Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dinda Retno Ningrum

Npm : (2001100039)

Kelas : MANAJEMEN 3D

Matkul : Teori Ekonomi Makro

A. TEORI EKONOMI

Teori Ekonomi adalah pandangan-pandangan yang dapat menjelaskan hubungan dari


perilaku manusia dalam mengelola sumber daya yang sifatnya terbatas agar digunakan secara
efisien.

Perkembangan Teori Ekonomi

Teori Ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Teori Ekonomi Mikro (Klasik)

Teori yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar
dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjualbelikan. Teori ini berpegang teguh
pada mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran.

2. Teori Ekonomi Makro (Revolusi Keynes)

Teori yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pengaruh
perubahan ekonomi terhadap masyarakat seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
dan berbagai kebijakan ekonomi yang berhubungan.

Tujuan Ekonomi Makro :

Menciptakan lapangan pekerjaan

Produksi dalam negeri yang tinggi

Menciptakan ekonomi yang stabil

Neraca pembayaran seimbang

Pendapatan penduduk yang merata

B. TEORI EKONOMI KLASIK


Teori klasik atau bisa juga disebut aliran klasik muncul akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke
19.Pada umumnya para ahli ekonomi yang mengemukakan teorinya pada sekitar abad tersebut,
dinamakan kaum klasik.Aliran klasik sendiri dalam sejarahnya ada dua yaitu: aliran Klasik dan
aliran Neo Klasik.

Teori klasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya sebelum tahun 1870an Yang
termasuk dalam golongan ini adalah Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo dan John
Stuart MillTeori neo klasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya sesudah tahun
1870an Yang termasuk dalam golongan ini adalah Alfred Marshall, Leon Walras,
Schumpeter, Knut Wicksel , Robert Solow dan Trevor Swan

Kaum klasik pada dasarnya banyak membahas masalah-masalah mikroekonomi, yang dalam
perkembangan selanjutnya teori tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh kaum neo klasik.

Para ahli ekonomi klasik banyak membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomiTeori klasik muncul pada saat terjadinya revolusi industri di Inggris,
sehingga teori-teori mereka banyak sekali diilhami dari keadaan tersebut.Pada saat itu
negara-negara maju mengalami pembangunan ekonomi yang sangat pesat dan mulai tercipta
era tinggal landas yang dipelopori oleh negara Inggris.

Dalam menganalisa mengenai masalah-masalah pembangunan ekonomi, kaum klasik


menganalisa tentang:1. Sebab-sebab dari perkembangan ekonomi dalam jangka panjang2.
Corak dari terjadinya proses pertumbuhan tersebut.

C. PENDAPATAN NASIONAL DAN DISPOSIBEL

1. PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga keluarga
(RTK) di sebuah negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode. Biasanya, satu
periode dalam pendapatan nasional adalah satu tahun.

Menurut ahli ekonomi modern, alat utama pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk
Nasional Bruto atau Gross National Product (GNP). GNP adalah seluruh jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan tiap tahun oleh negara bersangkutan, diukur menurut harga pasar suatu negara.

Beberapa konsep pendapatan nasional yaitu Produk Domestik Bruto (GDP), Produk Nasional
Bruto (GNP), Produk Nasional Netto (NNP), Pendapatan Nasional Netto (NNI), Pendapatan
Perseorangan (PI), dan Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (DI).
2. DISPOSABLE INCOME

Pengertian umum dari disposable income adalah suatu hasil yang diperoleh dari
pengurangan income atau pendapatan pribadi dengan pajak langsung. Dalam hal ini, pajak
langsung yang dimaksud adalah pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan, dll.

Disposable income ini juga bisa diperoleh dari hasil jumlah pendapatan yang digunakan untuk
bisa ditabung atau membiayai keperluan sehari-hari. Untuk itu, disposable income juga bisa
memengaruhi aktivitas ekonomi dan juga memengaruhi pendapatan nasional.

D. INVESTASI

Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke
dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harahapanpemodal atau investor kelak akan
mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.

Tujuan Investasi

Untuk mendapatkan penghasilan tetap

Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dan stabil di masa yang akan datang.

Berguna untuk mengembangkan usaha.

Mendapatkan jaminan dalam bisnis

Membentuk dan mengontrol dana untuk suatu kepentingan khusus

Bentuk Investasi

Investasi Aktiva Rill : dilakukan oleh seseorang baik dalam bentuk yang terlihat maupun
yang tidak terlihat.

Investasi Aktiva Finansial : dilakukan oleh investor sebagai bentuk sekuritas.

Jenis Investasi

Investasi properti

Investasi emas

Investasi saham
Investasi reksa dana

Investasi valuta asing

Investasi obligasi

Investasi syariah

Investasi deposit

Jenis Investasi berdasarkan jangka waktu

Investasi jangka pendek

Investasi jangka panjang

E. KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI

1. KONSUMSI

Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam
menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Secara
umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah
tangga. Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga
berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

Alat untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan, maka konsumsi juga
sering diartikan bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang atau jasa
dalam rangka memenuhi kebutuhan. Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil seluruh
pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan konsumsi.

2. TABUNGAN

Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk
konsumsi.Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan
mempunyai kesempatan untuk menabung.Dalam perekonomian sederhana Pendapatan Nasional
akan digunakan untuk : Konsumsi dan Tabungan.

