Anda di halaman 1dari 59

EDUCATION

STAIRCASE
DOORWAY

PEMBINAAN PENDIDIKAN SMK


PEDOMAN PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI JAWA TIMUR
2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan Hidayah-Nya, sehingga Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dapat menyelesaikan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) tahun pelajaran 2020/2021.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan dokumen perencanaan


pembelajaran yang wajib disusun oleh sekolah sebagai acuan bagi proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengesahan Kurikulum Tingkat Sekolah melibatkan sekolah, pengawas
sekolah, serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur secara berjenjang. Diharapkan
melalui proses tersebut pembinaan dan pengembangan kualitas pembelajaran di SMK
dapat terlaksana dan terpantau secara optimal.

Kebijakan Kurikulum SMK di Jawa Timur diarahkan pada terwujudnya kualitas


pembelajaran yang bermutu, agar menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha/dunia industri serta meningkatkan daya saing di era global. Untuk
itu perlu disusun sebuah pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dengan target 100 % SMK menyusun dan mengesahkan KTSP sesuai dengan norma dan
kaidah yang berlaku..

Pedoman Penyusunan Dokumen KTSP SMK Provinsi Jawa Timur ini


dimaksudkan sebagai acuan bagi lembaga pendidikan SMK dalam menyusun dan
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kaidah normatif secara nasional.
Harapannya agar kualitas pembelajaran di SMK dapat terencana dengan baik sebagai
bagian dari manajemen kurikulum yang berkesinambungan.

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi positif dengan cara memberikan
sumbangsih terhadap penyusunan pedoman ini kami sampaikan terima kasih.Semoga
pedoman ini bisa memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA TIMUR

Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT


Pembin
a Utama Madya
NIP. 19630127 198903 1 005

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER….
……………………………………………………………………………… KATA
PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Pengertian KTSP ..................................................................................2
C. Landasan Yuridis ................................................................................. 3
D. Tujuan Penyusunan Pedoman KTSP SMK ....................................................4
E. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK …………………………………..5
F. Penggunaan Pedoman Penyusunan KTSP SMK ......................................5

BAB II ACUAN PENYUSUNAN KTSP SMK …………………………………….6


A. Konseptual ........................................................... ……………………….….6
B. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP ...........................................................8
C. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP ………………..........................9
D. Tata kelola KTSP SMK ………………………………………………………….11
E. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengembangan KTSP ………………..…11
F. Mekanisme Pengembangan KTSP .........................................................12

BAB III KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH .............................. 14


A. Komponen KTSP .................................................................................... 14
1 Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Sekolah SMK ……………………...14
2 Standar Kompetensi Lulusan SMK ................................................15
3 Profil Lulusan SMK .....................................................................19
4 Struktur dan Muatan KTSP SMK ........................................................19
5 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada KTSP………………......20
6 Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ………………………………………..21
7 Program Muatan Lokal ......................................................................23
8 Program Penguatan Kompetensi ………………………………………24
9 Kegiatan Pengembangan Diri .………………………………………….24

ii
10 Strategi Pelaksanaan Bimbingan Konseling ………………………….25
11 Beban Belajar di SMK ....................................................................26
12 Kriteria Ketuntasan Belajar .........................................................26
13 Mekanisme Penilaian ……………………………………………………27
14 Kriteria Kenaikan Kelas dan Kriteria Kelulusan ……………………....27
15 Pedoman Pelaksanaan PKL ……………………………………………27
16 Kalender Pendidikan …………………………………………………….28

B. Sistematika KTSP ………………………………………………………..…..29

BAB IV. PENGEMBANGAN DOKUMEN II DAN DOKUMEN III ………….......31


BAB V. PROSEDUR PENETAPAN/PENGESAHAN KTSP ……………………38
BAB VI. PENUTUP ........................................................................................... 39
DAFTAR TABEL
Tabel 1. SKL Pendidikan Menengah Kejuruan Dimensi SikaP
Tabel 2. SKL Pendidikan Menengah Kejuruan Dimensi Pengetahuan
Tabel 3. SKL Pendidikan Menengah Kejuruan Dimensi Keterampilan
Tabel. 4. Deskripsi Kompetensi Inti Pendidikan Menengah Kejuruan
Tabel 5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Validasi RPP
Lampiran 2. Instrumen Validasi/Verifikasi Dokumen 1 KTSP SMK
Lampiran 3. Lembar Penetapan
Lampiran 4. Contoh Cover KTSP

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan.
Agar semua program yang ada di sekolah berjalan dengan baik, maka harus
direncanakan dengan baik pula. Salah satu dokumen yang harus ada dalam
sistem perencanaan sekolah adalah dokumen kurikulum, yang dikenal dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah dokumen yang
menggambarkan legalitas sebuah proses pembelajaran di sekolah, karena itu
KTSP harus disahkan dan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang. KTSP
adalah blueprint proses pembelajaran di sebuah sekolah, yang disebut juga
dengan desain kurikulum di sekolah. KTSP menggambarkan tujuan sekolah
yang akan dicapai, apa saja yang harus diajarkan kepada peserta didik dan
bagaimana proses serta pengaturan waktunya, serta bagaimana melakukan
penilaian hasil pembelajaran dan evaluasinya. Di dalamnya juga diatur
bagaimana peserta didik difasilitasi untuk mengembangkan kepribadian, minat
dan bakatnya. Hal Ini memberi gambaran bahwa KTSP adalah dokumen yang
harus dipersiapkan, disusun, dikembangkan, dievaluasi, dan direvisi dengan
prosedur yang benar. Dengan demikian proses pengembangannya menuntut
pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang cukup dari para pelakunya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
kedua kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, mengamanatkan
tersusunnya kurikulum pada tingkat sekolah jenjang pendidikan dasar dan
menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan pembangunan PMK, masing-
masing daerah dan masing-masing SMK memerlukan kurikulum yang sesuai
dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK. Kurikulum tersebut
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK implementatif. KTSP
SMK perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan
otentik untuk merespon kebutuhan peserta didik, masyarakat, pemerintah daerah,
sekolah, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:

1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan sekolah,
potensi daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan


jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan

1
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah
dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau sekolah
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

KTSP adalah dokumen sekolah yang khas, sesuai dengan karakteristik


serta kebutuhan masing-masing sekolah tanpa mengurangi bobot minimal muatan
kurikulum secara nasional. KTSP disusun oleh tim pengembang yang disebut
dengan Tim Pengembang Kurikulum atau TPK, yang harus ada di masing-masing
sekolah. Mengingat pentingnya fungsi KTSP dalam pengelolaan pembelajaran,
maka dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengembangan kurikulum yang
terus-menerus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Buku Pedoman penyusunan KTSP ini disusun sebagai pedoman seluruh


pihak yang berkepentingan dengan kurikulum dan pembelajaran di SMK,
sebagai salah satu upaya menjaga dan meningkatkan mutu SMK Jawa Timur.

B. Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing sekolah. KTSP SMK adalah keseluruhan program aktivitas
pembelajaran baik terstruktur maupun tidak-terstruktur yang terdokumentasi
dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK untuk
memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi
peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau berwirausaha dan diatur
oleh sekolah. KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan
dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan.

KTSP SMK sebagiai pedoman pembelajaran adalah merupakan


sekumpulan program pemberian pengalaman belajar yang berdaya-guna bagi
semua perserta didik, sedangkan KTSP sebagai dokumen terdiri atas; visi, misi,
tujuan, strategi pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum,
kalender pendidikan, Silabus, dan RPP yang dilengkapi dengan perangkat
penilaian.

C. Landasan Yuridis
Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK antara lain:

2
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Sekolah pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 tahun 2014 Tentang tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
4. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI)
5. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti sebagai dasar pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 4 tahun 2018 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Sekolah dan Penilaian Hasil belajar oleh
Pemerintah.
12. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018 tanggal 7
Juni 2018. tentang Spektrum Keahlian
13. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
14. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional
(A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar
Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
15. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014 tentang mata
Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan
Madrasah.

3
16. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 01/KB/2020; Nomor 516 Tahun 2020; Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020; Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021
dan tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corono Virus Disease
2019 (Covid – 19).
17. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 02 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam
Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid – 19)

D. Tujuan Penyusunan Pedoman KTSP SMK


Buku Pedoman Penyusunan KTSP SMK Jawa Timur dibuat dengan maksud
dapat digunakan sebagai panduan bagi SMK dalam menyusun kurikulum
implementatif secara lebih baik, terstruktur, efektif, dan efisien. Tujuan tersebut
dijabarkan sebagai berikut:

1. Merevitalisasi SMK sebagai lembaga pendidikan untuk penyiapan tenaga


kerja tingkat menengah;

2. Meningkatkan komitmen SMK, guru, komite sekolah, dunia kerja, dan Dinas
Pendidikan Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan, output, dan
outcome pendidikan kejuruan di SMK.

3. Meningkatkan kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan para


guru dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan
kebutuhaan sekolah dan pemangku kepentingan.

4. Mensinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi ke


dalam silabus dan menstrukturkan menjadi program pembelajaran kejuruan
jenjang 3 (tiga) dan 4 (empat) tahun.

5. Tersusunnya kurikulum implementatif di SMK sebagai pedoman


penyelenggaraan pembelajaran di sekolah yang terdokumentasi dengan baik,
dipahami oleh seluruh guru dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
penyelanggaraan pendidikan di SMK di Jawa Timur.

E. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK


Penyusunan KTSP SMK mencakup pengembangan program pembelajaran
program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun sesuai spektrum pendidikan
menengah kejuruan.

4
Penyusunan KTSP SMK memperhatikan jenjang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) minimal kualifikasi 2 untuk kompetensi keahlian 3 (tiga)
tahun dan minimal kualifikasi 3 untuk kompetensi keahlian 4 (empat) tahun.

Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia


(KKNI)

Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan


informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya;

1. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja


yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul;
2. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain.
Deskripsi Jenjang Kualifikasi 3 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)

Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan


informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang
sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung;

1. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep


umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai;

2. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan baik dalam lingkup
kerjanya;
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
atas hasil kerja orang lain.

G. Penggunaan Pedoman Penyusunan KTSP SMK.


Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman pengembangan,
pelaksanaan dan evaluasi KTSP SMK di lingkungan Jawa Timur, dengan sasaran
pengguna :

a. Tim Pengembang Kurikulum SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. ;


b. Pengawas SMK;
c. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah;
d. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
e. Guru, Ketua program/kompetensi keahlian;
f. Stakeholder terkait (praktisi dunia kerja, akademisi, dewan pendidikan daerah).

5
BAB II ACUAN PENYUSUNAN KTSP SMK

A. Konseptual
KTSP adalah dokumen yang menggambarkan rancangan seluruh proses
pembelajaran di sebuah sekolah, yang disebut juga dengan desain kurikulum di
sekolah. KTSP juga menggambarkan apa saja yang harus diajarkan kepada
peserta didik dan bagaimana proses serta pengaturan waktunya. Selain itu KTSP
juga harus memberi gambaran pengalaman belajar seperti apa yang harus dialami
oleh peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler serta
budaya sekolah. Oleh sebab itu KTSP disusun dan dikembangkan dengan acuan
konseptual di bawah ini, yaitu:

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia;


Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama;


Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan inter umat dan antar umat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan;


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat


Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik;

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk


meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat,
serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.

6
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu;
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan;


Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.

7. Tuntutan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA),


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada sekolah
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi. Pembelajaran harus mengacu kepada Demand Driven, bukan Supply
Driven.

8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK);


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan;


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan

yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.


Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional;


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong

7
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan
lokal, daerah dan nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global;


Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat;


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuh kembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Sekolah


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas sekolah.

B. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP


Tantangan eksternal SMK adalah adanya globalisasi industri dan
perdagangan modern seperti World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN FreeTrade Area (AFTA) serta
Revolusi Industri 4.0. Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan serta pandemi Corona Virus Disease
(Covid-19). Karena itu Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) ditantang untuk
turut memberi andil menyiapkan modal manusia kompeten untuk bersaing di
pasar tenaga kerja global, melalui pengembangan kurikulum/KTSP yang
digunakan di SMK

Agar KTSP dapat digunakan sebagai pegangan bagi seluruh pihak yang
berkepentingangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMK, maka
KTSP harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip sebagai beriku :

1 KTSP SMK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud agar


memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada SMK
dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah (terutama
dunia usaha /dunia industri) dan potensi SMK serta potensi peserta didik;

8
2 KTSP SMK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dan dievaluasi secara terus
menerus oleh sekolah (tim pengembang kurikulum) dan Dinas Pendidikan
sebagai bentuk penjaminan mutu PMK;
3 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, Demand Driven dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan
datang.
4 Belajar sepanjang hayat, kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,


pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang
pendidikan.

C. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP


1. Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi :
a Analisis
Ada tiga macam analisis yang harus dilakukan oleh Tim Pengembang
Kurikululum Sekolah dan guru sebelum mengembangkan kurikulum, yaitu:
1) Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Kurikulum.
Sebelum merancang, mengembangkan atau mereview KTSP, setiap
personal yang terlibat di dalamnya harus menganalis berbagai peraturan
perundangan yang berlaku. Peraturan-peraturan berupa undang-
undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri pendidikan, peraturan
daerah dan peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan kurikulum
dan pembelajaran di SMK dibaca, dikaji, dan digunakan sebagai
landasan dalam menysusn KTSP.
2) Analisis kebutuhan peserta didik, sekolah, dan lingkungan. KTSP
disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pendidikan di sekolah untuk
menfasilitasi peserta didik berkembang sesuai dengan potensinya
melalui berbagai kegiatan di sekolah. Oleh karena itu peserta didik
menjadi fokus utama pengembangan KTSP. Agar KTSP sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, perlu dianalisis kebutuhan peserta didik sesuai
dengan minat, bakat, dan berbagai potensi yang dimiliki, sehingga

9
sekolah dapat mengakomodasi potensi dan kebutuhan peserta didik di
dalam KTSP antara lain untuk kegiatan pengembangan diri, penguatan
pendidikan karakter, penentuan KKM, dan sebagainya.

KTSP adalah dokumen spesifik yang harus sesuai dengan kebutuhan


dan ciri khas sekolah, oleh karena itu juga perlu dilakukan analisis
sekolah, baik visi, misi, tujuan, branding, keunggulankeunggulan tertentu
yang ingin dikembangkan dan sebagainya.

Agar KTSP berkesesuaian dengan lingkungan setempat, maka perlu


dilakukan analisis lingkungan. Dengan analisis ini sekolah dapat
menentukan muatan lokal atau global yang sesuai, atau potensi
lingkungan sebagai sumber belajar peserta didik.

3) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.


Analisis ketersediaan sumber daya dilakukan agar KTSP yang disusun
sekolah dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan analisis ini SMK
dapat mengetahui sumber daya yang ada sekaligus untuk
memperhitungkan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan. Analisis
sumber daya meliputi analisis pendidik dan tenaga kependidikan,
analisis ketercukupan sarana dan prasarana, analisis sumber dana, dan
analisis sumber daya lainnya.

4) Penyusunan KTSP mencakup:


1) perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah;
2) pengorganisasian muatan kurikuler sekolah;
3) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik
tingkat kelas;
4) penyusunan kalender pendidikan sekolah;
5) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
6) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
b Diagram Alur Penyusunan/Pengembangan KTSP

Pembentukan TPKS menyusun Mengadakan Analisis


TPKS Rencana Kerja workshop

Penetapan Finalisasi Reviu/revisi Draf


draf KTSP draf KTSP dokumen KTSP

10
c Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
sekolah dengan melibatkan komite sekolah.
d Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Timur.

D. Tata Kelola KTSP SMK

Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK diarahkan pada peningkatan hal-hal


sebagai berikut.

1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;

2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen


kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses


pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumberdaya;

5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus


memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama;

6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan


alam, sumber/media lainnya);

7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa
saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin


diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

9. Belajar kelompok berbasis tim;


10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;

11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap


peserta didik, dan
12. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).

E. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengembangan KTSP.


1. Tim pengembang kurikulum sekolah terdiri atas:
a tenaga pendidik,
b konselor,
c kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
Dalam kegiatan pengembangan KTSP, tim pengembang kurikulum sekolah
dapat mengikutsertakan komite sekolah/madrasah, nara sumber, dunia usaha
dan industri serta pihak-pihak lain yang terkait. Agar dokumen kurikulum yang
dihasilkan oleh TPK sekolah memiliki kekuatan hukum, maka TPK perlu
disahkan dalam bentuk surat keputusan (SK) kepala sekolah.

2 Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan kewenangannya


melakukan koordinasi dan supervisi, serta pengesahan dokumen.

F. Mekanisme Pengembangan KTSP


1. Pengembangan
Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja sekolah dan/atau kelompok
sekolah yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.

Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1)


penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) review, revisi, dan
finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang
lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur
sekolah yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.

3. Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:
a. Kebijakan Sekolah
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dari sekolah. Oleh karena itu untuk dapat me-
ngembangkan dan melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan sekolah
yang ditetapkan dalam rapat sekolah dengan melibatkan komite sekolah/
madrasah baik langsung maupun tidak langsung.

b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan proses perwujudan
kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik merupa
kan unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai. Selain itu tenaga kependidikan pada masing-masing sekolah
juga sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan KTSP.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Sarana sekolah adalah
segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural serta prasarana seperti lahan,
gedung, serta sangat diperlukan sebagai unsur penunjang yang
pelaksanaan KTSP pada sekolah.

d. Pelibatan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA).


Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan dari
IDUKA, sebagai pihak yang ikut terlibat didalam kolaborasi dan sinergi
Kegiatan Belajar Mengajar serta merupakan pihak yang akan
menggunakan lulusan yang dihasilkan oleh SMK.
BAB III
KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH

A. Komponen KTSP
Sebagai sebuah dokumen yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan
pembelajaran pendidikan di sekolah, KTSP harus memuat komponen-komponen
yang diperlukan sebagai panduan pihak-pihak yang berkepentingan yang ada di
sekolah tersebut. Adapun komponen-komponen yang perlu ada di dalam KTSP
SMK adalah sebagai berikut:

1. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Sekolah SMK


a. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga sekolah,
yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga sekolah.
Syarat perumusan visi :
 Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan
yang ingin diwujudkan.
 Visi dapat memberikan arahan, mendorong semua warga sekolah
untuk menunjukkan kinerja yang baik.
 Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
 Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
 Gambaran yang realistik dan kredibel dari masa depan.
 Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
Rumusan Visi :
 Rumusannya singkat, padat dan mudah diingat, tidak berstruktur
kalimat sempurna, contoh : Unggul, Kompeten, dan ber-Imtaq;
karena itu perlu dijabarkan dalam bentuk indikator visi. Contoh
indikator visi*) :
Visi Indikator

Unggul unggul dibidang lingkungan


juara LKS bidang Tata boga
Kompeten…dst semua lulusan kompeten di bidangnya..dst

*) Indikator Visi boleh tidak dituliskan, tetapi harus dibuat


sebagai dasar penyusunan Misi
 Bersifat inspiratif dan menantang untuk mencapainya;
 Sesuatu yang ideal yang ingin dicapai dimasa yang akan datang;
 Menarik bagi seluruh warga sekolah dan pihak-pihak yang terkait;
 Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas;
b. Misi mendeskripsikan indikator-indikator visi yang harus dilakukan oleh
SMK melalui rencana tindakan nyata (kerja) dalam mewujudkan visi
sekolah, karena itu pernyataan misi harus berupa kalimat sempurna
yang diawali dengan kata kerja operasional (KKO), dan harus mampu
menjawab tiga pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang akan kita lakukan?
2. Untuk siapa kita melakukannya?
3. Bagaimana kita melaksanakannya?
Rumusan misi :
a) Rumusannya sejalan dengan visi sekolah;
b) Rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas;
c) Rumusannya menggambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus
dilaksanakan;
d) Dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;
e) Jumlah pernyataan misi sama dengan jumlah indikator visi.

c. Tujuan sekolah mendeskripsikan segala sesuatu yang perlu diwujudkan


sesuai dengan karakteristik sekolah SMK. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan tujuan sekolah :

a) Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang spesifik dan


akuntabel
b) Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu
harus selaras dengan visi dan misi
c) Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan
diselesaikan dan kapan diselesaikannya

2. Standar Kompetensi Lulusan SMK


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 34
tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK menyatakan
bahwa Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan
adalah kriteria kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja.

Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan secara menyeluruh dalam


satu kemampuan utuh dengan mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan tingkatan Kompetensi pada
masing-masing program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun.
Pengintegrasian ini dilakukan sebab ketiga dimensi tersebut bukan
merupakan komponen yang saling terpisahkan melainkan saling melengkapi
antara 1 (satu) dengan yang lain.

Rumusan SKL PMK (Pendidikan Menengah Kejuruan ) tersebut ditunjukkan


pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

Tabel 1. SKL Pendidikan Menengah Kejuruan Dimensi Sikap


Kompetensi Lulusan Program Kompetensi Lulusan Program
Pendidikan 3 Tahun Pendidikan 4 Tahun
Berperilaku yang mencerminkan Berperilaku yang mencerminkan
sikap: sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Tuhan YME; YME;
2. jujur, disiplin, empati, dan pembelajar 2. jujur, disiplin, empati, dan pembelajar
sejati sepanjang hayat; sejati sepanjang hayat;
3. bangga dan cinta tanah air, bangga 3. bangga dan cinta tanah air, bangga
pada profesinya, dan berbudaya pada profesinya, dan berbudaya
nasional; nasional;
4. memelihara kesehatan jasmani, 4. memelihara kesehatan jasmani,
rohani, dan lingkungan; rohani, dan lingkungan;
5. berpikir kritis, kreatif, beretikakerja, 5. berpikir kritis, kreatif, beretikakerja,
bekerja sama, berkomunikasi, dan bekerja sama, berkomunikasi, dan
bertanggung jawab pada pekerjaan bertanggung jawab pada pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tanggung sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lainsesuai jawab atas kuantitas dan kualitas
bidang dan lingkup kerja dalam hasil kerja orang lain sesuai bidang
konteks diri sendiri, keluarga, dan lingkup kerja dalam konteks diri
sekolah, masyarakat, bangsa, sendiri, keluarga, sekolah,
negara, dan industri lingkup lokal, masyarakat, bangsa, negara, dan
nasional, regional, dan internasional. industri lingkup lokal, nasional,
regional, dan internasional.

Tabel 2. SKL Pendidikan Menengah Kejuruan Dimensi Pengetahuan


Kompetensi Lulusan Program Kompetensi Lulusan Program
Pendidikan 3 Tahun Pendidikan 4 Tahun
Berfikir secara faktual, konseptual, Berfikir secara faktual, konseptual,
operasional dasar, prinsip, dan operasional lanjut, prinsip, dan
metakognitif sesuai denganbidang dan metakognitif secara multidisiplin sesuai
lingkup kerjapada tingkat teknis, dengan bidang dan lingkup kerja pada
spesifik, detil, dan kompleks, tingkat teknis, spesifik, detil, dan
berkenaan dengan: kompleks, berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi, 2. teknologi,
3. seni, 3. seni,
4. budaya, dan 4. budaya, dan
5. humaniora dalam konteks 5. humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat lokal, kerja, warga masyarakat lokal,
nasional, regional, dan internasional. nasional, regional, dan internasional.
Tabel 3. SKL Pendidikan Menengah Kejuruan Dimensi Keterampilan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan Program


Program Pendidikan 3 Tahun Pendidikan 4 Tahun
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif dalam: dan komunikatif dalam:
1. melaksanakan tugas dengan 1. melaksanakan tugas dengan
menggunakan alat, informasi, dan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan dilakukan serta menyelesaikan
masalah sederhana sesuai masalah kompleks sesuai dengan
dengan bidang kerja, dan bidang kerja, dan
2. menampilkan kinerja mandiri 2. menampilkan kinerja mandiri
dengan pengawasan langsung dengan pengawasan tidak
atasan berdasarkan kuantitas dan langsung atasan berdasarkan
kualitas terukur sesuai standar kuantitas dan kualitas terukur
kompetensi kerja, dan dapat sesuai standar kompetensi kerja,
diberi tugas membimbing orang serta bertanggung jawab atas
lain. hasil kerja orang lain.

Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat


generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia
seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian kompetensi
yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat yaitu kompetensi inti sikap
spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut KI-2, kompetensi inti
pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan disebut KI-4.

Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4


(empat) tahun pada SMK disajikan dalam Tabel 4.

Tabel. 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program Pendidikan Menengah Kejuruan

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI


INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Spritual (KI-1)
Sikap Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
Sosial (KI-2) peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,


(KI-3) menganalisis, dan mengeva menganalisis, dan mengeva-
luasi tentang pengetahuan luasi tentang pengetahu an
faktual, konseptual, operasio faktual, konseptual, opera
nal dasar, dan metakognitif sional lanjut, dan metakog-
sesuai dengan bidang dan nitif secara multidisiplin
lingkup kerja pada tingkat sesuai dengan bidang dan
teknis, spesifik, detil, dan lingkup kerja pada tingkat
kompleks, berkenaan teknis, spesifik, detil, dan
dengan ilmu pengetahuan, kompleks, berkenaan
teknologi, seni, budaya, dan dengan ilmu pengetahuan,
humaniora dalam konteks teknologi, seni, budaya, dan
pengembang an potensi diri humaniora dalam konteks
sebagai bagian dari pengembang an potensi diri
keluarga, sekolah, dunia sebagai bagian dari
kerja, warga masyarakat keluarga, sekolah, dunia
nasional, regional, dan kerja, warga masyarakat
internasional. nasional, regional, dan
internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, Melaksanakan tugas
(KI-4) dengan meng-gunakan alat, spesifik, dengan meng-
informasi, dan prosedur kerja gunakan alat, informasi, dan
yang lazim dilakukan serta prosedur kerja yang lazim
menyelesaikan masalah dilakukan serta
sederhana sesuai dengan menyelesaikan masalah
bidangkerja. kompleks sesuai dengan
Menampilkan kinerja di bidang kerja.
bawah bimbingan dengan Menampilkan kinerja mandiri
mutu dan kuantitas yang dengan mutu dan kuantitas
terukur sesuai dengan yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, menyaji secara efektif,
produktif, kritis, mandiri, kreatif, produktif, kritis,
kolaboratif, komunikatif, dan mandiri, ko-laboratif,
solutif dalam ranah abstrak komunikatif, dan solutif dalam
terkait dengan peng- ranah abstrak terkait dengan
embangan dari yang peng-embangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah spesifik secara mandiri.
pengawasan langsung.

18
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
Keterampilan Menunjukkan ke-terampilan Menunjukkan ke-terampilan
(KI-4) mem-persepsi, kesiapan, mem-persepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadi-kan gerak mahir, menjadi-kan gerak
alami, dalam ranah konkret alami, sampai dengan
terkait dengan tindakan orisinal dalam ranah
pengembangan dari yang konkret terkait dengan
dipelajarinya di sekolah, pengembangan dari yang
serta mampu melaksana-kan dipelajarinya di sekolah,
tugas spesifik di bawah serta mampu melaksanakan
pengawasan langsung. tugas spesifik secara
mandiri.

