Anda di halaman 1dari 56

Pengembangan

Ekosistem E-
Learning

Prof. Richardus Eko Indrajit


Rangkaian Tahapan

• Tahap A: Merencanakan Pelaksanaan Kuliah Daring


• Tahap B: Mengidentifikasikan Kebutuhan Kuliah Daring
• Tahap C: Mengkaji dan Memilih Model Rancangan
Instruksional
• Tahap D: Merancang Lingkungan Teknologi Pembelajaran
• Tahap E: Membangun Sistem dan Teknologi Kuliah
Daring
• Tahap F: Menyelenggarakan Evaluasi Formatif dan
Sumatif
Tahap A:
Merencanaka
n
Pelaksanaan
Kuliah
Daring
Fase 1: Membahas Pentingnya Kuliah
Daring dalam Peningkatan Kinerja Satuan
Pendidikan

• Meningkatkan akses ke sumber pendidikan bermutu


• Mempercepat penguasaan topik bahasan
• Memperluas kesempatan belajar selama 24/7
• Membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik
• Mengurangi biaya pelaksanaan proses pembelajaran
• Memperbaiki kualitas hasil pembelajaran
Fase 2: Menetapkan Pelaksanaan
Pembelajaran Daring di Satuan
Pendidikan

• Menawarkan gagasan ke Badan Penyelenggara


• Meyakinkan segenap pemangku kepentingan
• Mempelajari spektrum e-learning dari berbagai
sumber
• Melakukan studi banding ke berbagai institusi
• Menetapkan adopsi e-learning dalam satuan
pendidikan
Fase 3: Mengintegrasikan Pembelajaran
Daring dalam Kurikulum

• Memahami paradigma baru kurikulum moderen


• Memetakan posisi e-learning dalam konteks
kurikulum
• Memilah dan memilih mata ajar yang sesuai
• Menetapkan karakteristik e-learning yang mau
diadopsi
Fase 4: Mengedukasi dan Mensosialisasikan
Pembelajaran Daring ke Pemangku
Kepentingan

• Melaporkan pada rapat internal Badan


Penyelenggara
• Mensosialisasikan kepada segenap pemangku
kepentingan
• Mengedukasi dan melatih mereka yang terlibat
• Memberitahukan para sponsor dan pihak terkait
Tahap B:
Mengidentifikasikan
Kebutuhan Kuliah
Daring
Fase 1: Menjelaskan Konteks Pembelajaran
Daring yang Dikembangkan

• Mengidentifikasi jenis e-learning yang akan diadopsi


• Mendefinisikan manfaat yang diharapkan terjadi
• Menetapkan target dan obyektif dari pembelajaran
daring
• Membuat indikator kinerja untuk mengukur
Fase 2: Mendefinisikan dan Menetapkan
Capaian Pembelajaran

• Mempelajari inisiatif serupa di tempat-tempat lain


• Menetapkan posisi e-learning dalam pembelajaran
• Menetapkan mata ajar yang menjadi taraget e-
learning
• Mendefinisikan capaian pembelajaran terkait
Fase 3: Menganalisa Karakteristik dari
Peserta Didik

• Mengkaji tingkat literasi peserta didik


• Menganalisa lingkungan sekitar peserta didik
• Memetakan karakteristik khusus peserta didik
• Mempelajari latar belakang kompetensi dan keahlian
Fase 4: Mengidentikasi Konten
Pembelajaran dan Metoda Akses

• Mengumpulkan konten pelajaran terkait


• Menganalisa model dan format konten
• Memetakan metoda akses yang dimungkinkan
• Mengidentifikasi problema yang mungkin muncul
Fase 5: Mengidentikasi Model
Penyampaian Materi Pembelajaran

• Mempelajari jenis-jenis penyampaian materi


• Memilih cara penyampaian yang sesuai
• Memastikan model penyampaian dapat efektif dan
efisien
• Mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul
Fase 6: Memastikan Jenis Pembelajaran
Daring yang akan Dikembangkan

• Menetapkan jenis pembelajaran yang sesuai


• Memilih dan memilah antara sinkronus dan
asinkronus
• Memetakan model dan jenis pembelajaran yang
dipilih
Tahap C:
Mengkaji dan
Memilih Model
Rancangan
Instruksional
Fase 1: Menganalisa dan Menetapkan
Instrumen Evaluasi Capaian Pembelajaran

• Mendefinisikan butir-butir instruksional


• Membuat peta konsep capaian pembelajaran
• Menetapkan TIU dan TIK masing-masing butir
instruksional
• Mengembangkan rubrik pengukuran capaian
pembelajaran
• Memastikan target yang ingin dicapai dan diukur
Fase 2: Mempelajari dan Menetapkan
Model Rancangan Pembelajaran yang
Tepat

• Memetakan model pembelajaran per butir


instruksional
• Mendetailkan kebutuhan komponen per model yang
dipilih
• Memastikan visibilitas pemilihan model dimaksud
Fase 3: Mempertimbangkan Penggunaan
Standar Penyampaian Materi

• Mengkaji berbagai standar penyampaian materi yang


ada
• Memilah dan memilih bahan ajar yang diperlukan
• Mencari dan mempersiapkan bahan ajar dimaksud
• Mengubah format bahan ajar seperti yang
diharapkan
Fase 4: Mempelajari Gaya Belajar Peserta
Didik

• Mengkaji secara spesifik gaya belajar di kelas dan


mandiri
• Melihat kemampuan dan kematangan peserta didik
• Memastikan kompatibilitas model dan gaya belajar
Fase 5: Mempelajari dan Memilih Model
Aktivitas Pembelajaran Efektif

• Menetapkan model aktivitas e-learning yang akan


dipakai
• Mempersiapkan berbagai sumber daya yang
dibutuhkan
• Memenuhi prasyarat pelaksanaan aktivitas yang
dipilih
Fase 6: Mendengarkan Pendapat Pihak
Lain untuk Memastikan Kelengkapan
Rancangan

• Memperlihatkan rancangan kepada pihak ahli


• Mendengarkan masukan dan pendapat mereka
• Melakukan penyesuaian sesuai hasil umpan balik
Fase 7: Menetapkan Model Rancangan
Instruksional yang Diterapkan

• Membuat dokumen rancangan instruksional per


mata ajar
• Membuat dokumen elektronik untuk peserta didik
• Membuat dokumen elektronik untuk pendidik
• Membuat “kontrak pembelajaran” yang final
Tahap D:
Merancang
Lingkungan
Teknologi
Pembelajara
n
Fase 1: Merancang Arsitektur Sistem
Pembelajaran

• Mendesain arsitektur sistem pembelajaran yang


holistic
• Mengidentifikasi sub-sistem dan komponen
pembelajaran
• Membuat arsitektur proses, aplikasi, data, dan
teknologi
• Melengkapi dengan arsitektur manusia dan kebijakan
Fase 2: Menetapkan Komponen dan Siklus
Pembelajaran

• Membuat siklus pembelajaran e-learning (end-to-


end)
• Memetakan asset per proses/komponen pembelajaran
• Mengidentifikasi personal yang bertanggung jawab
Fase 3: Mempersiapkan Standar Template
dan Format Bahan Pembelajaran

• Membuat standar template format bahan ajar


• Memberikan contoh bahan ajar yang sesuai standar
• Membuat panduan cara membuat bahan ajar dengan
format template yang telah ditentukan
Fase 4: Menetapkan Sistem Aplikasi dan
Aset Media Pembelajaran

• Mengidentifikasn beragam aplikasi yang dimiliki dan


dibutuhkan
• Memetakan keberadaan aplikasi dan media
pembelajaran yang dibutuhkan
• Membuat rencana pengadaan aplikasi dan asset yang
belum dimiliki
Fase 5: Menentukan Model Komunikasi,
Interaksi, dan Kolaborasi

• Mempelajari berbagai jenis model komunikasi dan


interaksi yang dimungkinkan
• Mengecek keberadaan aplikasi dan infrastruktur yang
dibutuhkan dalam lingkungan pembelajaran
• Menetapkan model komunikasi, interaksi, dan
kolaborasi yang disepakati untuk diadopsi
Fase 6: Menetapkan Pendekatan dan
Jadwal Produksi Media Pembelajaran

• Membuat daftar bahan dan media pembelajaran


yang harus dikembangkan sendiri
• Mengembangkan jadwal produksi media
pembelajaran
• Menunjuk pihak-pihak pengembang yang akan
membaut bahan dan media pembelajaran
Fase 7: Menyusun Dokumen Spesifikasi
Teknis

• Membuat dokumen teknis arsitektur ekosistem e-


learning
• Mengembangkan dokumen manajemen proyek
pengembangan system
• Mempersiapkan formulir-formulir yang perlu dipakai
untuk keperluan pengembangan sistem
Fase 8: Mempersiapkan Profesional
Pengembang Sistem

• Membentuk tim pengembang ekosistem pembelajaran


• Memetakan tugas dan tanggung jawab setiap
personal
• Membuat sistem manajemen portofolio proyek
• Menetapkan model tata kelola yang akan diterapkan
Tahap E:
Membangun
Sistem dan
Teknologi
Kuliah
Daring
Fase 1: Membuat Bahan Pembelajaran

• Membuat dokumen user manual


• Membuat dokumen technical reference
• Membuat dokumen blueprint teknis
Fase 2: Mengkonstruksi dan
Mengkonfigurasi Infrastruktur Jaringan

• Merancang jejaring infrastruktur yang akan dipakai


• Mengkonstruksi dan/atau mengkonfigurasi jaringan
• Mengujicoba kehandalam jaringan untuk e-learning
Fase 3: Membuat dan Mengkonfigurasi
Aplikasi Sistem Manajemen Pembelajaran

• Memilih aplikasi LMS (Learning Management System)


yang akan dipakai
• Mengkonfigurasi sistem berdasarkan kebutuhan
• Mengeset parameter-parameter sistem sesuai dengan
skenario pembelajaran yang telah ditetapkan
Fase 4: Memproduksi Bahan Ajar dan
Konten Digital

• Mengunduh bahan ajar dari berbagai sumber yang


ada
• Mengembangkan modul pembelajaran sendiri
• Memutakhirkan bahan ajar yang telah dimiliki
• Melakukan sinkronisasi terhadap berbagai bahan ajar
• Memastikan kelengkapan bahan ajar yang
dikembangkan
Fase 5: Mengunggah Bahan Ajar ke dalam
Aplikasi Kuliah Daring

• Membuat beberapa versi format bahan ajar sesuai


standar
• Mengunggah bahan ajar ke dalam sistem aplikasi
• Membuat cadangan dan alternatif lokasi
• Memastikan berbagai kanal untuk mengaksesnya
Tahap F:
Menyelenggaraka
n Evaluasi
Formatif dan
Sumatif
Fase 6: Menguji Coba Kinerja dan
Menyempurnakan Sistem Kuliah Daring

• Melakukan uji coba mandiri secara internal


• Menyempurnakan sistem berdasarkan hasil testing
• Memastikan kinerja sistem sesuai harapan dan
perencanaan
Fase 1: Melakukan Evaluasi One-to-One
dengan Calon Peserta Didik

• Memilih calon peserta didik dari berbagai strata


• Meminta mereka melakukan uji coba system
• Mendengarkan masukan dan umpan balik mereka
• Melakukan revisi terhadap sistem sesuai hasil kajian
Fase 2: Melakukan Evaluasi One-to-One
dengan Pakar Pedagogi Digital dan
Evaluasi

• Meminta pakar pedagogi melihat komponen sistem


• Meminta mereka menganalisa desain instruksional
• Mendengarkan masukan dan umpan balik
• Merevisi sistem e-learning yang dibangun
Fase 3: Melakukan Evaluasi One-to-One
dengan Pakar Multimedia dan Desain
Grafis

• Memperlihatkan sistem ke pakar multimedia


• Meminta mereka untuk mencoba kehandalan system
• Mendengarkan pandangan dan gagasan mereka
• Memperbaiki desain dan berbagai isu terkait
multimedia
Fase 4: Melakukan Evaluasi One-to-One
dengan Pakar Bahasa

• Mengundang pakar bahasa untuk menggunakan


system
• Meminta mereka untuk melihat efektivitas Bahasa
• Mendengarkan umpan balik dan pendapat yang
bersangkutan
• Memperbaiki sistem berdasarkan masukan yang
diberikan
Fase 5: Melakukan Ujicoba Sistem pada
Kelompok Kecil

• Mengujicobakan sistem pada kelompok kecil terdiri


dari 5-10 orang
• Melakukan survei efektivitas dan kinerja system
• Mempelajari hasil umpan balik
• Merevisi sistem yang dikembangkan
Fase 6: Melakukan Ujicoba Sistem pada
Kelompok Besar

• Mengujicobakan sistem pada kelompok yang lebih


besar terdiri dari 50-100 orang
• Melakukan survei efektivitas dan kinerja system
• Mempelajari hasil umpan balik
• Merevisi sistem yang dikembangkan
Fase 7: Memperbaiki dan
Menyempurnakan Sistem

• Mempelajari berbagai perubahan yang telah


dikembangkan sebelumnya
• Melakukan revisi menyeluruh berdasarkan hasil uji
coba sistem terakhir
• Memastikan tidak ada hal-hal penting yang
tertinggal
Tahap G:
Menyelenggaraka
n Belajar Daring
dengan Mitra
Fase 1: Membuat Brosur Marketing yang
Menarik

• Menyiapkan cara memasarkan sistem yang menarik


• Mendengarkan ide-ide pemasaran dari berbagai
pihak
• Membuat artefak yang diperlukan untuk marketing
Fase 2: Menginformasikan dan
Mensosialisasikan Pembelajaran Daring

• Mensosialisasikan model e-learning yang akan


diterapkan
• Menyediakan edukasi dan pelatihan pembelajaran e-
learning
• Menyelenggaran program peningkatan literasi dan
kapabilitas untuk pendidik maupun peserta didik
Fase 3: Menandatangani Kesepakatan
Kerja Sama

• Mengidentifikasi pihak-pihak lain (vendor) yang


diajak bekerjasama
• Menandatangani MOU (dan kontrak) sesuai dengan
peraturan yang berlaku
• Membangun sistem kerjasama yang saling
menguntungkan
Fase 4: Menerima dan Menyeleksi Calon
Peserta Didik yang Mendaftarkan Diri

• Mendfaftarkan peserta didik yang akan mengikuti


pembelajaran daring
• Memastikan mereka telah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup
• Menyediakan model pendampingan seandainya
dibutuhkan
• Membangun help center administratif dan
operasional
Fase 5: Melaksanakan Rangkaian Kuliah
Daring secara Holisitk dan Sistematis

• Menjalankan e-learning sesuai dengan rencana


• Merekam seluruh kegiatan pembelajaran secara e-
learning
• Mendeteksi dan memperbaiki berbagai masalah yang
timbul selama penerapan
• Mencatat hal-hal yang perlu disempurnakan di
kemudian hari
• Memastikan kelancaran penyelenggaraan e-learning
Fase 6: Menerbitkan Sertifikat dan
Laporan Evaluasi Pembelajaran Daring

• Mendesain dokumen/sertifikat hasil evaluasi bagi


peserta didik
• Mengisi dokumen hasil pembelajaran secara otomatis
(berbasis sistem)
• Mendistribusikan hasil evaluasi belajar kepada pihak-
pihak yang berhak dan berkepentingan
Fase 7: Menyebarkan Survei Evaluasi
Proses Pembelajaran

• Mendesain survei efktivitas pembelajaran dan


kepuasan belajar
• Mendistribusikan survei dimaksud kepada pendidik
dan peserta didik
• Menganalisa hasil survei untuk penyempurnaan
sistem
Fase 8: Melaporkan Pelaksanaan Kuliah
Daring ke Regulator

• Membuat laporan berkala mengenai hasil belajar dan


pelaksanaan e-learning
• Melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
baik di lingkungan internal maupun eksternal
• Membagi pengalaman menyelenggarakan e-learning
kepada pihak-pihak lain
• Menyediakan fasilitas untuk saling berbagi dengan pihak
lain
Pengembangan
Ekosistem E-
Learning

Prof. Richardus Eko Indrajit

Anda mungkin juga menyukai