Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PORTOFOLIO

OBLIGASI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................
1.1. Latar belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan masalah..................................................................................................................5
1.3. Tujuan dan manfaat...............................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................................
2.1. Definisi Obligasi................................................................................................................6
2.2. Kode Obligasi....................................................................................................................6
2.3. Obligasi Seri dan Termin...................................................................................................7
2.4. Macam-Macam Obligasi....................................................................................................7
2.4.1. Obligasi Pemerintah...................................................................................................7
2.4.2. Municipal Bond..........................................................................................................7
2.4.3. Obligasi Perusahaan...................................................................................................8
2.5. Pasar Obligasi.................................................................................................................... 8
2.6. Nilai Obligasi.....................................................................................................................8
2.6.1. Nilai Maturiti Obligasi...............................................................................................8
2.6.2. Nilai Pasar Obligasi....................................................................................................8
2.6.3. Nilai Intrinsik Obligasi...............................................................................................9
2.7. Likuiditas Obligasi............................................................................................................10
2.8. Hasil Obligasi....................................................................................................................11
2.8.1. Hasil Sekarang............................................................................................................11
2.8.2. Hasil Sampai Maturiti.................................................................................................11
2.8.3. Hasil Sampai Ditarik..................................................................................................12
2.9. Hak Tarik...........................................................................................................................12
2.10. Rentang Hasil.....................................................................................................................13
2.11. Risiko Obligasi..................................................................................................................14
2.12. Teorema Penilaian Obligasi...............................................................................................15

1
2.13. Durasi Obligasi..................................................................................................................17
2.14. Sensitivitas Harga Obligasi Dari Perubahan Suku Bunga.................................................19
2.15. Imunisasi............................................................................................................................19
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................................
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................22
3.2. Saran.....................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saham telah dibahas di bab sebelumnya. Bab ini akan membahas tentang obligasi. Saham
berbeda dengan obligasi. Saham memberikan hak kepemilikan, sedang obligasi tidak memberikan hak
tersebut tetapi lebin sebagai surat utang. Saham tidak memberikan bunga tetapi keuntungan atau kerugian
saham diperoleh dari kenaikan atau penurunan harga sahamnya. Obligasi umumnya mendapatkan bunga
yang tetap yang disebut dengan kupon.

2
Karena obligasi mendapatkan bunga yang besarnya tetap, maka obligasi juga termasuk dalam
investasi dengan pendapatan tetap. Istilah pendapatan tetap ini sering menyesatkan investor yang
beranggapan bahwa nilai investasinya tidak akan berkurang bahkan selalu akan bertambah dengan
pendapatan tetap ini. Kenyataannya nilai investasinya dapat berkurang dari nilai investasi awalnya.
Contohnya adalah banyak investor tertarik membeli reksa dana pendapatan tetap yang isinya berupa
beberapa obligasi, dengan pemikiran akan memberikan pendapatan yang tetap di samping investasi awal
yang tetap tidak berubah. Misalnya mereka menginvestasikan dana sebesar Rp l juta dan penyclenggara
reksa dana menyatakan dari pengalaman-pengalaman masa lalu, reksa dana ini memberikan return
sebesar 20% per-tahun dengan perbandingan return dari deposito hanya sebesar 6% setahun pada saat itu.

Tertarik dengan perbandingan return ini, banyak investor memasukkan dana mereka ke reksa
dana pendapatan tetap dibandingkan ke deposito pada tahun 2004. Pertengahan tahun 2005, isu
pemerintah akan menaikkan suku bunga merebak di pasar dan harga harga obligasi mulai merosot turn.
Drastisnya adalah triliunan rupiah ditarik ole investor dari reksa dana pendapatan tetap. Akibatnya nilai
bersih reksa dana pendapatan tetap ini turun. Kenyataanya nilai Rp1 juta yang diinvestasikan beberapa
bulan yang lalu pada saat itu turn menjadi kurang dari Rp1 juta. Investor menjadi kecewa karena
anggapan mercka akan mendapatkan pendapatan yang tetap dengan investasi awal yang tidak akan
berkurang, kenyataannya sekarang investasi mereka menyusut. Di mana permasalahannya? Sebenarnya
reksa dana ini sudah memberikan pendapatan tetap dari nilai bunga yang diberikan oleh obligiasi-
obligasinya. Akan tetapi pendapatan tetap bunga ini lebih kecil dari besarnya penurunan harga-harga
obligasinya, sehingga total return yang diperoleh investor menjadi negatif dengan akibat mengurangi nilai
investasi awalnya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Obligasi ?


