Anda di halaman 1dari 4

[M.

1] MECHANICAL MILLING: (PENENTUAN PERUBAHAN UKURAN PARTIKEL)


Rahma Shakila Amiranti (K1C018005)
Asisten: Siska Irma Budianti
Tanggal Percobaan: 03/04/2021

Abstrak
Praktikum Mechanical Milling (Penentuan Perubahan Ukuran Partikel) ini bertujuan untuk mendeskripsikan mekanisme
metode mechanical milling dalam proses memperkecil ukuran partikel serta menentukan ukuran partikel dan lama waktu milling
yang efisien setelah di milling dengan variasi waktu yang sudah ditentukan. Pada praktikum kali ini alat utama yang digunakan
yaitu Shaker Mill PPF-UG legkap dengan vial dan ball mil. Variasi waktu yang ditentukan adalah 10, 20, dan 30 menit, dan
sampel yang digunakan adalah Fe3O4 alam (pasir besi) yang didapat dari Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap seberat 15
gram dibuat 3 sampel, saringan yang digunakan yaitu 80, 120, dan 250 mesh. Hasilnya waktu milling yang efektif
penggunaannya adalah 30 menit, karena menghasilkan penggilingan dengan jumlah massa 12,583 gram (120 mesh) dan 7,608
(250 mesh). Sementara jika di milling selama 10 menit menghasilkan massa 11,964 gram (120 mesh) dan 6,913 gram (250
mesh), dan milling 20 menit menghasilkan massa12,257 gram (120 mesh) dan 7,461 gram (250 mesh). Hal ini menunjukkan
bahwa semakin lama waktu milling maka ukuran partikel akan semakin lebih kecil.

Kata kunci: Mechanical Milling, Fe3O4 alam, Shaker mill PPF-UG

1. PENDAHULUAN size, mechanical milling lebih ekonomis. Kinetik


Pasir besi (Fe3O4) adalah salah satu hasil dari dari mechanical milling atau alloying bergantung
sumber daya alam yang ada di Indonesia dan pada pada energi yang ditransfer ke serbuk dari
merupakan salah satu bahan baku dasar dalam bola selama milling [3].
industri besi baja dimana ketersediaannya dapat Transfer energi ditentukan oleh banyak
dijumpai di daerah pesisir seperti di pesisir pantai parameter seperti jenis milling, serbuk yang
Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kabupaten Lombok dipasok untuk menggerakkan ruang penggilingan,
Timur. Selain sebagai bahan baku industri baja, kecepatan penggilingan, ukuran dan distribusi
pasir besi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan ukuran bola, penggilingan kering atau basah,
baku industri semen dalam pembuatan beton. suhu penggilingan dan durasi penggilingan.
Pasir besi yang ada di alam umumnya memiliki Karena energi kinetik bola adalah fungsi dari
ukuran 80-100 mesh. Metode untuk massa dan kecepatan, material padat (baja atau
mencampurkan dan menentukan perubahan tungsen carbide) lebih lebih baik dari pada bola
ukuran partikel yaitu dengan menggunakan keramik, dan distribusi ukuran dan ukuran harus
metode mechanical milling [1]. dioptimalkan [5].
Mechanical milling adalah bentuk umum untuk
suatu proses yang digunakan untuk memperkecil
ukuran serbuk, dan digunakan untuk
pencampuran (alloying) dari dua serbuk material
yang berbeda. ada beberapa variabel yang harus
dipertimbangkan, yaitu tipe milling, kecepatan
milling, waktu milling, tipe dan ukuran bola giling,
rasio bola-serbuk, temperatur milling, dan
pelumas (process control agent) [4].
Salah satu jenis milling yang digunakan
adalah planetary ball mill. Berbagai jenis tipe ball
mill dapat digunakan untuk sintetis nanomaterial
di mana bola berdampak pada muatan bubuk [2].
Bola dapat menggulung permukaan ruangan Gambar 1.1 Proses tumbukan antara bubuk dan
dalam serangkaian lapisan paralel atau bisa jatuh bola pada saat proses milling
bebas memberi dampak pada bubuk di bawahnya.
Untuk produksi berskala besar dengan nano grain

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Material – FMIPA Unsoed 1


f. Menyaring sampel yang sudah di milling
menggunakan ukuran 120 mesh dan 250
mesh.
g. Mencatat perubahan ukuran setelah di
milling dengan persentase tiap sampel.

