Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dengan rasa suka cita dan kerendahan hati yang paling dalam penulis
mengucapkan puji kehadiran ALLAH SWT, yang telah melimpahkan dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga modul ini dapat di selesaikan.
Berbagai usaha yang dilakukan guna menyelesaikan modul ini tentunya sesuai
dengan kemampuan yang ada pada penulis, hal tersebut dirasakan hasilnya masih dari
kemampuan. Namun penulis tetap berharap agar modul ini dapat memenuhi syarat.
Segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan
imbalan yang setimpal dari ALLAH SWT. Akhir kata penulis berharap semoga hasil
karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Robbal Alamin
Penulis
1
2
BAB I
KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL
1.1Pengertian Kewirausahaan
3
(3) membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
2. Penrose (1963)
5. Peter F. Drucker
4
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari
yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya.
6. Zimmerer
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluangpeluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta
sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah
orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi
lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan
peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang
sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin
menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi
selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi
kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bias bersifat sementara atau
kondisional.Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu
yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan,
memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima
balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang
sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi tentang
wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya
5
adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha
(bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang
terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian
mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada
bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan
kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak
uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum
mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan
manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.
6
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki
usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai
tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup mereka dan
memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk
mewujudkan cita-citanya.
Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap
peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.
Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan
mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas,
pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka
terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani
hidup yang lebih baik.
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk
mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi
kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang
7
termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan
generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko,
pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-orang
yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi
jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan
lain).
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang
paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan
saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan
pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam
bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan
setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan
fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan
kecil.
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah
bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan
kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu, sebab
mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau
kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka
melakukannya. Wirausahawan harus mengikutu nasihat Harvey McKey. Menurut
McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah
terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda” Hal ini yang menjadi
penghargaan terbesar bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih
kepada proses atau perjalanannya.
8
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa menjadi
usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika
seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi
para pemilik perusahaan.
9
dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok
kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6
(enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi
pada tindakan dan kerja keras.
10
• Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam
SKdan KD kedalam silabus.
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan
pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah
berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga
dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan sejumlah kegiatan
yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta
didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
11
kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta
didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.Pengembangan diri secara
khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat,
minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan
kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan
perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian.
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan
terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara
langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti
oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan
pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian
kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya
peserta didik, dll)
12
5. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar
Mata pelajaran ini memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu
mata pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan,
nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan
lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik dengan
keterampilan dasar (life skill) sebagai bekal dalam kehidupan sehingga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan. Contoh anak yang berada di ingkungan sekitar
pantai, harus bisa menangkap potensi lokal sebagai peluang untuk mengelola menjadi
13
produk yang memiliki nilai tambah, yang kemudian diharapkan anak mampu menjual
dalam rangka untuk memperoleh pendapatan.
14
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan melalui pendidikan kewirausahaan di semua
jenjang pendidikan akan membentuk karakter wirausaha peserta didik, dan karena
diimplementasikan mulai dari jenjang pendidikan terendah (PAUD) hingga tertinggi
(Perguruan Tinggi) maka nilai-nilai kewirausahaan (yang termasuk nilai-nilai
karakter) tersebut akan melekat kuat di benak dan hati peserta didik dan pada
akhirnya peserta didik tersebut (sebagai generasi penerus bangsa) akan memiliki
nilai-nilai karakter yang kuat dan pada akhirnya akan membentuk karakter bangsa.
15
the botol sosro pada awalnya juga demikian. Awalnya ia hanya merupakan usaha
rumah tangga yang dikerjakan oleh keluarga sosro, seorang petani the disebuah
desa di Jawa Timur. Namun karena kegigihannya memasarkan produknya yang
merupakan pelopor, jauh sebelum munculnya produk AMDK ( air minum dalam
kemasan ) asli Indonesia lainnya.
Usaha kecil adalah merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja
kurang dari 50 orang, atau berdasarkan UU no 9 tahun 1995 kategori usaha kecil
adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,00 (tidak
termasuk tanah dan bangunan); penjualan paling banyak
Rp.1.000.000.000,00;milik warga negara Indonesia,bukan afiliasi badan usaha
lain(berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha,atau koperasi.
16
tinggi dan memiliki keahlian di bidang engineering. Peran usaha atau bisnis
kecil di Jerman juga cukup besar. Usaha kecil disana merupakan perusahaan
dengan pekerja kurang dari 500 orang memberikan kontribusi 2/3 dari GNP.
2. Inovatif. Beberapa perusahaan kecil di AS telah berhasil menemukan
personal komputer , pisau cukur stainless stell, radio transistor dan mesin foto
copi, mesin jet dan sebagainya.
3. sangat penting bagi perusahaan besar, selain kedua hal diatas,
perekonomian Amerika Serikat sangat tergantung kepada bisnis kecil, karena
hampir seluruh produk yang dibuat oleh perusahaan manufaktur besar
dikerjakan melalui bisnis kecil. Sebagai besar dealer mobil Ford dan
Chevrolet adalah bisnis kecil
17
BAB II
RUANG LINGKUP DAN SIFAT AKTIVITAS BISNIS
18
Daya beli konsumen dan usaha produsen untuk memuaskan kebutuhan
konsumen, di bawah kondisi persaingan ini, mendorong peningkatan efisiensi
penggunaan bahan baku, peralatan dan SDM untuk menghasilkan barang yang
lebih banyak dan lebih baik. Sementara itu, pengusaha juga harus melayani
konsumen dan tetap memberikan manfaat kepada masyarakatnya.
19
Lingkup aktivitas bisnis sangatlah luas. Pada dasarnya, ia bisa
dikelompokan dalam aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi.
1. Produksi
Kegiatan produksi dapat dikalasifikasikan dalam tiga tingkatan : Primer,
Sekunder, dan tersier. Produksi primer mengacu pada penggalian
sumber daya alam atau aktivitas penggunaan sumber daya yang tersedia di dalam
bumi. Termasuk dalam bidang ini adalah pertanian, pertambangan dan energi,
serta perikanan. Asia Tenggara banyak menyimpan kekayaan alam. Karet
misalnya, meskipun bukan tanaman asli Asia Tenggara tetapi kita menyaksikan
Malaysia dan Indonesia merupakan penghasil karet terbesar di dunia. Latex cair
putih yang di sadap dari pohon karet dan diproses menjadi lembaran karet telah
diekspor ke Jepang dan AS. Dari bahan baku ini lahir produk-produk seperti ban,
sepatu dan lain-lain. Namun demikian, karet alam kini menghadapi persaingan
dari karet sintesis. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap karet alam ini,
Malaysia dan Indonesia telah memulai mendiversifikasikan perkebunan dengan
mengembangkan komoditas lainnya seperti minyak palm dan sawit. Malaysia
juga dikenal sebagai supplier timah terbesar. Brunei dan Indonesia adalah
produsen minyak duni, sementara Thailand terkenal sebagai penghasil beras, teak
wood dan sutera.
Pada tingkatan produksi sekunder, sumber daya alam atau bahan baku
diproses dan diolah menjadi barang. Kayu diolah menjadi furniture. Kulit
dibentuk menjadi sepatu, tas dan lain-lain. Perusahaan penghasil tekstil
menggunakan bahan baku katun, sutera, wool atau bahan sintesis lainnya.
Perusahaan lainnya menggunakan tekstil untuk membuat garmen, pakaian jadi,
dan lain-lain. Produksi sekunder termasuk pabrikasi komponen-komponen yang
di-assembling menjadi barang industry atau konsumsi. Produksi sekunder tidak
saja dilakukan oleh negara-negara kaya SDA, tetapi juga negara-negara yang
mengimpor SDA. Sebagai contoh, pabrik ban di Jepang tergantung pada karet
20
yang diimpor dari Asia Tenggara. Hongkong mengimpor plastik untuk pabrik
mainannya. Indonesia mengimpor methanol dari negara lain untuk pabrik
pembuatan lem dalam negeri misalnya.
Dalam produksi tersier, yang dihasilkan adalah lebih dominan jasa
dibanding tangible goods. Industri menufakture didukung oleh peralatan dan
pelayanan yang amat luas. Perusahaan transportasi membawa produk
menufakture dari pabrik menuju para pengecer. Distributor dan pengecer
memberikan jasa distribusi kepada konsumen akhir. Perusahaan-perusahaan lain
seperti GIA, Telkom, PT POS, Perbankan, Ansuransi, Restoran, dan hotel juga
termasuk didalamnya. Jasa yang dihasilkan para professional seperti dokter,
akuntan, dosen, insinyur, adalah juga termasuk bentuk produksi tersier.
Faktor Produksi
Dunia usaha membutuhkan berbagai input untuk menghasilkan output yang
dibutuhkan masyarakat. Input ini disebut sebagai faktor-faktor produksi. Input-
input dasar ini terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, modal/uang, dan
kewirausahaan. Pada penulis lain biasa menyebutnya 5 M (man, money, machine,
material, dan magerial).
A. Bahan Baku (materials), mengacu pada tangible input yang digunakan
dalam proses produksi. Ia bisa berupa sumber daya alam (SDA), seperti tanah
untuk pertanian. Atau dalam konteks industri kita memerlukan bahan mentah,
dan komponen yang langsung digunakan dalam proses manufakture. Juga
termasuk bahan tidak langsung seperti bangunan pabrik, perlengkapan
produksi dan mesin yang digunakan dalam proses manufaktur.
B. Tenaga Kerja, mengacu pada orang-orang yang bekerja untuk bisnis, dari
manajer sampai penyedia/supervisor, wiraniaga, buruh pabrik, dan karyawan
lainnya.
C. Modal/uang, mengacu pada dana yang diperlukan untuk membiayai operasi
bisnis. Dana ini diinvestasikan oleh pemilik atau pemegang saham, pinjaman
bank atau keuntungan yang ditahan oleh perusahaan. Dana ini digunakan
21
untuk membeli bahan baku, menggaji pegawai, membeli mesin, atau
membangun pabrik baru.
D. Kewirausahaan, sebagaimana yang telah kita bahas, mengacu pada resiko
oleh pemilik untuk menjalankan perusahaan. Wirausaha bisa saja mengelola
bisnisnya sendiri atau (jika perusahaan besar) ia mempekerjakan manajer-
manajer professional untuk mengoperasikan bisnis atas namanya.
2. Distribusi
Distribusi mengacu pada pergerakan barang dan jasa kepada
konsumen.Termasuk pergerakan barang dari pemasok kepada bagian produksi
awal.Ia termasuk penanganan dan penyimpanan bahan baku dan barang jadi,
pengendalian persediaan dan transportasi pada pengguna akhir.Ada sebagian
produsen yang lebih menggunakan pendistributian secara langsung, namun
tidak sedikit juga yang membutuhkan saluran distribusi (tidak langsung).Hal
ini tergantung pada bisnis dan biaya yang ditimbulkan.Suatu sistem distribusi
meperluas pasar bagi produknya.Ia dapat mengurangai kebutuhan memelihara
besarnya persediaan bahan baku atau barang jadi dan menjamin bahwa barang
dan jasa tersedia pada waktu dan tempat dibutuhkan.
3. Konsumsi
Tolak ukur dari keberhasilan produsen biasanya dilihat dari tingginya
permintaan barang dan jasa.Hal ini ditunjukkan oleh volume
penjualan.Melalui aktivitas promosi dan penempatan produk di pasar, maka
para pembeli potensial akan sadar akan adanya produk/jasa tersebut.Pembeli
potensial yang dimaksud disini adalah pembeli yang memiliki daya beli
(Puchesing power).Sementara daya beli masyarakat dipengaruhi oleh
pendapatan dan pola konsumsinya.Tidak seluruh penghasilan perseorangan
bisa langsung dibelanjakan.Karena mereka masih memiliki beberapa
kewajiban (pajak dan utang).Baru kemudian disposable income-nya siap
dibelanjakan.
22
Daya beli masyarakat dapat ditingkatkan dengan pemberian
kredit.Bank atau perusahaan pembiayaan menawarkan kredit rumah yang
dapat dilunasi dalam jangka waktu 10 atau 20 tahun.Organisasi bisnis juga
bisa meminta pinjaman dari lembaga keuangan.Disinilah peran sektor
keuangan untuk menyalurkan dana tabungan untuk membiayai kegiatan
produksi dan konsumsi.Tiga jenis aktivitas besar bisnis secara ringkas dapat
dilihat sebagai berikut :
Produksi
Distribusi Konsumen
Dunia usaha/bisnis dikenal sebagai dunia yang penuh tantangan.Tidak saja karena
unsur ketidakpastian dan dinamika perubahan yang terjadi, namun juga karena
23
sifat kompleksitas, keanekaragaman, dan saling bergantungnya satu sama lain
jalin-menjalin berkeadilan membentuk sistem yang dinamis.
24
dana, cash flow-nya terganggu, karyawan banyak ter –PHK, pemasok
menahan pengiriman bahan baku dan seterusnya.
3. Perubahan dan Inovasi
Perubahan lingkungan bisnis dewasa ini semakin cepat dan tidak
terduga.Selera mayarakat, permintaan, tingkat persaingan adalah suatu
yang harus diantisipasi oleh perusahaan agar tetap survive dan
berhasil.Berbagai kreasi dan inovasi terus membanjiri pasar.Sebagai akibat
dari perkembangan teknologi, produk menjadi cepat usang dan perlu
diganti.Itulah mengapa perubahan dan inovasi menjadi karakterisrik
penting dalam sistem bisnis modern.
25
BAB III
MEMULAI BISNIS
Kalau kita membaca sutar kabar,sering kita baca berita tentang wirausaha X
mendirikan persatuan Y,wirausaha A men-take over PT B dan sebagainya.Juga sering
kia baca artikel yang kadang membuat kita hampit tak percaya,seperti seorang
wirausaha ,mempunyai grup perusahaan dengan omzet 6 triliun rupiah atau
sepersepuluh APBN Negara Republik Indonesia.Bagaimana mungkin hal itu
terjadi ?.Lalu kita jadi berpikir mengapa kita tidak menjadi wirausaha saja ? mengapa
kita mendirikan sebuah perusahaan yang nantinya bisa seperti itu?
Mendirikan sebuah perusahaan atau lebih tepat disebut memulai bisnis
ternyata gampang-gampang susah.Seperti yang belajar naik sepeda,pertama kali
duduk diatas sadel sepada akan merasa gampang dan takuk,ragu-ragu untuk memulai
mengayuh,jangan-jangan nanti jatuh atau menabrak pagar orang atau bahkan masuk
parit.Namun ketika pedal sepeda mulai dikayuh dan si anak dapat menguasai rasa
takutnya, ternyata naik sepeda itu mudah,semudah kita berjalan kaki.Tentu saja
karena jauh lebih cepat dari pada berjalan kaki, maka resiko naik sepada juga
besar.Seperti kiasan diatas,hal tersebut juga terjadi pada saat kita akan memenuhi
usaha atau bisnis.Berbisnis jika berhasil akan memberikan earning yang jauh berlipat
dari pada bekerja pada orang lain, namun resikonya juga sepadan dengan hasilnya.
26
Untuk itulah bagian ini akan membahas tantangan-tantangan yang akan
dihadapi pada saat kita ingin memulai bisnis baru.
BERGAUL
PELIHARA JARINGAN
Kita sering tidak merasakan bahwa sebenarnya kita cukup banyak memiliki
teman dari berbagaiekonomi,profesi,hobi,pendidikan,usia,kedudukan sosial dan lain
lain.Merekalah sebenarnya sumber jaringan yang sangat berharga.Sahabat-sahabat
kita sewaktu masa kecil atau sesama duduk di bangku sekolah,biasanya memiliki
keterikatan emosional yang lebih kuat dibandingkan teman-teman yang kita kenal
semenjak sudah dewasa atau di dunia kerja.Ia rasanya tidak tega untuk mencurangi
atau membohongi kerja sama yang akan di bangun.
27
Setelah bekal awal di atas kita rasa ada pada diri kita, kini mulailah kita
mengajakan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
Punya Visi dan Misi yang Jelas
Persyatan utama untuk berbisnis adalah Anda harus mempunyai visi dan misi
yang jelas. Anda tidak bisa hanya mengandalkan keinginan saat ini, tapi Anda
harus merencanakan masa depan bisnis Anda.
Tentukan tujuan bisnis Anda karena Anda harus tahu apa saja yang ingin
dicapai dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Dengan begitu, Anda pun
bisa memikirkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengejar target-target
Anda.
Anda Harus membuang sikap gengsi saat berjualan. Jangan merasa gengsi
ataupun malu hanya karena usaha Anda masih kecil, brand Anda belum terkenal,
dan memiliki kekurangan.
28
Namun, tetaplah menjadi diri sendiri. Jalani bisnis Anda dengan penuh
percaya diri dan kejujuran, karena itu yang akan mendorong Anda untuk
memperbaiki diri dan membuat Anda bisa diperhatikan oleh orang lain.
Maka dari itu, kelolalah keuangan pribadi dan juga bisnis dengan baik.
Dengan begitu, Anda bisa punya uang yang cukup untuk mengembangkan bisnis
dan meningkatkan taraf hidup Anda ke depannya.
Anda tidak bisa sukses jika hanya bergantung pada kemampuan diri sendiri.
Syarat menjadi wirausaha yang sukses adalah Anda harus pandai membawa diri
dalam lingkungan bisnis.
Anda harus bisa bersikap baik terhadap bawahan. Anda harus ramah terhadap
pelanggan. Anda harus bisa bekerja sama dan melayani siapa pun dengan cara
29
yang benar, karena menghargai orang lain itu akan membuat diri Anda juga
dihargai.
Anda pun juga harus inovatif. Ide-ide yang brilian harus selalu
dikembangkan, sehingga bisnis Anda bisa terus maju dan relevan dengan
kemajuan zaman, serta dapat menjawab kebutuhan banyak orang.
Sikap untuk mau terus belajar akan menghantarkan Anda pada kemajuan.
Wawasan Anda akan terus bertambah dan pengalaman Anda akan semakin
banyak, sehingga bisnis Anda mampu terus bersaing dengan yang lain.
Oleh sebab itu, jangan pernah merasa sudah tahu segalanya. Namun, selalu
cari tahu hal baru dan berani mencoba hal baru. Pastikan Anda tidak pernah puas
untuk mengembangkan diri dan juga mengeksplorasi potensi bisnis Anda.
30
karena dipicu oleh satu macam hal,karena ingin kebebasan misalnya faktor penyebab
di atas ibaratnya hanyalah penarik dalam menyalakan api.Perkara api tersebut dapat
tetap menyala atau tidak tergantung dari banyak hal
Kondisi yang dapat mempengaruhi kelangsungan suatu bisnis antara lain kondisi
lingkungan (seperti; tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk atau jasa baru,
pasar yang amat luas dan majemuk, kelangkaan sumber daya dan lain-lain), kondisi
alamiah bisnis itu sendiri ( seperti seberapa potensial bisnis tersebut, seberapa besar
size perusahaan yang optimum, dan lain-lain).Kondisi awal si wirausaha saat
melakukan bisnis (seperti ulet,cermat,dan hemat,seberapa setia,seberapa
concret,seberapa tangguh dan lain-lain).