2. Apa saja macam-macam obligasi ?
3. Xx
4. Xx

1.3. Tujuan dan Manfaat

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI OBLIGASI

Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang panjang yang akan dibayar kembali pada saat
jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Dari definisi ini dapat dimengerti bahwa obligasi adalah
suatu utang atau kewajiban jangka panjang (bond), sedang utang jangka pendek disebut dengan bill. Nilai
utang dari obligasi ini dinyatakan di dalam surat utangnya. Obligasi mempunyai jatuh tempo, mempunyai
lama waktu pelunasannya yang sudah ditentukan.

4
Bunga dari obligasi adalah tetap (misalnya 14% setahun) jika ada dan sudah ditentukan. Karena
obligasi membayar bunga yang besarnya tetap, maka obligasi dikenal juga sebagai sekuritas pendapatan
tetap. Walaupun kebanyakan memberikan bunga tetap, ada juga obligasi yang tidak membayar bunga.

2.2. KODE OBLIGASI

Obligasi yang tercatat di pasar modal diberi kode. Kode obligasi in dimaksudkan untuk
membedakan satu obligasi dengan obligasi yang lain, untuk kepentingan pencarian dan organisasi data di
komputer dan untuk menunjukkan karakteristik dari obligasinya.

Misalnya untuk pasar modal Bursa Eek Surabaya (BES), obligasi-obligasi diberi kode sepanjang
12 karakter. Kode ini dimulai untuk obligas.-obligasi yang tercatat setelah tanggal 3 April 2000. Kode
obligasi ini adalah sebagai berikut ini.

AAAABBBBCCDEFG

Keterangan:

AAAA : singkatan nama dari perusahaan penerbit obligasi.


BBB : kode untuk nomor obligasi yang diterbitkan.
CC : suku bunga (jika mempunyai beberapa suku bunga) dan opsi-opsi turunan.
D : tipe dari obligasi, yaitu B (Bonds), C (Convertible Bonds), W (Bonds with warrants),
T (Medium term notes), Y (Money Marker) dan M (Miscellaneous).
E : tipe dari suku bunga, yaitu F (Fixed Rate), Z (Zero Rate/Discount) dan V (Variabel
dapat berupa floating rate, revenue sharing, fixed and floating rate, dan lainnya).
FG : Kode dari scriptless.

2.3. OBLIGASI SERI DAN TERMIN

Serial bond (obligasi seri) Obligasi (bond) dapat berupa serial bond (obligasi seri) adalah suatu
dan term bond (obligasi termin) atau kombinasi keduanya. kelompok obligasi Serial bond (obligasi seri)
adalah suatu kelompok obligasi yang yang obligasi- obligasinya akan obligasi-obligasinya akan jatuh
tempo berurutan, yaitu satu jatuh tempo atau lebih obligasi akan jatuh tempo periode berikutnya setelah
berurutan, yaitu satu atau lcbih satu atau lebih otiigasi lainnya jatuh tempo (misalnya setiap obligasi akan
jatuh tempo periode satu tahun, setiap dua tahun dan setcrusnya). Contohnya adalah berikutnya setelah
obligasi seri A,B dan C yang diterbitkan oleh PT Astra Sedaya satu atau lcbih obligasi lainnya Finance
Tbk. (singkatan nama perusahaan ini adalah ASDF) jatuh tempo. pada tahun 2004, yaitu obligasi dengan
5
kode ASDF05A jatuh tempo pada tangga! 28 Oktober 2005, obligasi dengan kode ASDF05B jatuh tempo
tiga bulan kemudian pada tanggal 26 Januari 2006 dan obligasi dengan kode A.SDF05C jatuh tempo pada
tiga bulan berikutnya yaitu pada tanggal 26 April 2006.

Term Bond (obligasi termin) Term bond (obligasi termin) adalah obligasi-obligasi yang jatuh
tempo bersamaan waktunya. Misalnya adalah obligasi yang jatuh tempo bersamaan obligasi yang
diterbitkan oieh Bank BP I pada tahun 2003 waktunya, dengan kode BABPOIXXBFTW. Obligasi ini
jatuh tempo bersamaan pada tanggal 25 April 2006.

2.4. MACAM-MACAM OBLIGASI

Terdapat beberapa macam obligasi dit injau dari penerbit nya, di antaranya yaitu obligasi
pemerintah (government bonch). municipal bond, dan obligasi perusahaan (corporate hond).

2.4.1. Obligasi Pemerintah

Pemerintah juga membutuhkan dana untuk pembangunan negara. Salah satunya adalah dengan
meminjam jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN (surat
utang negara) atau umumnya dikenal dengan nama obligasi pemerintah (government bond). Obligasi
pemerintah mempunyai sifat yang sama dengan obligasi perusahaan, hanya bedanya penerbitnya adalah
pemerintah bukannya perusahaan swasta, sehingga obligasi pemerintah dianggap lebih aman
dibandingkan dengan obligasi perusahaan.