3. Profil Lulusan SMK


Setiap sekolah semestinya berorientasi pada mutu lulusan. Agar
setiap pihak yang berkentingan dengan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah fokus pada mutu lulusan, seyogyanya profil lulusan dijabarkan secara
operasional. Profil lulusan adalah gambaran konkrit kompetensi dan
karakteristik lulusan dari masing-masing sekolah. Acuan dalam menyusun
profil lulusan masing-masing sekolah dijabarkan dari:
a. Standar Kompetensi Lulusan
b. Visi, misi, dan tujuan sekolah,
c. Ciri khusus atau branding sekolah.

4. Struktur dan Muatan KTSP SMK


Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Peraturan Dirjen
Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2)
dan Kompetensi Keahlian (C3).
Muatan Nasional terdiri atas enam mata pelajaran yaitu: (1)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah
Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan
Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan Kejuruan
yang terdiri atas tiga subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2)
Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian.
Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran pada KTSP SMK dari masing-
masing Kompetensi Keahlian dapat dilihat dalam Peraturan Direktur

19
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018 tanggal
7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) /
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), sedangkan untuk Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar (KI/KD) tertuang dalam Struktur dan muatan KTSP SMK
ditetapkan melalui Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar
Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).

5. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Pada KTSP


Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam
pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku
pendidikan.
Agar gerakan PPK di SMK berjalan secara terarah dan terukur, maka desain
PPK harus secara eksplisit digariskan di dalam KTSP. Mengintegrasikan PPK
di sekolah dimulai dengan mengkaji nilai-nilai yang akan dikembangkan di
sekolah, merumuskan kembali visi, misi, dan tujuan sekolah, melakukan
kajian kegiatan intrakurikuer, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya
sekolah, mengatur strategi bagaimana nilai-nilai PPK tersebut dibelajarkan
kepada peserta didik secara langsung maupun tidak langsung, serta
bagaimana melakukan penilaiannya. Semua hal tersebut dimasukkan ke
dalam KTSP agar menjadi pedoman dan pegangan seluruh warga sekolah
dalam menfasilitasi peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai gambaran, PPK di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai
strategi, antara lain:
a. Implementasi PPK berbasis kelas
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa pendidik
mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam proses pembelajaran
dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-
nilai utama karakter dimaksudkan untuk menumbuhkan dan menguatkan
pengetahuan, menanamkan kesadaran, dan mempraktikkan nilai-nilai
utama PPK. Pendidik dapat memanfaatkan secara optimal materi yang
sudah tersedia di dalam kurikulum secara kontekstual dengan penguatan
nilai-nilai utama PPK.
b. Implentasi PPK berbasis budaya sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah merupakan
sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang
mendukung praksis Pendidikan Karakter mengatasi ruangruang kelas

20
dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di
sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada
pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilainilai
utama Pendidikan Karakter yang menjadi prioritas sekolah. Pembiasaan
ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin
dari suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif.
Salah satu budaya penting yang harus dibangun di sekolah budaya
literasi, melalui Gerakan Literasi Sekolah. Mengingat pentingnya literasi
dalam peningkatan kualitas kemanusiaan, gerakan literasi sekolah wajib
dilakukan di SMK, dengan berbagai tahapannya.
c. Implemenasti PPK berbasis Kegiatan Ekstrakkurikuler
Penguatan nilai-nilai utama PPK sangat dimungkinkan dilaksanakan
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini tersebut bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian dan bakat peserta didik, sesuai dengan
minat dan kemampuannya masing-masing.
Ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yakni ekstrakurikuler wajib
(pendidikan kepramukaan) dan pilihan (sesuai dengan kegiatan yang
dikembangkan oleh masing-masing sekolah).
Semua kegiatan ekstrakurikuler harus memuat dan menegaskan nilai-
nilai karakter yang dikembangan dalam setiap bentuk kegiatan yang
dilakukan. Meskipun secara implisit kegiatan ekstra kuirkuler sudah
mengandung nilai-nilai karakter, namun tetap harus diungkap secara
eksplisit serta direfleksikan dan ditegaskan kembali di akhir kegiatan.

6. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) :


Gerakan litersi sekolah adalah upaya yang terencana, sistematis, dan
berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk membiasakan semua
warga sekolah melakukan kegiatan literasi. Dalam konteks Indonesia, literasi
dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap selanjutnya.
Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk
menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar
dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya di rumah. Pengalaman peserta didik dalam
berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi pondasi perkembangan
literasi dasar.
b Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan
21
dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta
menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan
pengambilan kesimpulan pribadi.
c Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan
pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan
koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System
sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan
perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan,
hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang
menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi
masalah.
d Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui
berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media
elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet),
dan memahami tujuan penggunaannya.
e Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami
kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware),
peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan
teknologi. Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk
mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam
praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer
Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan
komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan
program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi
karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang
baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
f Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara
literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan
dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan
audiovisual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual
yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital
(perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola dengan
baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang
benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan.

Menurut Beers (2009), praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi


sekolah menekankan prinsip-prinsip sebagai berikut ;

22
a. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat
diprediksi. Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan
menulis saling beririsan antartahap perkembangan. Memahami tahap
perkembangan literasi peserta didik dapat membantu sekolah untuk
memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat
sesuai kebutuhan perkembangan mereka.

b. Program literasi yang baik bersifat berimbang Sekolah yang


menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta
didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi
membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasikan dan disesuaikan
dengan jenjang pendidikan. Program literasi yang bermakna dapat
dilakukan dengan memanfaatkan bahan bacaan kaya ragam teks,
seperti karya sastra untuk anak dan remaja.

c. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum Pembiasaan dan


pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab semua guru di
semua mata pelajaran sebab pembelajaran mata pelajaran apapun
membutuhkan bahasa, terutama membaca dan menulis. Dengan
demikian, pengembangan profesional guru dalam hal literasi perlu
diberikan kepada guru semua mata pelajaran.

d. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun Misalnya, ‘menulis


surat kepada presiden’ atau ‘membaca untuk ibu’ merupakan contoh-
contoh kegiatan literasi yang bermakna.

e. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan Kelas berbasis literasi


yang kuat diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa
diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi ini
juga perlu membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar
kemampuan berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk
menyampaikan perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan
menghormati perbedaan pandangan.

f. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap


keberagaman Warga sekolah perlu menghargai perbedaan melalui
kegiatan literasi di sekolah. Bahan bacaan untuk peserta didik perlu
merefleksikan kekayaan budaya Indonesia agar mereka dapat terpajan
pada pengalaman multikultural
23
7. Program Muatan Lokal
Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada sekolah yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.
Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada sekolah yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal
yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal diajarkan
dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan untuk:
a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
daerahnya; dan
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang
berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
Penyajian muatan lokal dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu (1) dintegrasikan pada mata pelajaran yang sudah ada, dan (2)
berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal juga tidak lepas dari
kebijakan daerah. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 tahun 2014 Jawa
Timur, muatan lokal Bahsa Jawa disajikan sebagai mata pelajaran dan wajib
diberikan di sekolah.
Muatan lokal yang dipilih dan diajarkan harus terdokumentasikan dalam
bentuk kompetensi dasar, silabus dan RPP. Kompetesi dasar muatan lokal
dicantumkan di dalam dokumen 1 (satu) atau KTSP, sedangkan silabus dan
RPP di dokumen 2 (dua) dan dokumen 3 (tiga).

8. Program Penguatan Kompetensi


Penguatan kompetensi adalah sebuah langkah untuk melakukan proses
penyesuaian kompetensi antara yang ada di dalam kurikulum dengan yang
dibutuhkan oleh Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA). Langkah ini
merupakan kolaborasi dan sinergi dalam melakukan proses sinkronisasi
KTSP. Sehingga KTSP tidak lagi berorientasi kepada Supply Driven, tetapi
berorientasi kepada Demand Driven.
Penguatan kompetensi bisa dilakukan melalui Magang Guru di Industri, Guru
Tamu dari Industri, Teaching Factory, Kelas Industri dan kegiatan yang
sejenis.

24
9. Kegiatan Pengembangan Diri
Secara umum, pengembangan diri di sekolah mempunyai tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi
dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah.
Secara khusus, pengembangan diri bertujuan menunjang menfasilitasi peserta
didik dalam mengembangkan (1) bakat, (2) minat, (3) kreativitas, (4)
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, (5) kemampuan kehidupan
keagamaan, (6) kemampuan sosial, (7) kemampuan belajar, (8) wawasan dan
perencanaan karir, (9) Kemampuan pemecahan masalah, dan ( 10)
kemandirian.
Kegiatan pengembangan diri di SMK dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
(1) terprogram, dan (2) tidak terprogram. Kegiatan terprogram dilaksanakan
dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan :
a. layanan dan kegiatan pendukung konseling;
b. kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan
sebagai berikut :
a. kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti : pembentukan
perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri,
kegiatan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus
keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri.
b. spontan, adalah mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti :
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan
dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu, serta kebiasaan-
kebiasaan postif lainnya.

10. Strategi Pelaksanaan Bimbingan Konseling


Bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional pada sekolah dilakukan
olehtenaga pendidik profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling. Konselor adalah seseorang yang berkualifikasi akademik Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus
Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/ Konselor.Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling yang dihasilkan

25
Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan (LPTK) dapat ditugasi sebagai Guru
Bimbingan dan Konseling untuk menyelenggarakan layanan bimbingan dan
konseling pada sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan secara langsung (tatap muka)
antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan konseli dan tidak
langsung (menggunakan media tertentu), dan diberikan secara individual
(jumlah peserta didik/konseli yang dilayani satu orang), kelompok (jumlah
peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satu orang), klasikal (jumlah
peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan kelompok), dan kelas besar
atau lintas kelas (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan
klasikal).

