Anda di halaman 1dari 10

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS DAN


PENGGAJIAN PADA KOPERASI WIDYA SHANTI DESA PAKRAMAN
JASRI SUBAGAN KARANGASEM
1
I Ketut Putra Januada, 1Made Aristia prayudi, 2 I Putu julianto

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

Email: {1ketutputrajanuada@gmail.com, 1prayudi.acc@undiksha.ac.id,


2
putujulianto@undiksha.ac.id}@undiksha.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sistem pengendalian internal
pengelolaan kas dan gaji karyawan Koperasi Widya Santhi. Serta untuk mengetahui
saran tindak yang dapat diberikan terkait Sistem Pengendalian Internal pada Koperasi
Widya Santhi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan sekunder. Data
primer dan sekunder didapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data pada penelitian ini berupa analisis deskriptif dengan cara mendeskripsikan
temuan melalui kata-kata yang didapat dari wawancara mendalam maupun observasi
selanjutnya menganalisis temuan berdasarkan sistem pengendalian internal.
Hasil penelitian menunjukan Sistem pengendalian internal pada Koperasi Widya
Santhi memiliki sistem pengendalian yang lumayan baik akan tetapi penerapananya
buruk yang disebabkan oleh tidak adanya aturan resmi yang mengikat terkait pemberian
kredit pada koperasi. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya nasabah mengalami kredit
macet di Koperasi Widya Santhi. Selain pada kredit macet di Koperasi Widya Santhi juga
mengalami masalah pada sistem penggajian, tidak adanya aturan resmi dan tidak
adanya transparansi gaji menyebabkan adanya tindakan kecurangan berupa pemberian
gaji kepada non pegawai Koperasi Widya Santhi.

Kata Kunci : Sistem Pengendalian Intern, Kas, Penggajian.

Abstract
The purpose of this study to determine the internal control system cash
management and salaries at Widya Santhi cooperative. And to know the suggestion of
action that can be given related to Internal Control System at Widya Santhi Cooperative.
The Research method that used in this research is qualitative method by using two data
source, that is primary and secondary data. Primary and secondary data obtained through
interviews, observation, and documentation. Technique of data analysis in this research is
descriptive analysis by describing findings through words obtained from in-depth interview
and later observation to analyze findings based on internal control system. The result of
the research shows that the internal control system in Widya Santhi Cooperative has a
good controlling system, but there is a bad.
Implementation in there, is caused by the absence of binding official rules related
to the provision of credit to the cooperative. This is indicated by the number of the
customers by having bad credit in the Widya Santhi Cooperative. In addition to bad debts
in Cooperative Widya Santhi also experienced problems in the payroll system, the
absence of official rules and the absence of transparency of salary led to fraudulent action
in the form of salary to non employees at Widya Santhi Cooperative.

Keywords: Internal Control System, Cash, Payroll.


e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

PENDAHULUAN
Koperasi adalah organisasi bisnis daerah (masyarakat setempat). Koperasi
yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang - adalah suatu badan usaha yang bertujuan
seorangan demi kepentingan untuk memajukan kesejahteraan anggota
bersama.Koperasi melandaskan kegiatan pada khususnya dan masyarakat pada
berdasarkan prinsip kegiatan ekonomi umumnya.Koperasi didirikan dari, oleh dan
rakyat yang berdasarkan atas asas untuk anggota karena itu anggota koperasi
kekeluargaan.Koperasi di Indonesia menjadi prioritas utama dalam
berdasarkan UU tahun 1992, didefinisikan meningkatkan kesejahteraan atas dasar
sebagai badan usaha yang beranggotakan kesamaan hak dan kesamaan kewajiban.
orang - seorangan atau badan hukum Dalam pengembangannya, koperasi juga
koperasi dengan melandaskan kegiatannya diikuti dengan semakin kompleksnya
berdasarkan prinsip - prinsip koperasi masalah yang dihadapi. Dengan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat bertambahnya skala operasi serta semakin
yang berdasar atas asas kekeluargaan.Di berkembangnya perusahaan baik kegiatan
Indonesia prinsip koperasi telah dan jumlah karyawan.Pimpinan perusahaan
dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 tidak dapat lagi melaksanakan sendiri
dan UU No. 25 Tahun 1992. Menurut semua fungsinya, kondisi semacam ini
Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 menuntut pemimpin perusahaan untuk
dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi mendelegasikan sebagian tugas,
dan peranan antara lain yaitu wewenang dan tanggung jawab kepada
mengembangkan potensi dan kemampuan beberapa bawahan yang dipimpinnya guna
ekonomi anggota dan masyarakat, membantu mengelola perusahaan. Selain
berupaya mempertinggi kualitas itu pemimpin perusahaan juga memerlukan
kehidupan manusia, memperkokoh suatu alat untuk mengawasi jalannya tugas
perekonomian rakyat, mengembangkan yang dipercayakan kepada bawahan serta
perekonomian nasional, serta untuk mengetahui kemajuan yang akan
mengembangkan kreativitas dan jiwa dicapai perusahaan. Kebutuhan akan
berorganisasi bagi pelajar bangsa. Potensi sistem pengendalian intern adalah suatu
koperasi pada saat ini sudah mampu untuk hal yang wajar, karena adanya praktik
memulai gerakan koperasi yang otonom, pengedalian intern yang baik merefleksikan
namun fokus bisnis koperasi harus adanya praktik manajerial yang baik.
diarahkan pada ciri universalitas kebutuhan Sistem pengendalian intern yaitu suatu
yang tinggi seperti jasa keuangan, sistem yang meliputi struktur organisasi,
pelayanan infrastruktur serta pembelian metode dan ukuran-ukuran yang
bersama. Dengan otonomi selain peluang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
untuk memanfaatkan potensi setempat juga organisasi, mengecek ketelitian dan
terdapat potensi benturan yang harus keandalan data akuntansi, mendorong
diselesaikan di tingkat daerah. efisiensi dan mendorong dipatuhinya
Dalam hal ini konsolidasi potensi kebijakan manajemen (Mulyadi,
keuangan, pengembangan jaringan 2001:163).Sistem pengendalian intern yang
informasi serta pengembangan pusat dirancang dengan baik terhadap struktur
inovasi dan teknologi merupakan organisasi yang didalamnya terdapat
kebutuhan pendukung untuk kuatnya pembagian tanggungjawab fungsional
kehadiran koperasi. Pemerintah di daerah kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
dapat mendorong pengembangan lembaga untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
penjamin kredit di daerah. Pemusatan pokok perusahaan atau koperasi, seperti
koperasi di bidang jasa keuangan sangat pemisahan fungsi operasional, fungsi
tepat untuk dilakukan pada tingkat penyimpanan dan fungsi pencatatan.Salah
kabupaten/kota atau “kabupaten dan kota” satu aktiva yang dimiliki perusahaan adalah
agar menjaga arus dana menjadi lebih kas. Kas perlu mendapat perhatian
seimbang dan memperhatikan kepentingan tersendiri, karena sifatnya yang sangat
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

