Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER


PRODUKSI TERNAK UNGGAS

Disusun Oleh :
Mutiara Septia
05041281924038

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan badan data statistik tahun 2020, populasi ayam pedaging di Indonesia
tahun 2020 mencapai 2.970.493.660. Banyaknya jumlah populasi ayam pedaging dipicu
untuk memenuhi kebutuhan masyarkat Indonesia sehari-hari terutama kebutuhan hewani.
Ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu komoditi unggas yang memberikan kontribusi
besar dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewani bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan
daging ayam setiap tahunnya mengalami peningkatan, karena harganya yang terjangkau oleh
semua kalangan masyarakat. Broiler adalah jenis ternak unggas yang memiliki laju
pertumbuhan yang sangat cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu. Keunggulan
broiler didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang meliputi makanan,
temperatur lingkungan, dan pemeliharaan.
Dalam usaha peternakan manajemen pemeliharaan sangat perlu diperhatikan terhadap
produksi daging. Dalam pemberian pakan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
pertambahan berat badan pada ayam, sehingga mencapai efisiensi yang dinyatakan dalam
perhitungan Feed Conversation Ratio. Karena semakin rendah angka Feed Conversation
Ratio semakin dinyatakan efisien dalam pembentukan daging. Pertumbuhan yang baik
tergantung pada makanan disamping tata laksana dan pencegahan penyakit. Bila kualitas
maupun kuantitas makanan yang diberikan baik maka hasilnya juga baik. Hasil akhir dari
ayam broiler mencerminkan perilaku kita dalam memberikan makanan dan cara kita
memelihara ayam. Pada umur satu minggu pertambahan bobot tubuh ayam broiler meningkat
tiga kali lipat dan pada umur tiga minggu bobot tubuhnya telah 11,5 kali lipat dari bobot
umur sehari. Dengan demikian pertumbuhan ayam broiler dapat digolongkan cepat dan
proses.
Ayam broiler memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan ayam broiler adalah
pertambahan bobot badan sangat cepat, dagingnya empuk, ukuran badan besar, bentuk dada
lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan relatif tinggi, hampir sebagian besar dari
pakan mampu diubah menjadi daging sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan
pemeliharaan yang intensif dan cermat serta relatif lebih peka terhadap infeksi penyakit.
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain adalah
perkandangan, pemilihan bibit, manajemen pakan serta pencegahan dan pengobatan penyakit.
Kendala terbesar dalam pemeliharaan ayam broiler adalah munculnya stres dan
serangan penyakit. Bila terjadi stres, maka nafsu makan ayam akan hilang, daya tahan tubuh
menurun dan disaat itulah bibit penyakit datang menyerang. Namun, selain stres dan serangan
penyakit, pemeliharaan ayam broiler masih mempunyai beberapa kendala lainnya, antara lain
adalah suhu yang terlalu tinggi, konsentrasi kadar amonia di dalam kandang, hingga tidak
stabilnya nafsu makan. Bagaimanapun juga, peternak harus berupaya agar nafsu makan ayam
broiler tetap besar dan stabil sehingga pertumbuhannya normal dan bobot badannya terus
naik. Beberapa cara yang bisa dijalankan antara lain : a). Pilih ransum dalam bentuk pelet
atau butiran : Sebisa mungkin ransum yang diberikan pada ayam adalah yang berbentuk pelet
atau butiran karena ayam broiler memang lebih menyukai ransum semacam itu ketimbang
yang berbentuk tepung halus. b). Air minum selalu tersedia : air minum harus selalu tersedia
sepanjang waktu, dalam keadaan bersih dan segar c). Hindarkan ayam dari stres : Stres pada
ayam bisa mengakibatkian nafsu makannya tu menghindarkan ayam dari faktor pemicu stres
seperti suara-suara yang terlalu keras d). Ventilasi kandang harus memadai. Ventilasi di
dalam kandang akan berpengaruh terhadap selera makan ayam broiler. Bila pertukaran udara
kurang maka ayam merasa tak nyaman, atau bahkan stres akibat bau ruangan yang pengap
dan kotor. Akibatnya adalah nafsu makan akan turun dengan sendirinya dan pertumbuhan
ayam pun akan terganggu.
Maka dari itu, pada tanggal 21 maret 2021 dilakukannya praktikum di Peternakan
mitra CV.TKP Desa Rambutan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ayam broiler.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui manajemen atau cara-cara
pengelolaan ayam broiler pada pemeliharaan ayam broiler. Mahasiswa dapat mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan manajemen ayam broiler, mengetahui cara
pemeliharaan ayam broiler yang baik dan bagaimana cara pemberian pakan, minum, obat-
obatan dan vaksinasi di peternakan ayam broiler yang dipelihara oleh peternak (binaan)
Bapak Mulyadi kemitraan CV. TKP Rambutan, Banyuasin, Sumatera Selatan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 HASIL
Pada praktikum ini dilakukan proses wawancara kepada peternak dan meninjau
langsung ke lokasi peternakan ayam broiler ini untuk mengetahui keadaan umum peternakan
dan mengetahui manajemen pemeliharaan ayam broiler di Peternakan ayam broiller mitra
CV.TKP desa Rambutan. Berikut hasil wawancara
2.1.1 Tahun berdirinya peternakan
Peternakan ayam broiler yang dipelihara oleh peternak (binaan) Bapak Mulyadi
kemitraan CV. TKP Rambutan sudah berdiiri sejak tahun 2016.
2.1.2 Sistem Peternakan
Sistem peternakan ayam broiler ini merupakan kemitraaan CV.TKP yang di peliharan
oleh peternak Bapak Mulyadi salah satu warga di Rambutan. CV.TKP menyediakan Pakan,
vaksin, bibit ayam, obat-obatan sepanjang berlansungnya sistem beternak.
2.1.3 Lokasi peternakan
Lokasi berdirinya peternakan ini di lahan milik peternak Pak Mulyadi di Desa
Rambutan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
2.1.4 Bentuk dan Ukuran Kandang
Jenis kandang ayam yang digunakan adalah jenis kandang ayam panggung. Material
kandang yang digunakan sebagian besar dari kayu dan bambu, bambu sebagai lantai kandang,
jaring dan plastik terpal sebagai dinding kandang, material atap yang digunakan adalah
rumbia. Terdapat 2 bangunan kandang dengan masing-masing memiliki panjang 100 meter
dengan lebar 9 meter.
2.1.5 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi ayam broiler pada peternakan ini adalah 10.000 ekor ayam broiler.
2.1.6 Target Bobot Badan
Target bobot badan yang dicapai pada saat panen pada peternakan ini adalah 1,8-1,9
kg/ayam.
2.1.7 Lama Pemeliharaan
Lama pemeliharaan dari masa starter hingga finisher 4 minggu atau 30 hari.
2.1.8 Masa Panen
Panen yang dilakukan di peternakan ini hanya dilakukan 1 kali yaitu setiap masa
panen tiba atau 30 hari setelah masa pemeliharaan.
2.1.9 Masa Kering Kandang
Masa kering kandang pada peternakan ini 14 hari atau 2 minggu, pada saat kandang
kosong selama 14 hari dilakukan sterilisasi yaitu meliputi pembersihan lantai kandang,
dinding dan atap kandang, pengapuran kandang, penyemprotan kandang dengan desinfektan,
serta pencucian tempat ransum dan minum serta kotoran ayam.
2.1.10 Pemasukan DOC
Ayam DOC akan masuk kandang setelah masa kering selesai dengan rentan waktu 2
minggu atau 14 hari.
2.1.11 Pemberian pakan
Pakan diberikan 2 kali sehari yakni setiap pagi dan sore hari. Pakan yang diberikan
adalah pelet SB-12 Super Seri Pelet pada ayam yang berumur 21-30 hari, pelet SB-11 Super
Seri Pelet pada ayam yang berumur 11-20 hari, dan pelet SB-10 Super Seri Pelet pada ayam
yang berumur 1-10 hari.
2.1.12 Manajemen Brooding
Pada peternakan ini pemanas yang dilakukan pada DOC masih tergolong sederhana,
menggunakan batu bara yanag dipanaskan di dalam kaleng berukuran 20 liter. Pemanasan ini
diakukan selama 14 hari.
2.1.13 Pemasaran
Pemanenan dilakukan oleh CV.TKP, pemasaran ayam ini dilakukan oleh distributor
PT.TKP yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Sumatera Selatan yang
membutuhkan daging ayam sebagai bahan baku utama.
2.1.14 Penyebab berkurangnya populasi
Pada peternakan ini, populasi ayam berkurang biasanya diakibatkan oleh penyakit.

2.2 PEMBAHASAN
Peternakan ayam broiler Pak Mulyadi yang bermitra dengan CV.TKP sudah
berlangsung dari tahun 2016, peternakan ini berlokasi di Desa Rambutan, Kecamatan
Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Peternakan ayam broiler yang berdiri
di atas lahan Pak Mulyadi menempati areal seluas ±2 hektar. Satu hetar dari areal tersebut
dipakai untuk kegiatan pemeliharaan ayam broiler, sedangkan sisanya dipakai sebagai areal
perkebunan jahe. Area perkandangan ini jauh dari area pemukiman warga sekitar.
Dalam kemitraan beternak ayam broiler ada dua pihak yang bermitra yaitu
perusahaan inti yakni CV.TKP dan plasma Pak Mulyadi. Perusahaan inti mempunyai fungsi
utama dalam suksesnya suatu usaha kemitraan. Berkewajiban memasok bibit, pakan serta
obat-obatan sepanjang berlangsungnya sistem beternak ayam broiler. Selain itu mitra
berkewajiban memberi pendampingan kepada peternak (plasma) berkaitan tatalaksana,
manajemen dan budidaya. Sedangkan peternak yang bertindak sebagai mitra berkewajiban
menyediakan kandang, peralatan, operasional, dan tenaga kerja. Kerjasama tersebut tertulis
dalam dokumen kontrak yang disepakati kedua belah pihak. Isi dokumen kontrak tersebut
antara lain kontrak harga sapronak, harga jual ayam, bonus prestasi dan SOP atau aturan
main kerjasamanya. Peternak atau plasma sangat diringankan dalam penyediaan modal awal
budidaya. Tidak perlu memikirkan soal pemasaran. Keuntungan sistem ini adalah adanya
rasa tanggung jawab dari kedua belah pihak, pihak inti memeroleh keuntungan dari
penjualan sapronak dan pihak mitra mendapat pinjaman modal serta pembinaan teknis.
Kelemahan sistem ini adalah rawan adanya ketidakjujuran, terutama masalah biaya yang
telah dikeluarkan. Peternak mitra turut menanggung kerugian jika harga jual di bawah harga
pokok produksi. Adapun keuntungannya relatif lebih kecil karena ada pembagian hasil.
Tujuan dari kemitraan ini yaitu meningkatkan pendapatan usaha kecil di masyarakat,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperluas lapangan kerja. Konsep dari
kemitraan ini yaitu saling membutuhkan, saling mendukung, saling menguntungkan dan
bertanggung jawab
Perkandangan merupakan salah satu faktor penentu yang mempengaruhi bobot
panen ayam pedaging. Ayam akan berproduksi secara optimal apabila berada pada zona
nyaman. Peternakan ini tergolong peternakan sederhana, mengggunakan jenis kandang
panggung yang bermaterial kayu sebagai tiang-tiang dan bambu sebagai lantai kandang,
jaring dan plastik terpal sebagai dinding kandang, rumbia sebagai material atap. Menurut
Khairul umam. keunggulan kandang panggung yaitu, kotoran ayam jatuh ke kolong
kandang sehingga lantai tetap kering dan tidak kotor. Hal ini dapat mengurangi resiko
terkena penyakit yang berhubungan dengan kotoran dan litter.Selain itu, tekanan stress
karena panas (heat stress) berkurang. Karena kandang panggung memiliki cukup banyak
sehingga sirkulasi udara didalam kandang panggung baik. Suhu dan kelembaban di kandang
panggung akan lebih rendah.Peternakan ini memiliki 2 bangunan kandang yang masing-
masing kandang terdapat 5000 populasi ayam broiler dengan panjang 100 meter dan lebar 9
meter setiap kandang. Dalam area kandang terdapat 2 mess karyawan. Lokasi peternakan ini
tersedia cukup air yang cukup serta akses masuk yang tidak sulit karena ±60 meter dari
jalan raya.
Konsumsi pakan adalah kemampuan ternak dalam mengkonsumsi sejumlah ransum
yang digunakan dalam proses metabolisme tubuh. Tingkat konsumsi ransum akan
mempengaruhi laju pertumbuhan dan bobot akhir karena pembentukan bobot, bentuk dan
komposisi tubuh pada hakekatnya adalah akumulasi pakan yang dikonsumsi ke dalam tubuh
ternak. Pakan ayam disediakan oleh CV.TKP sebanyak 250 karung dengan populasi 5000,
untuk 10.000 populasi disediakan 500 karung pakan. Pakan diberikan jenis pakan pelet SB-12
Super Seri Pelet pada ayam yang berumur 21-30 hari, pelet SB-11 Super Seri Pelet pada
ayam yang berumur 11-20 hari, dan pelet SB-10 Super Seri Pelet pada ayam yang berumur 1-
10 hari. Pemberian pakan yang dilakukan di peternakan Bapak Mulyadi adalah dua kali
sehari sedangkan pemberian minum dilakukan secara adlibitum. Peternakan ini memiliki
target bobot badan ayam 1,8-1,9 kg/ekor dengan lama pemeliharaan 4 minggu atau 30 hari.
Masa kering kandang berlangsung selama 14 hari, hal ini dilakukan untuk sterilisasi
yang bertujuan mempersiapkan ayam doc datang yaitu pada saat kandang kosong selama 14
hari yaitu merapikan dan membersikan peralatan sesuai dengan fungsinya. Selanjutnya
peralatan dibersihkan dan dicuci dengan Cuats (desifektan untuk pencucian peralatan),
kecuali alat pemanas. Setelah semua peralatan di cuci dengan bersih dengan desinfektan.
Peralatan yang sudah bersih dan steril disimpan ketempat yang bersih. Membersikan semua
kotoran dan barang yang tidak terpakai yang ada didalam kandang dan sekitar kandang.
Kotoran ayam harus langsung dibersikan dan diangkat keluar lokasi. Lantai kandang harus
di sapu sampai bersih, layar penutup kandang atau tirai dibuka, dan rumput disekitaran
kandang harusdicabut atau di bersihkan. Mencuci kandang denga sprayer tekanan tinggi
mulai dari kandang bagian atas dinding, tirai dan lantai kandang. Proses pencucian bias
menggunakan deterjen dengan perbandingan 1 kg deterjen untuk 1.000 liter air. Selanjutnya
di bilas dengan air yang bersih. Melakukan sterilisasi menggunakan desifektan.
Desifektan yang dipakai sebaiknya lebih dari satu jenis dan berspektrum luas. Proses
sterilisasi dilakukan keseluruh bagian kandang dan lingkungan sekitar kandang.
Menaburkan atau menyemprotkan kapur tohor ke bagian kandang lantai atau di sekitar luar
kandang. Membersihakan kandang selama 3-4 hari hingga bagian dalam kandang di sekitar
kandang. Setelah selesai itu pasang kembali amparan (terpal) kembali. Peralatan untuk DOC
sudah masuk pemanas BB feed. Langkah terakhir semprotkan lagi dengan Frankiller,
kemudian menunggu DOC datang. DOC ditempatkan pada lingkaran pemanas, setiap
lingkaran pemanas berisi 350 ekor sebanyak 15 lingkaran pemanas, dengan suhu pemanas
diatur sesuai fisiologis DOC.
Brooder merupakan induk buatan untuk memberikan lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan alami anak ayam. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan brooder adalah
temperature dan bentuk brooder. Suhu berperan penting dalam massa brooding karena anak
ayam belum mampu menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan kandang. Sumber energi
untuk memanaskan brooder ialah batu bara yang dipanaskan di dalam kaleng yang
berukuran 20 liter. Lama brooding 10-14 hari tergantung dari musim yang dilewati. Jika
musim hujan, masa brooding akan berlangsung selama 12-14 hari. Akan tetapi jika musim
hujan, brooding akan berlangsung selama 10-12 hari.
Ada berbagai penyakit yang dapat menjangkiti ayam broiler, diantara penyakit yang
sering menyerang adalah tetelo, gumboro, ngorok, berak kapur dan hama tungau. Adapun
penyakit ngorok merupakan penyakit utama dari ayam broiler. Untuk itu, perlu adanya
pengetahuan oleh para peternak agar terhindar dari penyakit tersebut yang dapat
menghambat pertumbuhan bahkan dapat menyebabkan kematian massal, bila tidak
ditangani dengan benar. Salah satu cara untuk pencegahan penyakit yang biasa dilakukan
adalah dengan cara vaksinasi. Sebenarnya vaksinasi sendiri adalah pemasukan bibit
penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam. Vaksinasi dilakukan satu kali pada minggu
pertama saat ayam doc masuk ke kandang dan dilakukan pengembunan bibit ayam oleh
CV.TKP sebelum menyalurkan bibit ke peternakan.selain cara vaksinasi, sanitasi kandnag
juga sangat penting, sanitasi dilakukan secara rutin setiap hari meliputi sanitasi kandang,
peralatan. Sanitasi kandang dilakukan dengan cara membersihkan kandang setiap harinya
dengan cara membersihkan kandang luar dengan cara menyapu halaman luar kandang dan
membersihkan selokan air agar tidak timbul bibit penyakit. Sanitasi peralatan yaitu dengan
membersihkan tempat pakan dan air minum setiap hari supaya meminimalisir ternak agar
tidak terkena penyakit baik dari jamur, bakteri, protozoa, dan virus yang dapat
menimbulkan penyakit.
Pemanenan dilakukan oleh CV.TKP, pemasaran ayam ini dilakukan oleh distributor
PT.TKP yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Sumatera Selatan yang
membutuhkan daging ayam sebagai bahan baku utama. Sistem pemasaran sudah dicover baik
oleh perusahaan inti, Ayam sehat serta panen tepat waktu, peternak tidak pernah tidak untung
meskipun harga ayam di pasar turun drastis. Sebab sudah diputuskan dikontrak awal. Namun
peternak tidak punya kebebasan penuh pada usaha peternakannya, sebab semua sistem
manajemen kandang, pemberian pakan, serta teknis budidaya sudah ditata oleh perusahaan
inti dan mengantar pendamping. Pembagian keuntungan dapat dihitung dari hasil penjualan
ayam sesuai harga pasar dikurangi biaya yang dikeluarkan kedua belah pihak. Jika
mengalami kerugian, kedua belah pihak menanggung kerugian secara bersama-sama sesuai
kesepakatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ayam broiler merupakan salah satu ternak unggas hasil budidaya yang bersifat
ekonomis dengan pertumbuhan yang cukup cepat dalam menghasilkan daging siap potong
dengan lama budidaya yang relatif singkat, baik jenis jantan atau pun betina. Dalam
pemeliharaan ayam broiler di peternakan kemitraan CV.TKP Desa Rambutan, lama
pemeliharaan ayam broiler adalah 4 minggu atau 30 hari. Manajemen pemeliharaan di
peternakan ini tegolong sederhanan karena alat yang digunakan masih manual serta jenis
kandang panggung yang sederhana. Pemeliharaan ayam broiler ini meliputi sanitasi kandang
sebelum dan sesudah ayam masuk, vaksinasi pada ayam di minggu pertama, pelaksanaan
brooding dengan memanaskan batu bara di dalam kaleng yang berukuran 20 liter, pemberian
pakan setiap pagi dan sore hari, pemberian minum yang dilakukan secara adlibitum.

