Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan ‘Ny.

M ’ Dengan Diagnosa Post Partum


Di Ruangan Postnatal Care (PNC) RSUD Kota Makassar

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Maternitas

Di susun oleh:
Nur Anjelina
14420211027

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………….) (…………………………….)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
FORMAT PENGKAJIAN
PENGKAJIAN POST PARTUM (PNC)

Nama Mahasiswa : Nur Anjelina Tanggal Pengkajian : 15 November 2021

NIM : 14420211027 Ruangan/RS : Per. Nifas / RSUD Kota Makassar

A. DATA UMUM KLIEN


1. Inisial klien : Ny. M Inisial Suami : Tn. T
2. Usia : 35 Tahun Usia : 37 Tahun
3. Status perkawinan : Kawin Status perkawinan : Kawin
4. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMA

Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu


N Tipe Penolon Keadaan
Thn JK BBL Masalah kehamilan
o. Persalinan G bayi
waktu lahir
1. 19 Normal Bidan L 3 kg Normal Tidak Ada

2. 11 Normal Bidan L 2,6 kg Normal Tidak Ada

3. 7 Jam Normal Dokter L 3,5 kg Normal Tidak Ada

Pengalaman menyusui : ya berapa lama : 2 Tahun

Riwayat kehamilan saat ini


1. Berapa kali periksa kehamilan 4 kali
2. Masalah kehamilan : DJJ tinggi

Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Spontan Tgl/jam : 15-11-2021/09.35 WITA
2. Jenis kelamin bayi : Laki-laki , BB/PB : 3.500 gram/ 53 cm,
3. Perdarahan : - cc
4. Masalah dalam persalinan : tidak ada
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : tidak ada
2. Riwayat KB : pasien mengatakan menggunakan KB pil andalan

B. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

Status obstetrik : G3 P3 A0 Bayi Rawat Gabung : tidak

Jika tidak, alasan : bayi lahir segera menangis dengan nilai apgar score 8/10

a. Keadaan umum : Lemah

b. Kesadaran : composmentis

c. BB/TB : 58,1 Kg/ 159 cm

d. Tanda Vital :
Tekanan Darah : 132/83 mmHg
Nadi : 92 x/ menit
Suhu : 36,9 ºC
Pernapasan : 20 x/mnt