2.4.2. Municipal Bond

Municipal bond adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, seperti misalnya pemerintah
provinsi, kota, dan kabupaten. Pemerintah daerah biasanya mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan
modal, seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya.
Pendapatan dari pembiayaan modal in akan digunakan untuk membayar kembali utang obligasinya.
Bukan berarti pihak penerbit obiigasi in adalah pemerintah daerah, maka obligasi ini tidak mengandur g
risiko sama sekali. Pemerintan kota New York, misalnya, pada tahun 1975 pernah merestrukturisasi
obligasinya dengan waktu jatuh tempo yang lebih lama.

2.4.3. Obligasi Perusahaan

Obligasi perusahaan (corporate bond) adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan ole
perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan
pembayaran kupon atau tapa kupon yang sudah ditentukan di kontrak utangnya.

6
Bond indenture Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond yaitu janji indenture, yaitu
janji perusahaan penerbit obligasi untuk perusahaan penerbit obligasi mematuhi semua ketentuan yang
dituliskan kepada pihak untuk mematuhi tertentu yang dipercaya (trustee). Trustee ini biasanya adalah
semua ketentuan yang dituliskan suatu bank atau perusahaan trust yang akan bertindak mewakili kepada
pihuk pemegang obligasi. Salah satu isi dari indenture in misalnya tertentu yang dipercaya (trustee).
adalah pembayaran kupon tepat waktu dan jika perusahaan melanggarnya, maka pemegang obligasi
berhak membatalkan obligasinya dengan meminta kembali semua investasinya.

2.5. PASAR OBLIGASI

Obligasi diperdagangkan di pasar modal, khususnya di pasar obligasi. Di Indonesia, obligasi


diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya (BES).

2.6. NILAI OBLIGASI

Nilai obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik.

2.6.1. NILAI MATURITI OBLIGASI

Nilai Maturiti (maturity value) atau disebut juga dengan nilai jatuh tempo adalah nilai yang
dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo. Nilai Maturiti ini juga mewakili nilai nominal atau
nilai par (par value) atau nilai tampang (face value) dari obligasi. Nilai jatuh tempo biasanya sudah
tertentu perusahaan lembarnya, misalnya US $1,000 atau misalnya Rp 1 juta.

2.6.2 NILAI PASAR OBLIGASI

Nilai Pasar Obligasi (market value) adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal pada
saat tertentu. Misalnya adalah kutipan nilai-nilai pasar beberapa obligasi yang tercatat di New York Stock
Exchange di surat kabar The Wall Street Journal.

2.6.3. NILAI INTRINSIK OBLIGASI

Nilai intrinsik (intrinsic value) atau nilai fundamental (fundamental value) atau nilai
sesunggulnya dari suatu obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi. Nilai sebenarnya
tidak mungkin dihitung dengan tepat, hanya dapat diperkirakan. Nilai intrinsik suatu obligasi pada saat
tertentu dapat diperkirakan dengan rumus sebagai berikut ini.

7
Notasi:

NO* = nilai intrinsik dari obligasi.

J = suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.

Kt = nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan
nilai par obligasi.

NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.

Untuk nilai kupon yang konstan, yaitu K1 = K2 = ...= Kn = K, maka rumus di atas dapat dituliskan
sebagai berikut:

Notasi:

NO)* = nilai intrinsik dari obligasi.

T = periode waktu ke-t dari t=1 sampai dengan n.

J = suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.

K = nilai kupon tetap yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan nilai par obligasi.

NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.

Obligasi dapat berupa coupon bond (obligasi kupon) dan pure-discount bond (obligasi dengan
diskon-murni). Coupon bond adalah obligasi bond (obligasi kupon) adalah obligasi yang membayar
kupon.kupon adalah bunga yang dibayarkan obligasi untuk setiap periode tertentu, umumnya tiap
setengah tahun atau ta hunan.

Pure-discount bond (obligasi dengan diskon-murni) merupakan obligasi yang tidak membayar
kupon, sehingga obligasi dijual dengan harga diskon. Jika obligasi tidak membayar kupon, maka nilai
intrinsik dari obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus:

8
Notasi:
NO* = nilai intrinsik dari obligasi.
j = suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.

2.7. LIKUIDITAS OBLIGASI

Likuiditas (liquidity) atau disebut juga dengan marketability dari suatu obligasi menunjukkan
seberapa cepat investor dapat menjual obligasinya tanpa harus mengorbankan harga obligasinya. Salah
satu pengukuran dari likuiditas obligasi adalah rentang permintaan-penawaran (bid-ask spread) yang
menunjukkan perbedaan antara nilai permintan tertinggi investor mau menjual dan penawaran terendah
dealer mau membeli. Obligasi yang aktif diperdagangkan akan cenderung mempunyai bid-ask spread
yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak aktif diperdagangkan.

Bursa Elk Surabaya adalah OTC (over the pasar modal dengan bentuk counter) dengan sistem
perdagangan menggunakan dealer. Untuk obligasi yang akan dijual olch investor, bid-ask spread
menunjukkan perbedaan antara nilai permintaan tertinggi investor mau menjual dan penawaran terendah
dealer mau membeli. Untuk obligasi yang akan dibeli oleh investor, bid-ask spread menunjukkan
perbedaan antara nilai permintaan tertinggi dealer mau menjual dan penawaran terendah investor mau
membeli.

2.8. HASIL OBLIGASI

Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur yield dari suatu obligasi. Beberapa di
antaranya adalah current yield, yield to maturity, dan yield to call.

2.8.1. Hasil Sekarang

Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai kupon setahun dibagi dengan nilai pasar
obligasi saat ini.

2.8.2. Hasil Sampai Maturiti


9
Hasil sampai maturiti (yield to maturity) adalah tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan harga
pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to maturiti (yield to maturity) dapat diperoleh
dengan mencari tingkat diskonto yang menyebabkan nilai sekarang dari semua aliran kas sama dengan
nilai pasar sekarang dari obligasi. Untuk obligasi yang membayar jatuh tempo. kupon, YTM dapat
dinyatakan dalam rumus:

Notasi:

YTM : yield to maturiti.

NO : nilai pasar sekarang dari obligasi.

Kt : nilai kupon ke-t dengan t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan
nilai par obligasi.

NJTn : nilai jatuh tempo obligasi.

Nilai dari YTM dapat dihitung cara trial-and-error dengan menyamakan nilai pasar sekarang dari obligasi
(NO) dengan nilai sekarang aliran-aliran kas. Dengan demikian nilai dari YTM adalah nilai dari internal
rate of return (IRR).'

Untuk nilai kupon yang konstan, yaitu K1 = K2 = ...= Kn = K, maka rumus di atas dapat dituliskan
sebagai berikut:

Notasi:

10
YTM : yield to maturiti.
t : periode waktu ke-t dari t=1 sampai dengan n.
NO : nilai pasar dari obligasi.
K : nilai kupon yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn : nilai jatuh tempo obligasi.

2.8.3. Hasil sampai Ditarik

Hasil sampai ditarik (yield to call) adalah return dari obligasi dari sekarang sampai dengan
tanggal obligasi ditarik kembali. Yield to call mirip dengan yield to maturity dengan perbedaan waktu
dari obligasi. Kalau YTM waktu obligasi adalah dari sekarang sampai jatuh tempo, sedang yield to call
waktu obligasi adalah dari sekarang sampai kemungkinan ditarik.

2.9. HAK TARIK

Penerbit obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk membayar obligasinya pada
nilai par sewaktu waktu sebelum jatuh tempo. Hak obligasi semacam ini disebut dengan hak tarik atau
provisi tarik (call provision). Hak tarik atau provisi tarik (call provision) adalah hak penerbit obligasi
untuk membayar obligasinya pada nilai par sewaktu waktu sebelum jatuh tempo.
Beberapa keuntungan akan didapatkan oleh penerbit obligasi dengan adanya hak ini.
1. Utang perusahaan dapat dikurangi sewaktu-waktu jika aliran kas perusahaan tersisa.
2. Obligasi dengan kupon yang tinggi dapat dihentikan dan diganti dengan obligasi lainnya yang
memberikan kupon lebih rendah jika bunga menurun.
3. Menyediakan sinyal baik bagi perusahaan yang menun- jukkan bahwa perusahaan
menguntungkan sehingga ter- sedia banyak aliran kas tersedia dan perusahaan ber- anggapan
bahwa obligasi adalah murah untuk ditarik kembali.
4. Menyediakan opsi tarik (call option) kepada perusahaan dengan gratis.

Kebalikannya untuk investor, obligasi yang mempunyai call provision merugikan investor,
schingga harga obligasi ini akan lebih rendah dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak
mempunyai hak tarik. Obligasi dengan call provision ini sebenarnya menyediakan suatu opsi kepada
perusahaan untuk dapat membeli kembali obligasinya sewaktu-waktu. Opsi ini sama dengan opsi tarik
(call option). Dengan demikian harga dari obligasi dengan call provision adalah nilai obligasi yang tapa
call provision dikurangi dengan nilai call option.

2.10. RENTANG HASIL

11
Rentang hail (yield spread) adalah perbedaan antara yield to maturity (YTM) yang dijanjikan
dengan YTM suatu obligasi bebas gagal (default free) yang mempunyai nilai kupon dan waktu maturiti
yang sama. Premium gagal (default premium) adalah perbedaan hasil dari YTM dijanjikan dengan Y TM
diharapkan. YTM yang diharapkan adalah YTM biasa yang dihitung di bab 6.7 sebelumnya. Premium
risiko (risk premium) adalah perbedaan antara YTM diharapkan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal
(default free) yang mempuyai nilai kupon dan waktu maturiti yang sama.