mudah dipindahtangankan dan tidak dapat banyak kendala atau masalah yang
dibuktikan kepemilikannya. Dengan dihadapi selain pada kredit macet koperasi
keadaan ini tentunya akan mendorong ini juga mendapatkan masalah pada ketidak
koperasi untuk melakukan pengendalian aktifan anggota koperasi yang
intern terhadap penerimaan dan mengakibatkan tidak berjalannya koperasi
pengeluaran kas. Menurut Committee of tersebut dengan baik sampai sekarang dan
sponsoring organizations of the Tradeway koperasi yang akan digadang akan mampu
atau coso (Baidaie, 2005) yang meliputi menyaingi lembaga keuangan yang ada
unsur-unsur pokok pengendalian internal disekitaran Subagan ini telah tinggal nama
adalah lingkungan pengendalian (control keadaan koperasi ini tidak dapat
environment), suasana organisasi yang berkembang melaikan mengalami
mempengaruhi kesadaran penguasaan kemunduran.
(control consciousness) dari seluruh Permasalahan yang terjadi pada
pegawainya. Lingkungan pengendalian ini Koperasi Widya santhi sudah terlihat sejak
merupakan dasar dari komponen lain tahun 2010 adanya kecurigaan dari
karena menyangkut kedisiplinan dan bendahara. Adanya seorang anggota yang
struktur, penaksiran resiko (risk melakukan simpanan datang ke koperasi
assestment), adalah proses dengan membawa buku tabungannya,
mengidentifikasi dan menilai resiko-resiko namun tabungannya tersebut memliiki
yang dihadapi dalam mencapai tujuan. nama lembaga lain, melihat kondisi tersebut
Setelah teridentifikasi, manajemen harus bendahara menolak untuk menerima
menentukan bagaimana tabungan dari anggotanya namun orang itu
mengendalikannya, aktivitas pengendalian memaksa untuk menabung di Koperasi
(control activities), adalah kebijakan dan Widya Santhi dengan alasan disuruh oleh
prosedur yang harus ditetapkan untuk seseorang yang diikutinya. Permasalahan
meyakinkan manajemen bahwa semua yang terjadi pada Koperasi Widya Santhi
arahan telah dilaksanakan. Aktivitas terjadi karena adanya masalah yang
pengendalian ini diterapkan pada semua dihadapi oleh koperasi baik dalam luar
tingkat organisasi dan pengolahan data, maupun dalam koperasi. Belum
informasi dan komunikasi (information and terlaksananya tugas wewenang dan
communication), dua elemen yang dapat tanggung jawab pada keuangan koperasi.
membantu manajemen melaksanakan Selain permasalahan pada kas koperasi
tanggung jawabnya. widya santhi juga memiliki masalah pada
Koperasi Widya Santhi yang terletak di penggajian. Gaji yang sudah ditetapkan
Jalan A.YANI Desa Pakraman Jasri pada rapat anggota yang harusnya keluar
kelurahan Subagan Karangasem pada awal bulan namun tidak dapat
merupakan satu-satunya koperasi yang ada dilaksanakan. Jelas hal ini bertentangan
di Desa Jasri. Dengan berdirinya hanya dengan komponen pengendalian yang
satu koperasi di desa Koperasi Widya pertama yaitu lingkungan pengendalian dan
Santhi mampu mengalami kemajuan, komponen pengendalian yang ketiga yaitu
kemajuan yang dialami terbukti pada tahun aktivitas pengendalian. Selain itu lemahnya
2010 koperasi Widya Santhi mampu pengendalian internal yang terjadi pada
memiliki omset sebesar Koperasi Widya Santhi dimanfaatkan oleh
RP1.181.023.424,00. Akan tetapi kemajuan oknum yang mengambil untung dari hal
yang dialami oleh Koperasi ini tidak berjalan tersebut, dengan memiliki jabatan pada
lama dikarenakan adanya permasalahan koperasi tersebut oknum yang tidak
didalam koperasi. Seiring dengan bertanggung jawab tersebut dengan
berkembangnya koperasi yang ada di sengaja mengendalikan koperasi tersebut
seluruh Indonesia tidaklah sama seperti dan bahkan mampu memegang kendali
yang dialami oleh koperasi Widya Santhi , pada koperasi. Kendali yang dilakukan
koperasi yang diramalkan akan mampu adalah semua transaksi yang meliputi
menggapai sukses di kemudian hari tidak mengenai pemasukan atau pengeluaran
sesuai dengan yang diinginkan seiring kas dilakukan oleh ketua seharusnya hal ini
dengan berjalannya koperasi mendapat dilakukan bersama dan bendaharalah yang
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

