Anda di halaman 1dari 5

NANDA NOC NIC

Gangguan Persepsi Sensori a. kontrol kecemasan a. Terapi kegiatan


indicator: Intervensi:
Batasan karakteristik:
 Memantau intensitas kecemasan  Bekerjasama dengan tenaga kesehatan, dokter, dan/atau ahli
 Berubahnya ketajaman
 Menghilangkan pencetus kecemasan terapis dalam merencanakan dan memantau kegiatan program
pancaindera
 Mencari informasi untuk mengurangi sebaimana mestinya
 Berubahnya respon yang umum
kecemasan  Bantu untuk menemukan makna diri melalui aktivitas yang
terhadap rangsangan
 Merencanakan strategi koping biasa (misalnya bekerja) dan/atau aktivitas liburan yang disukai
 Distorsi pancaindera
terhadap situasi yang menekan  Bantu memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan fisik,
Faktor- faktor yang berkaitan:
 Menggunakan strategi koping yang psikologi, dan sosial
 Pengintegrasian pancaindera
efektif  Bantu mengidentifikasi dan memperoleh sumber daya yang
yang terganggu
 Menggunakan teknik relaksasi untuk diperlukan untuk kegiatan yang dikehendaki
 Penerimaan terhadap pancaindera
mengurangi rasa cemas  Instruksikan pasien/keluarga untuk menghormati aturan dalam
yang terganggu
b. Gambaran Tubuh aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif demi menjaga
 Penyebaran gangguan
Indikator: keberfungsian dan kesehatan
pancaindera
Deskripsi pada bagian tubuh yang  Bantu dengan kegiatan fisik yang biasa (misalnya, berjalan,
terkena dampak berpindah, berbalik, dan perawatan pribadi), sesuai kebutuhan
Menyesuaikan diri dengan  Bantu pasien/keluarga untuk memantau kemajuan dalam
berubahnnya status kesehatan pencapaian tujuan
b. Peningkatan komunikasi: deficit penglihatan
Intervensi:
c. Kompensasi Tingkahlaku Penglihatan
 Catat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal,
Indicator:
depresi, menarik diri, dan menolak kenyataan)
 Pantau gejala dari semakin buruknya
 Menerima reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan
penglihatan
 Bantu pasien dalam menetapkan tujuan yang baru untuk belajar
 Posisikan diri untuk menguntungkan
bagaimana “melihat” dengan indera yang lain
penglihatan
 Andalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinya
 Ingatkan yang lain untuk
 Gambarkan lingkungan kepada pasien
menggunakan teknik yang
 Jangan memindahkan benda-benda di kamar pasien tanpa
menguntungkan penglihatan
memberitahu pasien
 Gunakan pencahayaan yang cukup Sediakan bahan bacaan Braille, sebagaimana perlunya
untuk aktivitas yang sedang dilakukan
 Menggunakan alat bantu penglihatan
yang lemah
 Menggunakan layanan pendukung
untuk penglihatan yang lemah
 Menggunakan Braille
NIC
NANDA NOC a. Manajemen lingkungan
Resiko Infeksi a. Pengetahuan: Kontrol Infeksi Intervensi:
Indikator:
Faktor Resiko  Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien.
 Mendeskripsikan factor-faktor yang
 Penyakit kronik
menyertai transmisi  Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, berdasarkan tingkat
 Pertahanan utama yang tidak fisik, dan fungsi kognitif dan pengalaman masa lalu.
 Mendeskripsikan tanda-tanda dan
adekuat (e.g., kerusakan kulit,
gejala  Hindari lingkungan yang berbahaya (ex : permadani lepas
jaringan yang luka, pengurangan dan kecil, perabotan rumah yang dapat dipindah-pindahkan).
 Mendeskripsikan aktivitas-aktivitas
dalam tindakan, perubahan pada
meningkatkan daya tahan terhadap  Hindari objek yang berbahaya dari lingkungan.
sekresi PH, mengubah gerak
infeksi  Tempatkan objek yang digunakan dalam batas jangkauan.
peristaltic)
b. Status Nutrisi
 Pertahanan kedua yang tidak  Berikan dukungan akan keselamatan.
 Pemasukan nutrisi
adekuat (pengurangan  Kontrol gangguan yang ada di lingkungan.
 Pemasukan makanan dan cairan
hemoglobin, leucopenia, respon
c. Kontrol Resiko b. Kontrol infeksi
yang menekan sesuatu yang
 Memperhatikan factor resiko  Tingkatkan pemasukkan nutrisi yang tepat.
menyebabkan radang)
lingkungan
 Pertambahan pembukaan  Tingkatkan pemasukan cairan yang tepat.
 Perhatikan factor resiko perilaku
lingkungan pada pathogen
 Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala
individu
 Trauma/luka berat infeksi dan kapan harus melaporkannya pada tim kesehatan.
 Tentukan strategi kontrol resiko yang
 Destruksi jaringan
efektif
c. Perlindungan terhadap infeksi

 Memeriksa system dan tanda-tanda dan gejala-gejala infeksi.

 Mengontrol mudahnya terserang infeksi.

 Menjaga kebersihan pasien yang beresiko

 Mendapatkan pemeliharaan sesuai kebutuhan

 Meningkatkan istirahat.

 Memeriksa perubahan tingkat energy.

 Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang cukup.

 Mendorong pemasukan cairan.

NANDA NOC NIC


Resiko cedera a. Perilaku keamanan: lingkungan a. Manajemen keamanan
Faktor yang berhubungan : fisik rumah Aktifitas :
a. Eksternal Indikator :  Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien
 Kimia, misalnya : racun,  Perlengkapan pencahayaan  Identifikasi kebutuhan keamanan klien
polutan, obat-obatan,alcohol.  Penggunaan system alarm pribadi  Pindahkan benda-benda berbahaya dari sekitar klien
 Nutrisi ( vitamin, jenis  Kelengkapan alat bantuan pada  Pindahkan benda-benda berisiko dari lingkungan klien
makanan ) lokasi yang mudah dicapai  Posisikan tempat tidur agar mudah terjangkau
b. Internal  Penyusunan perabotan untuk  Kurangi stimulus lingkungan
 Usia perkembangan mengurangi resiko
b. Pengetahuan: keamanan pribadi b. Pencegahan jatuh
Indikator : Aktifitas :
 Gambaran untuk mencegah jatuh  Identifikasi deficit fisik yang berpotensi untuk jatuh
 Gambaran resiko keamanan  Identifikasi karakteristik lingkungan yang meningkatkan potensi
khusus berdasarkan usia jatuh ( seperti lantai yang licin)
 Gambaran perilaku individu yang  Berikan peralatan yang menunjang untuk mengokohkan jalan
berisiko tinggi  Ajarkan klien bagaimana berpindah untuk meminimalisir trauma
 Gambaran resiko keamanan  Ajarkan keluarga tentang faktor resiko yang berkontribusi pada
bekerja jatuh dan bagaimana mengurangi resiko jatuh
 Kaji keluarga dalam mengidentifikasi bahaya di rumah dan
bagaimana memodifikasikannya

Anda mungkin juga menyukai