Anda di halaman 1dari 11

HAMA DAN PENYAKIT UTAMA

PADA TANAMAN CENGKEH DAN PANILI

Oleh :
I Dewa Gede Adiyoga Pranata (1903542110029)
AGROTEKNOLOGI 5B

UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2021

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................3
1. Hama dan penyakit tanaman cengkeh.............................................................3
2. Hama dan penyakit tanaman panili.................................................................6

BAB III
KESIMPULAN........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cengkeh adalah tanaman rempah-rempah purbakala yang telah di kenal dan
digunakan ribuan tahun sebelum masehi.Pohonnya sendiri merupakan tanaman
asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore),yang dahulu di kenal oleh para
penjelajah sebagai spice island.Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) ini
merupakan tanaman perkebunan tropis dengan famili Myrtaceae.Karena iklim
tropislah yang menjadi kebutuhan tanaman cengkeh,maka dari itu Indonesia dari
dulu hingga sekarang merupakan negara penghasil cengkeh terbesar di dunia dan
negara-negara eropa mengimpor cengkeh dari Indonesia.
Cengkeh merupakan tumbuhan yang kaya akan manfaat. Cengkeh juga
merupakan rempah-rempah wajib dalam berbagai masakan diberbagai daerah di
nusantara.Manfaat lain dari cengkeh untuk kesehatan misalnya,untuk mengobati
sakit gigi,mencegah radang,anti bakteri dan jamur,meningkatkan kekebalan
tubuh,menagani infeksi pernafasan,membersihkan kuman,menyegarkan
mulut,melawan kanker,pengusir nyamuk,mengatasi mual dan muntah dll.
Budidaya cengkeh saat ini makin dilirik,khususnya oleh kalangan para
petani,karena nilai jual yang cukup tinggi kalau dibandingkan dengan rempah-
rempah yang lainya,meskipun begitu tidak semua harga cengkeh itu
sama.Cengkeh yang mempunyai kualitas bagus pastinya mempunyai nilai jual
yang bagus pula.Tapi untuk mendapatkan kualitas cengkeh yang baik,kita harus
memahami cara budidaya cengkeh yang baik.
Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman industry
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sebagai komoditas ekspor penghasil devisa
yang masih potensial dikembangkan di Indonesia. Namun dalam perkembangan
vanili di Indonesia terdapat beberapa kendala yang sering dialami para petani
vanili.
Menurut Pusat Data dan Informasi Pertanian (2009), vanili menjadi modal
dasar bagi Indonesia untuk terus memperluas pasaran ekspor, guna meningkatkan
penerimaan devisa negara serta meningkatkan pendapatan petani. Peluang pasar
komoditas vanili Indonesia masih terbuka luas karena dengan bertambahnya
jumlah penduduk dunia, permintaan vanili diperkirakan terus meningkat. Vanili
banyak digunakan sebagai bahan pembantu industri makanan dan pewangi
obatobatan. Industri makanan menggunakan vanili sebagai penyedap atau
penambah cita rasa. Industri farmasi menggunakannya sebagai pembunuh bakteri
dan untuk menutupi bau tidak sedap bahan-bahan lain. Selain itu, aroma vanili
yang harum juga bermanfaat sebagai aroma terapi penyegar tubuh dan
aphrodistiac.
Namun demikian permintaan vanili yang tinggi tidak diimbangi dengan tingkat
produktivitas yang memadai, karena terdapat beberapa kendala dalam

1
pengembangan vanili di Indonesia. Penyebab utama terjadinya kendala dalam
budidaya vanili di Indonesia adalah kurang pahamnya petani vanili terhadap hama
dan penyakit yang menyerang tanaman vanili, menurut Endang Nurcahyani et al
(2012), penyakit-penyakit yang ada menyebabkan kerugian yang sangat besar
akibatnya yaitu matinya tanaman vanili (50% - 100%), memperpendek umur
produksi dari 10 kali panen menjadi dua kali, bahkan tidak dapat berproduksi,
serta mutu buah sangat rendah. Kalangan petani vanili perlu adanya ahli
spesialisasi pertanian terutama ahli tanaman vanili dalam pengambilan keputusan
dan kesadaran petani dengan kemajuan teknologi terbaru merupakan hal yang
langka, ketersediaan pakar atau ahli manusia yang sangat mahal dan belum
tersedia merupakan salah satu kendala lain dalam budidaya vanili di Indonesia.

A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pembahasan makalah ini yaitu :
1. Hama dan penyakit utama apa saja yang menyerang tanaman cengkeh dan
panili ?
2.  Gejala apa saja yang terjadi pada serangan hama da penyakit cengkeh dan
panili ?
3. Bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh dan
panili ?
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui hama dan penyakit utama yang menyerang tanaman
cengkeh dan panili.
2. Untuk menghetahui gejala serangan hama dan penyakit cengkeh dan panili.
3. Untuk mengetahui cara pengendalian serangan hama dan penyakit pada
tanaman cengkeh dan panili.
C.Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu
Bagi yang membaca sangat bagus untuk mengetahui hama dan penyakit apa
saja yang menyerang, gejala dan cara pengendalian yang tepat untuk mengatasi
serangan hama dan penyakit pada tanamn cengkeh dan panili.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Cengkeh merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai


ekonomis yang tinggi sehingga memiliki prospek yang baik untuk dibudidayakan.
Akan tetapi dalam melakukan budidaya tanaman cengkeh sering kali terdapat
kendala terkait dengan hama dan penyakit. Hadirnya hama dan penyakit pada
tanaman cengkeh dapat mengurangi nilai produksi, bahkan dapat mengakibatkan
kehilangan hasil. Oleh karena itu petani harus mengetahui cara mengatasi hama
dan penyakit utama pada tanaman cengkeh. Berikut beberapa penyakit dan hama
yang sering mengganggu tanaman cengkeh beserta anjuran cara pengendaliannya.

- Penyakit busuk akar


Penyakit yang disebabkan oleh cendawan seperti Pythium, Rhizoctonia,
Phytopthora, ini biasanya menyerang pada masa kritis pertama tanaman cengkeh.

Gejala yang nampak adalah daun menguning, layu dan kemudian mengering, dan
jika tanaman dicabut akan nampak akarnya yang membusuk.

Anjuran mengatasi penyakit ini adalah: secara teknis, tanaman dicabut kemudian
dibakar agar tidak menyebar ke tanaman lain, sedangkan secara kimia, setelah
tanaman yang terserang dicabut dan dibakar, tanaman di sekitar tanaman sakit
tersebut disemprot dengan menggunakan Koperoxychloride 0,5% atau setiap 5 gr
dilarutkan dengan 1 liter air.

- Penyakit daun
Cendawan Glorosporium piperantum dan Cylindrocladium auinqeseptatum
merupakan penyebab penyakit ini. Penyakit daun muncul pada saat persemaian
dan awal tanam, disebabkan oleh karena pelindung tanaman terlalu rapat sehingga
kondisi tanaman menjadi lembab.

Gejala akibat serangan cendawan Glorosporium piperantum yaitu pada daun-daun


tua nampak bercak-bercak berwarna kuning kecoklatan, cendawan ini dapat
meluas dengan perantara angin. Sedangkan gejala akibat serangan
Cylindrocladium yaitu pada daun terlihat bercak-bercak berwarna merah coklat
sedangkan di bagian tengah daun berwarna putih, serangannya sangat cepat
dengan merusak pucuk dan tangkai.

Anjuran dalam mengatasi penyakit ini adalah dengan melakukan penjarangan


pelindung persemaian, dan karena penyakit ini dapat terbawa angin kencang maka
sebaiknya lakukan penyemprotan dengan menggunakan Koperoxychloride 0,5%.

3
- Die back atau mati ranting
Penyebab penyakit ini adalah membusuknya sebagian perakaran tanaman
sehingga mengganggu pengambilan zat hara dari dalam tanah. Biasanya penyakit
ini terjadi pada tanaman umur 5 tahun ke atas yang telah menghasilkan bunga,
terutama pohon yang tumbuh dekat dengan permukaan air.

Gejala yang dimunculkan adalah daun pada beberapa cabang berubah warna dari
kekuning-kuningan menjadi menguning dan pada akhirnya akan rontok, diikuti
dengan matinya cabang tersebut. Tanaman tetap hidup tetapi sebagian dahannya
mati.

Cara mengatasi penyakit ini yaitu karena penyebab penyakit ini adalah faktor
fisiologis (keadaan lingkungan), maka sebaiknya tanah di sekitar tajuk tanaman
segera digemburkan, di luar tajuk tanaman dibuatkan lubang angin, lakukan
pemberian pupuk dengan benar serta lakukan perbaikan drainase di sekitar
tanaman.

- Penyakit mati bujang


Penyebab utama penyakit ini adalah kondisi tanah yang kurang sesuai untuk
pertumbuhan cengkeh, fraksi tanah terlalu banyak liat atau dapat juga dikarenakan
tanah di lapisan bawah terdapat lapisan padas, selain itu, drainase yang kurang
baik sehingga daya serap tanah terhadap air berkurang. Pada musim hujan,
tanahnya terlalu lekat sedangkan pada musim kemarau tanah dapat retak-retak.
Biasanya kondisi ini muncul setelah masa panen, dimana tanah di sekitar batang
tanaman akan menjadi padat dan becek pada saat melakukan panen. Akibat yang
ditimbulkan adalah akar tanaman akan mati karena kekurangan oksigen dan pada
saat becek akar akan menderita keracunan sehingga penyerapan zat hara dapat
dikatakan terhenti.

Gejala penyakit ini dicirikan dengan daun-daun di bagian pucuk layu berwarna
hijau suram kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya akan rontok dan
tanaman pun segera mati.

Untuk mencegah penyakit ini, dianjurkan untuk memilih tanah yang cocok untuk
tanaman cengkeh, lakukan pengolahan tanah pengolahan tanah yang baik serta
perlakuan persemaian dan cara penanaman yang tepat.

- Penyakit ganggang
Penyakit ini disebabkan oleh ganggang Cephaleuros mucoda, serangannya tertuju
pada bagian daun, sejak daun-daun muda di persemaian sampai pada waktu
tanaman tersebut berumur muda setelah ditanam pada lahan.

4
Gejala yang terlihat adalah pada daun terdapat bercak-bercak kecil berwarna
merah, sedangkan di bagian tengah daun terdapat bintik-bintik putih kekuningan.
Serangan yang hebat dapat menggugurkan daun sehingga ranting tampak seakan-
akan mati. Keadaan ini muncul karena kurangnya peneduh atau dapat juga karena
kekurangan zat makanan.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan perlindungan atau


peneduh yang baik, serta melakukan penyemprotan dengan Koperoxychloride
0,5%. Jika peneduh kurang baik, biasanya pada musim kemarau tanaman akan
sangat menderita karena tidak tahan terhadap teriknya sinar matahari, karena itu
selain peneduh yang baik lakukan penyiraman dengan baik sesuai dengan
kebutuhan tanaman.

Adapun hama yang sering mengganggu pertumbuhan tanaman cengkeh adalah:


- Penggerek batang (Nothopeus hemipterus, Oliu, dan Nothopeus
fasciatipennis)
Hama penggerek batang menyerang batang bagian bawah tanaman yang berumur
4 sampai 8 tahun. Biasanya gejala yang tampak adalah adanya lubang gerekan dan
kotoran hasil gerekan yang dikeluarkan melalui lubang tadi. Penggereknya berasal
dari telur kumbang Nothopeus fasciati pennis yang menetas menjadi larva, pada
fase larva inilah hama tersebut melakukan pengrusakan batang tanaman, yang
pada akhirnya larva ini akan menjadi kumbang remaja. Untuk memberantas larva
tersebut dianjurkan untuk melakukan pembersihan telur-telur kumbang dari
tanaman, kemudian lubang gerekan ditutup rapat dengan menggunakan kapas
yang telah dibasahi dengan insektisida.

- Kutu Daun
Kutu-kutu daun yang terlihat pada tangkai daun tanaman yang masih muda
tampak memutih. Hama ini berbahaya bagi pertumbuhan tanaman karena dapat
menghisap cairan tanaman pada daun-daun yang ditempatinya, kadang-kadang
dapat juga muncul gejala pada daun bagian bawah berwarna hitam (jelaga).
Serangan ini dapat melayukan daun muda serta tangkai yang diserangnya karena
menghambat proses asimilasi daun. Munculnya kutu-kutu daun tersebut sering
juga diikuti dengan munculnya semut, karena cairan yang dihisap oleh kutu daun
mengeluarkan cairan yang manis. Pemberantasannya dapat dilakukan dengan
penyemprotan dengan medol 0,5% atau endrin 1%.

5
Hama yang sering  menggangu tanaman Vanili adalah bekicot dan ulat, namun
hama ini tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.  Hama
bekicot dan ulat ini merusak batang, daun dan bunga.

Penyakit Tanaman Vanili

 Penyakit Busuk Batang

Penyakit busuk pangkal batang ini merupakan penyakit utama yang sering
menyerang tanaman vanili, penyebabnya dalah jamur Fusarium oxyporum f sp.
Vanilae yang penyebarannya cukup luas dan dapat menyebabkan kehilangan hasil
yang cukup besar (Tombe et al. 1995).  

Pencegahannya :

 Benih/ setek vanili yang dipakai bebas dari patogen busuk batang.
 Selama melakukan kegiatan di kebun diusahakan tanaman vanili tidak
terluka dan guludak tidak terinjak.
 Menghindari penggunan pupuk kandang dari kotoran ayam.
 Pembuatan saluran draenase agar lahan tidak tergenang.
 Melakukan pengolesan  fungisida pada pangkal batang sebelum musim
penghujan.
 Melakukan penyemprotan fungisida pada saat selesai penyiangan,
pemupukan, pemangkasan dan panen.  Fungisida yang dapat digunakan
anataralain berbahan akktif Benomil 1gr/l, Metil Tiofanant 2 gr/l,
Mancozeb 2-3 gr/l dan Carbendazim + Mancoazeb 2-3 gr/l (Tombe al.
1995)
 Melakukan pemusnahan sejak dini bagian-bagian  tanaman yang terkena
gejala serangan penyakit.
 Penggunaan fungisida nabati dari bahan cengkeh, senyawa eugenol yang
merupakan senyawa dalam minyak cengkeh ternyata toksik terhadap
beberapa jamur patogen tanah (Tombe et al. 1992; Manohara et al. 1993;
Asmen et al. 1995).

 Penyakit Busuk Sclerotium (PBS)

Penyakit ini umumnya menyerang pada musim hujan karena kelembaban tinggi.
Gejala serangan pada pangkal batang vanili busuk berwarna coklat muda, dan
bagian sekitar tanah terlihat miselia berwarna putih.  Umumnya serangan terbatas
pada akar dan pangkal batang sampai ketinggian 5 cm dari permukaan tanah.

Pengendalian penyakit PBS dilakukan secara preventif dengan cara menggunakan


benih yang sehat berasal dari kebun yang bebas penyakit. Pemupukan dilakukan
secara teratur dan sesuai disis anjuran agar tanaman sehat, pemangkasan cabang-
cabang pohon penegak untuk mengurangi kelembaban.

6
Menggunakan pestisida nabati Trichoderma spp, yang dibiakkan pada media
menir beras + tanah, lalu ditaburkan pada permukaan tanah untuk persemaian
vanili mampu menekan serangan pathogen PBS di persemaian sampai 54 %
(Kasim dan Prayitno,(1993).

 Penyakit Busuk Pucuk dan Buah

Patogen penyakit ini adalah Phytophthora parasitica yang menyerang buah,


pucuk, daun dan batang vanili yang masih muda.  Penyakit ini sering terjadi pada
daerah pertanaman yang curah hujannya cukup tinggi, gejala serangan dijumpai
pada bagian pucuk dan buah.  Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
memangkas cabang pohon panjat untuk mengurangi kelembaban kebun dan
memusnahkan bagian tanaman yg terserang penyakit.

 Penyakit Antraknose

Penyebab penyakit ini adalah jamur Colleotrichum gleosporiodes, jamur ini


menyebabkan gejala bercak pada batang dan daun yang telah tua.  Gejala bercak
terjadi mulai dari tepi daun atau bagian tengah (Tombe 1993).  Pencegahan
timbulnya penyakit ini dilakukan dengan cara mengurangi percabangan pohon
panjat untuk mengurangi kelembaban lingkungan disekitarnya

7
BAB III
KESIMPULAN

Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman


cengkeh, sehingga upaya pengendaliannya sangat diperlukan agar kehilangan
hasil dapat ditekan pada tingkat yang relatif kecil.
Pada umumnya hama yang menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek,
perusak pucuk dan perusak daun. Serangan hama-hama tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu, produksi menurun bahkan
kematian tanaman.
Sebagaimana tanaman lainnya vanili memiliki sejumlah hama  dan penyakit
yang bisa merugikan petani. Pada prinsipnya pengendalian hama dan penyakit
dapat dilakukan melalui perawatan yang baik dan menekan populasi hama dan
penyakit agar tidak melewati ambang batas ekonomi dengan pendekatan
keseimbangan ekosistem.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ditulis Oleh : Yakobus Rante Danun, S. ST  Penyuluh Pertanian BPP Rindingallo


Kabupaten Toraja Utara

Sumber : http://tipsmerawattanamanok.blogspot.com/2014/11/penyakit-dan-
hama-pengganggu-tanaman.html

Oleh     :  Edwin Herdiansyah SP & Gohan O. Manurung, SP

Sumber : Budidaya Vanili, Sirkuler Informasi Teknologi Tanaman Rempah dan


Obat (Balittro)

https://vanili-indonesia.com/index.php/budidaya/28-pengendalian-hama-dan-
penyakit-vanili

Anda mungkin juga menyukai