YTM diinginkan (Y) dapat dihitung dengan suatu rumus sebagai berikut :

Notasi :
Y = YTM dijanjikan
Y’ = YTM diharapkan
Pd = probabilitas obligasi akan gagal

12
2.11. RISIKO OBLIGASI
Walaupun obligasi lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham, tetapi obligasi tetap
aktiva berisiko. Risiko dari obligasi adalah kemungkinan obligasi tidak terbayar (default). Peringkat
obligasi (bond rating) dapat digunakan sebagai proksi dari risiko obligasi.

Peringkat Obligasi Menurut S&P.


AAA Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar
kembali prinsipal.
AA Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali
prinsipal.
A Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali
prinsipal tetapi lebih rentan terhadap kondisi-kondisi yang berubah terbalik dibandingkan
dengan kasus dari A.A.
BBB Mempunyai kemampuan cukup untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali
prinsipa). Bahkan lebih rentan terhadap kondisi-kondisi yang berubah terbalik
dibandingkan dengan obligasi-obligasi peringkat A.
BB, B, Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk membayar bunga-bunga
CCC, CC, C dan nembayar kembali prinsipal. BB menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi dan C
menunjukkan tingkat tertinggi dari spekulasi
D Gagal (default). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran kembali prinsipal tertunggak.
+ atau - Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif di dalam suatu katcgori.

Peringkat obligasi (bond rating) adalah simbol-simbol karakter yang, diberikan oleh agen
peringkat untuk menunjukkan risiko dari obligasi. Dua buah agen peringkat obligasi terkenal di dunia
adalah Standard & Poor's (S&P) Corporation dan Moody's Investor Service Inc. Di Indonesia obligasi
diperingkat oleh PT PEFINDO yang didirikan tanggal 21 Desember 1993 (lihat lebih lanjut di
www.pefindo.com) dan PT KASNIC Credit Rating (lihat lebih lanjut di www.kasnicrating.com)

2.12. TEOREMA PENILAIAN OBLIGASI

Teorema penilaian obligasi akan menjelaskan bagaimana hubungan antara harga obligasi akibat
perubahan-perubahan suku bunga, maturiti, dan nilai kupon. Untuk ilustrasi akan digunakan suatu
poligasi dengan tingkat kupon sebesar 14% setahun dengan nilai par-nya subesar Rp1 juta dibayar pada
saat jatuh tempo. Harga obligasi akan berubah dengan berubahnya suku bunga dan lamanya maturiti.
Hasil pasar atau market yield menunjukkan hubungan antara perubahan suku bunga terhadap harga
obligasi.
13
Malkicl (1962) memperkenalkan lima teorema tentang hubungan antra harga-harga obligasi dengan hasil-
hasilnya (yields). Teorema ini disebut dengan Malkiel's bond theorems.

Teorema 1 : Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar (market yield).
Seperti halnya hubungan suku bunga (market yield) dengan harga saham, hubungan sulu bunga dengan
harga gasi dengan bunga (kupon) tetap adalah berlawanan arah, yaitu semakin meningkatnya
(menurunnya) suku bunga, semakin menurunnya (menaiknya) harga obligasi.
Hubungan negatif ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Secara matematik, dapat dilihat dari rumus valuasi menghitung nilai intrinsik obligasi. Nilai suku
bunga berada sebagai denominator (pembagi) di rumus tersebut.
a. Jika suku bunga meningkat, maka nilai pembagi akan semakin besar dana hasil yang
dibagi akan menjadi semakin kecil, akibatnya nilai harga obli- gasi semakin turun.
b. Demikian juga sebaliknya, yaitu dengan menurun- nya suku bunga, maka nilai pembagi
akan semakin kecil dan nilai yang dibagi akan menjadi semakin bear dengan akibat nilai
harga obligasi semakin naik.
2. Secara logika dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Dengan meningkatnya suku bunga, maka tabungan akan semakin menarik karena
memberikan bunga tabungan yang meningkat. Dari sisi investor yang akan menjual
obligasinya dan akan mengalihkan ha- silnya ke tabungan dengan bunga yang lebih
tinggi. Akibatnya penawaran (supply) obligasi meningkat. .Karena penawaran meningkat,
maka dia akan mena- warkan obligasi dengan diskon, sehingga harga obligasi akan
menurun. Dari sisi investor yang akan membeli obligasi, akan lebih menarik untuk
mema- sukkan dananya ke tabungan dengan suku bunga lebih tinggi. Dia mau membeli
obligasi kalau dijual dengan diskon untuk mengkompensasikehilangan b. kesempatan
suku bunga tabungan yang lebih tinggi.
b. Sebaliknya dengan menurunnya suku bunga, maka tabungan akan semakin kurang
menarik karena memberikan bunga tabungan yang batnya investor akan menarik
menurun, aki- menarik tabungannya dan mengalihkannya ke obligasi dengan bunga yang
lebih tinggi. Akibatnya permintaan (demand) obli- gasi meningkat dan karena suku bunga
obligasi lebih menarik, maka obligasi 1N1 akan ditawarkan dengan premium, sehingga
harga obligasi akan meningkat. Sebaliknya dari sisi investor penjual obligasi akan
mengalami kerugian suku bunga yang lebih rendah kalau hasil penjualan obligasi dima-
sukkan ke tabungan. Dia hanya mau menjual obli- gasinya dengan premium untuk
mengkompensasi kerugian suku bunganya.

14
Teorema 2: Dengan maturiti konstan, penurunan suku bunga akan me- naikkan harga obligasi
dengan basis persentasi lebih besar di- bandingkan dengan peningkatan suku bunga yang sama besar- nya
yang akan menurunkan harga obligasi. Teorema in menunjukkan dengan maturiti konstan, persentasi
perubahan harga obligasi akan lebih besar untuk penurunan suku bunga dibandingkan untuk peningkatan
suku bunga yang sama besarnya.

Teorema 3: Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya perubahan harga obligasi
akan berhubungan positif dengan waktu maturiti, yaitu semakin lama maturitinya, semakin besar
perubahan harga obligasinya.
Teorema 1 dan 2 menunjukkan keadaan maturiti yang konstan. Teorema 3 menunjukkan
bagaimana jika maturiti berubah.
Teorema in menunjukkan bahwa untuk perubahan suku bunga tertentu, perubahan atau volatiliti
harga obligasi jangka panjang akan lebih tinggi dibandingkan dengan untuk obligasi jangka lebih pendek.

Teorema 4: Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturiti obligasi dan volatilitas
harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun (increases at l diminishing rate) sejalan dengan
meningkatnya maturiti.

Teorema 5: Persentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga akan lebih
kecil jika tingkat kupon lebih tinggi.

Implikasi terhadap Investor


Jika diringkaskan, hasil dari teorema-teorema in adalah sebagai berikut ini.
1. Kaitannya dengan suku bunga.
a. Harga obligasi berhubungan terbalik dengan suku bunga pasar.
b. Penurunan suku bunga lebih sensitif terhadap harga obligasi dibandingkan
dengan kenaikan suku bunga.
2. Kaitannya-dengan maturiti.
a. Besarnya perubahan harga obligasi berhubungan
b. positif dengan waktu maturiti. Perubahan harga obligasi tersebut terjadi
dengan tingkat menurun sejalan dengan meningkatnya ma-turiti.
3. Kaitannya dengan tingkat kupon.
Besarnya persentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga
berhubungan terbalik dengan tingkat kupon.

15
Teorema-teorema ini menyediakan informasi yang berguna bagi investor, sehingga
mempunyai implikasi yang cukup penting terhadap investor. Implikasinya adalah sebagai berikut ini.

(1) Jika suku bunga dapat diprediksi dan diekspektasi, maka investor seharusnya membeli
obligasi (tidak dibanding- kan dengan aktiva.. lain) jika suku bunga diekspektasi akan
turn. Sebaliknya, investor seharusnya menjual obligasinya jika suku bunga diekspektasi
akan naik.
(2) Untuk dapat memperoleh hasil maksimum pengaruh turunnya suku bunga terhadap harga
obligasi, maka investor seharusnya membeli obligasi yang mempunyai maturiti yang
lama (long-maturity bond) dan tingkat kupon yang rendah (lcw-coupon bond).
(3) Jika investor harus membeli obligasi padahal suku bunga diekspektasikan akan naik,
sebaiknya investor membeli obligasi yang mempunyai maturiti yang pendek (short-
maturity bond) dan tingkat kupon yang tinggi (high- coupon bond).

2.13. DURASI OBLIGASI

Teorema nomor lima juga dapat diartikan bahwa untuk obligasi-obligasi yang mempunyai lama
maturiti yang sama tetapi dengan tingkat kupon yang berbeda akan bereaksi berbeda akibat perubahan
dari suku-suku bunga tertentu. Maturiti mengukur umur hidup dari suatu obligasi, tetapi maturiti belum
mengukur umur hidup ekonomisnya. Untuk mengukur umur hidup ekonomis suatu obligasi diperlukan
pengukuran yang lain, yaitu durasi.
Obligasi-obligasi dengan duras yang sama kemungkinan akan bereaksi dengan cara yang sama
akibat perubahan dari suku-suku bunga dibandingkan dengan obligasi-obligasi yang mempunyai lama
maturiti yang sama tetapi berbeda durasinya. Ini tidak mengherankan, karena lama maturiti kanya
menunjuk- kan waktu. sampai pembayaran aliran kas obligasi terakhir jatuh tempo, tapa
mempertimbangkan pola dan besarnya aliran- aliran kas keseluruhan. Misalnya dua buah obligasi yang
sama maturitinya yaitu 10 tahun, satu dengan tingkat kupon 12% dan yang satunya dengan tingkat kupon
18% mempunyai umur hidup ekonomis yang berbeda. Obligasi kedua mempunyai umur hidup ekonomis
yang lebih pendek karena mempunyai Durasi aliran kas yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi
yang (duration) pertama. Durasi mempertimbangkan kedua ha tersebut.

Durasi (duration) didefinisikan sebagai pengukur dari sari umur hidup umur hidup ekonomis dari
suatu obligasi dengan mempertim- ckonomis dari suatu obligasi bangkan semua bentuk dan besarya aliran
kas keseluruhan dengan memper- timbangkan semua dari obligasi sampai jatuh temponya. Durasi
dihitung dengan bentuk dan rata-rata tertimbang. maturiti dari aliran-aliran kas obligasi besamya aliran
kas keseluruhan dari dengan basis nilai sekarang. Durasi berarti adalah rata-rata ter- onligasi sampai

16
timbang, berbasis pada nilai sekärang, dart waktu untuk mejauh temponya. nutup nilai-nilai kupon dal
prinsipal dari suatu obligasi.
Dengan kata lain, durasi dapat diartikan sebagai discounted payback period dari investasi di suatu
obligasi, yaitu rata-rata tahun investor obligasi dapat memperoleh kembali investasinya dari nilai-nilai
kupon dan prinsipal yang diperolch dari obligasi. Konsep dari durasi pertama kali diperkenalkan oleh
Macaulay pada tahun 1983. Rumus untuk menghitung durasi menurut Macaulay adalah sebagai berikut :

Atau

Notasi :
D = durasi Macaulay
t = periode waktu dari aliran kas
n = lama maturiti
PV(AKt) = nilai sekarang dari aliran kas yang didiskontokan dengan YTM
HPO = harga pasar obligasi

2.14. SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI DARI PERUBAHAN SUKU BUNGA

Mengestimasi nilai obligasi setiap sat merupakan hal yang penting. Nilai obligasi setiap saat ini
dapat dihitung dengan mengestimasi perubahan harga obligasi dari harga sebe- lumnya. Dengan
mengetahui perubahan harga obligasi, maka nilai obligasi sekarang dapat dihitung. Persentase perubahan
harga obligasi dapat dihitung dengan rumus:

17
Rumus persentase perubahan harga obligasi ini dipengaruhi secara positif oleh durasi obligasinya
dan secara negatif oleh perubahan suku bunga. Hubungan negatif antara perubah- an harga obligasi
dengan perubahan suku bunga ditunjukkan oleh tanda negatif (‘-‘) di rumus.
Hubungan antara perubahan harga obligasi dengan perubahan suku bunga diasumsikan linear.
Akan tetapi, kenyataannya hubungan ini tidaklah sepenuhnya linear, tetapi sedikit cembung, sehingga
hubungan nilai keduanya digunakan tanda mendekati sama (‘=‘) bukan tanda sama dengan (‘ =’).

2.15. IMUNISASI

Imunisasi (immunization) adalah strategi investasi di obligasi yang menyamakan durasi dari
obligasi atau portofolio obligasi yang obligasi dengan waktu lamanya investasi untuk menghilangkan
risiko perubahan suku bunga. Misalnya investor akan menginvestasikan dananya selama dua tahun karena
di akhir tahun kedua dia membutuhkan kembali dana tersebut. Untuk maksud ini, imunisasi dapat
dilakukan ole investor dengan menginvestasikan dananya ke suatu obligasi yang mempunyai durasi yang
sama dengan periode investasinya, yaitu selama dua tahun.
Strategi imunisasi dapat dilustrasikan sebagai berikut ini. Seorang investor mempunyai dana
menganggur sat ini dan membutuhkan aliran as masuk sebesar Rp1.000.000,- nanti pada akhir tahun
kedua. Untuk keperluan ini, dia dapat melaku- kan beberapa alternatif.

1. Alternatif 1. Investor membeli. obligasi yang durasinya tidak sama dengan lama periode
investasinya. Misalnya investor membeli obligasi dengan kupon sebesar 14 % setahun
dibayar tengah tahunan, suku bunga sekarang adalah 20 % setahun, umur obligasi 5 tahun,
durasi 3,61 tahun.
Risiko Suku Bunga (interest rate risk) Suku Bunga adalah risiko kerugian penurunan nilai
obligasi disebabkan suku bunga naik dan harus menjualnya dengan harga yang lebih rendah.
18
Jika investor membeli obligasi ini dan karena obligasi jatuh tempo lima tahun lagi, maka dia
harus pada akhir tahun kedua. Suku bunga pada akhir tahun suku bunga adalah risiko kerugian kedua ini
dapat naik atau turun. penurunan nilai obligasi
 Jika pada akhir tahun kedua ini suku bunga naik, disebabkan suku harga obligasi akan
turn dan investor akan menga- bunga naik dan harus menjualnya lami risiko kerugian
penurunan nilai obligasi karena dengan harga yang harus menjualnya dengan harga yang
lebih rendah. lebih rendah. Risiko ini disebut dengan risiko suku bunga (in- terest-rate
risk).
 Sebaliknya, jika pada akhir tahun kedua ini suku bunga turn, harga obligasi akan naik dan
investor