2.4 Flowchart

Mulai

Gambar 1.2 Skema gerakan bola dan serbuk


dalam vial pada saat proses milling
Menyiapkan alat dan bahan
2. METODE PENGAMBILAN DATA
2.1 Waktu dan Tempat
Laboratorium Fisika Material Fakultas MIPA Menyaring (Fe3O4 alam) dengan ukuran
Universitas Jenderal Soedirman, 03 April 2021 Jam 80 mesh
10.00 – 12.00 WIB.
Menimbang Fe3O4 sebesar 15 gram per
2.2 Alat dan Bahan sampel sebanyak 3 sampel
Alat dan bahan yang harus tersedia pada
praktikum Fisika Eksperimen II acara M.1 yaitu:
a. Shaker Mill PPF-UG
Menimbang ball mill seberat 75 gram
b. Vial
c. Kunci Inggris
d. Ball Mill
Memasukkan sampel dan ball mill ke dalam
e. Spatula
vial dan dipasang di alat shaker mill PPF-UG
f. Timbangan digital Ohauss model TP2KS
g. Gelas ukur kapasitas 10 ml
h. Saringan 80, 120, dan 250 mesh Sampel dimilling dengan variasi waktu 10, 20, dan
i. Obeng hexagonal set 30 menit
j. Plastik sampel
k. Label kertas
Sampel yang sudah dimilling disaring
l. Fe3O4 alam (dari Kec. Binangun Kab. menggunakan ukuran 120 dan 250 mesh
Cilacap)

2.3 Cara kerja Mancatat perubahan ukuran partikel setelah


a. Menyaring pasir besi (Fe3O4 alam) dengan dimilling dengan presentase masing-masing
sampel
ukuran 80 mesh.
b. Menimbang pasir besi sebanyak 15 gram per
sampel dan dibuat 3 sampel.
c. Menimbang ball mill sebanyak 75 gram Selesai
sesuai perbandingan sampel dan ball mill
yaitu 1:5.
d. Memasukkan sampel dan ball mill tersebut
ke vial kemudian pasang di unit Shaker Mill
PPF-UG.
e. Me-milling sampel dengan variasi waktu
yaitu 10, 20, dan 30 menit dengan runtime
yaitu time on 5 menit dan time off 1 menit.

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Material – FMIPA Unsoed 2


3. HASIL DAN PEMBAHASAN gaya gesek yang dihasilkan mengakibatkan
pecahnya partikel menjadi beberapa bagian [6].
3.1 Hasil
Pada saat proses milling terdapat empat gaya
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah yang terjadi pada material yaitu tumbukan, artisi,
sebagai berikut : gesekan, dan kompresi. Pada putaran mill yang
Tabel 3.1 Data Ukuran Awal Sampel relatif rendah, muatan akan bergerak naik tidak
begitu tinggi dan setelah mencapai titik
Massa sampel (mo) 15 g
kesetimbangan muatan segera kembali
Ukuran awal sampel 80 mesh menggelincir atau menggelinding di atas muatan
lain yang sedang begerak ke atas. Pada
Tabel 3.2 Data Pengamatan mekanisme ini proses pengecilan ukuran terjadi
120 mesh 250 mesh akibat gaya atrisi dan gesekan (shear). Sedangkan
Variasi
No waktu ketika mill berputar cukup tinggi, muatan akan
gram % gram % ikut berputar dan bergerak naik relatif tinggi
milling
dengan titik kesetimbangan yang tinggi pula.
10
1 11,964 79,76 6,913 46,09 Setelah kesetimbangan tercapai, muatan akan
menit
jatuh bebas ke dasar mill. Pada mekanisme ini
20
2 12,257 81,71 7,461 49,74 pengecilan ukuran terjadi akibat pengaruh gaya
menit
tumbukan (impact) dan kompresi [6].
30
3 12,583 83,89 7,608 50,72
menit

Grafik Waktu terhadap Massa


Perhitungan yang didapat sebagai berikut :
15
1. Waktu milling 10 menit
a. 120 mesh
Massa (g)

11,964 10
%= x 100 % = 79,76
15 𝑔𝑟𝑎𝑚
b. 250 mesh 120 Mesh
5
6,913
%= x 100 % = 46,09 250 Mesh
15 𝑔𝑟𝑎𝑚
0
2. Waktu milling 20 menit 10 20 30
a. 120 mesh Waktu (menit)
12,257
%= x 100 % = 81,71
15 𝑔𝑟𝑎𝑚
b. 250 mesh Gambar 3.1 Grafik hubungan massa terhadap
7,461
%= x 100 % = 49,74 waktu milling Fe3O4 alam
15 𝑔𝑟𝑎𝑚

3. Waktu milling 30 menit Waktu milling Fe3O4 yang efektif


a. 120 mesh penggunaannya untuk alat milling jenis Shaker
12,583
%= x 100 % = 83,89 Mill PPF-UG adalah 30 menit. Massa yang
15 𝑔𝑟𝑎𝑚
b. 250 mesh diperoleh dari milling Fe3O4 selama 30 menit
7,608
%= x 100 % = 50,72 adalah 12,583 gram (120 mesh) dan 7,608 (250
15 𝑔𝑟𝑎𝑚
mesh). Dibandingkan variasi waktu lainnya yaitu
10 menit menghasilkan massa 11,964 gram (120
3.2 Pembahasan mesh) dan 6,913 gram (250 mesh). Hal ini
Mekanisme metode mechanical milling menunjukkan bahwa peningkatan waktu milling
dalam proses memperkecil ukuran dapat akan menghasilkan reduksi ukuran partikel dan
dijelaskan oleh tiga mekanisme kunci yang saling menghasilkan distribusi ukuran partikel yang
mempengaruhi yaitu gesekan antara kedua semakin kecil [1].
permukaan karena tekanan yang dihasilkan
melampaui kekuatan inheren partikel sehingga
mengakibatkan frakturasi (patahan atau retakan),

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Material – FMIPA Unsoed 3


4. KESIMPULAN LAMPIRAN
Proses perubahan ukuran partikel dan waktu
milling yang efektif penggunaannya untuk
mendapatkan hasil penggilingan yang optimal
yaitu selama 30 menit, karena menghasilkan
penggilingan dengan jumlah massa 12,583 gram
(120 mesh) dan 7,608 (250 mesh). Sementara jika di
milling selama 10 menit menghasilkan massa
11,964 gram (120 mesh) dan 6,913 gram (250 mesh),
dan milling 20 menit menghasilkan massa 12,257
gram (120 mesh) dan 7,461 gram (250 mesh). Hasil Proses Kegiatan Praktikum Secara Online
tersebut menunjukan bahwa penigkatan waktu
milling akan menghasilkan reduksi ukuran
partikel dan menghasilkan distribusi ukuran
partikel yang semakin kecil.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Al-Saie. Dkk., 2012 “Effect Of Annealing On
The Structure And Magnetic Properties Of
Mechanically Milled TiO2-Fe2O3 Mixture”,
Ceramics International.
[2] C. Koch, and J. D. Whittenberge, Intermetallics
4, 339 (1996)
[3] D.L. Zhang, Progress in Materials Science 49,
537 (2004)
[4] J.S. Benjamin, Metal Powder Rep. 45, 122 (1990)
[5] S.C. Tjong, and H. Chen, Materials Science and
Engineering R 45, 1 (2004)
[6] T. S. Ward, W. Chen, M. Schoenitz, R. N. Dave,
and E. Dreizin, Acta Materialia 53, 2909 (2005)

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Material – FMIPA Unsoed 4

Anda mungkin juga menyukai