31
membekali diri dengan knowhow yang cukup.Walaupun knowhow dapat
dipelajari sambil melakukan bisnis,namun amat dianjurkan untuk belajar
terlebih dahulu dari pengalaman orang lain,sehingga kita dapat
memprediksi dan mengantisipasi kegagalan di masa mendatang.Kecuali
jika bisnis kita jalan kan adalah bisnis yang benar-benar baru.
4. Tidak pernah berpikir bahwa bisnis itu murah.Hal itu terutama ditujukan
pada para pemula yang memutuskan terjun didunia bisnis yang
memerlukan modal kerja yang besar,misalnya pabrik.Jika kita salah
memperkirakan atau salah menghitung kebutuhan biaya,maka akan fatal
akibatnya.Contoh katakanlah kita cukup optimis akan mendapatkan
pinjaman bank karena kebetulan kepala bank tersebut adalah saudara
kita.Karenanya dengan modal sedikit kita berani masuk ke bisnis pabrikan
misalnya.Namun kita lupa memprediksi kondisi makro ekonomi
Indonesia,sehingga tak pernah terpikir jika pemerintah akan melakukan
tight money policy.Pinjaman sudah didapat padahal pabrik sudah siap
jalan,tinggal menunggu modal kerja yang tadinya kita harapkan diperoleh
dari pinjaman bank.Bayangkan beberapa besar biaya yang harus
dikorbankan hanya karena kita tidak bisa mengantisipasi hal tersebut.
5. Selalu berpikir bahwa produk dan jasa kita adalah unik atau lain dari pada
yang lain.Jika kita selalu memposisikan produk kita mempunyai nilai
tambahan lebih dibandig pesaing kita.Harga mahal bagi konsumen bukan
masalah sepanjang mereka berpikir produk yang mereka beli memang lain
dari pada yang lain
6. Pengetahuan yang cukup tentang hukum berbisnis.Berbisnis berarti
menyediakan diri kita untuk dipercaya oleh orang lain,karena kepercayaan
adalah dasar utama suatu bisnis.Jika kita tidak paham aturan main,paham
etika berbisnis maka orang akan menganggap kita mau seenaknya
sendiri.Dalam jangka pendek mungkin menguntungkan,namun dijamin
tidak akan tahan lama dipercaturan dunia bisnis.
32
Dengan menjawab,mengevaluasi , memahami enam pokok pikiran di atas,maka
kita akan menemukan bisnis manakah dari sekian banyak kesempatan yang ada yang
paling cocok dengan kondisi kita saat ini dan saat mendatang.
3.4 Pertanyaan ketiga siapkah saya untuk memulai bisnis yang telah saya pilih?
Fase antara menemukan ide tentang suatu bisnis dan fase memulai bisnis adalah
suatu fase yang amat kritis bagi para calon wirausaha.Dengan menganalisis dan
mengevaluasi segala kemungkinan, kita bisa memprediksi bisnis apa yang akan kita
masuki.Artinya, di atas kita telah siap untuk menjadi seorang wirausaha.Namun
benarkah kita telah benar-benar siap memasuki area yang gelap itu.
Antara kedua fase diatas memang terdapat paling tidak 5 kritikal faktor yang
perlu mewasdai,walaupun diatas kertas kita telah siap menjadi seorang wirausaha.
1. Keunikan bisnis yang telah dipilih.Keunikan suatu bisnis dapat dilihat dari
beberapa banyak tingkat ketidak rutinya diperlukan dari pada tingkat rutinya
pada saat persiapan usaha maupun setelah usaha berjalan.Sebagai contoh,kita
telah memutuskan untuk memulai bisnis dibidang penyamaan kulit,untuk itu
kita telah memutuskan untuk memulai bisnis dibidang penyamaan kuli,untuk
itu kita harus menyiapkan peralatan,lokasi,dana,teknologi,dan
sebagainya.Dalam menyiapkan semua itu dapat kita lihat bahwa banyak hal –
hal yang bersifat rutin dari pada yang tidak rutin.Katakanlah kita telah
berbisnis di bidang penyamaan kulit,maka yang kita kerjakan adalah
menerima order lalu menyamakan kulit,dan meyerahkannya kepada
pembeli.Tidak terdapat hal yang tidak rutin disini.Bandingkan jika kita kulit
untuk keperluan fashion atau mode para selebritis.Dari mulai usaha belum
dijalankan sampai dengan usaha telah di jalankan ,kita harus mampu
menangkap kebutuhan dan keinginan para selebritis tersebut kita tidak boleh
ketinggalan zaman terhadap mode yang sedang terjadi,bahkan kalau perlu kita
bisa mendikte dan suatu mode yang nantinya akan diikuti oleh orang lain.Di
33
sini terlihat perbedaan yang cukup mendasar antara bisnis dibidang
penyamakan kulit dengan bisnis di bidang fashion.Tingkat ketidakrutinan
aktivitas di bidang kedua lebih besar dan lebih sering bila di bandingkan
dengan bidang yang pertama,karena segmen yang dituju khusus,maka
memerlukan perlakuan yang khusus pula.Itulah yang disebut dengan
unik.Semakin barang kita unik,maka kita akan semakin dicari oleh
konsumen,artinya jika kita tidak memcoba untuk berbisnis dengan tujuan
memberikan nilai tambah yang besar kepada konsumen,maka bisnis kita akan
dengan mudah di patahkan oleh para pesaing.
2. Investasi yang besar.Kita sering bertemu dengan orang-orang yang berpikir
bahwa alangkah enaknya mrnjadi konglomerat.Mereka dengan enak dan
mudahnya membuat perusahaan dan sukse,karena mereka punya uang,uang
adalah segalanya.Mitos ini harus dibuang jauh-jauh dari benak calon
wirausaha.Memang tanpa uang,boleh dikatakan mustahil kita melakukan
suatu usaha atau bisnis.Namun bukanlah didunia ini taka da yang mustahil ?
kebutuhan akan investasi yang besar selalu dihubungkan dengan ukuran bisnis
yang akan dimulai.Ada bisnis-bisnis tertentu yang mau tidak mau harus
membutuhkan investasi besar,misalnya pabrik.Jika kita membuat barang
dalam jumlah yang kecil dengan anggap akan lebih murah,pada kenyataanya
akan menjadi mahal,karena fixed cost kita hanya disebar dalam jumlah
produksi yang minimal.Satu hal yang harus diperhatikan oleh calon wirausaha
adalah apakah kita mempunyai pengalaman sehingga mampu mengelola
investasi besar dan memberikan untung dalam jangka waktu yang telah kita
prediksi sebelumnya ?
3. Mampukah kita mencapai dan menjaga tingkat pertumbuhan dan tingkat
keuntungan yang kita inginkan? Sehubungan dengan tingkat laba dan
penjualan perusahaan dapat dikategorikan menjadi :
a. Perusahaan yang didirikan untuk mengikuti gaya hidup si
wirausaha.Di sini tingkat penjualan atau tingkat laba tidak menjadi
34
penting sepanjang perusahaan bisa membuat si wirausaha merasa aman
dan tentram.
b. Perusahaan dengan laba kecil.Disini memerlukan perhatian yang besar
terhadap aspek finansial.
c. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan laba tinggal dimana kenaikan
tingkat penjualan dan laba amat diharapkan untuk dapat menarik
pemodalan.
4. Bagaimanakah tingkat kemungkinan suatu produk dapat di pasarkan ?
Beberapa perusahaan mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan ini
mengingat mereka masih dalam tahap perkembangan.Diperlukan testing dan
survei yang mendalam dan kontinu untuk hal ini.
5. Bagaimanakah tingkat kemungkinan penolakan konsumen terhadap produk
kita? Jika kita telah mempunyai produk untuk kita bisniskan,maka perusahaan
tersebut punya harapan sukses lebih besar.Namun ada hal yang perlu di
pertanyakan,yaitu bagaimanakah tanggapan konsumen terhadap produk kita
tersebut.Ronstadt memberikan patokan terhadap hal ini.Menurut dia alangkah
berisiko jika kita berani mengabaikan pasar Ronstadt (1994) menyimpulkan
bahwa terdapat 2 faktor pembawa sukses bagi wirausaha baru,yaitu 1)
mempunyai konsumen yang mau membayar produk kita dengan harga diatas
harga pokok kita dan 2) kita benar-benar harus memproduksi dan
mengirimkan barang atau jasa kita tersebut.
3.5 Pertanyaan keempat : saya telah siap namun mungkinkah saya gagal ?
Pada saat kita telah merasa siap untuk melangkah,biasanya akan timbul lagi
perasaan was-was dan ragu,suatu hal yang sangat manusiawi.Alangkah baiknya
sebelum kita melangkah,kita juga belajar memahami melangkah,kita juga belajar
memahami mengapa, kita juga belajar memahami mengapa atau kapankah suatu
usaha akan mengalami kegagalan.
35
Karakaya dan kobu (1994) mengidentifikasikan tiga kelompok penyebab
kegagalan usaha,yaitu :
Selain itu tersptra dan olson (1993) dalam bukunnya “Entpreneurial Star-up
and Growth,A Classification of problem” mengklasifikasikan 9 masalah yang
biasanya dihadapi di tahun-tahun pertama suatu bisnis, yaitu :
36
3. Masalah pasar yang tidak sesuai dengan prediksi di awal usaha,seperti
tergantung pada beberapa klien tertentu,tingkat penjualan yang
rendah,distribusi yang amburadul,tidak ada promosi lain-lain.
4. Tidak ada usaha untuk mengembangkan produk.Biasanya perusahan baru
menganggap pada beberapa bahwa R dan D tidak diperlukan,padahal fungsi R
dan D adalah membuat produk kita menjadi lebih unik dan mempunyai nilai
lebih dibanding pesaing kita
5. Manajemen produksi atau operasi yang masih kacau.Perusahaan baru
berhadapan dengan masalah apakah akan mengaji profersional yang telah
berpengalaman namun mahal. Hal itu biasanya akan menimbulkan quality
control yang tidak memadai. Belum lagi ditambah masalah panyediaan bahan
baku, dan sebagainya.
6. Manajemen sumber daya manusia yang lemah. Biasanya perusahaan baru
merekrut pegawai tidak secara profesional karena alasan biaya. Hal ini akan
melemahkan jajaran "pasukan" di perusahaan tersebut. Apalagi jika pemimpin
perusahaan merupakan orang yang menganut paham nepotisme.
7. Tidak adanya pengalaman mengelola sumber daya yang ada.
Lingkungan ekonomi yang tidak ramah. Tahun 1988 ini merupakan contoh dari
lingkungan ekonomi yang tidak ramah lagi untuk start karena nilai tukar rupiah
terus melemah sehingga barang-barang menjadi jauh lebih mahal dari pada
sebelumnya.
8. Kurangnya pengetahuan tentang peraturan atau aturan main di dunia bisnis.
Banyak penelitian yang mencari jawaban mengapa wirausaha baru sering gagal
atau salah langkah dalam menjalankan usahanya. Erlkki K. Leitenen 992)
menyimpulkan bahwa terdapat enam penyebab kegagalan yang dialani
penusahaan yang baru berdiri. Keenam penyebab kegagalan yang dialami
perusahaan yang baru berdiri. Keenam penyebab terscbut disederhanakan
menjadı " enam peraturan" yaitu:
37
1. Terlalu yakin bahwa bisnis tersebut akan memberikan hasil (yield) dan
keuntungan (profit) yang positif pada tahun pertama.
2. Yakin bahwa pemegang akan saham mempuyai cukup cadangan dana untuk
menanggulangi kemungkinan rugi di masa mendatang.
3. Tidak mau mulai berbisnis jika jumlah modal dalam rencana awal lerlalu
kecil dan prediksi arus kas menunjukkan negatif.
4. Semakin besar kemungkinan arus kas negatif dan semakin besar rasio debt to
enguty ( perbandingan antara utang dengan modal sendiri) maka semakin
kecil ukuran bisnis yang akan dijalankan.
6. Selalu memantau rasio keuangan di tahun pertama, terutama rasio arus kas
terhadap uang. Semakin banyak utang perusahaan, maka semakin banyak
diperlukan kas keluar.
Fase ini adalah paling dalam memulai bisnis. Pada saat seseorang mempunyai
ide untuk berbisnis, biasanya semangat dan tekad begitu kuat dan mengebu-gebu.
Namun pada saat pertanyaan keempat diatas dilontarkan, malah menimbulkan
keraguan yang meresahkan. Benarkah saya benar telah siap?
Gordon B. Baty (1974) membantu kita menjawab pertanyaan ini. Paling tidak
ada empat pertanyaan yang harus kita jawab, walaupun kita telah "merasa"
menemukan bisnis yang akan kita tekuni. Dengan menjawab pertanyaan tersebut kita
38
mengevaluasi ulang proses pengambilan keputusan dalam memulai suatu bisnis baru.
Keempat pertanyaan tersebut adalah :
1. Apakah produk kita adalah yang benar-benar baru ? Mudahkah dijiplak oleh
pesaing? Perlukan panen? Namun ada satu hal yang perlu dicamkan oleh
calon wirausaha baru. Rasa was-was dijiplak oleh pesaing adalah wajar,
namun kita tidak boleh bertindak berlebihan, sehingga malah menggagalkan
bisnis sebelum bisnis tersebut mulai berjalan.
3. Apakah pasar 'perdana" kita cukup realisitis ? Sekali lagi pasar adalah hal
penting dalam bisnis. Lebih baik tidak punya uang dari pada tidak punya
pasar. Kita harus bisa mengharapkan sesuatu "yang pasti" dari pasar yang
baik bidik. Jangan pernah terlalu luas merambah pasar yang rebenarnya
belum saatnya kita sentuh.
4. Adakah konsumen awal kita ? Alangkah baiknya jika kita dapat membuat
paling tidak 10 calon konsumen yang mempuyai kemungkinan membeli
sampai 90 % Dengan demikian kita sudah "mempunyai" kegiatan di awal
bisnis kita.
Ada cara untuk mengevaluasi pertanyaan diatas, cara tersebut discbut studi
kelayakan komprehensif. Sollhemmer dan Kuriloff ( 1979) membaginya menjadi
dua faktor, yaitu technical feasibility dan marketability. Technical Feasibility
berorientasi kepada produk atau jasa yang dapat memuaskan calon konsumen. Di
antaranya meliputi :
39
3. Ketahanan bahan-bahan baku.
4. Keamanan produk.
8. Madah diproduk.
40
profesional harus mengukur kemampuan diri lebih dahulu sebelum memutuskan
terjun sebagai wirausaha. Ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan sebagai
pegangan (lihat dp mengukur kemampuan diri calon wirausaha di bawah ini).
1. Dalam struktur keluarga anda. (dari kakek nenek, bapak/ibu, dan saudara/i,)
banyaknya di antara mereka yang menjadi wirausaha?
8. Di antara sekian banyak waktu luang anda dari dahulu hingga sekarang
seringkan anda mengisirya dengan kegiatan yang bertbau bisnis?
9. Tentang gambaran-gambaran masa depan, seringkah andamembayangkan diri
sebagai wirausaha?
10. Dari sekian tokoh yng anda kagumi, banyakkah di antara mereka yang
berprofesi sebagai wirausaha.
11. Bagaimanakah anda melihat hari esok ? Haruskah hari esok harus lebih dari
pada hari ini dan kemarin?
12. Bagaimana anda memandang masa depan? Akankah masa dpan lebih banyak
menghadirkan peluang dibandingkan kesulitan?
41
Semakin banyak anda menjawab "ya/positif’ terhadap pertanyaan-pertanyaan
di atas, kemungkinan potensi kewirausahaan anda semakin tinggi (Gede Prama,
SWA 001/6).
6. Memiiki sesuatu yang unik ( modal, pengalaman, akses dan lain-lain) untuk
dijual.
42
tidak berhasil. Bukan berarti kita pesimis atau takut gagal, namun di tengah-tengah
sinuasi yang cepat berubah dan tidak pasti justru perencanaan ini dengan Gigi
Mundur Cadangan (lihat bagan 4.1) dengan ancangan ini, kita perlu menipersiapkan
skenario pertama bagaimanabila seandainya bisnis kita mengalami kegagalan atau
kurang sukses seperti yang kita harapkan. Misalkan saja kita mengambil tolak ukur
uncone selama menjadi pekeja dan setelah memutuskan menjadi wirausaha
Bagaimana bila secara moneter penghasil kita sering rendah dari pada sebelumnya?
Hal ini perlu dipikirkan, lebih-lebih bila kita sendiri sudah memiliki tanggungan
kelaarga Kecuali jika masih ditanggung oleh pihak lain (orang tua atau kelurga
lainnya), pertanyaan ini barang kali tidak diperlukan lagi dicari jawabnya. Ambil
contoh, skenario pertama ( RI) adalah dalam tiga tahun kita gagal sebagai
entepreneur, kita masih punya cadangan untuk kembali menekuni profesi semula.
Yang dahulu menjadi manajer pemasaran, kembalilah mengetuk pintu dan mengirim
lamaran pekcrjaan sesuai dengan pengalaman kerja kita. Situasi ini harus tetap
dipersiapkan agar secara mental kita tetap siap menghadapinya.
Rasanya kita perlu mempersiapkan skenario kedua (R2), di mana kita perlu
menengok kembali kompetensi lain dari diri kita. Selain keahlian profesional apakah
kita punya keletihan lain yang bisa diekploitasi ? taruhlah misalnya ktia merasa
mempunyai kemampuan verbal yang bagus, maka bersiap-siaplah menjadi dosen,
kemungkinan terburuk yang harus atau lainnya. Inilah kemungkinan-kemungkinan
terburuk yang harus dipikirkan manakala kita bersiap untuk keluar atau meninggalkan
posisi kita bersiap untuk keluar atau meninggalkan posisi kita sebagai pekerja untuk
meloncat menjadi entrepreneur.
43
Bagan 4.1 Gigi Mundur Cadangan
BAB IV
Business Plan (proposal atau rencana bisnis) dewasa ini telah menjadi media
komunikasi bisnis bagi seorang wirausaha untuk menuangkan bisnis yang akan
dikembangkannya. la merefleksikan gambaran bisnis/perusahaan dan sekaligus
mencerminkan siapa wirausaha di belakangnya. Oleh karenanya, ia harus
berbeda/unik dan tidak sekedar menyalin proposal bisnis lainnya.
44
Untuk menyusun suatu Proposal Bisnis yang bisa menarik perhatian calon
klien, ada 3 bagian utama di dalam proposal yang harus kamu lengkapi dan dibuat
dengan baik agar semakin mempertinggi tingkat kesuksesan proposal.
Di dalam Proposal Bisnis, suatu badan usaha ataupun perseorangan harus terlebih
dahulu menyatakan kembali masalah yang sedang dialami calon klien saat ini.
Hal ini akan terkait dengan poin nomor 2, dan juga bisa berfungsi untuk menegaskan
kembali lingkup penawaran dari pekerjaan, layanan, maupun produk yang kita
tawarkan kepada calon klien.
Tantangan terbesar yang sedang dihadapi oleh bidang industri dari calon klien
Tantangan terbesar yang sedang dihadapi oleh calon klien
Pertanyaan-pertanyaan berikut sebaiknya kamu ajukan kepada calon klien sebelum
mengajukan Proposal Bisnis, atau apabila sudah ada jawabannya kamu bisa
menjabarkannya di dalam proposal, atau setidaknya bisa membantu kamu dalam
menyusun proposal yang persuasif.
45
” Dengan kemajuan media sosial di dunia yang semakin berkembang saat ini, PT
Asaljeplak seakan ragu-ragu untuk membuat lompatan dari pemasaran tradisional ke
pemasaran digital, yang dalam hal ini adalah media sosial.taktik pemasaran mereka
tampaknya semakin kehilangan efektivitas dan perusahaan merasa seolah-olah
mereka kehilangan segmen besar dari pasar mereka. Selain itu, persaingan mereka
telah mulai mengakuisisi mayoritas bisnis di pasar dan telah mengakibatkan
pendapatan PT. Asaljeplak terhenti.”
Pada bagian ini, suatu badan usaha ataupun perseorangan (dalam hal ini kamu), bisa
mulai menawarkan solusi-solusi atas permasalahan yang dialami calon klien pada
bagian pertama di atas.
46
Sebuah kampanye pemasaran harus dibuat dengan memanfaatkan saluran media ini
dan menciptakan interaksi langsung dengan audiens Anda. Agar ini menjadi sukses,
Anda tahu bagaimana untuk membuat penjualan. Awalnya, mendapatkan beberapa
fans, follower, pelanggan, dan koneksi serta mengundang mereka untuk bergabung
dengan Anda dalam diskusi tertentu atau menghadiri acara tertentu.
Tujuan ini tidak hanya untuk mempromosikan PT Asaljeplak, tetapi juga untuk
mengumpulkan umpan balik (feedback) dari target audiens.”
Untuk menutup dan melengkapi Proposal Bisnis, kamu perlu memberikan beberapa
aspek lainnya yang terkait project tersebut, aspek-aspek tersebut adalah:
Sebagai mana sebuah rencana, ada empat faktor kritis yang perlu
diperhatikan dalam penyusunannya:
1. Tujuan yung realistis. Tujuan yang ingin dicapai harus spesifik, dapat
diukur, dan ada kesatuan diantara waktu dan parameternya
47
3. Batasan waktu. Sub-sub tujuan harus dibuat secara berkesinambungan
dan ada evaluasi waktu atas kemajuan-kemajuan yang dicapai
Deskripsi dari tiap aspek ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas
apa usaha yang akan diajukan, kemana proyek itu akan dibawa, dan bagaimana
wirausaha tersebut dapat merealisasikan usulan tersebut untuk mencapai tujuan.
Secara etimologis kata proposal berasal dari bahasa Inggris, yaitu Propose
yang artinya pengajuan/ mengajukan atau permohonan. Suatu pihak memberikan
proposal untuk menawarkan ide, gagasan, atau rencana kepada pihak lain agar
mendapatkan dukungan. Dukungan tersebut dapat berupa ijin, persetujuan, dana, dan
lain-lain.
48
Pengertian Proposal Menurut Para Ahli
Agar memudahkan kita memahami apa arti proposal, maka kita bisa merujuk
kepada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian proposal menurut para
ahli:
1. Hasnun Anwar
Menurut Hasnun Anwar, pengertian proposal adalah suatu rencana yang disusun
untuk kegiatan tertentu.
2. Jay
Menurut Jay, pengertian proposal adalah suatu alat bantu manajemen standar agar
manajemen organisasi dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
Rencana bisnis lebih baik apabila dilakukan oleh wirausaha itu sendiri. Akan
tetapi rencana bisnis dapat saja dilakukan oleh Tim. Dalam kasus ini, sebaiknya
setiap anggota di dilibatkan dalam pembuatan proposal bisnis tersebut. Wirausaha
harus mengerti dan dapat menerima kontribusi yang diberikan oleh setiap anggota
tim, tetap manjadi kekuatan utama yang mengemudikan rencana tersebut.
49
dengan hasil yang nyata.Memuat informasi guna menyampaikan ide gagasan kepada
pihak lain secara menyeluruh.
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik bagi seorang wirausaha dengan
adanya rencana bisnis yang dibuatnya.
1. Waktu, usaha, dan kedisiplinan yang diperlukan bersama untuk menyusun rencana
bisnis formal, membantu wirausaha untuk dapat berfikir kritis dan obyektif atas
bidang usaha yang akan dimusukinya.
2. Persaingan, faktor ekonomi, dan analisis finansial yang masuk dalam subyek
rencana bisnis dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat mengenai seberapa
besar tingkat keberhasilan usaha mereka.
3. Membantu wirausaha untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang
diharapkan dari sudut pandang pihak lain.
4. Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata. Karena
proposal bisnis mengkuatifisir tujuan dan rencana bisnis.
5. Proposal bisnis yang lengkap menyediakan alat komunikasi bagi wirausaha untuk
memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara nenyeluruh.
2. Keseluruhan prospek finansial dan ilustrasi rencana bisnis dari usaha memberi
gambaran akan kemampuan wirausaha untuk memenuhi kewajiban/utang.
3. Keseluruhan prospek finansial dan ilustrasi rencana bisnis dari usaha memberi
gambaran akan kemampuan wirausaha untuk memenuhi kewajiban/utang.
50
4. Rencana mengidentifikasikan adanya resiko kritis dan saat-saat penting sekali
guna mengidentifikasinya.
8. Membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang
usaha yang akan dimasukinya.
9. Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek
proposal usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai
seberapa besar tingkat keberhasilan usaha.
10. Proposal usaha dapat mengidentifikasi adanya kemungkinan resiko kritis pada
saat penting, untuk mempermudah penentuan langkah antisipasi.
11. Proposal usaha dapat memberikan sumber-sumber finansial yang lebih jelas,
dokumen ringkas yang mengandung informasi penting serta evaluasi finansial.
13. Proposal usaha dapat menjadi sebuah gambaran awal dan seberapa jauh
kemampuan manajerial seseorang wirausahawan.
51
14. Dapat mengidentifikasikan adanya risiko kritis pada saat penting, guna
memudahkan penentuan langkah antisipasi.
15. Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang
mungkin diraih.
Perlu disadari bahwa proposal bisnis dibuat bukan untuk diri sendiri. Namun
lebih dari itu mempunyui sasaran yang lebih luas. Di antaranya adalah para banlar,
investor, konsumen, pengacara, konsultan dan para suplier. Oleh karna itu, para
calon wirausaha harus memahami kebutuhan informasi yang dituntut oleh mereka.
Mengingat hal tersebut, paling tidak ada tiga hal yang diperlukan dari seorang
calon wirausaha dalam mempersíapkan sebuah proposal bisnis :
1. Bankir
2. Investor
3. Konsumen
4. Pengacara
52
5. Konsultan
6. Suplier
Bagian I : Ringkasan
3. Situasi persaingan
53
4. Kalkulasiperkiraan bagian pasar
B. Rencana pemasaran
D. Struktur biaya
A. Analisis lokasi
C. Penyuplai/faktor-faktor transpomasi
54
Bagian VII : Aspek Risiko
A. Masalah-masalah yang potensial
B. Risiko dan tambahan
C. Tindakan alternative
ASPEK FINANSIAL
Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, termasuk tiga performa laporan keuangan : neraca, rugi-laba dan cash
flow.
55
PRESENTASI DARI PROPOSAL BISNIS
Setelah proposal bisnis siap, tantangan selanjutnya adalah bagaimana
mempresentasikan dihadapan para calon investor, presentasi lisan merupakan kunci
penting dalam ‘menjual’ proposal bisnis kepada para investor. Presentasi yang
dilakukan harus terorganisir, dipersiapkannya sedemikian rupa sehingga dapat
menarik minat pendengarnya.
56
BAB V
PERENCANAAN STATEGIS BAGI WIRAUSAHA
5.1 Pendahuluan
Para wirausaha telah lama mengenal dan melakukan perencanaan strategis
bagi perusahaannya. Yakni suatu aktivitas formulasi rencana jangka panjang bagi
efektivitas pengelolaan peluang dan tantangan lingkungan usaha sesuai dengan
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perencanaan ini mencakup pendefenisian
misi perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai, pemilihan dan pengembangan
strategi dan menentukan pedoman kebijakan. Pendeknya, bagaimana arah
perusahaan dimasa datang, adalah fokud dari perencanaan strategis.
Harus diingat bahwa proses perencanaan strategis ini adalah suatu strategi
thinking dari pemilik usaha.vtidak selalu bersifat formal, namun pemikiran
strategis ini setidak tidaknya menyintensiskan intuisi dan kreativitas wirausaha
kedalam visi masa depan.
Banyak yang masih menganggap remeh masalah ini. terlihat dari
munculnya pertanyaan-pertanyaan seperti : srategi hanya dibutuhkan perusahaan-
perusahaan besar, perusahaan kecil tidak perlu. Padahal u tuk bisa bertahan dalam
lingkungan usaha tau pasar yang ketat persaingannya, ia perlu
mengkonsentrasikan sumberdaya yang gerbatas pada masalh itu. Juga perusahaan
kecil yang harus memanfaatkan lingkungan yang kompetitif untuk mencapai
tujuannya, memperjuangkan dan melindungi psisinya- inilah startegi. Pendeknya,
semua perusahaan, lebih-lebih perusahaan kecil, membutuhkan strategi untuk
membantu memenangkan persaingan!
Bedanya kebanyakan wirausaha membuat perencanaan yang cenderung
informal dan tidak sistematsi. Kebutuhan perencanaan yang sistemastis memang
bervariasi, tergantung pada corak, ukuran dan struktur bisnisnya. Misalnya saja,
suatu usaha yang dijalankanoleh dua orang, mungkin akan berhasil dengan
perencanaan yang informal karena velum tampak kompleks. Tetapi usaha yang
57
sedang berkembang pesat dengan pertumbuhan jumlah personel dan jumlah
operasi pasarnya, perlu menformalkan pernecanaan ini diantaranya adalah:
1. Derajat ketidakpastian, dengan semakin besarnya tingkat ketidakpastian usaha
maka wirausaha makin memerlukan kekuatan lebih untuk menghadapi
tantangan-tantangan yang ada. Dan upaya perencanaan formal akan makin
perlu disini.
2. Tingkat persaingan (jumlah dan kualitas pesaing) yang makin tinggi, maka
perencanaan yang sistematis akan membantu mengawasi operasi dan sasaran
–sasarannya lebih dekat.
3. Jumlah dan jenis pengalaman wirausaha (kurangnya pengalaman baik dalam
teknologi maupun bsinis.)
Perencanaan formal biasanya dibagi menjadi dua : perencanaan strategis dan
operasional.
58
orang =Misi adalah pernyataan jangka panjang mengenai tujuan perusahaan
yang menjawab pertanyaan pertama dari usaha bisnis, yaitu: “Apa bisnis
saya?”
7. Menilai kekuatan & kelemahan perusahaan - Kekuatan adalah faktor-faktor
internal produktif yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai misi,
sasaran, & tujuannya. - Kekuatan ini mencakup keterampilan atau
pengetahuan, citra publik yang positif, tenaga penjualan yang berpengalaman,
dsb. - Kelemahan adalah faktor-faktor internal negatif yang menghambat
kemampuan perusahaan mencapai misi, sasaran, & tujuannya.
8. Mengamati lingkungan sekitar untuk mengetahui peluang & ancaman penting
yang dihadapi perusahaan. -Peluang (opportunity) adalah opsi-opsi eksternal
positif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai misi,
sasaran & tujuannya. -Ancaman (threat) adalah kekuatan eksternal negatif
yang menghalangi kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, sasaran &
tujuan.
9. Mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan utama perusahaan. - Faktor-faktor
kesuksesan utama (key success factors-ksf) merupakan faktor-faktor yang
menentukan kemampuan perusahaan untuk memenangkan persaingan dalam
suatu industri. - Sumber keunggulan kompetitif didasarkan pada faktor biaya,
namun beberapa diantaranya tidak nyata & kurang jelas wujudnya tetapi sama
pentingnya.
10. Menganalisis persaingan. Waspada terhadap gerakan pesaing , tujuannya
meliputi: a. Menghindari kejutan yang berasal dari strategi & taktik baru
pesaing. b. Mengidentifikasi calon pesaing baru. c. Memperbaiki saat yang
tepat untuk bereaksi terhadap tindakan pesaing. d. Mengantisipasi tindakan
strategis berikutnya dari pesaing.
11. Menyusun sasaran & tujuan perusahaan. Sasaran (goal) adalah atribut-atribut
kangka panjang & luas yang berusaha dicapai oleh perusahaan. Tujuan yang
ditulis dengan baik akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Spesifik
59
b. Dapat diukur
c. Dapat didelegasikan
d. Realistis namun menantang
e. Tepat waktu
f. Dibuat tertulis
12. Merumuskan opsi-opsi strategis & memilih strategi yang tepat. Strategi
adalah peta jalan (road map) tindakan-tindakan yang disusun oleh wirausaha
untuk mencapai misi, sasaran, & tujuan perusahaan. Tiga opsi strategis, yaitu: a.
Kepemimpinan biaya b. Strategi diferensiasi c. Strategi fokus
13. Menterjemahkan rencana strategis ke dalam rencana aksi. Agar suatu strategi
berhasil diimplementasikan, dibutuhkan suatu proses yang sesuai dengan budaya
perusahaan serta orang -orang yang tepat & berkomitmen untuk membuat proses
tersebut terlaksana.
a. Tujuan
b. Cakupan
c. Kontribusi
e. Waktu
60
5.3. Dimensi Utama yang Mempengaruhi Kegiatan Perencanaan
Strategis Perusahaan
Ada lima factor yang mendorong kegiatan manajemen startegis suatu
perusahaan yang berkembang :
1. Permintaan akan waktu manajer strategis, yakni untuk mengatur pengendalian
dan pengarahan perusahaan yang makin kompleks.
2. Kecepatan pengambilan keputusan, sejalan dengan perkembangan perusahaan
menyebabkan jumlah dan frekuensi keputusan yang harus diambil manajer
puncak makin meningkat.
3. Problem politis internal, mengurangi dampak disfungsional dalam
pengambilan keputusan organisasi
4. Ketidakpastian lingkungan, factor kunci yang mempengaruhi kegiatan
manajemen strategis sejalan dengan meningkatnya siklus hidup produk yang
beraneka ragam.
5. Visi wirausaha, perencanaan merupakan proses informasi visi dan ide
wirausaha ke dalam tindakan.
6. Isu-isu strategis memerlukan keputusan manajemen puncak
7. Isu-isu strategis melibatkan alokasi sejumlah besar sumber daya perusahaan
8. Isu-isu strategis cenderung memiliki dampak yang signifikan terhadap
kesejahteraan jangka panjang perusahaan
9. Isu-isu strategis yang berorientasi ke masa depan
10. Isu-isu strategis biasanya memiliki konsekuensi multifungsi atau multibisnis
utama
11. Isu-isu strategis memerlukan mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal
perusahaan.
61
berkembang. Namun sayangnya masih banyak perusahaan baru yang kurang
membuat perencanaan. Robinson dan Perce II (1984) menemukan paling tidak
lima alasan mengapa perusahaan enggan membuat perencanaan strategis. Alasan
tersebut dalah :
1. Keterbatasan waktu. Para manajer merasa bahwa watu mereka sangat
terbatsa/langka dan sulit mengalokasikannya untuk perencanaan saat
menghadapi masalah operasi sehari-hari.
2. Kurangnya pengetahuan. Baik pengetahuan mengenai proses perencanaan dan
urutannya, maupun sumber informasi dan bagaimana penggunannya.
3. Kurangnya keahlian atau keterampilan. Para manajer-pemilik adalah tipikal
orang-oramg genralis dan biasanya kurang paham atau bukan spesialis pada
perencanaan yang diperlukan.
4. Kurangnya keprcayaan dan keterbukaan ( pada pihak lain, baik didalam
maupun diluar perusahaan (karyaawan / konsultan ) dalam memformulasikan
rencana.
5. Adanya persepsi bahwa perencanaan ini tinggi biayanya sehingga cenderung
menghindari perencanaan.
Bisnis keluarga di Asia Pasifik adalah yang paling ambisius, karena 21%
dari mereka merencanakan pertumbuhan terpesat dan teragresif menurut temuan
survei global PwC tentang bisnis keluarga yang diadakan dua tahun sekali: The
‘Missing Middle’: Bridging the strategy gap in family firms.
Michael Goenawan, Entrepreneurial and Private Clients Leader dari PwC
Indonesia, mengatakan bahwa bisnis keluarga di Indonesia juga optimis terkait
prospek pertumbuhan di tahun mendatang, dengan rencana mereka yaitu berfokus
62
kepada bisnis utama di pasar yang sudah ada dengan melakukan ekspansi ke area
bisnis atau pasar yang baru. “Bisnis keluarga di Indonesia juga mengakui
pentingnya peranan digitalisasi dan manfaatnya terhadap bisnis mereka,” ujar
Michael dalam keterangan tertulisnya.
Sementara bisnis keluarga di Eropa Barat dan Amerika Utara memiliki ambisi
yang lebih rendah dalam perencanaan pertumbuhan bisnis yang cepat dan agresif
(masing-masing 10% dan 12%) karena responden di kawasan ini sebagian besar
memprediksi pertumbuhan ekonomi yang stabil. Secara global, 15% responden
merencanakan pertumbuhan yang pesat dan agresif dan 70% responden
merencanakan pertumbuhan yang stabil selama lima tahun ke depan.
63
Sebagian bisnis keluarga sudah dapat mengelola perencanaan strategis
dengan baik, namun banyak dari mereka yang terjebak dalam isu-isu operasional
dan perbedaan ekspektasi antara generasi awal dengan generasi penerus dari
bisnis keluarga. PwC juga menemukan dari beberapa survei yang telah dilakukan
aspek-aspek yang terkait suksesi, diversifikasi bisnis, digital, keamanan siber, dan
inovasi tidak ditangani dengan baik.
64
Pewarisan: Hanya 16% bisnis keluarga memiliki proses suksesi yang mencakup
eksekutif senior, 43% tidak memiliki rencana sama sekali
1. Inovasi: 64% memilih inovasi sebagai tantangan utama agar tetap unggul
selama lima tahun ke depan
2. Digital: 47% memilih masalah aplikasi digital dan teknologi baru menjadi
tantangan utama mereka, namun hanya seperempat yang berpendapat bisnis
mereka rentan terhadap digital disruption
3. Profesionalisasi: tiga dari lima responden mengatakan mereka akan
mempekerjakan para profesional yang bukan anggota keluarga untuk
membantu menjalankan bisnis
4. Keahlian: 58% mengatakan kemampuan mereka untuk menarik dan
mempertahankan karyawan dengan keahlian yang sesuai adalah tantangan
utama selama lima tahun ke depan. Nyaris separuh meyakini bahwa mereka
harus bekerja lebih keras dibandingkan perusahaan non bisnis keluarga untuk
merekrut/mempertahankan SDM yang baik (48%)
5. Keuangan: Sepertiga mengatakan semakin sulit bagi mereka untuk mengakses
modal (32%) dibandingkan dengan perusahaan non bisnis keluarga. Tiga
perempat (76%) mengatakan mereka akan menggunakan modal mereka
sendiri untuk mendanai pertumbuhan
6. Keamanan siber: Kurang dari separuh (45%) meyakini bisnis mereka telah
siap menghadapi kebocoran data atau serangan siber
7. Kekhawatiran geopolitik: Mayoritas bisnis keluarga mengidentifikasi
stabilitas politik dan ekonomi lebih penting dibandingkan potensi
pertumbuhan ketika mempertimbangkan pasar ekspor yang baru
8. Kehidupan kerja: Anggota keluarga generasi penerus berpandangan mereka
harus bekerja lebih keras untuk membuktikan keberhasilan mereka
dibandingkan generasi saat ini (88% vs 66%). Dua pertiga responden
mengatakan mereka kinerja mereka telah diukur dengan sesuai (65% vs 59%)
Menurut Peter Bartels, Global Family Business Leader, PwC, generasi penerus
memiliki peran yang penting dalam menciptakan masa depan bisnis keluarga.
65
Mayoritas bisnis keluarga di seluruh dunia berpendapat mereka tidak rentan
terhadap digital disruption dan mereka sudah memiliki strategi digital yang sesuai.
“Padahal berdasarkan pengalaman kami, dampak digitalisasi tidak bisa dianggap
ringan. Akan sangat baik jika generasi sekarang mendengarkan pendapat dari
generasi penerus dan mereka bisa ditunjuk untuk melakukan transformasi digital di
bisnis keluarga,” katanya.
Laporan ini juga menyimpulkan dalam era ketidakpastian kondisi ekonomi
seperti saat ini, prioritas untuk memastikan agar bisnis tetap dimiliki oleh keluarga
menjadi tidak begitu tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kurang dari
separuh bisnis keluarga berencana untuk mengalihkan kepemilikan dan manajemen
bisnis kepada generasi penerus (39% akan mengalihkan peran manajemen; 34% akan
mengalihkan kepemilikan). Persentase pemilik bisnis generasi pertama yang
berencana merencanakan untuk menjual atau menawarkan bisnis mereka naik hampir
dua kali lipat (29% dibandingkan dengan 17% pada survey sebelumnya).
Manajer bertindak seperti bos dengan mengendalikan bawahan mereka, dan mengatur
tugas-tugas administrasi. Di sisi lain, para pemimpin memberikan arahan, inovasi,
dan menginspirasi. Mereka mengandalkan kepercayaan yang telah dibangun antara
dirinya dan anggota tim untuk menjadi kekuatan, dan motivasi, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas. Berbeda dengan manajer yang lebih mengutamakan
kontrol dan mengatur dengan memainkan emosi takut.
66
masa depan perusahaan. Manajer bekerja melalui sistem oprasional prosedur dan
menjaga sistem tersebut berjalan dengan semestinya. Sedangkan para pemimpin
memandang gambaran yang lebih besar seperti perubahan, dan masa depan
perusahaan.
Para profesional tidak ingin diperlakukan seperti mesin. Mereka ingin berkolaborasi
dan berinovasi, tidak diperlakukan seperti roda gigi dalam sebuah mesin. Bagi orang
yang lahir pada rentang tahun 1980 -1995 atau bisa disebut generasi Y, perusahaan
seperti Google dan Microsoft sangat ideal bagi mereka. perusahaan tersebut dikenal
inovatif dan mereka memberikan kesempatan untuk pengembangan diri maupun
karir. Perusahaan tersebut fokus pada karyawan dan ide-ide mereka, bukan pada
daftar pekerjaan yang harus dilakukan.
67
adalah, tipikal manajer birokratis cenderung membuat pertanyaan strategis
sebagai berikut : sumber daya pa yang saya kendalikan ? sruktur apa yang
menentukan hubungan organiosasi kami dengan pasar ? bagaiman saya dapat
meminimalisir dampak organisasi lainnya terhadap kemampuan saya? Dan
peluang apa yang tepat ? sebaliknya tipikal wirausaha akan bertanya : di mana
ada peluang ? bagaiman saya memanfaatkannya ? sumber daya apa yang
dibutuhkan ? dan struktur apa yang terbaik ?
Tampak bahwa wirausaha memiliki penekanan strategis kepada persepsi
terhadap peluang daripada ketersediaan sumber daya. Kecenderungan
wirausaha adalah mengamati lingkungan dari dekat dalam pencarian peluang.
Sumber daya yang melayaninya ‘’diletakkan dibelakang meja’’ untuk
mengindentifikasikan gagasan yang dapat diikuti.
Sekali peluang teridentifikasi, wirausaha mulai mencari car untuk
mengambil kelebuhan darinya. Karane karakter ini wirausaha adalah tipikal
pekerja keras, oleh karenanya wirausaha merasa yakin jika peluang tersebut dapat
digali lebih jauh. Lebih dari itu, wirausaha tidak khawatir atas resiko keamanan
keuangannya, peluang karier, hubungan keluarga, ataupun masalah psikis barunya
gagal. Wirausaha cenderung mengabaikan kenyataan berapa beratnya kesempatan
kesuksesan suatu bisnis. Hal ini dapat dilihat dari temuan satu studi 40 % bisnis
baru menemui kegagalan pada tahun pertama, 50 % gagal pada akhir tahun kedua,
dan 90 % gagal diakhir tahun kesepuluh.
68
memfokuskan diri pada sumber daya yang membantunya. Wirausaha sering kali
mampu membuat imaginasi dan efisiensi yang tinggi atas penggunaan sumber
daya sangat terbatas sekalipun. Lebih jauh, karena kewirausahaan makin tumbuh
ketersediaan sumber dana untuk mendukung munculnya bisnis baru makin
meningkat. Ketika hambatan-hambatan sumber daya telah dapat dipecahkan,
wirausaha kemudian akan menempatkan bersama struktur organisasi, orang,
rencana penasaran, dan hal-hal lain yang diperlukan untuk mengimplementasikan
keseluruh strategi.
Menurut sebuah penelitian dari Read, Dew, Sarasvathy, Song, dan Wiltbank yang
dimuat di Journal of Marketing (2009), ada empat perbedaan yang signifikan
dari world view antara wirausaha dan manajer profesional.
Perbedaan yang pertama adalah dalam cara memandang masa depan. Logika
prediktif yang digunakan oleh para manajer membuat mereka memandang masa
depan sebagai kontinuitas dari masa lalu. Prediksi dan forecast adalah sesuatu yang
mutlak bagi manajer.
Sebaliknya, para wirausaha memandang bahwa masa depan bisa dibentuk selama
mereka bisa mendapatkan komitmen dari investor, pemasok, dan pelanggannya.
69
atau pejabat yang mereka kenal, dan lain-lain), dan bagaimana inventori tersebut
dapat diramu untuk mencapai target.
Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa para wirausaha umumnya tidak
memiliki target yang fix, karena target mereka dapat berubah sesuai naik-turunnya
inventori sumber daya yang dimiliki.
Perbedaan ketiga adalah pada cara menilai risiko. Para manajer menggunakan
metode expected return, sedangkan wirausaha memakai metode affordable loss.
Pendekatan para manajer umumnya berfokus pada net present value.
Kontrasnya, pendekatan yang digunakan para wirausaha lebih memperhitungkan
seberapa besar kegagalan yang dapat mereka tanggung. Bagi para pengusaha, selama
besarnya kerugian maksimal masih dapat mereka tanggung, maka mereka akan maju
terus.
Agar para mahasiswa dapat belajar menggunakan pola pikir wirausaha, maka
dalam simulasi analisis bisnis yang biasanya diawali dengan analisis makro, model
Porter 5 Forces, identifikasi peluang pasar, analisis SWOT, dilanjutkan dengan
pembuatan rencana bisnis, bisa saja dibalik dengan menggunakan pendekatan
kewirausahaan.
70
Alih-alih diawali dengan analisis makro, mahasiswa justru bisa memulai
dengan melakukan analisis inventori sumber daya, merumuskan visi bisnis dengan
menggali passion dalam dirinya dan atau kelompoknya, kemudian memikirkan
bagaimana inventori dan visi bisnis dapat dipadukan untuk mengisi peluang pasar
yang ada, dan menentukan target awal yang ingin dicapai.
71
Tabel 7.1 Lima Tingkat Klarifikasi Perusahaan dalam Perencanaan Strategis
72
Diketahui bahwa dua tahun sebelumnya bahwa 20 % dari perusahaan yang
masuk tingkat SL – 0 ( tidak memiliki perencanaan strategis ) mengalami
kegagalan, sebalikny, hanya 8 % dari perusahaan yang masuk tingkat SL – 4 yang
gagal.
Diawal tahun 1980-an, sebagian besar perusahaan kecil belum banyak
melakukan perencanaan strategis. Nampak perencanaan strategis masig
merupakan ‘’komoditas yang langka dan mahal atau mewah’’. 37
Namun kondisi ini tidak berjalan terlalu lama, penelitian terakhir
menunjukkan hal yang sebaliknya, yaitu sebagian besar perusahaan keci
melakukan perncanaan terutama pada kegiatan penetuan tujuan, peramalan dan
prosedur perncanaan.
Kesimpulan awal yang bisa kita tarik adalah bahwa perusahaan yang
menggunakan perencanaan strategis akan lebih efektif, dibandingkan yang tidak
menggunakannya. Dan yang terpenting adalah proses perencanaan itu sendiri
sebagai kunci kinerja yang berhasil, bukan rencanya.
73
2. Tidak Ada Keunggulan Kompetitif Yang Nyata. Banyak wirausaha yang
hanya meniru strategi pesaingnya, karena tentu saja hal ini merupakan
pekerjaan mudah dan tidak berisiko. Smentara, wirausaha tersebut tidak
memiliki keunggulan kompetitif, karena ia tidak memiliki caranya sendiri
dalam bersaing.
3. Mengejar Posisi Kompetitif yang Tidak Terjangkau. Banyak wirausaha
yang agresif berusaha untuk mendapatkan posisi yang dominan dalam
penjualan produknya. Dan mereka hanya ingat untuk terus menjual namun
melupakan bagaimana cara menjaga keberhasilan tersebut. Sebagai contoh
suatu software program yang canggih akan segera ditiru oleh pihak lain,
sehingga kita tidak mendapatkan keuntungan atasnya. Untuk itu keunggulan
kompetitif yang sebenarnya akan diperoleh dari after sales servive seperti
memberikan upgrade secara regular., membantu segala permasalahan
pelanggan. Hal ini akan dapat mencegah masuknya pesaing baru.
4. Mengkompromikan Strategi Pertumbuhan. Untuk berhasil, keseimbangan
antara strategi pertumbuhan dan kompetitif harus terus dijaga. Bila seorang
wirausaha mengorbankan strateginya demi pertumbuhan yang pesat,
perusahaannya akan terlempar dari bisnis.
5. Kegagalan dalam Mengkomunikasikan Strategi Perusahaan Secara
Terbuka Kepada Karyawannya. Jangan pernah menganggap bahwa
karyawan lita mengetahui strategi kita. Mereka harus diberitahu secara
terbuka.
Akhirnya, apabila hal ini dapat dihindari niscaya perusahaan dapat
memperoleh salah satu keuntungan mendasar dari pengembangan startegi
yakni terciptanya kesatuan atau konsistensi tindakan perusahaan. Semua orang
di dalam perusahaan akan terpacu untuk bekerja sama guna mencapai tujuan
yang sama.
6. Jangka waktu
74
Impian Kamu membangun bisnis tentunya dengan harapan dapat
tumbuh dan berkembang pesat sepanjang jaman. Perencanaan bisnis yang
Kamu susun harus dapat memproyeksikan waktu dari tahun ke tahun. Hindari
pemikiran strategi dan solusi ketika masalah datang. Dunia bisnis sangat labil,
dibutuhkan sikap waspada dan tanggap dalam menghadapi segala rintangan
yang menghadang. Penyusunan rencana bisnis wajib terdapat poin-poin yang
dapat mencegah dan mengatasi kemungkinan kendala penghambat kemajuan
bisnis Kamu.
8. Ruang lingkup
75
9. Optimis berlebihan
76
BAB VI
MEBGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN INOVASI
Inovasi telah dikenal sebagai salah satu fungsi penting dalam proses
kewirausahaan. Ia merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan
yang dapat dijual. Inovasi bukanlah sebuah gagasan cemerlang dan rumit.
Kadang-kdang ia bisa saja bermula dari ide-ide selintas dan sepele. Ingat,
bagaimana preusan semacam 3M menemukan Post it Notes-nya. dimana salah
seorang manajernya, suatu saat ingin mencari pembatas buku yang dapat
menempel pada kertas namun tidak dapat merusak bila dicabut dan dipindah lagi
kehalaman lain. Ini sangat aneh kedengarannya, karena orang selama ini butuh
perekat agar tidak mudah lemas dan kuat menempel kertas tersebut. Namun
kebutuhanakan jenis kertas dengan perekat jenis ini ada dan banyak, seperti para
sekretaris yang sering menggunakannya untuk menulis memo. Bagian riset
kemudian memikirkan campuran-campuran kimia yang dapat menghasilkan
perekat semacam itu. Hasilnya? Produk yang kemudian diberi nama Post it Notes
ini, mengalami sukses dan kini menjadi salah satu lini produk terbesar
diperusahaan 3M!
Seorang wirausaha dapat dieknal mempunyai kemampuan mempunyai
imajinasi dan pikiran kreatif dengan kemampuan sistematis dan logikanya.
Kombinasi ini menjadi bekal penting bagi keberhasilan. Selain itu, woirausaha
yang potensial selalu berupaya mencari perluang-peluang unik guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Mereka membangun kemampuan untuk dapat melibat,
77
mengenali lalu mengembangkan peluang, ketika orang lain menghadapinya
sebagai suatu masalah. Ia selalu bertanya : ‘’bagaimana jika… ‘atau’ mengapa
tidak… ‘setiap melihat suatu permasalahan. Ketika Tirto Utomo melihat banyak
ekspatriat dan turis yang menderita sakit perut akibat minum air kran di hotel.
Belum lagi ketika mereka sedang dalam perjalanan sering mengeluh kesulitan
memperoleh air bersih. Tirto melihat masalah ini sebagai suatu peluang bisnis.
Pertanyaan. ‘’bagaimana jika ia kemas saja air minum itu agar dapat dengan
mudah/praktis diminum kapan saja? Kerap menngelitik pikirannya. Ia terus
berusaha agar gagasan ini dapat terwujud, meski banyak yang menertawakan
idenya. Orang lain banyak yang menganggap menjual air minum (air
putih) di indonesia, sama saja berjualan es di kutub. Tetapi tirto, sekali lagi
mampu melihat celah peluang bagi masalah ini.
78
Jika dilihat dari kecepatan perubahan dalam proses inovasi ada dua macam inovasi
yaitu :
1. Inovasi radikal
Inovasi radikal dilakukan dengan skala besar yang dilakukan oleh para ahli
dibidangnya dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan.
Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa
keuangan.
2. Inovasi inkremental
inovasi incremental merupakan proses penyesuaian dan mengimplementasikan
perbaikan yang berskala kecil.
79
3. Kerumitan (complexity),
4. Kemampuan diuji cobakan (trialability) dan
5. Kemampuan diamati (observability).
Sumber Peluang Inovasi
Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang sebagai berikut;
80
Misalnya, produk asesoris kendaraan merupakan suplemen bagi produk tersebut
diluncurkan.
3. Kebutuhan, Keinginan, dan Daya Beli Masyarakat
Inovasi dapat bersumber dari memperhatikan kebutuhan, keinginan, dan daya beli
masyarakat. Misalnya, semua masyarakat mempunyai kebutuhan akan perumahan.
Namun keinginan dari individu masyarakat tersebut berbeda beda sesuai dengan
selera dan keadaan ekonomi mereka. Selanjutnya permintaan akan perumahan akan
dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Seorang yang butuh perumahan mungkin
menginginkan rumah yang besar dengan harga yang lebih mahal. Namun karena
kemampuan dayabelinya tidak memadai ia harus membeli rumah yang kecil yang
terjangkau oleh daya belinya. Seorang pemimpin perusahaan dalam hal ini harus
membuat perumahan dengan tipe – tipe yang sesuai dengan keinginan dan daya beli
mereka.
a) Kebutuhan fisik (physiological needs).
Yaitu kebutuhan dasar hidup seperti air, udar, sandang, pangan, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan.
b) Kebutuhan keamanan (safety needs)
Yaitu kebutuhan akan perlindungan terhadap bahya, terbebas dari rasa ketakutan, dan
keamanan
c) Kebutuhan sosial (social needs)
Yaitu kebutuhan akan rasa dicintai, dimiliki, berafiliasi, dan diakui
d) Kebutuhan penghargaan (esteems needs)
Yaitu keutuhan akan prestasi, pengakuan dan status
e) Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)
Yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan kemampuan potensial dengan
menggunakan bakat yang kreatif
4. Persaingan
Persaingan adalah sumber inovasi yang sangat besar andilnya dalam peluncuran
produk-produk baru. Dengan adanya persaingan perusahaan akan terdorong untuk
81
melakukan inovasi. Sebagai contoh, persaingandalam produk pasta gigi dari beberapa
merek menyebabkan perusahaan meningkatkan penelitian dan pengembangan akan
produknya untuk menciptkan produk-produk baru dengan spesifikasi dan
keunggulannya masing-masing.
5. Demografi
Perubahan demografi dapat merupakan sumber inovasi untuk menyesuaikan produk-
produk yang ada atau membuat produksi yang sama sekali baru. Perubahan
demografi meliputi; usia, seks, jumlah keluarga, siklus kehidupan keluarga,
pendapatan, kedudukan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan
6. Perubahan Selera
Konsumen dapat diasumsikan mudah tertarik dengan sesuatu yang baru atau berbeda
dari apa yang biasa dilihatnya sehri-hari. Konsumen mempunyai keinginan untuk
tampil beda dengan yang lainnya sesuai dengan seleranya masing-masing. Perubahan
harus cermat memperhatikan selera para konsumen dan perubahannya untuk segera
melakukan inovasi bagi produknya.
7. IPTEK baru
Munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk memudahkan memproduksi
suatu barang atau jasa dapat merupakan sumber inovasi. Contoh dengan adanya
komputer maka produksi dalam industripercetakan dan grafika mengalami revolusi.
Percetakan dapatmenampilkan gambar seperti poto dengan lebih mudah dan cepat.
Revolusi ini mengakibatkan perubahan dalm perwajahan kemasan (packaging) suatu
barang.
82
Contoh Produk yang Telah Melakukan Inovasi
Nama produk: Deskbook
Produsen komputer, Advan,memperkenalkan komputer personal (PC) hemat energi,
hanya listrik 65 watt. Inovasi ini bisa meramaikan kembali pasar komputer. Mereka
memperkenalkan produk yang merupakan inovasi baru bernama deskbook. Produk
ini sangat hemat energi. Deskbook merupakan perpaduan dari notebook dan desktop
yang dirancang khusus untuk mengurangi pemakaian kabel yang selama ini dianggap
tidak efisien. Produk dirancang dengan kemudahan proses instalasi dan desain
futuristik, dengan fitur yang tergolong lengkap. Yang terpenting harganya terjangkau
untuk kelasnya.
Deskbook menggunakan CPU (Central Processing Unit) yang terintegrasi
dengan LCD monitor, DVD room, USB port, Lan port, dan stereo speaker. Produk itu
dapat digunakan di atas meja ataupun digantung di dinding sehingga mampu
menghemat tempat dan dapat dipindahkan dengan mudah. Selain itu, sudut
kemiringan dapat diatur bahkan hingga 135 derajat. Besar daya yang diperlukan
hanya 65 watt. Bandingkan dengan PC biasa membutuhkan daya mencapai 400
watt. Advan memberikan tiga varian pilihan bagi konsumennya yaitu untuk layar
monitor sentuh 14 inch (DC-40T), 15,4 inch (D5C-38/39), dan 17 inch (D7T-80/2G).
Harga dibanderal pada kisaran Rp3 jutaan dan unit terintegrasi modem internet.
Dengan disain yang bagus, Anda tidak akan menemukan casing CPU dalam
fisiknya. Hanya LCD monitor dan keyboard, namun komputer bisa hidup. Sebab,
CPU, DVD ROM, USB port, LAN port, stereo speaker dan lainnya sudah terintegrasi
atau built-in dengan LCD Monitor. Terobosan yang sangat inovatif ini merupakan
yang pertama di Indonesia, sehingga membuat Deskbook berbeda dengan generasi
PC sebelumnya.
6.1. Kreativitas
Kreativitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Namun kemampuan ini berbeda dari satu orang terhadap orang lainnya.
83
Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari lingkungannya
dapat mempengaruhi kreativitas seseorang. Selama ini ada anggapan yang salah
mengenai orang yang kreatif. Ada yang mengatakan hanya orang yang jenius/pintar
saja yang memiliki kreativitas. Kreativitas bukanlah suatu bakat mosteriuous yang
diperuntukan hanya bagi segelintir orang. Mengingat kreativitas merupakan cara
pandang yang sering kali justru secara tidak logis. Proses ini melibatkan hubungan
antar banyak hal dimana orang lain kadang-kadang tidak atau belum memikirkannya.
Edward de bono pernah mengungkapkan paling tidak ada 4 (empat) tahapan
dalam proses kreatif, yakni:
1. Latar belakang atau akumulasi pengetahuan
2. Proses inkubasi
Dalam tahap ini, tidak selalu seseorang harus terus menerus memikirkan
masalah yang tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain,
yang biasa, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah.akan tetapi, ada
waktu-waktu tertentu dimana ia harus menyempatkan diri memikirkan masalah ini
untuk mencari pemecahannya. lanjutan dari ide tersebut.
3. Melahirkan ide
Pada tahap ini, ide atau solusi yang selama ini dicari-cari mulai ditemukan.
Terkadang ide muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang
ada. Ia bisa muncul tiba-tiba sekelebat : nah…ini dia! Orang sering menyebutnya
sebagai faktor eureka. Disini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap
84
dan memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide
tersebut.
Bagian ini merupakan tahap tersulit dalam tahapan-tahapan proses kreativitas, karena
dalam tahap ini seseorang harus lebih serius, disiplin dan benar-benar berkosentrasi.
Wirausaha yang sukses dapat mengidentifikasi ide-ide yang mungkin dapat
dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia
tidak menyerah begitu saja bila menghadapi hambatan. Bahkan biasanya ia baru akan
berhasil mengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba. Hal penting lain
dalam tahapan ini adalah dimana para wirausaha mencoba-coba kembali ide-ide
sampai menemukan bentuk finalnya, karena ide yang muncul pada tahap III dari
biasanya dalam bentuk yang tidak sempurna, jadi masih perlu dimodifikasi dan diuji
untuk mendapatkan bentuk yang laku dan matang dari ide tersebut.
Secara ringkas, empat tahapan proses kreatif dapat digambarkan seperti pada
bagan 8.1 berikut:
inkubasi
Evaluasi dan
implementasi
85
Ada beberapa ciri orang yang kreatif. Solomon dan winslow (1988) menyebutkan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pintar tak harus brilian. Karena kreativitas tidak selalu secara langsung
berhubungan dengan tingginya intelegensi seseorang
2. Berkemampuan baik dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu
yang singkat.
3. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri. Dengan kata lain,
menyukai dirinya dan memiliki rasa percaya diri.
4. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang yang ada di sekitarnya.
5. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang.
6. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta terkumpul.
7. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan rekan
lainnya.
8. Cenderung kaya kehidupan fantasi.
9. Fleksibel.
10. Lebih mementingkan arti dan implikasi sebuah problem dari pada problemnya
Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu
dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif
tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha
(start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemampuan
untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk menanggung risiko (risk
bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide. Kemauan dan kemampuan -
kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk :
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
86
e.Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).
Dalam berwirausaha terdapat persaingan yang ketat. Untuk memenangkan
persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh
dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada
selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi
oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan
terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-
gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Menurut Sumarno (1984) pengertian kreativitas dibagi menjadi dua yakni:
a). Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.
b). Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah
ada sebelumnya.
Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai,
penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis. Pola pemikiran kreatif juga
dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa depan, di mana seorang wirausaha
akan beroperasi, juga akan memberikan gambaran yang tidak dapat dihasilkan oleh
eksplorasi terhadap trend masa kini. Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang
wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat
kerja yang tinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi seorang wirausaha
itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri untuk maju dalam
berwirausaha. Seorang wirausaha yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru
untuk mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham
terhadap gagasan-gagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya.
Meredith, berpendapat bahwa pola pemikiran yang kreatif merupakan
motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaanya.
Pemikiran kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai
sesuatu tujuan. Seorang wirausaha yang kreatif akan membuat hidup akan lebih
87
menyenangkan, lebih menarik serta akan menyediakan kerangka kerja dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
Secara umum cirri – cirri pemikiran kreatif yaitu :
a. sensitif terhadap masalah-masalah,
b. mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
c. fleksibel,
d. keaslian,
e. mau mendengarkan perasaan,
f. keterbukaan pada gejala bawah sadar,
g. mempunyai motivasi,
h. bebas dari rasa takut gagal,
i. mampu berkonsentrasi,
88
memiliki batasan yang tegas. Kreativitas merupakan langkah pertama menuju inovasi
yang terdiri atas berbagai tahap. Kreativitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan
ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide
yang bermanfaat dan implementasinya.
Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka seorang wirausaha selalu
memiliki terobosan baru untuk usahanya dan memilki peluang usaha untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Jika kreativitas dikembangkan maka
usaha tersebut akan maju dan terus berkembang sehingga tujuan perusahaan tersebut
akan tercapai dengan baik. Tujuan diperlukannya suatu kreativitas adalah memiliki
keunggulan dalam suatu produk dibandingkan dengan para pesaing. Jika suat
perusahaan tidak memiliki dan mengembangkan suatu kreativitas maka perusahaan
tersebut tidak akan dapat berkembang dan akan tertinggal oleh perusahaan-
perusahaan lainnya. Untuk menang dalam persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memiliki kreativitas yang tinggi. Oleh karena itu kreativitas sangat penting
untuk dimiliki perusahaan agar dapat berkembang dan maju.
Contoh kasus misalnya suatu Perusahaan X memproduksi suatu minuman
yang telah dikenal oleh masyarakat. Agar konsumen tersebut tidak berpaling pada
produk minuman lainnya, maka perusahaan tersebut melakukan suatu inovasi dalam
kemasan produknya yaitu dengan menciptakan kemasan yang baru untuk dapat
meningkatkan penjualan supaya konsumen lebih mengenal produk tersebut melalui
kemasan yang unik dan menarik, seperti perusahaan tersebut membuat kemasan
minuman kotakan.
Untuk menjadi kreatif, seseorang tidak dapat melakukannya begitu saja. Ada
proses yang harus dilalui. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna,
dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan. Tahap yang biasa dilalui dalam
suatu kreativitas yaitu :
a) Persiapan (Preparation)
Meletakkan dasar pemikiran, mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk
dan problematikanya.
b) Penyelidikan (Investigation)
89
Melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang akan dikembangkan.
c) Transformasi (Transformation)
Berkaitan dengan proses konversi/perubahan dari data sumber ke data tujuan.
d) Penetasan (Incubation)
Mengeluarkan atau mendapatkan ide, gagasan baru, pemecahan masalah,
penyelesaian, cara kerja, jawaban baru dan lain-lain.
e) Penerangan (Illumination)
Memberikan uraian yang jelas pada persoalan yang ada sehingga menjadi
semakin terang pokok persolan dan pemecahannya.
f) Pengujian (Verification)
Melakukan pengujian kecil maupun besar dengan alat bantu uji statistik,
matematik, historis, maupun diskriptif.
g) Implementasi (Implementation)
Mengimplementasikan semua yang telah diperoleh agar semakin
menunjukkan hasil yang semakin baik dan sempurna.
Dari beberapa poin di atas tentunya kreativitas itu sangat penting dan modal
utama yang harus dimiliki seorang wirausahawan . Karena tanpa kreativitas produk
yang dihasilkan akan kalah saing dan tidak mampu bertahan untuk menghadapi
persaingan pasar.
1. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu
hubungan yang baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi, dan orang.
90
Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air teh kemudian dibotolkan
menjadi the botol yang harum dan segar rasanya.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya sesuatu perspektif
yang fungsional dari benda dan orang. Seseorang yang kreatif, akan dapat melihat
orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginan dan membantu menyelesaikan
suatu pekerjaan. Misalnya, sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau dapur
untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ketemu. Cara lain, kita harus
memulainya dari cara pandang yang nonkonvensional dan dari perspektif yang
berbeda. Sebagai contoh, cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi, buku yang
telah anda pegang ini, dan lain-lain.
3. Gunakan aksi
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara
kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an. Otak bagian
kanan digunakan untk hal-hal seperti analogi, imajinasi, dan lain-lain. Sedangkan
otak bagian kiri dipakai untuk kerja-kerja seperti analisis, melakukan pendekatan
rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda,
tetapi dalam pekerjaannya, ia harus saling berhubungan.
91
Proses kreativitas melalui pemikiran logis dan analisis terhadap pengetahuan,
evaluasi, dan tahapan-tahapan implementasi. Jadi apabila kita ingin lebih kreatif, kita
harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua belah otak kita tersebut.
Contoh-contoh latihan yang dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan otak yang
telh disinggung dahulu.
92
kemungkinan. Bila berlebihan maka hal ini hanya akan menghambat
seseorang dalam kenyataan yang sebenarnya tengah dihadapi. Dalam
permainan kreativitas, sering kali seseorang mencari kesempatan yang hanya
akan datang sekali saja dalam hidupnya.
Ada juga cara lain untuk meningkatkan kreatifitas, Berikut 10 langkah mudah untuk
meningkatkan kreatiifitas.
Tulislah segala hal yang berkaitan dengan tantangan Anda, Apa yang menjadi
penyebab Anda tertekan? Apa yang Anda kuatirkan? Kenapa Anda tidak
bahagia? Ini bukan berarti berpikir negatif, tapi dengan menulisnya Anda
selanjutnya akan berpikir untuk mencari jalan keluar dari permasalahan
tersebut.
3. Selalu bertanya
Jangan terlalu cepat puas dengan jawaban singkat dari permasalahan Anda.
Berlatihlah juga untuk menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan dari
sudut pandang yang berbeda. Misalnya bisnis Anda sedang menurun, kenapa
menurun? mengapa penjualannya menurun? apa karena semakin banyak
kompetitor? atau karena produk Anda semakin menurun kualitasnya? Dengan
93
semakin banyak pertanyaan yang dapat Anda buat, maka Anda akan terpacu
untuk semakin kreatif mencari solusinya.
Anda harus mampu mengidentifikasi apa saja yang menjadi batasan Anda
untuk menyelesaikan permasalahan Anda. Kemudian Anda harus mencari
alternatif-alternatif solusi sesuai dengan batasan yang Anda miliki.
9. Tentukan deadline
Anda harus menentukan deadline dari semua tujuan Anda. Misalkan Anda
ingin tahun depan memiliki penghasilan per tahun sebesar 120 juta/tahun.
94
Selanjutnya Anda mesti mem break-down apa saja yang Anda lakukan tiap
bulan, tiap hari, tiap jam, bahkan tiap menit untuk mencapai tujuan Anda.
Banyak juga inovasi yang lahir dari penelitian yang serius dan terarah dari
adanya peluang-peluang. Proses ini dimulai dari adanya analisis akan sumber-sumber
dari peluang-peluang baru. Seorang inovator menggunakan segenap kemampuannya
baik yang bersifat konseptual maupun perseptual. Dengan kata lain ia
mengoptimalkan kedua bagian otaknya (kanan dan kiri). Mereka mencari tahu
pengguna potensial dari produk untuk melihat permintaan dan kebutuhan orang-orang
tersebut.
Inovasi yang sukses adalah yang sederhana dan terfokus. Ia harus terarah
secara spesifik, jelas dan memiliki desain yang dapat diterapkan. Dalam prosesnya, ia
menciptakan pelanggan dan pasar yang baru.
95
tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu dan memberikan terobosan-
terobosan baru dalam dunia usaha yang pada awalnya kelihatan mustahil.
Saat ini berbagai hasil inovasi yang didasarkan kreatifitas wirausaha menjadi
produk dan jasa yang unggul. Wirausaha melalui proses kreatif dan inovatif
menciptakan nilaitambah atas barang dan jasa yang kemudian menciptakan berbagai
keunggulan termasuk keunggulan bersaing. Perusahaan seperti Microsoft, Sony, dan
Toyota Motor, merupakan contoh perusahaan yang sukses dalam produknya karena
memiliki kreativitas dan inovasi dibidang teknologi. Berikut contoh-contoh di dalam
dunia nyata.
96
kontrak tersebut. Mungkin kepicikan adalah faktor. Tetapi jika kita
memproyeksikan kembali ke awal 1980-an, sangat sedikit orang akan
memiliki visi untuk mengenali pentingnya perangkat lunak, dan bahkan lebih
sedikit pertumbuhan potensinya. Bill Gates adalah cukup kreatif untuk
mengusulkan semacam kontrak untuk IBM, dan IBM adalah rabun cukup
untuk menerimanya. Bill Gates adalah pemasar sangat kreatif.
97
lain sebelum mereka menentukan barang yang hendak di beli. Hal ini sangat penting
bagi kosumen karena pemilihan barang yang tepat akan memberikan kepuasan
tersendiri bagi mereka. Semakin banyak pilihan justru semakin menarik bagi pembeli.
Hal yang paling dibanding bandingkan dalam produk yang akan dibeli adalah kualitas
barang dan harga barang. Maka dari itu jika anda merupakan pelaku bisnis yang
memanfaatkan marketplace hendaknya banyak ide untuk menarik pembeli, seperti
memberikan diskon,menjaga kualitas barang dan lain lain.Selain itu jaminan transaksi
yang sangat dibutuhkan oleh konsumen juga bisa di dapatkan melalui marketplace.
Jaminan yang satu ini memang sudah sepantasnya dianggap penting karena transaksi
di dunia internet merupakan transaksi online yang sangat rawan penipuan. Dalam hal
ini biasanya konsumen mendapatkan jaminan jika uang sudah dutransfer tapi barang
belum juga datang maka uang konsumen akan dikembalikan. Jika ada keluhan barang
yang tidak sesuai dengan harapan pembeli maka biasanya produsen akan bertanggung
jawab dan siap mengganti dengan produk yang lain.
Sedangkan dari segi produsen atau penjual (seller), hal yang satu ini
menawarkan sebuah fasilitas yang berupa tempat (palce) . tempat tersebut memang
difungsikan untuk tempat berkumpulnya para penjual yang sama sama menawarkan
produk baik berupa barang atau jasa. Hal ini tentu akan sangat membantu mereka
utuk memasarkan barang melalui internet tanpa harus repot membuat website.Selain
itu marketplace juga merupakan satu fasilitas yang menawarkan satu sarana promosi
melalui fitur ini.
Saat ini pengguna marketplace sebagai lahan perdagangan di dunia online
telah banyak digunakan oleh pebisnis online. Pasar online ini memang merupakan
tempat yang cukup digemari sebagai tempat jual beli. Meski begitu ada juga
pengusaha bisnis online yang tidak begitu tertarik menggunakan space ini karena
mereka lebih memilih website sendiri. Bagaimanapun juga anda berhak menentukan
langkah mana yang akan anda tempuh untuk menuju kesuksesan di bisnis online.
· Pentingnya Marketplace Dalam Perkembangan Bisnis Secara Online
Berkembangnya teknologi pastinya mempermudah hal-hal yang ada disekitar kita,
termasuk dalam urusan berbisnis. Sebagai Marketplace dengan pertumbuhan
98
terdepan, elevenia juga menaruh perhatian besar kepada para online seller, terlebih
lagi para pemain UKM.Sebagai Marketplace, elevenia memiliki dua fokus, buyer
(konsumen) dan juga para penjual online. Untuk para penjual online, elevenia bukan
hanya menyediakan platform untuk berbisnis, namun juga membantu dalam
mempromosikan produk serta memberikan training kepada para penjual online.Salah
satu training itu adalah berbentuk bertemu langsung dengan rekan-rekan pelaku
UKM. Salah satunya adalah melalui sosialisasi yang digelar oleh Direktorat Jendral
Perdagangan Dalam Negeri Pedagang Mikro Kecil dan Menengah.