1. Kepala Leher
 Kepala
- Inspeksi
Kepala klien nampak berbentuk normal normchepal, rambut berwarna
hitam, bentuk rambut lurus, nampak bersih pada area kulit kepala, tidak
terdapat lesi pada kepala
- Palpasi
Tidak terabanya massa, Tidak adanya nyeri tekan
 Mata
- Inspeksi
Nampak sejajar bola mata antara kiri dan kanan , reflex cahaya baik,
lapang pandang normal, nampak fungsi sclera baik, kongjungtiva nampak
tidak anemis
- Palpasi
Tidak adanya nyeri tekan pada daerah kelopak mata
 Hidung
 Inspeksi
Hidung klien nampak simetris, nampak tidak adanya peradangan,
perdarahan, nampak tidak adanya polip atau sumbatan, tidak adanya reaksi
alergi, tidak adanya penggunaaan alat bantu, fungsi penghidung baik.
 Palpasi
Tidak terabanya nyeri tekan, tidak terabanya massa / tonjolan
 Mulut
- Inspeksi
Bibir nampak simetris, mukosa bibir nampak kering dan pucat, terdapat
sariawan pada gusi bagian bawah mulut, nampak otot penguyah lemah,
tidak ada peradangan, tidak ada perdarahan, kebersihan baik, gangguan
menelan tidak ada , rumusan gigi dan kelainannya tidak ada
 Telinga
- Inspeksi
Telinga nampak simetris, nampak tidak adanya peradangan dan
pendarahan, tidak ada cairan yang keluar dari telinga, ketajaman
pendengaran baik, tidak nampak adanya pemakaian alat bantu pendengran
- Palpasi
Tidak terabanya nyeri tekan, tidak terabanya massa/ tonjolan
 Leher
- Inspeksi
Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid, tidak adanya pembesaran vena
jugularis, dan tidak adanya kekakuan gerakan pada leher
- Palpasi
Tidak terabanya nyeri tekan, tidak terabanya massa/ tonjolan
Masalah Khusus : tidak ada masalah
2. Dada
 Jantung
- Inspeksi
Bentuk dan kondisi dada simetris, tidak adanya pembengkakan pada tungkai
atau organ tubuh lainnya.
- Palpasi
Tidak teraba massa pada area dada
- Perkusi
terdengar batas paru dan jantung pada ICS 2 sampai ICS 7
- Auskultasi
Terdengar suara lub dup/ S1 dan S2.
Paru
- Inspeksi
Nampak tidak adanya pembengkakan pada area paru
- Palpasi
Nampak tidak adanya massa dan nyeri pada area paru
- Perkusi
Nampak batas atas paru normal
- Auskultasi
Terdengar bunyi nafas normal vesikuler
Payudara
- Inspeksi
Nampak simteris kiri dan kanan
- Palpasi
Nampak teraba kencang pada area payudara
- Perkusi
Tidak dilakukan
- Auskultasi
Tidak dilakukan
Puting susu
- Inspeksi
Nampak puting susu menonjol
- Palpasi
Tidak dilakukan
- Perkusi
Tidak dilakukan
- Auskultasi
Tidak dilakukan
Pengeluaran ASI
- Inspeksi
Nampak ASI belum keluar
- Palpasi
Tidak dilakukan
- Perkusi
Tidak dilakukan
- Auskultasi
Tidak dilakukan
Masalah Khusus : kesulitan dalam menyusui dikarenakan ASI belum keluar

3. Abdomen
- Involusi Uterus : tidak ada
- Fundus Uteri : 2 jari dibawah pusat kontraksi : (+) Posisi : abdomen
- Kandung kemih : Normal
Fungsi pencernaan : baik
Masalah Khusus : tidak ada

4. Perineum dan Genital


 Vagina : integritas kulit : Baik , edema : Tidak ada , memar : tidak ada, hematom :
tidak ada
 Perineum : ruptur
 Tanda REEDA
R : Kemerahan : ya
E : Edema : tidak
E : Ekimosis : tidak
D :Dischargeserum (darah)
A : Approximate : tidak
Kebersihan : nampak bersih
 Lokia :
Jumlah : 250 cc , Jenis/warna : merah , Konsistensi : cair , Bau : -

 Hemorrhoid :
Derajat : - lokasi : -
Berapa lama : - nyeri : tidak
Masalah khusus : tidak ada

5. Ekstremitas
o Ekstremitas Atas Edema : tidak
o Varises : tidak
 Ekstremitas Bawah Edema : ya
 Varises : tidak
 Masalah khusus : tidak ada

6. Eliminasi
 Urin :
Kebiasaan BAK : normal
BAK saat ini : normal nyeri : ya

 Fekal :
Kebiasaan BAB : belum dilakukan
BAB saat ini : belum dilakukan konstipasi : tidak
Masalah Khusus : tidak ada

7. Istirahat dan Kenyamanan


 Pola tidur : kebiasaan tidur : nonton lama : 7-8 jam, frekuensi : 2
kali
 Pola tidur saat ini : baik
 Keluhan ketidaknyamanan : ya, lokasi : area perineum Sifat :
tertusuk
 intensitas : saat akan melakukan aktivitas
8. Mobilisasi dan Latihan
 Tingkat mobilisasi : parsial
 Latihan/senam : tidak ada
 Masalah khusus : merasa nyeri pada area luka jahitan perineum

9. Nutrisi dan Cairan


 Asupan nutrisi : baik nafsu makan : baik Asupan cairan :
cukup
 Masalah khusus : tidak ada