2. Alternatif 2. Investor membeli obligasi dengan kupon sebesar 16% setahun dibayar tengah
tahunan, suku bunga sekarang adalah 20% setahun, umur obligasi 0,5 tahun (durasi juga 0,5
tahun).

Risiko investasi (reinvestments rate risk) yaitu resiko kerugian kenaikkan nilai obligasi
disebabkan suku bunga turun, dengan investasi kembali yang lebih mahal, karena harus membeli obligasi
yang lebih tinggi nilainya atau kerugian karena menginvestasikan ke obligasi dengan tingkat bunga yang
lebih rendah
Jika investor membeli obligasi ini, maka dia harus menginvestasikannya kembali setiap setengah
tahun sampai akhir tahun kedua. Suku bunga pada akhir tengah tahun ini dapat naik atau turun.
 Jika suku bunga turun, harga obligasi akan naik dan disebabkan suku investor akan
mengalami risiko kerugian kenaikan bunga ¡urun, investasi nilai obligasi, dengan
investasi kembali yang lebih dengan kembali yang lebih mahal, karena harus membeli
obligasi yang lebih mahal, karena membeli tinggi nilainya atau kerugian karena
menginvestasikan harus obligasi yang lebih sikan ke obligasi dengan tingkat bunga yang
lebih tinggi nilainya atau rendah. Risiko ini disebut dengan risiko investasi kerugian
karena menginvestasikan kembali (reinvestment-rate risk).
 Sebaliknya, jika suku bunga naik, harga obligasi lebih rendah. akan turn dan investor
akan mengalami keun- tungan penurunan nilai obligasi, dengan investasi kembali yang
lebih murah.

Karena suku bunga kedepan tidak dapat diketahui dengan pasti di muka, pada tingkat suku bunga
tertentu, kedua alternatif investasi tersebut dapat merugikan investor. Jika suku bunga naik, kerugian akan
terjadi di investasi obligasi dengan durasi (3,61 tahun) yang lebih lama dengan periode investasinya (yaitu

19
2 tahun). Jika suku bunga turn, kerugian akan terjadi di investasi obligasi dengan durasi (0,5 tahun) yang
lebih pendek dengan periode investasinya (yaitu 2 tahun).
Untuk menghilangkan kerugian-kerugian tersebut, maka kerugian ini dapat diimunisasikan.
Imunisasi sebenarmya dimaksudkan untuk menghilangkan eek tidak menguntungkan dengan eek yang
menguntungkan akibat terjadinya perubahan suku bunga sebagai berikut ini.
 Jika suku bunga naik, sehingga harga obligasi turn, efek terhadap harga obligasi
merugikan jika dijual, tetapi efek terhadap investasi kembali menguntungkan.
 Jika suku bunga turn, sehingga harga obligasi naik, efek terhadap investasi kembali
merugikan karena harus mem beli kembali obligasi, tetapi eek terhadap harga obligasi
menguntungkan jika dijual.

Imunisasi sebenarya dapat dilakukan dengan menginvestasikan ke suatu obligasi yang


mempunyai durasi sama: dengan lama periode investasinya. Misalnya pada ilustrasi sebelumnya, investor
memerlukan aliran kas setelah dua tahun, sehingga periode investasinya adalah dua tahun. Imunisasi
dapat dilakukan dengan menginvestasikan ke obligasi dengan waktu durasi dua tahun.
Permasalahannya adalah tidak mudah mencari suatu obligasi yang lama durasinya dapat persis
sama dengan lama periode investasinya. Oleh karena itu, imunisasi biasanya dilakukan dengan
membentuk suatu portofolio obligasi yang durasinya sama dengan periode investasi. Durasi portofolio
dapat dihitung dengan rums sebagai berikut:

Durasip = Wi Durasi1 + W2 • Durasi2


Notasi:
Durasip = Durasi portofolio obligasi.
Durasi1 = Durasi obligasi ke-1.
Durasi2 = Durasi obligasi ke-2.
W1 = Proporsi obligasi ke-l di porto folio.
W2 = Proporsi obligasi ke-2 di portofolio dengan W1 + W2 = l.

BAB III

PENUTUP

20
3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata
dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono,Jogiyanto, 2015.Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi ke 10).


Yogyakarta :BPFE.

21

Anda mungkin juga menyukai