Mungkin mercon, bisa juga ban pecah. Mungkin juga suara letusan senjata. Saya nyaris tak
membedakan. Tapi jika pun bisa, apa gunanya buat saya? (TANGANNYA MASUK
DALAM LIPATAN SETAGEN DAN MENGELUARKAN BUNGKUSAN. IA MENGAMBIL
SEBATANG ROKOK KELOBOT. KEMUDIAN MENYULUT DI MULUTNYA. SEMUA
DIKERJAKAN DENGAN SANGAT PELAN. BISA JADI MEMBOSANKAN JIKA ORANG
MENONTONNYA) Orang bilang nasi telah menjadi bubur. Lha kalau aku? Tak pernah ada
1
Kursi kayu
istilah itu, karena beras apapun memang tak jadikan bubur. Dan ngamdulilah2, kamarentah
3
ini memang baik ya, setiap bulan dijatah beras. Ya beras itu yang kujadikan bubur.
Eeeeee........jangan bilang aku orang yang tidak tahu terimakasih ya, biar krasak 4juga gak
apa-apa, sudah maturnuwun diberi jatah beras. Kamarentah memang baik sungguh.
Nasi jadi bubur. (DIAM LAMA, MELIHAT KANAN KIRI DI KEJAUHAN. BERDIRI
DENGAN SUSAH PAYAH MENUJU MEJA JUALANNYA DENGAN BERGOYANGAN
LAMBAT. GOYANG YANG SEAKAN-AKAN TAK PERNAH SAMPAI. BEGITU SAMPAI
DI MEJANYA, IA MEMBUKA LACI KEMUDIAN MENGAMBIL BOTOL KECIL BERISI
MINYAK GOSOK DAN IA PUN KEMBALI BICARA)
Katanya Cuma dipinjam sebentar untuk ditanya-tanya, kok sampai hari ini belum pulang.
Oaaalaah leee, le. Sutarr, sutarr. Yang diandalkan mbokmu ini kalau bukan kamu njuk
6
siapa. Ha nek belanja ke pasar sekarang ini aku rak yo payah to le. Belum lagi mususi7,
masak sendiri, buka dasar, membawa panci-panci itu keluar, kan yo susah to, Le.
Po neh 8kalau simbok mangsuk9 angin gini jal10. Mau apa? Lha kalau ada kamu kan ya kamu
yang ngeroki simbok, le. Aku ki bosen je ditanyak-tanya tonggo teparo, le. Kok setiap habis
jualan aku thenguk-thenguk11 di depan bango12 menghadap jalan ki ngapa13, mbok. Ya tak
jawab nunggu anakku pulang. Lalu mereka memandangku aneh dan pergi. Lho, lha
nunggu anaknya pulang opo salahe to, le14? (TERUS NGEROKI TUBUHNYA) malah suatu
hari, bu lurah itu tiba-tiba datang. Ya di sini. Di sini ini, le. Ndak tanya ndak apa-apa, ndak
ada hujan ndak ada bledheg15, eee lha kok nangisi aku to le. Katanya, “mbok empun nggih
mbok16. Sutar tidak usah diarep-arep17.” Njuk nangis kekejer18 ngrangkul-ngrangkul aku. Lhah
2
alhamdulilah
3
pemerintah
4
kasar
5
Meminum rokok
6
lalu
7
Mencuci beras buat ditanak
8
apalagi
9
masuk
10
coba
11
Duduk-duduk
12
kios
13
ngapain
14
nak
15
petir
16
Sudahlah mbok
17
Ditunggu-tunggu
18
Menangis menderu
blaik19, apa karepnya, ja20l? Sampeyan iki piye21 to bu lurah. Wong anak kok nggak boleh
diarep-arep. Ya ndak papa to. Mau kapan pulangnya to tetep tak tunggu, to. Wong anak-
anakku sendiri, tak lairke dari garbaku22 sendiri. Mosok anak kok ndak boleh diarep-arep.
Ammbok meen23. (JEDA) lagi-lagi bu lurah ini, sama dengan tonggo-tonggo24 yang lain,
menatapku dengan aneh, niuk berlalu sambil sesenggukan. Iki ngopo to25.
(BERTANYA PADA DIRI SENDIRI) Iki dit pira?26 (JEDA. SAMBIL BERJALAN KEMBALI
MENUJU DINGKLIKNYA) ya nek dulu, duuulluuuuuuu......mbokmu masih rosa27, le.
Semua tak tandangi dewe28. Lha sekarang,............(MEMIKIRKAN) sudah beerapa lama
to?............ Aaah, piro. Ya waktu bapakmu masih, kamu ada, bahkan mbahmu yo masih
hidup. Setelah kamu pergi, bapakmu kangen. Saking kangene njuk mati. Mbahmu katanya
malu, yo njuk mati. Lha aku emoh! Kangen oq njuk mati! Ha rugi! Tak tunggu kamu le, tak
enteni29. Dari masih bisa cari makan sendiri sampai sekarang makan dikirim bu haji, tak
tunggu pulangmu le. (JEDA) Wong-wong kampung itu baik lho le. Kalau ndak diberi
makan mereka, hidup dari mana mbokmu.
Elhooh! Ha oq entek?30 Waaa ngapusi31 ki tokone. Lha ini baru kemarin nitip sama Jimin di
warung je kok andang32 habis. Munyuk iiii33....
19
Kata seru kaget
20
Apa maunya coba
21
Ini bagaimana
22
rahimku
23
biarlah
24
Para tetangga
25
Ngapain sih
26
Ini uang berapa
27
kuat
28
Kerjakan sendiri
29
kutunggu
30
Kok habis
31
bohong
32
Kok keburu
33
Dasar monyet
MENGUPAS SUSAH PAYAH DENGAN PISAU KEMUDIAN MEMASUKKAN KE
MULUT.
Pulisi ngapusi35. Pak lurah bohong. Tapi kamarentah baik. memberi beras. Bisa jadi bubur.
Sutar anakku, anak ganteng baik hati itu, kenapa dia dibawa? Dia hanya – memang – sering
krengan. Tapi dia bukan orang-orang yang mereka sangka. Badannya tidak diorek-orek
aneh-aneh. Yang orang sebutnya...apa?.......gali36? penjahat? Tapi mereka membawanya juga.
Katanya mau ditanya-tanya. Sampai sekarang ....................................................
( JEDA) ..........................................ya gitu. Thole Sutar dibawa pak pulisi mau ditanya-tanya.
Sampai sekarang kok belum pulang. (JEDA. TIBA-TIBA MENANGIS KERING) mbok mulih
le. Simbok Kangen. Seperti apa wajahmu sekarang le? Apa kamu sudah punya istri dan
anak? Lha simbok sendiri je le. Simbok wis37 ora kuwat kalau belanja sendiri, masak dewe,
ngotong-otong38 panci bubur setiap pagi. Mbok mulih le.......................(JEDA).....................tahun
delapan tiga. Katanya riuh ada mayat di mana-mana. Thole Sutar memang suka krengan,
tapi bukan seperti orang yang mereka sangka. Tapi pulisi membawanya juga. Untuk
ditanya-tanya............(JEDA) Kamu kebangeten le. Kalau kamu sudah jadi orang ya mulih39,
simbok tidak mau minta uangmu. Simbok Cuma pengin lihat kamu, Cuma pengin
ngambung40 pipimu..........................................(JEDA)..................................Gek sekarang sudah
seperti apa bagusmu, Le.
Kalau kalian melihat thole Sutar pulang, kasih tahu aku ya. Wong Cuma ditanya-tanya kok
trus ora pulang. Dari dulu zamane pak Harto sampek sekarang presidennya katanya wong
Solo. Yaa, kalau orang bilang nasi telah jadi bubur, mana bisa, aku memang bikin bubur.
Meski kalau nasi masih bisa digoreng dan tidak pernah ada bubur goreng, buat aku,
mbokne, tidak ada yang terlanjur.
Ini bubur. Bukan nasi yang terlanjur. Meski sudah mbededeg41, tak ada apapun yang boleh
aku tolak. Aku musti makan sambil menunggu sutar pulang.
34
Obat datang penyakit hilang
35
bohong
36
preman
37
Sudah
38
membawa
39
pulang
40
mencium
41
Sudah dingin
MBOK KASILAH MENYENDOK BUBURNYA MENGANGKAT KE MULUTNYA,
TERHENTI SEJENAK KETIKA KEMBALI TERDENGAR SUARA “DOORRR!!”
Aku tak bisa membedakan apa itu suara kestol42, mercon, atau ban pecah. Kalau pun itu
suara kestol aku tidak ada urusan. Aku Cuma menunggu thole Sutar pulang.
42
pistol