10. Keadaan Mental


 Adaptasi psikologis : pasien menunjukkan sikap adaptasi atas kondisi yang
dialami saat ini di buktikan dengan sering bercerita bersama keluarganya
 Penerimaan terhadap bayi : pasien menunjukkan penerimaan atas bayinya
dibuktikan dengan selalu memeluk dan menggendong bayinya ketika menangis
 Masalah khusus : tidak ada
 Kemampuan menyusui: kurang ditandai dengan bayi belum bisa mengisap dan
ASInya belum keluar

11. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :


 Cefadroxil 500 mg 2 x1
 Asam Mefenamat 500 mg 3 x1
 Sf 200 mg 2 x1
Hasil pemeriksaan penunjang :
Nama Pasien : Ny. M No. Lab : 21009206
No. RM : 277862 Tanggal order : 15-11-2021 05.19
Tanggal lahir : 14 -05- 1986 Tanggal terimah : 15-11-2021 05.19
Alamat : Jln SMU Tanggal cetak : 15-11-2021 05.19

Test Hasil Unit Nilai Rujukan


Glukosa urin Negatif mg/dL Negatif
Protein urin (+) 1 mg/dL Negatif
Bilirubin Negatif mg/dL Negatif
Urobilinogen Negatif mg/dL Negatif
pH 7.0 4.5 – 8.0
Berat jenis 1.020 1.000 – 1.030
Eritrosit Negatif mg/dL Negatif
Keton Negatif mg/dL Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit Negatif Leu/µL Negatif

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN


 Masalah :
Pasien mengalami nyeri pada daerah luka jahitan perineum sebanyak 8 jahitan sehingga
sulit untuk beraktivitas , selain itu pasien juga merasa kesulitan saat akan menyusui karena
bayi pasien belum pandai mengisap dan kalau diperas payudara pasien tidak mengeluarkan
ASI
 Perencanaan Pulang :
1. Ajarkan perawatan pada luka parenium (personal hyine)
2. Ajarkan perawatan payudara
3. Ajarkan perawatan pada bayi
4. Pemberian obat minum
KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Pasien mengatakan nyeri pada luka 1. Pasien tampak meringis
jahitan 2. Pasien tampak lemas
2. Pasien mengatakan sulit tidur karena 3. Skala nyeri 7 (berat)
nyeri 4. Pasien tampak sulit tidur
3. Pasien mengatakan bayinya menangis 5. Pasien tampak bersikap protektif
ketika disusui 6. Tampak luka jahitan sebanyak 8
4. Pasien mengatakan ASInya belum jahitan
keluar 7. Luka tampak basah
8. Luka tampak kemerahan
9. Tampak ASI pasien belum keluar
10. Tampak bayi menangis ketika disusui
11. Bayi menghisap tampak lemah
12. Obs. TTV
- TD : 120/80 mmHg
- N : 96 x/i
- P : 22 x/i
- S : 36,5 oc
PROSES KEPERAWATAN
ANALISA DATA

TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


Senin, DS : Agen pencedera fisik Nyeri Akut
15-10-21 - Pasien mengatakan
11.00 nyeri pada luka jahitan
- Pasien mengatakan
sulit tidur karena nyeri
DO :
- Pasien tampak
meringis
- Pasien tampak lemas
- Skala nyeri 7 (berat)
- Pasien tampak sulit
tidur
- Pasien tampak
bersikap protektif
- Tampak luka jahitan
sebanyak 8 jahitan
- Obs. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 96 x/i
P : 22 x/i
S : 36,5 oc
Senin, DS : Ketidakadekuatan Menyusui Tidak
15-10-21 - Pasien mengatakan Suplai ASI Efektif
11.30 bayinya menangis
ketika disusui
- Pasien mengatakan
ASInya belum keluar
DO :
- Tampak ASI pasien
belum keluar
- Tampak bayi
menangis ketika
disusui
- Bayi menghisap
tampak lemah
- Obs. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 96 x/i
P : 22 x/i
S : 36,5 oc
Senin, Faktor Resiko : Efek Prosedur Invasif Resiko Infeksi
15-10-21 - Tampak luka jahitan
12.00 sebanyak 8 jahitan
- Luka tampak basah
- Luka tampak
kemerahan
- Obs. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 96 x/i
P : 22 x/i
S : 36,5 oc
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN


KEPERAWATAN (SDKI) HASIL (SLKI) (SIKI)
1 Nyeri akut (D.0077) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan dengan agen keperawatan, 3 x 8 jam Observasi
pencedera fisik dibuktikan diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi
dengan : menurun dengan kriteria lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi
DS : hasil sebagai berikut : , kualitas dan intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
- Pasien mengatakan nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri
pada luka jahitan
- Pasien mengatakan sulit
3. Tekanan darah membaik 4. Identifikasi faktor yang

tidur karena nyeri (PPNI , 2019) memperberat dan memperingan


DO : nyeri
- Pasien tampak meringis Terapeutik
- Pasien tampak lemas 1. Berikan teknik farmakologis untuk
- Skala nyeri 7 (berat) mengurangi rasa nyeri
- Pasien tampak sulit tidur 2. Pertimbangkan jenis dan sumber
- Pasien tampak bersikap
nyeri dalam pemilihan strategi
protektif
meredahkan nyeri
- Tampak luka jahitan
Edukasi
sebanyak 8 jahitan
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
- Obs. TTV
TD : 120/80 mmHg pemicu nyeri

N : 96 x/i 2. Jelaskan strategi meredahkan nyeri


P : 22 x/i 3. Anjurkan memonitor nyeri secara
S : 36,5 oc mandiri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Menyusui tidak efektifSe Telah dilakukan intervensi Edukasi Menyusui (I.12393)
(D.0029) berhubungan keperawatan selama..x24 Observasi
dengan ketidakadekutan jam diharapkan : 1. Identifikasi kesiapan dan
suplai ASI dibuktikan a. Tetesan/pancaran ASI kemampuan menerima informasi
dengan : meningkat 2. Identifikasi tujuan atau keinginan
DS : b. Suplai ASI adekuat menyusui
- Pasien mengatakan bayinya Terapeutik
menangis ketika disusui 1. Sediakan meteri dan media
- Pasien mengatakan pendidikan kesehatan
ASInya belum keluar 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
DO : sesuai kesepakatan

- Tampak ASI pasien belum


3. Berikan kesempatan untuk

keluar bertanya
- Tampak bayi menangis 4. Dukung ibu dalam meningkatkan
ketika disusui kepercayaan diri dalam menyusui
- Bayi menghisap tampak 5. Libatkan sistem pendukung :
lemah suami, keluarga, tenaga kesehatan,
- Obs. TTV dan masyarakat
TD : 120/80 mmHg
N : 96 x/i Edukasi
P : 22 x/i
1. Berikan konseling menyusui
S : 36,5 oc
2. Jelaskan manfaat menyusui
3. Ajarkan perawatan payudara
antepartum dengan mengompres
dengan kapas yang telah diberikan
minyak kelapa
4. Ajarkan perawatan payudara
postpartum

3 Resiko infeksi (D.0141) Setelah dilakukan tindakan Perawatan Perinium (I.07226)


berhubungan dengan efek keperawatan, diharapkan Observasi
prosedur invasive dibuktikan tingkat infeksi menurun 1. Inspeksi insisi atau robekan
dengan : dengan kriteria hasil sebagai perineum (mis, episiotomy)
Faktor Resiko : berikut : Terapeutik
- Tampak luka jahitan 1. Fasilitasi dalam membersihkan
1. Nyeri menurun
sebanyak 8 jahitan perineum
2. Kemerahan menurun
- Luka tampak basah 2. Pertahankan perineum tetap kering
3. Bengkak menurun
- Luka tampak kemerahan 3. Berikan posisi nyaman
(L.14137)
- Obs. TTV 4. Berikan kompres es, bila perlu
TD : 120/80 mmHg 5. Bersihkan perineum secara teratur
N : 96 x/i 6. Berikan pembalut yang menyerap
P : 22 x/i cairan
S : 36,5 oc Edukasi
1. Ajarkan pasien dan keluarga
mengobservasi tanda abnormal
pada perineum (mis, infeksi,
kemerahan, pengeluaran cairan
yang abnormal)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