11. Beban Belajar di SMK


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam
pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, XII,
dan XIII adalah 46 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran
adalah 45 menit.
b. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester 18 minggu.
c. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18 minggu.
d. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling sedikit
14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
Setiap sekolah SMK boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
Khusus pada kondisi pandemi convide-19 saat ini, dalam mengatur jam belajar
sekolah bisa menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerahnya
dengan tanpa mengabaikan peraturan yang berlaku.

12. Kriteria Ketuntasan Belajar


Penilaian hasil belajar adalah salah satu dari trilogi pembelajaran, selain tujuan
pembelajaran dan proses pembelajaran. Sebagai konsekuensi dari penerapan
kurikulum berbasis kompetensi, maka sistem penilaiannya menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP). Dengan demikian kriteria ketuntasan belajar
menjadi sesuatu sangat penting yang harus dicantumkan di dalam KTSP.
Kriteria ketuntasan hasil belajar diperlukan untuk mengetahui ketuntasan hasil
belajar peserta didik. Kriteria ketuntasan hasil belajar disebut juga dengan

26
Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. Penentuan KKM setiap mapel dalam
proses PBM diserahkan kepada masing-masing guru yang mengampu mapel
tersebut.

13. Mekanisme Penilaian


Sebagai sebuah tahapan penting dalam proses pembelajaran, penilaian yang
dilakukan di sekolah harus direncanakan dengan baik. Oleh karena itu untuk
menjamin agar mekanisme penilaian di SMK berjalan dengan baik, seyogyanya
hal tersebut dicantumkan di KTSP. Mekanisme penilaian yang perlu di atur
dalam KTSP antara lain.
a. Jenis-jenis ulangan, tes, atau ujian yang akan dilakukan di sekolah,
Akan lebih baik lagi jika sekolah juga mencantumkan rencana uji
kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang dikehendaki.
b. Mekanisme penjaminan kualitas instrumen penilaian.
c. Salah satu faktor penting dalam penilaian adalah ketepatan alat ukur
yang digunakan. Oleh karena itu sekolah sebaiknya membuat
mekanisme atau semacam POS agar instrumen yang digunakan dalam
proses penilaian menjadi berkualitas.
d. Mekanisme pengolahan dan pemanfaatan hasil penilaian.
e. Sistem pelaporan penilaian.

14. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kriteria Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dalah sebuah tahapan penting dalam pembelajaran. Oleh
karena itu kriteria kenaikan kelas harius dicantumkan dengan jelas di
dalam KTSP sebagai dasar pengambilan keputusan kenaikan kelas.
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa
baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan
dianalisis akan menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau
tidak. Kriteria kenaikan kelas ditetapkan oleh sekolah mengacu pada
peraturan yang berlaku.
b. Kelulusan
Kriteria Kelulusan menyesuaikan ketentuan yang berlaku dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Standar Nasional Pendidikan dan
sekolah.

27
15. Pedoman Pelaksanaan PKL
Pengaturan PKL :
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat dilaksanakan pada kelas XI dan atau
kelas XII untuk program 3 tahun, dan kelas XII atau kelas XII untuk program 4
tahun.
 Jika PKL dilaksanakan semester 4 kelas XI, maka sekolah harus menata
ulang topik-topik pembelajaran untuk semester 4 dan semester 5, agar
pelaksanaan PKL tidak mengurangi materi pembelajaran di semester 4
dan sebagian materinya dapat dipindahkan ke semester 5.
 Jika pelaksanaan PKL dilaksanakan pada semester 5, maka hal yang
sama juga harus dilakukan oleh sekolah.
 Pelaksanaan pembelajaran mapel muatan nasional dan muatan
kewilayahan dapat dilakukan di sekolah dan/atau di industri (terintegrasi
dengan PKL) dengan porto folio sebagai instrument utama penilaian.
 Jika mapel muatan nasional dan muatan kewilayahan tidak terintegrasi
dengan kegiatan PKL, maka pembelajaran dapat diberikan sebelum
pelaksanaan PKL atau sesudahnya, dengan jumlah jam tatap muka yang
setara dengan jumlah jam tatap muka satu semester.

16. Kalender Pendidikan


a. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
b. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap sekolah.
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran pada setiap sekolah.
d. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
ekstrakurikuler.
e. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada sekolah yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.

28
f. Kalender pendidikan ditetapkan oleh kepala sekolah dalam bentuk surat
keputusan, apabila ada perubahan sekolah melaporkan kepada dinas
pendidikan.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel di bawah ini.

Tabel 5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan


efektif belajar dan maksimum 36 pembelajaran efektif pada
minggu setiap sekolah.
2. Jeda Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester.
tengah semester
3. Jeda Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II.
antar semester
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran.
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlu
keagamaan kan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional Pemerintah.
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk sekolah sesuai dengan
ciri kekhususan masing-
masing.
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
sekolah yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah/madrasah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.

29
B. Sistematika KTSP
i. Halaman Judul
ii. Lembar Pengesahan
iii. Kata Pengantar

iv. Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang/Rasional
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum
C. Dasar Hukum
D. Visi Sekolah
E. Misi Sekolah
F. Tujuan Sekolah
G. Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Keahlian
H. Profil Lulusan
I. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3 sesuai Kompetensi Keahlian

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


A. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
B. Muatan KTSP :
a Kompetensi Mata Pelajaran
b Program Muatan Lokal
c Program Penguatan Kompetensi
d Strategi Pelaksanaan Bimbingan Konseling
e Kegiatan Pengembangan Diri /Eskul
f Pengaturan Beban Belajar
C. Pengaturan Akademik
a Mekanisme Penilaian
b Kenaikan Kelas
c Kelulusan
d Mekanisme Praktik Kerja Lapangan (PKL)
e Mekanisme Mutasi Pesrta Didik
f Penguatan Pendidikan Karakter
g Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

30
BAB III. KALENDER PENDIDIKAN

Lampiran :
1. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Instrumen Validasi KTSP SMK Tahun 2020/2021
3. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah
4. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim pelaksana Supervisi dan
penilaian kinerja Tendik
5. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Pengembang Kurikulum
6. SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
7. SK Kepala Sekolah tentang Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
8. Dokmen lain yang relevan (dokumen penunjang)

31
BAB IV PENGEMBANGAN DOKUMEN II DAN DOKUMEN III

Dokumen II (SILABUS)
A. Pengertian Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap mata


pelajaran yang juga memuat kerangka konseptual program keahlian dan kompetensi
keahlian.

B. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada tingkat satuan
pendidikan. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri
sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP kabupaten/kota.
Cabang Dinas Pendidikan setempat memfasilitasi pengembangan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-
masing.

C. Diagram Alur Pengembangan Silabus

ANALISIS RPE - ANALISIS IPK, TP &


KALDIK RHE- RJE SKL-KI-KD MP

SILABUS PROTA & METH/MODEL


RPP PROMES & PENILAIAN

Keterangan :

RPE : Rencana Pekan Efektif IPK : Indikator Pencapaian Kompetensi


RHE : Rencana Hari Efektif TP : Tujuan Pembelajaran
RJE : Rencana Jam Efektif MP : Materi Pembelajaran

32
D. Komponen Silabus

No Komponen Keterangan
1. Identitas  Nama Sekolah, Materi Pokok, Kelas/Semester
Tahun Pelajaran, dan Alokasi Waktu.
 Materi pokok diturunkan dari materi esensial yang
terdapat di KD
2. Kompetensi Inti  Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
 Untuk mapel selain Pendidikan Agama dan PKn,
cukup mencantumkan KI-3 dan KI-4.
3. Kompetensi Dasar  Kemampuan spesifik yang mencakup sikap, penge
tahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran.
 Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
4. Indikator  Merupakan tahapan kompetensi yang harus dilalui
Pencapaian siswa untuk mencapai kompetensi KD (ditunjukkan
Kompetensi (IPK) oleh KKO KD)
 Setiap 1 (satu) KD minimal diturunkan menjadi 3
(tiga) IPK, dengan rincian; 2 IPK sebagai tahapan,
dan 1 IPK target (kunci)
 Struktur kalimat IPK harus diawali dengan KKO
yang mengacu pada taksonomi Bloom.
 Satu IPK hanya untuk satu kompetensi
Contoh : Menjelaskan persamaan kuadrat
5. Materi Pelajaran  Disesuaikan dengan IPK yang diturunkan dari KD

6. Kegiatan  Terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup


Pembelajaran  Kegiatan pendahuluan terdiri atas ; persiapan,
apersepsi, informasi dan motivasi
 Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran mengacu
pada sintaks dari model pembelajaran yang
digunakan
 Kegiatan penutup terdiri dari ; refleksi, resume dan
penugasan
7. Penilaian  Teknik penilaian yang dilakukan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya ; tes
tulis bentuk Pilihan Ganda (PG), Essay, dan lain-lain
8. Sumber belajar  Mencantumkan semua referensi yang digunakan
sebagai sumber belajar.
 Jika berupa buku, maka harus dituliskan secara
lengkap judul, tahun terbit, dan pengarang/
penerbitnya, begitu juga jika berupa web atau blog
9. Alokasi Waktu  Disesuaikan dengan waktu yang sudah direncana
kan dalam program semester.

33
Dokumen III (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP)
A. Pengertian RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembe-


lajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, yang dilengkapi dengan
instrument penilaian dari 3 (tiga) ranah KD, yaitu ranah pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi. Pengembangan
RPP dilaksanakan bersamaan dengan pengembangan silabus saat melakukan
analisis SKL, KI, dan KD.
C. Komponen RPP

No Komponen Keterangan
1. Identitas  Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/ Semester :
Tahun Pelajaran, dan Alokasi Waktu.
 Format penulisan Alokasi waktu harus menunjukkan
jumlah JP.
Contoh : Alokasi Waktu = 2 JP (2 x 45 menit)

 Alokasi waktu (AW) untuk satu kali pertemuan


minimal 2 JP, jika sebuah mapel memiliki AW = 3 JP
maka harus dilaksanakan dalam satu pertemuan.
 Jika pembelajaran sebuah mapel membutuhkan
lebih dari 1 (satu) pertemuan, maka pada RPP
harus dituliskan identitas pertemuannya (pertemuan
ke 1, pertemuan ke 2, dan seterusnya)
2. Kompetensi Inti  Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
 Untuk mapel selain Pendidikan Agama dan PKn,
cukup mencantumkan KI-3 dan KI-4.
3. Kompetensi Dasar  Kemampuan spesifik yang mencakup sikap, penge
tahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran.
 Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
4. Indikator  Merupakan tahapan kompetensi yang harus dilalui
Pencapaian siswa untuk mencapai kompetensi KD (ditunjukkan
Kompetensi (IPK) oleh KKO KD)
 Setiap 1 (satu) KD minimal diturunkan menjadi 3
(tiga) IPK, dengan rincian; 2 IPK sebagai tahapan,
dan 1 IPK target (kunci)
 Struktur kalimat IPK harus diawali dengan KKO
yang mengacu pada taksonomi Bloom.
 Satu IPK hanya untuk satu kompetensi
Contoh : Menjelaskan persamaan kuadrat

34
No Komponen Keterangan
5. Tujuan  Diturunkan dari setiap IPK, dengan demikian jumlah
Pembelajaran (TP) indicator sama dengan jumlah TP.
 Komponen kalimatnya terdiri atas Audience (A),
Behavior (B), Condition (C), dan Degree (D).
 Kompenen behavior (B) diambilkan dari IPK

Contoh : melalui diskusi (C) siswa (A) dapat


menjelaskan persamaan kuadrat (B) dengan benar (D)
6. Materi Pelajaran  Disesuaikan dengan IPK yang diturunkan dari KD
7. Metode dan/atau  Nama metode dan/atau model pembelajaran yang
Model digunakan
Pembelajaran  Metode dan/atau model pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik materi pelajaran.
8. Kegiatan  Terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
Pembelajaran  Kegiatan pendahuluan terdiri atas ; persiapan,
apersepsi, informasi dan motivasi
 Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran mengacu
pada sintaks dari model pembelajaran yang
digunakan
 Kegiatan penutup terdiri dari ; refleksi, resume dan
penugasan
9. Penilaian  Meliputi 3 (ranah), yaitu ; pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
 Menyebutkan teknik/instrument yang digunakan
untuk menilai pada masing-masing ranah.
 Khusus pada penilaian pengetahuan, maka jumlah
soal dalam instrument penilaian minimal sama
dengan jumlah item tujuan pembelajaran.
10. Alokasi Waktu  Disesuaikan dengan waktu yang sudah
direncanakan dalam program semester.
11. Sumber belajar  Mencantumkan semua referensi yang digunakan
sebagai sumber belajar.
 Jika berupa buku, maka harus dituliskan secara
lengkap judul, tahun terbit, dan pengarang/
penerbitnya, begitu juga jika berupa web atau blog

Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud nomor 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan
RPP, maka komponen utama RPP menjadi 3 (tiga) komponen yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
3. Penilaian Pembelajaran
Dari komponen-komponen diatas, guru boleh menambahkan komponen pendukung agar
RPP lebih aplikatif, misalnya : Identitas sekolah, dan KD.

35
Contoh proses pembuatan RPP versi baru ;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 Sekolah : SMK JUJUR


 Kelas/Semester : X / 1 (ganjil)
 Mapel : Teknologi Dasar Otomotif
 Materi Pokok : Rangkaian Kelistrikan sederhana
 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar :
3.11. Memahami rangkaian kelistrikan sederhana
4.11. Membuat rangkaian listrik sederhana
Indikator : Indikator cukup
3.11.1 Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana ditulis di silabus
3.11.2 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana saja
3.11.3 Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4.11.1 Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
4.11.2 Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
4.11.2 Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi dan kerja praktik, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana
2. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana
3. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4. Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
5. Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
6. Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

Catatan :
Jika memungkinkan, maka Tujuan Pembelajaran dapat dibuat dalam bentuk satu kalimat
dengan lebih dari satu KKO.
1. Melalui diskusi siswa dapat mengindentifikasi dan menjelaskan rangkaian listrik
sederhana (untuk ranah pengetahuan)
2. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
3. Dengan kerja praktik siswa dapat merancang, membuat dan menguji rangkaian
kelistrikan lampu rem

C. Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan :
1. Persiapan (salam, doa bersama, presensi)
2. Apersepsi (mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajarai)
3. Informasi (menyampaikan KD dari materi yang akan dipelajari)
4. Motivasi (menyampaikan TP dari materi yang akan dipelajari, cara menilainya, dan
lain-lain)

36
Kegiatan Inti : menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning
1. Siswa memperhatikan gambar rangkaian kelistrikan sederhana
2. Siswa mendiskusikan rangkaian kelistrikan sederhana
3. Siswa mencari tahu, jenis, tujuan, fungsi rangkaian
4. Siswa mengolah data/informasi yang terkumpul
5. Siswa membuat kesimpulan dari materi dalam pokok bahasan
6. Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang pokok bahasan

Penutup :
1. Refleksi (mengingat kembali materi yang baru dipelajari)
2. Resume (siswa diajak membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari)
3. Tugas (memberi tugas yang bersifat motivatif)

Catatan : Karena isi dari langkah Pendahuluan dan Penutup untuk semua mapel sama,
maka boleh tidak ditulis tetapi harus tetap dilaksanakan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran

Pengetahuan Keterampilan Sikap


Soal tertulis : 1. Buatlah rancangan 1. Komunikatif :
1. Jelaskan jelaskan rangkaian listrik Penggunaan Bahasa
prinsip rangkaian listrik sederhana dengan yang baik dan benar
sederhana prinsip kerja seri 2. Kolaboratif :
2. Jelaskan sifat-sifat 2. Buatlah rancangan Kerjasama dalam diskusi
rangkaian seri dan rangkaian listrik 3. Tanggung jawab :
parallel sederhana dengan Integritas sebagai
prinsip kerja seri anggota diskusi saat
melaksanakan tugas

Surabaya, ………………. 2020


Mengetahui Guru Mapel,
Kepala Sekolah

………………………… ……………………………
Contoh RPP versi baru jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 Sekolah : SMK JUJUR


 Kelas/Semester : X / 1 (ganjil)
 Mapel : Teknologi Dasar Otomotif
 Materi Pokok : Rangkaian Kelistrikan sederhana
 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Dasar :
3.11. Memahami rangkaian kelistrikan sederhana
4.11. Membuat rangkaian listrik sederhana
B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi dan kerja praktik, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana
2. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana
3. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4. Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
5. Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
6. Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem
C. Kegiatan Pembelajaran : Model Pembelajaran Discovery Learning
1. Siswa memperhatikan gambar rangkaian kelistrikan sederhana
2. Siswa mendiskusikan rangkaian kelistrikan sederhana
3. Siswa mencari tahu, jenis, tujuan, fungsi rangkaian
4. Siswa mengolah data/informasi yang terkumpul
5. Siswa membuat kesimpulan dari materi dalam pokok bahasan
6. Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang pokok bahasan
D. Penilaian Hasil Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Soal tertulis : 1. Buatlah rancangan 1. Komunikatif :
1. Jelaskan jelaskan rangkaian listrik Penggunaan Bahasa
prinsip rangkaian listrik sederhana dengan yang baik dan benar
sederhana prinsip kerja seri 2. Kolaboratif :
2. Jelaskan sifat-sifat 2. Buatlah rancangan Kerjasama dalam diskusi
rangkaian seri dan rangkaian listrik 3. Tanggung jawab :
parallel sederhana dengan Integritas sebagai
prinsip kerja seri anggota diskusi saat
melaksanakan tugas

Surabaya, ………………. 2020


Mengetahui Guru Mapel,
Kepala Sekolah

………………………… ……………………………
BAB V.
PROSEDUR PENETAPAN/PENGESAHAN KTSP

1. Sekolah harus membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai


kurikulum yang berlaku untuk setiap Kompetensi Keahlian.
2. KTSP harus divalidasi oleh Pengawas Pembina dengan mengacu kepada
instrumen validasi yang tersedia dengan cara memberi tanda √ pada kolom
ada/tidak.
Apabila terdapat kekurangan diberikan catatan pada kolom keterangan
kemudian pada kolom tersebut ditandatangani.
Kolom catatan harus diisi sebagai rekomendasi pengawas kepada sekolah,
utamanya terkait perbaikan yang harus dilakukan.
3. Penetapan KTSP dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah
dengan menandtangani dokumen final setelah mendapatkan masukan dari
warga sekolah dan rekomendasi dari pengawas.
4. Dokumen KTSP selanjutnya diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur untuk mendapatkan pengesahan, dengan melampirkan :
a. Lembar instrumen validasi KTSP yang sudah ditandatangani Pengawas
Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota
dan dibubuhi stempel dinas.
b. Lembar Penetapan yang telah diparaf Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
c. Softcopy KTSP lengkap (Buku 1, Buku 2 dan Buku 3) dalam 1 (satu) CD.
5. Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
BAB VI
PENUTUP

KTSP adalah dokumen yang menggambarkan legalitas sebuah proses


pembelajaran di satuan pendidikan karena itu KTSP harus disahkan dan disetujui oleh
pihak-pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan baik tingkat
kabupaten/kota maupun provinsi.

