Ubi Jalar (I. batatas.L) termasuk tanaman dikotiledon (biji berkeping dua).
Selama pertumbuhannya, tanaman tahunan ini dapat berbunga, berbuah, dan
berbiji. Sosok pertumbuhannya terlihat seperti semak atau menjalar pada
permukaan tanah dengan panjang tanaman dapat mencapai 3 meter.
1. Akar
Pada dasarnya akar ubi jalar dibedakan menjadi dua tipe, yaitu akar
penyerap hara di dalam tanah disebut akar sejati (akar serabut) dan akar tunggang
warna putih, penyimpan energi hasil fotosintesis, yang dapat membesar
membentuk umbi atau akar lumbung.
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
Bunga ubi jalar majemuk, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk
lonceng, bertaju lima, hijau, mahkota bentuk corong, panjang 3 – 5 cm dan lebar
bagian ujung antara 3 – 4 cm, benang sari lima, melekat pada mahkota, putik
bentuk benang, kepala putik kecil, putih. Warna bunga ungu muda pada bagian
ujung ungu pada bagian pangkal. Bunga ubi jalar membentuk karangan tiga
hingga tujuh bunga.
Tanaman ubi jalar umumnya tidak berbuah, jika berbuah dan berbiji,
biasanya sulit tumbuh ketika ditanam, karena bijinya terlalu keras. Untuk
memudahkan pertumbuhannya, dilapukan lebih dahulu, dan jika dapat tumbuh
dapat digunakan untuk perbanyakan generatif. Buah ubi jalar seperti kapsul,
bagian dalam berkotak tiga, berisi biji jika terjadi penyerbukan, penyerbukan bisa
secara silang atau sendiri. Biji matang warna hitam jika sudah tua, jika masih
muda hijau, pipih, kulit keras, dan berkeping dua.
Dari hasil observasi kami, varietas yang ditanam Bapak Mulyana selaku
petani yang telah diwawancarai yaitu varietas ase merah karena varietas ini
banyak diminati oleh pasar. Varietas ini belum diakui oleh pemerintah atau masih
dikategorikan sebagai Kultivar. Ciri dari varietas ini yaitu umbinya berwarna
merah, kulitnya berwarna merah, daging umbinya berwarna orange, bentuknya
bulat, daunnya seperti sekop dan tidak menjari, serta tulang daunnya berwarna
merah, rasa tidak semanis ubi putih, permukaan kulit cenderung tidak rata.
Ubi jalar ase merah memiliki kandungan vitamin A (retinol) paling tinggi
diantara ubi jalar yang lain dan tidak hilang dengan proses perebusan, selain itu
serat yang terdapat pada ubi jalar ase merah berfungsi sebagai prebiotik yaitu
untuk merangsang pertumbuhan bakteri yang baik bagi usus sehingga penyerapan
zat gizi menjadi lebih baik dan usus lebih bersih . Jika varietas lain memiliki masa
tanam hingga panen dalam waktu 4-6 bulan tetapi varietas ase merah memiliki
umur masa tanam hingga panen selama kurang lebih 5 bulan dan menghasilkan
10-15 ton per Hektar.
C. Cara Budidaya
Ubi jalar baik dibudidayakan pada dataran rendah hingga dataran dengan
ketinggian 1000 mdpl. Tanah yang cocok untuk budidaya ubi jalar adalah tanah
lempung berpasir, gembur dan kaya humus dan pH ideal 5,5 – 7.0. Pada dataran
tinggi dan berhawa sejuk ubi jalar masih bisa tumbuh dengan baik, hanya saja usia
panen lebih lama. Cara budidaya yang dilakukan oleh Pak Mulyadi dan petani di
daerah tersebut sebagai berikut :
Lahan yang baik untuk budidaya ubi jalar adalah lahan yang memiliki
drainase yang baik dan tidak becek. Karena ubi jalar membutuhkan tanah yang
gembur untuk perkembangan umbi, maka lahan budidaya ubi jalar harus
digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul atau dibajak. Kemudian
dibuat bedengan setinggi 30 – 35 cm dengan lebar sekitar 1 meter. Jarak antar
bedengan kurang lebih 60 - 70 cm.
2. Penanaman
Ubi jalar ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam
tanah. Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman
dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu
batang untuk lahan seluas satu hektar. Di awal pertumbuhan usahakan jaga
kelembaban tanah. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang
baru ditanam. Penyiraman bisa dihentikan setelah tanaman terlihat tumbuh, yang
dicirikan dengan keluarnya daun baru.
Pemanenan ubi jalar ase merah dilakukan pada umur kurang lebih 5 bulan,
dengan hasil 10-15 ton per Hektar. Panen dikatakan berhasil jika tiap satu bibit
yang ditanam minimal menghasilkan 1 kg umbi. Secara umum tanaman ubi jalar
yang baik dan tidak terserang hama akan menghasilkan umbi lebih dari 25 ton per
hektar. Bahkan pada ubi jalar varietas tertentu seperti kalasan bisa menghasilkan
hingga 30-40 ton per hektar. Setelah dipanen, ubi jalar dicuci dan disortir
kemudian masukkan dalam karung dan simpan ditempat kering sebelum dijual.
Tanaman ubi jalar dapat tumbuh dengan baik dan produksinya optimal pada
daerah yang cocok dengan pertumbuhannya. Ubi jalar tumbuh dengan baik pada
tempat tumbuh dengan syarat sebagai berikut :
Iklim
a) Daerah Tanam
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah
yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27
°C. Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah
yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi
jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Observasi yang kami lakukan
yaitu di daerah Wanayasa, Purwakarta. Purwakarta beriklim panas yang
terbagi atas zona panas dan zona sedang, berkisar antara 22°-32° C pada siang
hari 17°-26° C pada malam hari, curah hujan antara 1.413 m- 4.501 mm/tahun,
dengan curah hujan rata-rata 3.039 mm/tahun.
b) Jenis Tanah
Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubi jalar
yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang
baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen. Tanaman ubi jalar dapat ditanam di
daerah dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500
mm/tahun.
c) Waktu Tanam
Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk ubi jalar yaitu pada musim
kering (kemarau). Meski demikian, untuk penanaman di musim kemarau tetap
harus tersedia air yang memadai. Tanah yang kering (tegalan) cocok untuk
tanaman ubi jalar pada musim hujan, sedangkan pada tanah sawah waktu
tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi ditanam.
Ketinggian Tempat
Sistem Pemasaran
Selama ini, ada tiga pola pemasaran yang ditempuh petani dalam
memasarkan ubi jalar produksinya. Pertama, menjual langsung ke konsumen,
juragan pengepul atau melalui pasar tradisional/tengkulak. Kedua, menjual hasil
panennya secara tebasan/borongan dengan estimasi harga dari tengkulak. Ketiga,
kemitraan petani dengan perusahaan pengolahan/pemasaran. Pola ini tampak
sudah cukup berkembang di kalangan petani ubi jalar, walau baru dalam skala
terbatas. Hasil panen ubi jalar di kebun Pak Mulaya dijual ke pasar tradisonal,
biasanya pak Mulyana mengirimkannya ke pasar Purwakarta dan Sagalaherang,
selain dijual langsung ke pasar, hasil panen ubi jalar pak Mulyana juga diambil
oleh bandar dengan sistem borongan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kaetahanan Pangan, P. d. (2019, September 6). Tips Budidaya Ubi Jalar
Agar Hasil Memuaskan.
Hortikultura, D. K. (2019, Juli 9). Atasi Hama Boleng pada Ubi Jalar dengan Cara
Ini.
Supadmi, S. (2009). STUDI VARIASI UBI JALAR (Ipomoea batatas .L)
BERDASARKAN MORFOLOGI, KANDUNGAN GULA REDUKSI.
Surakarta: Perpustakaan UNS.
Mulyani (2015, Januari 25). Pemasaran Ubi Jalar sebagai Tanaman Pangan.
Scribd : https://id.scribd.com/doc/253675529/Pemasaran-Ubi-Jalar-sebagai-
Tanaman-Pangan