 Implementasi dan evaluasi hari pertama


No Hari/
DX Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
1 Senin, 1.Mengidentifikasi lokasi, S :
15-10- 11.00 karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri pada luka
2021 kualitas, intensitas nyeri. jahitan
- Pasien mengatakan sulit tidur
Hasil : nyeri luka post op, dirasakan
karena nyeri
hilang timbul dan seperti tertusuk-
O:
tusuk
- Pasien tampak meringis
2.Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien tampak lemas

Hasil : skala 6 (nyeri sedang) - Skala nyeri 7 (berat)


- Pasien tampak sulit tidur
3.Mengidentifikasi respon nyeri non
- Pasien tampak bersikap protektif
verbal
- Tampak luka jahitan sebanyak 8
Hasil : klien tampak meringis dan jahitan
lemas - Obs. TTV
TD : 120/80 mmHg
4.Memberikan teknik
N : 96 x/i
nonfarmakologis untuk mengurangi
P : 22 x/i
rasa nyeri
S : 36,5 oc
Hasil : memberikan teknik distraksi
A : Nyeri akut belum teratasi
5.Mengajarkan teknik P : Lanjutkan Intervensi
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri

Hasil : kiln mampu malakukan


taknik distraksi

6. Mengkolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Hasil : Asam Mafenamat 500 mg 3


x1
2 Senin, 11.30 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S :
15-10- kemampuan menerima informasi - Pasien mengatakan bayinya
2021 Hasil : pasien mampu menerima menangis ketika disusui
informasi dengan baik - Pasien mengatakan ASInya belum
2. Mengdentifikasi tujuan atau keluar
keinginan menyusui O:
Hasil : pasien ingin menyusui - Tampak ASI pasien belum keluar
anaknya tetapi asinya tidk keluar - Tampak bayi menangis ketika
3. Mendukung ibu dalam disusui
meningkatkan kepercayaan diri - Bayi menghisap tampak lemah
dalam menyusui - Obs. TTV
Hasil : memberikan dukungan pada TD : 120/80 mmHg
pasien N : 96 x/i
4. Melibatkan sistem pendukung : P : 22 x/i
suami, keluarga, tenaga S : 36,5 oc
kesehatan, dan masyarakat A : Menyusui tidak efektif belum
Hasil : suami selalu dilibatkan teretasi
dalam pemberian informasi P : Lanjutkan Intervensi
5. Mengajarkan perawatan
payudara postpartum
Hasil : mengajarkan perawatan
payudara ( pijat payudara,
kompres paudara dengan air
hangat)
3 Senin, 12.00 1. Menginspeksi insisi atau S : -
15-10- robekan perineum (mis, O :
2021 episiotomy) - Tampak luka jahitan sebanyak 8
Hasil : tampak luka jahitan sebanyak jahitan
8 jahitan - Luka tampak basah
2. Menfasilitasi dalam - Luka tampak kemerahan
membersihkan perineum - Obs. TTV
Hasil : membersihkan luka jahitan TD : 120/80 mmHg
parenium menggunakan betadine N : 96 x/i
3. Mempertahankan perineum tetap P : 22 x/i
kering S : 36,5 oc
Hasil : luka jahitan parenium A : Resiko infeksi belum terjadi
tampak basah P : Lanjutkan Intervensi
4. Memberikan posisi nyaman
Hasil : memberikan posisi semi
fowler
5. Membersihkan perineum secara
teratur
Hasil : mengedukasi untuk
melakukan personal hygine
6. Memberikan pembalut yang
menyerap cairan
Hasil : pasien tampak menggunakan
pembalut
7. Mengkolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Hasil : Asam Mafenamat 500 mg
3x1
 Implementasi dan evaluasi hari kedua
No
DX Hari/ Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal
1 Selasa, 1.Mengidentifikasi lokasi, S :
16-10- 15.00 karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan masih nyeri pada
2021 kualitas, intensitas nyeri. luka jahitan
- Pasien mengatakan sulit tidur karena
Hasil : nyeri luka post op, dirasakan
nyeri
hilang timbul dan seperti tertusuk-
O:
tusuk
- Pasien tampak meringis
2.Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien tampak lemas

Hasil : skala 4 (nyeri ringan ) - Skala nyeri 4 (ringan)


- Pasien tampak sulit tidur
3.Mengidentifikasi respon nyeri
- Pasien tampak bersikap protektif
non verbal
- Tampak luka jahitan sebanyak 8
Hasil : klien tampak meringis dan jahitan
lemas - Obs. TTV
TD : 120/80 mmHg
4.Memberikan teknik
N : 96 x/i
nonfarmakologis untuk mengurangi
P : 22 x/i
rasa nyeri
S : 36,5 oc
Hasil : memberikan teknik distraksi
A : Nyeri akut teratasi sebagian
5.Mengajarkan teknik P : Pertahankan Intervensi
nonfarmakologis untuk mengurangi 1. Identifikasi
rasa nyeri lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,
kualitas dan intensitas nyeri
Hasil : kiln mampu malakukan
2. Identifikasi skala nyeri
taknik distraksi
3. Identifikasi respon nyeri
6. Mengkolaborasi pemberian 4. Kolaborasi pemberian obat
analgetik, jika perlu
Hasil : Asam Mafenamat 500 mg 3
x1
2 Selasa, 15.30 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S :
16-10- kemampuan menerima - Pasien mengatakan bayinya menangis
2021 informasi ketika disusui
Hasil : pasien mampu menerima - Pasien mengatakan ASInya belum
informasi dengan baik keluar
2. Mengdentifikasi tujuan atau O :
keinginan menyusui - Tampak ASI pasien belum keluar
Hasil : pasien ingin menyusui - Tampak bayi menangis ketika disusui
anaknya tetapi asinya tidk - Bayi menghisap tampak lemah
keluar - Obs. TTV
3. Mendukung ibu dalam TD : 120/80 mmHg
meningkatkan kepercayaan diri N : 96 x/i
dalam menyusui P : 22 x/i
Hasil : memberikan dukungan pada S : 36,5 oc
pasien A : Menyusui tidak efektif teretasi
4. Melibatkan sistem pendukung : P : Pertahankan Intervensi
suami, keluarga, tenaga
kesehatan, dan masyarakat
Hasil : suami selalu dilibatkan
dalam pemberian informasi
5. Mengajarkan perawatan
payudara postpartum
Hasil : mengajarkan perawatan
payudara ( pijat payudara,
kompres paudara dengan air
hangat)

3 Selasa, 16.00 1. Menginspeksi insisi atau S : -


16-10- robekan perineum (mis, O :
2021 episiotomy) - Tampak luka jahitan sebanyak 8
Hasil : tampak luka jahitan jahitan
sebanyak 8 jahitan - Luka tampak basah
2. Menfasilitasi dalam - Luka tampak kemerahan
membersihkan perineum - Obs. TTV
Hasil : membersihkan luka jahitan TD : 120/80 mmHg
parenium menggunakan N : 96 x/i
betadine P : 22 x/i
3. Mempertahankan perineum S : 36,5 oc
tetap kering A : Resiko infeksi belum terjadi
Hasil : luka jahitan parenium P : Pertahankan Intervensi
tampak basah
4. Memberikan posisi nyaman
Hasil : memberikan posisi semi
fowler
5. Membersihkan perineum secara
teratur
Hasil : mengedukasi untuk
melakukan personal hygine
6. Memberikan pembalut yang
menyerap cairan
Hasil : pasien tampak
menggunakan pembalut
7. Mengkolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Hasil : Asam Mafenamat 500 mg
3x1

Anda mungkin juga menyukai