3. INVESTASI

Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi
menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntunganJika tabungan
besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa (produksi).
Tabungan akan digunakan untuk investasi.
F. PERANAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO

1. Kebijakan Fiskal

Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah / mengarahkan


perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah
peneriamaan dan pengeluaran pemerintah.Kebijakan Fiskal mempunyai kebijakan yang sama
dengan Kebijakan Moneter. Perbedaannya terletak pada isntrument kebijakannya. Jika dalam
Kebijakan Moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, maka dalam
Kebijakan Fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan ( T ) dan pengeluaran ( G ).

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter (istilah lainnya kebijakan uang ketat ) adalah upaya mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan ( lebih baik ) dengan mengatur
jumlah uang yang beredar. Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan,
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan
kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.
G. PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan adanya peningkatan pendapatan yang terjadi
karena peningkatan produksi pada barang dan jasa. Adanya peningkatan pendapatan ini tidak
berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, dan bisa dinilai dari peningkatan output,
teknologi yang makin berkembang, dan inovasi pada bidang sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi :

1. SDM

2. SDA

3. Kemajuan IPTEK

4. Tingkat Inflasi

5. Tingkat Suku Bunga

Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi :

1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

Produk Nasional Bruto yang sering disingkat menjadi PNB atau dalam bahasa Inggris nya
adalah Gross National Product yang disingkat GNP, adalah pendapatan yang diperoleh negara
dalam kurun waktu tertentu berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakatnya.

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PNB adalah dengan melakukan
perbandingan PNB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.

2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

Cara perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) tentu
berbeda dengan PNB. Jika PNB menghitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh oleh
masyarakat dimanapun mereka berada, maka perhitungan PDB diukur dari pendapatan negara
berdasarkan teritorialnya.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan PDB sama seperti PNB, yang
mana membandingkan PDB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.

H. INTERAKSI DENGAN DUNIA INTERNASIONAL

1. Pentingnya Kerjasama Ekonomi Internasional

Kerjasama memberikan manfaat dalam jangka panjang. Misalnya penanaman modal


langsungJika besar dan tingkat pertumbuhan perdagangan antar negara memberikan gambaran
awal adanya kesalingtergantungan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesaling
tergantungan antar negaratampaknya makin besar.

2. Teori Perdagangan Internasional

Merkantilisme adalah ajaran atau paradigma yang berkeyakinan perekonomian suatu negara
akan makmur bila mampu memaksimalkan surplus perdagangan.Yang menjadi masalah tentang
ide merkantilisme adalah Pandangan kemakmuran suatu negara diukur dari banyaknya uang
yang dikumpulkan Merkantilisme menganjurkan kebijakan yang kontraversional yaitu proteksi
yang ketat dan pemberian hak monopoli kepada produsen domestic.

3. Neraca pembayaran

Struktur dasar neraca pembayaran

Neraca lancar

Neraca modal

Neraca penyeimbang

Selisih perhitungan

4. Pasar valuta asing

Pasar valuta asing pada dasarnya adalah jaringan kerja dari lembaga keuangana yang melaluinya
mata uang saling dapat ditukarkan. Sebagai interaksi valuta asing mempunyai analog dengan
pasar lain seperti pasar barang dan pasar jasa.

Permintaan terhadap valuta asing dan Penawaran terhadap valuta asing

I. PENGANGGURAN DAN INFLASI

1. PENGANGGURAN

Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja, ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA
Pengangguran Normal atau Friksional

Pengangguran Siklikal

Pengangguran Struktural

Pengangguran Teknologi

JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA


Pengangguran Terbuka

Pengangguran Tersembunyi

Pengangguran Bermusim

Pengangguran Setengah Menganggur

MENGATASI MASALAH PENGANGGURAN


Pengangguran dan Kebijakan fiscal

Mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah

Pengangguran dan kebijakan moneter

menambah penawaran uang, mengurangi atau menurunkan suku bunga dan


menyediakan kredit khusus untuk kegiatan tertentu.

Pengangguran dan kebijakan segi penawaran

Mendorong lebih banyak infestasi, mengembangkan infrastrukstur, meningkatkan


efisiensi administrasi permintaan, member subsidi dan mengurangkan pajak perusahaan
dan individu.

2. INFLASI

Inflasi adalah kenaikan harga – harga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari satu
periode ke periode .

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan yaitu :


Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)

Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)


Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)

Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

EFEK DARI INFLASI

Efek Positif
Peredaran / perputaran barang lebih cepat

Produksi barang-barang bertambah karena keuntungan pengusaha bertambah

Kesempatan kerja bertambah karena terjadi tambahan investasi

Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang karena kenaikan pendapatan kecil.

Efek Negative / Efek Buruk

Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap.

Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.

Memperburuk pembagian kekayaan.

MENGATASI MASALAH INFLASI


Inflasi dan kebijakan fiscal

Menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah

Inflasi dan kebijakan moneter

Mengurangi, menaikan suku bunga dan membatasi kredit.

Inflasi dan kebijakan segi penawaran

Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan


harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan mentah, melakukan
penetapan harga, menggalakan pertambahan produksi dan menggalakan perkembangan
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai