Anda di halaman 1dari 6

2020

PANDUAN
OBSERVASI
LAPANGAN
PELATIHAN PELAYANAN KEFARMASIAN
BAGI TENAGA KEFARMASIAN DI
PUSKESMAS (DISTANCE LEARNING)

Badan PPSDM Kesehatan


BBPK Ciloto
8/1/2020
PANDUAN OBSERVASI LAPANGAN
PELATIHAN PELAYANAN KEFARMASIAN BAGI TENAGA KEFARMASIAN
DI PUSKESMAS (DISTANCE LEARNING)

A. LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan


Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) tingkat pertama.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan. Pelayanan
kefarmasian merupakan pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien berkaitan dengan sediaan farmasi untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, pelayanan
kefarmasian di puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang
bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus dilaksanakan oleh Tenaga
Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian. Tenaga kesehatan termasuk tenaga kefarmasian
harus bertanggung jawab, memiliki etik dan moral yang tinggi,
keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan
mutunya, salah satunya melalui pelatihan.
Observasi Lapangan (OL) merupakan bagian dari rangkaian proses
pembelajaran, karena pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk
pengkayaan dari materi yang telah diajarkan. Tujuan yang hendak dicapai
pada kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi peserta dalam
melihat penerapan kegiatan pelayanan Kefarmasian Puskesmas rekomendasi
guna mendapatkan lesson learnt yang dapat diaplikasikan di Puskesmas
peserta masing-masing
Selain untuk pencapaian tujuan diatas, OL juga mempunyai dasar
pertimbangan berdasarkan teori yang mengatakan bahwa proses belajar dapat
terjadi melalui 2 (dua) cara yang berbeda, yaitu :
1. Belajar melalui pemahaman, dimana seseorang mulai belajar
ketika munculnya pemahaman atau pengertian yang terjadi akibat
adanya hubungan antara suatu hal dengan hal lainnya. Dalam
kegiatan ini peserta OL akan mendapat banyak pengalaman lain
tentang bagaimana penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di
Puskesmas rekomendasi.
2. Belajar melalui contoh, seseorang mulai belajar melalui pengamatannya
terhadap tingkah laku orang lain dan secara tidak sadar orang tersebut
kemudian meniru tingkah laku yang baru itu. Dalam kegiatan ini peserta
akan banyak melihat berbagai macam gambaran contoh yang sesuai
ataupun tidak sesuai dengan pedoman tentang pelayanan kefarmasian
di Puskesmas pada umumnya secara langsung dan hal ini tentunya
akan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta.

B. TUJUAN OBSERVASI LAPANGAN


1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan OL, peserta mendapatkan pengalaman nyata
tentang penerapan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, sebagai satu
pengalaman (lesson learnt) yang didapat dari proses pelatihan.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai OL, peserta dapat:
a. Mengetahui cara yang dilakukan Puskesmas dalam melakukan:
1) Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP diPuskesmas
2) Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas

b. Memotret dan mempelajari program inovasi pelayanan kefarmasian yang


dilaksanakan Puskesmas serta latar belakang dan metode inisiasi
program inovasi tersebut
C. STRATEGI DAN METODE OL
Pembelajaran ini dilaksanakan dengan metode distance learning (full e
learning), sehingga kegiatan Observasi Lapangan juga dilaksanakan melalui
kelas virtual. Setiap angkatan peserta akan mengikuti 2 sesi OL
1. Observasi Lapangan sesi 1 - melalui pengamatan video pembelajaran
tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas X. Melalui video visitasi
Puskesmas tersebut, peserta dapat mengamati, mendapatkan informasi,
dan mengambil kesimpulan tentang pelaksanaan pelayanan
kefarmasian di Puskesmas X tersebut. Sehingga peserta dapat mengambil
pembelajaran lesson learnt untuk dapat diaplikasikan / dimodifikasi di
Puskesmas tempat kerjanya.
2. Observasi Lapangan sesi 2 – melalui diskusi dengan nara sumber dari
Puskesmas tsb, yang dihadirkan melalui kelas virtual. Pada sesi ini peserta
dapat menggali informasi yang mereka butuhkan pasca melihat tayangan
video mengenai pelayanan kefarmasian puskesmas X tsb. Peserta dapat
pula menggali 1 program inovasi di layanan farmasi. OL sesi ke 2
dilaksanakan melalui zoom meting untuk dapat menggali pengalaman lebih
dalam.

D. FASILITATOR/PEMBIMBING/PENDAMPING OBSERVASI LAPANGAN


Pembimbing setiap angkatan dalam kegiatan OL ini adalah:
1. F asilitator Puskesmas
2. Fasilitator Materi

E. PESERTA
Peserta OL ini adalah seluruh peserta distance learning pelatihan pelayanan
kefarmasian bagi tenaga kefarmasian

F. KRITERIA TEMPAT OBSERVASI LAPANGAN


Pemilihan tempat pelaksanaan OL ditentukan pada Puskesmas dengan
kriteria:
1. Puskesmas yang telah terakreditasi
2. Memiliki tenaga apoteker sebagai petugas pelayananan farmasi
3. Memiliki alur pelayanan kefarmasian yang sudah memenuhi standar
4. Diutamakan memiliki inovasi dalam pelayanan kefarmasian

G. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan OL pada pelatihan ini dilaksanakan setelah seluruh materi
inti disampaikan, dan dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, tahap penyusunan laporan dan tahap presentasi hasil
laporan melalui seminar OL sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan.
- Mempersiapkan media pembelajaran (video OL) yang diawali dengan
pembuatan storyboard dan produksi video sehingga peserta seolah
benar-benar mengunjungi Puskesmas tsb., (penyampaian kepada
Puskesmas pelaksanaan OL hal-hal apa yang akan diamati agar
paparan singkat dan dokumen dipersiapkan).
- Mempersiapkan peserta dengan membagikan panduan
- Peserta berdiskusi membuat pertanyaan setelah melihat tayangan video
OL, untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pertanyaan dapat
ditanyakan pada PKL sesi ke 2 dengan narasumber puskesmas
2. Tahap Pelaksanaan, antara lain:
a. Penayangan video OL pembelajaran
b. W awancara dengan fasilitator Puskesmas.
3. Tahap Penyusunan Laporan Observasi Lapangan dan mengerjakan
Penugasan.
Tiap peserta menyusun laporan sesuai dengan format laporan yang
ditentukan dan mengumpulkan melalui CLC

H. PENUTUP
Kesuksesan kegiatan OL ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya panitia penyelenggara, pengendali pelatihan, fasilitator,
pendamping, peserta, pihak tempat OL dan sarana penunjang lainnya. Hal hal
lain yang belum tertera pada pedoman ini dapat dicantumkan kemudian.
LAMPIRAN 1

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN


OBSERVASI LAPANGAN

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang OL
B. Tujuan OL
C. Waktu dan Tempat
D. Proses Observasi Lapangan

BAB II: HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. Penerimaan Obat
B. Pendistribusian obat
C. Pengendalian Obat
D. Pencatatan, Pelaporan Obat
E. penyimpanan obat di Puskesmas
F. Pemantauan dan evaluasi
G. PIO
H. Konseling

BAB III: LESSON LEARNT

Anda mungkin juga menyukai