Anda di halaman 1dari 2

Ollyvia Cantik Nur Annisa

20912085

Resume Pertemuan Kedua Politik Hukum (27/4/2021)


Bp. Dr. Saifudin, S.H., M.Hum.

Pikiran terkait Philip Nonet dan Philip Selznick


3 macam produk hukum
1. hukum yang represif (sifatnya paksaan, menekan)
2. hukum yang otonom (sifatnya mandiri, lebih pada tidak berpihak pada penguasa
maupun rakyat tapi netral)
3. hukum yang responsif (lebih terasa berpihak pada rakyat)

Yang dimaksud dengan konfigurasi politik yang demokratis, sehingga dalam teoritiknya akan
melahirkan karakter hukum yang responsif.

Demokratis "bagaimana rakyat diberdayakan dalam negara" artinya ada peluang ada
kesempatan ada wadah untuk rakyat bisa berpartisipasi menyalurkan aspirasi kepentinganya.

Otoriter "rakyat dibuat tidak berdaya", tidak ada ruang tidak ada tempat untuk menyalurkan
aspirasi kepentingan politiknya. Kalaupun ada, hanya sekedar pro-formal, formalitas. oleh
karena itu, indikator untuk melihat apakah suatu konfigurasi politik itu demokratis atau
otoriter akan muncul :
1. Parpol dan lembaga Perwakilan
2. Pemerintah
3. Pers

Apabila peran parpol dan lembaga perwakilan itu kuat


peran pemerintah atau eksekutif sebagai pelaksana
peran pers itu bebas
merupakan indikator konfigurasi politik yang demokratis

Jika peran parpol dan lembaga perwakilan lemah


Peran pemerintah itu kuat bukan sekedar pelaksana tapi menentukan arah kebijakan
pemerintahan (lebih dominan drpd parlemennya)
peran pers itu lemah
maka menngambarkan konfigurasi politik yang otoriter

Karakter produk hukum bisa diihat dari 3 indikator


1. Proses pembentukannya
2. Isi materi muatan
3. Peluang penafsiran
Apabila Proses pembentukan transparan memberikan peluang bagi adanya partisipasi
masyarakat
Materi yang di atur lebih berpihak pada rakyat
Ruang untuk interpretasi kecil atau tertutup (tidak terbuka)
termasuk dalam karakter produk hukum yang RESPONSIF/OTONOM/MANDIRI
Sedangkan apabila Proses pembentukan tertutup, tidak ada peluang partisipasi masyarakat
Isi aturan hukum lebih berpihak pada penguasa
Peluang untuk interpretasi terbuka lebar dimana pemerintah leluasa mengatur aturan maka
termasuk dalam karakter produk hukum yang ORTODOKS/STATESFO/KONSERFATIF

Karakter produk hukum yang lahir tahun 45-49 akan lebih kepada responsif, karena disitu
konfigurasi politiknya adalah lebih ke demokratis
Sedangkan karakter produk hukum orde lama lebih ke otonom
Masuk ke reformasi lebih ke responsif, tetapi karakter produk hukum yang berkaitan dengan
ekonomi, lebih berpihak pada "penguasa" dibawah bayang bayang oligarki

Pembangunan Politik sejak awal republik berdiri sampai sekarang itu melahirkan "one man
one vote", munculnya Judicial Review rakyat terlindungi.
Pembangunan di bidang Ekonomi posisi rakyat tidak seberuntung dalam pembangunan
politik dan pembangunan hukumnya, terbayang bayang oligarkinya.

Anda mungkin juga menyukai