan terutama untuk kepentingan pendaftaran public dan
penawaran public perdana

FASB lebih berfokus pada bagaimana mengungkapkan atau format pengungkapanterutama dalam pelaporan
keuangan

Adanya dua badan pengatur yang hubungan seperti itu disebut dengan struktur pengaturan ganda (dual
regulatory structure). Struktur ini mempunyai beberapa keuntungan bagi SEC, yaitu :

1. Dimungkinkan bagi SEC dengan staf yang terbatas untuk memanfaatkan keahlian dari profesi tanpa harus
membayarnya. SEC dapat menggunakan dan mengacu standar profesi sebagai ketentuannya atau tidak
memberlakukan
2. Badan penyusun standar (FASB) menjadi perisai terhadap kritik yang akandilayangkan ke SEC seandainya
SEC merupakan autoritas tunggal
3. Keberterimaan (acceptability dan acceptedness) suatu peratutan oleh manajemen dan auditor menjadi lebih
besar

Struktur pengaturan di Indonesia kurang lebih sama dengan yang diterapkan di Amerika yaitu struktur pengaturan
ganda (IAI dan BAPEPAM). Dalam hal ini, BAPEPAM lebih berkepentingan dengan tingkat pengungkapan dan apa
yang harus diungkapkanterutama untuk kepentingan pendaftaran public dan penawaran public perdana

IAI lebih berfokus pada bagaiman mengungkapkan atau format pengungkapan terutama dalam pelaporan keuangan
eksternal. Ketentuan IAI dapat diberlakukan pula untuk perusahaan swasta (nonpublik)

Jenis-jenis informasi yang memerlukan pengungkapan

a. Penjelasan kualitatid atau deskriptif terhadap data kuantitatif yang tertuangdalam statemen keuangan
tradisional
b. Prakiraan keuangan ( financial forecast)

7
c. Kebijakan akuntansi (accounting policies)
d. Perubahan akuntansi (accounting changes)
e. Peristiwa pascastatemen ( poststatement events)
f. Segmen usaha

Berbagai Proposal

Setelah model inti disarankan dalam symposium di Pennsylvania, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan
kebermanfaatan pengungkapan akuntansi di Amerika.Hal ini ditandai dengan dibentuknya beberapa komite studi baik
oleh profesi (AICPA) maupun oleh badan pengawas (SEC)

AICPA membentuk Komite Jenkins ( Jenkins Committee) pada tahun 1991 yang ditugasiuntuk mengembangkan model
pelaporan yang lebih memenuhi kebutuhan pemakai. Komite Jenkins juga ditugasi untuk mengajukan rekomendasi
tentang karakteristikinformasi yang harus disediakan oleh manajemen dan batas-bbatas auditor harus mengungkapkan
berbagai aspek dari informasi tersebut

Model pelaporan oleh Komite Jenkins

1. Data keuangan dan nonkeuangan


• Statemen keuangan dan pengungkapan yang berkaitan

• Data operasi level-atas dan pengukur kinerja yang digunakan secarainternal oleh manajemen
untuk mengelola perusahaan
2. Analisis manajemen terhadap data keuangan dan nonkeuangan
• Alasan untuk perubahan dalam data keuangan maupun nonkeuangan, danjenis (identitas) dan efek
masa lalu beberapa trend kunci ( key trends)
3. Informasi ke-depan ( forward-looking information)
• Kesempatan dan risiko, terutama yang berkaitan dengan trend kunci

• Rencana manajemen, termasuk factor sukses kritis ( critical success


factors)

• Perbandingan kinerja perusahaan actual (realisasi) dengan kesempatan,risiko, dan rencana yang
telah diungkapkan sebelumnya
4. Informasi tentang manajemen dan pemegang saham
• Direktur, manajemen, kompensasi, pemegang saham utama, dan transaksiserta hubungan antarpihak
berhubungan istimewa

5. Latar belakang tentang perusahaan


• Tujuan dan strategi perusahaan

• Lingkup dan deskripsi usaha dan kekayaan ( properties)

8
• Dampak struktur industry terhadap perusahaan

Komisioner SEC, Steven William, juga mengajak semua yang terlibat dalam pelaporan keuangan untuk memikirkan
suatu model pelaporan yang data menjawab tantangan perubahan konstelasi dunia bisnis dan ekonomik, pada tahun 1995

William mengusulkan suatu model pengungkapan yang disebut model pelaporan alternatif lima-lapis (a five-layer
alternative reporting model ), yaitu :

• Lapis pertama : pos-pos yang memenuhi kriteria pengakuan yang sama denganmodel yang sekarang berlaku
(model statemen keuangan sebagai sentral)
• Lapis kedua : pos-pos yang memenuhi kriteria pengakuan tetapi bermasalah dalam hal reliabilitas
pengukuran seperti nilai merek dagang
• Lapis ketiga : pos-pos yang tidak begitu memenuhi kriteria reliabilitas dandefinisi seperti misalnya kepuasan
konsumen
• Lapis keempat : pos-pos yang memenuhi kriteria pengukuran, keterandalan, dan keberpautan tetapi tidak
memenuhi definisi elemen seperti angka sensitivitas-risiko
• Lapis kelima : pos-pos yang tidak memenuhi definisi elemen dan juga tidak dapatdiukur secara terandalkan
seperti kapital intelektual karyawan

2.6. Metoda Pengungkapan

Metoda pengungkapan berkaitan dengan masalah bagaimana secara teknis informasi disajikan kepada pemakai dalam
satu perangkat pernyataan keuangan beserta informasi lain yang berpaut.

Pos Statement Keuangan

Informasi keuangan dapat diungkapkan melalui statement keuangan dalam bentuk pos atau elemen statement keuangan
sesuai dengan standar tentang definisi, pengukuran, penilaian, dan penyajian.

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika :

• Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasiperusahaan

• Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca

Catatan Kaki

Catatan kaki ( footnotes) atau catatan atas statement keuangan merupakan metoda pengungkapan untuk informasi yang
tidak praktis atau tidak memenuhi kriteria untukdisajikan dalam bentuk pos atau elemen statement keuangan.

Contoh pengungkapan dengan catatan kaki yang ditunjukkan oleh PSAK No.1 pasal 65dan 69 sebagai berikut :

65 Perusahaan mengungkapkan dalam laporan laba rugi atau dalam catatan ataslaporan keuangan ; jumlah
9
dividen per saham yang diumumkan.

69 Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Catatan ataslaporan keuangan
mengungkapkan :

• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansiyang dipilih dan diterapkan
terhadap peristiwa dan transaksi penting

• Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporanlaba rugi, laporan arus kas,
dan laporan perubahan ekuitas

• Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapidiperlukan dalam rangka penyajian
secara wajar

Catatan kaki harus digunakan dengan penuh kearifan karena memang ada keunggulandan kelemahan. Beberapa
keunggulan catatan kaki sebagai berikut :

• Mengungkapkan informasi nonkuantitatif tanpa harus menganggu penyajian utama dalam statement
keuangan.
• Mengungkapkan kualifikasi (pengecualian) dan pembatasan pos-pos tertentudalam statement keuangan
• Mengungkapkan rincian pos-pos tertentu yang dianggap penting tanpa mendistraksi jumlah total suatu pos
atau tanpa menganggu susunan penyajianpos-pos dalam statement
• Mengungkapkan hal-hal yang bersifat kuantitatif atau deskriptif yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
tetapi untuk disampaikan atau yang mempunyai arti penting sekunder.
• Mempertahankan statement keuangan sebagai ciri-ciri central pelaporan keuangan dengan ringkas dan jelas
meskipun catatan kaki merupaka bagian integralnya.

Adapun beberapa kelemahan catatan kaki sebagai berikut :

• Catatan kaki sering dilewatkan oleh pembaca karena memuat banyak kalimatdaripada angka sehingga
sulit dibaca.
• Catatan kaki kurang menjelaskan sendiri disbanding penyajian pos dalamstatement keuangan
• Kompleksitas perusahaan cenderung menempatkan catatan kaki menjadisasaran atau fokus pelaporan
daripada statement keuangan itu sendiri
• Catatan kaki sering dijadikan substitusi untuk menyajikan suatu informasisebagai pos statement
keuangan
• Catatan kaki dapat membingungkan pembaca jika isinya menegasi atauberlawanan dengan apa yang
disajikan dalam statement keuangan

Penjelasan dalam Kurung

• Penjelasan singkat berbentuk tanda kurung mengikuti suatu pos dapat dijadikan cara untuk mengungkapkan
informasi.

• Pengungkapan dalam bentuk tanda kurung lebih konvensi daripada sebagaiketentuan standar akuntansi.

Istilah Teknis

• Istilah teknis dan strategis merupakan bagian dari pengungkapan.


10
• Bila telah menggunakan standar akuntansi, penyusunan laporan atau auditor tidak harus selalu mengikuti
standar jika istilah merasa kurang tepat.
• Bila istilah dalam standar telah dirasa tepat, penyusunan laporan tidak perlu memberi uraian deskriptif
hanya karena kekhawatiran analis bingung dalam mengenal standar penyusunan laporan.
Lampiran

• Menambah tetapi tidak mengganti statemen keuangan pokok.


• Dapat berupa penyusunan kembali statemen keuangan pokok dengan formatyang berbeda untuk melayani
kebutuhan tertentu.
• Dapat berisi rincian suatu pos yang tidak dapat disajikan dalam bentuk catatankaki atau catatan atas statemen
keuangan.
• Banyak dijumpai dalam laporan tahunan atau laporan ke badan pengawas(BAPEPAM).

Komunikasi Manajemen

Merupakan sarana untuk menyampaikan apa yang menjadi visi, ambisi, dan berbagai gagasan atau penjelasan
yang tidak mungkin disampaikan via statemen keuangan.Umumnya disampaikan dalam laporan tahunan (annual report)
berupa:

1. Surat ke pemegang saham


Dimuat dalam laporan tahunan yang memuat tanggapan atau penjelasan umumdireksi tentang apa yang telah
dicapai dan upaya apa saja yang telah dilakukanserta apa yang akan dilakukan dalam kaitannya dengan visi
misi perusahaan
2. Laporan dewan komisaris
Berisi pandangan umum tentang kinerjamanajemen secara keseluruhan juga berisi persetujuan dewan
komisaris terhadap statemen keuangan yang disajikan manajemen serta usulan yang berkaitan dengan dividen
3. Laporan direksi
Menjelaskan dan menguraikan perubahan-perubahan penting dalam posisi keuangan dan hasil operasi tahun
berjalan dibanding tahun sebelumnya
4. Diskusi dan analisis manajemen/DAM Berisi:
a. Analisis perubahan hasil operasi terutama laba atau rugi, laba kotor penjualan, dan biaya
administrasi/pemasaran
b. Analisis likuiditas, sumber pendanaa, penggunaan pinjaman, serta analisisinvestasi
c. Harapan manajemen masa datang tentang kondisi politik, sosial, dan ekonomi dan hal-hal yang
mungkin terjjadi akibat ketidakpastian kondisi sekarang

d. Tanggapan dan harapan manajemen terhadap kejadian atau perubahannonfinansial yang


memengaruhi operasi manajemen
e. Rencana perubahan kebijakan penting di masa datang
f. Renaca pengeluaran kapital serta riset dan pengembangan

g. Analisis statemen keuangan yang diwujudkan dalam bentuk rasio dan trendbeserta interpretasinya

11
2.7. SARANA INTERPRETIF

Pengungkapan dapat dikatakan sebagai sarana interpretif dalam tataran praktis untukmenambah kebermanfaatan
dan keberpautan informasi akuntansi yang disajikan melalui media statemen keuangan. Sarana interpretif dalam tataran
praktis mengandung pengertian bahwa butir-butir pengungkapan telah diakui sesuai dengan standar akuntansi yang
mengaturnya sehingga sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan itu sendiri.

Sarana interpretif adalah upaya-upaya untuk meningkatkan kebermanfaatan rerangka akuntansi pokok dengan
berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan kos historis sebagai basis penilaian. Terdapat beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan teori ini, yaitu dengan berjalannya waktu, nilai berubah sementara kos tidak, dan apakah rerangka
akuntansi pokok diganti atau sekadar ditambah sarana interpretif.

 Kos dan Nilai

Dalam kondisi yang normal kos yg terjadi dapat dianggap menyatakan nilai pasar (market value) suatu sumber
ekonomik pada saat ia dibeli atau diperoleh. Nilai ada;ah persepsi orang terhadap manfaat atau utilitas suatu objek yang
dinyatakan dalam satuan pengukur (biasanya unit moneter). Pada awalnya kos dan nilai adalah identik. Dengan
berlalunya waktu, nilai suatu sumber ekonomik dapat berubah sebagaimana ditunjukkan oleh kos yg berlaku sekarang
(current input cost) atau harga pasar sumber ekonomik yang sama. Bila hal ini terjadi maka kos tercatat (actual cost) yg
melekat padasuatu sumber ekonomik menjadi tidak relevan lagi. Oleh karena itulah, timbul gagasan untuk mengganti
kos tercatat (recorded cost) dengan basis lain dalam sistem akuntansi.

 Argumen Pendukung

Argumen utama pendukung gagasan tersebut adalah keberpautan keputusan sebagaisalah satu kualitas informasi
baik untuk kepentingan manjemen maupun pihak luar. Untuk kepentingan manjemen, perhitungan laba tiap periode
hendaknya mencerminkan dengan jelas perubahan ekonomik penting termasuk rugi (losses) danuntung (gains) yg belum
terealisasi yg terjadi akibat penurunan dan kenaikan nilai faktor-faktor jasa yg masih belum digunakan.

 Argumen Penyanggah

Paton dan Littleton (1970) berpendapat bahwa adanya perubahan nilai tidak berarti bahwa rerangka akuntansi pokok
berbasis kos tidak lagi bermanfaat sehingga harus diganti.

 Keterandalan Data

Penggantian kos dengan nilai taksiran biasanya akan menghasilkan penyajian angkalaba yang kurang dapat dipercaya.
Pergeseran kos dengan nilai taksiran akan mengakibatkan statemen laba rugi yg kurang memuaskan dtinjau dari sudut
yuridis dibandingkan dengan laporan yang disusun atas kos historis. Maksudnya, auditor tidak mempunyai basis yg
kuat untuk menunjukkan bahwa angka akuntansi merupakan angka kesepakatan yg timbul dari berbagai kontrak sebagai
bukti audit.

 Saling Kompensasi Antarperioda

Karena kompensasi kenaikan atau penurunan kos operasi total akibat penyesuaian kos faktor jasa tertentu (menjadi
12
nilai pengganti) yg dibebankan keperiode sekarang. Penggunaan nilai pengganti akan tidak praktis dan kurang
manfaatnya. Penggantian angka kos ini sama sekali percuma ditinjau dari sudut pandangan pengukuran laba bersih
periodik, karena dalam jangka panjang penyesuaian ke kos pengganti akannetral. Bila kos pengganti toh tetap akan
diterapkan maka hal terbaik yg masih dapat diterima adalah suatu revaluasi faktor-faktor jasa yg belum dikonsumsi
pada akhir periode saja bukannya revisi terus-menerus pada tiap terjadi perubahan nilai dalam buku besar. Kalau
keadaan memang mendesak sehingga penilaian kembali tersebut jelas-jelas bermanfaat dan diperlukan maka
pemecahan yg masuk akal adalah tetap menggunakan akuntansi konvensional dan melengkapinya dengan informasi
tambahan yg menunjukkan pengaruh perubahan harga yg melekat pada faktor jasa yg belum dikonsumsi (unexpired).

 Fluktuasi Nilai Merupakan Gejala Umum

Paton dan Littleton lebih jauh mengemukakan bahwa kalau perubahan akibat fluktuasi harga harus dimuat dalam
statemen keuangan, akan lebih baik kalau pengaruh tersebut diperlakukan sebagai pos khusus atau terpisah (special
item) dan bukannya disesuaikan langsung ke data dasar (kos) dalam buku besar tanpa penjelasan apapun.

 Nilai Pasar dan Posisi Keuangan

Dalam neraca ditunjukkan bahwa harga pasar dalam sebuah tanda kurung apabila harga pasar tersebut dapat
ditentukan secara cukup meyakinkan tanpa harus terus- menerus melakukan revisi terhadap kos tercatat mengikuti
fluktuasi harga pasar. Pencatatan kos harus dipertahankan untuk tujuan menentukan laba-rugi dalam hal surat berharga
tersebut ditukar atau dijual.

13
BAB 4
PENUTUP
4.1. Simpulan

Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yag dipandang perlu untuk mencapai
tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda.
Pengungkapan dapat dibagi menjadi beberapa tujuan, yaitu: tujuan melindungi, tujuan informatif, dan tujuan
kebutuhan khusus.

Tujuan melindungi dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih untuk mendapatkan
informasi atau mengolahnya sendiri hingga memperoleh substansi ekonomik dari informasi tersebut, dengan kata lain
pengungkapan ditujukan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang terbuka. Sementara itu,
tujuan informatif dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas memiliki tingkat kecanggihan
tertentu. dengan demikian, Pengungkapan ditujukan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan
pengambilan keputusan pemakai. Keluasan pengungkapan untuk tujuan informatif ini ditentukan BAPEPAM bekerja
sama dengan penyusun standar. Bentuk tujuan pengungkapan yang ketiga adalah tujuan kebutuhan khusus. Tujuan
kebutuhan khusus ini merupakan gabungan dari tujuan perlindungan publik dan tujuan informatif.

DAFTAR PUSTAKA

Suwardjono.2014.Teori Akuntansi dan Perekayasaan Lapoaran Keuangan.Yogyakarta:BPFEYogyakarta

https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-ACC-308-Slide-TAK-12.ppt

14

Anda mungkin juga menyukai