“Kami sangat senang sekali bisa menjadi salah satu fasilitator dan trainer di
acara ini. Sebagai pemain marketplace, elevenia percaya bahwa edukasi bagi para
pelaku UKM untuk melek digital harus terus dilakukan secara berkesinambungan,”
ujar Anggita Vela Lydia, General Manager Promotion & Partnership elevenia.
Dilanjutkan oleh Vela, kesempatan training offline semacam ini merupakan salah satu
bagian dari komitmen elevenia, untuk memperluas jaringan para pemain UKM agar
bisa juga merambah ke dunia digital.
Sistem Escrow ini sangat aman dan menjamin kenyamanan di kedua belah pihak.
Dengan sistem ini, pihak penjual sangat terjamin dalam berbisnis. Tidak akan ada
99
transaksi fiktif yang tidak bisa ditelisik jejaknya. Selain itu, penjual juga akan
mendapatkan detil dari transaksi yang terjadi di toko mereka di dalam platform
marketplace.
“Dengan sistem ini, akan sangat menjamin keamanan dan kenyamanan para penjual
online dalam menjalankan bisnis mereka di platform Marketplace,” tambah Vela.
“Elevenia bukan hanya tempat untuk berbelanja online, namun kami juga
menyediakan platform untuk berbisnis online yang sangat aman dan nyaman. Kami
ingin menjadi value maker bagi para teman-teman UKM dalam mengembangkan
bisnis mereka,” ujar Vela menutup pembicaraan.
100
Nantinya pembeli dan penjual akan bertransaksi melalui marketplace tersebut. Maka
pilihlah marketplace yang memiliki sistem dan mekanisme yang memudahkan
transaksi. Termasuk metode penampilan katalog, pemesanan, pembayaran, dan
masalah-masalah yang terkait dengan transaksi jual beli.
6.6 Komponen MarketPlace
1. Konsumen (Consumer)
Setiap pengguna internet berpotensi untuk menjadi konsumen/pembeli E-
Marketplace.
2. Penjual(Seller)
Pihak yang menjual barang/jasanya di Marketplace.
3. Barang(Product)
Produk/jasa yang dijual, baik berupa fisik atau digital.
4. Front-End
Halaman muka web yang terlihat oleh user, meliputi: katalog , keranjang belanja,
search engine dan payment gateway
5. Mitra Bisnis (Intermediaries)
Perantara yang menghubungkan antara penjual dan pembeli
101
6. Dukungan Pelayanan (Support Services)
Jasa pendukung, meliputi: pengesahan sertfikat, jaminan orang ketiga sampai
penyedia layanan
7. Infrastruktur
Hal yang terkait dengan Marketplace, meliputi jaringan elektronik, hardware,
software dll
8. Back End
Aktivitas yang berkaitan dengan pemenuhan pesanan, manajemen persediaan,
pembelian dari suplier, proses pembayaran, packing dan pengiriman barang.
6.7 Perbedaan Online Marketplace Dan Ecommerce
Ecommerce atau banyak orang lebih mengenal dengan nama jual beli online
semakin digencarkan oleh para pelaku bisnis. Banyak platform ecommerce dan online
marketplace bermunculan hingga sekarang semakin mewarnai perekonomian
Indonesia di sektor perdagangan. Definisi dari ecommerce adalah proses jual beli dari
seller (merchant) kepada customer menggunakan media internet. Definisi tersebut
dijabarkan secara lugas dan jelas. Pada proses jual beli online tersebut terdapat
komponen komponen yang perlu dipatuhi sehingga terjadi kesepakatan antara kedua
belah pihak untuk bertransaksi. Masing masing aktor memiliki kewajiban dan hak
selama proses transaksi berlangsung. Seller harus mengirimkan produk yang dijual
kepada buyer ketika buyer sudah membayar sejumlah uang sesuai dengan
kesepakatan dan dikonfirmasi oleh seller. Untuk metode pembayaran biasanya owner
ecommerce memiliki beberapa metode pembayaran yang memudahkan buyer
maupun seller. Owner ecommerce bekerja sama dengan pihak bank untuk memberi
kemudahan pembayaran seperti mandiri clickplay, mandiri e-cash bca klikpay dan
meningkatkan trust dari buyer. Cenderung dikatakan ecommerce jika hanya terdapat
merchant tunggal dalam platform ecommerce.
Berbeda halnya dengan online marketplace, dimana sebagai wadah bertemunya
berbagai buyer maupun seller untuk meraup rezeki. Online marketplace memberikan
semua fasilitas yang dibutuhkan oleh buyer dan seller untuk melakukan aktivitas
transaksi jual beli secara aman. Tantangan bagi yang membuat platform ini adalah
102
bagaimana buyer dan seller memiliki rasa kepercayaan tinggi untuk bertransaksi pada
platform tersebut sehingga para pelaku bisnis di dalamnya tidak perlu khawatir akan
barang tidak sampai, uang belum dikirim ataupun uang belum diterima oleh seller.
Sama halnya dengan ecommerce, owner dari platform ini menggandeng vendor jasa
pengiriman, pihak bank, dan vendor jasa internet. Setelah memberikan kenyamanan
pada pelaku bisnis di dalam platform tersebut, owner sudah bisa fokus untuk
monetize platform itu sendiri.
Dari kedua ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa online
marketplace merupakan scope kecil dari ecommerce dengan model bisnis yang
berbeda. Wadah jual beli ini menyediakan tempat bertemunya buyer dan seller yang
sedang mencari maupun meraup rezeki dari platform tersebut, sedangkan ecommerce
ini sendiri scopenya luas tidak hanya menyediakan tempat transaksi jual beli
melainkan maintain pengiriman produk dengan menggandeng vendor jasa pengiriman
barang, maintain pembayaran yang bekerja sama dengan bank. Online marketplace
fokus pada pelayanan platform yang dibangun, sedangkan ecommerce tidak hanya
meningkatkan pelayanan platform melainkan juga meningkatkan sales produk
tersebut.
103
BAB VII
104
3. Penekanan pada tanggung jawab individual; keyakinan, kepercayaan, dan
ketergantungan adalah gambaran kunci dalam sukses dari berbagai program
inovatif.
4. Penghargaa; berdasarkan hasil yang dicapai, sistem penghargaan akan
meningkatkan dan membangkitkan keberanian untuk mengembil resiko dan
mencapai apa yang telah ditetapkan sebelumnya.
Cara lain untuk menciptakn iklim perusahaan yang inovatif adalah penerapan
aturan main inovatif. Bila aturan diikuti maka suatu lingkungan akan membangun dan
mendukung terciptanya wirausaha-wirausaha yang potensial. Ada beberapa tahapan
105
yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk membantu pembentukan struktur
pemikiran korporat serta lingkungan intrapreneurial adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan visi
106
2. Dorongan inovasi
3. Perstrukturan suatu iklim intrapreneurial
4. Pengembangan tim perubahan
5. Pengenalan
6. Kreativitas
7. Penilaian budaya yang ada pada saat ini
8. Perencanaan tindakan
9. Dukungan manajemen
10. Keleluasaan kerja
11. Penghargaan
12. Tersedianya waktu
13. Ikatan organisasi
14. Pengembangan kelompok usaha
1. Iklim motivasi dan visi: perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang
singkat dan jelas serta memberi dukungan nyata untuk terwujudnya inovatif.
107
2. Orientasi pasar: perusahaan yang inovatif melandaskan visi mereka dengan
kenyataan yang ada dipasar.
3. Organisasi yang tetap datar dan kecil: kebanyakan perusahaan yang inovatif
berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar dan serta tim proyek
yang kecil.
4. Proses belajar interaktif: didalam suatu lingkungan yang inovatif, proses
belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis-garis fungsi tradisional
dalam suatu perusahaan.
Cerita bohong: entrepreneur adalah mengembil resiko tinggi mereka adalah penjudi
yang memainkan taruhan besar.
108
BAB VIII
8.1 Pendahuluan
109
ingin mendikre operasi perusahaan. Kedua, anggota keluarga mau
mengorbankan keuntungan jangka pendek ( Short-term profits) untuk
mendapatkan keuntungan jangka panjang ( Long-term gains). Suatu studi pernah
menunjukan bahwa anggota keluarga lebih produktif jika dibandingkan dengan
pekerja lainya. Ketiga, tingkat fleksibilitas dari perusahaan untuk memberikan
respons terhadap tantangan ( Challengs) maupun peluang ( Oppurtunities).Tanpa
adanya banyak hambatan. Di samping itu, pemilik dari perusahaan keluarga bisa
menyampaikan suatu citra stabilitas dan memberikan kesinambungan bagi
konsumen maupun pegawainya.
Bukan hal yang mudh memang untuk mengelola suatu usaha, anda
sebagai seorang pengusaha harus memastikan roda usaha berjalan dengan baik
dan tentu saja mencapai target yang telah dibuat. Untuk itu menerapkan
manajemen usaha merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Manajemen usaha
adalah salah satu kegiatan untuk mengatur segala hal dalam menjalankan usaha
sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Manajemen usaha tidak hanya diterapkan oleh bisnis besar saja, semua
lini bisnis dari usaha kecil sekalipun sebaiknya menerapkan manajemen usaha.
Pada perusahaan-perusahaan besar manajemen usaha. Pada perusahaan-
perusahaan besar manajemen usaha biasanya dikelola oleh professional yang
sudah berpengalaman dibidangnya.
110
Seorang ahli psikologi Manfred Kets de Vries ( 1993 ) menunjukan
lebih lengkap mengenai keunggulan dan kelemahan dari usaha keluarga ini.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 10.1 berikut ini
Kelebihan Kekurangan
111
Berotientasi jangka panjang. Akses terhadap pasar modal
Kebebasan bertindak. kecil,
Tekanan dari pasar modal Sehingga dapat menghalangi
Sedikit sekali ( tidak ada ). Perkembangan bisnis.
Resiko terjadinya Organisasinya
Pengambil-alihan membingungkan
( takeover) ( coufusing organization ).
Sangat kecil sekali ( hampir Struktur yang tidak
tidak ada ). teratur.
Budaya keluarga sebagai Pembagian tugas tidak
Sumber kebangaan ( pride). jelas.
Stabilitas. Lebih mementingkan sanak-
Identifikasi/komitmen/ Keluarga dalam memberikan
Motivasi yang kuat. jabatan.
Kesinambungan dalam hal Adanya “ spoiled kid
Kepemimpinan ( leadership). syndrome”.
Kelenturan/ fleskbibelitas dalam Potensi
Saat-saat yang sulit ( hard times ). perselisihan/percecokan
Tidak terlalu birokratis dan Intern.
Impersonal Aturan otoraksi/ paternalistik
Finansial benefis Yang menolak terhadap
Kemungkinan untuk Perubahan, lebih bersifat
Berhasil tertutup
Mengetahui usaha yang digeluti ( secrecy ).
Drama suksesi
112
Dan hanya 16 persen dari keseluruhan keluarga yang mencapai generasi ketiga.
Berdasarkan suatu studi dinyatakan bahwa harapan hidup rata-rat dari suatu
perusahaan hanyalah 24 jam.
113
Menghadapi kesulitan-kesulitan semacam ini, ada baiknya setiap perusahaan (
keluarga ) menentukan aturan dasar bagi proses suksesi. Pemilik harus
mengembangkan suatu rencana suksesi. Hal ini diperlakukan mengingat masih
banyak wirausaha yang terus bersikeras mempertahankan dirinya dalam bisnis
keluarga. Kondisi ini tentu saja secara psikologis menghambat adanya suatu
keputusan tentang ahli waris/penerus. Banyak yang beranggapan bahwa memilih
penerus bisnis ibarat sama halnya dengan membeli sebidang tanah buat kuburan,
sebagai lonceng kematian. Selain itu pemilik yang tidak setju dengan maslaah
eksekusi, pada dasarnya hanya akan meletakan beban sebetulnya tidak perlu bagi
mereka yang ditinggalkan. Itulah mengapa, masalah siapa yang akan melanjutkan
usaha dalam keluarga( family successor ) sangat sulit untuk dilakukan. Ada beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi permasalahan ini. Perimbngan ini
dimulai dengan meng identifikasi faktor-faktor kunci di dalam melakukan suksesi.
114
Selanjutnya bisa juga dilakukan dengan cara menelaah sumber-sumber
suksesi ( sources of succession ) yang mungkin mempengaruhi keputusan suksesi.
Ada dua macam tekanan yang berasal dari dalam perusahaan, seperti yang
kita lihat pada bagan 10.1 berikut ( Barnes dan Herson, 1976 )
115
Pihak Luar
Kerabat
( The Ousiders)
( Relatives)
Sebagaimana yang kita lihat pada bagan diatas tekanan (presseures) dan
kepentingan ( interest) di dalam usaha berasal dar anggota keluarga maupun pekerja
lain merupakan anggota keluarga.
116
Di samping itu, pekerja yang bukan merupakan anggota keluarga biasanya kritis
terhadap keberhasilan perusahaan, hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Pemilik
harus memenuhi/menanggapi permintaan orang-orang tersebut agar bisnis tetap
berjalan.
117
mahasiswa, penembakan mahasiswa Trisakti yang kemudian diikuti dengan
tragedi
118
a. Waktu. Semakin dini seorang wirausaha memulai rencana suksesi.
Maka akan semakin besar peluang untuk mendapatkan orang yang
sesuai/tepat. Biasanya menjadi masalah besar bagi pemilik perusahaan
akibat adanya berbagai kejadian yang menuntut tindakan segera.
Hingga mengakibatkan kesuliatan untuk mencari pengganti terbaik.
Biasanya menjadi masalah besar bagi pemilik perusahaan akibat
adanya berbagai kejadian yang menuntut tindakan segera. Hingga
mengakibatkan kesulitan untuk mencari pengganti terbaik.
b. Type of Venture. Beberapa wirausaha mungkin cukup mudah untuk
diganti, namun ada juga yang sulit untuk dicarikan penggantinya. Hal
ini sangat ditentukan oleh tipe dan perusahaan yang bersangkutan.
Wirausaha yang dikategorikan sebagai idea person ( orang yang
banyak pengetahuan/ gagasan ) di dalam bidang operasi yang
betekenologi tinggi akan sukit untuk dicari penggantinya.
c. Kapabilitas Manajer ( capabilities of managers ). Skill, kemauan,
dan kemampuan di dalam melakukan pergantian ( replacement ) kan
berpengaruh terhadap arah dan potensi perusahaan di masa yang akan
datang. Bila industi mencapai tahap kedewasaan ( matures ), tuntutan
terhadap wirausaha akan mengalami perubahan. Perubahan yang akan
terjadi para industri yang berteknologi tinggi akan semakin penting.
Seseorang wirausaha yang mempunyai skills dalam bidang teknologi
dan mengerti masalah pemasaran, atau mempunyai kemampuan dalam
pengembangan orientasi perusahaan, akan bermanfaat bagi perusahaan
dari pada seorang wirausaha yang hanya mengerti teknologi akan
tetapi tidak mengerti masalah marketing.
d. Visi dan Wirausaha ( Entrepreneur’s Vision ). Mayoritas wirausaha
mempunyai harapan dan keinginan terhadap perusahaanya. Seseorang
pengganti diharapkan dapat memebrikan visinya bagi perusahaan.
Misalnya saja kejadian yang dialami oleh Apple Computer ketika
salah seorang pendirinya, Steven Jobs, digantikan oleh Jhon Sculley
119
karena Dewa direksi merasa bahwa wirausaha yang lebih berorientasi
manajerial dalam aktivitas bisnis sehari-hari lebih dibutuhkan untuk
menggantikan pekerjaan yang analitis dan sangat konseptual.
e. Faktor-Faktor Lingkungan ( Environenial Factors ). Kadang-
kadang seorang pengganti dibutuhkan karena adanya perubahan yang
terjadi dalam lingkungan bisnis dan perubhn paralel diperlukan pada
pucuk pimpinan. Scurlly-Jobs adalah salah sau contoh kasus dalam hal
ini.
Contoh lainya adalah kasus Edwin Land dari Polaroid. Meskipun
kreatifitas teknologi yang dimillikinya telah menciptakan suatu
keberhasilan, namun akhirnya Land harus tersingkir juga. Hal ini
dikarenakan ada oang yang memiliki kemampuan marketing yang jauh
lebih baik.
2. Mengidentifikasi Kualitas Sang Pengganti ( Identifying Successor
Qualities )
Ada berbagai karakteristik dan kualitas yang harus dimiliki oleh seorang
pengganti. Hal tersebut sangat tergantung pada situasi, dalam hal ini
sebagai pengganti akan lebih penting dari pada yang lainya. Namun dalam
banyak hal kesemuanya memiliki kadar kepentingan ( degree of
importance ) tertentu. Beberapa kualitas pengganti yang paling penting
adalah : memiliki pengetauan yang cukup tentang bisnis, memiliki
kejujuran dan kemampuan dasar, memiliki kesehatan yang baik, energik,
waspada dan mempunyai presepsi, antusias trhadap perusahaan,
kepribadian yang sesuai dengan bisnis, memiliki tingkat kesabaran yang
tinggi, stabil dan dewasa, agresif, mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah, mampu membuat perencanaan dan
mengorganisasikan perusahaan, mempunyai minat dalam
mengembangkan sumber daya manusia, memiliki kesempatan dengan
falsafah bisnis pemilik perusahaan.
3. Memahami Kekuatan-Kekuatan Yang Mempengaruhi Suksesi
120
Menempatkan seseorang berdasarkan perilaku yang diinginkan mungkin
sulit. Jika yang ideal tidak bisa dicapai, maka penekanan harus dirakhkan
kepada pemilihan pengganti yang mempunyai potensi untuk
mengembangkan atribut-atribut yang telah diterangkan diatas dalam suatu
kerangka watu yang tepat. Pilihan ini harus lebih mempertimbangkan hal-
hal seperti:
a. Persoalan budaya bisnis dan budaya keluarga.
b. Kepedulian/perhatian pemilik.
c. Kepedulian dari anggota keluarga.
Hal-hal yang spesifik dari kekuatan ini adalah:
persoalan budaya bisnis dan budaya keluarga:
Lingkungan bisnis.
Tahap pengembangan perusahaan.
Tradisi dan norma bisnis..
Budaya, kekuatan dan pengaruh keluarga.
Nilai-nilai dan motivasi orang-orang dalam keluarga
Kepedulian/perhatian pemilik ( owner’s Concerns ).
Mengidentifikasi peranan anggota keluarga di masa yang akan datang
di dalam bisnis.
Memastikan pimpinan masa depan yang kompeten bagi perusahaan.
Mendidik keluarga dan pekerja yang bukan anggota keluarga tentang
peran-peran penting.
Mempertahankan sumber daya yang bukan anggota keluarga di dalam
perusahaan.
Mengatur kekuatan dan kepemimpinan
Kepedulian anggota keluarga ( Family Members Concerns )
Pengendalian terhadap aset keluarga
121
Melakukan kepentingan apabila keputusan yang diambil oleh
pimpinan perusahaan/bisnis.
Melindungi kepentingan apabila kepemilikan disebarkan pada
anggota-anggota kelurga.
Jika perlu, bagaimana caranya memperoleh uang diluar bisnis.
Kepastian bahwa bisnis akan tetap berlanjut.
122
adalah : Siapa yang bisa melakukan pekerjaan terbaik agar perusahaan tetap
berjalan ? Kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan adalah merupakan
bidang utama yang perlu diperhatikan. Memang rintangan terbesar yang harus
dihadapi adalah wewenang manajer dalam memilih seseorang.
b. Meng’elu-elus’ Calon Pengganti. Pada beberapaperusahaan, wirausaha akan
memilih seorang pengganti dan mengumumkan secara terbuka. Namun, banyak
para manajer puncak meragukan ketika telah ditetapkan. Pada perusahaan yang
lebih kecil, permasalahan ini bisa lebih gawat lagi. Meskipun seorang calon
pengganti telah ditunjuk untuk melanjutkan perusahaan, pendiri perusahaan masih
sulit untuk melepaskan wewenang yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan
perusahaan. Faktor ego terbukti sebagai batu sandungan dalam masalah suksesi
ini.
c. Menyetujui Suatu Rencana. Suksesi yang efektif membutuhkan suatu rencana.
Pada perusahaan-perusahaan besar hal ini sering dilaksanakan melalui serentetan
pertemuan yang dirancang untuk memastikan kesesuaian pemindahan kekusaan
(transfer of power) dan lancarnya arus operasi. Pada perusahaan kecil biasanya
perlu ada pembicaraanantara pribadi tentang bagaimana suatu tanggung jawab
diserahkan kepada sang pengganti.
d. Mempertimbangkan Bantuan Dari Luar. Promosi dari dalam perusahaan
adalah merupakn suatu falsafah pembangunan moral (moral-building phislosphy).
Namun kadang0kadang itu bisa merupakan kesalahan. Bila pimpinan melakukan
pekerjaan yang buruk, apakah mempromosikan orang berikutnya-yang berada
disatu jalur-bisa memecahkan persoalan ? Apakah setiap orang yang ada dalam
perusahaan benar-benar mempunyai kemampuan yang cukup dan sesuai untuk
mengelola operasi perusahaan ? Pertanyaan yang perlu di jawab adalah :
Bagaimana bisnis bisa ditangani secara efektif dan siapa yang mempunyai
kemampuan untuk melakukannya. Kadang-kadang orang luar perusahaan lebih
tepat untuk itu. Di dalam keluarga ada faktor ego. Apakah pemilik yang sekaligus
brtindak sebagai manajer mempunyai kebijaksanaan untuk mau lengser dan
memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengambil keputusan yang strategis
123
? Atau adanya keinginan yang besar untuk melakukan pengadilan sehingga
pemilik tersebut lebih suka menghadapi resiko yang timbul sehubungan dengan
pengelolaan operasi perusahaan secara personal ? Pelajaran yang bisa dipetik dari
hal ini rasanya cukup jelas bagi orang lain, namun tanpaknya masih menjadi salah
satu hal yang sangat sukar untuk depelajari oleh pemilik perusahaan keluarga.
Untuk memberikan panduan dalam proses suksesi ini berikut adalah checlist
yang berisi sejumlah materi dalam bab ini dan memperhatikan langkah penting yang
harus dilaksanakan dalam menjawab persoalan suksesi keluarga (lihat tabel 10.2).
124
4. Raih pengalaman dari luar usaha keluarga.
5. Memperolah training pertanggung jawaban – yang bisa mengajarkan
tanggung jawab dan memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan.
6. Belajar memadukan tradisi keluarga dengan tujuan bisnis di masa yang akan
datang.
7. Menghindari bayang-bayang orang tua mempersiapkan sesuatu rencana
pengambilan kepemimpinan setelah generasi terdahulu menjadi tua.
125
BAB IX
PERUSAHAAN BESAR
Dalam sebuah wawancara dengan majalah INC yang dimuat di WED bulan
juli lalu, Peter Drucker kembali membuat kejutan. Ia mengingatkan kepada para
wirausaha akan bahaya penyakit puas diri dan khayalan-khayalannya. Drucker selama
ini memang lebih dikenal sebagai pemikir manajmen yang berkaitan untuk
perusahaan-perusahaan besra, namun kali ini ia bicara tentang kewirausahaan.
Bagaimanapun juga tetap saja berkompeten dalam masalah kewirausahaan.
Bukunya : Innovation and Enterpeneurship (Happer & Raw) sampai saat ini tetap
menjadi buku rujukan dalam masalah ini.
Apa yang tengah dikhawatirkan Drucker ? Tidak lain 4 jebakan yang dihadapi
oleh wirausaha dan kewirausahaan pada perusahaan besar. Empat jebakan para
wirausaha tersebut ialah :
126
1. Bersikeras bahwa dialah yang lebih mengetahui dibanding pasar
2. Yakin bahwa prafit adalah segalanya
3. Tumbuh melebihi kapabilitas manajemen
4. Mementingkan dirinya sebelum bisnis
Kenyataannya begitu banyak perushaan baru yang pada awalnya berjalan
dengan baik dan perusahaan-perusahaan yang tengah tumbuh, tiba-tiba mengalami
masalah berat. Keempat jebakan tersebut pada dasarnya sudah dapat diduga
sebelumnya dan juga dapat dihindari. Jebakan pertama datang, ketika wirausaha
harus menghadapi kenyataan bahwa produk atau jasa barunya tidak menuai sukses.
Dimana ia berpikir akan berhasil di pasar tersebut, namun pasar ternyata benar-benar
berbeda. Banyak bisnis yang tidak munul dikarenakan wirausaha pendiri bersikeras
bahwa ia mengetahui lebih baik dibanding pasar.
Ibarat badan yang tengah tumbuh, tentu membutuhkan banyak makanan, dan
suatu bisnis yang tumbuh cepat menelan dana cash. Hal ini dapat diprediksi, sehingga
meraup dana hanya untuk dikunyah saja tidaklah diperlukan.
Jebakan ke tiga dalah, ketika bisnis makin tumbuh, para pendirinya sangat
luar biasa sibuknya. Pertumbuhan yang begitu ceat mebawa tekanan-tekanan besar
pada bisnis. Anda tumbuh melebihi fasilitas produksi yang anda punya. Ada tumbuh
melebihi kapabilitas manajemen anda.
127
kegagalan. Bahkan, meski bisnis anda tengah tumbuh pada tingkat normal
berkembang baik, membaik, solid, berkelanjutan-kepentingan manajemen bakal
menghinggapi anda pada akhir tahun keempat.
Suatu saat sebagai wirausaha, eksekutif atau manejer suatu perusahaan anda
mungkin akan (pernah) mengalami paradoks seperti ini : kami sudah merasa 100 %
yakin bahwa strategi/kebijakan yang kai lakukan rasanya sudah benar, tetapi mengapa
kali ini gagal ? Adakah yang salah dengan manajemen kami ? Seandainya anda
menjawab ya pada pertanyaan ini, barang kali inilah saatnya anda memiliki ulang
teori bisnis perusahaan anda.
Paradoks seperti ini tidak hanya menimpa perusahaan bisnis tetapi juga
organisasi mirlaba. Tidak saja perusahaan-perusahaan kecil tetapi juga perusahaan
yang telah meraih sukses dan mapan di bidangnya. Situasi unmanagabke crisis
seperti ini, menimbulkan pertanyaan untuk mencari tahu apakah penyebabnya.
Menarik sekali petuah yang disampaikan oleh Peter Drucker pada jurnal Harvard
bisiness review (1994). Drucker menegaskan bahwa akar penyebab segala ini
sebenarnya bukanlah buruknya manajemen tetapi yang tengah terjadi adalah karena
128
asumsi-asumsi yang telah lama dibangun dan di jalankan oleh perusahaan tidak sesuai
lagi dengan realitas yang ada, “....reality has changad, but the theory og the business
has not changed with it,” kata Drucker.
1. Menghindari Pesaing
Pemula cenderung memilih bidang usaha biasanya dalam lahan yang tidak ada
competitor. Mereka mencari aman tapi akhirnya terjebak di penjualan barang atau
jasa yang tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah besar. Dengan memilih produk yang
tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah banyak, berarti waktu yang diperlukan untuk
mengembangkan usaha semakin panjang. Memilih produk memang cukup rumit. Di
satu sisi, berbisnis dalam bidang yang langka membuat hati tenang karena minimnya
pesaing. Namun di sisi lain, pebisnis membutuhkan kesabaran karena produk yang
dijual bukan barang primer masyarakat. Produk yang memiliki peluang bagus untuk
dijual memang pasti ramai akan persaingan, namun permintaan masyarakat pun jelas
sudah ada.
Contoh. Anda ingin membuat usaha di wilayah dekat kampus yang ramai mahasiswa.
Toko alat tulis serta aneka jenis makanan tentu sudah marak, namun target pemasaran
sudah jelas karena Anda menjual barang yang selalu mereka butuhkan. Berbeda jika
Anda memutuskan membuka pet shop. Meskipun hanya satu-satunya di wilayah itu.
129
Namun gairah konsumsi terhadap produk tersebut terbatas pada golongan tertentu
serta intensitasnya tidak terlalu tinggi.
Ketika seorang sudah memilih bidang yang akan ia tekuni, selanjutnya ia mencari
cara agar produk yang ia jual mampu mencuri hati konsumen “ingat, pasar selalu
mencari yang terbaik. Maka pebisnis harus memiliki keunggulan bersaing, “kata
Laksita. Keunggulan kompetif ini, biasanya luput dari pebisnis yang hanya
memusatkan perhatian kepada usahanya, tanpa ikut memperhatikan geliat bisnis lain
yang ada di sekitarnya. Maka, kesalahan kedua pebisnis adalah mudah merasa puas
dengan pencapaiannya sehingga tidak memiliki keunggulan kompetitif yang
membuat pelanggan kembali mengonsumsi barang yang ditawarkan. Pasalnya seperti
prinsip ekonomi, masyarakat akan memilih mengeluarkan uang sekecil-kecilnya
untuk manfaat yang sebesar-besarnya.
Maka untuk mendapatkan konsumen tetap, ada beberapa unsure yang harus
diperhatikan dalam berbisnis. Unsur tersebut meliputi product, price, place,
promotion, dan people, yang lebih baik dibandingkan tempat lain. “Kita harus
memiliki produk yang lebih baik. Dilihat dari penyajian, bahan baku, ataupun
keunikannya. Akan lebih baik jika kita mengembangkan apa yang sudah banyak di
pasaran. Masalah harga (price) pun harus kompetitif. Dengan produk yang lebih
unggul, kita harus mencermati sehingga harga ditetapkan sesuai dengan produk yang
ditetapkan sesuai dengan produk yang kita tawarkan. Dari segi tempat (place), yang
perlu diperhatikan bukan hanya memilih tempat strategis yang dilewati banyak calon
pembeli, tapi juga bagaimana wirausahawan memperhatikan konsep ruang bisnis
yang unik dan membuat nyaman konsumen. “Bagaimana melakukan promosi yang
lebih baik? Kuncinya adalah membuat calon pembeli menjadi di pembeli dan dia
yang sudah membeli menjadi langganan bahkan memberi tahu teman-temannya untuk
datang. Ingat, pelanggan yang puas, dapat menjadi asset promosi terbaik untuk usaha
Anda. Terakhir adalah better people. Inti dari poin ini adalah bagaimana memperbaiki
jasa pelayanan yang dapat membuat konsumen puas dan nyaman. Karena apabila
130
keempat unsur tadi sudah bagus tapi pelayanannya tidak memuaskan, bisa-bisa
pembeli tidak ingin kembali lagi. Untyuk hal-hal tersebut, sudah sepatutnya pebisnis
tidak merasa cepat puas agar terus ada keinginan untuk mengembangkan dan
membuka bisnisnya lebih baik.
3. Tidak Gigih
Laksita mengatakan, ‘Jika hal-hal penting dilakukan dalam bisnis sudah dilaksanakan
namun usaha Anda tak kunjung menunjukkan pertumbuhan, bisa jadi kesalahannya
ada pada kegigihan Anda’. Jebakan yang ketiga adalah jika kita merasa semua yang
kita lakukan cukup dan tidak perlu massive action. Banyak pebisnis yang sekedar
ingin memiliki usaha namun tidak memiliki niat untuk mengembangkannya.
Indikator sukses adalah ‘high sales’. Jika usaha tidak berkunjung berkembang,
penjualan dan permintaan dari konsumen tidak kunjung tinggi, padahal Anda sudah
menawarkan produk, harga, tempat dan faktor lain yang bagus, berarti Anda kurang
ngotot usaha. Pada dasarnya, pebisnis tidak bisa setengah-setengah. Jiwa bisnis dan
keinginan untuk sukses, harus ditanamkan penuh dalam diri sebelum memulai usaha.
131
tapi bisa mendapatkan tiga barang. Bisa juga berupa diskon jika konsumen
membeli lebih dari dua buah barang.
o · Terakhir, buat teman yang sudah merasa puas dengan usaha Anda
mengajak temannya. Telah terbukti bahwa referral itu jauh lebih berpengaruh
daripada iklan atau selebaran di jalan. Karena teman yang memberikan
rekomendasi itu dinilai jujur dan objektif, bukan bagian dari promosi pemilik
usaha.
Pertanyaannya sekarang adalah, apa sebabnya teori bisnis itu atau asumsi-
asumsi apa saja yang menjadi bagian dari teori bisnis. Anda mungkin masih tidak
yakin bahwa selama ini perusahaan anda mempunyai teori bisnis. Pada dasarnya
setiap perusahaan mempunyai teori bisnis. Setiap wirausaha secara sadar atau tidak
sebenarnya telah membangun teori bisnis perusahaannya. Yang membedakannya
adalah asumsi-asumsi yang dibangun dan dijalakannya dari bisnis bukanlah sesuatu
yang rumit, ia adalah sejumlah asumsi tentang lingkungan organisasi, asumsi
tentang misi perusahaan dan asumsi mengenai core comppetence (kompetensi inti)
perusahaan. Ketiga asumsi ini, bila diketahui secara jelas, diterapkan secara
konsisten dan fokus akan menjadi suatu teori bisnis yang valid bagi perusahaan.
132
Sementara asumsi mengenai misi khusus organisasi, berkaitan dengan bagaimana
organisasi memimpir, keberadaan dirinya dalam bisnis, ekonomi dan masyarakat
di banding organisasi lainnya. Marks dan Spencer, perusahaan pengecer di Inggris
merumuskan misinya sebagai agen perubah masyarakat Inggris dengan menjadi
pengercer kelas 1 dalam hal kualitas harga dan kelengkapan barang dagangannya.
AT dan T pada 1950 menetapkan misinya untuk menjamin setiap keluarga atau RT
dan bisnis di AS dapat mempunyai akses telepon.
Asumsi tentang kompetensi inti atau bidang keunggulan perusahaan, sering kali
merupakan sesuatu yang sulit ditentukan oleh setiap perusahaan. Barang kali
hanya perusahaan-perusahaan yang serius saja yang mau memikirkan apa
sebenarnya kompetensi inti perusahaannya. Padahalan sebagaimana kita ketahui,
Prahalad (pakar manajemen strategis) telah menegaskan bahwa kompetensi inti
adalah merupakan sumber terciptanya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
(sustaineble competitive advantage). Selama ini kita masih meyakini bahwa
sumber keunggulan kompetitif itu adalah biaya buruh, bahan baku yang murah dan
melimpah, dan besarnya modal perusahaan yang kita miliki. Ini adalah pandangan
tradisional yang harus segera ditinggalkan. Memiliki sumber daya (resources) saja
tidaklah cukup apabila secara bersama sumber daya-sumber daya tersebut tidak
memiliki kapabilitas. Dan tidak semua kapabilitas yang ada dalam perusahaan
adalah menjadi kompetensi inti perusahaan yang dapat di eksplotasi sebagai
senjata dalam menghasilkan produk unggul dan berbeda dari pada pesaing lainnya
(produk distinctive). AT dan T misalnya memiliki kompetensi ini dalam hal
kepemimpinan teknis yang memungkinkan perusahaan meningkatkan layanannya
secara terus menerus dengan harga yang murah. Ini berarti bahwa kompetensi
diperlukan untuk mendukung terlaksanakannya misi perusahaan. Tanpa
kompetensi, misi hanyalah tulisan indah di atas kertas yang semua orang dapat
memimpikannya.
133
Bencana tentu saja tetap dapat menenggelamkan sebuah rencana terbaik,
namun dengan melakukan manajemen risiko secara serius akan dengan pasti
meningkatkan peluang sukses jangka panjang anda. Jadi mari kita mulai.
1. Membuat Perencanaan
Setiap bisnis harus memiliki sebuah perencanaan manajemen risiko yang solid.
Berikut merupakan panduan dalam menyusunnya.
Ada beberapa item penting untuk dicantumkan dalam perencanaan manajemen risiko,
sebagai berikut:
Daftar risiko
Penilaian tiap risiko berdasarkan kecendrungan terjadi dan dampaknya
Klien utama 5 2 10
XYZ Corp
terlambat
membayar
134
tagihan.
Kehilangan daya
selama lebih dari 1 3 3
24 jam.
Sebuah
kompetitor baru
memotong harga 2 5 10
produk utama
kami.
Scathing ulasan
produk dari
3 2 6
majalah / website
berpengaruh.
Mari kita lihat tiap-tiap item tersebut secara berurutan. Jika anda telah
mengikuti seri ini sejauh ini, anda akan menyadari bahwa kami telah mencakup dua
item pertama dalam tutorial terakhir. Jadi kita telah memiliki awal yang baik untuk
perencanaan kita. Berikut adalah contoh tabel yang kita susun waktu lalu:
135
Perencanaan lengkap anda tentu saja akan memiliki lebih banyak item, namun
contoh ini paling tidak mengilustrasikan format tersebut. Anda dapat mengacu ke
tutorial lain untuk lebih detail tentang apa maksud dari tiap nilai.
Jadi untuk melengkapi perencanaan manajemen risiko kita, kita hanya perlu
menambahkan dua kolom lagi pada tabel tersebut.
Sebagai contoh, mari kita lihat item pertama dalam tabel kita: "Klien utama
XYZ Corp terlambat membayar tagihan". Mungkin anda telah mengendalikan risiko
tersebut dengan membuat reminder otomatis yang terkirim jika tagihan mendekati
jatuh temponya, dan menunjuk salah satu staf anda untuk bertanggungjawab dalam
menindaklanjuti secara personal melalui telepon dan email. Anda akan memasukkan
hal tersebut ke dalam daftar sebagai existing controls dalam perencanaan manajemen
risiko anda.
