20912085
Yang dimaksud dengan konfigurasi politik yang demokratis, sehingga dalam teoritiknya akan
melahirkan karakter hukum yang responsif.
Demokratis "bagaimana rakyat diberdayakan dalam negara" artinya ada peluang ada
kesempatan ada wadah untuk rakyat bisa berpartisipasi menyalurkan aspirasi kepentinganya.
Otoriter "rakyat dibuat tidak berdaya", tidak ada ruang tidak ada tempat untuk menyalurkan
aspirasi kepentingan politiknya. Kalaupun ada, hanya sekedar pro-formal, formalitas. oleh
karena itu, indikator untuk melihat apakah suatu konfigurasi politik itu demokratis atau
otoriter akan muncul :
1. Parpol dan lembaga Perwakilan
2. Pemerintah
3. Pers
Karakter produk hukum yang lahir tahun 45-49 akan lebih kepada responsif, karena disitu
konfigurasi politiknya adalah lebih ke demokratis
Sedangkan karakter produk hukum orde lama lebih ke otonom
Masuk ke reformasi lebih ke responsif, tetapi karakter produk hukum yang berkaitan dengan
ekonomi, lebih berpihak pada "penguasa" dibawah bayang bayang oligarki
Pembangunan Politik sejak awal republik berdiri sampai sekarang itu melahirkan "one man
one vote", munculnya Judicial Review rakyat terlindungi.
Pembangunan di bidang Ekonomi posisi rakyat tidak seberuntung dalam pembangunan
politik dan pembangunan hukumnya, terbayang bayang oligarkinya.