lebih fokus dengan hal tersebut. Hal ini HASIL DAN PEMBAHASAN
sangat bertolak belakang dengan Implementasi Sistem Pengendalian
komponen utama dari struktur Internal pada Kas Koperasi Widya Santhi
pengendalian yaitu lingkungan berdasarkan Unsur-Unsur Pengendalian
pengendalian. Tidak adanya transparansi Internal
gaji pada koperasi inilah yang 1. Lingkungan Pengendalian
menyebabkan terlambatnya gaji karyawan a. Filosophi manajemen dan gaya
diterima. pada koperasi ini juga bermasalah operasi
pada tidak adanya peningkatan gaji Pengurus koperasi belum keseluruhan
karyawan untuk memotivasi kerja karyawan mampu memberikan contoh yang baik dari
dan juga selama 2 tahun belakangan ini pengamatan yang dilakukan selama
THR yang seharusnya didapat sewaktu hari seminggu seringnya pengurus koperasi
raya galungan tidak pernah didapatkan oleh mengalami keterlambatan saat melakukan
seluruh karyawan koperasi. pengabsenan namun tidak semua pengurus
Berdasarkn paparan di atas, koperasi melakukan hal tersebut, dari 4
persoalan penelitian yang diangkat adalah orang jumlah pengurus hanya sekretaris
identifikasi mengenai lemahnya SPI sebuah koperasi yang mampu memberikan contoh
koperasi. Penelitian ini dilakukan tujuannya baik terhadap pegawai yang lain.
untuk mengetahui bagaimana sistem b. Komitmen terhadap integritas dan
pengendalian intern pada Koperasi Widya nilai-nilai etika
Santhi. Hasil penelitian ini diharapkan Pada Koperasi Widya Santhi budaya
mampu memberikan manfaat kepada organisasi yang dimiliki bisa dikatakan
peneliti dan akademisi berupa best practice kurang baik. Hal ini sangat berpengaruh
untuk penerapan sistem pengendalian terhadap ketidak stabilan pada keuangan
intern pada sebuah koperasi. Bagi koperasi koperasi, ketidak stabilan yang terjadi
diharapkan dapat menganalisis SPI dalam meliputi adanya kasus kredit macet yang
penelitian ini serta dapat menjadi bahan dialami pada koperasi. Adanya kredit macet
evaluasi dan pertimbangan pelaksanaan pada koperasi disebabkan oleh prilaku
kebijakan sistem pengendalian intern di pegawai dan pengurus yang tidak mampu
masa mendatang. menunjukan komitmen untuk koperasi.
c. Komitmen terhadap kompetensi
METODOLOGI PENELITIAN Pada Koperasi Widya Santhi sistem
Penelitian ini menggunakan metode prekrtutan pegawai yang dilakukan sudah
pendekatan kualitatif, dimana peneliti akan lumayan baik adanya persyaratan yang
melakukan observasi langsung ke lapangan dajukan seperti surat lamaran dan lainnya
dan mengumpulkan data-data yang akan harus ada dalam perlengkapan melamar
dianalisis berdasarkan pengamatan dan jadi pegawai di koperasi tetapi untuk saat
pengetahuan penelitii. Pada penelitian ini ini koperasi belum bisa mencari karyawan
menggunakan dua metode pengumpulan kembali karena karyawan terdahulu
data yaitu data primer dan data skunder. berhenti karena sudah menikah dan tinggal
Data primer diproleh melalui wawancara, diluar desa Jasri. Selain itu pegawai yang
observasi, dokumentasi pada Koperasi dimiliki oleh kopersi tergolong memiliki
Widya Santhi dan data skunder diproleh pendidikan yang relative rendah.
dari anggota koperasi. Teknik analisis data Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
pada penelitian ini dengan cara data peneliti jumlah pegawai yang dimiliki
dianalisis dengan melakukan serangkaian sangatlah sedikit hal ini menimbulkan
kegiatan, yakni reduksi data, menyajikan masalah pada pembagian tugas kerja
data, menafsirkan, dan menarik koperasi dimana untuk pembagian tugas
kesimpulan. Analisis data pada penelitian menjajagi nasabah tidak bisa efektiv
kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat- dikarenakan hanya satu orang saja yang
kalimat, atau narasi-narasi baik yang ditugaskan menjajagi nasabah baik itu
diperoleh dari wawancara mendalam cicilan atau tabungan. Hal ini menimbulkan
maupun observasi. kinerja pada koperasi tidak efektiv.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

d. Komite Audit dari dewan direksi memberikan gaji tetap sesuai UMK tetapi
Berdasarkan hasil wawancara dengan tidak ada peningkatan gaji sama sekali
narasumber yang ada semua mengatakan tidak ada bahkan bisa mengalami
badan pengawas memang ada pada penurunan.
kepengurusan namun badan pengawas 2. Penafsiran Risiko
pada koperasi tidak melaksanakan Pada suatu organisasi lembaga
tugasnya, akan tetapi tidak melaksanakan keuangan pastinya memiliki penafsiran
tugasnya seperti yang seharusnya. risiko akan tetapi pada Koperasi Widya
e. Struktur Organisasi Santhi penafsiran risiko tidak dimiliki. Hal ini
Koperasi Widya Santhi sudah memiliki menyebabkan terjadi permasalahan yang
struktur organisasi yang jelas seperti yang lumayan besar pada Koperasi Widya
telah dibahas sebelumnya. Pembagian Santhi, permasalahan yang ada seperti
tugasnya juga sudah sangat jelas. Hal ini adanya kredit macet secara besar-besaran
dikuatkan kembali oleh peneliti dengan yang mampu memberikan dampak besar
melakukan kunjungan langsung ke kantor terhadap koperasi. Koperasi Widya Santhi
koperasi dan melihat langsung bagan tidak memiliki penafsiran resiko karena
struktur organisasi dan tugas yang pihak koperasi mempercayai penuh
diberikan sudah sangat jelas siapa saja terhadap nasabahnya. Jaminan berupa
orangnya yang memiliki tugas namun untuk BPKB atau sertifikat tergantung besar
pelaksanaanya sedikit mengalami kendala kecilnya pinjaman dan tergantung tahun
dikarenakan adanya seorang atau oknum motor dan nasabah biasanya lebih sering
yang melakukan kecurangan. menggunakan BPKB motor untuk
f. Penetapan otoritas dan tanggung melakukan kredit. hal ini dikuatkan dengan
jawab adanya bukti surat pengambil alih jaminan
Koperasi Widya Santhi sudah memiliki jika suatu saat nasabah tidak mampu
ketetapan atau deskripsi pekerjaan yang melakukan pembayaran. Berdasarkan dari
jelas seperti yang dikatakan oleh hasil wawancara peneliti dapat
narasumber dalam wawancara secara menyimpulkan bahwa jaminan yang
spontan tugas dan wewenang yang dilakukan dan tindakan yang dilakukan oleh
diberikan sudah dijalankan dengan baik koperasi kurang baik jaminan berupa BPKB
akan tetapi ada saja yang melakukan biasanya jaminan yang sangat mudah
sedikit kecurangan, secara keseluruhan ditemuni tindakan kecurangannya biasanya
pengurus sudah melakukan wewenang dan jika seseorang yang memiliki kredit dengan
tanggung jawab yang telah diberikan. jaminan BPKB dan mengalami kesulitan
Selain itu peneliti juga melakukan observasi bayar dan mau disita pastinya jaminan
secara sembunyi memang benar adanya tersebut akan dipreteli dan pastinya
kecurangan yang dilakukan oleh seseorang jaminan yang didapat tidak akan didapat
oknum pada koperasi. Peneliti melihat tidak seratus persen keaslianya. Berdasarkan
adanya pengawasan yang dilakukan oleh pemaparan atau pemantauan langsung
pengurus lain yang menyebabkan oknum yang dialkukan oleh peneliti sistem
ini dengan leluasa mengendalikan koperasi. kekeluargaan dan sistem penjajagan sudah
g. Kebijakan dan praktik sumber daya baik dilakukan akan tetapi memiliki
manusia kelemahan yang sangat banyak dimana
Koperasi Widya Santhi sudah melakukan nasabah akan dengan sengaja
prekrutan pegawai sesuai dengan aturan memanfaatkan kelemahan ini dengan
yang ada pada koperasi dengan jumlah sengaja sembunyi jika diketahui pihak
pegawai sesuai kebutuhan koperasi, tetapi koperasi melakukan kunjungan ke rumah
pada awal tahun 2017 ada salah satu untuk menagih cicilan.
karyawan yang menikah keluar pihak 3. Aktivitas Pengendalian
koperasi memberi dia pilihan berhenti atau Pada Koperasi Widya Santhi aktivitas
lanjut kerja akan tetapi pegawai memilih pengendalian yang dilakukan sudah baik
untuk berhenti dan sampai sekarang belum sudah adanya aturan yang dibuat pihak
ada pergantian pegawai, pihak koperasi koperasi dan telah dilaksanakan oleh
memotivasi pegawai hanya dengan seluruh pegawai koperasi, sesuai dengan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

pengamatan yang dilakukan peneliti di 5. Pemantuan


kantor seluruh pegawai koperasi sudah Pada Koperasi Widya Santhi pemantauan
bekerja sesuai dengan prosedur yang ada, yang dilakukan oleh badan pengawas tidak
adanya aturan atau prosedur pemberian ada. Pada Koperasi Widya Santhi badan
kredit sudah dilakukan oleh seluruh pengawas memang telah ada pada struktur
pegawai yang ada. Akan tetapi organisasi seperti pemantauan langsung
pelaksanaan tidak bisa berjalan dengan yang dilakukan pada kantor koperasi
baik dikarenakan ada nasabah yang tidak memang benar ada badan pengawas yang
melaksanakan tanggung jawabnya. Selain tercantum pada struktur organisasi akan
itu pengendalian pada nasabah yang tetapi badan pengawas ini tidak mau tahu
melakukan simpanan sudah dilaksankan dan lepas tanggung jawab terhadap
dengan baik yang mana koperasi koperasi.
menyediakan buku tabungan bagi setiap Implementasi Sistem Pengendalian
anggota dan dari pihak koperasi juga Internal pada Penggajian Koperasi
menyediakan pegawai untuk mencari ke Widya Santhi berdasarkan Unsur-Unsur
rumah anggota untuk meminta uang Pengendalian Internal
tabungan anggota dengan cara 1. Lingkungan Pengendalian
menjajaginya ke rumah. a. Filosophi manajemen dan gaya
4. Informasi dan Komunikasi operasi
Pada suatu lembaga keuangan Pada Koperasi Widya Santhi dalam
penyampaian keadaan keuangan penggajian koperasi menerapkan sistem
merupakan hal yang sangat penting gaji berdasarkan kehadiran dimana sistem
dilakukan oleh atasan ke anggota supaya kehadirannya masih secara manual yaitu
dapat diketahui bagaimana keadaan suatu seluruh pegawai melakukan tandat tangan
lembaga keuangannya tersebut. Pada kehadiran sebelum bekerja hal tersebut
Koperasi Widya Santhi penyampain sudah dilakukan supaya memotipasi pegawai
dapat dilakukan oleh pihak pengurus ke memiliki semangat dalam bekerja. Pada
anggota dalam rapat tahunan, biasanya koperasi juga menerapkan beberapa aturan
informasi yang sering disampaikan oleh tertulis mengenai kehadiran pegawai.
pengurus mengenai keuangan koperasi b. Komitmen terhadap integritas dan
berupa cicilan tabungan. Pada Koperasi nilai-nilai etika
Widya Santhi permasalahan terjadi pada Pada koperasi sudah memiliki budaya
penagihan cicilan ke nasabah dimana hal organisasi yang kurang baik dalam masalah
tersebut tidak sepenuhnya dikarenakan penggajian. Peneliti melihat secara
ketidak sanggupan nasabah membayar langsung sistem yang diterapkan pada
namun dikarenakan juga dari pengurus koperasi yaitu sistem gaji berdasrkan
koperasi sendiri, ketidak harmonisan yang kehadiran memiliki kelemahan yaitu banyak
terjadi berdampak terhadap tidak berjalan pegawai yang tetap melakukan
dengan baik cicilan koperasi. Ketiga hal ini pengabsenan jika tidak hadir. Hal lain juga
merupakan hal yang sangat vital dalam terjadi pada masalah gaji yaitu adanya
sebuah koperasi diamana jika salah satu oknum luar pegawai yang menerima gaji di
dari ketiga hal tersebut bermasalah akan koperasi.
berdampak terhadap ketidak efektipan c. Komitmen terhadap kompetensi
kinerja koperasi. Pada Koperasi Widya Berdasarkan observasi ke koperasi
Santhi permasalahan terjadi pada ditemukan jumlah pegawai yang sangat
penagihan cicilan ke nasabah dimana hal sedikit pada Koperasi Widya Santhi hal ini
tersebut tidak sepenuhnya dikarenakan dikarenakan terpuruknya keadaan koperasi,
ketidak sanggupan nasabah membayar Berdasarkan dari pernyataan yang
namun dikarenakan juga dari pengurus disampaikan oleh anggota
koperasi sendiri, ketidak harmonisan yang koperasimerupakan alasan utama koperasi
terjadi berdampak terhadap tidak berjalan tidak mencari pegawai baru disamping itu
dengan baik cicilan koperasi juga tidak ada orang yang mengajukan
lamaran pekerjaan di koperasi.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

d. Komite Audit dari dewan direksi langsung absen koperasi beserta tanda
Koperasi Widya Santhi memiliki tangan pegawai koperasi akan tetapi pada
pengawas yang tidak aktif, ketidak hadiran koperasi sebenarnya tidak ada transparansi
badan pengawas yang seharusnya gaji, uang yang ada dikoperasi dikendalikan
melakukan pengawasan telah digantikan dan dikeluarkan oleh ketua seorang tanpa
oleh seorang ketua dimana ketua diketahui berapa jumlah dan ke siapa uang
melakukan seluruh pengawasan yang ada itu dituju. Pihak koperasi sebenarnya sudah
pada Koperasi Widya Santhi. menyiapkan penafsiran resiko untuk
e. Struktur Organisasi penggajian yang sudah bagus namun hal
Pengurus koperasi telah melakukan tersebut sangatlah berbanding terbalik
tugas sesuai dengan ketentuan yang dengan kejadian yang ada di koperasi
berlaku gaji yang diberikan juga tidak ada adanya pengambilan alih oleh ketua
perbedaan diantara pengurus. sangatlah berdampak buruk bagi
f. Penetapan otoritas dan tanggung keberlangsungan koperasi.
jawab 3. Aktivitas Pengendalian
Pada Koperasi Widya Santhi tanggung Pada koperasi aktivitas pengendalian yang
jawab sudah dilakukan dengan baik oleh ditemukan hanya sebatas arahan pengurus
semua orang di koperasi, tugas – tugas ke pegawai untuk melakukan absensi dan
yang ada sudah dikerjakan sesuai mengawasi tindakan pegawai jika ada
tanggung jawab masing-masing orang di memanipulasi absensi hal ini dilakukan
koperasi. Berdasarkan pantauan langsung supaya pegawai bekerja secara jujur dan
ke Koperasi Widya Santhi tanggung jawab tidak ada kecurangan yang dilakukan akan
jawab yang diberikan ke pegawai sudah tetapi kecurangan malah dilakukan oleh
sepenehnya dilakukan koperasi juga telah ketua sendiri dengan memanipulasi gaji
meyediakan tugas – tugas yang harus dengan memberikan gaji kepada orang lain
diakukan oleh semua pegawai koperasi. adanya aktivitas pengendalian dalam suatu
g. Kebijakan dan praktik sumber daya koperasi tidak menjamin koperasi tersebut
manusia oleh kecurangan pegawai hal ini
Pada Koperasi Widya Santhi sudah disebabkan berdasarkan pemaparan yang
diterapkan kebijakan mengenai aturan disampaikan narasumber karena tidak
mengenai sistem penggajian pada akan adanya prosedur yang baik dalam
tetapi aturan tersebut belum bisa dibuat pemberian gaji ke pegawai.
tertulis hanya disampaikan secara spontan 4. Informasi dan Komunikasi
saja. Tidak adanya aturan atau kebijakan Pada Koperasi Widya Santhi
tertulis pada koperasi berdampak terhadap komunikasi yang dilakukan oleh pengurus
adanya tindakan kecurangan yang sangatlah tidak baik pada Koperasi Widya
dilakukan mengenai gaji hal ini disampaikan Santhi tidak memiliki komunikasi dalam
langsung oleh anggota ketika ditanya bekerja ketidakharmonisan yang terjadi
langsung dirumahnya. pada koperasi sangalah berdampak buruk
2. Penafsiran Risiko bagi kelangsungan koperasi karena
Pada Koperasi Widya Santhi penafsiran kurangnya pertukaran pikiran atau informasi
risiko pada penggajian dipakai berupa sesame anggota padahal hal ini merupakan
aturan berdasarkan tingkat kehadiran modal penting dalam lembaga keuangan.
pegawai, pegawai akan mendapatkan gaji Berdasarkan dari pemaparan dari kedua
berdasarkan tingkat kehadiranya tersebut narasumber pada Koperasi Widya Santhi
pihak koperasi telah menyiapkan kehadiran tidak memiliki komunikasi dalam bekerja
pegawai dengan absen manual tanda ketidakharmonisan yang terjadi pada
tangan. Pada koperasi telah melakukan koperasi sangalah berdampak buruk bagi
pengendalian meminimalisasi adanya kelangsungan koperasi karena kurangnya
tindakan kecurangan pada sistem pertukaran pikiran atau informasi sesame
penggajian pada koperasi hal ini juga anggota padahal hal ini merupakan modal
peneliti dapat ketika melakukan observasi penting dalam lembaga keuangan.
langsung pihak koperasi menunjukan Berdasarkan dari observasi yang dilakukan
peneliti juga mendapatkan adanya tindakan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

saling tidak suka pada pengurus terutama Permasalahan kedua yang terjadi
ketua dan sekretaris peneliti menemukan pada Koperasi Widya Santhi yaitu pada
tidak ada kecocokan dari kedua orang sistem penggajian yang mana pada
tersebut dan peneliti juga sempat Koperasi Widya Santhi memiliki sistem
menemukan sering beda pendapat antar penggajian yang kurang baik.
kedua orang tersebut. permasalahan yang terjadi yaitu tidak
5. Pemantuan adanya aturan yang mengikat pada
Dikarenakan pada Koperasi Widya Santhi penggajian dan selain itu tidak adanya
tidak memiliki pengawas maka peneliti pengawasan yang dilakukan pada koperasi
hanya mencari data berdasarkan observasi ini. Melihat permasalahan yang dihadapi
yang dilakukan ke kantor koperasi. koperasi peneliti ingin memberikan sedikit
Berdasarkan observasi yang dilakukan masukan mengenai saran atau tindakan
pada tanggal 11 Mei 2018 tidak ada yang dilakukan dalam menghadapi masalah
pemantauan atau pengawasan dalam tersebut. Hal yang pertama yang harus
sistem penggajian pada koperasi, dilakukan pihak koperasi harus mampu
penggajian dilakukan oleh seorang ketua membuat aturan gaji yang keluar harus
yang tanpa dibarengi oleh pengurus lain. sesuai dengan tingkat kehadiran atau
koperasi membuat ketentuan mengenai
Saran Tindak Yang Dapat Diberikan sistem penggajian di koperasi. Selain itu
Mengenai Sistem Pengendalian Internal pihak koperasi harus memanggil pihak
Kepada Koperasi Widya Santhi pengawas koperasi dan menanyakan
Masalah pertama yang muncul di langsung apakah mereka siap untuk
koperasi yaitu ketidak harmonisan antar bekerja kembali dengan koperasi dan juga
pengurus di Koperasi Widya Santhi yang pihak koperasi memberikan pelatihan
berdampak terhadap melemahnya aturan kepada pengawas terkait aturan – aturan
mengenai sistem kredit dan pembayaran yang ada pada koperasi. Terkait
kredit koperasi. Hal yang harus dilakukan permasalahan adanya salah sasaran gaji
demi mencegah hal seperti ini terus pada koperasi, peneliti menyarankan pihak
membudi daya di intern kopersi adalah koperasi sebaiknya mengkaji terlebih
pihak anggota atau koperasi harus berani dahulu apakah benar atau tidak hal itu
mengambil tindakan mengganti terjadi dan berapa jumlah yang diterima jika
kepengurusan yang ada pada koperasi benar terbukti selanjutnya dari pengurus
dengan digantinya kepengurusan maka melakukan pemanggilan ke yang terkait
kekuasaan yang di dapat oleh seseorang dan juga seluruh anggota koperasi dan
pengurus akan berkurang dan hal tersebut pengawas tindakan apa yang seharusnya
akan berdampak terhadap dilakukan kepada orang yang menerima
keberlangsungan koperasi. Setelah itu jika uang tersebut. Melihat dari permasalahan
perselisihan masih terjadi pihak anggota yang dihadapi oleh Koperasi Widya Santhi
dan koperasi harus bertindak tegas dengan hal yang seharusnya dilakukan yaitu
cara pihak koperasi berani memberhentikan adanya perubahan yang dilakukan oleh
pengurus tersebut dan mencari pengganti pihak koperasi. Perubahan yang dilakukan
lain dari anggota. Selanjutnya pihak itu harga mutlak bagi keberlangsungan
koperasi membuat aturan yang resmi yang koperasi ini. Perubahan yang dilakukan
ditulis di buku aturan koperasi dan juga dari yaitu perubahan yang berada di intern
koperasi melakukan pelatihan kepada koperasi baik itu orang yang ada dan juga
seluruh jajaran yang ada pada koperasi. aturan yang ada pada koperasi.
Hal yang terakhir yang harus dilakukan
adalah pihak koperasi harus menjalankan SIMPULAN DAN SARAN
aturan yang telah dibuat sendiri dan pihak SIMPULAN
pengurus harus dengan tegas melakukan 1. Sistem pengendalian pada Koperasi
tindakan jika ada pegawai atau yang sudah lumayan bagus yang mana pada
lainnya melanggar aturan yang sudah koperasi sudah memiliki struktur organisasi
disediakan pihak koperasi. yang resmi adanya pemisahan tugas dan
memiliki sistem prekrutan karyawan yang
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

baik, akan tetapi pada Koperasi Widya SARAN


Santhi terdapat sedikit masalah yang Berdasarkan hasil penelitian dan
dihadapi pada sistem pengendalian. kesimpulan, adapun saran yang didapat
2. Sistem pengendalian internal kas adalah
pada Koperasi Widya Santhi memiliki 1. Bagi pihak koperasi diharapkan
sistem yang kurang baik. Terjadinya membuat aturan yang resmi atau
permasalahan pada kas koperasi yang baku dengan sangsi yang jelas
terutama permasalahan kredit atau supaya dapat menanggulangi
pembayaran cicilan yang tidak bisa kecurangan terjadi.
dihadapi oleh pihak koperasi. Adanya 2. Diharapkan bagi Koperasi Widya
ketidakharmonisan pada pengurus koperasi Santhi berani melakukan tindakan
berpengaruh sangat besar terhadap tegas untuk memberikan hukuman
permasalahan cicilan yang dihadapi, bagi karyawan yang melakukan
permasalahan yang timbul berupa adanya kecurangan pada koperasi.
kredit macet atau kredit numpuk yang 3. Diharapkan bagi pihak koperasi untuk
sangat besar. Selain itu tidak adanya lebih baik lagi dalam menerapkan
penafsiran risiko berakibat terhadap sistem pengendalian internal dan
menumpuknya kredit pada koperasi. memaksimalkan aturan yang ada pada
Pengendalian terhadap terhadap adanya koperasi.
uang masuk berupa cicilan dan simpanan
pada koperasi sudah baik, koperasi sudah
menyediakan aturan dan sarana yang baik DAFTAR PUSTAKA
untuk kepuasan nasabah. Agoes. Sukrisno. 2004. Auditing
3. Sistem pengendalian pada (Pemeriksaan Akuntan) oleh
penggajian di Koperasi Widya Santhi kantorAkuntan Publik. Jilid 1.
memiliki sistem pengendalian yang sangat Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
buruk tidak adanya transparansi gaji yang Ekonomi Universitas
dikeluarkan oleh koperasi berdampak Indonesia.
terhadap adanya manipulasi gaji yang
dilakukan oleh beberapa oknum di Arens. Alvin A. Rndal J. Elder, Mark S.
koperasi. Pada Koperasi Widya Santhi Beasley 2008. Auditing dan Jasa
penanganan terhadap adanya risiko Assurance. Edisi Keduabelas, Jilid I,
kecurangan pada penggajian sudah Jakarta: Erlangga.
dilaksanakan dengan diberlakukannya
sistem penggajian berdasarkan kehadiran Boyton C. William. Raymond N. Johnson
namun kecuangan tidak bisa dihindari dan Walter G. Kell. 2003. Modern
disebabkan dari adanya kekuasaan pada Auditing, alih bahasa Paul A. Rajoe.
ketua yang mengambil alih seluruh Gina Gania. Ichsan Setyo Budi,
koperasi. Edisi 7. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
4. Permasalahan yang timbul pada
koperasi mengakibatkan para anggota ingin Baridwan. Zaki. 2004. Intermediate
melakukan perubahan kea rah yang lebih Accounting. Edisi 8. Yogyakarta:
maju pada Koperasi Widya Shanti. Adanya BPFE Yogyakarta.
perubahan atau pergantian pengurus yang
dilakukan oleh pihak koperasi merupakan Bungin. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif:
tindakan awal yang dilakukan koperasi Komunikasi. Ekonomi. Kebijakan
untuk meningkatkan kualitas koperasi. Publik dan Ilmu Sosial lainnya.
Meningkatkan kualitas kerja karyawan dan Jakarta: Putra Grafika.
juga memperbaiki adiministrasi yang ada
pada koperasi termasuk salah satu Elvinaro. Ardianto. 2011. Metodologi
tindakan yang harus dilakukan demi Penelitian untuk Public Relations
mampu meraih kesuksesan kembali. Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Ginda. 2008. Koperasi dan Potensi Ropke. Jochen 2003. Ekonomi Koperasi
Pengembangan Ekonomi. Teori dan Manajemen. Edisi Revisi.
Pekanbaru: Suska Press. Jakarta : Salemba Empat.

Horngren. Chrales T. Walter T. Harrison Jr. Soemarso. S. R. 1999. Akuntansi Suatu


2007. Akuntansi. Edisi Ketujuh,Jilid Pengantar Edisi keempat. Jakarta:
I. Jakarta : Erlangga. Rineka Cipta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2005. Standar Sitio. Arifin. Halomoan Tamba. 2001.
Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta:
Salemba Empat. Erlangga.

Jusup. Haryono Al. 2001. Auditing Stice. Earl K. James D. Stice. K. Fred
(Pengauditan). Buku 1. Yogyakarta: Skousen. 2004. Intermediate
Bagian Peneribitan Sekolah Tinggi Accounting, Buku Satu. Edisi 15,
Ilmu Ekonomi YKPN. Jakarta: Salemba Empat.

Lianih. 2012. Analisis Sumber Dan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Penggunaan Kas. (Online). Tersedia Kuantitatif Kualitatif dan R&D
di http://lianih. cetakan ke- 17. Bandung:
myblo9s.blogspot.com/2012/03/anali Alfabeta
sis-sumber-dan-penggunaan -kas
.html. Triyuwono. Iwan. 2006. Akuntansi Syariah.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lukman. Santoso. 2011. Kas dan Setara
Kas. (Online). Tersedia di Widjaja Tunggal. Amin. 2002. Akuntansi
http://santoso-lukman Untuk Kopersi. Jakarta: Rineka
.blogspot.com/2011/01/kas-dan- Cipta.
setara-kas.html.

Messier. Glover. dan Prawitt. 2006.


Auditing & Assurance Services a
Systematic Approach. Edisi- 4.
Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta:


Salemba Empat.

Mulyadi. Johny Setyawan. 2001. system


perencanaan dan
pengendalianmanajemen. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke-6.


Jakarta: Salemba Empat.

Niswonger. C. Rollin. Carl S. Warrren,


James M. Reeve. 1999 Prinsip-
prinsip Akuntansi. Alih bahasa
Alfonsus Sirai. Helda Gunawan.
Edisi-19. Jakarta: Erlangga.

Rudianto. 2008. Pengantar Akuntansi.


Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai