• Tahap B: Mengidentifikasikan Kebutuhan Kuliah Daring • Tahap C: Mengkaji dan Memilih Model Rancangan Instruksional • Tahap D: Merancang Lingkungan Teknologi Pembelajaran • Tahap E: Membangun Sistem dan Teknologi Kuliah Daring • Tahap F: Menyelenggarakan Evaluasi Formatif dan Sumatif Tahap A: Merencanaka n Pelaksanaan Kuliah Daring Fase 1: Membahas Pentingnya Kuliah Daring dalam Peningkatan Kinerja Satuan Pendidikan
• Meningkatkan akses ke sumber pendidikan bermutu
• Mempercepat penguasaan topik bahasan • Memperluas kesempatan belajar selama 24/7 • Membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik • Mengurangi biaya pelaksanaan proses pembelajaran • Memperbaiki kualitas hasil pembelajaran Fase 2: Menetapkan Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Satuan Pendidikan
• Menawarkan gagasan ke Badan Penyelenggara
• Meyakinkan segenap pemangku kepentingan • Mempelajari spektrum e-learning dari berbagai sumber • Melakukan studi banding ke berbagai institusi • Menetapkan adopsi e-learning dalam satuan pendidikan Fase 3: Mengintegrasikan Pembelajaran Daring dalam Kurikulum
• Memahami paradigma baru kurikulum moderen
• Memetakan posisi e-learning dalam konteks kurikulum • Memilah dan memilih mata ajar yang sesuai • Menetapkan karakteristik e-learning yang mau diadopsi Fase 4: Mengedukasi dan Mensosialisasikan Pembelajaran Daring ke Pemangku Kepentingan
• Melaporkan pada rapat internal Badan
Penyelenggara • Mensosialisasikan kepada segenap pemangku kepentingan • Mengedukasi dan melatih mereka yang terlibat • Memberitahukan para sponsor dan pihak terkait Tahap B: Mengidentifikasikan Kebutuhan Kuliah Daring Fase 1: Menjelaskan Konteks Pembelajaran Daring yang Dikembangkan
• Mengidentifikasi jenis e-learning yang akan diadopsi
• Mendefinisikan manfaat yang diharapkan terjadi • Menetapkan target dan obyektif dari pembelajaran daring • Membuat indikator kinerja untuk mengukur Fase 2: Mendefinisikan dan Menetapkan Capaian Pembelajaran
• Mempelajari inisiatif serupa di tempat-tempat lain
• Menetapkan posisi e-learning dalam pembelajaran • Menetapkan mata ajar yang menjadi taraget e- learning • Mendefinisikan capaian pembelajaran terkait Fase 3: Menganalisa Karakteristik dari Peserta Didik
• Mengkaji tingkat literasi peserta didik
• Menganalisa lingkungan sekitar peserta didik • Memetakan karakteristik khusus peserta didik • Mempelajari latar belakang kompetensi dan keahlian Fase 4: Mengidentikasi Konten Pembelajaran dan Metoda Akses
• Mengumpulkan konten pelajaran terkait
• Menganalisa model dan format konten • Memetakan metoda akses yang dimungkinkan • Mengidentifikasi problema yang mungkin muncul Fase 5: Mengidentikasi Model Penyampaian Materi Pembelajaran
• Mempelajari jenis-jenis penyampaian materi
• Memilih cara penyampaian yang sesuai • Memastikan model penyampaian dapat efektif dan efisien • Mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul Fase 6: Memastikan Jenis Pembelajaran Daring yang akan Dikembangkan
• Menetapkan jenis pembelajaran yang sesuai
• Memilih dan memilah antara sinkronus dan asinkronus • Memetakan model dan jenis pembelajaran yang dipilih Tahap C: Mengkaji dan Memilih Model Rancangan Instruksional Fase 1: Menganalisa dan Menetapkan Instrumen Evaluasi Capaian Pembelajaran
• Mendefinisikan butir-butir instruksional
• Membuat peta konsep capaian pembelajaran • Menetapkan TIU dan TIK masing-masing butir instruksional • Mengembangkan rubrik pengukuran capaian pembelajaran • Memastikan target yang ingin dicapai dan diukur Fase 2: Mempelajari dan Menetapkan Model Rancangan Pembelajaran yang Tepat
• Memetakan model pembelajaran per butir
instruksional • Mendetailkan kebutuhan komponen per model yang dipilih • Memastikan visibilitas pemilihan model dimaksud Fase 3: Mempertimbangkan Penggunaan Standar Penyampaian Materi
• Mengkaji berbagai standar penyampaian materi yang
ada • Memilah dan memilih bahan ajar yang diperlukan • Mencari dan mempersiapkan bahan ajar dimaksud • Mengubah format bahan ajar seperti yang diharapkan Fase 4: Mempelajari Gaya Belajar Peserta Didik
• Mengkaji secara spesifik gaya belajar di kelas dan
mandiri • Melihat kemampuan dan kematangan peserta didik • Memastikan kompatibilitas model dan gaya belajar Fase 5: Mempelajari dan Memilih Model Aktivitas Pembelajaran Efektif
• Menetapkan model aktivitas e-learning yang akan
dipakai • Mempersiapkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan • Memenuhi prasyarat pelaksanaan aktivitas yang dipilih Fase 6: Mendengarkan Pendapat Pihak Lain untuk Memastikan Kelengkapan Rancangan
• Memperlihatkan rancangan kepada pihak ahli
• Mendengarkan masukan dan pendapat mereka • Melakukan penyesuaian sesuai hasil umpan balik Fase 7: Menetapkan Model Rancangan Instruksional yang Diterapkan
• Membuat dokumen rancangan instruksional per
mata ajar • Membuat dokumen elektronik untuk peserta didik • Membuat dokumen elektronik untuk pendidik • Membuat “kontrak pembelajaran” yang final Tahap D: Merancang Lingkungan Teknologi Pembelajara n Fase 1: Merancang Arsitektur Sistem Pembelajaran
• Mendesain arsitektur sistem pembelajaran yang
holistic • Mengidentifikasi sub-sistem dan komponen pembelajaran • Membuat arsitektur proses, aplikasi, data, dan teknologi • Melengkapi dengan arsitektur manusia dan kebijakan Fase 2: Menetapkan Komponen dan Siklus Pembelajaran
• Membuat siklus pembelajaran e-learning (end-to-
end) • Memetakan asset per proses/komponen pembelajaran • Mengidentifikasi personal yang bertanggung jawab Fase 3: Mempersiapkan Standar Template dan Format Bahan Pembelajaran
• Membuat standar template format bahan ajar
• Memberikan contoh bahan ajar yang sesuai standar • Membuat panduan cara membuat bahan ajar dengan format template yang telah ditentukan Fase 4: Menetapkan Sistem Aplikasi dan Aset Media Pembelajaran
• Mengidentifikasn beragam aplikasi yang dimiliki dan
dibutuhkan • Memetakan keberadaan aplikasi dan media pembelajaran yang dibutuhkan • Membuat rencana pengadaan aplikasi dan asset yang belum dimiliki Fase 5: Menentukan Model Komunikasi, Interaksi, dan Kolaborasi
• Mempelajari berbagai jenis model komunikasi dan
interaksi yang dimungkinkan • Mengecek keberadaan aplikasi dan infrastruktur yang dibutuhkan dalam lingkungan pembelajaran • Menetapkan model komunikasi, interaksi, dan kolaborasi yang disepakati untuk diadopsi Fase 6: Menetapkan Pendekatan dan Jadwal Produksi Media Pembelajaran
• Membuat daftar bahan dan media pembelajaran
yang harus dikembangkan sendiri • Mengembangkan jadwal produksi media pembelajaran • Menunjuk pihak-pihak pengembang yang akan membaut bahan dan media pembelajaran Fase 7: Menyusun Dokumen Spesifikasi Teknis
• Membuat dokumen teknis arsitektur ekosistem e-
learning • Mengembangkan dokumen manajemen proyek pengembangan system • Mempersiapkan formulir-formulir yang perlu dipakai untuk keperluan pengembangan sistem Fase 8: Mempersiapkan Profesional Pengembang Sistem
• Membentuk tim pengembang ekosistem pembelajaran
• Memetakan tugas dan tanggung jawab setiap personal • Membuat sistem manajemen portofolio proyek • Menetapkan model tata kelola yang akan diterapkan Tahap E: Membangun Sistem dan Teknologi Kuliah Daring Fase 1: Membuat Bahan Pembelajaran
• Membuat dokumen user manual
• Membuat dokumen technical reference • Membuat dokumen blueprint teknis Fase 2: Mengkonstruksi dan Mengkonfigurasi Infrastruktur Jaringan
• Merancang jejaring infrastruktur yang akan dipakai
• Mengkonstruksi dan/atau mengkonfigurasi jaringan • Mengujicoba kehandalam jaringan untuk e-learning Fase 3: Membuat dan Mengkonfigurasi Aplikasi Sistem Manajemen Pembelajaran
• Memilih aplikasi LMS (Learning Management System)
yang akan dipakai • Mengkonfigurasi sistem berdasarkan kebutuhan • Mengeset parameter-parameter sistem sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah ditetapkan Fase 4: Memproduksi Bahan Ajar dan Konten Digital
• Mengunduh bahan ajar dari berbagai sumber yang
ada • Mengembangkan modul pembelajaran sendiri • Memutakhirkan bahan ajar yang telah dimiliki • Melakukan sinkronisasi terhadap berbagai bahan ajar • Memastikan kelengkapan bahan ajar yang dikembangkan Fase 5: Mengunggah Bahan Ajar ke dalam Aplikasi Kuliah Daring
• Membuat beberapa versi format bahan ajar sesuai
standar • Mengunggah bahan ajar ke dalam sistem aplikasi • Membuat cadangan dan alternatif lokasi • Memastikan berbagai kanal untuk mengaksesnya Tahap F: Menyelenggaraka n Evaluasi Formatif dan Sumatif Fase 6: Menguji Coba Kinerja dan Menyempurnakan Sistem Kuliah Daring
• Melakukan uji coba mandiri secara internal
• Menyempurnakan sistem berdasarkan hasil testing • Memastikan kinerja sistem sesuai harapan dan perencanaan Fase 1: Melakukan Evaluasi One-to-One dengan Calon Peserta Didik
• Memilih calon peserta didik dari berbagai strata
• Meminta mereka melakukan uji coba system • Mendengarkan masukan dan umpan balik mereka • Melakukan revisi terhadap sistem sesuai hasil kajian Fase 2: Melakukan Evaluasi One-to-One dengan Pakar Pedagogi Digital dan Evaluasi
• Meminta pakar pedagogi melihat komponen sistem
• Meminta mereka menganalisa desain instruksional • Mendengarkan masukan dan umpan balik • Merevisi sistem e-learning yang dibangun Fase 3: Melakukan Evaluasi One-to-One dengan Pakar Multimedia dan Desain Grafis
• Memperlihatkan sistem ke pakar multimedia
• Meminta mereka untuk mencoba kehandalan system • Mendengarkan pandangan dan gagasan mereka • Memperbaiki desain dan berbagai isu terkait multimedia Fase 4: Melakukan Evaluasi One-to-One dengan Pakar Bahasa
• Mengundang pakar bahasa untuk menggunakan
system • Meminta mereka untuk melihat efektivitas Bahasa • Mendengarkan umpan balik dan pendapat yang bersangkutan • Memperbaiki sistem berdasarkan masukan yang diberikan Fase 5: Melakukan Ujicoba Sistem pada Kelompok Kecil
• Mengujicobakan sistem pada kelompok kecil terdiri
dari 5-10 orang • Melakukan survei efektivitas dan kinerja system • Mempelajari hasil umpan balik • Merevisi sistem yang dikembangkan Fase 6: Melakukan Ujicoba Sistem pada Kelompok Besar
• Mengujicobakan sistem pada kelompok yang lebih
besar terdiri dari 50-100 orang • Melakukan survei efektivitas dan kinerja system • Mempelajari hasil umpan balik • Merevisi sistem yang dikembangkan Fase 7: Memperbaiki dan Menyempurnakan Sistem
• Mempelajari berbagai perubahan yang telah
dikembangkan sebelumnya • Melakukan revisi menyeluruh berdasarkan hasil uji coba sistem terakhir • Memastikan tidak ada hal-hal penting yang tertinggal Tahap G: Menyelenggaraka n Belajar Daring dengan Mitra Fase 1: Membuat Brosur Marketing yang Menarik
• Menyiapkan cara memasarkan sistem yang menarik
• Mendengarkan ide-ide pemasaran dari berbagai pihak • Membuat artefak yang diperlukan untuk marketing Fase 2: Menginformasikan dan Mensosialisasikan Pembelajaran Daring
• Mensosialisasikan model e-learning yang akan
diterapkan • Menyediakan edukasi dan pelatihan pembelajaran e- learning • Menyelenggaran program peningkatan literasi dan kapabilitas untuk pendidik maupun peserta didik Fase 3: Menandatangani Kesepakatan Kerja Sama
• Mengidentifikasi pihak-pihak lain (vendor) yang
diajak bekerjasama • Menandatangani MOU (dan kontrak) sesuai dengan peraturan yang berlaku • Membangun sistem kerjasama yang saling menguntungkan Fase 4: Menerima dan Menyeleksi Calon Peserta Didik yang Mendaftarkan Diri
• Mendfaftarkan peserta didik yang akan mengikuti
pembelajaran daring • Memastikan mereka telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup • Menyediakan model pendampingan seandainya dibutuhkan • Membangun help center administratif dan operasional Fase 5: Melaksanakan Rangkaian Kuliah Daring secara Holisitk dan Sistematis
• Menjalankan e-learning sesuai dengan rencana
• Merekam seluruh kegiatan pembelajaran secara e- learning • Mendeteksi dan memperbaiki berbagai masalah yang timbul selama penerapan • Mencatat hal-hal yang perlu disempurnakan di kemudian hari • Memastikan kelancaran penyelenggaraan e-learning Fase 6: Menerbitkan Sertifikat dan Laporan Evaluasi Pembelajaran Daring
• Mendesain dokumen/sertifikat hasil evaluasi bagi
peserta didik • Mengisi dokumen hasil pembelajaran secara otomatis (berbasis sistem) • Mendistribusikan hasil evaluasi belajar kepada pihak- pihak yang berhak dan berkepentingan Fase 7: Menyebarkan Survei Evaluasi Proses Pembelajaran
• Mendesain survei efktivitas pembelajaran dan
kepuasan belajar • Mendistribusikan survei dimaksud kepada pendidik dan peserta didik • Menganalisa hasil survei untuk penyempurnaan sistem Fase 8: Melaporkan Pelaksanaan Kuliah Daring ke Regulator
• Membuat laporan berkala mengenai hasil belajar dan
pelaksanaan e-learning • Melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik di lingkungan internal maupun eksternal • Membagi pengalaman menyelenggarakan e-learning kepada pihak-pihak lain • Menyediakan fasilitas untuk saling berbagi dengan pihak lain Pengembangan Ekosistem E- Learning