3.2 Saran
Peternakan ayam broiler kemitraan CV. TKP Desa Rambutan belum terlalu ketat
dalam penangan biosecurity serta lokasi peternakan ayam broiler di peternakan mitra CV.
TKP sebaiknya dibangun kandang karantina untuk memisahkan ayam yang sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Amam. Dkk. 2019. Pengembangan Usaha Ternak Ayam Pedaging Sistem Kemitraan Bagi Hasil
Berdasarkan Aksesibilitas Peternak Terhadap Sumber Daya. Jurnal Ilmu Dan Teknologi
Peternakan Tropis 6(2), 146-153. (Diakses Pada 29 April 2021).
Badan Data Statistik. 2020. Populasi Ayam Pedaging di Indonesia 2020. Jakarta Pusat: Bps.go.id.
(Diakses Pada 27 April 2021).
Ridwan, Awaludin. dkk. 2021. Analisa Kelayakan Usaha Budidaya Ayam Broiler Pola Kemitraan.
Jurnal Inovasi Penelitian 2 (2),33-38. (Diakses Pada 29 April 2021).
Umam, Muhammad Khairul. dkk. 2014. Penampilan Produksi Ayam Pedaging yang Dipelihara
pada Sistem Lantai Kandang Panggung dan Kandang Bertingkat. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan 24 (3): 79-87. (Diakses Pada 27 April 2021).
Woro, U. dkk. 2019. Pengaruh Pemeliharaan pada Kepadatan Kandang yang Berbeda Terhadap
Performa Ayam Broiler. Jurnal Sains Peternakan Indonesia 14(4). (Diakses Pada 28 April
2021).
LAMPIRAN

Gambar.1 kandang ayam broiler di peternakan kemitraan CV.TKP Rambutan

Gambar.2 Ayam broiler

Gambar.3 Proses Wawancara dengan pegawai peternakan Bapak Mulyadi kemitraan CV. TKP
Rambutan
Gambar.4 Tempat pakan dan minum ayam broiler

Gambar.5 Pemberian pakan secara manual oleh pegawai

Gambar.6 dokumentasi pribadi di kandang kemitraan CV.TKP Rambutan

Anda mungkin juga menyukai