136
5. sangat kuat
Maka elemen akhir rencana anda menjelaskan secara detail tindakan yang
perlu anda ambil untuk mengatur risiko secara lebih efektif. Apa yang dapat anda
lakukan, entah itu mengurangi kecendrungan kejadian, atau untuk meminimalkan
dampaknya ketika itu terjadi?
Item terakhir akan sedikit lebih kompleks, jadi kita akan melihatnya dalam
beberapa detail pada seksi berikutnya pada tutorial ini.
Jadi pada poin di seri ini, kita telah mengidentifikasi seluruh risiko utama dalam
bisnis kita, memprioritaskannya berdasarkan kecendrungan dan dampak, dan menilai
efektifitas kendali sekarang ini.
Langkah berikutnya adalah menentukan apa yang harus dilakukan pada tiap risiko,
sehingga kita dapat menanganinya dengan baik. Dalam dunia manajemen risiko,
ada empat strategi utama:
1. Menghindarinya.
2. Menguranginya.
3. Memindahkannya.
4. Menerimanya.
Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing, dan anda
mungkin akan pada akhirnya menggunakan semuanya. Terkadang anda mungkin
perlu menghindari risiko, dan di saat lainnya anda akan ingin menguranginya,
memindahkannya, atau cukup menerimanya. Mari kita lihat apa maksud istilah
tersebut, dan bagaimana memutuskan klasifikasi yang mana yang akan digunakan
pada risiko bisnis anda.
137
Menghindari risiko
Terkadang, sebuah risiko akan begitu serius hingga anda ingin menghilangkannya,
contohnya dengan menghindari seluruh aktivitas, atau menggunakan pendekatan yang
benar - benar berbeda. Jika sebuah jenis trading tertentu sangat berisiko, anda
mungkin memutuskan bahwa itu tidak sebanding dengan apa yang akan didapat, dan
meninggalkannya.
Keuntungan strategi ini adalah bahwa ini merupakan cara yang paling efektif dalam
berurusan dengan risiko. Dengan menghentikan aktivitas yang menyebabkan masalah
- masalah potensial, anda menghilangkan peluang kerugian. Namun kelemahannya
adalah bahwa anda juga kehilangan beberapa keuntungan juga. Aktivitas yang
berisiko dapat menjadi sangat menguntungkan, atau mungkin memiliki keuntungan
lainnya bagi perusahaan anda. Jadi strategi ini sangat baik digunakan sebagai langkah
terakhir, ketika anda mencoba strategi lainnya dan menemukan bahwa tingkat risiko
masih terlalu tinggi.
Mengurangi Risiko
Jika anda tidak menghilangkan seluruh aktivitas, pendekatan umum adalah
mengurangi risiko yang berkaitan dengan itu. Ambil langkah untuk membuat hasil
negatif lebih sedikit terjadi, atau meminimalkan dampaknya ketika itu terjadi.
Dengan kasus kita sebelumnya, "Klien utama XYZ Corp terlambat membayar
tagihan" kita dapat mengurangi kecendrungan untuk terjadi dengan menawarkan
insentif kepada klien yang membayar tagihannya tepat waktu. Mungkin diskon 10%
untuk pembayaran yang lebih cepat, dan penalti untuk pembayaran yang terlambat.
Berurusan dengan pelanggan yang terlambat membayar dapat sangat mengecok, dan
kami telah membahasnya lebih pada tutorial tentang menangani cash flow lebih
efisien, namun berikut adalah beberapa pilihan.
138
Pada contoh yang sama, kita dapat mengurangi dampak dengan mengatur akses ke
fasilitas kredit jangka pendek. Dengan cara tersebut, bahkan jika klien terlambat
membayar, kita tidak kehilangan uang. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pilihan
peminjaman jangka pendek seperti factoring and lines of credit, lihat tutorial kami
tentang meminjam uang untuk mendanai bisnis.
Ini mungkin merupakan strategi yang paling umum, dan cocok digunakan untuk
rentang risiko yang luas. Pada strategi anda anda dapat melanjutkan aktivitas anda,
namun dalam pengukuran yang membuat bahayanya berkurang. Jika dilakukan
dengan benar, anda mendapatkan yang terbaik. Namun bahayanya adalah kendali
anda menjadi tidak efektif, dan anda berakhir dengan tetap menderita kerugian yang
anda takutkan.
Memindahkan Risiko
Kita semua familiar dengan konsep asuransi dari kehidupan sehari - hari, dan hal
yang sama berlaku dalam bisnis. Sebuah kontrak asuransi pada dasarnya merupakan
transfer risiko dari satu pihak ke pihak lainnya, dengan imbalan bayaran.
Contohnya ketika anda memiliki sebuah rumah, ada risiko besar akan kebakaran,
pencurian atau kerusakan lainnya. Jadi anda membayar sebuah polis asuransi rumah,
dan memindahkan risiko tersebut ke perusahaan asuransi. Jika sesuatu terjadi,
perusahaan asuransi yang akan menanggung kerugiannya, dan sebagai imbalan untuk
jaminan tersebut, anda membayar premi.
Ketika anda memiliki sebuah bisnis, anda memiliki pilihan untuk memindahkan
banyak risiko anda ke perusahaan asuransi. Anda dapat mengasuransikan properti dan
kendaraan anda, juga mengambil berbagai jenis asuransi liabilitas untuk melindungi
anda dari tuntutan hukum. Kita akan membahas lebih detil tentang asuransi pada
tutorial selanjutnya dalam seri ini, namun ini adalah pilihan yang bagus dalam
139
menangani risiko yang memiliki dampak yang besar, sepanjang anda dapat
menemukan polis yang terjangkau.
Menerima Risiko
Seperti yang telah kita lihat, manajemen risiko mempunyai harga. Menghindari risiko
berarti membatasi aktivitas perusahaan anda dan melewatkan peluang keuntungan.
Mengurangi risiko dapat melibatkan sistem baru yang mahal atau proses dan kontrol
yang melelahkan. Memindahkan risiko juga ada harganya, contohnya seperti pada
premi asuransi.
Jadi dalam kasus risiko tingkat minor, langkah terbaik adalah menerimanya. Tidak
masuk akal bila menginvestasikan dalam serangkaian software yang mahal hanya
untuk mengecilkan sebuah risiko yang tidak akan memiliki dampak yang besar.
Untuk risiko yang mendapatkan nilai dampak dan kecendrungan yang rendah, carilah
solusi sederhana dan murah, dan jika anda tidak dapat menemukannya, maka
mungkin akan lebih berharga untuk menerimanya dan melanjutkan bisnis seperti
biasa.
Keuntungan dalam menerima risiko adalah cukup jelas: tidak ada biaya, dan
membebaskan sumber daya untuk fokus pada risiko yang lebih serius. Kelemahannya
adalah juga cukup jelas: anda tidak memiliki kendali. Jika dampak dan
kecenrungannya minor, itu mungkin tidak masalah. Namun pastikan bahwa anda
telah menilai semua hal tersebut dengan benar, sehingga anda tidak akan mendapat
kejutan yang tidak menyenangkan.
140
3. Monitor
Melakukan pengukuran tidak cukup; anda juga perlu memeriksa apakah hal tersebut
bekerja, dan memonitor bisnis anda secara reguler untuk mengidentifikasi dan
menangani risiko baru.
Titik awalnya adalah perencanaan yang telah anda tetapkan. Anda sekarang telah
memiliki sebuah daftar seluruh risiko dalam bisnis anda, penilaian terhadap
kecendrungan dan dampaknya, sebuah evaluasi terhadap kendali terkini, dan rencana
tindakan untuk menanganinya. Berikut adalah contoh bagaimana tampaknya ketika
anda meletakkan semuanya bersama - sama (klik pada tombol Risk management
plan and register pada bagian akhir halaman).
Bahayanya dengan dokumen seperti ini adalah anda menghabiskan banyak waktu
untuk menyiapkan pada awalnya, namun tidak pernah kembali dan mengupdatenya di
lain waktu. Sebuah perencanaan manajemen risiko yang baik haruslah sebuah
dokumen yang hidup, yang secara konstan menjadi acuan dan diupdate untuk
mencerminkan situasi terbaru, risiko baru, dan efektifitas tindakan anda.
Pertama - tama, setiap tindakan yang anda tentukan harus memiliki target tanggal
penyelesaian, dan orang yang bertanggung jawab atas itu. Sebagai contoh, pada klien
kita yang terlambat membayar, kita dapat menentukan bahwa salesperson kita yang
bernama Tina, akan bertanggungjawab untuk negosiasi ulang tentang ketentuan
pembayaran dengan XYZ Corp. untuk membuat insentif atas pembayaran tepat
waktu, dan ini akan diselesaikan pada tanggal 1 Maret.
Ketika Tina selesai melakukan ini, anda dapat memindahkannya dari kolom
"tindakan" ke kolom "kendali saat ini". Kemudian pada bulan berikutnya, anda dapat
menilai efektifitas ketentuan pembayaran terbaru pada penurunan risiko. Jika itu
141
masih tidak efektif, anda dapat melihat pilihan keuangan jangka panjang untuk
menurunkan dampak pembayaran yang terlambat.
Jika tidak ada satu pun pilihan tersebut yang berhasil, maka anda dapat mencari
alternatif lainnya. Jika anda mencoba semuanya dan klien masih terlambat
membayar, maka anda dapat memutuskan untuk menerima risiko jika bisnis klien
tersebut sangat penting bagi anda, atau anda dapat melakukan pilihan terakhir yaitu
menghilangkan risiko dengan menghindari melakukan bisnis dengan klien tersebut.
Situasinya akan berkembang secara tetap seiring waktu, dimana risiko berubah dan
respon anda terhadapnya memiliki efeknya sendiri. Beberapa kendali yang anda
letakkan mungkin mengurangi kecendrungan klien untuk terlambat membayar,
membuatnya menjadi kurang penting untuk ditangani. Atau anda mungkin
mengambil sebanyak mungkin klien lainnya selain XYZ Corp. untuk pembagian
sedikit pemasukan anda, sehingga dampak keterlambatan membayar menjadi lebih
kecil. Semua ini perlu dipertimbangkan.
Tidak ada aturan yang keras dan cepat tentang seberapa sering anda mengupdate
perencanaan manajemen risiko anda. Perusahaan besar memiliki satu departemen
khusus untuk menangani manajemen risiko, dimana pada perusahaan kecil anda akan
terbatas pada penggunaan sumber daya. Kuncinya adalah membuat komitmen untuk
mengupdate perencanaan anda secara reguler, apakah setiap bulan, setiap tiga bulan,
atau bahkan setiap tahun.
Salah satu pendekatan terbaik adalah membuat perubahan kecil untuk item tersendiri
pada proses berjalan, saat perubahan terjadi, dan kemudian melaksanakan review
secara komprehensif terhadap dokumen pada frekuensi yang lebih jarang, namun
tetap reguler. Kajian komprehensif akan mencakup untuk kembali ke langkah awal
yang telah kita bahas sebelumnya dalam seri ini, brainstorming tentang seluruh risiko
dalam bisnis anda, menambahkan item baru dalam daftar, dan memberi peringkat
142
berdasarkan tingkat kepentingan. Kemudian melakukan hal yang sama untuk risiko
saat ini, mencatat setiap perubahan.
Langkah Berikutnya
Jika anda melakukan seluruh tahapan dalam tutorial ini dan bagian sebelumnya dalam
seri ini, anda akan berada pada posisi yang bagus untuk melindungi bisnis anda dari
berbagai macam jebakan yang akan melintasi anda.
Anda telah mengevaluasi efektifitas kendali yang sedang anda hadapi, dan muncul
dengan rencana tindakan baik menghindari, mengurangi, memindahkan atau
menerima risiko itu.
Rencana tindakan anda memiliki timeline dan penanggungjawab yang jelas, dan anda
telah membuat komitmen untuk memonitor kesuksesan tindakan anda dan
mengupdate perencanaan jika perlu.
Selamat! Anda berada dalam posisi yang lebih baik dibandingkan pemilik bisnis
lainnya. Kejadian - kejadian tidak terduga tetap dapat muncul dan menjadi tantangan,
namun anda telah melakukan yang terbaik untuk risiko dan untuk melindungi diri
anda sejauh mungkin.
Tutorial terakhir dalam seri ini akan melihat lebih detail pada pilihan memindahkan
risiko. Ada sedikit perbedaan jenis asuransi bisnis, dan kategori yang berbeda dari
143
yang biasa anda gunakan dalam kehidupan pribadi anda. Jadi tetaplah pada tutorial
kami untuk melihat jenis asuransi utama yang bisnis anda butuhkan.
144
invalid. Pengujian secara terus menerus dilakukan, karena memang tidak ada
satu obat yang mujarab untuk semua penyakit.
Tidak banyak memang teori bisnis yang langgeng, bahkan terasa semakin
singkat umurnya. Suatu teori bisnis yang tahun lalu dianggap nujarab bagi
keberhasilan bisnis, bisa jadi mengalami keusangan dan menjadi invalid saat
ini. Lebih-lebih pada era yang terus berubah (turbulent) seperti saat ini.
145
9.6 Langkah-Langkah PrefentifAtas Keusangan Teori Bisnis
Tentu saja diperlukan langkah-langkah berikutnya setelah mengetahui hal-hal
tersebut. Paling tidak, pimpinan perusahaan/organisasi perlu memilik kepedulian
akan prefentifitas (preventive care) untuk mencegah keusangan teori kedua
melakukan diagnosis awal dengan mencermati tanda-tanda akan keusangan teori
bisnisnya, serta mempersiapkan tindakan-tindakan efektif untuk mencegah
runtuhnya validitas teori bisnis. Kepedulian akan prefentivitas ini ditunjukan
dengan adanya kemauan membangun pengawasan sistematis dalam organisasi dan
terus melakukan pengujian-pengujian.
Ada dua ukuran untuk menilai sejauh mana kita malakukan prefentivitas ini.
Yakni, dapat dilihat dari tingkat keseringan dan perhatian kita terhadap hal-hal
diuar bisnis/konsumen yang selama ini menjadi pelanggan kita. Setiap dua -tiga
tahun misalnya, organisasi/perusahaan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis
atau menantang atas produk, pelayanan, kebijakan, atau saluran distribisinya.
Pertanyaan seperti, "seandainya kita tidak melakukan strategi/kebijakan tersebut,
akankah kita seperti ini sekarang ", Pertanyaan-pertanyaan lain yang sederhana
seperti ini, sangat bermanfaat untuk mendorong kita berpikir kembali tentang
banyak hal. Baik mengenai teori bisnis yang tengah berjalan, menguji kembali
asumsi-asumsi lama mempertanyakan alasan-alasan mengapa kita melakukan
sesuatu, maupun mempertanyakan mengapa kita melakukan kesalahan : apakah
karena sesuatu yang henar (yang telah kita tempuh) tidak bekerja deugan baik ?
Tingkat kepedulian akan prefentivitas ini juga bisa dilihat dari kepedulian kita
untuk mengkaji hal-hai diluar bisnis kita, terutama adalah konsumen di luar
pelanggan kita. Memeng benar bahwa menepertahankan pelanggan itu lebih sulit
dari pada mencari pelanggan baru. Dan tentu saja kita khawatir pelanggan kita
yang hanya 5 % dari pangsa pasar yang ada akan meninggalkan kita. Namun
pertanyaannya adalah apakah itu kemudian melupakan kita kepada 95 % calon
kousumen (pangsa Pasar) diluar itu ?
146
Itulah mengapa banyak pakar yang mengatakan bahwa customer driven saja
tidaklah cukup meskipun ia sesuatu yang vital. Perusahaan/organisasi harus
didukung pula market driven.
Bab X
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-masing
dan di satukan menjadi satu kesatuan yang komplit. Menurut G.R.Terry, manajemen
adalah “Suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasianal atau
maksud-maksud yang nyata”.
Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
1. Liefman mengatakan, manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan
uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Suad Husnanmengatakan manajemen keuangan adalah manajemen terhadap
fungsi-fungsi keuangan.
3. Grestenberg mengatakan, manajemen keuangan adalah ” how business are
organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and
how the prof ts business are distributed.
4. James Van Horne mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah segala
aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan
aktiva dengan tujuan menyeluruh.
5. Bambang Riyantomengatakan bahwa manajemen keuangan adalah
keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha
mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaaya yang minimal dan syarat
147
syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana
tersebut seefisien mungkin.
Jadi dapat di simpulkan, bahwa manajemen keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
10.2 Tujan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajemen juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Namun,
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai
standar dalam memberi penilaian keefisienan (Sartono: 2000, 3) yaitu, tujuan
normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :
1.Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan
memaksimumkan nilai perusahaan.
148
Manajemen keuangan berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
o Penganggaran Keuangan
manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan keuangan
dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
o Pengelolaan Keuangan
dengan adanya manajemen keuangan maka perusahaan dapat menggunakan dana
untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
o Pencarian Keuangan
dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
o Penyimpanan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dana tersebut dengan aman.
o Pengendalian Keuangan
Dalam hal ini manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
o Pemeriksaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Fungsi Utama Manajemen Keuangan
149
Keputusan investasi ini merupkan keputusan yang paling penting di antara ketiga
bidang keputusan karena akan berpengaruh langsung terhadap:
· Besarnya rentabilitas investasi.
Rentabilitas: kemampuan untuk pengembalian investasi
· Aliran kas lembaga
Bahwa ternyata setiap keputusan investasi mempengaruhi arus kas di waktu yang
akan datang
150
Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus
bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas
perencanaan umum perusahaan.
Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan
menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh
dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer
keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam
menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan
keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
151
menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggumg
jawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
3. Transparansi (transparancy)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya,menyediakan informasi
berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan.
Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu serta dapat dengan mudah dpat diakses oleh pemangku kepentingan dan
penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada
sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan hidup (integrity)
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat stratejik maupun operational
harus sejalan /disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup atau
(viability)merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan
organisasi.
5. Integritas (integrty)
Dalam melaksanankan kegiatan operationalnya , individu yang terlibat harus
mempunyai integritas yang baik. selain itu, laporan dan catatan keuangan harus tetap
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan
menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
7. Standar akutansi (accounting standarts)
Sistem akuatansi dan keuangan yang diguanakn organisasi harus sesuai dengan
prinsip dan standart akutansi yang berlaku umum.
152
a. Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang
mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya:
saham, sertifikat deposito, atau obligasi.
b. Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik
dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan
dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
10.7 Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting
bagi manajemen keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana
dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang
menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa
digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah
analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan
perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut
menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan
adanya sumber atau penggunaan dana. Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung
bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu :
1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang
di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh
dari kreditur perusahaan.
3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan
antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen
yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
153
5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling
lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko
dengan rasio hasil pengembalian.
154