Anda di halaman 1dari 9

Analisa Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Tiga Proses

Pengolahan CPO dan Analisis Six Big Losses di Pabrik Kelapa Sawit PT. (Bukit Barisan
Indah Prima) BBIP PALM GROUP

*Eka Puspa Wardani, Susatyo Nugroho W.P.,ST,MM


Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro
Email: ekawardanipuspa@gmail.com

ABSTRAK
Perusahaan penghasil minyak sawit mentah merupakan salah satu industri yang berkembang pesat
pada saat ini. PT.BBIP Palm Group merupakan salah satu industri minyak sawit mentah yang
terletak di provinsi Jambi. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu breakdown dan
overhaul yang terjadi pada 3 mesin selama tanggal 9 Februari hingga 5 Maret 2016. Data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berisi
tentang hasil wawancara dengan operator mesin dan bagian maintenance perusahaan tentang
penyebab breakdown mesin tersebut, sedangkan data sekunder berisi tentang data delay mesin, data
cycle time mesin, dan data reject mesin. Nilai OEE merupakan pendekatan untuk mengetahui
apakah perusahaan sudah baik dari segi kualitas produk yang dihasilkan, performansi dari mesin
yang digunakan serta ketersediaan mesin dan peralatan dalam proses produksi. Sementara six big
losses adalah nilai kerugian yang ditanggung perusahaan akibat ketidaksesuaian hasil yang
diperoleh. Hasil perhitungan OEE bulan Januari – Februari 2015 menunjukkan bahwa efektivitas
mesin masih rendah yaitu berkisar antara 43.77% - 58.88 %. Penyebab utama rendahnya nilai OEE
pada 3 proses pengolahan CPO adalah performance rate akibat performa dari mesin yang sudah
menurun karena faktor mesin yang tua dan perusahaan belum mampu untuk mengganti mesin
karena harganya yang mahal , hal tersebut membuat kecepatan dalam memproduksi produk rendah
dan terjadi keterlambatan antar proses serta banyak produk cacat. Dari nilai 6 big losses yang
paling tinggi adalah breakdown mesin yang juga berkaitan dengan nilai availability rate pada OEE.
Kata kunci : Overall Equipment Effectiveness, Six Big Losses, Fishbone Diagram, Crude
Palm Oil
ABSTRACT
Analysis of value calculation Overall Equipment Effectiveness (OEE) in 3 process of CPO
processing and analysis 6 big losses in Palm Oil Factory PT. ( Bukit Barisan Indah Prima )
BBIP Palm Group. Companies that produce crude palm oil is one of the rapidly growing
industry at this time. PT.BBIP Palm Group is one of the crude palm oil industry in Jambi.
Breakdown and overhaul that occurred on 3 machines during February 9 to March 5, 2016
are issues raised in this research. The data used in this study consisted of primary data and
secondary data. Primary data contains the results of interviews with the machine operators
and maintenance division about the cause of the breakdown of the machine, while the
secondary data contains delay machines, cycle time machine, and the machine reject. OEE
values is an approach to determine whether the company has been good in terms of product
quality, performance of the machines used and the availability of machinery and equipment in
the production process. While the six big losses are effect by the company for losses due to a
mismatch results. OEE calculation results in January - February 2015 shows that the
effectiveness of machine ranged between 43.77% - 58.88%. The cause of low value OEE at 3
processing CPO is a performance rate due to the performance of the engine has decreased
because of the machines were old and the company has not been able to replace the engine
because the price is expensive, it makes the speed in producing low and there is a delay
between processes as well as many defective products. The engine breakdown is the most high
value from 6 big losses which also relates to the availability value rate on OEE.
Keywords: Overall Equipment Effectiveness, Six Big Losses, Fishbone Diagram, Crude Palm Oil