KTSP juga boleh disebut sebagai blueprint proses pembelajaran di sebuah


satuan pendidikan, sehingga keberadaan KTSP bagi satuan pendidikan adalah sebuah
keharusan, sebab KTSP merupakan acuan dalam pelaksanaan muatan kurikulum baik
yang dari pusat maupun yang bersifat lokal.

Pedoman Penyusunan Dokumen KTSP SMK Provinsi Jawa Timur ini


dimaksudkan sebagai acuan sekolah SMK dalam menyusun dan merencanakan
pembelajaran sesuai dengan regulasi yang berlaku, dengan harapan penyusunan
kurikulum sekolah (KTSP) dapat dilakukan dengan baik dan dalam waktu yang singkat,
yang pada akhirnya kualitas pembelajaran di SMK dapat terencana dan terlaksana
dengan baik.
LAMPIRAN :

Lampiran 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
Jl. Gentengkali 33, Tlp (031) 5344028, 5463836, 5342706, 5342708
Fax. 5346707 Kode Pos 60275
SURABAYA

Instrumen Validasi RPP

Sekolah : .................................................................
Nama Guru : .................................................................
Mata pelajaran : .................................................................
Materi Pokok : .................................................................

Skor
No Komponen RPP Catatan
1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran


1. Terdapat : nama sekolah, kelas,
semester, tahun pelajaran, mata
pelajaran, kompetensi keahlian, jumlah
pertemuan.
B Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Dirumuskan berdasarkan IPK KD pada
silabus
2 Menggambarkan lingkup materi dalam
KD pengetahuan dan KD keterampilan.
3 Rumusan tujuan pembelajaran menggu
nakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan atau diukur, mencakup
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
4 Rumusan tujuan pembelajaran mengan-
dung komponen Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree (ABCD).
5 Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai
karakter, dan kecakapan abad 21.
C Penilaian
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen
dengan indikator pencapaian kompetensi
2. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan
instrumen Penilaian Sikap
3. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan
instrumen Penilaian Pengetahuan
4. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan
instrumen Penilaian Keterampilan
Jumlah Skor Perolehan=

Skor yang diperoleh

Nilai = X 100 =
10 X 3
Keterangan :
Nilai Predikat
91 -100 : Amat Baik
81- 90 : Baik
71 – 80 : Cukup
≤ 70 : Kurang

Catatan dan saran secara umum :

..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

..............., ...........2020

Guru Mapel, Pengawas/validator,

................................. .................................

Mengetahui,

Kepala Sekolah

.................................
Lampiran 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
Jl. Gentengkali 33, Tlp (031) 5344028, 5463836, 5342706, 5342708
Fax. 5346707 Kode Pos 60275
SURABAYA

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Tahun Pelajaran 2020/2021

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : ……………………………………………………
2. NPSN : ……………………………………………………
3. Alamat Sekolah
a. Jalan : ........................................................................
b. Desa/Kelurahan : ........................................................................
c. Kecamatan : ........................................................................
d. Kota : ........................................................................
e. Telepon : ........................................................................
f. e-mail : ........................................................................
g. Website :
........................................................................
4. Kepala Sekolah
a. Nama : .........................................................................
b. NIP : .........................................................................
c. Telp./HP : .........................................................................
d. e-mail :
.........................................................................
5. Bidang Keahlian : ........................................................................
Program Keahlian : .........................................................................
Kompetensi Keahlian : .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................

B. PETUGAS VALIDASI
Nama : .......................................................................
. Jabatan : Pengawas Sekolah
Tanggal Validasi : ........................................................................

PETUNJUK PENGISIAN
1. Perhatikan/Cermati dokumen KTSP yang akan divalidasi/diverifikasi
2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kepala sekolah, nama dan jabatan
petugas validasi/verifikasi
3. Bubuhkan tanda cek (√) sesuai keberadaan butir-butir pernyataan.
4. Catatan petugas validasi/verifikasi diisi dengan temuan, komentar dan saran
berdasarkan hasil validasi/verifikasi. Ditulis dengan singkat namun jelas.
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI
DOKUMEN I KTSP SMK

NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN


ADA TIDAK
1. COVER / HALAMAN JUDUL

 Judul : Kurikulum SMK ……….............................................


 Program Keahlian : …………………………………………….
 Tahun Pelajaran : ………………………………………………
 Alamat sekolah : ...................................................................
 Terdapat logo sekolah dan atau daerah
2. LEMBAR PENGESAHAN
 Rumusan kalimat penetapan
 Terdapat tanda tangan kepala sekolah sebagai pihak yang
menetapkan beserta stempel sekolah
 Tanda tangan ketua komite sekolah sebagai pihak yang
menyetujui beserta stempel komite sekolah
 Terdapat tempat tanda tangan Kepala Dinas/ Kepala
Bidang Pembinaan Pendidikan SMK sebagai pihak yang
mengesahkan beserta stempelnya.
3. KATA PENGANTAR
 Berisi pernyataan Tim Pengembang yang menyatakan
syukur, dan suka cita dapat menyajikan buku kepada
khalayak, serta terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu

4. DAFTAR ISI
 Kesesuaian dengan halaman
BAB I. PENDAHULUAN
5 A. Latar Belakang
Latar Belakang memuat :
1. Rasional
a. Tantangan Internal
b. Tantangan Eksternal
2. Kondisi nyata berdasarkan hasil Pemetaan Mutu
Pendidikan (PMP)
3. Kondisi ideal sesuai Permendikbud No.34/2018 Lampiran
VI tentang Sarpras SMK/MAK
4. Potensi dan karakteristik satuan pendidikan
6. B. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Terdapat penjelasan tentang prinsip pengembangan
kurikulum yang dilaksanakan sekolah.
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN
ADA TIDAK
7 C. Dasar Hukum

Mencantumkan Dasar Hukum yang relevan, yaitu :


1. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Presiden No. 8 thaun 2012 tentang KKNI

3. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
4. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
5. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai ekstra Kurikuler Wajib
6. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi
Mulok Kurikulum 2013
7. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan
dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
8. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti sebagai dasar pengembangan GLS
9. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 Tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
10.Permendiknas No. 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Sekolah dan Penilaia Hasil Belajar oleh
Pemerintah
11.Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018
tanggal 7 Juni 2018. tentang Spektrum Keahlian
13.Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018
tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
14.Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B),
Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2)
dan Kompetensi Keahlian (C3).
15. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 tahun 2012
tentang Muatan Lokal Bahasa Daerah

45
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN
ADA TIDAK
16. Pergub Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata
Pelajaran bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di
Sekolah dan Madrasah.

17. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020;
Nomor 516 Tahun 2020; Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020; Nomor 440-882
Tahun 2020 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun
ajaran 2020/2021 dan tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Corono Virus
Disease 2019 (Covid – 19).

18. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan


Vokasi Nomor 02 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan
Vokasi dalam Masa Pandemi Corona Virus
Disease (Covid – 19)

7 D. Visi Sekolah
1. Rumusannya singkat, padat dan mudah diingat, tidak
berstruktur kalimat sempurna
2. Bersifat inspiratif dan menantang untuk mencapainya
3. Mengacu tuntutan SKL SMK
4. Berorientasi pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik .
5. Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan
internasional.
8 E. Misi Sekolah
1. Rumusannya sejalan dengan visi sekolah;
2. Rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas;
3. Rumusannya menggambarkan pekerjaan atau fungsi
yang harus dilaksanakan;
4. Dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;

46
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN
ADA TIDAK
9 F. Tujuan Sekolah

1. Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang spesifik


dan akuntabel
2. merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu harus
selaras dengan visi dan misi
3. menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan
dan kapan diselesaikannya
10. G. SKL Kompetensi Keahlian
1. Mencantumkan SKL setiap Kompetensi keahlian sesuai
kompli yang ada di sekolah
11. H. Profil Lulusan
1. Menggambarkan profil lulusan yang akan dihasilkan
sekolah tersebut.
2. Mencerminkan tujuan pendidikan nasional dan Standar
Kompetensi Lulusan.
3. Mencerminkan visi dan misi sekolah.
4. Menggambarkan kompetensi masa depan.
5. Mencakup 9 area kompetensi lulusan, yaitu : Keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, Kebangsaan dan cinta
tanah air, Karakter pribadi dan sosial, Literasi, Kesehatan
jasmani dan rohani, Kreativitas., Estetika, Kemampuan
teknis, serta Kewirausahaan.
12. I. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3 sesuai Kompli
1. Terdapat deskripsi keahlian KKNI Level 2 dan Level 3
2. Terdapat deskripsi kompetensi untuk Pendidikan
Menengah Kejuruan 3 tahun dan Pendidikan Menengah
Kejuruan 4 tahun berdasar Kompetensi Inti (KI)

BAB II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


13. A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat :
1. Daftar mata pelajaran wajib yang meliputi Muatan Nasional,
Muatan Kewilayahan, dan Peminatan
2. Pengaturan alokasi waktu per-mata pelajaran disesuaikan
dengan standar isi, kebutuhan peserta didik dan sekolah
dengan total waktu sesuai dengan standar proses.
14 B. Muatan KTSP, terdiri dari :
a) Kompetensi Mata Pelajaran
1. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan Nasional (A)
2. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan Kewilayahan
(B)

47
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN
ADA TIDAK
3. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Peminatan Kejuruaan
C1 (Dasar Bidang kehalian)

4. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Peminatan Kejuruaan


C2 (Dasar Program Keahlian)
5. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Peminatan Kejuruaan
C3 (Komtenesi Kahlian)
b) Program Muatan Lokal, memuat :
1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah
2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
karakteristik sekolah.
3. Daftar KD Muatan Lokal yang dikembangkan oleh sekolah
c) Program Penguatan Kompetensi
1. Terdapat uraian tentang jenis program penguatan
kompetensi
2. Terdapat uraian tentang strategi pelaksanaan program
penguatan kompetensi
3. Terdapat uraian tentang Industri, Dunia Usaha dan
Dunia Kerja yang bermitra dengan sekolah
d) Strategi Pelaksanaan Bimbingan Konseling
1. Terdapat uraian tentang program Bimbingan Konseling
dilandasi pola 17 BK
2, Terdapat uraian materi tatap muka dengan siswa sebanyak
minimal 1 jam pelajaran per-minggu
4. Terdapat uraian tentang jenis-jenis masalah dan
rekapitulasi siswa
5. Terdapat uraian tentang layanan penyelesaian masalah
siswa.
6. Terdapat uraian tentang pola analisis hasil kerja guru BK
yang akan dirumuskan pada akhir tahun pelajaran
e) Kegiatan Pengembangan Diri/Eskul, mencantumkan:
1. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
layanan konseling dan atau layanan akademik/belajar,
sosial dan pengembangan karier peserta didik
2. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik.
3. Terdapat Uraian tentang Ekstrakurikuler Wajib, jenis,
tujuan dan ruang lingkupnya serta strategi pelaksanaannya

48
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN
ADA TIDAK
4. Terdapat Uraian tentang Ekstrakurikuler Pilihan, jenis,
tujuan dan ruang lingkupnya serta pelaksanaan program
pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik

e) Pengaturan beban belajar, mencantumkan :


1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan jam
pelajaran per minggu berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting.
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran per
jam tatap muka, jumlah jam pelajaran per minggu, jumlah
minggu efektif per tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran
per tahun
3. Uraian tentang beban belajar penugasan terstruktur (PT)
dan kegiatan mandiri (KMTT), maksimal 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
15 C. Pengaturan Akademik, terdiri dari :
a) Mekanisme penilaian
1. Mencantumkan prosedure penilaian
2. Mencantumkan bentuk dan instrumen penilaian, yaitu :
a. Bentuk Penilaian : Ujian Sekolah/Madrasah, UPK,
RPL, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, dan/atau bentuk lain yang sesuai)
b. Instrument Penilaian : tes tertulis, tes lisan, dan tes
praktik. Instrumen nontes dapat berupa kuesioner,
lembar pengamatan, dan/atau bentuk lain yang
sesuai.
3. Mencantumkan mekanisme Rekognisi Pengalaman
Lampau (RPL) Kompetensi Keahlian dalam upaya
memperkuat kemampuan metakognitif siswa.
b) Kenaikan Kelas mencantumkan:
1. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah
dengan. mempertimbangkan ketentuan yang berlaku.
2. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa
(ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester dan ulangan kenaikan kelas), sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Standar Penilaian
Pendidikan.

3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan hasil

49
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN
ADA TIDAK
belajar peserta didik

4. Uraian tentang pelaksanaan program remedial dan


pengayaan
c) Kelulusan, mencantumkan:
1. Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan yang berlaku.
2. Uraian tentang pelaksanaan USBN dan UNBK
3. Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah
4. Uraian tentang program-program sekolah dalam
meningkatkan kualitas lulusan.
5. Uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai
antisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian akhir.
d) Mekanisme Praktik Kerja Lapangan (PKL)
1. Terdapat ketentuan tentang praktik kerja lapangan (PKL)
2. Terdapat penetapan durasi waktu praktik kerja industri,
yaitu antara 6 - 10 bulan dengan pola pelaksanaan sesuai
Pedoman PKL Peserta didik SMK, Direktorat PSMK tahun
2018.
3. Uraian tentang strategi dan upaya peningkatan
pelaksanaan praktik kerja industri.
e) Mutasi Peserta Didik :
1. Terdapat Uraian tentang Prosedur dan mekanisme tentang
siswa mutasi, baik mutasi masuk maupun mutasi keluar
f) Penguatan Pendidikan Karakter
1. Terdapat Uraian tentang Rasional dari Penumbuhan
karakter

2. Terdapat uraian dari Lima Nilai Utama Penumbuhan


Karakter, yaitu ; religius, nasionalis, mandiri, gotong-
royong, dan integritas, dan strategi pelaksanaan Program
Penguatan Pendidikan karakter di sekolah.
3. Terdapat uraian tentang Sembilan Penumbuhan Karakter
(nilai moral, holistik, terintegrasi, partisipasi, kearifan lokal,
kecakapan abad 21, adil, selaras, dan terukur)
g) Gerakan Literasi Sekolah
1. Terdapat uraian tentang Pengertian dan tujuan Literasi
2. Terdapat uraian tentang Model program literasi
3. Terdapat uraian tentang Pentahapan kegiatan dan
penilaian gerakan literasi

50
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KEBERADAAN KETERANGAN
ADA TIDAK
BAB III. KALENDER PENDIDIKAN

16 1. Kalender Pendidikan memuat :

1. Kalender pendidikan sekolah yang disusun berdasarkan


kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi, Jawa Timur
2. Uraian Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap
Tahun dan terakhir pada bulan Juni Tahun berikutnya.
3. Uraian Jumlah minggu efektif belajar dalam satu tahun
pelajaran
4. Uraian Jadwal waktu libur (Jeda tengah semester, Jeda
antar semester, Libur akhir tahun, Hari libur keagamaan,
Hari libur umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan
khusus sekolah)
19 DAFTAR LAMPIRAN, antara lain memuat :
1. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Instrumen Validasi KTSP SMK Tahun 2020/2021

3. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Penjaminan


Mutu Sekolah
4. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim pelaksana
Supervisi dan penilaian kinerja Tendik
5. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim
Pengembang Kurikulum
6. SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
7. Dan lain-lain yang relevan (dokumen penunjang)

Keterangan :
1. Semua kekurangan pada dokumen yang divalidasi, harus dicatat/ditulis dalam kolom
Keterangan, sesuai dengan konteks kekurangannya.
2. Catatan Hasil Validasi adalah kesimpulan akhir dari semua kekurangan yang ditemukan
disertai rekomendasi langkah-langkah yang harus dilaksanakan kepala sekolah untuk
perbaikan tahun pelajaran berikutnya, karena itu harus diisi.

Catatan Hasil Validasi :


...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
………………….,…………………

Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pengawas Pembina/
Kota/Kab……………….... Validator,

................................................... ………………………………..
NIP. NIP.

51
Lampiran 3 : Contoh Lembar Penetapan KTSP

LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah,


maka dengan ini Kurikulum :

Sekolah : ………………………………………………………………….

Kabupaten/Kota : ………………………………………………………………….

Bidang Keahlian : ………………………………………………………………….

Program Keahlian : ………………………………………………………………….

Kompetensi Keahlian : ………………………………………………………………….

ditetapkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2020/2021.

………………………..,……………

Menetapkan

Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

Mengesahkan :
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur

Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT


Pembina Utama Madya
NIP. 19630127 198903 1 005

52
Lampiran 4. Contoh Cover KTSP

KURIKULUM
SMK NEGERI 7
SURABAYA

BIDANG KEAHLIAN

: PROGRAM KEAHLIAN

: KOMPETENSI

KEAHLIAN :

Tahun Pelajaran : 2020/2021

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK NEGERI 7 SURABAYA
Jl. Pawiyatan No. 2 Telp. (031) 5342407, Fax (031) 5451047, Surabaya
60272
Email: smknegeri7sby@yahoo.com, Website: www.smkn7-sbysch.id

53
jMlifi
~- v
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI J
BIDANG PEMBINAAN PENDID
JI. Gentengka/i N o. 33 Sun
@250 0
42

Anda mungkin juga menyukai