Dokumen PDF
Dokumen PDF
Teori Akuntansi
PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRTIF
Dosen Pengampu :R. Septian Armel, SE.,M.Ak.Ak
Disusun Oleh :
PRODI AKUNTANSI
PEKANBARU - RIAU
2020/2021
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini kita
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengungkapan Dan Sarana Interprtif ”
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
kami susun ini dapat berguna bagi kita yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata
yang kurang berkenan serta kami memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
1
Pekanbaru, 6 Desember 2021
Kelompok 10
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Konsep pengungkapan 2
2.2 Fungsi dan Tujuan Pengungkapan 2
2.3 Keluasan dan Rincian Pengungkapan 2
2.4 Kendala Pengungkapan 2
2.5 Regulasi Pengungkapan 3
2.6 Metoda Pengungkapan 7
2.7 Sarana Interpretif 10
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
2
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan data,
disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-
benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, tujuan dari pengungkapan tersebut tidak akan tercapai.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus
memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Dengan demikian,
informasi tersebut harus lengkap, jelas dan dapat menggambarkan secara tepat kejadian-kejadian ekonomi yang
berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan adalah pengungkapan yang cukup (adequate), wajar
(fair), dan lengkap (full). Yang paling umum digunakan dari ketiga konsep diatas adalah pengugkapan yang cukup.
Pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak
menyesatkan. Wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih bersifat positif,
pengungkapan yang wajar menunjukkan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum
bagi semua pemakai laporan keuangan. Pengungkapan yang lengkap mensyaratkan perlunya penyajian semua
informasi yang relavan. Terlalu banyak informasi yang disajikan akan membahayakan karena penyajian rincian yang
tidak penting justru akan mangaburkan informasi yang signifikan dan membuat laporan keuangan tersebut sulit
dipahami. Oleh karena itu, pengungkapan yang tepat mengenai informasi yang penting bagi para investor dan pihak
lainnya, hendaknya bersifat cukup, wajar dan lengkap.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas
adalah ;
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan masalah yang ingin dicapai
adalah untuk mengetahui tentang pengungkapan dan sarana interpretif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGUNGKAPAN
3
Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis,
pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat
penuh statement keuangan.
FASB mengidentifikasi lingkup (scope) informasi yang dipandang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi
dan kredit sebagai berikut:
Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandangperlu untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda.
Pasar modal merupakan sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, pengungkapan dapat diwajibkan untuk :
1. Tujuan melindungi.
Dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai yang naïf perlu
dilindungi dengan mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak
mungkin mengolah informasi untuk menangkap substansi ekonomik yang melandasi suatu pos statement
keuangan.
2. Tujuan informatif.
Dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu.
Hal ini berkaitan dengan masalah seberapa banyak informasi harus diungkapkanyang disebut dengan tingkat
pengungkapan. Tingkat ini mempunyai implikasi terhadap apa yang harus diungkapkan.
2.4. Kendala Pengungkapan
Berbagai hal menjadi pertimbangan penyusun standart atau badan pengawas untuk menentukan seberapa
banyak informasi harus diungkapkan. Berikut ini adalahbeberapa hal yang harus dipertimbangkan atau menjadi kendala
dalam pengungkapan. Kendala pada umumnya timbul dari kaca mata perusahaan.
Pengertian :
• Pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan
4
pengawas
• Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar apa yang dwajibkan oleh
standar akuntansi atau peraturan badan pengawas
Teori Persignalan (signaling theory ) melandasi pengungkapan sukarela. Manajemen selalu berusaha untuk
mengungkapkan informasi privat yang menurut pertimbangannya akan menarik dan diminati oleh investor dan
pemegang sahamkhususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik ( good news)
Penelitian akademik mengungkapkan semakin besar perusahaan semakin banyak pengungkapan sukarela yang
disampaikan. Pengungkapan sukarela ini merupakan solusi atas kendala pengungkapan secara penuh
2.5. Regulasi Pengungkapan
Beberapa argumen mendukung perlunya regulasi dalam penyediaan informasi. Alasantersebut adalah :
a. Penyalahgunaan (abuse)
Semua regulasi diarahkan untuk mencegah adanya penyalahgunaan dan kecurangan ( fraud ) oleh para
pelaku pasar modal terutama dalam masalah pengungkapan
b. Eksternalitas (externalities)
Eksternalitas merupakan salah satu alasan diperlukannya regulasi. Ekternalitas terjadi Ketika tindakan satu
pihak (dalam hal ini pengungkapan informasi) memengaruhi pihak lain yang diuntungkan tanpa
menanggung kos atau dirugikan tanpa dikompensasi. Kegagalan pasar dapat diatasi dengan regulasi untuk
mendorong pengungkapan informasi sebagai tindakan kolektif (collective action) bukan tindakan individual
atau sukarela
c. Asimetri informasi (information asymmetry )
Karena manajemen dan investor/kreditor merupakan pihak yang terpisah danhubungan kedua pihak tersebut
dapat dipandang sebagai hubungan keagenan, dikhawatirkan akan terjadi asimetri informasi antara kedua
pihak tersebut dengan manajemen sebagai pihak yang lebih menguasai informasi.
Regulasi yang mewajibkan informasi tertentu diungkap secara public akan mengurangi asimetri informasi
baik antara manajemen dan investor maupun antara para investor sendiri
d. Keengganan manajemen (management reluctance) Karena kepentingan sendiri, manajemen cenderung enggan
untuk mengungkapkan informasi yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kepentingan
pribadinyadengan mengorbankan kepentingan umum. Regulasi dapat menyeimbangkan kepentingan tersebut.
Pengungkapan meliputi statemen keuangan itu sendiri dan semua informasi pelengkap. Penyusun standar dan badan
pengawas seperti SEC dan BAPEPAM mengeluarkan ketentuan tentang apa yang harus diungkapkan
SEC mewajibkan perusahaan public untuk menyusun dua laporan tahunan. Satu laporan tahunan harus diserahkan ke
SEC untuk memenuhi ketentuan dalam Securities Exchange Act 1934 dan satu laporan tahunan harus disusun untuk
keperluan pemegang saham dan pihak eksternal lainnya
Peraturan SEC yang berkaitan dengan pelaporan dan pengungkapan antara lain :
1. Securities Exchange Act 1934 yang harus dipenuhi dengan mengisi Form 10-K. formulir ini berisi jenis-
jenis informasi apa yang harus diungkapkan dalam rangka pelaporan ke SEC
5
PART I
ITEM 1. Description of Business ITEM 2.
Description of PropertiesITEM 3. Legal
Proceedings
PART II
ITEM 5. Market for Registrant’s Common Equity, Related Stockholder Matters
of Operations
PART III
ITEM 10. Directors, Executive Officers of the Registrant and Corporate Governance
PART IV
ITEM 14. Exhibits, Financial Statement Schedules and Reports on Form 8-K
2. Regulation S-X yang berisi ketentuan tentang format, isi, dan persyaratan statemen keuangan. Peraturan ini
juga merupakan aturan pelaksanaan Securities act 1933 dalam rangka registrasi
3. Regulation S-K yang memuat ketentuan tentang pengungkapan statemen nonfinansial. Ketentuan ini juga
merupakan aturan pelaksanaan Securities Act 1933
SFAS No 105 Disclosure of Information about Financial Instruments with Off- Balance-Sheet Risk and
Financial Instruments with Concentrations of Credit Risk
SFAS No 119 Disclosure about Derivative Financial Instruments and Fair Value of Financial Instruments
Dalam kenyataannya, SEC bekerja sama dengan FASB dan AICPA. Kalau SEC lebih berkepentingan dengan
tingkat pengungkapan dan apa yang harus diungkapkan terutama untuk kepentingan pendaftaran public dan
penawaran public perdana
FASB lebih berfokus pada bagaimana mengungkapkan atau format pengungkapanterutama dalam pelaporan
keuangan
Adanya dua badan pengatur yang hubungan seperti itu disebut dengan struktur pengaturan ganda (dual
regulatory structure). Struktur ini mempunyai beberapa keuntungan bagi SEC, yaitu :
1. Dimungkinkan bagi SEC dengan staf yang terbatas untuk memanfaatkan keahlian dari profesi tanpa harus
membayarnya. SEC dapat menggunakan dan mengacu standar profesi sebagai ketentuannya atau tidak
memberlakukan
2. Badan penyusun standar (FASB) menjadi perisai terhadap kritik yang akandilayangkan ke SEC seandainya
SEC merupakan autoritas tunggal
3. Keberterimaan (acceptability dan acceptedness) suatu peratutan oleh manajemen dan auditor menjadi lebih
besar
Struktur pengaturan di Indonesia kurang lebih sama dengan yang diterapkan di Amerika yaitu struktur pengaturan
ganda (IAI dan BAPEPAM). Dalam hal ini, BAPEPAM lebih berkepentingan dengan tingkat pengungkapan dan apa
yang harus diungkapkanterutama untuk kepentingan pendaftaran public dan penawaran public perdana
IAI lebih berfokus pada bagaiman mengungkapkan atau format pengungkapan terutama dalam pelaporan keuangan
eksternal. Ketentuan IAI dapat diberlakukan pula untuk perusahaan swasta (nonpublik)
a. Penjelasan kualitatid atau deskriptif terhadap data kuantitatif yang tertuangdalam statemen keuangan
tradisional
b. Prakiraan keuangan ( financial forecast)
7
c. Kebijakan akuntansi (accounting policies)
d. Perubahan akuntansi (accounting changes)
e. Peristiwa pascastatemen ( poststatement events)
f. Segmen usaha
Berbagai Proposal
Setelah model inti disarankan dalam symposium di Pennsylvania, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan
kebermanfaatan pengungkapan akuntansi di Amerika.Hal ini ditandai dengan dibentuknya beberapa komite studi baik
oleh profesi (AICPA) maupun oleh badan pengawas (SEC)
AICPA membentuk Komite Jenkins ( Jenkins Committee) pada tahun 1991 yang ditugasiuntuk mengembangkan model
pelaporan yang lebih memenuhi kebutuhan pemakai. Komite Jenkins juga ditugasi untuk mengajukan rekomendasi
tentang karakteristikinformasi yang harus disediakan oleh manajemen dan batas-bbatas auditor harus mengungkapkan
berbagai aspek dari informasi tersebut
• Data operasi level-atas dan pengukur kinerja yang digunakan secarainternal oleh manajemen
untuk mengelola perusahaan
2. Analisis manajemen terhadap data keuangan dan nonkeuangan
• Alasan untuk perubahan dalam data keuangan maupun nonkeuangan, danjenis (identitas) dan efek
masa lalu beberapa trend kunci ( key trends)
3. Informasi ke-depan ( forward-looking information)
• Kesempatan dan risiko, terutama yang berkaitan dengan trend kunci
• Perbandingan kinerja perusahaan actual (realisasi) dengan kesempatan,risiko, dan rencana yang
telah diungkapkan sebelumnya
4. Informasi tentang manajemen dan pemegang saham
• Direktur, manajemen, kompensasi, pemegang saham utama, dan transaksiserta hubungan antarpihak
berhubungan istimewa
8
• Dampak struktur industry terhadap perusahaan
Komisioner SEC, Steven William, juga mengajak semua yang terlibat dalam pelaporan keuangan untuk memikirkan
suatu model pelaporan yang data menjawab tantangan perubahan konstelasi dunia bisnis dan ekonomik, pada tahun 1995
William mengusulkan suatu model pengungkapan yang disebut model pelaporan alternatif lima-lapis (a five-layer
alternative reporting model ), yaitu :
• Lapis pertama : pos-pos yang memenuhi kriteria pengakuan yang sama denganmodel yang sekarang berlaku
(model statemen keuangan sebagai sentral)
• Lapis kedua : pos-pos yang memenuhi kriteria pengakuan tetapi bermasalah dalam hal reliabilitas
pengukuran seperti nilai merek dagang
• Lapis ketiga : pos-pos yang tidak begitu memenuhi kriteria reliabilitas dandefinisi seperti misalnya kepuasan
konsumen
• Lapis keempat : pos-pos yang memenuhi kriteria pengukuran, keterandalan, dan keberpautan tetapi tidak
memenuhi definisi elemen seperti angka sensitivitas-risiko
• Lapis kelima : pos-pos yang tidak memenuhi definisi elemen dan juga tidak dapatdiukur secara terandalkan
seperti kapital intelektual karyawan
Metoda pengungkapan berkaitan dengan masalah bagaimana secara teknis informasi disajikan kepada pemakai dalam
satu perangkat pernyataan keuangan beserta informasi lain yang berpaut.
Informasi keuangan dapat diungkapkan melalui statement keuangan dalam bentuk pos atau elemen statement keuangan
sesuai dengan standar tentang definisi, pengukuran, penilaian, dan penyajian.
Catatan Kaki
Catatan kaki ( footnotes) atau catatan atas statement keuangan merupakan metoda pengungkapan untuk informasi yang
tidak praktis atau tidak memenuhi kriteria untukdisajikan dalam bentuk pos atau elemen statement keuangan.
Contoh pengungkapan dengan catatan kaki yang ditunjukkan oleh PSAK No.1 pasal 65dan 69 sebagai berikut :
65 Perusahaan mengungkapkan dalam laporan laba rugi atau dalam catatan ataslaporan keuangan ; jumlah
9
dividen per saham yang diumumkan.
69 Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Catatan ataslaporan keuangan
mengungkapkan :
• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansiyang dipilih dan diterapkan
terhadap peristiwa dan transaksi penting
• Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporanlaba rugi, laporan arus kas,
dan laporan perubahan ekuitas
• Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapidiperlukan dalam rangka penyajian
secara wajar
Catatan kaki harus digunakan dengan penuh kearifan karena memang ada keunggulandan kelemahan. Beberapa
keunggulan catatan kaki sebagai berikut :
• Mengungkapkan informasi nonkuantitatif tanpa harus menganggu penyajian utama dalam statement
keuangan.
• Mengungkapkan kualifikasi (pengecualian) dan pembatasan pos-pos tertentudalam statement keuangan
• Mengungkapkan rincian pos-pos tertentu yang dianggap penting tanpa mendistraksi jumlah total suatu pos
atau tanpa menganggu susunan penyajianpos-pos dalam statement
• Mengungkapkan hal-hal yang bersifat kuantitatif atau deskriptif yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
tetapi untuk disampaikan atau yang mempunyai arti penting sekunder.
• Mempertahankan statement keuangan sebagai ciri-ciri central pelaporan keuangan dengan ringkas dan jelas
meskipun catatan kaki merupaka bagian integralnya.
• Catatan kaki sering dilewatkan oleh pembaca karena memuat banyak kalimatdaripada angka sehingga
sulit dibaca.
• Catatan kaki kurang menjelaskan sendiri disbanding penyajian pos dalamstatement keuangan
• Kompleksitas perusahaan cenderung menempatkan catatan kaki menjadisasaran atau fokus pelaporan
daripada statement keuangan itu sendiri
• Catatan kaki sering dijadikan substitusi untuk menyajikan suatu informasisebagai pos statement
keuangan
• Catatan kaki dapat membingungkan pembaca jika isinya menegasi atauberlawanan dengan apa yang
disajikan dalam statement keuangan
• Penjelasan singkat berbentuk tanda kurung mengikuti suatu pos dapat dijadikan cara untuk mengungkapkan
informasi.
• Pengungkapan dalam bentuk tanda kurung lebih konvensi daripada sebagaiketentuan standar akuntansi.
Istilah Teknis
Komunikasi Manajemen
Merupakan sarana untuk menyampaikan apa yang menjadi visi, ambisi, dan berbagai gagasan atau penjelasan
yang tidak mungkin disampaikan via statemen keuangan.Umumnya disampaikan dalam laporan tahunan (annual report)
berupa:
g. Analisis statemen keuangan yang diwujudkan dalam bentuk rasio dan trendbeserta interpretasinya
11
2.7. SARANA INTERPRETIF
Pengungkapan dapat dikatakan sebagai sarana interpretif dalam tataran praktis untukmenambah kebermanfaatan
dan keberpautan informasi akuntansi yang disajikan melalui media statemen keuangan. Sarana interpretif dalam tataran
praktis mengandung pengertian bahwa butir-butir pengungkapan telah diakui sesuai dengan standar akuntansi yang
mengaturnya sehingga sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan itu sendiri.
Sarana interpretif adalah upaya-upaya untuk meningkatkan kebermanfaatan rerangka akuntansi pokok dengan
berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan kos historis sebagai basis penilaian. Terdapat beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan teori ini, yaitu dengan berjalannya waktu, nilai berubah sementara kos tidak, dan apakah rerangka
akuntansi pokok diganti atau sekadar ditambah sarana interpretif.
Dalam kondisi yang normal kos yg terjadi dapat dianggap menyatakan nilai pasar (market value) suatu sumber
ekonomik pada saat ia dibeli atau diperoleh. Nilai ada;ah persepsi orang terhadap manfaat atau utilitas suatu objek yang
dinyatakan dalam satuan pengukur (biasanya unit moneter). Pada awalnya kos dan nilai adalah identik. Dengan
berlalunya waktu, nilai suatu sumber ekonomik dapat berubah sebagaimana ditunjukkan oleh kos yg berlaku sekarang
(current input cost) atau harga pasar sumber ekonomik yang sama. Bila hal ini terjadi maka kos tercatat (actual cost) yg
melekat padasuatu sumber ekonomik menjadi tidak relevan lagi. Oleh karena itulah, timbul gagasan untuk mengganti
kos tercatat (recorded cost) dengan basis lain dalam sistem akuntansi.
Argumen Pendukung
Argumen utama pendukung gagasan tersebut adalah keberpautan keputusan sebagaisalah satu kualitas informasi
baik untuk kepentingan manjemen maupun pihak luar. Untuk kepentingan manjemen, perhitungan laba tiap periode
hendaknya mencerminkan dengan jelas perubahan ekonomik penting termasuk rugi (losses) danuntung (gains) yg belum
terealisasi yg terjadi akibat penurunan dan kenaikan nilai faktor-faktor jasa yg masih belum digunakan.
Argumen Penyanggah
Paton dan Littleton (1970) berpendapat bahwa adanya perubahan nilai tidak berarti bahwa rerangka akuntansi pokok
berbasis kos tidak lagi bermanfaat sehingga harus diganti.
Keterandalan Data
Penggantian kos dengan nilai taksiran biasanya akan menghasilkan penyajian angkalaba yang kurang dapat dipercaya.
Pergeseran kos dengan nilai taksiran akan mengakibatkan statemen laba rugi yg kurang memuaskan dtinjau dari sudut
yuridis dibandingkan dengan laporan yang disusun atas kos historis. Maksudnya, auditor tidak mempunyai basis yg
kuat untuk menunjukkan bahwa angka akuntansi merupakan angka kesepakatan yg timbul dari berbagai kontrak sebagai
bukti audit.
Karena kompensasi kenaikan atau penurunan kos operasi total akibat penyesuaian kos faktor jasa tertentu (menjadi
12
nilai pengganti) yg dibebankan keperiode sekarang. Penggunaan nilai pengganti akan tidak praktis dan kurang
manfaatnya. Penggantian angka kos ini sama sekali percuma ditinjau dari sudut pandangan pengukuran laba bersih
periodik, karena dalam jangka panjang penyesuaian ke kos pengganti akannetral. Bila kos pengganti toh tetap akan
diterapkan maka hal terbaik yg masih dapat diterima adalah suatu revaluasi faktor-faktor jasa yg belum dikonsumsi
pada akhir periode saja bukannya revisi terus-menerus pada tiap terjadi perubahan nilai dalam buku besar. Kalau
keadaan memang mendesak sehingga penilaian kembali tersebut jelas-jelas bermanfaat dan diperlukan maka
pemecahan yg masuk akal adalah tetap menggunakan akuntansi konvensional dan melengkapinya dengan informasi
tambahan yg menunjukkan pengaruh perubahan harga yg melekat pada faktor jasa yg belum dikonsumsi (unexpired).
Paton dan Littleton lebih jauh mengemukakan bahwa kalau perubahan akibat fluktuasi harga harus dimuat dalam
statemen keuangan, akan lebih baik kalau pengaruh tersebut diperlakukan sebagai pos khusus atau terpisah (special
item) dan bukannya disesuaikan langsung ke data dasar (kos) dalam buku besar tanpa penjelasan apapun.
Dalam neraca ditunjukkan bahwa harga pasar dalam sebuah tanda kurung apabila harga pasar tersebut dapat
ditentukan secara cukup meyakinkan tanpa harus terus- menerus melakukan revisi terhadap kos tercatat mengikuti
fluktuasi harga pasar. Pencatatan kos harus dipertahankan untuk tujuan menentukan laba-rugi dalam hal surat berharga
tersebut ditukar atau dijual.
13
BAB 4
PENUTUP
4.1. Simpulan
Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yag dipandang perlu untuk mencapai
tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda.
Pengungkapan dapat dibagi menjadi beberapa tujuan, yaitu: tujuan melindungi, tujuan informatif, dan tujuan
kebutuhan khusus.
Tujuan melindungi dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih untuk mendapatkan
informasi atau mengolahnya sendiri hingga memperoleh substansi ekonomik dari informasi tersebut, dengan kata lain
pengungkapan ditujukan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang terbuka. Sementara itu,
tujuan informatif dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas memiliki tingkat kecanggihan
tertentu. dengan demikian, Pengungkapan ditujukan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan
pengambilan keputusan pemakai. Keluasan pengungkapan untuk tujuan informatif ini ditentukan BAPEPAM bekerja
sama dengan penyusun standar. Bentuk tujuan pengungkapan yang ketiga adalah tujuan kebutuhan khusus. Tujuan
kebutuhan khusus ini merupakan gabungan dari tujuan perlindungan publik dan tujuan informatif.
DAFTAR PUSTAKA
https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-ACC-308-Slide-TAK-12.ppt
14