1. PENDAHULUAN Yang menjadi batasan masalah dalam


Tanaman sawit merupakan salah satu penelitian ini adalah :
sumber minyak nabati yang pada saat ini a. Hanya dilakukan penelitian pada 3
telah menjadi komoditas pertanian utama stasiun kerja yakni, stasiun perebusan,
dan unggulan di Indonesia. Oleh karena stasiun Pressing, dan stasiun pemisah
itu, agar kelapa sawit tersebut dapat brondolan. Dengan jumlah 3 mesin
dimanfaatkan secara maksimal, perlu yaitu : Strelizer, Tresher, dan Screw
dilakukan proses pengolahan kelapa sawit Press.
mulai dari tandan buah segar ( TBS ) b. Dilakukan dalam ruang lingkup PKS
hingga dihasilkannya crude palm oil ( CPO BSS PT. BBIP Palm Group
). Produksi CPO di Indonesia setiap c. Fokus pada six big losses yang terjadi
tahunnya mengalami peningkatan. Namun pada perusahaan
di sisi lain, peningkatan produksi ini d. Hanya sampai pada perhitungan nilai
seringkali tidak diimbangi dengan OEE dan analisa hasil pengukuran
pengawasan terhadap perawatan mesin, Dan tujuan dari penelitian ini adalah :
dan sering terjadinya breakdown mesin  Mengetahui nilai OEE dari mesin yang
yang berakibat pada banyaknya kerugian digunakan oleh perusahaan
yang harus ditanggung oleh perusahaan  Mengetahui nilai masing- masing 6
serta menilai apakah perusahaan sudah kerugian yang ditanggung perusahaan
mampu dalam memenuhi kepuasan  Menganalisis faktor – faktor yang
pelanggan terhadap CPO yang dihasilkan. mempengaruhi penyimpangan pada
Untuk itu diperlukan suatu analisis nilai OEE dan masalah yang terjadi dari
perhitungan nilai OEE dan six big losses segi maintenance perusahaan
pada produksi CPO, yang mana dengan
analisis ini nantinya akan diperoleh suatu 2. STUDI LITERATUR
informasi yakni berupa frekuensi dan A. Maintenance
urutan pentingnya masalah atau penyebab Maintenance adalah kegiatan
dari masalah yang ada. Selanjutnya faktor pendukung bagi kegiatan komersil,
– faktor tersebut diinterpretasikan ke maka seperti kegiatan lainnya,
dalam bentuk diagram sebab – akibat atau maintenance harus efektif, efisien dan
diagram tulang ikan ( fishbone diagram berbiaya rendah [1].
).Berdasarkan latar belakang tersebut maka
dapat dirumuskan permasalahan dalam B. Overall Equipment Effectiveness
penelitian ini yaitu breakdown dan Overall Equipment Effectiveness
overhaul yang terjadi pada 3 mesin selama (OEE) adalah total pengukuran terhadap
tanggal 9 Februari hingga 5 Maret 2016 . Performance yang berhubungan dengan
availability dari proses produktivitas
dan kualitas [2]. Pengukuran OEE sebesar 99.9% Overall OEE sebesar
menunjukkan seberapa baik perusahaan 85.0%.
mengunakan sumber daya yang dimiliki
termasuk peralatan, pekerja dan D. Six Big Losses
kemampuan untuk memuaskan Six Big Losses adalah enam kerugian
konsumen dalam hal pengiriman yang yang harus dihindari oleh setiap
sesuai dengan spesifikasi kualitas perusahaan yang dapat mengurangi
menurut konsumen. tingkat efektifitas suatu mesin [3]
 Breakdown due to equipment failure
C. Faktor – Faktor Yang Kerugian ini disebabkan oleh mesin
Mempengaruhi Nilai OEE yang ada mengalami kerusakan
Faktor-faktor OEE, adalah: sehingga tidak dapat beroperasi,
Availability, Performance, dan Quality yang mengakibatkan proses produksi
yang secara matematik dapat menjadi terganggu.
diformulasikan sebagai:  Setup and adjustment
OEE = Availability x Performance Hilangnya waktu akibat
x Quality*) dilakukannya penyesuaian dan
 Availability : memperhitungkan proses setup yang dilakukan oleh
Down Time Loss, yaitu kehilangan operator mesin.
waktu produktif akibat down time  Idling and minor stoppages
mesin atau proses kerja (merupakan Keadaan idle (diam) akibat
kejadian-kejadian yang terganggunya suatu proses sehingga
menghentikan rencana produksi proses lain tidak dapat berjalan.
pada waktu tertentu). Minor stoppages terjadi ketika
Availability = Operating Time / peralatan berhenti dalam waktu
Planned Production Time*) singkat akibat masalah sementara.
 Performance : memperhitungkan  Reduce speed
Speed Loss (faktor-faktor yang Perbedaan antara kecepatan desain
menyebabkan proses beroperasi mesin dengan kecepatan aktual yang
lebih lambat daripada kecepatan terjadi pada lantai produksi.
maksimum yang seharusnya, ketika  Defect in process and rework
proses itu sedang berjalan). Produk cacat yang dihasilkan dari
Performance = Ideal Cycle Time / proses produksi yang tidak
(Operating Time / Total Pieces) sempurna, sehingga memerlukan
 Quality: memperhitungkan Quality rework (pengerjaan ulang) dan
Loss (parts atau bagian yang tidak menghasilkan scarp.
memenuhi persyaratan kualitas).  Reduce yield
Quality = Good Pieces / Total Perbedaan kualitas karena selang
Pieces waktu yang dibutuhkan mesin sejak
Nilai OEE ideal adalah 100%, startup hingga berada dalam keadaan
namun sebagai patokan kinerja OEE stabil.
kelas dunia (OEE Factor World Class)
maka, Availability sebesar 90.0%
Performance sebesar 95.0% Quality
E. Fishbone dan seluruh aspek yang ada dimana
Diagram ini bentuknya seperti dalam kerangka berpikir tersebut akan
tulang ikan yang terdiri dari sebuah menunjukkan gambaran model yang
panah horizontal yang panjang dengan akan digunakan untuk penelitian ini.
deskripsi masalah. Penyebab-penyebab Kerangka berfikir ini berisi mengenai
masalah digambarkan dengan garis tema, masalah, obyek penelitian, tujuan,
radial dari garis panah yang dan hasil akhir dari pengamatan yang
menunjukan masalah [4]. dilakukan. Adapun diagram kerangka
pikir pada penelitian ini adalah :
3. METODOLOGI PENELITIAN
A. Diagram Kerangka Pikir merupakan
gambaran mengenai lingkup penelitian

Gambar 1 Kerangka Pikir

B. Metodologi Penelitian palm oil atau minyak sawit mentah.


Penelitian ini dilakukan dengan Studi pendahuluan yang dilakukan
beberapa tahapan, yaitu: terbagi menjadi dua yaitu:
 Studi Pendahuluan  Studi Pustaka
Dalam melakukan identifikasi OEE Studi pustaka dilakukan dengan
di Perkebunan kelapa sawit PT. BBIP mencari literature-literature yang
Jambi, tahap pertama yang dilakukan berkaitan dengan total productive
adalah dengan melakukan studi maintenance, OEE, six big losses dan
pendahuluan mengenai pengukuran diagram sebab akibat dan lainnya.
nilai OEE dalam pengolahan crude
 Studi Lapangan penelitian yang diawali dengan tahap
Studi lapangan dilakukan dengan identifikasi dan perumusan masalah
melakukan tinjauan langsung di hingga melakukan analisis dan
lapangan, yaitu melihat dan mengamati pengolahan data, berupa kesimpulan-
kegiatan yang berlangsung di PT BBIP kesimpulan yang memberikan
divisi maintenance mesin pengolah gambaran secara keseluruhan dari
CPO. Dan melalukan wawancara obyek permasalahan yang diteliti
kepada pihak-pihak yang menangani
pendataan perawatan mesin, serta 4. PEMBAHASAN
reject dari hasil pengolahan minyak. Dari data yang diperoleh selama kurang
 Perumusan masalah lebih 1 bulan digunakan untuk
Dari hasil studi literatur dan survey menganalisis nilai dari OEE dalam
lapangan akan digunakan untuk pengolahan CPO di 3 stasiun utama. Dari 3
menentukan perumusan masalah mesin tersebut dihitung masing masing
penelitian mengenai efektifitas nilai availability, performance , dan
penggunaan mesin pada 3 proses quality kemudian dihitung nilai OEE nya
pengolahan CPO di PT.BBIP. setelah didapat nilai OEE kemudian
 Pengumpulan Data menghitung nilai six big losses yang
Data yang diperlukan dalam ditanggung oleh perusahaan. Perhitungan
penelitian ini adalah data Loading dilakukan pada masing – masing mesin ,
Time, planned downtime, downtime, setelah mendapat nilai availability,
number of Defect, Output, ideal cycle performance, quality maupun OEE dari
time, dan actual cycle time pengolahan setiap mesin dirata rata hasil tersebutlah
CPO berdasarkan keputusan dari divisi yang dimasukkan ke dalam tabel
maintenance dengan tembusan Mill rekapitulasi. Berikut ini merupakan contoh
Manager PT.BBIP PKS BSS. perhitungan dari mesin strelizer :
 Pengolahan Data Contoh perhitungan pada mesin Strelizer
Dari survey lapangan dan studi di tanggal 9 Februari 2016 :
literatur akan digunakan untuk
mengumpulkan data dan mengolah data Availability :
serta menghitung besarnya nilai OEE
dengan menghitung nilai OEE yakni 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 −𝐷𝑜𝑤𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
=
nilai availability, performance dan 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
quality serta menghitung nilai six big =
losses. 430 − 30
 Analisis Data 430
Analisa ini digunakan untuk = 93.02 %
mengetahui faktor-faktor yang menjadi
prioritas yang mempengaruhi besarnya Performance :
OEE pada mesin untuk memproduksi
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑥 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠
CPO. =
 Kesimpulan dan Saran 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
Tahapan akhir dari metodologi
penelitian adalah merangkum hasil
= =
130 𝑥 2 130 − 0 − 15
400 130
= 65 % = 88.46 %
Contoh perhitungan pada mesin
Strelizer di tanggal 9 Februari 2016 :
OEE = Availability Ratio x
Performance Ratio x Quality Ratio
= 93.02 % x 65 % x 88.46 %
Quality : = 53.49 %
Berikut merupakan tabel rekapitulasi
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 −𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 −𝑅𝑒𝑗𝑒𝑐𝑡 perhitungan nilai availability,
=
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 performance, quality dan OEE (%) yang
diperoleh :

Tabel 1 Rekapitulasi Nilai Availability, Performance, Quality dan OEE


Mesin Availability Performance Quality OEE
Strelizer 92.93 63.72 91.78 54.63
Thresher 84.76 59.97 86.12 43.77
Pressing 92.89 80.4 79.46 58.88

Berikut merupakan tabel rekapitulasi perhitungan nilai six big losses (%) yang diperoleh :
Tabel 2 Rekapitulasi Nilai Six Big Losses
Idle and Breakdown
Setup and Equipment
Mesin Defect Minor Reduced Time
Adjustment Failure
Stoppage Losses
Strelizer 5.72 4.38 4.38 8.86 8.86 7.06
Thresher 11.4 5.25 6.76 12.25 9.76 15.26
Pressing 5.74 9.02 12.34 6.78 7.12 7.11

5. Analisis %, maka perusahaan ini sudah


 Dilihat dari standar Availability memenuhi standar dari segi dari
untuk analisa pada penelitian ini segi Quality.
yaitu 90 %, maka perusahaan ini  Dan nilai yang sangat
sudah memenuhi standar dari segi mempengaruhi adalah nilai
Availability. Performance
 Dilihat dari standar Performance  Analisa losses terbesar terdapat
untuk analisa pada penelitian ini pada breakdown time losses yakni
yaitu 99 %, maka perusahaan ini sebesar 15.56 %
masih jauh dibawah nilai standar  Diagram Fishbone dapat
dari segi Performance. digambarkan sebagai berikut :
 Dilihat dari standar Quality untuk
analisa pada penelitian ini yaitu 85
Gambar 2 Fishbone Mesin Strelizer

Gambar 3 Fishbone Mesin Thresher Gambar 4 Fishbone Mesin Pressing

Dari diagram tulang ikan diatas dapat tercapai sebagai akar masalah dipengaruhi
dijelaskan bahwa penyebab utama oleh beberapa penyebab seperti dari segi
perusahaan pengolahan minyak kelapa manusia yakni tidak teliti , kurangnya
sawit ini adalah nilai OEE yang tidak SDM, delay karena operator tidak tepat
waktu dalam bekerja, tidak terampil dan pengolahan kelapa sawit ini memiliki bau
banyak operator baru di perusahaan yang tidak sedap dan udara disekitar pabrik
tersebut sehingga butuh penyesuaian yang panas karena pabrik ini tidak dapat
cukup lama, kurangnya ketelitian ,waktu menggunakan exhaust fan atau
penyesuaian setup mesin lama dan waktu semacamnya sehingga berpengaruh pada
bekerja operator tidak efektif. Kemudian kinerja operator.
dari segi metode penyebab dari masalah
yang terjadi adalah pembagian kerja yang 6. KESIMPULAN DAN SARAN
tidak jelas, pemakaian APD yang tidak Hasil perhitungan nilai Overall
sesuai, yang membedakan antar ketiga Equipment Effectiveness pada mesin
proses permesinan adalah untuk mesin Strelizer, Threshing dan Pressing di PT.
strelizer adalah waktu perebusan dalam BBIP PALM GROUP masih di bawah
mengolah produk tidak sesuai karena standar yang telah ditetapkan.
seharusnya dalam perebusan harus dengan Penyebabnya ada pada nilai performance
3 langkah perebusan dan seringkali yang rendah akibat mesin yang sudah
operator mengabaikan 3 langkah tersebut, menurun karena faktor mesin yang tua dan
untuk mesin thresher adalah lamanya perusahaan belum mampu untuk mengganti
proses dalam memindahkan produk dari mesin karena harganya yang mahal , hal
mesin sebelumnya yakni mesin strelizer tersebut membuat kecepatan dalam
dimana jauhnya jarak pemindahan juga memproduksi produk rendah dan terjadi
menjadi akibat utama dalam proses ini, keterlambatan antar proses serta banyak
untuk mesin pressing masalah yang ada produk cacat. Berdasarkan perhitungan
juga sama seperti mesin thresher karena yang dilakukan, kerugian terbesar adalah
bentuk mesin yang kontinu, urutan kerja breakdown time loss, mesin belum
yang tidak teratur juga merupakan menjalani overhaul dan operator kurang
penyebab dari segi metode. mengetahui kecepatan standar mesin.
Dari segi material permasalahan utama Usulan perbaikan yang sekiranya dapat
adalah bahan baku tandan buah segar yang diterapkan oleh perusahaan untuk
tidak selalu ada , kondisi dari buah yang meningkatkan nilai OEE antara lain :
seringkali diserang hama dan kalah tender Penambahan jumlah operator sesuai
dari pesaing lainnya dan juga kapasitas dengan kebutuhan yang ada, pelatihan atau
olah yang diperlukan untuk satu kali training untuk menambah pengetahuan
pengolahan,di perusahan ini belum operator, dijadwalkan dan segera
terdapat sarana listrik yang memadai dilakukan overhaul agar mesin kembali
karena masih mengandalkan tenaga uap dalam kondisi terbaik, dilakukan update
dari air waduk. Dari segi mesin yang cycle time aktual setiap hari sehingga
menjadi masalah adalah biaya perawatan didapatkan gambaran cycle time yang
mesin yang mahal, perencanaan dari dapat digunakan sebagai cycle time
perawatan yang dilakukan masih belum parameter,dilakukan otomasi pada
tertata dengan baik. Dari segi lingkungan pekerjaan manual sehingga dapat menekan
perusahaan sudah termasuk baik dalam kemungkinan terjadinya delay, perusahaan
pengolahan limbah karena limbah sudah dapat melakukan perhitungan OEE di
dialirkan ditempat yang seharusnya namun semua mesin agar mengetahui efektivitas
memang limbah yang dihasikan mesin dan dapat menjalankan continuous
improvement, dapat mengusulkan desain disarankan dan melakukan analisa dalam
program guna tindakan peningkatan nilai tingkat kerugian berdasarkan satuan
OEE, untuk penelitian selanjutnya agar biaya.
melakukan implementasi dan pengamatan
selanjutnya terhadap tindakan yang

Daftar Pustaka
[1]Hadi, Kusnul. 1999. Teknik [3]Cornel, Naibaho. 1995. Keteknikan
Manajemen Pemeliharaan. Pabrik. Akademika Pressindo,
Erlangga, Jakarta. Jakrta.
[2]Saut, Teguh. 2000. Implementasi Total [4]Gaspersz, V. 1998. Metode Analisis
Productive Maintenance dengan Untuk Peningkatan
Metode OEE. Sinar Jaya, Jakarta. Kualitas. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai